• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan Pada Ny. L dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Intoleransi Aktivitas di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Asuhan Keperawatan Pada Ny. L dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Intoleransi Aktivitas di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

Asuhan Keperawatan Pada Ny. L dengan Prioritas

Masalah Kebutuhan Dasar Intoleransi

Aktivitas di Kelurahan Harjosari II

Kecamatan Medan Amplas

Karya Tulis Ilmiah (KTI)

Disusun Dalam Rangka Menyelesaikan

Program Studi DIII Keperawatan

Oleh

TRI INDAH RAMADANI

122500166

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke HadiratTuhan Yang Maha Esa,

karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis dapat

menyusun Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam

Karya Tulis Ilmiah Penulis membahas Asuhan Keperawatan pada Ny. L dengan

Intoleransi Aktivitas di Harjosari, BajakIII No.79 Kec.MedanAmplas.

Karya Tulis Ilmiah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa

bantuan dari berbagai pihak untuk bantuan dari berbagai pihak untuk membantu

menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan Karya Tulis Ilmiah

ini.

Dalam penulisan ini, penulis banyak menerima bantuan dukungandan

motivasi dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara.

2. Erniyati, S.Kp, MNS selaku Wakil Dekan I Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara.

3. Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep selaku Ketua Prodi DIII Keperawatan.

4. Luthiani, S,Kep, Ns, M.Kes selaku pembimbing dalam menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah.

5. Cholina Trisa Siregar, S.Kep,Ns,M.Kep,Sp.KMB selaku penguji dalam Karya

Tulis Ilmiah ini.

6. Kedua orang tua saya Hasanuddin dan Marta Sihaloho dan keluarga tercinta,

yang telah memberikan dukungan moral dan materil kepada saya.

7. Seluruh sahabat Rekan Stambuk 2012 yang telah memberikan motivasi.

8. Abang dan Kakak saya HandokodanLailan Supinah yang tersayang, yang

telah memberikan motivasi yang terbaik untuk saya.

9. Sahabat-sahabat yang saya sayangin Zuriyati Rohmah, Nisa Lubis, Mega

Butar-butar.

10. Seseorang yang spesial di hidup saya Arief Sitorus, yang telah memberikan

(5)

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam Penulisan Karya

Ilmiahini. Akhir kata somaga Karya Tulis Ilmiah memberikan manfaat bagi kita

sekalian.

Wassalam, Medan, Juni 2015

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Tujuan ... 3

C. Manfaat ... 3

BAB II PENGELOLAAN KASUS ... 5

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar ... 5

1. Pengkajian ... 8

2. Analisa Data ... 9

3. Rumusan Masalah ... 10

4. Perancanaan ... 10

B. Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian ... 12

2. Analisa Data ... 15

3. Rumusan Masalah ... 16

4. Perencanaan ... 17

5. Implementasi ... 20

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ... 26

A. Kesimpulan ... 26

B. Saran ... 27

DAFTAR PUSTAKA

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan untuk bergerak untuk

memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu ciri induvindu yang sehat adanya

kemampuan melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan misalnya

berdiri,berjalan,dan bekerja.Kebutuhan aktivitas atau pergerakan,istrahat dan tidur

merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan saling

memengaruhi.Tubuh membutuhkan aktivitas untuk kegiatan fisiologis dan

membutuhkan istrahat dan tidur untuk pemulihan (Wartonah,2010).

Kebanyakan orang menilai tingkat kesehatannya berdasarkan

kemampuannya untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kemampuan beraktivitas

merupakan kebutuhan dasar yang mutlak diharapkan oleh setiap

manusia.Kebutuhan Dasar menurut Abraham Maslow yg terdiri dari 14 kebutuhan

dasar, (Potter & Partricia, 1997).

Salah satu diantaranya Kebutuhan dasar gerak dan ketahanan tubuh. Pada

pasien yg intoleransi aktivitas mengalami keterbatasan gerak.keterbatasan gerak

ini menyebabkan gangguan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh manusia

dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang

bertujuan untuk mepertahankan kehidupan dan kesehatan. Dengan beraktivitas

tubuh akan menjadi sehat,sistem pernapasan dan sirkulasi tubuh akan berfungsi

dengan baik,dan metobolisme tubuh dapat berfungsi dengan baik,dan

metobolisme tubuh dapat optimal.Disamping itu,kemampuan bergerak juga akan

mepengaruhi harga diri dan citra tubuh seseorang. Dalam hal ini,kemampuan

beraktivitas tidak lepas dari sistem persarafan dan muskuloskeletal yang adekuat

(Wartonah ,2010).

Secara umum, intoleransi aktivitas penilaian diagnostik yang

menggambarkan terganggunya kondisi fisik seseorang.Induvindu bersangkutan

dapat menjalani pengobatan yang meningkatkan kekuatan dan daya tahan

(8)

penyakit rematik. Dimana biasanya rasa nyeri timbul dan kaku pada persendian,

otot dan tulang sehingga gerak tubuh terhambat/lamban (Kushariyadi, 2009).

Rematik merupakan salah satu penyebab nyeri sendi,khususnya

sendi-sendi kecil di daerah penggelangan tangan dan jari-jari, keluhan kaku,nyeri dan

bengkak akibat penyakit rematik dapat berlangsung terus-menerus dan semakin

lama semakin berat,tetapi ada kalanya hanya berlangsung selama beberapa hari

dan kemudian sembuh dengan pengobatan.Namun demekian,kebanyakan penyakit

rematik berlangsung kronis,yaitu sembuh dan kambuh kembali secara

berulang-ulang sehingga menyebabkan kerusakan sendi secara menetap. Keluhan kaku dan

nyeri sendi pada penyakit penyakit rematik adakalanya disertai oleh perasaan

mudah lelah (Fitri,2014).

Intoleransi aktivitas berada dengan keletihan,yang dapat berkurang dengan

istrahat.Pada intoleransi aktivitas,lebih dari itu,tujuannya adalah meningkatkan

toleransi aktivitas,yang bertolak belakang dengan tujuan Kelitahan,yaitu

membantu seseorang untuk beradaptasi.

Menurut Arthritis Foundation(2006),jumlah penderita rematik atau

gangguan sendi kronis lain terus meningkat.Pada tahun 1990 terdapat 38 juta

penderita dari sebelumnya 35 juta pada tahun 1985.Data tahun 1998

memperlihatkan hampir 43 juta atau 1 dari 6 orang di Amerika menderita

menderita gangguan sendi,dan pada tahun 2005 jumlah menderita rematik sudah

mencapai 66 juta atau hampir 1 dari 3 orang menderita gangguan sendi. Sebanyak

42,7 juta di antaranya telah terdiagnosis sebagai rematik dan 23,2 juta sisanya

adalah penderita dengan keluhan nyeri kronis.sedangkan prevalensi rematik di

Indonesia menurut hasil penelitian yang dilakukan mencapai 23,6% sampai

31,3%.

Penyakit rematik itu sebenarnya terdiri dari 100 (seratus) jenis,tetapi bagi

orang awam,setiap gejalanya nyeri,kaku,bengkak,pegal-pegal,atau kesemutan itu

semua sering disebut rematik dan dianggap sama saja. Penyakit rematik yang

paling banyak ditemukan pada golongan usia lanjut di Indonesia osteorosis (OA)

(50-60)%.Yang kedua adalah kelompok rematikluar sendi (gangguan pada

komponen penunjang sendi,peradangan,penggunaan berlebihan dan

(9)

penyakit rematoid artritis (RA) di Indonesia hanya 0,1% (1 diantara

1orang),sedangkan dinegara-negara barat sekitar 3% ( Potter & Partricia 1997).

BerdasarkanHasilpenelitian yang dilakukan di Kel.Harjosari II dari 75

keluarga terdapat 50 anggota keluarga menderita penyakit rematik oleh Sebabitu

tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk memberkan informasi mengenai

penyakit rematik pada keluarga Ny.L .

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah memberikan

asuhan keperawatan pada Ny. L dengan masalah prioritas intoleransi aktivitas di

Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas.

2. TujuanKhusus

Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Ny.L dengan Prioritas

masalah Intoleransi Aktivitas, maka penulis mampu:

1. Melakukan Pengkajian pada Ny.L dengan masalah Intoleransi Aktivitas.

2. Melakukan Perencanaan pada Ny.L dengan gangguan Intoleransi

Aktivitas.

3. Melaksanakan Implementasi sesuai rencana yang telah ditetapkan pada

Ny.L dengan gangguan Intoleransi Aktivitas.

4. Merumuskan diagnosa Keperawatan berdasarkan analisa masalah

Intoleransi Aktivitas.

5. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah dilakukan.

C.Manfaat

1. Bagi Mahasiswa

Memeberikan informasi/evaluasi asuhan keperawatan pada Ny. L dengan

gangguan aktivitas sehingga dapat meningkatkan kesehatan padaNy. L yang

(10)

2. Bagi Pendidikan

Agar dapat memberikan penjelasan yang lebih luas tentang asuhan

keperawatan pada lansiadengan gangguan aktivitas dan dapat lebih banyak

menyediakan refrensi-refrensi buku tentang keperawatan gerontik.

3. Bagi masyarakat

Memberikan informasi yang mudah tentang intoleransi aktivitas pada klien

rematik agar masysrakat dapat melakukan upaya pencegahan terhadap

(11)

BAB II

PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar

Intoleransi Aktivitas

Menurut Lyanda (2009), Intoleransi Aktivitas adalah penilaian diagnostik

yang menggambarkan terganggunya kondisi fisik seseorang. Induvidu

bersangkutan dapat menjalani pengobatan yang meningkatkan kekuatan dan

daya tahan tubuh. Intoleransi Aktivitas berbeda dengan keletihan, yang dapat

berkurang dengan istrahat . Pada Intoleransi Aktivitas, lebih dari itu, tujuannya

adalah meningkatkan toleransi aktivitas; yang bertolak belakang dengan tujuan

keletihan, yaitu membantu seseorang untuk beradaptasi dengan keletihan

tersebut, bukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Intoleransi Aktivitas kondisi di mana seseorang mengalami penurunan

energi fisiologis dan psikologis untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Seperti

berdiri, bejalan, dan bekerja (Tarnoto dan Wartonah, 2006).

Menurut Kushariyadi (2009), Intoleransi Aktivitas ditandai dengan :

a. Mengungkapkan dengan verbal tentang keletihan atau kelemahan.

b. Frekuensi nadi dan tekanan dari abnormal sebagai respons terhadap

aktivitas.

c. Rasa tidak nyaman saat beraktivitas atau dispneu.

d. Perubahan EKG mencerminkan iskemia dan aritmia.

1. Fisiologi Pergerakan

Menurut Wartonah (2009), Pergerakan merupakan rangkaian yang

terintergrasi sistem musculoskeletal dan sistem persarafan.

Sistem skletak berfungsi :

a. Mendukung dan memberi bentuk dan jaringan tubuh.

b. Melindungi bagian tubuh tertentu seperti paru, hati, ginjal ,otak, paru-paru.

c. Tempat melekatnya otot dan tendon.

d. Sumber mineral seperti garam dan fosfat.

(12)

1. Menurut Tarnoto & Wartonah (2010), Jenis Kontraksi Otot

Kontraksi otot lurik dapat dikelompokan menjadi kontraksi isometric dan

kontraksi istonik.

a) Kontraksi ismetrik

Jenis kontraksi ini tidak terjadi pemendekan otot selama

kontraksi,karena tidak memerlukan sliding myofibril,tetapi terjadi

secara paksa.Misalnya saat kita mengangkat barang sangat berat,

mendorong meja dengan tangan lurus sehingga terjadi tegang.

b) Kontraksi isotonik

Kontraksi istonik

Kontraksi istonik adalah jenis kontraksi di mana terjadi

pemendekan otot tetapi tegangan pada otot tetap konstan.

Kontraksi ini memerlukan otot tetapi tegangan pada otot otot tetap

konstan. Kontraksi ini memerlukan energi yang besar. Contoh jenis

kontraksi ini adalah saat menggakat beban menggunakan otot

bisep, brachii, kegiatan makan, menyisir, dan lainnya.

Ada 206 tulang dalam struktur tubuh manusia yang kemudian

dikelompokkan menjadi tulang pajang seperti ekstremitas atas dan bawah,

tulang pendek seperti jari-jari tangan dan kaki, tulang keras seperti

tengkorak, tulang ekstremitas, tulang tak beraturan serti spiunal cord.

Antara tulang satu dengan tulang lain dihubungkan dengan sendi

yang memungkinkan terjadinya pergerakan. Tulang dan sendi membentuk

rangka, sedangkan sistem otot berfungsi sebagai :

1. Pergerakan.

2. Membentuk postur.

3. Produksi panas karena adanya kontraksi dan relaksasi.

4. Sistem persarafan berfungsi.

5. Saraf afferent menerima rangsangan dari luar kemudian diteruskan ke

susunan saraf pusat.

6. Sel saraf atau neuron membawa impuls dari bagian tubuh satu ke

(13)

7. Saraf pusat memproses impuls dan kemudian memberikan respons

melalui saraf-saraf efferent.

8. Saraf efferent menerima respons dan diteruskan ke otot rangka.

2. Menurut Wartonah (2009), Faktor-faktor yang Memengaruhi

Mekanika Tubuh dan Pergerakan :

1. Tingkat perkembangan tubuh

Usia akan memengaruhi tingkat perkembangan neuromuskuler

dan tubuh Secara proposional, postur, pergerakan dan reflex akan

berfungsi secara optimal.

2. kesehatan fisik

Penyakit, cacat tubuh, dan imobilisasi akan memengaruhi

pergerakan tubuh.

3. Keadaan Nutrisi

Kurangnya nutrisi dapat menyebabkan kelemahan otot, dan

obesistas dapat menyebabkan pergerakan menjadi kurang bebas.

4. Emosi

Rasa aman dan gembira dapat mempengaruhi aktivitas tubuh

seseorang. Keresahan dan kesusahan dapat menghilangkan

semangat, yang kemudian sering dimanifestasikan dengan

kurangnya aktivitas.

5. Kelemahan neuromuskuler dan skeletal.

Adanya abnormal postur seperti scoliosis, lordosis, dan kiposis

dapat berpengaruh terhadap pergerakan.

6. Pengkajian

Seseorang yang bekerja di kantor kurang melakukan aktivitas bila

dibandingkan dengan petani dan buruh.

3. Menurut Wartonah (2009), Faktor-faktor yang Memengaruhi

Kurangnya Pergerakan atau Imobilisasi:

1. Gangguan musculoskeletal

(14)

b. Attropi.

c. Kontraktur.

d. Kekakuan dan sakit sendi.

2. Gangguan kardiovaskuler

a. Postural hiportensi

b. Vasodilatasi vena.

c. Peningkatan penggunaan valsava maneuver.

3. Gangguan sistem resprirasi

a. Penurunan gerak pernapasan.

b. Bertambahnya sekresi paru.

c. Atelektasis.

d. Hipostatis pneumonia.

1. pengkajian

a. Pengkajian Kebutuhan Istrahat dan tidur

Menurut Tarnoto & Wartonah (2010), aspek yang dikaji pada klien untuk

mendetifikasikan mengenai gangguan Intoleransi Aktivitas meliputi

pengkajian mengenai:

b. Tingkat aktifitas sehari-hari

1.Pola aktivitas sehari-hari.

2.Jenis,frekuensi, dan lamanya latihan fisik.

c. Tingkat kelelahan

1. Aktivitas yang membuat lelah.

2. Riwayat sesak napas.

d. Gangguan Pergerakan

1.Penyebab gangguan pergerakan.

2.Tanda dan gejala.

3.Efek dari gangguan pergerakan.

e. Pemeriksaan fisik

1. Tingkat kesadaran.

2. Postur atau bentuk tubuh:

a) Skoliosis.

(15)

c) Lordorsis.

d) Cara berjalan.

3. Ektremitas :

a)Kelemahan .

4. Gangguan sensorik.

a) Tonus otot.

b) Atrofi.

c) Tremor.

d) Gerakan tak terkendali.

e) Kekuatan otot.

f) Kemampuan jalan.

g) Kemampuan duduk.

h) Kemampuan berdiri.

i) Nyeri sendi

j) Kekakuan sendi.

2. Analisa Data

Menurut Carpenito (2009), analisa data dari diagnosa Intoleransi Aktivitas

dibagi menjadi data subjektif dan data objektif antara lain:

a. Data subjektif

Kaji Batasan Karakteristik

1. Kelemahan

2. Keletihan

3. Dispenea

4. Kurang tidur atau istrahat

b. Kaji Faktor yang Berhubungan

1. Rendahnya dorongan

2. Keengganan untuk berpatisisipasi dalam aktivitas

3. Kurangnya rasa percaya diri dalam melakukan aktivitas

4. Takut cedera atau sakit yang memburuk jika

(16)

5. Sulit melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari akibat

penurunan tenaga atau kurangnya kekuatan Nyeri yang

menggagu performa dalam melakukan aktivitas.

Menurut Carpenito ( 2009), Data Objektif Kaji Batasan Karakteristik. Kaji

Batasan dan keseimbangan; evaluasi kemampuan induvindu untuk :

1. Kaji kekuatan dan keseimbangan ; evaluasi kemampuan induvindu

untuk:

2. Mengubah posisi secara mandiri di tempat tidur

3. Mepertahankan kesejajaran tubuh

4. Melakukan dan mepertahankan posisi duduk

5.Bangkit ke posisi berdiri

6. Mepertahankan postur tegak

7. Melakukan tes Romberg

8. Ambulasi

9. Melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari

3. Rumusan masalah

Menurut Capenito (2009), Intoleransi aktivitas, kondisi ini kemungkinan

berhubungan dengan,tirah baring atau imobilisasi, kelemahan umum,

ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan ogsigen.dari data yang

ditemukan perubahan Mengungkapkan dengan verbal tentang keletihan

atau kelemahan, rasa tidak nyaman saat beraktifitas atau dispneu

(Kushariyadi, 2009).

4. Perencanaan

a. Tingkatkan Aktivitas Secara Bertahap :

1. Yakinkanlah kembali induvindu tentang kemungkinan untuk

meningkatkan aktivitas sehari-hari.

2. Ajari klien melakukan tehnik bernafas terkontrol.

3. .Dorong induvindu untuk menggunakan tenik bernafas terkontrol

pada posisi rileks, mulai tingkatkan aktivitas.

4. Ajari induvindu cara mepertahankan pola napas terkontrol ketika

(17)

b. Lakukan Penyuluhan untuk pasien/keluarga

Instruksikan kepada pasien dan keluarga dalam:

1. Penggunaan tehnik napas terkontrol selama aktivitas,jika perlu

2. Mengenali tanda dan gejala Intoleran Aktivitas, termasuk kondisi yang

perlu dilaporkan kepada dokter.

3. Pentingnya nutrisi yang baik

4. Penggunaan tehnik reklasasi (misalnya, distraksi, viksualisasi) selama

(18)

FORMAT PENGKAJIAN KASUS DI MASYARAKAT

B. Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian

Berdasarkan penugasan dinas pengambilan kasus pada tanggal 18 Mei 2015 di

Harjosari, Kecamatan Medan Amplas Mahasiswa melakukan pengkajian

keperawatan pada Ny.L. Berikut deskripsi dari hasil pengkajian yang dilakukan.

a. Biodata

Ny.L berusia 70 tahun, beragama Islam, Ny.L hanya tamat pendidikan SD

dan bekerja sebagia pedagang Ny.L bergolongan darah O dan bertempat

tinggal di kelurahan Harjosari II Kec.Medan Amplas.

b. Keluhan Utama

Ny.L tidak mampu melakukan aktivitas yang biasa Ny.L lakukan.

c. Riwayat Kesehatan Sekarang

Ny.L mengatakan kaki sebelah kanannya merasa nyeri pada saat

digerakan dan ditekuk. Hal itu dirasakan oleh Ny.L sudah dari 4 tahun

yang lalu. Rasa nyeri bertambah ketika Ny.L melakukan aktivitas seperti

berdiri. Ketika rasa nyeri muncul Ny.L memijat area yang nyeri dengan

balsem dan minyak tawon agar mengurangi rasa nyeri. Ny.L merasakan

nyeri yang dirasakannya seperti tertekan dan terasa ngilu dipersendian.

Ny.L tidak tampak meringis, tetapi dapat menunjukan daerah yang nyeri.

d. Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Ny.L mengatakan sudah terkena penyakit rematik sejak 4 tahun yang lalu.

Pengobatan yang dilakukan Ny.L hanya diberi balsem dan minyak tawon

agar mengurangi rasa nyerinya. Ny.L tidak memiliki alergi makanan dan

obat yang digunakannya.

e. Riwayat Kesehatan Keluarga

Kedua orang Tua Ny.L sudah meninggal pada saat ia berusia 2 tahun dan

Ny.L tidak tahu penyebab orang tuanya meninggal dan saudara kandung

(19)

f. Riwayat Keadaan Psikisosial

Ny.L mengatakan bahwa dia menganggap penyakitnya itu karena usianya

yang sudah tua, klien mengatakan pantas atas penyakit yang dideritanya

karena usianya sudah tua. Keadaan emosi klien stabil klien dapat

mengontrol emosi dengan baik dan mengungkapkan emosi dengan baik.

Bagi klien orang yang berarti bagi dirinya adalah anak dan cucunya. Klein

mengatakan memiliki hubungan baik dengan keluarga. Hal ini dibuktikan

dengan adanya dukungan dari keluarga yang dating menjenguk klien saat

di opname maupun saat istrahat total dirumah dank lien memiliki

hubungan baik dengan orang lain di lingkungannya. Ny.L memiliki

keyakinan terhadap agama yg dianutnya tetapi Ny.L jarang melakukan

ibadah sholat karena gangguan demensia yang dialaminya.

g. Pemeriksaan fisik

Keadaan Ny.L tampak sehat dan tampak memegangi kaki kananya.

Tanda-tanda Vital pada Ny.L Suhu tubuh: 36°C, Tekan darah: 130/70 mmhg,

Pernafasan: 24×/mnt, TB: 149 cm, BB:40 kg, skala nyeri: 6 (sedang)

Bentuk kepala tampak bulat, tidak ada lesi dan benjolan,rambut tampak

beruban, rambut lurus. Sklera tidak ikterik, kojungtiva tidak anemis, pupil

isokhor, mata kanan tampak sering berair, penggerakan bola mata simetris.

Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, hidung tampak simetris,

tidak tampak ada cairan berlebih.

Sistem pernapasan pada Ny.L tidak ada masalah, tidak tampak ada

retraksi intercostal, vocal premitus merata disemua lapang paru, perkusi

terdengar resonan, auskultasi suara nafas teratur. Sistem Kardiovaskuler

pada Ny.L perkusi jantung terdengar bunyi dulness. Sistem

Gastrointestinal pada Ny.L tampak tidak ada lesi dan tidak ada benjolan,

bising usus terdengar 8×/ menit, perkusi terdengar tymphani. Sistem

muskulosceletal pada Ny.L kedua kaki dan tangan tampak sejajar dan

sama besar dan panjang, tampak adanya scoliosis. Kekuatan otot kurang

dan kaki kanan sering ngilu. Sistem integument pada Ny.L kulit tampak

keriput warna kulit sawo matang, tampak ada lesi dan elastistas kulit

(20)

h. Pola Kebiasan Sehari-hari

Ny.L makan 3 kali dalam sehari waktu makan pada Ny.L pagi, siang,

malam dalam bentuk 1 porsi nasi biasa.Ny.L mengatakan BAB

2-3×/sehari dan feses tampak lembek.

(21)

2. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

Keperawatan

1. Ds:

Ny.L mengatakan sulit

berjalan dan melakukan

aktivitas sehari-hari

dikarenakan nyeri dikaki

dan tangan sebelah

kanan.

otot dan tulang

Meningkatnya nyeri

apalagi dibantu berjalan

Do:

- Ny.L

memijat-mijat kakinya

pada saat

pengkajian

- wajahnya terlihat

meringis

tulang rawan sendi

Penurunan kadar

proteologlikan

Berkurangnya kadar

air tulang rawan

sendi

(22)

Berkuranya fungsi

tulang Nyeri

3. Ds:

Ny.L mengatakan tidak

mengerti tentang

penyakit

rematik,makanan

pantangan dan cara

pengobatan rematik

Do:

Klien bertanya-tanya

tentang rematik,makanan

pantangan dan cara

pengobatan rematik.

3. Rumusan Masalah

Masalah Keperawatan

1. Intoleransi Aktivitas

2. Nyeri

3. Kurang pengetahuan

Diagnosa Keperawatan (Prioritas)

1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan fungsi tulang dan

ditandain dengan berjalan dengan menggunakan tongkat, berjalan lambat

dan tertatih, Ny L lebih banyak duduk dan tidur.

2. Nyeri berhubungan fungsi tulang ditandain dengan wajah meringis dan

skala nyeri 4-6.

3. Kurang pengetahuan tentang rematik berhubungan dengan keterbatasan

(23)

1.Perencanaan Keperawatan

Hari

Tanggal No. Dx Perencanaan Keperawatan

Senin,

Tujuan dan Kriteria Hasil:

Ny.L tidak mampu melakukan aktivitas yang

biasa Ny.L lakukan.

Rencana Tindakan Rasional

1. Kaji tingkat

kemampuan klien

dalam melakukan

aktivitas seperti

berpindah dari

tempat tidur, berdiri

dan berjalan.

2. Anjurkan klien untuk

mepertahankan tirah

baring/duduk.

3. Anjurkan klien untuk

melakukan aktivitas

fisik (misalnya,

ambulasi, berpindah,

dan mengubah

posisi.)

4. Anjurkan klien

mepertahankan

postur tegak dan

duduk tinggi berdiri

serta berjalan.)

5. Berikan obat-obat

sesuai indikasi.

1. Untuk mengetahui

tingkat aktivitas

sesuai kemampuan

klien.

2. Istrahat sistemik

dianjurkan selama

eksasenbasi akut

dan seluruh fase

penyakit untuk

kekuatan otot dan

stamina. Catatan:

latihan inadekuat

menimbulkan

kekuatan sendi,

(24)

berlebihan

Tanggal No. Dx Perencana Keperawatan

Selasa,

Tujuan /Kriteria Hasil :

Nyeri hilang/terkontrol.

Kriteria Hasil:

Klien dapat istrahat/tidur dengan tenang,klien

tampak rileks.

Rencana Tindakan Rasional

1. Kaji nyeri,catat

lokasi,Karakteristik,d

erejat (skala 0-10).

2. Anjurkan klien untuk

1. Membantu dalam

menentukan

managemen nyeri.

2. Panas

meningkatkan

letak sisi otak dan

mobilitas,menurun

kan rasa sakit.

3. Tirah baring

mungkin

diperlukan untuk

membantasi

nyeri/cedera sendi.

4. Menaikkan

relaksasi atau

rengangan otot.

(25)

relaksasi dan

sebagai terapi

pengobatan.

Hari/

Tanggal No. Dx Perencana Keperawatan

Rabu,

Tujuan/Kriteria Hasil:

PengetahuanNy.L tentang penyakit rematik

bertambah.

Kriteria Hasil:

Setelah dilakukan intervensi yang di harapkan,

Ny L mengatakan paham mengenai

penyakitnya.

Rencana Tindakan Rasional

1. Kaji tingkat

pengetahuan klien

2. Berikan

4. Evaluasi tingkat

pengetahuan klien.

(26)

5. PELAKSANAAN KEPERAWATAN

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari Pertama

Keperawatan Evalusi (SOAP)

Rabu,

20 Mei 2015

1. 1. mengajurkan klien

untuk mandi air

panas/hangat.

2. mengajurkan klien

untuk meminum obat

sesuai intruksi/indikasi.

3. memberikan masage

yang lembut.

S:

klien mengatakan kaki

sakitnya sudah

berkurang,tetapi masih

memijat tangan

kanannya.

O:

Klien masih memijat tangan

kananya.

A:

Masalah teratasi sebagian.

P:

Intervesi dilanjutkan.

2 1. Mengajurkan klien

untuk

Klien menyatakan dapat

berjalan tapi tidak sanggup

lama-lama.

O:

Klien menggunakan

tongkat untik berjalan.

A:

Masalah teratasi sebagai

P:

(27)

istrihat duduk atau

tirah baring jika

diperlukan.

3 1. Menyinggirkan

bahaya yang

menyebabkan

cedera (usahakan

kursi selalu

ditempatnya jangan

dipindah-pindahkan).

2. Mendorong klien

selalu tetap latihan

berjalan.

3. Menjelaskan pada

klien untuk tetap

menggerakan sendi

untuk menimalkan

kekakuan.

S:

Menyatakan masih takut

untuk berjalan.

O:

klien tampak berhati-hati.

-klien menggunakan

tongkat.

A:

Masalah teratasi sebagian.

P:

(28)

Hari kedua

Hari/

Tanggal

No.

Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi

Kamis,

21 Mei

2015

1 1. Mengkaji keluhan nyeri

dan catat lokasi skala

nyeri. Skala nyeri = 6

2. .mengajurkan klien

untuk mandi air

panas/hangat.

3. Memberikan klien

posisi yang nyaman

pada waktu duduk

dikursi.

4. Memberikan mesage

yang lembut pada kaki

dan lutut.

.S:

Klien mengatakan kaki

masih sakit apalagi di

bawa berjalan.

O:

Klien memijat-mijat

kakinya.

- Wajah klien terlihat

meringis

2 1. Mepertahankan istrahat

duduk jika diperlukan.

2. Membantu bergerak

dengan bantuan

seminimal mungkin.

3. Mendorong klien postur

tegak,duduk tinggi,dan

berjalan.

S:

Klien mengatakan

tidak sanggup berjalan

lama.

O:

- Klien berjalan

menggunakan

tongkat

- Klien lebih

banyak duduk

- Klien berjalan

lambat.

A:

(29)

teratasi.

bangkit dari duduk

dengan

perlahan-lahan.

S:

Klien mengatakan

masih takut untuk

berjalan jauh.

O:

Klien tampak

berhati-hati saat berjalan, klien

menggunakan tongkat

saat berjalan.

A:

Masalah belum teratasi

P:

Implementasi keperawatan Evaluasi

Jum’at 22 Mei

2015

1. 1. Membina hubungan

saling percaya dengan

klien

2. Mengkaji keluhan yang

dirasakan klien, catat

faktor yang

mempercepat dan

tanda-tanda rasa sakit

non verbal.

3. Menganjurkan klien

untuk mandi air hangat,

kompres sendi- sendi

(30)

yang sakit dengan

kompres hangat

4. Mengajarkan teknik

relaksasi dan distraksi

5. Berkolaborasi

pemberian obat sesuai

indikasi yang diberikan

bertambah jika

terkena dingin

dan berkurang

setelah minum

obat.

O :

- TD :130/70

mmHg

Nadi : 86

x/menit

Suhu : 360C

Respirasi : 24

x/menit

Ny D tampak

memegangi

kakinya

- Ny L tampak

mempraktekan

teknik relaksasi

dengan tarik

nafas dalam

A :

Masalah teratasi

(31)

Lanjutkan intervensi

- Kaji

pengeahuan

klien tentang

penyakit

rematik.

Berikan penkes

tentang

penyakit

(32)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Secara umum, intoleransi aktivitas penilaian diagnostik yang

menggambarkan terganggunya kondisi fisik seseorang. Induvindu bersangkutan

dapat menjalani pengobatan yang meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh.

Salah satu yang menyebabkan orang mengalami gangguan aktivitas adalah

penyakit rematik. Dimana biasanya rasa nyeri timbul dan kaku pada persendian,

otot dan tulang sehingga gerak tubuh terhambat/lamban (Kushariyadi, 2009).

Rematik merupakan salah satu penyebab nyeri sendi, khususnya

sendi-sendi kecil di daerah penggelangan tangan dan jari-jari, keluhan kaku, nyeri dan

bengkak akibat penyakit rematik dapat berlangsung terus-menerus dan semakin

lama semakin berat, tetapi ada kalanya hanya berlangsung selama beberapa hari

dan kemudian sembuh dengan pengobatan. Namun demekian, kebanyakan

penyakit rematik berlangsung kronis, yaitu sembuh dan kambuh kembali secara

berulang-ulang sehingga menyebabkan kerusakan sendi secara menetap. Keluhan

kaku dan nyeri sendi pada penyakit penyakit rematik adakalanya disertai oleh

perasaan mudah lelah (Fitri, 2014).

Hasil pengkajian yang telah dilakukan terhadap Ny.L pada tanggal 20 Mei

2015 dengan kebutuhan dasar Intoleransi Aktivitas dengan diagnosa keperawatan

yang ditemui yaitu hambatan melakukan aktivitas fisik berhubungan dengan

kerusakan sistem muskuletal.

Kemudian dilakukan implementasi berdasarkan intervensi yang

direncanakan selama lima hari dan hasil evaluasi pada hari terakhir dengan

pemenuhan kebutuhan dasar Intoleransi Aktivitas Pada Ny.L yaitu klien belum

mengalami peningkatan kekuatan otot yang signifikan, keterbatasan klien dalam

(33)

B. SARAN

1. Bagi Instlansi Pendidikan

Bagi instansi pendidikan agar lebih banyak menyediakan buku yang

behubungan dengan gangguan aktivitas pada lansia, sebagai bahan bacaan

bagi mahasiswa guna meningkatkan kualitas kesehatan pada lansia.

2. Bagi Praktik Keperawatan

Para praktisi keperawatan dapat meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan

dengan Intoleransi Aktivitas.

3. Bagi Mahasiswa

Agar menggali lebih dalam lagi ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, L. J. (2009). Diagnosis Keperawatan :Aplikasi Pada Pratik Klinis, Edisi 9. Jakarta : EGC.

Fitri. (2014).Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta: Salemba Medika.

Kushariyadi. (2000).Asuhan Keperawatan Pada Klien Lanjut Usia. Jakarta: Salemba Medika

Maryam,S.,dkk. (2010). Buku Saku : Asuhan Keperawatan pada Lansia, Jakarta : Trans Info Media

Potter, Patricia A, and Anee Griffin Perry. (1997).Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Edisi 4. Jakarta :EGC.

Wartonah, Tarnoto (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Psoses Keperawatan.

(35)

CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/tanggal/waktu No.

Dx

Implementasi

Keperawatan Evalusi (SOAP)

Rabu,

20 Mei 2015

Pukul

09.00-10.30 WIB

1. 1. mengajurkan klien

untuk mandi air

panas/hangat.

2. mengajurkan klien

untuk meminum obat

sesuai intruksi/indikasi.

3. memberikan masage

yang lembut.

Klien masih memijat

tangan kananya.

2 4. Mengajurkan klien

untuk

tongkat untik

berjalan.

A:

Masalah teratasi

(36)

istrihat duduk atau

tirah baring jika

diperlukan.

P:

Intervensi

dilanjutkan.

11.30-13.00 WIB 3 4. Menyinggirkan

bahaya yang

menyebabkan

cedera (usahakan

kursi selalu

ditempatnya

jangan

dipindah-pindahkan).

5. Mendorong klien

selalu tetap latihan

berjalan.

6. Menjelaskan pada

klien untuk tetap

menggerakan sendi

untuk menimalkan

kekakuan.

S:

Menyatakan masih

takut untuk berjalan.

O:

klien tampak

berhati-hati.

-klien menggunakan

tongkat.

A:

Masalah teratasi

sebagian.

P:

Intervensi

(37)

Hari kedua

Hari/

Tanggal

No.

Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi

Kamis,

1 5. Mengkaji keluhan nyeri

dan catat lokasi skala

nyeri. Skala nyeri = 6

6. .mengajurkan klien

untuk mandi air

panas/hangat.

7. Memberikan klien

posisi yang nyaman

pada waktu duduk

dikursi.

8. Memberikan mesage

yang lembut pada kaki

dan lutut.

.S:

Klien mengatakan kaki

masih sakit apalagi di

bawa berjalan.

O:

Klien memijat-mijat

kakinya.

- Wajah klien terlihat

meringis

2 4. Mepertahankan istrahat

duduk jika diperlukan.

5. Membantu bergerak

dengan bantuan

seminimal mungkin.

6. Mendorong klien postur

tegak,duduk tinggi,dan

berjalan.

S:

Klien mengatakan

tidak sanggup berjalan

lama.

O:

- Klien berjalan

menggunakan

tongkat

- Klien lebih

banyak duduk

- Klien berjalan

(38)

A:

Masalah belum

teratasi.

P:

Intervensi dilanjutkan.

Pukul

11.00-12.00

WIB

3 3. Mengedalikan

lingkungan dengan

menyarankan untuk

menggunakan

penyangga tempat

tidur.

4. Mengajurkan

berjalan atau

bangkit dari duduk

dengan

perlahan-lahan.

S:

Klien mengatakan

masih takut untuk

berjalan jauh.

O:

Klien tampak

berhati-hati saat berjalan, klien

menggunakan tongkat

saat berjalan.

A:

Masalah belum teratasi

P:

(39)

Hari ketiga

Hari/

Tanggal

No.

Dx Implementasi keperawatan Evaluasi

Jum’at

saling percaya dengan

klien

7. Mengkaji keluhan yang

dirasakan klien, catat

faktor yang

mempercepat dan

tanda-tanda rasa sakit

non verbal.

8. Menganjurkan klien

untuk mandi air hangat,

kompres sendi- sendi

yang sakit dengan

kompres hangat

9. Mengajarkan teknik

relaksasi dan distraksi

10. Berkolaborasi

pemberian obat sesuai

indikasi yang diberikan S:

Ny L mengatakan

sudah ± satu tahun

merasa kesemutan dan

linu pada kakinya

(40)

nafas dalam

A :

Masalah teratasi

P :

Lanjutkan intervensi

- Kaji

pengeahuan

klien tentang

penyakit

rematik.

Berikan penkes

tentang

penyakit

(41)

Lampiran

I. ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

1. BIODATA

Identitas Pasien

Nama : Ny.L

Jenis kelamin : perempuan

Umur : 70 thn

Status perkawinan : Menikah

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Pedagang

Alamat : Kelurahan Harjosari IIKec.Medan Amplas

Golongan darah : O

Tanggal pengkajian : 18 Mei 2015

II. KELUHAN UTAMA

Ny.L tidak mampu melakukan aktivitas yang biasa Ny.L lakukan.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

A. Provocative/ palliative

1. Apa penyebabnya

Ny.L mengatakan nyeri yang dirasakan karena penyakit rematik yang

dideritanya sejak 4 tahun yang lalu. Ny.L juga menambahkan bahwa

hal ini terjadi karena proses penuan.

2. Hal-hal yang meperbaiki keadaan

Ny.L mengatakan jika nyeri, Ny.L Memijat area yang nyeri dengan

(42)

B. Quality/quality

1. Bagaimana yang dirasakan

Ny.L mengatakan nyeri yang dirasakan seperti tertekan dan terasa ngilu

dipersendian

2. Bagaimana dilihat

Ny.L tidak kelihatan meringis, tetapi Ny. Dapat menunjukan daerah

yang nyeri.

C. Region

1. Dimana lokasinya

Di bagian persendian kaki dan tangan

2. Apakah menyebar

Ya,terutama pada bagian kaki

D. Severity (Menggagu aktivitas)

Ny.L mengatakan sakitnya sangat menggagu aktivitas karena membuat klien

susah berjalan

E. Time ( kapan mulai timbul dan bagaimana terjadinya)

Ny.L mengatakan sakit yang dirasakan sejak 4 tahun yang lalu dan pernah

bengkak pada lutut sebelah kanannya sehingga membuat Ny.L sulit untuk

berjalan dan berdiri terlalu lama.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

A. Penyakit yang pernah dialami :

Ny.L mengatakan sudah terkena penyakit rematik sejak 4 tahun yang lalu .

B. Pengobatan/ tindakan yang dilakukan :

Klien mendapat pengobatan dari rumah sakit.

C. Pernah dirawat/dioprasi:

D. Anak Ny.L mengatakan,bahwa 3 tahun yang lalu Ny.L pernah dirawat di

RS penang karena mengalami penciutan di bagian otak.

E. Lama dirawat

F. Ny.L pernah dirawat paling lama 4 hari.

G. Alergi:Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi makanan dan

(43)

H. Genogram

Keterangan:

: Laki / Perempuan

:Klien

: Meninggal

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

A. Orang Tua

Kedua orang tua Ny.L telah meninggal sejak ia masih berusia 2 tahun

dan Ny.L tidak tau penyebab orang tuanya meninggal.

B. Saudara Kandung

Saudara kandung Ny.L punya riwayat penyakit asma dan paru-paru

C. Penyakit Keturunan yang ada

Ny.L mengatakan tidak ada penyakit keturunan

D. Anggota Keluarga yang meninggal

Klien mengatakan orang Tua sudah meninggal.

E. Penyebab meninggal

(44)

VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL

1. Gambaran diri

Klien mengatakan bahwa dia menganggap penyakitnya itu dikarenakan

usianya yang sudah tua.

2. Ideal diri

klien merasa pantas atas penyakitnya yang dikarenakan usianya yang

sudah tua.

3. Harga diri

klien mengatakan dia menerima keadannya sekarang.

4. Peran diri

Klien berperan sebagai orang tua.

5. Indentitas

Klien mengatakan sebagai orang tua dalam keluarga dan memiliki banyak

cucu.

A. Keadaan emosi

Keadaan emosi klien stabil. Klien dapat mengontrol emosi dan

menggungkapkan emosi dengan baik.

B. Hubungan social

a. Orang berarti

Bagi klien orang yang berarti bagi dirinya adalah anak dan

cucunya.

b. Hubungan dengan keluarga

Klien mengatakan dia memiliki hubungan baik dengan

keluarganya. Hal ini dibuktikan dengan adanya dukungan dari

keluarga yang dating menjenguk klien saat dia diopname maupun

saat istrahat total di rumah.

c. Hubungan dengan orang lain

Klien mengatakan hubungan dia memiliki hubungan baik dengan

(45)

C. Spritual

a. Nilai dan keyakinan

Klien mengatakan memiliki keyakin terhadap agama yang

dianutnya.

b. Kegiatan ibadah

Jarang melakukan ibadah karena ngagguan demensia.

VII. PEMERIKSAAN FISIK

A. Keadaan umum : Klien komposmetis

B. Tanda-tanda vital

1.Suhu tubuh : 36°c

2. tekanan darah : 130/70 mmhg

3. pernafasan : 24x/mnt

4. TB : 149 cm

5. BB : 40 kg

C. Pemeriksaan Head to toe

Kepala dan rambut

a. Bentuk : Bentuk kepala bulat, simetris.

b. Ubun- ubun : Letak ditengah, tidak ada nyeri tekan.

c. Kulit kepala : kulit kepala tampak bersih.

Rambut

a. Penyebaran dan warna rambut : Penyebaran rambut rata dan tampak

sudah beruban.

b. Bau : Rambut klien tidak berbau.

c. Warna kulit kepala : Coklat Muda.

Wajah

a. Warna kulit : Warna kulit pada wajah klien sawo

matang.

b. Struktur wajah : Tidak ada benjolan dan simetris.

Mata

a. Kelengkapan dan kesimetrisan : Struktur mata lengkap dan semetris

(46)

b. Palpebra : posisi simetris

c. Kojungtiva dan sclera : Kojungtiva tidak anaemis,

sclera tidak iktertis.

d. Pupil : Pupil isokor kanan dan kiri,

reflek cahaya ada ( mengecil

saat diberikan rangsangan

cahaya).

e. Kornea dan iris : Tidak ada peradangan, tidak ada

pengapuran katarak.

f. Visus : tidak dilakukan pemeriksaan.

g. Tekanan bola mata : Tidak ada pemeriksaan.

Hidung

a. Tulang hidung dan posisi septum nasi : Anatomis, simetris, di medialis.

b. Lubang hidung : Simetris kanan dan kiri, bersih

tidak ada tandaRadang.

c. Cuping hidung : Pernapasan cuping hidung tidak

ada.

Telinga

b. Bentuk telinga : Simetris kanan dan kiri.

c. Ukuran telinga : Ukuran telinga anatomis.

d. Lubang Telinga : Lubang telinga bersih.

e. Ketajaman pendengaran : Ketajaman pendengaran kurang.

Leher

1. Posisi trakhea : Posisi trachea simetris.

2. Thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar

thyroid.

3. Suara : jelas.

4. Kelenjar limfa : Tidak ada pembesaran kelenjar

limfa.

5. Vena juguralis : Tidak ada distensi vena

jugularis.

(47)

Pemeriksaan intergumen

1. Kebersihan : Klien terlihat bersih dan rapi.

2. Kehangatan : Teraba hangat pada ekstremitas

atas.

3. Warna : Warna kulit sawo matang.

4. Turgor : kembali agak lambat.

5. Kelembaban : Kulit lembab dan sedikit keriput.

6. Kelainan pada kulit : Tidak ada tanda kelainan pada

kulit.

Pemeriksaan thoraks/dada

1. Impeksi thorak

Normal : Thoraks terlihat normal.

Burrel chest : Tidak ada burrel chest.

Funnel chest :Tidak ada funnel chest.

Pigeon chest : Tidak pigeon chest.

Flail chest : Tidak ada flail chest.

Kifoskloliosis chest : Tidak ada kifoskoliosis.

2. Pernafasan

Frekuensi : 22x/menit

Irama : Irreguler.

3. Tanda Kesulitan bernafas : tidak ada.

Pemeriksaan paru

1. Palpasi getaran suara : terdengar dan teratur.

2. Perkusi : resonan.

Suara nafas : Suara napas teratur.

Pemeriksaan jantung

1. Inspeksi : Tidak ada tanda sianosis.

2. Palpasi : Pulsassi teraba.

3. Perkusi : Suara dullness.

(48)

Pemeriksaan abdomen

1. Inspeksi

Bentuk : Bentuk abdomen simetris.

Benjolan : Tidak ada benjolaN di abdomen.

2. Auskultasi : Tidak ada suara tambahan

3. Palpasi

Tanda nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan.

Benjolan :Tidak ada benjolan abdomen.

Tanda asciters : Tidak ada.

Hepar : Tidak pembesaran di hepar.

Lien : tidak ada pembesaran.

4. Perkusi (suara abdomen) : Terdengar suara timpani.

5. Edema : adanya edema

Pemeriksaan musculoskeletal/Estremitas

1.Kesimetrisan otot : tampak simetris

2. Kekuatan otot : kekeuatan otot 2.

3. Edema : adanya edema pada ekstremitas.

VIII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

I. Pola makan dan minum

1. Frekuensi makan/minum : 3kali.

2. Nafsu makan/hari : ada

3. Nyeri ulu hati : Klien tidak mengalami nyeri

ulu hati.

4. Alergi : Klien tidak memiliki riwayat

alergi.

5. Mual dan muntah : Klien tidak mengalami mual

muntah.

6. Waktu pemberian makanan : Pagi 07.00 WIB

Siang 12.30 WIB

(49)

7. Jumlah dan jenis makanan : 1 porsi nasi biasa.

8. Waktu pemberian cairan/ minuman : Sesuai kebutuhan tubuh.

9. Masalah makan dan minum : tidak ada.

10. Kesulitan menelan : tidak ada.

11. Kesulitan menguyah : tidak ada.

II. Perawatan diri/personal hygiene

1. Kebersihan tubuh : Baik

2. Kebersihan gigi dan mulut : Baik

3. Kebersihan kuku dan tangan : Baik

III. Pola eliminasi

1).BAB

1. Pola BAB : klien BAB 2-3x/hari

2. Karakter feses : lembek

3. Riwayat pendarahan : Tidak pernah.

4. BAB terakhir : Sehari sebelum tanggal

pengkajian( 17 Mei 2015)

5. Diare : Tidak ada

6. Penggunaan laksatif : Tidak ada

2). BAK

1.Pola BAK : 6-9 Kali sehari.

2. Karakter urine : Warna urine klien kuning

keruh.

3. Nyeri/rasa terbakar/Kesulitan BAK : Tidak ada kesulitan BAK.

4. Riwayat Penyakit ginjal/kandung kemih : Tidak riwayat ginjal.

5.Penggunaan diuretuik : Klien tidak pengguna diuretic.

6. Upaya mengatasi masalah : Klien tidak tahu cara

(50)

SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT REMATIK

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYAKIT REMATIK

HARI/TANGGAL : Juma’t 31 Mei 2015

Waktu : 1 x 45 mnt

Topik Kegiatan : Penyuluhan kesehatan Tentang Penyakit Rematik

Tempat : Kelurahan Harjosari II Kec.Medan Amplas

A. LATAR BELAKANG

Rematik adalah penyakit kelainan pada sendi yang menimbulkan nyeri dan

kaku pada sistem moskuloskeletal yaitu sendi,tulang,jaringan ikat dan otot.

Rematik adalah golongan penyakit tulang dan sendi berciri rasa

Nyeri,bengkak,kekakuan,dan terganggunya fungsi alat-alat penggerak tubuh,yaitu

sendi dan tulang.

Implementasi merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada

keluarga untuk mengatasi masalah kesahatan dan untuk meningkatkan

pengetahuan tentang tingkat kesehatan keluarga yamg pada Ny.L setelah perawat

menganalisa dan menemukan masalah keperawatan maka, perawat perlu

melakukan sesuatu perencanaan tentang penyakit Rematik di Kelurahan Harjosari

II Kec.Medan Amplas.

Berdasarkan hasil seminggu Ny.L yang menderita penyakit Rematik

sehingga mahasiswa dapat menemukan masalah kesehatan melalui penyuluhan

tentang penyakit Rematik yang diberikan kepada masyrakat.

Kemudian perawat memberikan implementasi kepada keluarga dengan

melakukan penyuluhan atau tindakan mandiri serta pengobatan yang akan

dilaksanakan.Dengan demikian hal yang diatas yang melatar belakangi, saya

mahasiswa D3 keperawatan USU melakukan penyuluhan kesehatan kepada

(51)

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan tentang Rematik di Kelurahan Harjosari

Kec.Medan Amplas, diharappkan keluarga Ny.L dapat memahami

tentang pencegahan penyakit Rematik.

2. Tujuan Khusus

Setelah 45 menit penyajian materi diharapkan keluarga Ny.L dapat:

- Keluarga Ny.L mampu menjelaskan pengertian Rematik.

- Keluarga Ny.L dapat memberi informasi tentang penyakit Rematik

akibat tidak memperhatikan pola hidup sehat.

- Keluarga Ny.L dapat mengenali tanda dan gejala penyakit Rematik.

- Keluarga Ny.L dapat menyebutkan penyebab dari penyakit Rematik.

- Keluarga Ny.L Mampu menjelaskan cara pencegahan penyakit

rematik.

3. Waktu dan tempat :

- Waktu : Juma’t

- Pukul : 14.00-15.00 WIB

- Tempat : Kelurahan Harjosari II Kec.Medan Amplas

4. METODE

Ceramah, tanya jawab

5. MEDIA

- Leaflet

(52)

6. SETTING KEGIATAN

NO WAKTU KEGIATAN PEMBICARA PENAGUNG JAWAB

1

Mahasiswa dan keluarga

Mahasiswa

Mahasiswa

7.Materi

1. Pengertian

Rematik adalah setiap kondisi yang disertai nyeri dan kaku pada tulang,biasanya

menahun.

2.Tanda dan gejala

1.Rasa sakit ,nyeri atau rasa seperti terbakar/panas

1. Pegal linu

2. Kaku sendi pada pagi hari

3. Lemah otot

4. Pembengkakan sendi dan kemerahan

5. Gangguan gerak

6. Demam/perasaan tidak sehat lainnya

3. Penatalaksanaan penyakit rematik

1. Bila nyeri hebat dapat diatasi dengan minum obat

2. Bila sendi bengkak,lakukan kompres dingin

3. Bila sendi tidak bengkak lakukan sendi hangat

Lakukan tehnik relaksasi seperti latihan nafas dalam,menenangkan

(53)

4.Hal-hal yang harus diperhatikan

1. Istrahat,terutama pada bagian atau sendi yang terkena

2. Modifikasi lingkungan (jangan terlalu dingin)

3. Pengaturan makanan (hindari makanan seperti kacang panjang,kol,dan

kangkung)

(54)

Keterangan gambar :

Dari gambar 1-2 Tampak Ny.L bersifat Komunikatif dalam menyambut perawat.

Ny.L bersama anaknya melakukan Tanya jawab, sedangkan perawat melakukan

ceramah mengenai Penyuluhan Kesehatan Tentang Penyakit Rematik yang

(55)
(56)
(57)

Referensi

Dokumen terkait

Visual inspections (Figure 7) document the spatial trend that was already displayed in the scatter plot; a significant increase of impervious surface goes along with

Berdasarkan keputusan rupST pada tahun 2014, Laba Bersih perseroan tahun 2013 seluruhnya dicadangkan untuk modal kerja Perseroan dan enitas anak dalam rangka

With use of the personal data definition in the current Directive 95/46/EC and the Draft General Data Protection Regulation, some types of geographic data

CATATAN ATAS INFORMASI TAMBAHAN (Lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain). PT MITRA INVESTINDO Tbk

These collected and created geo-datasets and maps are then published, including a Digital Object Identifier (DOI) to facilitate scholarly reuse and citation of the data, in a web

[r]

In this paper, a new method based on surface skinning technology is provided to generate DEM, this method fits series curves by using curvature change characteristics of point cloud

The output of the bottom-up process: the point cloud (left), the roof points (middle) labeled with colors indicating a rough building outline (blue dashed contour), and horizontal