Asuhan Keperawatan Pada Ny. L dengan Prioritas
Masalah Kebutuhan Dasar Intoleransi
Aktivitas di Kelurahan Harjosari II
Kecamatan Medan Amplas
Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Disusun Dalam Rangka Menyelesaikan
Program Studi DIII Keperawatan
Oleh
TRI INDAH RAMADANI
122500166
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke HadiratTuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis dapat
menyusun Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam
Karya Tulis Ilmiah Penulis membahas Asuhan Keperawatan pada Ny. L dengan
Intoleransi Aktivitas di Harjosari, BajakIII No.79 Kec.MedanAmplas.
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa
bantuan dari berbagai pihak untuk bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan Karya Tulis Ilmiah
ini.
Dalam penulisan ini, penulis banyak menerima bantuan dukungandan
motivasi dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
2. Erniyati, S.Kp, MNS selaku Wakil Dekan I Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
3. Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep selaku Ketua Prodi DIII Keperawatan.
4. Luthiani, S,Kep, Ns, M.Kes selaku pembimbing dalam menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah.
5. Cholina Trisa Siregar, S.Kep,Ns,M.Kep,Sp.KMB selaku penguji dalam Karya
Tulis Ilmiah ini.
6. Kedua orang tua saya Hasanuddin dan Marta Sihaloho dan keluarga tercinta,
yang telah memberikan dukungan moral dan materil kepada saya.
7. Seluruh sahabat Rekan Stambuk 2012 yang telah memberikan motivasi.
8. Abang dan Kakak saya HandokodanLailan Supinah yang tersayang, yang
telah memberikan motivasi yang terbaik untuk saya.
9. Sahabat-sahabat yang saya sayangin Zuriyati Rohmah, Nisa Lubis, Mega
Butar-butar.
10. Seseorang yang spesial di hidup saya Arief Sitorus, yang telah memberikan
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam Penulisan Karya
Ilmiahini. Akhir kata somaga Karya Tulis Ilmiah memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
Wassalam, Medan, Juni 2015
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang... 1
B. Tujuan ... 3
C. Manfaat ... 3
BAB II PENGELOLAAN KASUS ... 5
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar ... 5
1. Pengkajian ... 8
2. Analisa Data ... 9
3. Rumusan Masalah ... 10
4. Perancanaan ... 10
B. Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian ... 12
2. Analisa Data ... 15
3. Rumusan Masalah ... 16
4. Perencanaan ... 17
5. Implementasi ... 20
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ... 26
A. Kesimpulan ... 26
B. Saran ... 27
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan untuk bergerak untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu ciri induvindu yang sehat adanya
kemampuan melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan misalnya
berdiri,berjalan,dan bekerja.Kebutuhan aktivitas atau pergerakan,istrahat dan tidur
merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan saling
memengaruhi.Tubuh membutuhkan aktivitas untuk kegiatan fisiologis dan
membutuhkan istrahat dan tidur untuk pemulihan (Wartonah,2010).
Kebanyakan orang menilai tingkat kesehatannya berdasarkan
kemampuannya untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Kemampuan beraktivitas
merupakan kebutuhan dasar yang mutlak diharapkan oleh setiap
manusia.Kebutuhan Dasar menurut Abraham Maslow yg terdiri dari 14 kebutuhan
dasar, (Potter & Partricia, 1997).
Salah satu diantaranya Kebutuhan dasar gerak dan ketahanan tubuh. Pada
pasien yg intoleransi aktivitas mengalami keterbatasan gerak.keterbatasan gerak
ini menyebabkan gangguan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh manusia
dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang
bertujuan untuk mepertahankan kehidupan dan kesehatan. Dengan beraktivitas
tubuh akan menjadi sehat,sistem pernapasan dan sirkulasi tubuh akan berfungsi
dengan baik,dan metobolisme tubuh dapat berfungsi dengan baik,dan
metobolisme tubuh dapat optimal.Disamping itu,kemampuan bergerak juga akan
mepengaruhi harga diri dan citra tubuh seseorang. Dalam hal ini,kemampuan
beraktivitas tidak lepas dari sistem persarafan dan muskuloskeletal yang adekuat
(Wartonah ,2010).
Secara umum, intoleransi aktivitas penilaian diagnostik yang
menggambarkan terganggunya kondisi fisik seseorang.Induvindu bersangkutan
dapat menjalani pengobatan yang meningkatkan kekuatan dan daya tahan
penyakit rematik. Dimana biasanya rasa nyeri timbul dan kaku pada persendian,
otot dan tulang sehingga gerak tubuh terhambat/lamban (Kushariyadi, 2009).
Rematik merupakan salah satu penyebab nyeri sendi,khususnya
sendi-sendi kecil di daerah penggelangan tangan dan jari-jari, keluhan kaku,nyeri dan
bengkak akibat penyakit rematik dapat berlangsung terus-menerus dan semakin
lama semakin berat,tetapi ada kalanya hanya berlangsung selama beberapa hari
dan kemudian sembuh dengan pengobatan.Namun demekian,kebanyakan penyakit
rematik berlangsung kronis,yaitu sembuh dan kambuh kembali secara
berulang-ulang sehingga menyebabkan kerusakan sendi secara menetap. Keluhan kaku dan
nyeri sendi pada penyakit penyakit rematik adakalanya disertai oleh perasaan
mudah lelah (Fitri,2014).
Intoleransi aktivitas berada dengan keletihan,yang dapat berkurang dengan
istrahat.Pada intoleransi aktivitas,lebih dari itu,tujuannya adalah meningkatkan
toleransi aktivitas,yang bertolak belakang dengan tujuan Kelitahan,yaitu
membantu seseorang untuk beradaptasi.
Menurut Arthritis Foundation(2006),jumlah penderita rematik atau
gangguan sendi kronis lain terus meningkat.Pada tahun 1990 terdapat 38 juta
penderita dari sebelumnya 35 juta pada tahun 1985.Data tahun 1998
memperlihatkan hampir 43 juta atau 1 dari 6 orang di Amerika menderita
menderita gangguan sendi,dan pada tahun 2005 jumlah menderita rematik sudah
mencapai 66 juta atau hampir 1 dari 3 orang menderita gangguan sendi. Sebanyak
42,7 juta di antaranya telah terdiagnosis sebagai rematik dan 23,2 juta sisanya
adalah penderita dengan keluhan nyeri kronis.sedangkan prevalensi rematik di
Indonesia menurut hasil penelitian yang dilakukan mencapai 23,6% sampai
31,3%.
Penyakit rematik itu sebenarnya terdiri dari 100 (seratus) jenis,tetapi bagi
orang awam,setiap gejalanya nyeri,kaku,bengkak,pegal-pegal,atau kesemutan itu
semua sering disebut rematik dan dianggap sama saja. Penyakit rematik yang
paling banyak ditemukan pada golongan usia lanjut di Indonesia osteorosis (OA)
(50-60)%.Yang kedua adalah kelompok rematikluar sendi (gangguan pada
komponen penunjang sendi,peradangan,penggunaan berlebihan dan
penyakit rematoid artritis (RA) di Indonesia hanya 0,1% (1 diantara
1orang),sedangkan dinegara-negara barat sekitar 3% ( Potter & Partricia 1997).
BerdasarkanHasilpenelitian yang dilakukan di Kel.Harjosari II dari 75
keluarga terdapat 50 anggota keluarga menderita penyakit rematik oleh Sebabitu
tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk memberkan informasi mengenai
penyakit rematik pada keluarga Ny.L .
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah memberikan
asuhan keperawatan pada Ny. L dengan masalah prioritas intoleransi aktivitas di
Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas.
2. TujuanKhusus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada Ny.L dengan Prioritas
masalah Intoleransi Aktivitas, maka penulis mampu:
1. Melakukan Pengkajian pada Ny.L dengan masalah Intoleransi Aktivitas.
2. Melakukan Perencanaan pada Ny.L dengan gangguan Intoleransi
Aktivitas.
3. Melaksanakan Implementasi sesuai rencana yang telah ditetapkan pada
Ny.L dengan gangguan Intoleransi Aktivitas.
4. Merumuskan diagnosa Keperawatan berdasarkan analisa masalah
Intoleransi Aktivitas.
5. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
C.Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Memeberikan informasi/evaluasi asuhan keperawatan pada Ny. L dengan
gangguan aktivitas sehingga dapat meningkatkan kesehatan padaNy. L yang
2. Bagi Pendidikan
Agar dapat memberikan penjelasan yang lebih luas tentang asuhan
keperawatan pada lansiadengan gangguan aktivitas dan dapat lebih banyak
menyediakan refrensi-refrensi buku tentang keperawatan gerontik.
3. Bagi masyarakat
Memberikan informasi yang mudah tentang intoleransi aktivitas pada klien
rematik agar masysrakat dapat melakukan upaya pencegahan terhadap
BAB II
PENGELOLAAN KASUS
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar
Intoleransi Aktivitas
Menurut Lyanda (2009), Intoleransi Aktivitas adalah penilaian diagnostik
yang menggambarkan terganggunya kondisi fisik seseorang. Induvidu
bersangkutan dapat menjalani pengobatan yang meningkatkan kekuatan dan
daya tahan tubuh. Intoleransi Aktivitas berbeda dengan keletihan, yang dapat
berkurang dengan istrahat . Pada Intoleransi Aktivitas, lebih dari itu, tujuannya
adalah meningkatkan toleransi aktivitas; yang bertolak belakang dengan tujuan
keletihan, yaitu membantu seseorang untuk beradaptasi dengan keletihan
tersebut, bukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Intoleransi Aktivitas kondisi di mana seseorang mengalami penurunan
energi fisiologis dan psikologis untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Seperti
berdiri, bejalan, dan bekerja (Tarnoto dan Wartonah, 2006).
Menurut Kushariyadi (2009), Intoleransi Aktivitas ditandai dengan :
a. Mengungkapkan dengan verbal tentang keletihan atau kelemahan.
b. Frekuensi nadi dan tekanan dari abnormal sebagai respons terhadap
aktivitas.
c. Rasa tidak nyaman saat beraktivitas atau dispneu.
d. Perubahan EKG mencerminkan iskemia dan aritmia.
1. Fisiologi Pergerakan
Menurut Wartonah (2009), Pergerakan merupakan rangkaian yang
terintergrasi sistem musculoskeletal dan sistem persarafan.
Sistem skletak berfungsi :
a. Mendukung dan memberi bentuk dan jaringan tubuh.
b. Melindungi bagian tubuh tertentu seperti paru, hati, ginjal ,otak, paru-paru.
c. Tempat melekatnya otot dan tendon.
d. Sumber mineral seperti garam dan fosfat.
1. Menurut Tarnoto & Wartonah (2010), Jenis Kontraksi Otot
Kontraksi otot lurik dapat dikelompokan menjadi kontraksi isometric dan
kontraksi istonik.
a) Kontraksi ismetrik
Jenis kontraksi ini tidak terjadi pemendekan otot selama
kontraksi,karena tidak memerlukan sliding myofibril,tetapi terjadi
secara paksa.Misalnya saat kita mengangkat barang sangat berat,
mendorong meja dengan tangan lurus sehingga terjadi tegang.
b) Kontraksi isotonik
Kontraksi istonik
Kontraksi istonik adalah jenis kontraksi di mana terjadi
pemendekan otot tetapi tegangan pada otot tetap konstan.
Kontraksi ini memerlukan otot tetapi tegangan pada otot otot tetap
konstan. Kontraksi ini memerlukan energi yang besar. Contoh jenis
kontraksi ini adalah saat menggakat beban menggunakan otot
bisep, brachii, kegiatan makan, menyisir, dan lainnya.
Ada 206 tulang dalam struktur tubuh manusia yang kemudian
dikelompokkan menjadi tulang pajang seperti ekstremitas atas dan bawah,
tulang pendek seperti jari-jari tangan dan kaki, tulang keras seperti
tengkorak, tulang ekstremitas, tulang tak beraturan serti spiunal cord.
Antara tulang satu dengan tulang lain dihubungkan dengan sendi
yang memungkinkan terjadinya pergerakan. Tulang dan sendi membentuk
rangka, sedangkan sistem otot berfungsi sebagai :
1. Pergerakan.
2. Membentuk postur.
3. Produksi panas karena adanya kontraksi dan relaksasi.
4. Sistem persarafan berfungsi.
5. Saraf afferent menerima rangsangan dari luar kemudian diteruskan ke
susunan saraf pusat.
6. Sel saraf atau neuron membawa impuls dari bagian tubuh satu ke
7. Saraf pusat memproses impuls dan kemudian memberikan respons
melalui saraf-saraf efferent.
8. Saraf efferent menerima respons dan diteruskan ke otot rangka.
2. Menurut Wartonah (2009), Faktor-faktor yang Memengaruhi
Mekanika Tubuh dan Pergerakan :
1. Tingkat perkembangan tubuh
Usia akan memengaruhi tingkat perkembangan neuromuskuler
dan tubuh Secara proposional, postur, pergerakan dan reflex akan
berfungsi secara optimal.
2. kesehatan fisik
Penyakit, cacat tubuh, dan imobilisasi akan memengaruhi
pergerakan tubuh.
3. Keadaan Nutrisi
Kurangnya nutrisi dapat menyebabkan kelemahan otot, dan
obesistas dapat menyebabkan pergerakan menjadi kurang bebas.
4. Emosi
Rasa aman dan gembira dapat mempengaruhi aktivitas tubuh
seseorang. Keresahan dan kesusahan dapat menghilangkan
semangat, yang kemudian sering dimanifestasikan dengan
kurangnya aktivitas.
5. Kelemahan neuromuskuler dan skeletal.
Adanya abnormal postur seperti scoliosis, lordosis, dan kiposis
dapat berpengaruh terhadap pergerakan.
6. Pengkajian
Seseorang yang bekerja di kantor kurang melakukan aktivitas bila
dibandingkan dengan petani dan buruh.
3. Menurut Wartonah (2009), Faktor-faktor yang Memengaruhi
Kurangnya Pergerakan atau Imobilisasi:
1. Gangguan musculoskeletal
b. Attropi.
c. Kontraktur.
d. Kekakuan dan sakit sendi.
2. Gangguan kardiovaskuler
a. Postural hiportensi
b. Vasodilatasi vena.
c. Peningkatan penggunaan valsava maneuver.
3. Gangguan sistem resprirasi
a. Penurunan gerak pernapasan.
b. Bertambahnya sekresi paru.
c. Atelektasis.
d. Hipostatis pneumonia.
1. pengkajian
a. Pengkajian Kebutuhan Istrahat dan tidur
Menurut Tarnoto & Wartonah (2010), aspek yang dikaji pada klien untuk
mendetifikasikan mengenai gangguan Intoleransi Aktivitas meliputi
pengkajian mengenai:
b. Tingkat aktifitas sehari-hari
1.Pola aktivitas sehari-hari.
2.Jenis,frekuensi, dan lamanya latihan fisik.
c. Tingkat kelelahan
1. Aktivitas yang membuat lelah.
2. Riwayat sesak napas.
d. Gangguan Pergerakan
1.Penyebab gangguan pergerakan.
2.Tanda dan gejala.
3.Efek dari gangguan pergerakan.
e. Pemeriksaan fisik
1. Tingkat kesadaran.
2. Postur atau bentuk tubuh:
a) Skoliosis.
c) Lordorsis.
d) Cara berjalan.
3. Ektremitas :
a)Kelemahan .
4. Gangguan sensorik.
a) Tonus otot.
b) Atrofi.
c) Tremor.
d) Gerakan tak terkendali.
e) Kekuatan otot.
f) Kemampuan jalan.
g) Kemampuan duduk.
h) Kemampuan berdiri.
i) Nyeri sendi
j) Kekakuan sendi.
2. Analisa Data
Menurut Carpenito (2009), analisa data dari diagnosa Intoleransi Aktivitas
dibagi menjadi data subjektif dan data objektif antara lain:
a. Data subjektif
Kaji Batasan Karakteristik
1. Kelemahan
2. Keletihan
3. Dispenea
4. Kurang tidur atau istrahat
b. Kaji Faktor yang Berhubungan
1. Rendahnya dorongan
2. Keengganan untuk berpatisisipasi dalam aktivitas
3. Kurangnya rasa percaya diri dalam melakukan aktivitas
4. Takut cedera atau sakit yang memburuk jika
5. Sulit melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari akibat
penurunan tenaga atau kurangnya kekuatan Nyeri yang
menggagu performa dalam melakukan aktivitas.
Menurut Carpenito ( 2009), Data Objektif Kaji Batasan Karakteristik. Kaji
Batasan dan keseimbangan; evaluasi kemampuan induvindu untuk :
1. Kaji kekuatan dan keseimbangan ; evaluasi kemampuan induvindu
untuk:
2. Mengubah posisi secara mandiri di tempat tidur
3. Mepertahankan kesejajaran tubuh
4. Melakukan dan mepertahankan posisi duduk
5.Bangkit ke posisi berdiri
6. Mepertahankan postur tegak
7. Melakukan tes Romberg
8. Ambulasi
9. Melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari
3. Rumusan masalah
Menurut Capenito (2009), Intoleransi aktivitas, kondisi ini kemungkinan
berhubungan dengan,tirah baring atau imobilisasi, kelemahan umum,
ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan ogsigen.dari data yang
ditemukan perubahan Mengungkapkan dengan verbal tentang keletihan
atau kelemahan, rasa tidak nyaman saat beraktifitas atau dispneu
(Kushariyadi, 2009).
4. Perencanaan
a. Tingkatkan Aktivitas Secara Bertahap :
1. Yakinkanlah kembali induvindu tentang kemungkinan untuk
meningkatkan aktivitas sehari-hari.
2. Ajari klien melakukan tehnik bernafas terkontrol.
3. .Dorong induvindu untuk menggunakan tenik bernafas terkontrol
pada posisi rileks, mulai tingkatkan aktivitas.
4. Ajari induvindu cara mepertahankan pola napas terkontrol ketika
b. Lakukan Penyuluhan untuk pasien/keluarga
Instruksikan kepada pasien dan keluarga dalam:
1. Penggunaan tehnik napas terkontrol selama aktivitas,jika perlu
2. Mengenali tanda dan gejala Intoleran Aktivitas, termasuk kondisi yang
perlu dilaporkan kepada dokter.
3. Pentingnya nutrisi yang baik
4. Penggunaan tehnik reklasasi (misalnya, distraksi, viksualisasi) selama
FORMAT PENGKAJIAN KASUS DI MASYARAKAT
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Berdasarkan penugasan dinas pengambilan kasus pada tanggal 18 Mei 2015 di
Harjosari, Kecamatan Medan Amplas Mahasiswa melakukan pengkajian
keperawatan pada Ny.L. Berikut deskripsi dari hasil pengkajian yang dilakukan.
a. Biodata
Ny.L berusia 70 tahun, beragama Islam, Ny.L hanya tamat pendidikan SD
dan bekerja sebagia pedagang Ny.L bergolongan darah O dan bertempat
tinggal di kelurahan Harjosari II Kec.Medan Amplas.
b. Keluhan Utama
Ny.L tidak mampu melakukan aktivitas yang biasa Ny.L lakukan.
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ny.L mengatakan kaki sebelah kanannya merasa nyeri pada saat
digerakan dan ditekuk. Hal itu dirasakan oleh Ny.L sudah dari 4 tahun
yang lalu. Rasa nyeri bertambah ketika Ny.L melakukan aktivitas seperti
berdiri. Ketika rasa nyeri muncul Ny.L memijat area yang nyeri dengan
balsem dan minyak tawon agar mengurangi rasa nyeri. Ny.L merasakan
nyeri yang dirasakannya seperti tertekan dan terasa ngilu dipersendian.
Ny.L tidak tampak meringis, tetapi dapat menunjukan daerah yang nyeri.
d. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Ny.L mengatakan sudah terkena penyakit rematik sejak 4 tahun yang lalu.
Pengobatan yang dilakukan Ny.L hanya diberi balsem dan minyak tawon
agar mengurangi rasa nyerinya. Ny.L tidak memiliki alergi makanan dan
obat yang digunakannya.
e. Riwayat Kesehatan Keluarga
Kedua orang Tua Ny.L sudah meninggal pada saat ia berusia 2 tahun dan
Ny.L tidak tahu penyebab orang tuanya meninggal dan saudara kandung
f. Riwayat Keadaan Psikisosial
Ny.L mengatakan bahwa dia menganggap penyakitnya itu karena usianya
yang sudah tua, klien mengatakan pantas atas penyakit yang dideritanya
karena usianya sudah tua. Keadaan emosi klien stabil klien dapat
mengontrol emosi dengan baik dan mengungkapkan emosi dengan baik.
Bagi klien orang yang berarti bagi dirinya adalah anak dan cucunya. Klein
mengatakan memiliki hubungan baik dengan keluarga. Hal ini dibuktikan
dengan adanya dukungan dari keluarga yang dating menjenguk klien saat
di opname maupun saat istrahat total dirumah dank lien memiliki
hubungan baik dengan orang lain di lingkungannya. Ny.L memiliki
keyakinan terhadap agama yg dianutnya tetapi Ny.L jarang melakukan
ibadah sholat karena gangguan demensia yang dialaminya.
g. Pemeriksaan fisik
Keadaan Ny.L tampak sehat dan tampak memegangi kaki kananya.
Tanda-tanda Vital pada Ny.L Suhu tubuh: 36°C, Tekan darah: 130/70 mmhg,
Pernafasan: 24×/mnt, TB: 149 cm, BB:40 kg, skala nyeri: 6 (sedang)
Bentuk kepala tampak bulat, tidak ada lesi dan benjolan,rambut tampak
beruban, rambut lurus. Sklera tidak ikterik, kojungtiva tidak anemis, pupil
isokhor, mata kanan tampak sering berair, penggerakan bola mata simetris.
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, hidung tampak simetris,
tidak tampak ada cairan berlebih.
Sistem pernapasan pada Ny.L tidak ada masalah, tidak tampak ada
retraksi intercostal, vocal premitus merata disemua lapang paru, perkusi
terdengar resonan, auskultasi suara nafas teratur. Sistem Kardiovaskuler
pada Ny.L perkusi jantung terdengar bunyi dulness. Sistem
Gastrointestinal pada Ny.L tampak tidak ada lesi dan tidak ada benjolan,
bising usus terdengar 8×/ menit, perkusi terdengar tymphani. Sistem
muskulosceletal pada Ny.L kedua kaki dan tangan tampak sejajar dan
sama besar dan panjang, tampak adanya scoliosis. Kekuatan otot kurang
dan kaki kanan sering ngilu. Sistem integument pada Ny.L kulit tampak
keriput warna kulit sawo matang, tampak ada lesi dan elastistas kulit
h. Pola Kebiasan Sehari-hari
Ny.L makan 3 kali dalam sehari waktu makan pada Ny.L pagi, siang,
malam dalam bentuk 1 porsi nasi biasa.Ny.L mengatakan BAB
2-3×/sehari dan feses tampak lembek.
2. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
Keperawatan
1. Ds:
Ny.L mengatakan sulit
berjalan dan melakukan
aktivitas sehari-hari
dikarenakan nyeri dikaki
dan tangan sebelah
kanan.
otot dan tulang
Meningkatnya nyeri
apalagi dibantu berjalan
Do:
- Ny.L
memijat-mijat kakinya
pada saat
pengkajian
- wajahnya terlihat
meringis
tulang rawan sendi
Penurunan kadar
proteologlikan
Berkurangnya kadar
air tulang rawan
sendi
Berkuranya fungsi
tulang Nyeri
3. Ds:
Ny.L mengatakan tidak
mengerti tentang
penyakit
rematik,makanan
pantangan dan cara
pengobatan rematik
Do:
Klien bertanya-tanya
tentang rematik,makanan
pantangan dan cara
pengobatan rematik.
3. Rumusan Masalah
Masalah Keperawatan
1. Intoleransi Aktivitas
2. Nyeri
3. Kurang pengetahuan
Diagnosa Keperawatan (Prioritas)
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan penurunan fungsi tulang dan
ditandain dengan berjalan dengan menggunakan tongkat, berjalan lambat
dan tertatih, Ny L lebih banyak duduk dan tidur.
2. Nyeri berhubungan fungsi tulang ditandain dengan wajah meringis dan
skala nyeri 4-6.
3. Kurang pengetahuan tentang rematik berhubungan dengan keterbatasan
1.Perencanaan Keperawatan
Hari
Tanggal No. Dx Perencanaan Keperawatan
Senin,
Tujuan dan Kriteria Hasil:
Ny.L tidak mampu melakukan aktivitas yang
biasa Ny.L lakukan.
Rencana Tindakan Rasional
1. Kaji tingkat
kemampuan klien
dalam melakukan
aktivitas seperti
berpindah dari
tempat tidur, berdiri
dan berjalan.
2. Anjurkan klien untuk
mepertahankan tirah
baring/duduk.
3. Anjurkan klien untuk
melakukan aktivitas
fisik (misalnya,
ambulasi, berpindah,
dan mengubah
posisi.)
4. Anjurkan klien
mepertahankan
postur tegak dan
duduk tinggi berdiri
serta berjalan.)
5. Berikan obat-obat
sesuai indikasi.
1. Untuk mengetahui
tingkat aktivitas
sesuai kemampuan
klien.
2. Istrahat sistemik
dianjurkan selama
eksasenbasi akut
dan seluruh fase
penyakit untuk
kekuatan otot dan
stamina. Catatan:
latihan inadekuat
menimbulkan
kekuatan sendi,
berlebihan
Tanggal No. Dx Perencana Keperawatan
Selasa,
Tujuan /Kriteria Hasil :
Nyeri hilang/terkontrol.
Kriteria Hasil:
Klien dapat istrahat/tidur dengan tenang,klien
tampak rileks.
Rencana Tindakan Rasional
1. Kaji nyeri,catat
lokasi,Karakteristik,d
erejat (skala 0-10).
2. Anjurkan klien untuk
1. Membantu dalam
menentukan
managemen nyeri.
2. Panas
meningkatkan
letak sisi otak dan
mobilitas,menurun
kan rasa sakit.
3. Tirah baring
mungkin
diperlukan untuk
membantasi
nyeri/cedera sendi.
4. Menaikkan
relaksasi atau
rengangan otot.
relaksasi dan
sebagai terapi
pengobatan.
Hari/
Tanggal No. Dx Perencana Keperawatan
Rabu,
Tujuan/Kriteria Hasil:
PengetahuanNy.L tentang penyakit rematik
bertambah.
Kriteria Hasil:
Setelah dilakukan intervensi yang di harapkan,
Ny L mengatakan paham mengenai
penyakitnya.
Rencana Tindakan Rasional
1. Kaji tingkat
pengetahuan klien
2. Berikan
4. Evaluasi tingkat
pengetahuan klien.
5. PELAKSANAAN KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari Pertama
Keperawatan Evalusi (SOAP)
Rabu,
20 Mei 2015
1. 1. mengajurkan klien
untuk mandi air
panas/hangat.
2. mengajurkan klien
untuk meminum obat
sesuai intruksi/indikasi.
3. memberikan masage
yang lembut.
S:
klien mengatakan kaki
sakitnya sudah
berkurang,tetapi masih
memijat tangan
kanannya.
O:
Klien masih memijat tangan
kananya.
A:
Masalah teratasi sebagian.
P:
Intervesi dilanjutkan.
2 1. Mengajurkan klien
untuk
Klien menyatakan dapat
berjalan tapi tidak sanggup
lama-lama.
O:
Klien menggunakan
tongkat untik berjalan.
A:
Masalah teratasi sebagai
P:
istrihat duduk atau
tirah baring jika
diperlukan.
3 1. Menyinggirkan
bahaya yang
menyebabkan
cedera (usahakan
kursi selalu
ditempatnya jangan
dipindah-pindahkan).
2. Mendorong klien
selalu tetap latihan
berjalan.
3. Menjelaskan pada
klien untuk tetap
menggerakan sendi
untuk menimalkan
kekakuan.
S:
Menyatakan masih takut
untuk berjalan.
O:
klien tampak berhati-hati.
-klien menggunakan
tongkat.
A:
Masalah teratasi sebagian.
P:
Hari kedua
Hari/
Tanggal
No.
Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi
Kamis,
21 Mei
2015
1 1. Mengkaji keluhan nyeri
dan catat lokasi skala
nyeri. Skala nyeri = 6
2. .mengajurkan klien
untuk mandi air
panas/hangat.
3. Memberikan klien
posisi yang nyaman
pada waktu duduk
dikursi.
4. Memberikan mesage
yang lembut pada kaki
dan lutut.
.S:
Klien mengatakan kaki
masih sakit apalagi di
bawa berjalan.
O:
Klien memijat-mijat
kakinya.
- Wajah klien terlihat
meringis
2 1. Mepertahankan istrahat
duduk jika diperlukan.
2. Membantu bergerak
dengan bantuan
seminimal mungkin.
3. Mendorong klien postur
tegak,duduk tinggi,dan
berjalan.
S:
Klien mengatakan
tidak sanggup berjalan
lama.
O:
- Klien berjalan
menggunakan
tongkat
- Klien lebih
banyak duduk
- Klien berjalan
lambat.
A:
teratasi.
bangkit dari duduk
dengan
perlahan-lahan.
S:
Klien mengatakan
masih takut untuk
berjalan jauh.
O:
Klien tampak
berhati-hati saat berjalan, klien
menggunakan tongkat
saat berjalan.
A:
Masalah belum teratasi
P:
Implementasi keperawatan Evaluasi
Jum’at 22 Mei
2015
1. 1. Membina hubungan
saling percaya dengan
klien
2. Mengkaji keluhan yang
dirasakan klien, catat
faktor yang
mempercepat dan
tanda-tanda rasa sakit
non verbal.
3. Menganjurkan klien
untuk mandi air hangat,
kompres sendi- sendi
yang sakit dengan
kompres hangat
4. Mengajarkan teknik
relaksasi dan distraksi
5. Berkolaborasi
pemberian obat sesuai
indikasi yang diberikan
bertambah jika
terkena dingin
dan berkurang
setelah minum
obat.
O :
- TD :130/70
mmHg
Nadi : 86
x/menit
Suhu : 360C
Respirasi : 24
x/menit
Ny D tampak
memegangi
kakinya
- Ny L tampak
mempraktekan
teknik relaksasi
dengan tarik
nafas dalam
A :
Masalah teratasi
Lanjutkan intervensi
- Kaji
pengeahuan
klien tentang
penyakit
rematik.
Berikan penkes
tentang
penyakit
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Secara umum, intoleransi aktivitas penilaian diagnostik yang
menggambarkan terganggunya kondisi fisik seseorang. Induvindu bersangkutan
dapat menjalani pengobatan yang meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh.
Salah satu yang menyebabkan orang mengalami gangguan aktivitas adalah
penyakit rematik. Dimana biasanya rasa nyeri timbul dan kaku pada persendian,
otot dan tulang sehingga gerak tubuh terhambat/lamban (Kushariyadi, 2009).
Rematik merupakan salah satu penyebab nyeri sendi, khususnya
sendi-sendi kecil di daerah penggelangan tangan dan jari-jari, keluhan kaku, nyeri dan
bengkak akibat penyakit rematik dapat berlangsung terus-menerus dan semakin
lama semakin berat, tetapi ada kalanya hanya berlangsung selama beberapa hari
dan kemudian sembuh dengan pengobatan. Namun demekian, kebanyakan
penyakit rematik berlangsung kronis, yaitu sembuh dan kambuh kembali secara
berulang-ulang sehingga menyebabkan kerusakan sendi secara menetap. Keluhan
kaku dan nyeri sendi pada penyakit penyakit rematik adakalanya disertai oleh
perasaan mudah lelah (Fitri, 2014).
Hasil pengkajian yang telah dilakukan terhadap Ny.L pada tanggal 20 Mei
2015 dengan kebutuhan dasar Intoleransi Aktivitas dengan diagnosa keperawatan
yang ditemui yaitu hambatan melakukan aktivitas fisik berhubungan dengan
kerusakan sistem muskuletal.
Kemudian dilakukan implementasi berdasarkan intervensi yang
direncanakan selama lima hari dan hasil evaluasi pada hari terakhir dengan
pemenuhan kebutuhan dasar Intoleransi Aktivitas Pada Ny.L yaitu klien belum
mengalami peningkatan kekuatan otot yang signifikan, keterbatasan klien dalam
B. SARAN
1. Bagi Instlansi Pendidikan
Bagi instansi pendidikan agar lebih banyak menyediakan buku yang
behubungan dengan gangguan aktivitas pada lansia, sebagai bahan bacaan
bagi mahasiswa guna meningkatkan kualitas kesehatan pada lansia.
2. Bagi Praktik Keperawatan
Para praktisi keperawatan dapat meningkatkan pelayanan asuhan keperawatan
dengan Intoleransi Aktivitas.
3. Bagi Mahasiswa
Agar menggali lebih dalam lagi ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L. J. (2009). Diagnosis Keperawatan :Aplikasi Pada Pratik Klinis, Edisi 9. Jakarta : EGC.
Fitri. (2014).Kebutuhan Dasar Manusia, Jakarta: Salemba Medika.
Kushariyadi. (2000).Asuhan Keperawatan Pada Klien Lanjut Usia. Jakarta: Salemba Medika
Maryam,S.,dkk. (2010). Buku Saku : Asuhan Keperawatan pada Lansia, Jakarta : Trans Info Media
Potter, Patricia A, and Anee Griffin Perry. (1997).Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Edisi 4. Jakarta :EGC.
Wartonah, Tarnoto (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Psoses Keperawatan.
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari/tanggal/waktu No.
Dx
Implementasi
Keperawatan Evalusi (SOAP)
Rabu,
20 Mei 2015
Pukul
09.00-10.30 WIB
1. 1. mengajurkan klien
untuk mandi air
panas/hangat.
2. mengajurkan klien
untuk meminum obat
sesuai intruksi/indikasi.
3. memberikan masage
yang lembut.
Klien masih memijat
tangan kananya.
2 4. Mengajurkan klien
untuk
tongkat untik
berjalan.
A:
Masalah teratasi
istrihat duduk atau
tirah baring jika
diperlukan.
P:
Intervensi
dilanjutkan.
11.30-13.00 WIB 3 4. Menyinggirkan
bahaya yang
menyebabkan
cedera (usahakan
kursi selalu
ditempatnya
jangan
dipindah-pindahkan).
5. Mendorong klien
selalu tetap latihan
berjalan.
6. Menjelaskan pada
klien untuk tetap
menggerakan sendi
untuk menimalkan
kekakuan.
S:
Menyatakan masih
takut untuk berjalan.
O:
klien tampak
berhati-hati.
-klien menggunakan
tongkat.
A:
Masalah teratasi
sebagian.
P:
Intervensi
Hari kedua
Hari/
Tanggal
No.
Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi
Kamis,
1 5. Mengkaji keluhan nyeri
dan catat lokasi skala
nyeri. Skala nyeri = 6
6. .mengajurkan klien
untuk mandi air
panas/hangat.
7. Memberikan klien
posisi yang nyaman
pada waktu duduk
dikursi.
8. Memberikan mesage
yang lembut pada kaki
dan lutut.
.S:
Klien mengatakan kaki
masih sakit apalagi di
bawa berjalan.
O:
Klien memijat-mijat
kakinya.
- Wajah klien terlihat
meringis
2 4. Mepertahankan istrahat
duduk jika diperlukan.
5. Membantu bergerak
dengan bantuan
seminimal mungkin.
6. Mendorong klien postur
tegak,duduk tinggi,dan
berjalan.
S:
Klien mengatakan
tidak sanggup berjalan
lama.
O:
- Klien berjalan
menggunakan
tongkat
- Klien lebih
banyak duduk
- Klien berjalan
A:
Masalah belum
teratasi.
P:
Intervensi dilanjutkan.
Pukul
11.00-12.00
WIB
3 3. Mengedalikan
lingkungan dengan
menyarankan untuk
menggunakan
penyangga tempat
tidur.
4. Mengajurkan
berjalan atau
bangkit dari duduk
dengan
perlahan-lahan.
S:
Klien mengatakan
masih takut untuk
berjalan jauh.
O:
Klien tampak
berhati-hati saat berjalan, klien
menggunakan tongkat
saat berjalan.
A:
Masalah belum teratasi
P:
Hari ketiga
Hari/
Tanggal
No.
Dx Implementasi keperawatan Evaluasi
Jum’at
saling percaya dengan
klien
7. Mengkaji keluhan yang
dirasakan klien, catat
faktor yang
mempercepat dan
tanda-tanda rasa sakit
non verbal.
8. Menganjurkan klien
untuk mandi air hangat,
kompres sendi- sendi
yang sakit dengan
kompres hangat
9. Mengajarkan teknik
relaksasi dan distraksi
10. Berkolaborasi
pemberian obat sesuai
indikasi yang diberikan S:
Ny L mengatakan
sudah ± satu tahun
merasa kesemutan dan
linu pada kakinya
nafas dalam
A :
Masalah teratasi
P :
Lanjutkan intervensi
- Kaji
pengeahuan
klien tentang
penyakit
rematik.
Berikan penkes
tentang
penyakit
Lampiran
I. ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
1. BIODATA
Identitas Pasien
Nama : Ny.L
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 70 thn
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Kelurahan Harjosari IIKec.Medan Amplas
Golongan darah : O
Tanggal pengkajian : 18 Mei 2015
II. KELUHAN UTAMA
Ny.L tidak mampu melakukan aktivitas yang biasa Ny.L lakukan.
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
A. Provocative/ palliative
1. Apa penyebabnya
Ny.L mengatakan nyeri yang dirasakan karena penyakit rematik yang
dideritanya sejak 4 tahun yang lalu. Ny.L juga menambahkan bahwa
hal ini terjadi karena proses penuan.
2. Hal-hal yang meperbaiki keadaan
Ny.L mengatakan jika nyeri, Ny.L Memijat area yang nyeri dengan
B. Quality/quality
1. Bagaimana yang dirasakan
Ny.L mengatakan nyeri yang dirasakan seperti tertekan dan terasa ngilu
dipersendian
2. Bagaimana dilihat
Ny.L tidak kelihatan meringis, tetapi Ny. Dapat menunjukan daerah
yang nyeri.
C. Region
1. Dimana lokasinya
Di bagian persendian kaki dan tangan
2. Apakah menyebar
Ya,terutama pada bagian kaki
D. Severity (Menggagu aktivitas)
Ny.L mengatakan sakitnya sangat menggagu aktivitas karena membuat klien
susah berjalan
E. Time ( kapan mulai timbul dan bagaimana terjadinya)
Ny.L mengatakan sakit yang dirasakan sejak 4 tahun yang lalu dan pernah
bengkak pada lutut sebelah kanannya sehingga membuat Ny.L sulit untuk
berjalan dan berdiri terlalu lama.
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
A. Penyakit yang pernah dialami :
Ny.L mengatakan sudah terkena penyakit rematik sejak 4 tahun yang lalu .
B. Pengobatan/ tindakan yang dilakukan :
Klien mendapat pengobatan dari rumah sakit.
C. Pernah dirawat/dioprasi:
D. Anak Ny.L mengatakan,bahwa 3 tahun yang lalu Ny.L pernah dirawat di
RS penang karena mengalami penciutan di bagian otak.
E. Lama dirawat
F. Ny.L pernah dirawat paling lama 4 hari.
G. Alergi:Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi makanan dan
H. Genogram
Keterangan:
: Laki / Perempuan
:Klien
: Meninggal
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang Tua
Kedua orang tua Ny.L telah meninggal sejak ia masih berusia 2 tahun
dan Ny.L tidak tau penyebab orang tuanya meninggal.
B. Saudara Kandung
Saudara kandung Ny.L punya riwayat penyakit asma dan paru-paru
C. Penyakit Keturunan yang ada
Ny.L mengatakan tidak ada penyakit keturunan
D. Anggota Keluarga yang meninggal
Klien mengatakan orang Tua sudah meninggal.
E. Penyebab meninggal
VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL
1. Gambaran diri
Klien mengatakan bahwa dia menganggap penyakitnya itu dikarenakan
usianya yang sudah tua.
2. Ideal diri
klien merasa pantas atas penyakitnya yang dikarenakan usianya yang
sudah tua.
3. Harga diri
klien mengatakan dia menerima keadannya sekarang.
4. Peran diri
Klien berperan sebagai orang tua.
5. Indentitas
Klien mengatakan sebagai orang tua dalam keluarga dan memiliki banyak
cucu.
A. Keadaan emosi
Keadaan emosi klien stabil. Klien dapat mengontrol emosi dan
menggungkapkan emosi dengan baik.
B. Hubungan social
a. Orang berarti
Bagi klien orang yang berarti bagi dirinya adalah anak dan
cucunya.
b. Hubungan dengan keluarga
Klien mengatakan dia memiliki hubungan baik dengan
keluarganya. Hal ini dibuktikan dengan adanya dukungan dari
keluarga yang dating menjenguk klien saat dia diopname maupun
saat istrahat total di rumah.
c. Hubungan dengan orang lain
Klien mengatakan hubungan dia memiliki hubungan baik dengan
C. Spritual
a. Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan memiliki keyakin terhadap agama yang
dianutnya.
b. Kegiatan ibadah
Jarang melakukan ibadah karena ngagguan demensia.
VII. PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan umum : Klien komposmetis
B. Tanda-tanda vital
1.Suhu tubuh : 36°c
2. tekanan darah : 130/70 mmhg
3. pernafasan : 24x/mnt
4. TB : 149 cm
5. BB : 40 kg
C. Pemeriksaan Head to toe
Kepala dan rambut
a. Bentuk : Bentuk kepala bulat, simetris.
b. Ubun- ubun : Letak ditengah, tidak ada nyeri tekan.
c. Kulit kepala : kulit kepala tampak bersih.
Rambut
a. Penyebaran dan warna rambut : Penyebaran rambut rata dan tampak
sudah beruban.
b. Bau : Rambut klien tidak berbau.
c. Warna kulit kepala : Coklat Muda.
Wajah
a. Warna kulit : Warna kulit pada wajah klien sawo
matang.
b. Struktur wajah : Tidak ada benjolan dan simetris.
Mata
a. Kelengkapan dan kesimetrisan : Struktur mata lengkap dan semetris
b. Palpebra : posisi simetris
c. Kojungtiva dan sclera : Kojungtiva tidak anaemis,
sclera tidak iktertis.
d. Pupil : Pupil isokor kanan dan kiri,
reflek cahaya ada ( mengecil
saat diberikan rangsangan
cahaya).
e. Kornea dan iris : Tidak ada peradangan, tidak ada
pengapuran katarak.
f. Visus : tidak dilakukan pemeriksaan.
g. Tekanan bola mata : Tidak ada pemeriksaan.
Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum nasi : Anatomis, simetris, di medialis.
b. Lubang hidung : Simetris kanan dan kiri, bersih
tidak ada tandaRadang.
c. Cuping hidung : Pernapasan cuping hidung tidak
ada.
Telinga
b. Bentuk telinga : Simetris kanan dan kiri.
c. Ukuran telinga : Ukuran telinga anatomis.
d. Lubang Telinga : Lubang telinga bersih.
e. Ketajaman pendengaran : Ketajaman pendengaran kurang.
Leher
1. Posisi trakhea : Posisi trachea simetris.
2. Thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid.
3. Suara : jelas.
4. Kelenjar limfa : Tidak ada pembesaran kelenjar
limfa.
5. Vena juguralis : Tidak ada distensi vena
jugularis.
Pemeriksaan intergumen
1. Kebersihan : Klien terlihat bersih dan rapi.
2. Kehangatan : Teraba hangat pada ekstremitas
atas.
3. Warna : Warna kulit sawo matang.
4. Turgor : kembali agak lambat.
5. Kelembaban : Kulit lembab dan sedikit keriput.
6. Kelainan pada kulit : Tidak ada tanda kelainan pada
kulit.
Pemeriksaan thoraks/dada
1. Impeksi thorak
Normal : Thoraks terlihat normal.
Burrel chest : Tidak ada burrel chest.
Funnel chest :Tidak ada funnel chest.
Pigeon chest : Tidak pigeon chest.
Flail chest : Tidak ada flail chest.
Kifoskloliosis chest : Tidak ada kifoskoliosis.
2. Pernafasan
Frekuensi : 22x/menit
Irama : Irreguler.
3. Tanda Kesulitan bernafas : tidak ada.
Pemeriksaan paru
1. Palpasi getaran suara : terdengar dan teratur.
2. Perkusi : resonan.
Suara nafas : Suara napas teratur.
Pemeriksaan jantung
1. Inspeksi : Tidak ada tanda sianosis.
2. Palpasi : Pulsassi teraba.
3. Perkusi : Suara dullness.
Pemeriksaan abdomen
1. Inspeksi
Bentuk : Bentuk abdomen simetris.
Benjolan : Tidak ada benjolaN di abdomen.
2. Auskultasi : Tidak ada suara tambahan
3. Palpasi
Tanda nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan.
Benjolan :Tidak ada benjolan abdomen.
Tanda asciters : Tidak ada.
Hepar : Tidak pembesaran di hepar.
Lien : tidak ada pembesaran.
4. Perkusi (suara abdomen) : Terdengar suara timpani.
5. Edema : adanya edema
Pemeriksaan musculoskeletal/Estremitas
1.Kesimetrisan otot : tampak simetris
2. Kekuatan otot : kekeuatan otot 2.
3. Edema : adanya edema pada ekstremitas.
VIII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
I. Pola makan dan minum
1. Frekuensi makan/minum : 3kali.
2. Nafsu makan/hari : ada
3. Nyeri ulu hati : Klien tidak mengalami nyeri
ulu hati.
4. Alergi : Klien tidak memiliki riwayat
alergi.
5. Mual dan muntah : Klien tidak mengalami mual
muntah.
6. Waktu pemberian makanan : Pagi 07.00 WIB
Siang 12.30 WIB
7. Jumlah dan jenis makanan : 1 porsi nasi biasa.
8. Waktu pemberian cairan/ minuman : Sesuai kebutuhan tubuh.
9. Masalah makan dan minum : tidak ada.
10. Kesulitan menelan : tidak ada.
11. Kesulitan menguyah : tidak ada.
II. Perawatan diri/personal hygiene
1. Kebersihan tubuh : Baik
2. Kebersihan gigi dan mulut : Baik
3. Kebersihan kuku dan tangan : Baik
III. Pola eliminasi
1).BAB
1. Pola BAB : klien BAB 2-3x/hari
2. Karakter feses : lembek
3. Riwayat pendarahan : Tidak pernah.
4. BAB terakhir : Sehari sebelum tanggal
pengkajian( 17 Mei 2015)
5. Diare : Tidak ada
6. Penggunaan laksatif : Tidak ada
2). BAK
1.Pola BAK : 6-9 Kali sehari.
2. Karakter urine : Warna urine klien kuning
keruh.
3. Nyeri/rasa terbakar/Kesulitan BAK : Tidak ada kesulitan BAK.
4. Riwayat Penyakit ginjal/kandung kemih : Tidak riwayat ginjal.
5.Penggunaan diuretuik : Klien tidak pengguna diuretic.
6. Upaya mengatasi masalah : Klien tidak tahu cara
SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT REMATIK
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENYAKIT REMATIK
HARI/TANGGAL : Juma’t 31 Mei 2015
Waktu : 1 x 45 mnt
Topik Kegiatan : Penyuluhan kesehatan Tentang Penyakit Rematik
Tempat : Kelurahan Harjosari II Kec.Medan Amplas
A. LATAR BELAKANG
Rematik adalah penyakit kelainan pada sendi yang menimbulkan nyeri dan
kaku pada sistem moskuloskeletal yaitu sendi,tulang,jaringan ikat dan otot.
Rematik adalah golongan penyakit tulang dan sendi berciri rasa
Nyeri,bengkak,kekakuan,dan terganggunya fungsi alat-alat penggerak tubuh,yaitu
sendi dan tulang.
Implementasi merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada
keluarga untuk mengatasi masalah kesahatan dan untuk meningkatkan
pengetahuan tentang tingkat kesehatan keluarga yamg pada Ny.L setelah perawat
menganalisa dan menemukan masalah keperawatan maka, perawat perlu
melakukan sesuatu perencanaan tentang penyakit Rematik di Kelurahan Harjosari
II Kec.Medan Amplas.
Berdasarkan hasil seminggu Ny.L yang menderita penyakit Rematik
sehingga mahasiswa dapat menemukan masalah kesehatan melalui penyuluhan
tentang penyakit Rematik yang diberikan kepada masyrakat.
Kemudian perawat memberikan implementasi kepada keluarga dengan
melakukan penyuluhan atau tindakan mandiri serta pengobatan yang akan
dilaksanakan.Dengan demikian hal yang diatas yang melatar belakangi, saya
mahasiswa D3 keperawatan USU melakukan penyuluhan kesehatan kepada
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Rematik di Kelurahan Harjosari
Kec.Medan Amplas, diharappkan keluarga Ny.L dapat memahami
tentang pencegahan penyakit Rematik.
2. Tujuan Khusus
Setelah 45 menit penyajian materi diharapkan keluarga Ny.L dapat:
- Keluarga Ny.L mampu menjelaskan pengertian Rematik.
- Keluarga Ny.L dapat memberi informasi tentang penyakit Rematik
akibat tidak memperhatikan pola hidup sehat.
- Keluarga Ny.L dapat mengenali tanda dan gejala penyakit Rematik.
- Keluarga Ny.L dapat menyebutkan penyebab dari penyakit Rematik.
- Keluarga Ny.L Mampu menjelaskan cara pencegahan penyakit
rematik.
3. Waktu dan tempat :
- Waktu : Juma’t
- Pukul : 14.00-15.00 WIB
- Tempat : Kelurahan Harjosari II Kec.Medan Amplas
4. METODE
Ceramah, tanya jawab
5. MEDIA
- Leaflet
6. SETTING KEGIATAN
NO WAKTU KEGIATAN PEMBICARA PENAGUNG JAWAB
1
Mahasiswa dan keluarga
Mahasiswa
Mahasiswa
7.Materi
1. Pengertian
Rematik adalah setiap kondisi yang disertai nyeri dan kaku pada tulang,biasanya
menahun.
2.Tanda dan gejala
1.Rasa sakit ,nyeri atau rasa seperti terbakar/panas
1. Pegal linu
2. Kaku sendi pada pagi hari
3. Lemah otot
4. Pembengkakan sendi dan kemerahan
5. Gangguan gerak
6. Demam/perasaan tidak sehat lainnya
3. Penatalaksanaan penyakit rematik
1. Bila nyeri hebat dapat diatasi dengan minum obat
2. Bila sendi bengkak,lakukan kompres dingin
3. Bila sendi tidak bengkak lakukan sendi hangat
Lakukan tehnik relaksasi seperti latihan nafas dalam,menenangkan
4.Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Istrahat,terutama pada bagian atau sendi yang terkena
2. Modifikasi lingkungan (jangan terlalu dingin)
3. Pengaturan makanan (hindari makanan seperti kacang panjang,kol,dan
kangkung)
Keterangan gambar :
Dari gambar 1-2 Tampak Ny.L bersifat Komunikatif dalam menyambut perawat.
Ny.L bersama anaknya melakukan Tanya jawab, sedangkan perawat melakukan
ceramah mengenai Penyuluhan Kesehatan Tentang Penyakit Rematik yang