• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan ... 4

1.4 Batasan Masalah ... 5

1.5 Kontribusi Penelitian ... 5

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Persaingan industri yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi agar mampu bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lain. Kualitas produk yang dihasilkan tidak terlepas dari peranan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor produksi dalam perusahaan seperti modal, mesin dan material dapat bermanfaat apabila telah diolah oleh sumberdaya manusia. Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja tidak terlepas dari masalah-masalah yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatannya sewaktu bekerja di lingkungan pekerjaanya. Dalam persaing menurut Aries Heru Prasetyo (2012) Satu konsep yang seharusnya dijadikan pedoman dalam memperkuat daya saing adalah harmonisasi tiga elemen:

people, planet dan profit.

Industri yang terkait penyedian jasa/barang kepada Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi (BPMIGAS) harus mentaati peraturan K3 dan tidak boleh lalai dalam pelaksanaan pekerjaan ini dibuktikan bahwa bila Penyedia Barang/Jasa mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan kematian pekerja Penyedia Barang/Jasa maupun orang lain, sebagai akibat kelalaian pekerja sendiri ataupun karena kelalaian perusahaan Penyedia Barang/Jasa maka akan dikenakan sanksi hitam dimana kategori hitam yang artinya dilarang mengikuti kegiatan pengadaan di semua Kontraktor KKS selama 1 (satu) tahun berikutnya, dan bila terkena sanksi kategori hitam sebanyak 2 (dua) kali dari 1 (satu) atau beberapa Kontraktor KKS,

(3)

kepada yang bersangkutan dikenakan sanksi kategori hitam untuk selamanya di semua Kontraktor KKS sumber dari PTK 007(2011).

Begitu pentingnya komitment terhadap K3 dalam dunia industri yang terkait BPMIGAS, namun demikian didalam kehidupan sehari-sehari masih ditemukan perilaku tidak aman yang bisa menyebabkan kerugian jiwa, harta maupun lingkungan. Padahal ini bertolak belakang dari keinginan manusia hidup didunia yang selalu menginginkan keamanan dan ketidak inginan manusia mengalami suatu kecelakaan dalam melakukan aktifitas kerjanya sehari-hari sebagai contoh berita dari detik (http://news.detik.com) tanggal 1 April 2016 “ Jakarta - Seorang teknisi AC, Zainuddin, tewas terjatuh saat bertugas di Balai Kota DKI Jakarta Peristiwa itu terjadi tadi malam (31/3), saat Zainuddin dan teman-temannya membetulkan ducting AC di atas plafon Ruang Balai Agung. Zainuddin terjatuh dengan posisi terlentang setelah diduga salah menginjak plafon antara pukul 19.30 - 20.00 WIB. dari gambaran peristiwa diatas perilaku aman pekerja mempunyai peranan yang sangat penting dalam mewujudkan keamanan dalam aktifitas kerja.

Berangkat dari rasa ingin tahu penulis terhadap keinginan penulis mengetahui penerapan K3 dalam kegiatan operasi gedung perkantoran yang digunakan sebagai tempat bekerja perusahaan yang tergabung sebagai kontraktor KKS BPMIGAS maka penulis membuat suatu penilitian tentang “Analisis Perilaku Aman Dalam Kegiatan Operasi dan Perawatan Gedung Perkantoran Untuk Meningkatkan Keselamatan Kesehatan Kerja Karyawan”

Mengingat negara menjamin adanya keselamatan dan keselamatan kerja para pekerja dengan dibuktikan pemerintah Indonesia telah mengeluarkan UU no. 1 tahun 1970 yang wajib ditaati baik oleh pemerintah, Pekerja dan pemberi kerja. Sebagai

(4)

pekerja tentunya kita harus berkontribusi terhadap pelaksanaan UU dan menciptakan lingkungan kerja yang aman dengan selalu berperilaku aman.

Kecelakaan kerja selalu kita hindari dengan berlaku aman dan berusaha menaati undang-undang yang ada masih ada masih terjadi dalam aktifitas kerja. Namun demikian Berdasarkan data International Labour Organization (ILO) tahun 2013, 1 pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja sumber kemenkes(2014). Menurut Erwin Wahyu Pratama (2015) “Ada hubungan yang signifikan antara sikap pekerja dengan kejadian kecelakaan kerja” yang artinya bahwa perilaku pekerja berpengaruh terhadap andil terjadinya kecelakaan.

Menurut J. Phelpstead(2013:3-10) ada 3 grup faktor besar yang mempengaruhi perilaku aman pekerja dalam melakukan kerja yaitu; 1. Individu/orang yang melakukan pekerjaan, 2. Pekerjaan tersebut dan 3. Faktor organisasi. Faktor orang dilihat dari karakteristik pekerja. Faktor Pekerjaan bagaimana cara pekerjaan diselesaikan. Faktor organisasi bagaimana karakter organisasi dimana pekerja melakukan pekerjaan. Untuk faktor pekerja/individu/manusiaanya bisa dilihat bagaimana sikap, kompetensi dan motivasi pekerja didalam melakukan pekerjaan tersebut. berdasarkan uraian faktor yang dibuat J. Phelpstead yang merupakan materi training yang mendapat dari pemerintah UK (united Kingdom) dalam websitenya http//www.nationalarchives.gov.uk/doc/open-gonverment-licence/ maka penulis ingin melakukan penelitian terhadap faktor yang berkaitan dengan perilaku aman dalam penerapannya didalam perusaahan yang terkait penyedia jasa ke BPMIGAS.

Menurut PP 50 pasal 5 bahwa Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya. (2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi perusahaan mempekerjakan pekerja/buruh paling sedikit 100 (seratus) orang atau

(5)

satu kegiatan yang mempunyai potensi bahaya yang siknifikan adalah dalam kegiatan mempergunakan alat angkut dan kegiatan yang berpotensi terjadinya kebakaran, maka dari itu perlu adanya perhatian yang lebih serius dan peningkatan perilaku aman dalam kegiatan tersebut.

Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membahas penerapan K3 yang terkait factor-faktor yang mempengaruhi perilaku aman karyawan yang berkerja di sebuah perkantoran salah satu perusahaan yang merupakan sebagai kontraktor KKS BPMIGAS. Untuk itu penulis memilih judul penelitian : “Analisis

Penerapan Perilaku Aman Dalam Kegiatan Operasi dan Perawatan Gedung Perkantoran Untuk Meningkatkan Keselamatan Kesehatan Kerja Karyawan “ 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang tersebut, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada faktor-faktor yang berkonstribusi terhadap perilaku aman dalam kegiatan pengoperasian dan perawatan gedung untuk mencegah potensi bahaya kebakaran dan potensi bahaya dari alat angkut?

1.3 Maksud dan Tujuan

1. Mengetahui pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada faktor-faktor yang berkonstribusi terhadap perilaku aman dalam kegiatan pengoperasian dan perawatan gedung untuk mencegah potensi bahaya kebakaran dan potensi bahaya dari alat angkut

(6)

1.4 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, masalah yang sedang diteliti adalah penerapan K3 dalam kegiatan operasi dan perawatan gedung yang berpengaruh terhadap perilaku aman. Ruang lingkup dan batasan masalah dalam penelitian ini sebagaiberikut :

1. LokasiPenelitian di Gedung A, Indy Bintaro Office Park Jl. Boulevard Bintaro Jaya Blok B7/A6 Sektor VII CBD Bintaro Jaya, Tangerang Selatan

2. Penelitian pada karyawan TPE.

3. Kegiatan pencegahan bahaya kebakaran dan pencegahan potensi bahaya yang diakibatkan oleh alat angkut.

1.5 Kontribusi Penelitian 1. Bagi Penulis

Untuk memenuhi salah satu syarat tugas akhir kuliah, guna memperoleh gelar S1 dan menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman tentang K3 dan seharusnya penulis sebagai mahasiswa pelopor dari perubahan lingkungan dengan melakukan perilaku aman dalam bekerja .

2. Bagi Pembaca

Penulisan penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dalam bidang K3, sebagai salah satu referensi bagi peneliti lainnya dan para pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan yang berkaitan dengan “Perilaku Aman Dalam Kegiatan Operasi dan Perawatan Gedung Perkantoran Untuk Meningkatkan Keselamatan Kesehatan Kerja Karyawan”

(7)

1.6 Pendekatan yang Diusulkan.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan mencari data dari sumber Pustaka, observasi dan wawancara, kuisener kekaryawan yang melakukan kegiatan Operasi dan Perawatan Gedung.

Sistimatika Penulisan Rincian sistematika penulisan dalam proposal penelitian ini diantaranya sebagai berikut :

1. BAB I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, ruang lingkup dan batasan masalah serta sistematika penulisan.

2. BAB II Kajian Pustaka dan Kerangka Pikir

Bab ini berisikan tinjauan umum tentang pengetahuan K3, definisi Perilaku , keselamatan kesehatan kerja, definisi terkait K3 didalam OHSAS 18001:2007 dan peraturan-peraturan pemerintah Indonesia dan berisi pencegahan K3 secara baik.

3. BAB III Metodologi Penelitian

Bab ini berisikan tentang kerangka analisa, metode pengumpulan data, metode perbandingan dan analisis.

4. BAB IV Analisis Data

Bab ini berisikan tentang analisa hasil penelitian dan pengolahan data pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada kegiatan penelitian.

(8)

5. BAB V Simpulan dan Saran

Berisi kesimpulan yang didapat dari analisis data dan saran mengenai hasil penilitian dari data-data yang telah diolah serta rekomendasi bagi peneliti yang akan datang.

Referensi

Dokumen terkait

Dibandingkan dengan kecap yang dibuat dengan cara hidrolisis, kecap yang berasal dari proses fermentasi biasanya memiliki cita rasa dan aroma yang lebih baik.. Hal ini

Pengelolaan risiko kredit dalam Bank juga dilakukan dengan melakukan proses analisa kredit atas potensi risiko yang timbul melalui proses Compliant Internal

Kepala Sekretariat Perwakilan, Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Penguji Tagihan/Penandatangan Surat Perintah Membayar, Pejabat Pembuat Komitmen Program Dukungan

nasionalnya dan ini adalah hukum Inggris. 4etapi hukum Inggris ini menun$uk kembali kepada hukum Prancis yaitu hukum dari domisili. Maka apakah menurut hukum Prancis akan

Bila terdapat defek septum ventrikel besar di bawah katup aorta dan tanpa stenosis pulmonal, maka kelainan hemodinamiknya mirip dengan defek septum ventrikel besar yang

KEGIATAN : PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PELABUHAN LAUT PEKERJAAN : PEMBANGUNAN TERMINAL DOMESTIK SEKUPANG LOKASI : SEKUPANG,

Sistem waktu tunda echelon lebih optimal digunakan pada kondisi jika terdapat free face di bagian samping karena arah peledakan pada sistem waktu tunda ini menuju sudut (corner)

Pada multifragmentary complex fracture tidak terdapat kontak antara fragmen proksimal dan distal setelah dilakukan reposisi. Complex spiral fracture terdapat dua atau