MAKALAH MAKALAH PES
PESAWAT RONTGEN KONVENSAWAT RONTGEN KONVENSII ONALONAL
Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Instrumentasi Biomedis Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Instrumentasi Biomedis
Oleh: Oleh:
Ridha Novia Ikhsani
Ridha Novia Ikhsani
115090800111006 115090800111006
JURUSAN FISIKA JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014 2014
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1
1.1 Latar Latar BelakangBelakang
Perkembangan dunia medis dari waktu ke waktu semakin pesat, tak terkecuali Perkembangan dunia medis dari waktu ke waktu semakin pesat, tak terkecuali instrument / alat medis. Salahsatu penemuan yang berkontribusi dalam dunia medis instrument / alat medis. Salahsatu penemuan yang berkontribusi dalam dunia medis yaitu ditemukannya sinar X / sinar Rontgen yang mendasari terciptanya Pesawat yaitu ditemukannya sinar X / sinar Rontgen yang mendasari terciptanya Pesawat Rontgen.
Rontgen. Pesawat roentgen Pesawat roentgen merupakan instrument mmerupakan instrument medik yang edik yang prinsip kerjanyaprinsip kerjanya mengunakan radiasi sinar X, baik untuk keperluan fluoroskopi maupun radiografie. mengunakan radiasi sinar X, baik untuk keperluan fluoroskopi maupun radiografie. Penemuan dari Willhem Conrad Rontgen tersebut telah mendorong perkembangan Penemuan dari Willhem Conrad Rontgen tersebut telah mendorong perkembangan dunia medis terutama dalam pembuatan instrumen medis. Berawal dari percobaan dunia medis terutama dalam pembuatan instrumen medis. Berawal dari percobaan dalam hal perbedaan potensial diantara anoda dan katoda yang terkandung dalam dalam hal perbedaan potensial diantara anoda dan katoda yang terkandung dalam suatu gas, yang memicu terjadinya ionisasi sehingga elektron
suatu gas, yang memicu terjadinya ionisasi sehingga elektron – – elektron akan elektron akan membebaskan diri dari ikatan atomnya.
membebaskan diri dari ikatan atomnya.
Elektron yang terdekat dengan sebuah anoda akan langsung ditarik ke anoda Elektron yang terdekat dengan sebuah anoda akan langsung ditarik ke anoda sehingga akan terjadi hole. Kemudian hole ini akan diisi oleh elektron berikutnya, sehingga akan terjadi hole. Kemudian hole ini akan diisi oleh elektron berikutnya, tempat yang ditinggalkan elektron ini akan menjadi hole lagi dan terjadi pengisian lagi tempat yang ditinggalkan elektron ini akan menjadi hole lagi dan terjadi pengisian lagi oleh elektron berikutnya, begitu seterusnya, sehingga akan terjadi estafet elektron dan oleh elektron berikutnya, begitu seterusnya, sehingga akan terjadi estafet elektron dan terjadilah rangkaian tertutup sehingga timbul arus elektron yang berkebalikan dengan terjadilah rangkaian tertutup sehingga timbul arus elektron yang berkebalikan dengan arus listrik yang kemudian disebut arus tabung. Perpindahan elektron ini akan arus listrik yang kemudian disebut arus tabung. Perpindahan elektron ini akan menghasilkan seatu gelombang elektromagnetik yang panjang gelombangnya menghasilkan seatu gelombang elektromagnetik yang panjang gelombangnya berbeda- beda.
beda. Gelombang Gelombang elektromagnetik elektromagnetik dengan dengan panjang panjang gelombang 0,1gelombang 0,1 – – 1 A inilah yang 1 A inilah yang kemudian disebut sinar X atau sinar Rontgen.
kemudian disebut sinar X atau sinar Rontgen.
1.2
1.2 Rumusan Rumusan MasalahMasalah
Pada makalah ini, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Pada makalah ini, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1.
1. Bagaimana Bagaimana aplikasi aplikasi sinar sinar X X pada pada pesawat pesawat rontgen rontgen konvensional?konvensional? 2.
2. Bagai Bagai mana mana perinsip perinsip kerja kerja instrument instrument pesawat pesawat rontgen rontgen konvensional?konvensional? 3.
3. Apa Apa saja saja komponen komponen penyusun penyusun dari dari pesawat pesawat rontgen?rontgen? 4.
1.3 Tujuan 1.3 Tujuan
Dengan rumusan masalah yang ada di atas, makalah ini bertujuan untuk: Dengan rumusan masalah yang ada di atas, makalah ini bertujuan untuk: 1.
1. Mengetahui aplikasi sinar X pada pesawat rontgen konvensional.Mengetahui aplikasi sinar X pada pesawat rontgen konvensional. 2.
2. Mengetahui perinsip kerja dari instrument pesawat rontgen konvensional.Mengetahui perinsip kerja dari instrument pesawat rontgen konvensional. 3.
3. Mengetahui Mengetahui komponen komponen penyusun penyusun dari dari pesawat pesawat rontgen.rontgen. 4.
BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN
2.1
2.1 Aplikasi Aplikasi Sinar Sinar X X Pada Pada Pesawat Pesawat Rontgen Rontgen KonvensionalKonvensional
Pesawat rontgen
Pesawat rontgen merupakan instrument merupakan instrument medis yang bekerjanymedis yang bekerjanya mengunakana mengunakan radiasi sinar X, baik untuk keperluan fluoroskopi maupun radiografie. Dimana cikal radiasi sinar X, baik untuk keperluan fluoroskopi maupun radiografie. Dimana cikal bakal
bakal dari dari pesawat pesawat rontgen rontgen ini ini karena karena ditemukannya ditemukannya sinar sinar X X oleh oleh Willhem Willhem ConradConrad Rontgen, kemudian Rontgen melakukan percobaan den
Rontgen, kemudian Rontgen melakukan percobaan dengan menggunakan tabung yanggan menggunakan tabung yang terbuat dari Glass Envelope yang didalamnya terdapat gas Argon atau Xenon, ketika terbuat dari Glass Envelope yang didalamnya terdapat gas Argon atau Xenon, ketika ada beda potensial diantara anoda dan katoda maka gas
ada beda potensial diantara anoda dan katoda maka gas – – gas tersebut akan terionisasigas tersebut akan terionisasi dan elektron-elektron akan membebaskan diri dari ikatan atomnya.
dan elektron-elektron akan membebaskan diri dari ikatan atomnya. Jika tabrakanJika tabrakan elektron tersebut tepat diinti atom maka disebut peristiwa Breamstrahlung dan apabila elektron tersebut tepat diinti atom maka disebut peristiwa Breamstrahlung dan apabila menabraknya
menabraknya dielektron dikulit dielektron dikulit K, disebut K, disebut K KarakK Karakteristik. Akibat teristik. Akibat tabrakan ini tabrakan ini akanakan terbentuk hole-hole karena elektron-elektron yang ditabrak tersebut terpental. terbentuk hole-hole karena elektron-elektron yang ditabrak tersebut terpental. Kemudian hole hole tersebut akan menghasilkan perpindahan elektron dengan panjang Kemudian hole hole tersebut akan menghasilkan perpindahan elektron dengan panjang gelombang berbeda
gelombang berbeda – – beda, yang kemudian menghasilkan sinar X. beda, yang kemudian menghasilkan sinar X.
Bermodal dari penemuan Rontgen maka kemudian Collige menyempurnakan Bermodal dari penemuan Rontgen maka kemudian Collige menyempurnakan penemuan
penemuan tersebut tersebut dengan dengan memodifikasi memodifikasi tabung tabung yang yang digunakan. digunakan. Tabung Tabung yangyang digunakan adalah tabung vakum yang didalamnya hanya terdapat 2 elektroda yaitu digunakan adalah tabung vakum yang didalamnya hanya terdapat 2 elektroda yaitu anoda dan katoda. Tabung jenis ini kemudian disebut Hot Chatoda Tube dan anoda dan katoda. Tabung jenis ini kemudian disebut Hot Chatoda Tube dan merupakan tabung yang dipergunakan untuk pesawat Rontgen konvensional yang merupakan tabung yang dipergunakan untuk pesawat Rontgen konvensional yang sekarang.
sekarang.
2.1.1 Prinsip Kerja Katoda Tube 2.1.1 Prinsip Kerja Katoda Tube
Tabung yang digunakan adalah tabung vakum yang didalamnya hanya terdapat Tabung yang digunakan adalah tabung vakum yang didalamnya hanya terdapat 2 elektroda yaitu anoda dan katoda. Katoda / filamen tabung rontgen dihubungkan ke 2 elektroda yaitu anoda dan katoda. Katoda / filamen tabung rontgen dihubungkan ke transformator filamen. Transformator filamen ini akan memberi supply sehingga transformator filamen. Transformator filamen ini akan memberi supply sehingga mengakibatkan terjadinya pemanasan pada filamen tabung rontgen, sehingga terjadi mengakibatkan terjadinya pemanasan pada filamen tabung rontgen, sehingga terjadi Thermionic Emission, dimana elektron-elektron akan membebaskan diri dari ikatan Thermionic Emission, dimana elektron-elektron akan membebaskan diri dari ikatan atomnya, sehingga akan banyak terjadi elektron bebas dan terbentuklah awan elektron. atomnya, sehingga akan banyak terjadi elektron bebas dan terbentuklah awan elektron.
Anoda dan katoda di hubungkan dengan transformator tegangan tinggi 10 KV Anoda dan katoda di hubungkan dengan transformator tegangan tinggi 10 KV –
– 150 KV. Primer HTT diberi tegangan AC ( bolak-balik ) maka akan terjadi garis- 150 KV. Primer HTT diberi tegangan AC ( bolak-balik ) maka akan terjadi garis-garis
garis gaya magnet ( gaya magnet ( GGM ) yang GGM ) yang akan berubahakan berubah – – ubah bergantung dari besarnya arus ubah bergantung dari besarnya arus yang mengalir. Akibat dari perubahan garig-garis gaya magnet ini akan menyebabkan yang mengalir. Akibat dari perubahan garig-garis gaya magnet ini akan menyebabkan timbulnya gaya gerak listrik ( GGL ) pada kumparan sekunder, yang besarnya timbulnya gaya gerak listrik ( GGL ) pada kumparan sekunder, yang besarnya tergantung dari setiap perubahan fluks pada setiap perubahan waktu ( E =
-tergantung dari setiap perubahan fluks pada setiap perubahan waktu ( E = - d Φ / dt ).d Φ / dt ). Dari proses ini didapatkanlah tegangan tinggi yang akan disuplay ke elektroda tabung Dari proses ini didapatkanlah tegangan tinggi yang akan disuplay ke elektroda tabung rontgen.
rontgen.
2.2
2.2 Komponen Komponen Penyusun Penyusun dan dan Prinsip Prinsip KerjaKerja Instrument Pesawat RontgenInstrument Pesawat Rontgen
Instrumen Pesawat Rontgen memiliki
Instrumen Pesawat Rontgen memiliki beberapa komponen penyusun, yang tiapbeberapa komponen penyusun, yang tiap –
– tiap komponen penyusun pesawat rontgen tersebut memiliki fungsi masing masing, tiap komponen penyusun pesawat rontgen tersebut memiliki fungsi masing masing, sehingga dapat berkorelasi dan menghasilkan fungsi untuk suatu tujuan yaitu pesawat sehingga dapat berkorelasi dan menghasilkan fungsi untuk suatu tujuan yaitu pesawat rontgen. Terdapat blok diagram dari komponen penyusun pesawat rontgen rontgen. Terdapat blok diagram dari komponen penyusun pesawat rontgen konvesional, yaitu sebagai berikut:
konvesional, yaitu sebagai berikut:
Untuk dalam blok diagram tersebut dibagi menjadi beberapa bagian penyusun, Untuk dalam blok diagram tersebut dibagi menjadi beberapa bagian penyusun, diantaranya yaitu rangkaian Power Supply, Rangkaian Timer, Rangkaian HTT, diantaranya yaitu rangkaian Power Supply, Rangkaian Timer, Rangkaian HTT, Rangkaian X Ray Tube (Tabung sinar X), dan rangkaian pemanas filamen.
2.2.1
2.2.1 Blok Blok Rangkaian Rangkaian Power Power SuplySuply
Ragkaian power suply ini berfungsi untuk mendistribusikan tegangan pada Ragkaian power suply ini berfungsi untuk mendistribusikan tegangan pada seluruh rangkaian pesawat rontgen sesuai yang dibutuhkan oleh masing-masing seluruh rangkaian pesawat rontgen sesuai yang dibutuhkan oleh masing-masing rangkaian. Rangkaian power supply ini terdiri dari :
rangkaian. Rangkaian power supply ini terdiri dari :
a.
a. SaklarSaklar
Saklar / Switch ini berfungsi untuk menghubungkan supply listik PLN dengan Saklar / Switch ini berfungsi untuk menghubungkan supply listik PLN dengan pesawat roentgen
pesawat roentgen..
b.
b. Fuse / SekringFuse / Sekring
Sekring pada bagian rangkaian power supply ini yaitu untuk pelindung atau Sekring pada bagian rangkaian power supply ini yaitu untuk pelindung atau pengaman,
pengaman, apabila apabila ada ada arus arus / / tegangan tegangan yang yang lebih lebih dari dari kuota kuota yang yang masuk, masuk, makamaka sekring tersebut berfungsu sebagai jembatan pengaman, dia akan putus apabila ada sekring tersebut berfungsu sebagai jembatan pengaman, dia akan putus apabila ada arus / tegangan yang besar diluar kuota masuk dalam komponen ini.
arus / tegangan yang besar diluar kuota masuk dalam komponen ini. c.
c. Voltage ConvensatorVoltage Convensator
Voltage Convensator berfungsi untuk mengkompensasi nilai tegangan yang Voltage Convensator berfungsi untuk mengkompensasi nilai tegangan yang diperlukan pesawat rontgen
diperlukan pesawat rontgen jika terjadi penurunan jika terjadi penurunan atu kenaikan pada atu kenaikan pada supply PLNsupply PLN Apabila tegangan naik kita harus menambah jumlah lilitan primer dengan memutar Apabila tegangan naik kita harus menambah jumlah lilitan primer dengan memutar selector voltage compensator, dan jika tegangan turun kita harus mengurangi selector voltage compensator, dan jika tegangan turun kita harus mengurangi jumlah lili
jumlah lilitan primer tan primer dengan cara dengan cara memutar selememutar selector voltage ctor voltage compensator sehinggacompensator sehingga diperoleh perbandingan transformasi antara tegangan dan jumlah lilitan primer diperoleh perbandingan transformasi antara tegangan dan jumlah lilitan primer
dengan tegangan dan jumlah lilitan sekunder adalah tetap dengan demikian dengan tegangan dan jumlah lilitan sekunder adalah tetap dengan demikian diperoleh nilai tegangan pada setiap lilitan akan tetap. Perbandingan diperoleh nilai tegangan pada setiap lilitan akan tetap. Perbandingan transformasinya
transformasinya dapat dapat dituliskan dituliskan sebagai sebagai berikut berikut EE11 : N : N11 = = EE22 : N : N22 . .
Dimana
Dimana E1 E1 = = Tegangan Tegangan di di primerprimer N1 = Jumlah lilitan di primer N1 = Jumlah lilitan di primer
E2
E2 = Teg= Tegangan di angan di sekundersekunder N2 = Jumlah lilitan di sekunder N2 = Jumlah lilitan di sekunder
Sebagai contoh,
Sebagai contoh, ketika E1 : ketika E1 : N1 = N1 = E2 : N2 E2 : N2 , 220 : 2, 220 : 220 20 = 1 : = 1 : 1, tegangan dari1, tegangan dari PLN stabil 220 v dan lilitan primer jumlahnya 220 maka perbandingan output di PLN stabil 220 v dan lilitan primer jumlahnya 220 maka perbandingan output di sekunder = 1:1, ini menunjukan bawha setiap lilitan terdapat 1 volt tegangan.
sekunder = 1:1, ini menunjukan bawha setiap lilitan terdapat 1 volt tegangan.
Jika tegangan dari PLN naik menjadi 230v dan lilitan primer 220, maka Jika tegangan dari PLN naik menjadi 230v dan lilitan primer 220, maka perbandingan
perbandingan output output ¹ ¹ 1 1 : : 1, 1, agar agar diperoleh diperoleh tegangan tegangan setiap setiap lilitan lilitan (pada (pada output output // sekunder) akan
sekunder) akan tetap tetap 1 : 1 : 1 maka 1 maka kita harus kita harus menambah menambah jumlah lilitan pjumlah lilitan primerrimer sebanyak
sebanyak 10 10 lilitan. Sehingglilitan. Sehingga akan a akan dihasilkan dihasilkan E1 E1 : N1 : N1 = = E2 E2 : N2 : N2 yaitu yaitu 230v 230v :: 230 = 1:1, begitupun jika tegangan darin PLN menjadi turun, misalkan menjadi 230 = 1:1, begitupun jika tegangan darin PLN menjadi turun, misalkan menjadi 210v, dan lilitan primer tetap 220, maka perbadingan pada sekunder output ¹ 1 : 1 210v, dan lilitan primer tetap 220, maka perbadingan pada sekunder output ¹ 1 : 1 yaitu 210 v : 220, untuk menjadikan transformasi 1:1 maka harus jumlah lilitan yaitu 210 v : 220, untuk menjadikan transformasi 1:1 maka harus jumlah lilitan primer
primer sebanyak sebanyak 10 10 lilitan lilitan 210v 210v : : 210 210 = = 1:1, 1:1, maka maka akan akan diperoleh diperoleh perbandinganperbandingan transformasi tetap.
transformasi tetap.
d.
d. Auto TrafoAuto Trafo
Auto trafo merupakan alat untuk memindahkan daya listrik dari satu rangkaian Auto trafo merupakan alat untuk memindahkan daya listrik dari satu rangkaian ke rangkaian lain dengan cara menaikkan atau menurunkan tegangan keseluruh ke rangkaian lain dengan cara menaikkan atau menurunkan tegangan keseluruh pesawat
pesawat rontgen. rontgen. Autotrafo Autotrafo juga juga merupakan merupakan transformator transformator yang kumparan yang kumparan primerprimer dan kumparan sekundernya menjadi satu dalam satu core.
dan kumparan sekundernya menjadi satu dalam satu core.
e.
e. Line Resistance ( R Mate)Line Resistance ( R Mate) Setiap pesawat rontgen akan
Setiap pesawat rontgen akan mempunyai hambatan atau mempunyai hambatan atau R yang diberikan oR yang diberikan olehleh pabrik, contohnya pada pesawat Rontgen S
pabrik, contohnya pada pesawat Rontgen Shimadzu R=0,04 -himadzu R=0,04 - 0,08Ω,0,08Ω, resistance resistance iniini disebut R internal ( R pesawat ). Sehinnga R line adalah tahanan atur yang disebut R internal ( R pesawat ). Sehinnga R line adalah tahanan atur yang berfungsi
berfungsi untuk untuk mencocokkan mencocokkan tahanan tahanan pengkabelan pengkabelan dengan dengan tahanan tahanan yangyang dibutuhkan pesawat rontgen.
dibutuhkan pesawat rontgen.
R internal = R. mate (line) + R. Eksternal (pengkabelan). R internal = R. mate (line) + R. Eksternal (pengkabelan).
f.
f. Voltage IndicatorVoltage Indicator Voltage
Voltage Indicator Indicator sebagai alat sebagai alat untuk untuk mengetahui mengetahui apakah apakah tegangan tegangan PLNPLN mengalami kenaikan atau penurunan.
mengalami kenaikan atau penurunan.
g.
g. KVP Selector MayorKVP Selector Mayor
KVP selector mayor berfungsi untuk memilih tegangan tinggi / memilih KVP selector mayor berfungsi untuk memilih tegangan tinggi / memilih besarnya beda potensial antara anoda dan katoda, yang besar selisih ti
besarnya beda potensial antara anoda dan katoda, yang besar selisih ti ap terminal xap terminal x 10 KV.
10 KV.
h.
h. KVP Selector MinorKVP Selector Minor
KVP selector minor untuk memilih tegangan tinggi / memilih besarnya beda KVP selector minor untuk memilih tegangan tinggi / memilih besarnya beda potensial antara anoda dan katoda, yang besar selisih tiap terminalnya 1 KV.
potensial antara anoda dan katoda, yang besar selisih tiap terminalnya 1 KV.
i.
i. Voltage RegulatorVoltage Regulator
Voltage regulator berfungsi untuk memilih tegangan PLN 110/220/380 Vac Voltage regulator berfungsi untuk memilih tegangan PLN 110/220/380 Vac tergangtung dengan pesawat yang digunakan dan dinegara mana.
tergangtung dengan pesawat yang digunakan dan dinegara mana.
2.2.2 Blok Rangkaian Pemanas Filamen 2.2.2 Blok Rangkaian Pemanas Filamen
Fungsi dari pemanas
Fungsi dari pemanas filament yaitu filament yaitu untuk memberikan catu untuk memberikan catu daya dan mengatur besardaya dan mengatur besar arus pemanas filament agar terjadinya termionic emission bisa di kendalikan sehingga arus pemanas filament agar terjadinya termionic emission bisa di kendalikan sehingga jumlah
jumlah electronelectron – – electron bebas yang dihasilkan pada filament tabung rontgen bisa electron bebas yang dihasilkan pada filament tabung rontgen bisa dikontrol
dikontrol ..
Blok rangkaian pemanas filament ini terdiri dari beberapa rangkaian, diantaranya yaitu Blok rangkaian pemanas filament ini terdiri dari beberapa rangkaian, diantaranya yaitu rangkaian stabilisator tegangan, Space Charge Compensator, arus controller, Stand by rangkaian stabilisator tegangan, Space Charge Compensator, arus controller, Stand by Resistance, filament limiter, trafo filament, dan filament tabung Rontgen
a.
a. Rangkaian Stabilisator Tegangan.Rangkaian Stabilisator Tegangan.
Fungsi dari Stabilisator tegangan ini untuk menstabilkan tegangan pada Fungsi dari Stabilisator tegangan ini untuk menstabilkan tegangan pada rangkaian pemanas filament sehingga pengaruh fluktuasi tegangan PLN tidak rangkaian pemanas filament sehingga pengaruh fluktuasi tegangan PLN tidak mengakibatkan kerusakan yang signifikan pada filament tabung rontgen. Rangkaian mengakibatkan kerusakan yang signifikan pada filament tabung rontgen. Rangkaian ini terdiri lagi kumparan primer yang kita sebut N1, kemudian kumparan sekunder ini terdiri lagi kumparan primer yang kita sebut N1, kemudian kumparan sekunder yang terdiri dari N2 dan
yang terdiri dari N2 dan N3. N3. N2 di paralel dengan C N2 di paralel dengan C diseri dengan N3. Masukkan diseri dengan N3. Masukkan // input disebut Ek1 dan keluaran /
input disebut Ek1 dan keluaran / output disebut Ek2.output disebut Ek2.
Ada 3 kemungkinan keadaan pada stabilizer tegangan, yaitu: Ada 3 kemungkinan keadaan pada stabilizer tegangan, yaitu:
EK 1= EK 2 ( PLN Normal )EK 1= EK 2 ( PLN Normal )
Kondidi tersebut terjadi ketika tidak ada penaikan / penurunan tegangan PLN. Kondidi tersebut terjadi ketika tidak ada penaikan / penurunan tegangan PLN. Pada N2, tegangan mendahului arus sebesar 90o sedangkan pada C arus akan Pada N2, tegangan mendahului arus sebesar 90o sedangkan pada C arus akan mendahului tegangannya rebasar 90o. Sehingga pada tegangan C dan tegangan N2 mendahului tegangannya rebasar 90o. Sehingga pada tegangan C dan tegangan N2 akan mempunyai besar tegangan yang sama (karena diparallel) tetapi fasenya akan akan mempunyai besar tegangan yang sama (karena diparallel) tetapi fasenya akan berlawanan.
berlawanan. Perbedaan Perbedaan fasa fasa ini ini menyebabkan menyebabkan terjadinya terjadinya peniadaan peniadaan impedansi impedansi antaraantara R dan C sehingga tegangan pada stabilisator tegangan merupakan tegangan yang R dan C sehingga tegangan pada stabilisator tegangan merupakan tegangan yang keluar melewati R internal dan bukan R impedansi.
keluar melewati R internal dan bukan R impedansi.
EK 1> EK 2 ( kenaikan tegangan PLN)EK 1> EK 2 ( kenaikan tegangan PLN)
Seiring terjadinya kenaikan tegangan PLN, maka tegangan pada N2 juga akan Seiring terjadinya kenaikan tegangan PLN, maka tegangan pada N2 juga akan mengalami kenaikan. Pada saat tersebut adalah masa transisi (perubahan), dimana mengalami kenaikan. Pada saat tersebut adalah masa transisi (perubahan), dimana tegangan pada C masih tetap (tidak mengalami perubahan), sehingga antara tegangan tegangan pada C masih tetap (tidak mengalami perubahan), sehingga antara tegangan pada N
pada N dan tedan tegangan pada gangan pada C C terjadi terjadi beda fasbeda fase e sebesar sebesar IXN2 IXN2 - - IXC ( IXC ( karena karena Xc Xc lebihlebih kecil
kecil ), sehingga besar keluaran ), sehingga besar keluaran pada N dan C pada N dan C (parallel) = IXN2 - IXC + I(parallel) = IXN2 - IXC + I.R.R
EK 1< EK 2 EK 1< EK 2 ( penurunan tegangan PLN)( penurunan tegangan PLN)
Apabila tegangan primer turun maka tegangan di
Apabila tegangan primer turun maka tegangan di sekunder juga akan ikut turunsekunder juga akan ikut turun (N2 dan N3 tegangannya akan turun). Meskipun tegangan di N2 turun tapi
C tidak akan langsung turun, hal ini karena belum terjadi stedy state sehingga antara C tidak akan langsung turun, hal ini karena belum terjadi stedy state sehingga antara teganagn di C
teganagn di C dan N2 terjadi selisih dan N2 terjadi selisih fase dimana tegangan dfase dimana tegangan di C akan lebih i C akan lebih besar daribesar dari tegangan
tegangan di di N2. N2. maka maka pada pada E E = I= IXC XC + + IXN2 IXN2 sehingga sehingga Ek2 Ek2 = = E E + + IXN3IXN3
b.
b. Space Charge CompensatorSpace Charge Compensator
Space charge compensator berfungsi untuk mengkompensasikan nilai arus Space charge compensator berfungsi untuk mengkompensasikan nilai arus tabung agar sesuai dengan yang dipilih meskipun terjadi perubahan tegangan tinggi tabung agar sesuai dengan yang dipilih meskipun terjadi perubahan tegangan tinggi pada
pada tabung tabung roentgen. roentgen. Rangkaian Rangkaian ini ini berupa berupa variable variable resistor resistor (VR) (VR) yang yang terdiri terdiri daridari tap-tap, yang tiap tap-tapnya mempunyai nilai R yang berbeda-beda. Adapun tap-tap, yang tiap tap-tapnya mempunyai nilai R yang berbeda-beda. Adapun karakteristik tabung rontgen yaitu:
karakteristik tabung rontgen yaitu:
o
o Semakin tinggi tegangan maka arus akan semakin besar.Semakin tinggi tegangan maka arus akan semakin besar. o
o Tabung roentgen hanya bekerja pada daerah space charge.Tabung roentgen hanya bekerja pada daerah space charge.
Selector pada SCC ini dikelompokkan dengan kvp selector mayor dengan Selector pada SCC ini dikelompokkan dengan kvp selector mayor dengan maksud agar pada saat kita memilih besar tegangan, kita juga mengatur/memilih maksud agar pada saat kita memilih besar tegangan, kita juga mengatur/memilih besarnya
besarnya nilai nilai R R pada pada SCC. SCC. Jika Jika posisi posisi kvp kvp selector selector mayor mayor pada pada pemilihan pemilihan KVKV tertinggi maka pada SCC nilai R nya akan pada posisi dengan nilai R tertinggi pula tertinggi maka pada SCC nilai R nya akan pada posisi dengan nilai R tertinggi pula begitu
begitu juga juga sebaliknya.Hal sebaliknya.Hal ini ini dimaksudkan dimaksudkan supaya supaya pada pada saat saat KV KV naik naik maka maka SCCSCC yang terdiri dari VR dan dikelompokan dengan KV selector, maka nilai R pada SCC yang terdiri dari VR dan dikelompokan dengan KV selector, maka nilai R pada SCC juga
juga naik naik sehingga sehingga terjadi terjadi voltage voltage drop drop yang yang besar besar pada pada SCC SCC dan dan mengakibatkanmengakibatkan tegangan pada pemanas filamen berkurang, jadi walaupun energi yang menarik tegangan pada pemanas filamen berkurang, jadi walaupun energi yang menarik elektron lebih kuat tetapi jumlah electron yang ditarik sedikit maka nilai arus tabung elektron lebih kuat tetapi jumlah electron yang ditarik sedikit maka nilai arus tabung yang terjadi sesuai dengan yang telah ditentukan.. Kemudian pada saat KV t
nilai R space charge compensator yang terdiri dari VR yang telah dikelompokan nilai R space charge compensator yang terdiri dari VR yang telah dikelompokan dengan KV selector akan turun juga, sehingga terjadi voltage drop yang kecil pada dengan KV selector akan turun juga, sehingga terjadi voltage drop yang kecil pada SCC dan mengakibatkan tegangan pada pemanas filamen bertambah / naik sehingga SCC dan mengakibatkan tegangan pada pemanas filamen bertambah / naik sehingga awan elektron naik (semakin banyak) sehingga walaupun energi yang menarik awan elektron naik (semakin banyak) sehingga walaupun energi yang menarik electron kecil tapi electron yang ditarik banyak maka nilai arus tabung yang terjadi electron kecil tapi electron yang ditarik banyak maka nilai arus tabung yang terjadi sesuai dengan yang ditentukan.
sesuai dengan yang ditentukan.
c.
c. Kontrol Arus (mA Control)Kontrol Arus (mA Control)
Berfungsi untuk mengatur arus pemanas filament yang kemudian akan Berfungsi untuk mengatur arus pemanas filament yang kemudian akan digunakan sebagai penentu besarnya arus tabung yang digunakan. Alat ini disambung digunakan sebagai penentu besarnya arus tabung yang digunakan. Alat ini disambung seri dengan trafo filament. Untuk memilih arus tabung kita sebenarnya memilih nilai R seri dengan trafo filament. Untuk memilih arus tabung kita sebenarnya memilih nilai R nya untuk m
nya untuk menentukan voltage drop enentukan voltage drop pada VR. Semakin pada VR. Semakin besar pilihan mA makabesar pilihan mA maka pilihan
pilihan tap tap tersebut tersebut berada berada pada pada posisi posisi nilai nilai R R yang yang paling paling kecil,sehingga kecil,sehingga voltagevoltage dropnya kecil. Dan semakin kecil mA maka pilihan tap tersebut berada pada posisi dropnya kecil. Dan semakin kecil mA maka pilihan tap tersebut berada pada posisi nilai R paling besar. Arus tabung ditentukan oleh besarnya tegangan pada trasformator nilai R paling besar. Arus tabung ditentukan oleh besarnya tegangan pada trasformator filamen. Tegangan transformator ini (EF) akan menentukan besarnya arus filamen. Tegangan transformator ini (EF) akan menentukan besarnya arus transformator filamen ini (IF), semakin besar tegangan trafo filamen semakin besar transformator filamen ini (IF), semakin besar tegangan trafo filamen semakin besar pula
pula arus arus yang yang mengalir mengalir pada pada trafo trafo filament,besarnya filament,besarnya arus arus trafo trafo filamen filamen ini ini akanakan menentukan banyakny
menentukan banyaknya elektron bebas a elektron bebas yang dihasilkan. Eyang dihasilkan. EF besar --> IF besar -->F besar --> IF besar --> elektron bebas banyak --> awan electron banyak. Jika R lebih tinggi, tegangan trafo elektron bebas banyak --> awan electron banyak. Jika R lebih tinggi, tegangan trafo filamen kecil karena dengan tahanan lebih besar maka tegangan pada tegangan trafo filamen kecil karena dengan tahanan lebih besar maka tegangan pada tegangan trafo lebih kecil karena R tadi menyebabkan voltage drop yang lebih besar.
lebih kecil karena R tadi menyebabkan voltage drop yang lebih besar. V = I x R . Tegangan pada filament = Tegangan awal
V = I x R . Tegangan pada filament = Tegangan awal – – voltage drop. voltage drop.
d.
Rangkaian
Rangkaian diatas diatas berfungsi berfungsi untuk untuk memberikan memberikan pemanasan pemanasan awal awal pada pada filamenfilamen tabung rontgen agar terjadi pre heating sebelum expose berlangsung sehingga filament tabung rontgen agar terjadi pre heating sebelum expose berlangsung sehingga filament tabung roentgen lebih awet. Alat ini terdiri dari R yang dengan konektor yang tabung roentgen lebih awet. Alat ini terdiri dari R yang dengan konektor yang digerakkan oleh delay relay.
digerakkan oleh delay relay. Adapun p
Adapun prinsip kerja rangkaiannyrinsip kerja rangkaiannya yaitu a yaitu pada saat main pada saat main swith ON, filamentswith ON, filament tabung rontgen langsung mendapatkan tegangan dari transformator filament tapi tabung rontgen langsung mendapatkan tegangan dari transformator filament tapi melewati stand by resistant sehingga tegangan yang mengalir bukan tegangan normal. melewati stand by resistant sehingga tegangan yang mengalir bukan tegangan normal. Pada saat expose, timer bekerja dan relay energice bekerja sehingga kontaktor Pada saat expose, timer bekerja dan relay energice bekerja sehingga kontaktor exposure swith terhubung dan kontaktor relay di stand by resistant terhubung (di by exposure swith terhubung dan kontaktor relay di stand by resistant terhubung (di by pass )
pass ), sehingga , sehingga tegangan akan tegangan akan melewati melewati kontaktor (bukan kontaktor (bukan R laR lagi) sehingga gi) sehingga tidak adtidak adaa voltage drop sehingga pemanasan filament pada tegangan normal.
voltage drop sehingga pemanasan filament pada tegangan normal.
e.
e. Filament Limiter (mA limiter)Filament Limiter (mA limiter)
Filamen limiter merupakan alat yang berfungsi untuk membatasi mengalirnya Filamen limiter merupakan alat yang berfungsi untuk membatasi mengalirnya arus filament, bertujuan agar tegangan pemanas filamen di atas sesuai dengan arus filament, bertujuan agar tegangan pemanas filamen di atas sesuai dengan kemampuan kapasitas filamen tabung rontgen sehingga pemberian tegangan tersebut kemampuan kapasitas filamen tabung rontgen sehingga pemberian tegangan tersebut memberi pemanasan yang normal. Pengunaan filament limiter ini akan lebih terasa memberi pemanasan yang normal. Pengunaan filament limiter ini akan lebih terasa terutama pada tabung rontgen yang mengunakan double focus, yaitu focus besar dan terutama pada tabung rontgen yang mengunakan double focus, yaitu focus besar dan focus kecil yang masing-masing dilengkapi filament limiter sendiri. Untuk yang large focus kecil yang masing-masing dilengkapi filament limiter sendiri. Untuk yang large focus nilai tahanan limiternya kecil, sedangkan untuk yang small focus nilai tahanan focus nilai tahanan limiternya kecil, sedangkan untuk yang small focus nilai tahanan limiternya besar yang diatur sekali pada waktu perakitan.
limiternya besar yang diatur sekali pada waktu perakitan.
f.
f. Trafo FilamentTrafo Filament
Trafo filament berfungsi untuk step down filament, biasanya tegangan yang Trafo filament berfungsi untuk step down filament, biasanya tegangan yang digunakan adalah tegangan 110 volt menjadi 12
digunakan adalah tegangan 110 volt menjadi 12 v/18 v tergantung spesifikasi tv/18 v tergantung spesifikasi tabungabung..
g.
g. Filamen Tabung RontgenFilamen Tabung Rontgen
Filamen tabung rontgen ini berfungsi sebagai sumber elektron dan juga sebagai Filamen tabung rontgen ini berfungsi sebagai sumber elektron dan juga sebagai katoda. Terdiri dari bahan Tungsten yang mempunyai titik lebur yang tinggi 3600 oC katoda. Terdiri dari bahan Tungsten yang mempunyai titik lebur yang tinggi 3600 oC dengan nomor atom 74. Filamen ini berfungsi sebagai sumber elektron dan juga dengan nomor atom 74. Filamen ini berfungsi sebagai sumber elektron dan juga sebagai katoda. Katoda atau filamentnya itu sendiri te
sebagai katoda. Katoda atau filamentnya itu sendiri te rbagi menjadi dua, yaitu :rbagi menjadi dua, yaitu : a.
a. Katoda DirectKatoda Direct Merupakan
Merupakan katoda langsung katoda langsung yaitu filament yyaitu filament yang sekaligus berfuang sekaligus berfungsi sebagaingsi sebagai katoda.
b.
b. Katoda IndirectKatoda Indirect
Katoda Indirect disebut juga katoda tak langsung yaitu filament hanya Katoda Indirect disebut juga katoda tak langsung yaitu filament hanya berfungsi
berfungsi sebagai sebagai sumber sumber elaktron elaktron sedangkan sedangkan katodanya katodanya dipisah dipisah (didepan (didepan filament),filament), katodanya bisa terhubung dengan transformator filament atau dengan sumber lain. katodanya bisa terhubung dengan transformator filament atau dengan sumber lain.
Pada katoda juga dipasang Focussing Cup yaitu alat yang menyerupai Pada katoda juga dipasang Focussing Cup yaitu alat yang menyerupai mangkok
mangkok untuk untuk mengfokuskan mengfokuskan jalannya electron jalannya electron dari anoddari anoda ke a ke katoda.katoda.
2.2.3
2.2.3 Blok Blok Rangkaian Rangkaian Tegangan Tegangan TinggiTinggi
Pada rangkaian diatas terdapat trafo
Pada rangkaian diatas terdapat trafo tegangan tinggi yang tegangan tinggi yang berfungsi untukberfungsi untuk memberikan beda potensial antara anoda dan katoda dimana anoda harus selalu mendapat memberikan beda potensial antara anoda dan katoda dimana anoda harus selalu mendapat polaritas
polaritas positif positif dan dan katoda katoda harus harus selalu selalu mendapat mendapat polaritas polaritas negatif negatif agar agar elektron-elektronelektron-elektron bebas yang ada disekitar katoda dapat ditarik ke anoda.
bebas yang ada disekitar katoda dapat ditarik ke anoda.
2.2.4
2.2.4 Blok Blok Rangkaian Rangkaian Tabung Tabung RontgenRontgen
Rangkaian tabung rontg
Rangkaian tabung rontgen merupakan sebuah tabung diode yen merupakan sebuah tabung diode yaitu aitu tabung vakum yangtabung vakum yang terdiri dari dua elektrode, yaitu anod
terdiri dari dua elektrode, yaitu anode dan katode. e dan katode. Tabung ini jugTabung ini juga tempat berlangsungnyaa tempat berlangsungnya proses
proses terbentuknya sinar terbentuknya sinar x. x. Ada beberapa Ada beberapa jenis jenis dari dari rangkaian tabung rangkaian tabung rontgen pada rontgen pada pesawatpesawat rontgen, diantaranya yaitu :
Pesawat dengan 1 unit x ray tube over table untuk pemotretan tunggal disebutPesawat dengan 1 unit x ray tube over table untuk pemotretan tunggal disebut
“Pesawat Rontgen 1 examination” “Pesawat Rontgen 1 examination”
Pesawat rontgen yang memiliki x ray tube over table dan under table disebut 2Pesawat rontgen yang memiliki x ray tube over table dan under table disebut 2
Examination. Examination.
2.2.5
2.2.5 Blok Blok Rangkaian Rangkaian TimerTimer
Timer berfungsi untuk menentukan lamanya proses penyinaran. Terdapat 4 jenis timer Timer berfungsi untuk menentukan lamanya proses penyinaran. Terdapat 4 jenis timer yaitu:
yaitu:
a.
a. Timer Mekanik Timer Mekanik
Adapun perinsip kerja dari timer mekanik ini yaitu : Adapun perinsip kerja dari timer mekanik ini yaitu : 1.
1. Menetukan Menetukan lamanya penyinaran dlamanya penyinaran dengan menarik valve engan menarik valve p kearah searah jarum p kearah searah jarum jam,jam, dalam waktu yang bersamaan jarum penahan PA lepas hingga gigi gergaji W akan ikut dalam waktu yang bersamaan jarum penahan PA lepas hingga gigi gergaji W akan ikut berputar kekanan (searah jarum jam) kontaktor C dari normally open
berputar kekanan (searah jarum jam) kontaktor C dari normally open menjadi close.menjadi close. 2.
2. Apabila waktu telah ditetapkan, misalnya sampai 0,3 detik jarum PA mengunci rodaApabila waktu telah ditetapkan, misalnya sampai 0,3 detik jarum PA mengunci roda gigi W.
gigi W. 3.
3. Ketika SWE ditekan, maka akan ada arus yang mengalir dari power supply menujuKetika SWE ditekan, maka akan ada arus yang mengalir dari power supply menuju kontaktor C ke PB SWE kemabli ke relay S, kembali ke power supply.
kontaktor C ke PB SWE kemabli ke relay S, kembali ke power supply. 4.
4. Setelah itu Setelah itu relay akan relay akan sesuai dan sesuai dan menarik kontak menarik kontak SW3 hinggSW3 hingga rangkaian a rangkaian powerpower supply dan rangkaian tegangan tinggi terhubung dan menyebabkan expose supply dan rangkaian tegangan tinggi terhubung dan menyebabkan expose (penyinaran) dimulai.
(penyinaran) dimulai. 5.
5. Sementara PB ditekan, maka akan menekan jarum valve PA sehingga terlepas dariSementara PB ditekan, maka akan menekan jarum valve PA sehingga terlepas dari penguncian, gigi
penguncian, gigi gergaji gergaji mulai mulai berputar kberputar kea ea rah rah kiri kiri (berlawanan (berlawanan jarum jarum jam). jam). SetelahSetelah waktu 0,3 detik tadi, valve sampai pada posisi nol. Maka valve akan menyentuh waktu 0,3 detik tadi, valve sampai pada posisi nol. Maka valve akan menyentuh kontaktor C hingga membuka kembali. Dengan membukanya kontaktor C, relay S kontaktor C hingga membuka kembali. Dengan membukanya kontaktor C, relay S energized, kontaktor SW3 membuka kembali, sehingga akan memutuskan hubungan energized, kontaktor SW3 membuka kembali, sehingga akan memutuskan hubungan antara rangakian Power Supply dengan rangakaian transformator tegangan tinggi antara rangakian Power Supply dengan rangakaian transformator tegangan tinggi hingga proses expose terhenti.
b.
b. Timer ElektronikTimer Elektronik
Cara kerja dari timer elektronik ini yaitu: Cara kerja dari timer elektronik ini yaitu:
1.
1. Kita menentukan lamanya penyinaran waktu yang ada, T= R.CKita menentukan lamanya penyinaran waktu yang ada, T= R.C 2.
2. SWE ditekan ke posisi on, sehingga terjadi pengisian kondensator dengan arah arusSWE ditekan ke posisi on, sehingga terjadi pengisian kondensator dengan arah arus dari terminal(+)→SWR→kondensator C→terminal 1. sementara itu, kontak SWS dari terminal(+)→SWR→kondensator C→terminal 1. sementara itu, kontak SWS (bawah) akan close (karena digank dengan SWE), sehingga relay SA akan energized, (bawah) akan close (karena digank dengan SWE), sehingga relay SA akan energized, kontaktor SW3A menutup, sehingga rangkaian power supply dan rangkaian HTT akan kontaktor SW3A menutup, sehingga rangkaian power supply dan rangkaian HTT akan terhubung dan expose akan berlangsung.
terhubung dan expose akan berlangsung. 3.
3. Berlangsungnya expose berbarengan dengan pengisian kondensator, sehingga saatBerlangsungnya expose berbarengan dengan pengisian kondensator, sehingga saat muatan kondensator penuh (time konstan 63%, karena merupakan fungsi linier setiap muatan kondensator penuh (time konstan 63%, karena merupakan fungsi linier setiap perubahan
perubahan waktu), waktu), yang merupakan yang merupakan tegangan tegangan “critical “critical gride”, gride”, maka maka pada pada posisi posisi 63%63% itu maka relay SB akan bekerja. Dengan berubahnya thyratron, maka arus mengalir ke itu maka relay SB akan bekerja. Dengan berubahnya thyratron, maka arus mengalir ke relay SB sehingga relay SB akan bekerja, dengan bekerjanya relay SB maka kontaktor relay SB sehingga relay SB akan bekerja, dengan bekerjanya relay SB maka kontaktor SW3 membuka. Membukannya SW3 menyebabkan terputusnya power supply dengan SW3 membuka. Membukannya SW3 menyebabkan terputusnya power supply dengan HTT.
HTT.
c.
c. Timer AutomaticTimer Automatic
Cara kerja dari timer otomatis ini yaitu: Cara kerja dari timer otomatis ini yaitu:
1.
1. Menetukan lamanya Menetukan lamanya waktu penyinaran waktu penyinaran = R.C. Ketika = R.C. Ketika PB SWE PB SWE ditekan maka akanditekan maka akan ada arus yang mengalir dari power supply menuju terminal 7,5,6,8 SW3 lalu menuju ada arus yang mengalir dari power supply menuju terminal 7,5,6,8 SW3 lalu menuju kumparan primer HTT dan kembali ke supply. Kemudian akan timbul arus yang kumparan primer HTT dan kembali ke supply. Kemudian akan timbul arus yang mengalir pada sekunder trafo tegangann tinggi dengan arah arus : Rectifier menuju mengalir pada sekunder trafo tegangann tinggi dengan arah arus : Rectifier menuju kapasitor. Sehingga kapasitor akan terisi penuh sebesar 0,63 C.
2.
2. Setelah kapasitor terisi penuh, maka Thirytron akan mendapat tegangan sehingga akanSetelah kapasitor terisi penuh, maka Thirytron akan mendapat tegangan sehingga akan mengaktifkan relay S1.
mengaktifkan relay S1. 3.
3. Dengan aktifnya Relay S1, maka kontaktor SW3 akan terbuka. Sehingga tidak adaDengan aktifnya Relay S1, maka kontaktor SW3 akan terbuka. Sehingga tidak ada arus yang mengalir pada primer trafo tegangan tinggi, maka prose penyinaran telah arus yang mengalir pada primer trafo tegangan tinggi, maka prose penyinaran telah selesai.
selesai.
2.3
2.3 Prinsip Kerja Foto RontgenPrinsip Kerja Foto Rontgen
Foto rontgen di gunakan oleh para dokter untuk melihat kondisi bagian dalam tubuh Foto rontgen di gunakan oleh para dokter untuk melihat kondisi bagian dalam tubuh pasien.
pasien. Lewat hasil Lewat hasil ronsen inilah ronsen inilah dokter bisa dokter bisa mengetahui bagaimana mengetahui bagaimana kondisi kondisi kesehatan parukesehatan paru-- paru, jantung, bagian dalam
paru, jantung, bagian dalam perut, dan bagian-bagian dalam perut, dan bagian-bagian dalam tubuh pasien yang lain. tubuh pasien yang lain. Dari fotoDari foto ronsen jugalah kita dapat mengetahui keadaan tulang-tulang. Apakah ada yang patah, ronsen jugalah kita dapat mengetahui keadaan tulang-tulang. Apakah ada yang patah, bengkok,
bengkok, atau atau ada ada ketidak ketidak normalan normalan sambungan sambungan antar antar tulang. tulang. Tidak Tidak seperti seperti foto foto padapada umumnya, foto rontgen menggunakan sinar X sebagai pemantul cahayanya. Namun, tidak umumnya, foto rontgen menggunakan sinar X sebagai pemantul cahayanya. Namun, tidak seperti cahaya lampu yang dapat bersinar terang, sinar ini tidak bisa kita lihat dengan mata seperti cahaya lampu yang dapat bersinar terang, sinar ini tidak bisa kita lihat dengan mata telanjang. Untuk memotret bagian dalam tubuh, seseorang harus berada di antara tempat telanjang. Untuk memotret bagian dalam tubuh, seseorang harus berada di antara tempat penyimpanan
penyimpanan film film dan dan tabung tabung yang yang memancarkan memancarkan sinar sinar X X tersebut.Sinar tersebut.Sinar X X ini ini akanakan menembus kulit dan bagian tubuh lain kecuali tulang. Bayangan sinar ini kemudian direkam menembus kulit dan bagian tubuh lain kecuali tulang. Bayangan sinar ini kemudian direkam pada
pada film. film. Setelah Setelah film film tersebut tersebut dicuci, dicuci, bagian bagian yang yang tidak tidak dapat dapat ditembus ditembus sinar sinar X X akanakan berwarna
berwarna hitam, hitam, sedang sedang bagian bagian yang dapat yang dapat ditembus ditembus oleh oleh sinar sinar X X akan akan berwarna berwarna putih. putih. DariDari hasil ronsen itulah, seorang dokter ahli penyakit dalam atau dokter tulang dapat menentukan hasil ronsen itulah, seorang dokter ahli penyakit dalam atau dokter tulang dapat menentukan pengobatan yang tepat bagi p
pengobatan yang tepat bagi pasiennya.asiennya.
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dalam hal foto rontgen ini. Kelebihannya Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dalam hal foto rontgen ini. Kelebihannya yaitu sebagai alat diagnosis, sebagai alat terapi (linec). dengan rontgen kita dapat mendeteksi yaitu sebagai alat diagnosis, sebagai alat terapi (linec). dengan rontgen kita dapat mendeteksi penyakit-penyakit dalam secar
penyakit-penyakit dalam secara mudah. Disa mudah. Disamping kelebihan maka amping kelebihan maka foto rontgen ini foto rontgen ini memilikimemiliki kekurangan, diantaranya yaitu gambar / pencitraan yang dihasilkan kurang bagus, karena kekurangan, diantaranya yaitu gambar / pencitraan yang dihasilkan kurang bagus, karena superposisi dengan objek lain, untuk prosedur keselamatan tubuh, sebaiknya tidak berlebihan superposisi dengan objek lain, untuk prosedur keselamatan tubuh, sebaiknya tidak berlebihan dalam penggunaan sinar X pada pemeriksaan rontgen agar tidak terlalu banyak radiasi sinar X dalam penggunaan sinar X pada pemeriksaan rontgen agar tidak terlalu banyak radiasi sinar X yang masuk ke dalam tubuh.
BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.1 Kesimpulan
Suatu alat penting yang mendorong untuk suatu pemeriksaan radiografi sederhana Suatu alat penting yang mendorong untuk suatu pemeriksaan radiografi sederhana diantaranya yaitu pesawat rontgen konvensional. Radiografi konvensional dapat berupa diantaranya yaitu pesawat rontgen konvensional. Radiografi konvensional dapat berupa pemeriksaan
pemeriksaan kontras kontras dan dan non non kontras. kontras. Cikal Cikal bakal bakal ditemukannya ditemukannya pesawat pesawat rontgenrontgen konvensional ini yaitu dari penemuan sinar X oleh Willhem Conrad Rontgen, yang kemudian konvensional ini yaitu dari penemuan sinar X oleh Willhem Conrad Rontgen, yang kemudian dikembangkanlah suatu alat untuk membantu kinerja dokter dalam mendiagnosis seorang dikembangkanlah suatu alat untuk membantu kinerja dokter dalam mendiagnosis seorang pasien.
pasien.
Prinsip kerja Pesawat rontgen sederhana ini yaitu dengan memanfaatkan sinar X untuk Prinsip kerja Pesawat rontgen sederhana ini yaitu dengan memanfaatkan sinar X untuk pencitraan
pencitraan organ organ dalam dalam yang yang tidak tidak kasat kasat mata. mata. Sebagai Sebagai contoh contoh untuk untuk mediagnosa mediagnosa / / melihatmelihat organ dalam / tulang yang patah, maka dengan bantuan pesawat rontgen Sinar X membantu organ dalam / tulang yang patah, maka dengan bantuan pesawat rontgen Sinar X membantu untuk pencitraan kondisi tulang yang patah didalam. Sehingga dapat mempermudah untuk untuk pencitraan kondisi tulang yang patah didalam. Sehingga dapat mempermudah untuk membantu pekerjaan dokter. Pesawat Rontgen sederhana ini terdiri dari beberapa komponen membantu pekerjaan dokter. Pesawat Rontgen sederhana ini terdiri dari beberapa komponen diantaranya yaitu Rangkaian Power Supply, Pemanas Filamen, Rangkaian X Ray tube, diantaranya yaitu Rangkaian Power Supply, Pemanas Filamen, Rangkaian X Ray tube, rangkaian HTT, dan rangkaian Timer. Rangkaian
rangkaian HTT, dan rangkaian Timer. Rangkaian – – rangkaian tersebut berperan masing rangkaian tersebut berperan masing masing sehingga menghasilkan fungsi utama untuk pewawat
masing sehingga menghasilkan fungsi utama untuk pewawat rontgen konvensional ini.rontgen konvensional ini.
Adapun beberapa kelebihan dari pesawat rontgen konvensional ini yaitu, Prosesnya Adapun beberapa kelebihan dari pesawat rontgen konvensional ini yaitu, Prosesnya Cepat, mudah, dapat mendeteksi penyakit dalam, serta untuk jangkauan harga yaitu cukup Cepat, mudah, dapat mendeteksi penyakit dalam, serta untuk jangkauan harga yaitu cukup murah. Sedangkan kekurangannya yaitu gambar / pencitraan yang dihasilkan kurang bagus, murah. Sedangkan kekurangannya yaitu gambar / pencitraan yang dihasilkan kurang bagus, karena superposisi dengan objek lain, untuk prosedur keselamatan tubuh, sebaiknya tidak karena superposisi dengan objek lain, untuk prosedur keselamatan tubuh, sebaiknya tidak berlebihan
berlebihan dalam dalam penggunaan penggunaan sinar sinar X X pada pada pemeriksaan pemeriksaan rontgen rontgen agar agar tidak tidak terlalu terlalu banyakbanyak radiasi sinar X yang masuk ke dalam tubuh.
radiasi sinar X yang masuk ke dalam tubuh.
3.2 Saran 3.2 Saran
Pesawat rongen konvensional kurang baik apabila digunakan secara
Pesawat rongen konvensional kurang baik apabila digunakan secara terus menerus, karenaterus menerus, karena pengaruh
pengaruh dari dari sinar sinar X, X, disarankan disarankan untuk untuk diagnosa diagnosa dalam dalam konteks konteks yang yang sering sering yaitu yaitu dengan dengan alatalat yang telah dikembangkan dari pesawat rontgen konvensional untuk mereduksi efek yang yang telah dikembangkan dari pesawat rontgen konvensional untuk mereduksi efek yang ditimbulkan.