BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses yang di dalamnya mengarahkan, membimbing dan menjadikan peserta didik mencapai perkembangan dirinya secara optimal sehingga mampu mengatasi masalah yang dihadapinya, baik itu yang berasal dari dalam dirinya maupun yang berasal dari luar dirinya. Dengan pendidikan inilah peserta didik dapat meningkatkan pengetahuan, mengembangkan potensi dan daya juang agar peserta didik dapat berprestasi belajar yang baik di sekolah.
Keberadaan sekolah sebagai lembaga pendidikan formal sangat berperan penting dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Salah satu tujuan pendidikan di sekolah adalah untuk menjadikan peserta didik bisa membuat keputusan yang tepat dalam kehidupan dengan nilai-nilai moral, serta menjunjung moralitas yang tinggi dalam mengembangkan pengetahuan siswa, mengembangkan potensi, kemampuan diri, bakat, minat dari siswa yang memungkinkan mereka menjadi manusia yang berkembang secara optimal dalam masyarakat. Pendidikan harus dilakukan dengan baik bagi diri peserta didik agar pada akhirnya mereka bisa menghargai orang lain, jujur dan kreatif. Oleh karena itu, untuk mengarahkan siswa ini dibutuhkan tenaga ahli dan profesional yang secara formal telah disiapkan oleh lembaga pendidikan yang berwenang dalam rangka mewujudkan suatu yang bermanfaat bagi siswa di sekolah termasuk dalam mengatasi siswa yang merokok. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui layanan bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan konseling adalah salah satu komponen yang penting dalam proses pendidikan. Bimbingan merupakan bantuan kepada individu dalam menghadapi persoalan – persoalan yang timbul dalam hidupnya. Bantuan semacam itu sangat tepat jika diberikan di sekolah, agar siswa lebih berkembang ke arah yang positif. Dengan demikian bimbingan menjadi layanan khusus dalam keseluruhan kegiatan pendidikan di sekolah yang ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dalam bidang bimbingan dan konseling.
Prayitno (1997:16), mengemukakan bahwa bimbingan dan konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam membuat pilihan – pilihan dan penyesuaian – penyesuaian yang bijaksana. Bantuan itu berdasarkan atas prinsip demokrasi yang merupakan tugas dan hak setiap individu untuk memilih jalan hidupnya sendiri sejauh tidak mencampuri hak orang lain. Kemampuan membuat pilihan seperti itu tidak diturunkan / diwarisi tetapi harus dikembangkan.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa; bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan oleh tenaga profesional atau guru BK untuk membantu siswa yang mengalami suatu masalah baik masalah pribadi, sosial, belajar, dan karier. Oleh karena itu guru BK sangat dibutuhkan keberadaannya untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya, sehingga kemudian berdampak pada keberhasilan belajar siswa.
Kenyataan yang terjadi di SMPK Sapientia Kota Kupang, ada masalah – masalah yang menghambat potensi yang dimiliki siswa, seperti ; seringkali ada siswa yang datang terlambat ke sekolah, membolos dari ruang kelas saat pelajaran berlangsung. Hal ini dikarenakan siswa yang bersangkutan sering berkumpul dengan teman-temannya untuk
merokok di tempat-tempat tertentu seperti; di jalanan, di belakang wc, dan di belakang sekolah.
Berdasarkan realita yang dikemukakan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peran guru BK dalam mengatasi siswa yang merokok pada Kelas VIIIB SMPK Sapientia Kota Kupang,tahun pelajaran 2014/2015”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Masalah Umum
Bagaimana Peran Guru BK dalam mengatasi siswa yang merokok di lingkungan sekolah pada siswa kelas VIIIB SMPK Sapientia Kota Kupang, tahun pelajaran 2014/2015 ? 2. Masalah Khusus
a) Bagaimana Peran Guru BK dalam mengidentifikasi siswa yang merokok di lingkungan sekolah pada siswa kelas VIIIB SMPK Sapientia Kota Kupang, tahun pelajaran 2014/2015?
b) Bagaimana Peran Guru BK dalam mengidentifikasi faktor-faktor penyebab siswa yang merokok di lingkungan sekolah pada siswa kelas VIIIB SMPK Sapientia Kota Kupang, tahun pelajaran 2014/2015?
c) Bagaimana Peran Guru BK dalam upaya mengatasi siswa yang merokok di lingkungan sekolah pada siswa kelas VIIIB SMPK Sapientia Kota Kupang, tahun pelajaran 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Peran Guru BK dalam mengatasi siswa yang merokok di lingkungan sekolah pada siswa kelas VIIIB SMPK Sapientia Kota Kupang, tahun pelajaran 2014/2015.
2. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui Peran Guru BK dalam mengidentifikasi siswa yang merokok di lingkungan sekolah pada siswa kelas VIIIB SMPK Sapientia Kota Kupang, tahun pelajaran 2014/2015.
2) Untuk mengetahui Peran Guru BK dalam mengidentifikasi faktor-faktor penyebab siswa yang merokok di lingkungan sekolah pada siswa kelas VIIIB SMPK Sapientia Kota Kupang, tahun pelajaran 2014/2015.
3) Untuk mengetahui Peran Guru BK dalam upaya mengatasi siswa yang merokok di lingkungan sekolah pada siswa kelas VIIIB SMPK Sapientia Kota Kupang, tahun pelajaran 2014/2015.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari Penelitian ini bagi: 1. Kepala Sekolah
Hasil penelitian ini dijadikan bahan masukan bagi kepala sekolah sebagai penanggung jawab dalam menegakkan aturan dan pengambilan kebijakan – kebijakan di sekolah,
agar mengkoordinir semua personil sekolah, untuk dapat bekerjasama dalam membantu siswa mencapai perkembangannya.
2. Bagi guru BK
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan yang berarti bagi guru BK di sekolah untuk lebih memahami akan perannya dalam mengatasi kebiasaan merokok siswa di lingkungan sekolah secara utuh dan terpadu.
3. Bagi siswa
Sebagai bahan masukan bagi siswa agar siswa sadar dan mampu mengontrol diri untuk menghindari perilaku merokok di lingkungan sekolah.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Sebuah penelitian perlu dibatasi ruangan lingkup penelitian ini lebih terfokus pada objek yang diteliti. Oleh karena itu peneliti membatasi ruang lingkup penelitian ini lebih terarah pada objek yang diteliti. Adapun ruangan lingkup penelitian ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Fokus penelitian
Peran guru BK dalam mengatasi siswa yang merokok di lingkungan sekolah . 2. Subyek penelitian
Subyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah guru BK sekolah dan siswa yang merokok pada kelas VIII B SMPK Sapientia Kota Kupang.
3. Lokasi penelitian
SMPK Sapientia Kota Kupang. 4. Waktu penelitian
F. Penegasan Konsep
Penegasan konsep ini dimaksudkan untuk menghindari perbedaan persepsi antara peneliti dan kalangan pembaca. Oleh sebab itu perlu dijelaskan beberapa konsep yang berkaitan dengan judul penelitian ini sebagai berikut:
1. Peran guru BK
Menurut Poerwadarminto (195:145), Peran “merupakan perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat. Ataupun dengan kata lain, peran merupakan satuan tugas kegiatan yang dijalankan oleh seseorang, dalam rangka sebuah kegiatan dengan misi dan tujuan tertentu.
Menurut Syamsu dalam Nawul (2012:6), “makna dari kata peran adalah suatu penjelasan yang merujuk pada konotasi ilmu sosial,yang mengartikan peran sebagai suatu fungsi yang dibawakan seseorang ketika menduduki suatu karakteristik ( posisi).”
Sukardi (1998:37) berpendapat bahwa:
Guru BK merupakan petugas profesional, artinya secara formal mereka telah disiapkan oleh lembaga atau konstitusi pendidikan yang berwewenang, mereka dididik secara khusus untuk menguasai seperangkat kompetensi yang diperlukan bagi pekerjaan bimbingan dan konseling”, Jadi dengan demikian dikatakan bahwa konselor sekolah sengaja dibentuk atau disiapkan untuk menjadi tenaga-tenaga yang profesional dalam hal pengetahuan, pengalaman, dan kualitas pribadinya dalam bimbingan dan konseling. Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa peran guru BK adalah seperangkat tugas yang dilaksanakan oleh guru BK dengan tujuan untuk membantu siswa dalam mengembangkan kehidupan pribadi, mengembangkan kehidupan sosial, mengembangkan kemampuan belajar
Menurut Sitopoe (2001:49) merokok adalah “merupakan suatu aktifitas yang dilaksanakan oleh seorang perokok dalam hal membakar tembakau dan kemudian diisap asapnya serta menimbulkan asap yang dapat dihirup oleh orang-orang yang berada di sekitarnya.
Merokok menurut Hutapea (2005:110) adalah “sebagai aktivitas subyek yang berhubungan dengan perilaku merokoknya yang diukur melalui intensitas merokok, waktu merokok dan fungsi merokok dalam kehidupan sehari-hari”.
Dari beberapa pengertian di atas, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa merokok adalah aktifitas perokok membakar tembakau kemudian diisap asapnya yang dapat di ukur melalui intensitas merokok dan fungsi merokok dalam kehidupan sehari-hari.