3 2.1 Sumber Data
Dalam rangka penyusunan Tugas Akhir ini, Data dan informasi untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:
- Wawancara dengan narasumber yakni Ibu Sri Alderina pengarang buku “ Oshibana Seni Bunga Press dari Jepang” serta pendiri Komunitas Oshibana Indonesia
- Buku Literatur
- Referensi Visual dan Desain (ebook dan jurnal) - Artikel Elektronik, Website, Forum
- Kuisioner
2.2 Data Isu yang Diangkat
2.2.1 Wawancara narasumber
Ibu Sri Alderina pengarang buku “ Oshibana Seni Bunga Press dari Jepang” serta pendiri Komunitas Oshibana Indonesia.
Profil Narasumber: Ibu Sri Alderina atau biasa dikenal dengan Rina Oshibana yang belakangan ini menggiatkan kembali Oshibana di Indonesia. Ibu Rina yang lahir di Payakumbuh pada 4 September 1972, dan merupakan alumni Fakultas Sastra Jerman Universitas Indonesia sangat mencintai Oshibana. Kemudian Ibu Rina mendirikan Komunitas Oshibana Indonesia di dunia online yang mendapat sambutan hangat , baik di dalam maupun di luar negeri.
Ibu Rina mengenal seni bunga press osibana sekitar tahun 2010. Awalnya bermula dari ketidaksengajaan berkunjung ke sebuah counter di pameran craft yakni Inacraft.Counter itu kecil dan hampir tidak kelihatan. DI counter itu menjual pembatas buku dan berbagai produk yang dihias dari bunga asli. Yang membuat tertarik karena semua dibuat dari bunga asli lalu di press dan menjadi kering sehingga bisa bertahan sampai bertahun-tahun. Dari situlah mulai belajar tentang bunga press atau stilah lainnya oshibana.
Oshibana ini membuat Ibu Rina tertarik untuk menekuninya karena keunikannya, kalau misalnya dibandingkan dengan merajut misalnya, kita tinggal melihat pola saja lalu merajut. Dengan oshibana ini kita harus membuatnya sendiri mulai dari bahannya sampai prosesnya yang terakhir menjadi karya yang sudah jadi. Karya tersebut harus dirangkai sendiri. Selain itu oshibana ini masih jarang sekali ditekuni oleh orang lain. Ketika bertanya tentang oshibana banyak orang yang belum tau dan tidak mengerti. Oshibana juga go green, dengan bahan dari alam mudah didapat, murah dan bisa di daur ulang dan dipakai terus menerus.
Mempelajari teknik inipun sebenarnya mudah. Intinya mudah dengan catatan harus telaten. Justru baik untuk melatih kesabaran. Mudahnya karena tidak ada aturan ketat seperti merajut yang penting konsep dasar (layout) lalu dikembangkan sendiri sesuai kreativitas masing-masing. Bahan dan alatnya pun mudah didapat di sekitar kita.
Hasil dari pembuatan karya ini banyak sekali, mulai dari pembatas buku, cover agenda, frame, lukisan yang disusun dari bunga. Lukisan ini pertama kali dibuat terlebih dahulu templatenya lalu diarrange. Bisa juga membuat produk kayu untuk hiasan dinding. Wadah pensil dari bamboo yang
mengindonesiakan Oshibana. Betapa Indonesia sangat kaya akan flora yang indah, hal inilah yang membuat saya selalu bersemangat untuk mencari bunga-bunga cantik disekitar lingkungan. Dengan Oshibana, saya jadi bisa mendaur ulang limbah bunga-bunga yang ada” - Rina Oshibana
Dokumentasi workshop dan contoh karya
Gambar 2.1 Contoh Pembatas Buku
Gambar 2.2 Lukisan Bunga
Gambar 2.4 Susunan Bunga
Gambar 2.5 Mengepress Bunga 2.2.2 Buku Literatur
Berikut adalah sumber buku yang digunakan penulis untuk mendukung data selama proses perancangan.
- Oshibana Seni Bunga Press dari Jepang (Rina Oshibana) - Seni Hias Bunga Kering (Ir. Mutia H. Prasojo)
- Widya Wiyata Pertama Anak-Anak : Cobalah Sendiri - Jagat Kerajinan Tangan (Penerbit Bumi Aksara) 2.2.3. Referensi Visual dan Desain
- Professional Web Design - Smashing Ebook - Sample Smashing Book 2
- Sexy Web Design- Ebook
-Pengaruh Warna, Tipografi, Dan Layout Pada Desain Situs (E Journal Binus) – Monica
2.2.4. Artikel elektronik, website, forum.
Beragam kajian desain yang disajikan secara online 2.3. Pengertian Prakarya
Prakarya adalah kegiatan seni yang menitik-beratkan kepada keterampilan tangan dan fungsi untuk mengolah bahan baku yang sering ditemukan di lingkungan menjadi benda-benda yang tidak hanya bernilai pakai, tetapi juga bernilai estetis.
Prakarya dapat disebut juga Ketrampilan, hastakarya, atau disebut kerajinan tangan, atau keterampilan tangan. Bisa jadi bahan yang digunakan tersedia dipasar, tinggal merangkai ataupun pemanfaatan limbah dan bahan bekas.
yang didesain untuk kepentingan pendidikan secara menyenangkan. Edutainment biasanya digunakan untuk memberikan instruksi atau mensosialisasikan sesuatu dengan mengaplikasikan pelajaran pada suatu bentuk hiburan umum, seperti : program televisi, komputer, dan video games, musik, situs, software multimedia, dsb. Melalui edutaintment proses belajar terasa lebih menyenangkan, dapat melakukan proses belajar dengan gembira dan tidak tertekan sehingga dapat menyerap pelajaran dengan lebih mudah. Selain itu, melalui edutainment secara aktif melakukan praktek-praktek pembelajaran sehingga ilmu yang didapat bukan sekedar teori belaka namun juga praktikal yang berpotensi memberikan lebih banyak pengalaman.
2.6. Tentang Press Bunga
Kerajinan press bunga terdiri pengeringan kelopak bunga dan daun dalam pres bunga untuk meratakan cahaya dan kelembaban. Menekan/ mengepres bunga membuat mereka tampak datar, dan sering ada perubahan dalam warna, mulai dari warna memudar ke intensitas yang lebih besar dari warna-warna cerah.
Beberapa teknik press bunga: - Press Buku
Gunakan buku-buku berat untuk menekan bunga-bunga. Masukan bunga antara dua lembar kertas dan tempat di tengah-tengah buku. Tutup buku dan timbang turun dengan benda berat. Tunggu setidaknya satu bulan sebelum membuka buku itu untuk memeriksa bunga-bunga ditekan.
- Press Kayu
Sebuah alternatif untuk pers buku adalah tekan bunga kayu, yang dapat dibeli atau dibuat di rumah. Pers kayu biasanya terbuat dari 2 papan yang diselenggarakan bersama dengan sayap di sudut. Ketika menekan bunga di lapisan, tekan kayu bunga dengan menempatkan kardus, kertas isap, dan kertas putih di antara masing-masing bunga dalam pres. Tekan papan bawah di atas bunga dan kencangkan mur sayap dengan obeng.
- Press microwave
Anda dapat menekan bunga dengan menempatkan mereka dalam microwave selama jangka waktu yang singkat untuk meningkatkan kecepatan menekan bunga. Beberapa menekan bunga yang dirancang khusus untuk microwave, dan Anda dapat membeli satu atau membuat sendiri. Sebuah tekan microwave dapat diciptakan dari ubin keramik dan karet gelang untuk memegang ubin bersama-sama. Tempatkan tekan dan bunga-bunga dalam microwave selama 30 sampai 60 detik pada suatu waktu. Biarkan bunga dingin antara gelombang mikro, dan ulangi sampai bunga-bunga kering, kemudian menempatkan mereka di antara buku untuk beberapa hari untuk menyelesaikan proses.
2.7. Tentang Oshibana
Oshibana berasal dari Jepang dan sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, kira-kira sekitar abad ke-16. Seni tersebut diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi hingga kini (based on Japan Today). Diyakini, kelahiran oshibana berawal dari keinginan masyarakat Jepang untuk mengabadikan keindahan bunga sakura yang hanya bisa dinikmati ketika musim semi. Negara Jepang mengenal 4 musim. Tidak semua daun dan bunga dapat bertahan di keempat musim tersebut. Musim gugur dan musim dingin akan merontokkan hampir seluruh bunga dan daun sedangkan musim semi dan musim panas akan diwarnai oleh mekarnya bunga dan bertumbuhnya dedaunan.
Agar tetap dapat menikmati indahnya bunga sakura saat musim gugur, mereka mengeringkan dan menyimpannya lalu mengkreasikan dan mengaplikasikannya dalam berbagai bentuk. Untuk mengeringkan bunga, mereka menggunakan teknik press dimana bunga dan daunnya tidak berubah warna dalam waktu yang lama. Dari sinilah muncul seni oshibana yang akhirnya menyebar ke seluruh penjuru negeri. Oshibana berasal dari dua kata, yakni ‘oshi’ yang berarti tekan, dan ‘bana/hana’ yang berarti bunga. Jadi secara harafiah, oshibana berarti bunga yang ditekan/dipress. Secara umum, oshibana dapat didefinisikan sebagai seni merangkai bunga press yang diaplikasikan dalam berbagai kreasi yang unik dan menarik.
Budaya Jepang yang sarat dengan ritual dan dekat dengan alam telah membentuk berbagai seni dan perayaan terkait dengan bunga dan musim. Selain oshibana, ada juga ikebana (seni merangkai bunga gaya Jepang), ikenobo (aliran ikebana yang berkembang di Kyoto), o hanami (tradisi melihat bunga sakura mekar) dan bonsai (seni mengerdilkan tanaman dalam pot sesuai dengan bentuk yang diinginkan). Sedangkan yang terkait dengan musim, misalnya festival Sangyō-sai (festival hasil panen), festival salju Sapporo dan masih begitu banyak festival lainnya yang semuanya menarik untuk dilihat dan dinikmati. Tidak heran bila oshibana menjadi begitu digandrungi oleh masyarakat Jepang, khususnya para wanita. Kursus oshibana bertaburan dimana-mana dan menjadi bagian dari life culture mereka. Walau pun di belahan dunia lain seni ini juga dikenal, tetapi justru teknik mengeringkan dan press gaya Jepang nilah yang lebih dikenal sehingga di Eropa dan Amerika kelompok-kelompok Oshibana bertumbuhan. Di negara barat oshibana popular dengan istilah the art of pressed flower. Sementara untuk di Indonesia sendiri, seni press bunga ini memang belum begitu populer, tetapi seiring dengan waktu, mulai banyak kalangan masyarakat yang menyukai dan menekuni seni yang satu ini, baik sebagai hobi maupun untuk dijadikan lahan bisnis yang menggiurkan dengan memproduksi beraneka macam souvenir seperti gantungan kunci, pembatas buku, agenda, buku tamu, album, lukisan, kartu undangan dll dengan menggunakan bunga dan daun tropis yang indah dan cantik, mengingat negara kita yang begitu kaya akan keaneka ragaman floranya dari Sabang sampai Merauke.
Dengan menciptakan produk yang handmade dan bahan baku berasal dari alam, ramah lingkungan dan bernilai jual tinggi, kita dapat menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus mendukung program eco-green dan save our earth sebagai warga dunia yang peduli lingkungan dan kelestarian alam bumi ini. Saya percaya bahwa oshibana adalah seni yang mengekspresikan harmonisasi antara kreatifitas manusia dan alam, yang membuat kita lebih menghargai keindahan alam.
Oshibana adalah media untuk menuangkan keindahan daun dan bunga yang berada di sekitar kita menjadi karya seni tinggi dan produk yang multi fungsi.
kepikunan dan kebosanan di masa senja mereka. 2.8. Endorser
2.8.1. Komunitas Oshibana Indonesia
Komunitas bagi para pecinta, praktisi, pebisnis, penggemar dan segala sesuatu tentang Oshibana. Didirikan sejak tahun 2011 oleh Ibu Sri Alderina yang merupakan penggiat Oshibana Indonesia. Angotanya sudah mencapai 700 orang dari berbagai macam usia. Komunitas ini sering mengadakan acara workshop dan pameran. Bebeapa media pun sudah meliput komunitas ini, mulai dari stasiun televisi B Chanel, ANTV, Tabloid Genie, Antara News, dan media lainnya.
Gambar 2.6 Screenshot Facebook
2.8.2. Crayon Craft
Gambar 2.8 Logo Crayon Craft
Crayons Craft & Co adalah perusahaan yang bergerak dibidang pembuatan replika makanan atau dummy makanan, juga menyediakan peralatan general art. Bermula dari toko kecil di sebuah mal di Bandung pada tahun 1995, hingga saat ini Crayon’s Craft & co sudah berkembang pesat dan berpindah menjadi toko sendiri di Jalan Aceh no 15. Dahulu Crayon’s hanya sebuah toko yang menjual aksesoris, tas dan lain-lainnya, tetapi saat ini Crayon’s lebiih fokus kepada perlengkapan dan peralatan kerajinan tangan, selain membeli bahan-bahan, juga bisa kursus berbagai kerajinan tangan.
Di Crayon Craft ini juga bekerja sama dengan Komunitas Oshibana Indonesia untuk mengadakan workshop mengenai oshibana. Crayon Craft juga menjual berbagai alat untuk oshibana.
2.8.3. Demedia Pustaka
Gambar 2.9 Logo Demedia Pustaka
Sejak bulan Juni 2007 DeMedia ikut menyemarakkan dunia perbukuan Indonesia. Saat ini, DeMedia memfokuskan diri pada buku-buku masakan dan keterampilan. DeMedia memiliki konsep "menerbitkan buku yang murah, tetapi tidak murahan". Meskipun harganya murah, DeMedia tetap menomorsatukan kualitas.
2.9. Target Audiens Demografi:
- Jenis kelamin: perempuan - Usia: sumua usia
- Profesi: mahasiswa, karyawan,ibu rumah tangga - SES: menengah ke atas (B-A)
2.10. Analisa
Berdasarkan studi literasi, studi visual, dan riset market pasar (form survei dan hasil survei terlampir), berikut ini adalah analisa dari perancangan website mengolah bunga dengan teknik press (oshibana) yang penulis susun:
2.10.1. Media Website
Website dapat menjadi sarana komunikasi dan informasi yang ideal bagi masyarakat perorangan maupun dalam dunia kerja. Ada banyak kemudahan yang bisa didapatkan dengan menggunakan website:
1.Kemudahan penyampaian pesan
2.Berisi informasi yang up to date beserta gambar pendukung
3. Menghemat waktu, dengan web info yang diinginkan dapat dicari dalam waktu yang relatif singkat
4. Dapat diakses siapapun yang butuh informasi 2.10.2. Faktor yang Menghambat
• Kecenderungan masyarakat yang tidak suka dengan craft bunga membuat mereka malas mencari tahu informasi;
• Distribusi buku sejenis masih terbatas dan tidak populer, sehingga penyampaian informasi pun hanya dapat mencapai kelompok kecil saja dan belum tentu menjangkau target audiens yang telah dipaparkan di atas;
2.10.3. Faktor yang Mendukung
• Adanya minat dari target audiens untuk mengetahui lebih lanjut tentang press bunga;
• Mulai berkembangnya komunitas yang tertarik dengan press bunga (oshibana) ini dan tertarik menggali informasi lebih dalam;
• Semakin banyak acara-acara craft yang diadakan sehingga bisa membantu memperkenalkan ke masyarakat luas, misalnya adanya Inacraft dengan pengunjung yang meningkat dari tahun ke tahun, memperlihatkan minat masyarakat yang besar terhadap produk-produk craft salah satunya hasil dari oshibana ini ;
• Produk hasil karya dari oshibana ini berbahan dasar bunga asli dari Indonesia, ramah lingkungan dan punya nilai jual.
2.11. SWOT
2.11.1.Strength (kekuatan)
- web mudah diakses bagi segala orang
- merupakan bentuk prakarya dengan bahan yang murah dan mudah di dapat - lebih mendekatkan diri pada alam dan menghargainya
2.11.2. Weakness (kelemahan)
-merupakan kegiatan yang membosankan dan tidak menarik bagi sebagian kalangan
2.11.3.Opportunity (kesempatan)
- Web pertama yang menyediakan informasi lengkap tentang cara pembuatan karya dengan teknik oshibana dan komunitas berbagi pengalaman dan informasi dalam berkarya
- Sudah ada komunitasnya sebelumnya sehingga ada target pasar 2.11.4.Threat (ancaman)
- Bisa ditiru pihak lain dan bisa disempurnakan
- Pangsa pasar belum terlalu besar sehingga harus meningkatkan promosi - Ancaman hacker
2.12. Kompetitor
Kompetitor dari website ini meliputi beberapa situs bisnis yang mengangkat seni kerajinan dan komunitas hobi sebagai tema utamanya dan situs-situs yang interaktif. 2.12.1.idekuhandmade.blogspot.com
Gambar 2.11 PS I Made This 2.12.3. Marthastewart.com