1.1 LATAR BELAKANG 1.1 LATAR BELAKANG
Kegiatan Konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan. Dalam melaksanakan Kegiatan Kegiatan Konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan. Dalam melaksanakan Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan antara lain yang menyangkut aspek konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan antara lain yang menyangkut aspek keselamatan kerja dan lingkungan. Untuk itu Kegiatan konstruksi harus dikelola dengan keselamatan kerja dan lingkungan. Untuk itu Kegiatan konstruksi harus dikelola dengan memperhatik
memperhatikan standar an standar dan ketentuan K3 yang berlaku.dan ketentuan K3 yang berlaku.
Bahaya yang paling sering terjadi di proyek konstruksi adalah : jatuh dari ketinggian, kecelakaan Bahaya yang paling sering terjadi di proyek konstruksi adalah : jatuh dari ketinggian, kecelakaan kendaraan bermotor, dan tertimpa benda yang jatuh.
kendaraan bermotor, dan tertimpa benda yang jatuh.
Jatuh dari ketinggian adalah penyebab utama kecelakaan kerja dalam industri konstruksi. Menurut Jatuh dari ketinggian adalah penyebab utama kecelakaan kerja dalam industri konstruksi. Menurut buku OSHA (29
buku OSHA (29 CFR), tindakan perlindungan agar CFR), tindakan perlindungan agar tidak jatuh meliputi : tidak jatuh meliputi : pembuatan landasan untukpembuatan landasan untuk berpijak yang kuat,
berpijak yang kuat, jalan setapak yang cukup jalan setapak yang cukup lebar, dibuatkan pagar di lebar, dibuatkan pagar di sisi psisi pinggiran . Perlindunganinggiran . Perlindungan juga diperlukan k
juga diperlukan ketika karyetika karyawan yang berisiko awan yang berisiko untuk jatuh ke puntuk jatuh ke peralatan berbahayeralatan berbahaya.a. Tertimpa benda yang jat
Tertimpa benda yang jatuh adalah kejadian kecuh adalah kejadian kecelakaan kerja yang elakaan kerja yang ke tiga. Tidak seorangpunke tiga. Tidak seorangpun diperbolehkan untuk menyeberang di bawah atau berdiri di bawah peralatan loading, semua pekerja diperbolehkan untuk menyeberang di bawah atau berdiri di bawah peralatan loading, semua pekerja seharusnya berada pada jarak yang aman, disamping itu ada ketidak disiplinan dalam pemakaian seharusnya berada pada jarak yang aman, disamping itu ada ketidak disiplinan dalam pemakaian pelindung k
pelindung kepala.epala.
1.2 RUMUSAN MASALAH 1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
adalah : 1.
1. Bagaimana pelaksanaBagaimana pelaksanaan prosedur K3 an prosedur K3 pada pekerjaan konstuksi bangunanpada pekerjaan konstuksi bangunan
1.3 TUJUAN PENULISAN 1.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.
1. Mengetahui pelaksanaMengetahui pelaksanaan prosedur K3 an prosedur K3 pada pekerjaan kosntruksi bangunanpada pekerjaan kosntruksi bangunan
1.4 MANFAAT PENULISAN 1.4 MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisan makalah ini adalah : Manfaat penulisan makalah ini adalah :
Memahami lebih jauh tentang pelaksanaaan prosedur K3 pada pekerjaan konstruksiMemahami lebih jauh tentang pelaksanaaan prosedur K3 pada pekerjaan konstruksi
bangunan bangunan BAB II BAB II KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI 2.1 PENGERTIAN K3 2.1 PENGERTIAN K3
K3 (Keselamtan dan Kesehatan Kerja) saat ini menjadi sebuah hal yang cukup familiar dalam dunia K3 (Keselamtan dan Kesehatan Kerja) saat ini menjadi sebuah hal yang cukup familiar dalam dunia kerja. Namun belum semua orang mengetahui pengertian K3 sebenarnya. Berikut adalah beberapa kerja. Namun belum semua orang mengetahui pengertian K3 sebenarnya. Berikut adalah beberapa pengertian K3 m
pengertian K3 menurut ILO (Internatenurut ILO (International Labour Orgional Labour Organization) dan bebanization) dan beberapa ahli :erapa ahli : 1.
Suatu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesejahtaraan fisik, mental dan sosial Suatu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesejahtaraan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jabatan, pencegahan penyimpangan kesehatan diantara yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jabatan, pencegahan penyimpangan kesehatan diantara pekerja
pekerja yang yang disebabkan disebabkan oleh oleh kondisi kondisi pekerjaan, pekerjaan, perlindungaperlindungan n pekerja pekerja dalam dalam pekerjaannypekerjaannya a daridari risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu risiko akibat faktor yang merugikan kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang diadaptasikan dengan kapabilitas fisiologi dan psikologi; dan diringkaskan lingkungan kerja yang diadaptasikan dengan kapabilitas fisiologi dan psikologi; dan diringkaskan sebagai adaptasi pekerjaan kepada manusia dan
sebagai adaptasi pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada jabatannya.setiap manusia kepada jabatannya. 2.
2. MangkunegMangkunegara ara (2002)(2002)
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur. 3.
3. Suma’mur (2001)Suma’mur (2001)
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di
tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutperusahaan yang bersangkutan.an. 4.
4. Simanjuntak (1994)Simanjuntak (1994)
Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja
dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan,keselamatan, dan kondisi pekerja.
dan kondisi pekerja. 5.
5. Mathis dan Jackson (2002)Mathis dan Jackson (2002)
Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum.
dan stabilitas emosi secara umum. 6.
6. Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000)Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.
tempat kerja tersebut. 7.
7. Jackson (1999)Jackson (1999)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenag
psikologis tenaga kerja yang dia kerja yang diakibatkan oleh akibatkan oleh lingkungan lingkungan kerja yang disedkerja yang disediakan oleh perusaiakan oleh perusahaan.haan.
2.2 DASAR HUKUM K3 DI INDONESIA 2.2 DASAR HUKUM K3 DI INDONESIA
Dasar hukum pelaksanaan K3 di Indonesia adalah sebagai berikut : Dasar hukum pelaksanaan K3 di Indonesia adalah sebagai berikut :
1.
1. Undang-undUndang-undang No. 1 ang No. 1 Tahun 1951 tentang KerjaTahun 1951 tentang Kerja 2.
2. Undang-undUndang-undang No. 2 ang No. 2 Tahun 1952 tentang Kecelakaan KerjaTahun 1952 tentang Kecelakaan Kerja 3.
4.
4. Permenaker No. 4 Tahun 1995 Tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan KerjaPermenaker No. 4 Tahun 1995 Tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja 5.
5. Instruksi Menaker RI No. 5 Tahun 1996 Tentang Pengawasan dan Pembinaan K3 padaInstruksi Menaker RI No. 5 Tahun 1996 Tentang Pengawasan dan Pembinaan K3 pada Kegiatan Konstruksi Bangunan
Kegiatan Konstruksi Bangunan 6.
6. Permenaker No. 5 Tahun 1996 tentang SMK3 (Sistem Manajemen K3)Permenaker No. 5 Tahun 1996 tentang SMK3 (Sistem Manajemen K3)
2.3 JENIS BAHAYA KONSTRUKSI 2.3 JENIS BAHAYA KONSTRUKSI
Jenis-jenis bahaya konstruksi adalah : Jenis-jenis bahaya konstruksi adalah :
1.
1. Physical HazardsPhysical Hazards 2.
2. Chemical HazardsChemical Hazards 3.
3. Electrical HazardsElectrical Hazards 4.
4. Mechanical HazardsMechanical Hazards 5.
5. PhysioloPhysiological gical HazardsHazards 6.
6. Biological HazardsBiological Hazards 7.
7. ErgonomicErgonomic 8.
8. Unsur Terkait dalam Proyek Unsur Terkait dalam Proyek KonstruksiKonstruksi
BAB III BAB III PEMBAHASAN PEMBAHASAN
3.1 PELAKSANAAN PROSEDUR K3 PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN 3.1 PELAKSANAAN PROSEDUR K3 PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN
K3 dalam proyek konstruksi meliputi safety engineering > construction safety >
K3 dalam proyek konstruksi meliputi safety engineering > construction safety > personl safety.personl safety. 1.
1. Penyebab dan pencegahan kecelakaan konstruksi :Penyebab dan pencegahan kecelakaan konstruksi : 2.
2. Faktor manusiaFaktor manusia
Sangat dominan dilingkungan konstruksi. Sangat dominan dilingkungan konstruksi. Penyebab :
Penyebab :
Pekerja Heterogen, Tingkat skill dan
Pekerja Heterogen, Tingkat skill dan edukasi berbeda, Pengetahuan tentang keselamatan rendah.edukasi berbeda, Pengetahuan tentang keselamatan rendah. Pencegahan Faktor Manusia :
Pencegahan Faktor Manusia :
Pemilihan Tenaga Kerja.Pemilihan Tenaga Kerja.
Pelatihan sebelum mulai kerja.Pelatihan sebelum mulai kerja.
Pembinaan dan pengawasan selama kegiatan Pembinaan dan pengawasan selama kegiatan berlangsuberlangsung.ng.
1.
Berkaitan dengan kegiatan kerja Proyek seperti penggunaan peralatan dan alat berat, penggalian, Berkaitan dengan kegiatan kerja Proyek seperti penggunaan peralatan dan alat berat, penggalian, pembangun
pembangunan, pengangkutan dsb. Disebabkan, pengangkutan dsb. Disebabkan kondisi teknis dan metoda kerja yanan kondisi teknis dan metoda kerja yang tidak memenuhig tidak memenuhi standar keselamatan (substandards condition).
standar keselamatan (substandards condition). Pencegahan Faktor Teknis :
Pencegahan Faktor Teknis :
Perencanaan Kerja yang baik.Perencanaan Kerja yang baik.
Pemeliharaan dan perawatan peralatan.Pemeliharaan dan perawatan peralatan.
Pengawasan dan pengujian peralatan kerja.Pengawasan dan pengujian peralatan kerja.
Penggunaan metoda dan teknik konstruksi yang aman.Penggunaan metoda dan teknik konstruksi yang aman.
Penerapan Sistem Manajemen Mutu.Penerapan Sistem Manajemen Mutu.
1.
1. MaterialsMaterials
Material dalam kondisi tertentu bisa membahayakan pekerja. Untuk itu diperlukan penanganan yang Material dalam kondisi tertentu bisa membahayakan pekerja. Untuk itu diperlukan penanganan yang baik. Meliputi m
baik. Meliputi mobilisasi bahan dobilisasi bahan dan cara penyiman cara penyimpanan material.panan material. 1.
1. Peralatan kerja / Peralatan kerja / EquipmentsEquipments
Penempatan peralatan kerja yang tidak diatur dengan baik bisa menimbulkan kecelakaan kerja Penempatan peralatan kerja yang tidak diatur dengan baik bisa menimbulkan kecelakaan kerja sehingga produktifitas kerja
sehingga produktifitas kerja terganggterganggu.u. 2.
2. Strategi Penerapan K3 di Strategi Penerapan K3 di Proyek KonstruksiProyek Konstruksi 3.
3. IdentificationIdentification Mengidentifik
Mengidentifikasi permasalahan di asi permasalahan di lingkunglingkungan kerja an kerja secara dini.secara dini. 2.
2. EvaluasiEvaluasi
Tahapan CSMS (Contractor Safety Managemen System) Tahapan CSMS (Contractor Safety Managemen System) Risk Assessment.
Risk Assessment.
Bertujuan untuk mengetahui tingkat resiko suatu
Bertujuan untuk mengetahui tingkat resiko suatu pekerjaan yang akan diserahkan pekerjaan yang akan diserahkan kepada kontraktor.kepada kontraktor. Untuk menyesuaikan potensi bahaya dengan kemampuan kontraktor menjalankan pekerjaan dengan Untuk menyesuaikan potensi bahaya dengan kemampuan kontraktor menjalankan pekerjaan dengan setiap proyek memiliki karakteristik berbeda, misalnya proyek bangunan bertingkat, pembangunan setiap proyek memiliki karakteristik berbeda, misalnya proyek bangunan bertingkat, pembangunan bendungan,
bendungan, pabrik pabrik dsb. dsb. Lakukan Lakukan identifikasi identifikasi potensi potensi bahaya bahaya dalam dalam kegiatan kegiatan konstruksi konstruksi yang yang akanakan dilaksanakan. Buat mapping potensi bahaya menurut area
dilaksanakan. Buat mapping potensi bahaya menurut area atau bidang kegiatan masing-masing.atau bidang kegiatan masing-masing. 3.
3. Develop the PlanDevelop the Plan
Adakan evaluasi tentang potensi bahaya untuk menentukan skala prioritas berdasarkan Hazards Adakan evaluasi tentang potensi bahaya untuk menentukan skala prioritas berdasarkan Hazards Rating. Susun Risk Rating dari semua kegiatan konstruksi yang akan dilakukan. Berdasarkan hasil Rating. Susun Risk Rating dari semua kegiatan konstruksi yang akan dilakukan. Berdasarkan hasil Identifikasi dan Evaluasi susun rencana pengendalian dan pencegahan kecelakaan. Terapkan konsep Identifikasi dan Evaluasi susun rencana pengendalian dan pencegahan kecelakaan. Terapkan konsep Manajemen Keselamatan Kerja yang baku.
4.
4. ImplementationImplementation
Susun Program Implementasi dan program-program K3 yang akan dilakukan (buat dalam bentuk Susun Program Implementasi dan program-program K3 yang akan dilakukan (buat dalam bentuk elemen kegiatan).
elemen kegiatan).
Implementasi K3 dalam Kegiatan Proyek Implementasi K3 dalam Kegiatan Proyek Dikembang
Dikembangkan dengan mempertimbangkan berbagai aspek antara lain kan dengan mempertimbangkan berbagai aspek antara lain ::
Skala ProyekSkala Proyek
Jumlah Tenaga KerjaJumlah Tenaga Kerja
Lokasi KegiatanLokasi Kegiatan
Potensi dan Resiko BahayaPotensi dan Resiko Bahaya
Peraturan dan standar yang berlakuPeraturan dan standar yang berlaku
Teknologi proyek yang digunakanTeknologi proyek yang digunakan
Rencana kerja yang telah disusun implementasikan dengan baik. Sediakan sumberdaya yang Rencana kerja yang telah disusun implementasikan dengan baik. Sediakan sumberdaya yang diperlukan untuk menjalankan program K3. Susun Kebijakan K3 terpadu.
diperlukan untuk menjalankan program K3. Susun Kebijakan K3 terpadu. 5.
5. MonitoringMonitoring
Buat program untuk memonitor pelaksanaan K3 dalam perusahaan. Susun sistem audit dan inspeksi Buat program untuk memonitor pelaksanaan K3 dalam perusahaan. Susun sistem audit dan inspeksi yang baik sesuai dengan kondisi perusahaan.
yang baik sesuai dengan kondisi perusahaan. 3.
3. Elemen Program K3 ProyekElemen Program K3 Proyek
Kebijakan K3Kebijakan K3
Merupakan landasan keberhasilan K3 dalam proyek. Memuat komitmen dan dukungan manajemen Merupakan landasan keberhasilan K3 dalam proyek. Memuat komitmen dan dukungan manajemen puncak
puncak terhadap terhadap pelaksanaan K3 pelaksanaan K3 dalam dalam proyek. proyek. Harus Harus disosialisasikdisosialisasikan an kepada kepada seluruh seluruh pekerja pekerja dandan digunakan sebagai landasan kebijakan proyek
digunakan sebagai landasan kebijakan proyek lainnya.lainnya.
AdministratAdministratif dan if dan ProsedurProsedur
Menetapkan sistem organisasi pengelolaan K3 dalam proyek. Menetapkan sistem organisasi pengelolaan K3 dalam proyek. Menetapkan personal dan petugas yang menangani K3
Menetapkan personal dan petugas yang menangani K3 dalam proyek.dalam proyek. Menetapkan prosedur dan sistem kerja
Menetapkan prosedur dan sistem kerja K3 selama proyek berlangsung termasuk tugas dan K3 selama proyek berlangsung termasuk tugas dan wewenangwewenang semua unsur terkait.
semua unsur terkait. Organisasi dan SDM Organisasi dan SDM
Kontraktor harus memiliki organisasi yang menangani K3 yang besarnya sesuai dengan kebutuhan Kontraktor harus memiliki organisasi yang menangani K3 yang besarnya sesuai dengan kebutuhan dan lingkup kegiatan. Organisasi K3 harus memiliki akses kepada penanggung jawab projek. dan lingkup kegiatan. Organisasi K3 harus memiliki akses kepada penanggung jawab projek.
Kontraktor harus memiliki personel yang cukup yang bertanggung jawab mengelola kegiatan K3 Kontraktor harus memiliki personel yang cukup yang bertanggung jawab mengelola kegiatan K3 dalam perusahaan yang jumlahnya
dalam perusahaan yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan.disesuaikan dengan kebutuhan.
Kontraktor harus memiliki personel atau pekerja yang cakap dan kompeten dalam menangani setiap Kontraktor harus memiliki personel atau pekerja yang cakap dan kompeten dalam menangani setiap jenis pekerjaan sert
jenis pekerjaan serta mengetahua mengetahui sistem cara kerja ai sistem cara kerja aman untuk masman untuk masing-masing kegiatan.ing-masing kegiatan. Administratif dan Prosedur
Administratif dan Prosedur
Kontraktor harus memiliki kelengkapan dokumen kerja dan perizinan yang ber Kontraktor harus memiliki kelengkapan dokumen kerja dan perizinan yang ber laku.laku.
Kontraktor harus memiliki Manual Keselamatan Kerja sebagai dasar kebijakan K3 dalam Kontraktor harus memiliki Manual Keselamatan Kerja sebagai dasar kebijakan K3 dalam perusahaan.
perusahaan.
Kontraktor harus memiliki prosedur kerja aman sesuai dengan jenis pekerjaan dalam kontrak yang Kontraktor harus memiliki prosedur kerja aman sesuai dengan jenis pekerjaan dalam kontrak yang akan
akan dikerjakannydikerjakannya.a.
Identifikasi bahayaIdentifikasi bahaya
Sebelum memulai suatu pekerjaan,harus dilakukan identifikasi bahaya guna mengetahui potensi Sebelum memulai suatu pekerjaan,harus dilakukan identifikasi bahaya guna mengetahui potensi bahaya
bahaya dalam dalam setiap setiap pekerjaan. pekerjaan. Identifikasi Identifikasi bahaya bahaya dilakukan dilakukan bersama bersama pengawas pengawas pekerjaan pekerjaan dandan Safety Departement. Identifikasi Bahaya menggunakan teknik yang sudah baku seperti Check List, Safety Departement. Identifikasi Bahaya menggunakan teknik yang sudah baku seperti Check List, What If, Hazops, dsb. Semua hasil identifikasi Bahaya harus didokumentasikan dengan baik dan What If, Hazops, dsb. Semua hasil identifikasi Bahaya harus didokumentasikan dengan baik dan dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan setiap kegiatan.
dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan setiap kegiatan.
Identifikasi Bahaya harus dilakukan pada setiap tahapan proyek yang meliputi : Identifikasi Bahaya harus dilakukan pada setiap tahapan proyek yang meliputi : Design Phase Design Phase Procurement Procurement Konstruksi Konstruksi Commisionin
Commisioning dan g dan Start-upStart-up Penyerahan kepada pemilik Penyerahan kepada pemilik
Project Safety ReviewProject Safety Review
Sesuai perkembangan proyek dilakukan kajian K3 yang mencakup kehandalan K3 dalam rancangan Sesuai perkembangan proyek dilakukan kajian K3 yang mencakup kehandalan K3 dalam rancangan dan pelaksanaan pembangunannya. Kajian K3 dilaksanakan untuk meyakinkan bahwa proyek dan pelaksanaan pembangunannya. Kajian K3 dilaksanakan untuk meyakinkan bahwa proyek dibangun dengan sstandar keselamatan yang baik sesuai
dibangun dengan sstandar keselamatan yang baik sesuai dengan persyaratandengan persyaratan
Pembinaan dan Pelatihan K3 untuk semua pekerja dari level terendah sampai level tertinggi. Pembinaan dan Pelatihan K3 untuk semua pekerja dari level terendah sampai level tertinggi. Dilakukan pada saat proyek dimulai dan dilakukan secara berkala.
Dilakukan pada saat proyek dimulai dan dilakukan secara berkala. Pokok Pembinaan dan Latihan :
Pokok Pembinaan dan Latihan :
Kebijakan K3 proyekKebijakan K3 proyek
Cara melakukan pekerjaan dengan amanCara melakukan pekerjaan dengan aman
Cara penyelamatan dan Cara penyelamatan dan penanggpenanggulangan daruratulangan darurat
Safety Committee (Panitia Pembina K3)Safety Committee (Panitia Pembina K3)
Panitia Pembina K3 merupakan salah satu penyangga keberhasilan K3 dalam perusahaan. Panitia Panitia Pembina K3 merupakan salah satu penyangga keberhasilan K3 dalam perusahaan. Panitia Pembina K3 merupakan saluran untuk membina keterlibatan dan kepedulian semua unsur terhadap Pembina K3 merupakan saluran untuk membina keterlibatan dan kepedulian semua unsur terhadap K3. Kontraktor harus membentuk Panitia Pembina K3 atau Komite K3 (Safety Committee). Komite K3. Kontraktor harus membentuk Panitia Pembina K3 atau Komite K3 (Safety Committee). Komite K3 beranggotakan wakil dari masing-masing fungsi yang ada dalam kegiatan kerja. Komite K3 K3 beranggotakan wakil dari masing-masing fungsi yang ada dalam kegiatan kerja. Komite K3 membahas permasalahan K3 dalam perusahaan serta
membahas permasalahan K3 dalam perusahaan serta memberikan masukan dan pertimbangan kepadamemberikan masukan dan pertimbangan kepada manajemen untuk peningkatan K3 dalam perusahaan.
manajemen untuk peningkatan K3 dalam perusahaan.
Promosi K3Promosi K3
Selama kegiatan proyek berlangsung diselenggarakan program-program Promosi K3. Bertujuan Selama kegiatan proyek berlangsung diselenggarakan program-program Promosi K3. Bertujuan untuk mengingatkan dan meningkatkan awareness para pekerja proyek. Kegiatan Promosi berupa untuk mengingatkan dan meningkatkan awareness para pekerja proyek. Kegiatan Promosi berupa poster, spanduk, bul
poster, spanduk, buletin, lomba K3 etin, lomba K3 dsb .Sebanydsb .Sebanyak mungkin ketak mungkin keterlibatan pekeerlibatan pekerja.rja.
Safe Working PracticesSafe Working Practices
Harus disusun pedoman keselamatan untuk setiap pekerjaan berbahaya dilingkungan proyek Harus disusun pedoman keselamatan untuk setiap pekerjaan berbahaya dilingkungan proyek misalnya :
misalnya :
Pekerjaan pengelasan, Scaffolding,bekerja diketinggian,peng
Pekerjaan pengelasan, Scaffolding,bekerja diketinggian,penggunaan Bahan gunaan Bahan Kimia berbahaya, bekerjaKimia berbahaya, bekerja diruangan tertutup, bekerja diperalatan mekanis dsb.
diruangan tertutup, bekerja diperalatan mekanis dsb.
Sistem Izin KerjaSistem Izin Kerja
Untuk mencegah kecelakaan dari berbagai kegiatan berbahaya, perlu dikembangkan sistem izin Untuk mencegah kecelakaan dari berbagai kegiatan berbahaya, perlu dikembangkan sistem izin kerja. Semua pekerjaan berbahaya hanya boleh dimulai jika telah memiliki izin kerja yang kerja. Semua pekerjaan berbahaya hanya boleh dimulai jika telah memiliki izin kerja yang dikeluarkan oleh fungsi berwenang (pengawas proyek atau K3). Izin Kerja memuat cara melakukan dikeluarkan oleh fungsi berwenang (pengawas proyek atau K3). Izin Kerja memuat cara melakukan pekerjaan, safety
pekerjaan, safety precaution dan peralatprecaution dan peralatan keselamatan an keselamatan yang diperluyang diperlukankan
Safety InspectionSafety Inspection
Merupakan program penting dalam phase konstruksi untuk meyakinkan bahwa tidak ada “unsafe act Merupakan program penting dalam phase konstruksi untuk meyakinkan bahwa tidak ada “unsafe act dan unsafe Condition” dilingkungan proyek. Inspeksi dilakukan secara berkala.
dan unsafe Condition” dilingkungan proyek. Inspeksi dilakukan secara berkala. Dapat dilakukan olehDapat dilakukan oleh Petugas K3 atau dibentuk Joint Inspection semua unsur dan Sub
Petugas K3 atau dibentuk Joint Inspection semua unsur dan Sub KontraktorKontraktor
Semua peralatan (mekanis,power tools,alat berat dsb)
Semua peralatan (mekanis,power tools,alat berat dsb) harus diperiksa oleh ahlinya sebelum diizinkanharus diperiksa oleh ahlinya sebelum diizinkan digunakan dalam proyek.
digunakan dalam proyek.
Semua alat yang telah diperiksa harus diberi sertifikat penggunaan dilengkapi dengan label khusus. Semua alat yang telah diperiksa harus diberi sertifikat penggunaan dilengkapi dengan label khusus. Pemeriksaan dilakukan secara berkala.
Pemeriksaan dilakukan secara berkala.
Keselamatan Kontraktor (Contractor Safety)Keselamatan Kontraktor (Contractor Safety)
Harus disusun pedoman Keselamatan Kontraktor/Sub Kontraktor. Subkontrakktor harus memenuhi Harus disusun pedoman Keselamatan Kontraktor/Sub Kontraktor. Subkontrakktor harus memenuhi standar keselamatan yang telah ditetapkan. Setiap sub kontraktor harus memiliki petugas K3. Pekerja standar keselamatan yang telah ditetapkan. Setiap sub kontraktor harus memiliki petugas K3. Pekerja Subkontrakto
Subkontraktor harus r harus dilatih mengenai K3 secara berkala.dilatih mengenai K3 secara berkala.
Contractor SafetyContractor Safety
Latar Belakang : Kontraktor merupakan unsur penting dalam perusahaan sebagai mitra yang Latar Belakang : Kontraktor merupakan unsur penting dalam perusahaan sebagai mitra yang membantu kegiatan operasi perusahaan
membantu kegiatan operasi perusahaan
Kontraktor KonstruksiKontraktor Konstruksi
Latar Belakang : Latar Belakang :
Kontraktor rawan terhadap Kontraktor rawan terhadap kecelakaan dalam menjalankan kegiatannykecelakaan dalam menjalankan kegiatannya.a.
Tenaga Kontraktor bersifat sementaraTenaga Kontraktor bersifat sementara
Pekerja kasar dan pendidikan lebih rendahPekerja kasar dan pendidikan lebih rendah
Tingkat disiplin dalam bekerja kurangTingkat disiplin dalam bekerja kurang
PemahamaPemahaman tentang peraturan n tentang peraturan K3 perusahaan rendahK3 perusahaan rendah
Terlibat langsung dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga lebih banyak terpapar bahaya.Terlibat langsung dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga lebih banyak terpapar bahaya.
Latar BelakangLatar Belakang
Kecelakaan yang menimpa kontraktor tinggi.Kecelakaan yang menimpa kontraktor tinggi.
Kelalaian yang dilakukan kontraktor dapat menimbulkan bahaya bagi operasi perusahaan danKelalaian yang dilakukan kontraktor dapat menimbulkan bahaya bagi operasi perusahaan dan
berakibat kecel
berakibat kecelakaan perusahakaan perusahaan.aan.
Kecelakaan yang menimpa kontraktor juga berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.Kecelakaan yang menimpa kontraktor juga berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Standar PSM (Process Safety Management)Standar PSM (Process Safety Management)
Kegiatan Kontraktor harus dikelola dengan baik untuk menjamin keselamatan dalam setiap kegiatan Kegiatan Kontraktor harus dikelola dengan baik untuk menjamin keselamatan dalam setiap kegiatan kerja kontraktor yang dapat membahayakan operasi perusahaan. Perusahaan harus menerapkan kerja kontraktor yang dapat membahayakan operasi perusahaan. Perusahaan harus menerapkan Contractor Safety Management System (CSMS).
Contractor Safety Management System (CSMS).
CSMSCSMS
CSMS adalah suatu sistem manajemen untuk mengelola kontraktor yang bekerja di lingkungan CSMS adalah suatu sistem manajemen untuk mengelola kontraktor yang bekerja di lingkungan perusahaan.
perusahaan. CSMS CSMS merupakan merupakan sistem sistem komprehenkomprehensif sif dalam dalam pengelolaan pengelolaan kontraktor kontraktor sejak sejak tahaptahap perencanaan samp
Untuk meyakinkan bahwa kontraktor yang bekerja Untuk meyakinkan bahwa kontraktor yang bekerja dilingkungdilingkungan perusahaan telah an perusahaan telah memenuhimemenuhi
standar dan kriteria K3 yang ditetapkan perusahaan. standar dan kriteria K3 yang ditetapkan perusahaan.
Sebagai alat untuk menjaga dan Sebagai alat untuk menjaga dan meningkatkmeningkatkan kinerja Keselamatan di an kinerja Keselamatan di lingkunglingkungan kontraktoran kontraktor
Untuk mencegah dan menghindarkan kerugian yang timbul akibat aktivitas kerja Untuk mencegah dan menghindarkan kerugian yang timbul akibat aktivitas kerja kontraktorkontraktor
Dasar Penerapan CSMS : Dasar Penerapan CSMS :
Undang-undang Keselamatan Kerja No 1 Tahun 1970Undang-undang Keselamatan Kerja No 1 Tahun 1970
Perusahaan bertanggung jawab menjamin keselamatan setiap orang yang berada ditempat kerjanya Perusahaan bertanggung jawab menjamin keselamatan setiap orang yang berada ditempat kerjanya (termasuk kontraktor dan pihak lainnya yang berada di tempat kerja).
(termasuk kontraktor dan pihak lainnya yang berada di tempat kerja).
Undang undang Perlindungan KonsumenUndang undang Perlindungan Konsumen
Perusahaan wajib melindungi keselamatan konsumen sebagai akibat
Perusahaan wajib melindungi keselamatan konsumen sebagai akibat kegiatan perusahaan.kegiatan perusahaan.
Keselamatan TransportasiKeselamatan Transportasi
Kegiatan Proyek melibatkan aktivitas transportasi yang tinggi. Pembinaan dan Pengawasan Kegiatan Proyek melibatkan aktivitas transportasi yang tinggi. Pembinaan dan Pengawasan transportasi diluar dan didalam lokasi Proyek. Semua kendaraan angkutan Proyek harus memenuhi transportasi diluar dan didalam lokasi Proyek. Semua kendaraan angkutan Proyek harus memenuhi persyaratan yang
persyaratan yang ditetapkan.ditetapkan.
Pengelolaan LingkunganPengelolaan Lingkungan
Selama proyek berlangsung harus dilakukan pengelolaan lingkungan dengan baik mengacu dokumen Selama proyek berlangsung harus dilakukan pengelolaan lingkungan dengan baik mengacu dokumen Amdal/UKL dan UPL. Selama proyek berlangsung dampak negatif harus ditekan seminimal Amdal/UKL dan UPL. Selama proyek berlangsung dampak negatif harus ditekan seminimal mungkin untuk
mungkin untuk menghindmenghindarkan arkan kerusakan terhadap lingkungan.kerusakan terhadap lingkungan.
Pengelolaan Limbah dan B3Pengelolaan Limbah dan B3
Kegiatan proyek menimbulkan limbah dalam jumlah besar, dalam berbagai bentuk. Limbah harus Kegiatan proyek menimbulkan limbah dalam jumlah besar, dalam berbagai bentuk. Limbah harus dikelola dengan baik sesuai dengan jenisnya. Limbah harus segera dikeluarkan dari lokasi
dikelola dengan baik sesuai dengan jenisnya. Limbah harus segera dikeluarkan dari lokasi proyek.proyek.
Keadaan DaruratKeadaan Darurat
Perlu disusun Prosedur keadaan darurat sesuai dengan kondisi dan sifat bahaya proyek misalnya Perlu disusun Prosedur keadaan darurat sesuai dengan kondisi dan sifat bahaya proyek misalnya bahaya kebakaran, kecel
bahaya kebakaran, kecelakaan, peledakan dsb. SOP Darurat harus disosiakaan, peledakan dsb. SOP Darurat harus disosialisasikan dan dilatih kepalisasikan dan dilatih kepadaada semua pekerja
semua pekerja
Accident Investigation and Reporting SystemAccident Investigation and Reporting System
Semua kecelakaan dan kejadian selama proyek harus diselidiki oleh petugas yang terlatih dengan Semua kecelakaan dan kejadian selama proyek harus diselidiki oleh petugas yang terlatih dengan tujuan untuk mencari penyebab utama agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Semua tujuan untuk mencari penyebab utama agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Semua kecelakaan/kejadian harus dicatat dan dibuat analisa serta statistik kecelakaan digunakan sebagai kecelakaan/kejadian harus dicatat dan dibuat analisa serta statistik kecelakaan digunakan sebagai bahan dalam rap
Audit K3Audit K3
Secara berkala dilakukan audit K3 sesuai dengan jangka waktu proyek. Audit K3 berfungsi untuk Secara berkala dilakukan audit K3 sesuai dengan jangka waktu proyek. Audit K3 berfungsi untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan pelaksanaan K3 dalam proyek sebagai masukan pelaksanaan mengetahui kelemahan dan kelebihan pelaksanaan K3 dalam proyek sebagai masukan pelaksanaan proyek berikutn
proyek berikutnya. Sebagai maya. Sebagai masukan dalam msukan dalam memberikan penemberikan penghargaan K3.ghargaan K3. 4.
4. Ketentuan administrasi K3Ketentuan administrasi K3 5.
5. Kewajiban umumKewajiban umum
Kewajiban umum di sini dimaksudkan kewajiban umum bagi perusahaan Penyedia Jasa Konstruksi, Kewajiban umum di sini dimaksudkan kewajiban umum bagi perusahaan Penyedia Jasa Konstruksi, yaitu :
yaitu :
Kami berkewajiban untuk mengusahakan agar tempat kerja, peralatan, lingkungan kerja danKami berkewajiban untuk mengusahakan agar tempat kerja, peralatan, lingkungan kerja dan
tata cara kerja diatur sedemikian rupa sehingga tenaga kerja terlindungi dari resiko tata cara kerja diatur sedemikian rupa sehingga tenaga kerja terlindungi dari resiko kecelakaan.
kecelakaan.
Kami menjamin bahwa mesin-mesin peralatan, kendaraan atau alat-alat lain yang akanKami menjamin bahwa mesin-mesin peralatan, kendaraan atau alat-alat lain yang akan
digunakan atau dibutuhkan sesuai dengan peraturan keselamatan kerja. digunakan atau dibutuhkan sesuai dengan peraturan keselamatan kerja.
Kami turut mengadakan pengawasan terhadap tenaga kerja, agar tenaga kerja tersebut dapatKami turut mengadakan pengawasan terhadap tenaga kerja, agar tenaga kerja tersebut dapat
melakukan pekerjaan dalam keadaan selamat dan sehat. melakukan pekerjaan dalam keadaan selamat dan sehat.
Kami menunjuk petugas keselamatan kerja yang karena jabatannya di dalam organisasiKami menunjuk petugas keselamatan kerja yang karena jabatannya di dalam organisasi
Penyedia Jasa, bertanggung jawab mengawasi koordinasi pekerjaan yang dilakukan untuk Penyedia Jasa, bertanggung jawab mengawasi koordinasi pekerjaan yang dilakukan untuk menghindark
menghindarkan resiko an resiko bahaya kecelakaan.bahaya kecelakaan.
Kami memberikan pekerjaan yang cocok untuk tenaga kerja sesuai dengan keahlian, umur,Kami memberikan pekerjaan yang cocok untuk tenaga kerja sesuai dengan keahlian, umur,
jenis kelamin d
jenis kelamin dan kondisi fisan kondisi fisik/kesehatannyik/kesehatannya.a.
Sebelum pekerjaan dimulai Kami menjamin bahwa semua tenaga kerja telah diberi petunjukSebelum pekerjaan dimulai Kami menjamin bahwa semua tenaga kerja telah diberi petunjuk
terhadap bahaya dari pekerjaannya masing-masing dan usaha pencegahannya, untuk itu terhadap bahaya dari pekerjaannya masing-masing dan usaha pencegahannya, untuk itu Penyedia Jasa dapat memasang papan- papan pengumuman, papan-papan peringatan serta Penyedia Jasa dapat memasang papan- papan pengumuman, papan-papan peringatan serta sarana-sarana pencegahan kecelakaan yang dipandang perlu.
sarana-sarana pencegahan kecelakaan yang dipandang perlu.
Orang tersebut bertanggung jawab pula atas pemeriksaan berkala terhadap semua tempatOrang tersebut bertanggung jawab pula atas pemeriksaan berkala terhadap semua tempat
kerja, peralatan, sarana-sarana pencegahan kecelakaan, lingkungan kerja dan cara-cara kerja, peralatan, sarana-sarana pencegahan kecelakaan, lingkungan kerja dan cara-cara pelaksanaan k
pelaksanaan kerja yang aman.erja yang aman.
Hal-hal yang menyangkut biaya yang timbul dalam rangka penyelenggaraan keselamatan danHal-hal yang menyangkut biaya yang timbul dalam rangka penyelenggaraan keselamatan dan
kesehatan kerja menjadi tanggung jawab kami. kesehatan kerja menjadi tanggung jawab kami. 1.
1. Organisasi keselamatan dan kesehatan kerjaOrganisasi keselamatan dan kesehatan kerja
Kami menugaskan secara khusus Ahli K3 dan tenaga K3 untuk setiap proyek yang dilaksanakan. Kami menugaskan secara khusus Ahli K3 dan tenaga K3 untuk setiap proyek yang dilaksanakan. Tenaga K3 tersebut harus masuk dalam struktur organisasi pelaksanaan konstruksi setiap proyek, Tenaga K3 tersebut harus masuk dalam struktur organisasi pelaksanaan konstruksi setiap proyek, dengan ketentuan sebagai berikut :
dengan ketentuan sebagai berikut :
Petugas keselamatan dan kesehatan kerja harus bekerja secara penuh (full- time) untukPetugas keselamatan dan kesehatan kerja harus bekerja secara penuh (full- time) untuk
mengurus dan menyelenggarakan keselamatan dan kesehatan mengurus dan menyelenggarakan keselamatan dan kesehatan kerja.kerja.
Pengurus dan Penyedia Jasa yang mengelola pekerjaan dengan mempekerjakan pekerjaPengurus dan Penyedia Jasa yang mengelola pekerjaan dengan mempekerjakan pekerja
dengan jumlah minimal 100 orang atau kondisi dari sifat proyek memang memerlukan, dengan jumlah minimal 100 orang atau kondisi dari sifat proyek memang memerlukan, diwajibkan membentuk unit pembina K3.
diwajibkan membentuk unit pembina K3.
Panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja tersebut ini merupakan unit struktural dariPanitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja tersebut ini merupakan unit struktural dari
organisasi penyedia jasa yang dikelola oleh pengurus atau penyedia jasa. organisasi penyedia jasa yang dikelola oleh pengurus atau penyedia jasa.
Petugas keselamatan dan kesehatan kerja tersebut bersama-sama dengan panitia pembinaPetugas keselamatan dan kesehatan kerja tersebut bersama-sama dengan panitia pembina
keselamatan kerja ini bekerja sebaik-baiknya, dibawah koordinasi pengurus atau Penyedia keselamatan kerja ini bekerja sebaik-baiknya, dibawah koordinasi pengurus atau Penyedia Jasa, serta
Jasa, serta bertanggung jawab kepada pemimpin proyek.bertanggung jawab kepada pemimpin proyek.
Kami akan melakukan hal-hal sebagai berikut :Kami akan melakukan hal-hal sebagai berikut :
1.
1. Memberikan panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja fasilitas- fasilitas dalamMemberikan panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja fasilitas- fasilitas dalam melaksanakan tugas mereka.
melaksanakan tugas mereka. 2.
2. Berkonsultasi dengan panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja dalam segala halBerkonsultasi dengan panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja dalam segala hal yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja dalam proyek.
yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja dalam proyek. 3.
3. Mengambil langkah-langkah praktis untuk memberi efek pada rekomendasi dari panitiaMengambil langkah-langkah praktis untuk memberi efek pada rekomendasi dari panitia pembina kes
pembina keselamatan dan kelamatan dan kesehatan kerja.esehatan kerja.
Jika 2 (dua) atau lebih Kami bergabung dalam suatu proyek mereka harus bekerja samaJika 2 (dua) atau lebih Kami bergabung dalam suatu proyek mereka harus bekerja sama
membentu
membentuk kegiatan k kegiatan kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja.kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja. 1.
1. Laporan kecelakaanLaporan kecelakaan
Salah satu tugas pelaksana K3 adalah melakukan pencatatan atas kejadian yang terkait dengan K3, Salah satu tugas pelaksana K3 adalah melakukan pencatatan atas kejadian yang terkait dengan K3, dimana :
dimana :
Setiap kejadian kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya harus dilaporkan kepadaSetiap kejadian kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya harus dilaporkan kepada
Instansi yang terkait. Instansi yang terkait.
Laporan tersebut harus meliputi statistik yang akan menunjukkan hal-hal sebagai berikut :Laporan tersebut harus meliputi statistik yang akan menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
1.
1. MenunjukkMenunjukkan catatan kecelakaan dari an catatan kecelakaan dari setiap kegiatan kerja, pekerja masing- setiap kegiatan kerja, pekerja masing- masing danmasing dan 2.
2. MenunjukkMenunjukkan an gambaran kecelakaan-kecelakaan dan gambaran kecelakaan-kecelakaan dan sebab-sebabnysebab-sebabnya.a. 3.
3. Keselamatan kerja dan pertolongan pertama pada kecelakaanKeselamatan kerja dan pertolongan pertama pada kecelakaan
Organisasi untuk keadaan darurat dan pertolongan pertama pada kecelakaan harus dibuat sebelumnya Organisasi untuk keadaan darurat dan pertolongan pertama pada kecelakaan harus dibuat sebelumnya untuk setiap proyek yang meliputi seluruh pegawai/petugas pertolongan pertama pada kecelakaan untuk setiap proyek yang meliputi seluruh pegawai/petugas pertolongan pertama pada kecelakaan dan peralatan, alat-alat komunikasi dan alat-alat lain serta jalur
dan peralatan, alat-alat komunikasi dan alat-alat lain serta jalur transportasi, dimana :transportasi, dimana :
Tenaga kerja harus diperiksa kesehatannya :Tenaga kerja harus diperiksa kesehatannya :
1.
1. Sebelum atau beberapa saat setelah memasuki masa kerja pertama kali.Sebelum atau beberapa saat setelah memasuki masa kerja pertama kali. 2.
2. Secara berkala, sesuai dengan risiko-risiko yang ada pada Secara berkala, sesuai dengan risiko-risiko yang ada pada pekerjaan tersebut.pekerjaan tersebut.
Data yang diperoleh dari pemeriksaan kesehatan harus dicatat dan disimpan untuk referensi.Data yang diperoleh dari pemeriksaan kesehatan harus dicatat dan disimpan untuk referensi.
Pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan atau penyakit yang tiba-tiba, harus dilakukanPertolongan pertama jika terjadi kecelakaan atau penyakit yang tiba-tiba, harus dilakukan
oleh Dokter, Juru Rawat atau seorang yang terdidik dalam pertolongan pertama pada oleh Dokter, Juru Rawat atau seorang yang terdidik dalam pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK).
Alat-alat PPPK atau kotak obat-obatan yang memadai, harus disediakan di tempat kerja danAlat-alat PPPK atau kotak obat-obatan yang memadai, harus disediakan di tempat kerja dan
dijaga agar tidak dikotori oleh debu, kelembaban udara dan lain-lain. dijaga agar tidak dikotori oleh debu, kelembaban udara dan lain-lain.
Alat-alat PPPK atau kotak obat-obatan harus berisi paling sedikit dengan obat untukAlat-alat PPPK atau kotak obat-obatan harus berisi paling sedikit dengan obat untuk
kompres, perban, antiseptik, plester, gunting dan
kompres, perban, antiseptik, plester, gunting dan perlengkapan gigitan ular.perlengkapan gigitan ular.
Alat-alat PPPK dan kotak obat-obatan harus tidak berisi benda-benda lain selain alat-alatAlat-alat PPPK dan kotak obat-obatan harus tidak berisi benda-benda lain selain alat-alat
PPPK yang diperlukan dalam keadaan darurat. PPPK yang diperlukan dalam keadaan darurat.
Alat-alat PPPK dan kotak obat-obatan harus berisi keterangan- keterangan/instruksi yangAlat-alat PPPK dan kotak obat-obatan harus berisi keterangan- keterangan/instruksi yang
mudah dan jelas sehingga mudah dimengerti. mudah dan jelas sehingga mudah dimengerti.
Isi dari kotak obat-obatan dan alat PPPK harus diperiksa secara teratur dan harus dijagaIsi dari kotak obat-obatan dan alat PPPK harus diperiksa secara teratur dan harus dijaga
supaya tetap berisi (tidak boleh kosong). supaya tetap berisi (tidak boleh kosong).
Kereta untuk mengangkat orang sakit (Kereta untuk mengangkat orang sakit (tandu).tandu).
Persiapan-persiapan harus dilakukan untuk memungkinkan mengangkut dengan cepat, jikaPersiapan-persiapan harus dilakukan untuk memungkinkan mengangkut dengan cepat, jika
diperlukan untuk petugas yang sakit atau mengalami kecelakaan ke rumah sakit atau tempat diperlukan untuk petugas yang sakit atau mengalami kecelakaan ke rumah sakit atau tempat berobat lainny
berobat lainnya.a.
Petunjuk/informasi harus diumumkan/ditempel di tempat yang baik dan strategis yangPetunjuk/informasi harus diumumkan/ditempel di tempat yang baik dan strategis yang
memberitahuk
memberitahukan antara an antara lain :lain : 3.
3. Tempat yang terdekat dengan kotak obat-obatan, alat-alat PPPK, ruang PPPK, ambulans,Tempat yang terdekat dengan kotak obat-obatan, alat-alat PPPK, ruang PPPK, ambulans, tandu untuk orang sakit, dan tempat dimana dapat dicari petugas K3.
tandu untuk orang sakit, dan tempat dimana dapat dicari petugas K3. 4.
4. Tempat telepon terdekat untuk menelepon/memanggil ambulans, nomor telepon dan namaTempat telepon terdekat untuk menelepon/memanggil ambulans, nomor telepon dan nama orang yang bertugas dan lain-lain.
orang yang bertugas dan lain-lain. 5.
5. Nama, Nama, alamat, alamat, nomor nomor telepon telepon Dokter, Dokter, rumah rumah sakit sakit dan dan tempat tempat penolong yang penolong yang dapat dapat segerasegera dihubungi dalam keadaan darurat.
dihubungi dalam keadaan darurat. 6.
6. PembiayPembiayaan keselamatan dan aan keselamatan dan kesehatan kerjakesehatan kerja
Biaya operasional kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja harus
Biaya operasional kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja harus sudah diantisipasi sejak dini yaitusudah diantisipasi sejak dini yaitu pada
pada saat saat Pengguna Pengguna Jasa Jasa mempersiapkmempersiapkan an pembuatan pembuatan desain desain dan dan perkiraan perkiraan biaya biaya suatu suatu pekerjaanpekerjaan konstruksi. Sehingga pada saat pelelangan menjadi salah satu item pekerjaan yang perlu menjadi konstruksi. Sehingga pada saat pelelangan menjadi salah satu item pekerjaan yang perlu menjadi bagian
bagian evaluasi evaluasi dalam dalam penetapan penetapan pemenang lelang. pemenang lelang. SelanjutnySelanjutnya a Kami Kami harus harus melaksanakan prinsip-melaksanakan prinsip- prinsip
prinsip kegiatan kegiatan kesehatan kesehatan dan dan keselamatan keselamatan kerja kerja termasuk termasuk penyedipenyediaan aan prasarana, prasarana, sumberdayasumberdaya manusia dan pembiayaan untuk kegiatan tersebut dengan biaya yang wajar, oleh karena itu baik manusia dan pembiayaan untuk kegiatan tersebut dengan biaya yang wajar, oleh karena itu baik Kamidan Pengguna Jasa perlu memahami prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja ini agar Kamidan Pengguna Jasa perlu memahami prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja ini agar dapat melakukan langkah persiapan,
dapat melakukan langkah persiapan, pelaksanaan dan pengawasannya.pelaksanaan dan pengawasannya. 5.
5. Ketentuan Teknis manajemen K3Ketentuan Teknis manajemen K3 6.
6. Aspek lingkunganAspek lingkungan
Dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan K3 terutama terkait dengan aspek lingkungan, Kami Dalam rangka perencanaan dan pelaksanaan K3 terutama terkait dengan aspek lingkungan, Kami berusaha mendap
berusaha mendapatkan persetujuatkan persetujuan dari direksi pekan dari direksi pekerjaan.erjaan. 1.
Ketentuan teknis pada tempat kerja
Ketentuan teknis pada tempat kerja dan peralatan pada suatu proyek terkait dengan Keselamatan dandan peralatan pada suatu proyek terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah sebagai berikut :
Kesehatan Kerja adalah sebagai berikut :
Pintu masuk dan keluarPintu masuk dan keluar
1.
1. Pintu masuk dan keluar darurat harus Pintu masuk dan keluar darurat harus dibuat di tempat-tempat kerja.dibuat di tempat-tempat kerja. 2.
2. Alat-alat/temAlat-alat/tempat-tempat tersebut harus pat-tempat tersebut harus diperlihara dengan baik.diperlihara dengan baik.
Lampu / peneranganLampu / penerangan
1.
1. Jika penerangan alam tidak sesuai Jika penerangan alam tidak sesuai untuk mencegah bahaya, alat- alat untuk mencegah bahaya, alat- alat penerangan buatan yangpenerangan buatan yang cocok dan sesuai harus diadakan di
cocok dan sesuai harus diadakan di seluruh tempat kerja, termasuk pada gang-gang.seluruh tempat kerja, termasuk pada gang-gang. 2.
2. Lampu-lampu harus aman, dan terang.Lampu-lampu harus aman, dan terang. 3.
3. Lampu-lampu harus dijaga oleh petugas-petugas bila perlu mencegah bahaya apabila lampuLampu-lampu harus dijaga oleh petugas-petugas bila perlu mencegah bahaya apabila lampu mati/pecah.
mati/pecah.
VentilasiVentilasi
1.
1. Di tempat kerja yang tertutup, harus Di tempat kerja yang tertutup, harus dibuat ventilasi yang sesuai untuk mendapat udara segar.dibuat ventilasi yang sesuai untuk mendapat udara segar. 2.
2. Jika secara teknis tidak mungkin bisa menghilangkan debu, gas yang berbahaya, tenaga kerjaJika secara teknis tidak mungkin bisa menghilangkan debu, gas yang berbahaya, tenaga kerja harus disediakan alat pelindung diri untuk mencegah bahaya-bahay
harus disediakan alat pelindung diri untuk mencegah bahaya-bahaya tersebut di a tersebut di atas.atas.
KebersihanKebersihan
1.
1. Bahan-bahan yang tidak terpakai dan tidak diperlukan lagi harus dipindahkan ke tempat yangBahan-bahan yang tidak terpakai dan tidak diperlukan lagi harus dipindahkan ke tempat yang aman.
aman. 2.
2. Semua paku yang menonjol harus disingkirkan atau dibengkokkan untuk mencegahSemua paku yang menonjol harus disingkirkan atau dibengkokkan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
terjadinya kecelakaan. 3.
3. Sisa-sisa barang alat-alat dan sampah tidak boleh dibiarkan bertumpuk di tempat kerja.Sisa-sisa barang alat-alat dan sampah tidak boleh dibiarkan bertumpuk di tempat kerja. 4.
4. Tempat-tempat kerja dan gang-gang yang licin karena oli atau sebab lain harus dibersihkanTempat-tempat kerja dan gang-gang yang licin karena oli atau sebab lain harus dibersihkan atau disiram pasir, abu atau sejenisnya.
atau disiram pasir, abu atau sejenisnya. 5.
5. Alat-alat yang mudah dipindah-pindahkan setelah dipakai harus dikembalikan pada tempatAlat-alat yang mudah dipindah-pindahkan setelah dipakai harus dikembalikan pada tempat penyimpa
penyimpanan semula.nan semula. 1.
1. Pencegahan terhadap kebakaran dan alat pemadam kebakaranPencegahan terhadap kebakaran dan alat pemadam kebakaran
Untuk dapat mencegah terjadinya kebakaran pada suatu tempat atau proyek dapat dilakukan Untuk dapat mencegah terjadinya kebakaran pada suatu tempat atau proyek dapat dilakukan pencegahan sebag
pencegahan sebagai berikut :ai berikut :
Di tempat-tempat kerja dimana tenaga kerja Di tempat-tempat kerja dimana tenaga kerja dipekerjakadipekerjakan akan kami n akan kami sediakan:sediakan:
1.
1. Alat-alat pemadam kebakaran.Alat-alat pemadam kebakaran. 2.
2. Saluran air yang cukup dengan tekanan yang besar.Saluran air yang cukup dengan tekanan yang besar.
Pengawas dan sejumlah/beberapa tenaga kerja telah dilatih untuk menggunakan alatPengawas dan sejumlah/beberapa tenaga kerja telah dilatih untuk menggunakan alat
pemadam keb
Alat pemadam kebakaran, telah diperiksa pada jangka waktu tertentu oleh orang yangAlat pemadam kebakaran, telah diperiksa pada jangka waktu tertentu oleh orang yang
berwenang dan d
berwenang dan dipelihara sebagipelihara sebagaimana mestinaimana mestinya.ya.
Alat pemadam kebakaran seperti pipa-pipa air, alat pemadam kebakaran yang dapatAlat pemadam kebakaran seperti pipa-pipa air, alat pemadam kebakaran yang dapat
dipindah-pindah (portable) dan jalan menuju ke tempat pemadam kebakaran harus selalu dipindah-pindah (portable) dan jalan menuju ke tempat pemadam kebakaran harus selalu dipelihara.
dipelihara.
Peralatan pemadam kebakaran harus diletakkan di tempat Peralatan pemadam kebakaran harus diletakkan di tempat yang mudah dilihat dan dicapai.yang mudah dilihat dan dicapai.
Sekurang kurangnya sebuah alat pemadam kebakaran harus Sekurang kurangnya sebuah alat pemadam kebakaran harus tersedia di tempat-tempat tersedia di tempat-tempat sebagaisebagai
berikut : berikut :
di setiap gedung dimana barang-barang yang mudah terbakar disimpan. b) di tempat-tempatdi setiap gedung dimana barang-barang yang mudah terbakar disimpan. b) di tempat-tempat
yang terdapat alat-alat untuk mengelas. yang terdapat alat-alat untuk mengelas.
Beberapa alat pemadam kebakaran dari bahan kimia kering harus disediakan :Beberapa alat pemadam kebakaran dari bahan kimia kering harus disediakan :
1.
1. di tempat yang terdapat di tempat yang terdapat barang-barang/bendbarang-barang/benda-benda cair yang mudah a-benda cair yang mudah terbakar.terbakar. 2.
2. di tempat yang terdapat oli, bensin, gas di tempat yang terdapat oli, bensin, gas dan alat-alat pemanas yang menggunakan api.dan alat-alat pemanas yang menggunakan api. 3.
3. di tempat yang terdapat aspal dan ketel aspal.di tempat yang terdapat aspal dan ketel aspal.
Alat pemadam kebakaran harus dijaga agar tidak terjadi kerusakan- kerusakan teknis.Alat pemadam kebakaran harus dijaga agar tidak terjadi kerusakan- kerusakan teknis.
Jika pipa tempat penyimpanan air (reservoir, standpipe) dipasang di suatu gedung, pipaJika pipa tempat penyimpanan air (reservoir, standpipe) dipasang di suatu gedung, pipa
tersebut harus : tersebut harus : 1.
1. dipasang di tempat yang strategis dipasang di tempat yang strategis demi kelancaran pembuangandemi kelancaran pembuangan.. 2.
2. dibuatkan suatu katup pada setiap dibuatkan suatu katup pada setiap ujungnyujungnya.a. 3.
3. mempunyai sambungan yang dapat digunakan Dinas Pemadam Kebakaranmempunyai sambungan yang dapat digunakan Dinas Pemadam Kebakaran 1.
1. Perlengkapan keselamatan kerjaPerlengkapan keselamatan kerja
Berbagai jenis perlengkapan kerja standar untuk melindungi pekerja dalam melaksanakan tugasnya Berbagai jenis perlengkapan kerja standar untuk melindungi pekerja dalam melaksanakan tugasnya antara lain sebagai berikut :
antara lain sebagai berikut :
Safety hat, yang berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda keras selamaSafety hat, yang berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda keras selama
mengoperasik
mengoperasikan atau an atau memelihara AMP.memelihara AMP.
Safety shoes, yang akan berguna untuk menghindarkan terpeleset karena licin atauSafety shoes, yang akan berguna untuk menghindarkan terpeleset karena licin atau
melindung
melindungi kaki i kaki dari kejatuhan benda keras dari kejatuhan benda keras dan sebagainya.dan sebagainya.
Kaca mata keselamatan, terutama dibutuhkan untuk melindungi mata pada lokasi pekerjaanKaca mata keselamatan, terutama dibutuhkan untuk melindungi mata pada lokasi pekerjaan
yang banyak serbuk metal atau serbuk material keras
yang banyak serbuk metal atau serbuk material keras lainnya.lainnya.
Masker, diperlukan pada medan yang berdebu meskipun ruang operator telah tertutup rapat,Masker, diperlukan pada medan yang berdebu meskipun ruang operator telah tertutup rapat,
masker ini dianjurkan tetap dipakai. masker ini dianjurkan tetap dipakai.
Sarung tangan, dibutuhkan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang berhubungan denganSarung tangan, dibutuhkan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan
bahan yang
bahan yang keras, misalnya memkeras, misalnya membuka atau menbuka atau mengencangkan gencangkan baut dan sebagbaut dan sebagainya.ainya.
Penutup telinga, diperlukan pada waktu mengerjakan pekerjaanyang berhubungan denganPenutup telinga, diperlukan pada waktu mengerjakan pekerjaanyang berhubungan dengan
alat yang mengeluarkan suara yang keras/bising, misalnya pemadatan tanah dengan stamper alat yang mengeluarkan suara yang keras/bising, misalnya pemadatan tanah dengan stamper dan sebagainya.
6.
6. Pedoman untuk pelaku utama konstruksiPedoman untuk pelaku utama konstruksi 7.
7. Pedoman untuk manajemen puncakPedoman untuk manajemen puncak
Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian manajemen puncak untuk mengurangi biaya karena Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian manajemen puncak untuk mengurangi biaya karena kecelakaan kerja, antara lain :
kecelakaan kerja, antara lain :
Mengetahui catatan tentang keselamatan kerja dari semua manajer Mengetahui catatan tentang keselamatan kerja dari semua manajer lapangan.lapangan.
Informasi ini digunakan untuk mengadakan evaluasi terhadapprogram keselamatan kerja yang telah Informasi ini digunakan untuk mengadakan evaluasi terhadapprogram keselamatan kerja yang telah diterapkan.
diterapkan.
Kunjungan lapangan untuk mengadakan komunikasi tentang keselamatan kerja dengan caraKunjungan lapangan untuk mengadakan komunikasi tentang keselamatan kerja dengan cara
yang sama sebagaimana dilakukan pelaksanaan monitoring dan pengendalian mengenai biaya yang sama sebagaimana dilakukan pelaksanaan monitoring dan pengendalian mengenai biaya dan rencana
dan rencana penjadwalan pekerjaan.penjadwalan pekerjaan.
Mengalokasikan biaya keselamatan kerja pada anggaran perusahaan dan mengalokasikanMengalokasikan biaya keselamatan kerja pada anggaran perusahaan dan mengalokasikan
biaya kecelak
biaya kecelakaan kerja pada proaan kerja pada proyek yang diyek yang dilaksanakan.laksanakan.
Mempersyaratkan perencanaan kerja yang terperinci sehingga dapat memberikan jaminanMempersyaratkan perencanaan kerja yang terperinci sehingga dapat memberikan jaminan
bahwa peralatan atau material
bahwa peralatan atau material yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan dalam kondisiyang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan dalam kondisi aman.
aman.
Para pekerja yang baru dipekerjakan menjalani latihan tentang keselamatan kerja danPara pekerja yang baru dipekerjakan menjalani latihan tentang keselamatan kerja dan
memanfaatkan secara efektif keahlian yang ada pada masing masing divisi (bagian) untuk memanfaatkan secara efektif keahlian yang ada pada masing masing divisi (bagian) untuk program keselam
program keselamatan kerja.atan kerja. 1.
1. Pedoman untuk manajer dan pengawasPedoman untuk manajer dan pengawas
Untuk para manajer dan pengawas, hal-hal berikut ini dapat diterapkan untuk mengurangi kecelakaan Untuk para manajer dan pengawas, hal-hal berikut ini dapat diterapkan untuk mengurangi kecelakaan dan gangguan kesehatan dalam pelaksanan pekerjaan bidang
dan gangguan kesehatan dalam pelaksanan pekerjaan bidang konstruksi :konstruksi :
Manajer berkewajiban untuk melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja konstruksiManajer berkewajiban untuk melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja konstruksi
sehingga harus menerapkan berbagai aturan, standar untuk meningkatkan K3, juga harus sehingga harus menerapkan berbagai aturan, standar untuk meningkatkan K3, juga harus mendorong personil untuk memperbaiki sikap dan kesadaran terhadap K3 melalui mendorong personil untuk memperbaiki sikap dan kesadaran terhadap K3 melalui komunikasi yang baik, organisasi yang baik, persuasi dan pendidikan, menghargai pekerja komunikasi yang baik, organisasi yang baik, persuasi dan pendidikan, menghargai pekerja untuk tindakan-tindak
untuk tindakan-tindakan aman, an aman, serta menetapkan target yang realistis untuk serta menetapkan target yang realistis untuk K3.K3.
Secara aktif mendukung kebijakan untuk keselamatan pada pekerjaan seperti denganSecara aktif mendukung kebijakan untuk keselamatan pada pekerjaan seperti dengan
memasukkan masalah keselamatan kerja sebagai bagian dari perencanaan pekerjaan dan memasukkan masalah keselamatan kerja sebagai bagian dari perencanaan pekerjaan dan memberikan dukungan yang positif.
memberikan dukungan yang positif.
Manajer perlu memberikan perhatian secara khusus dan mengadakan hubungan yang eratManajer perlu memberikan perhatian secara khusus dan mengadakan hubungan yang erat
dengan para mandor dan pekerja sebagai upaya untuk menghindari terjadi kecelakaan dan dengan para mandor dan pekerja sebagai upaya untuk menghindari terjadi kecelakaan dan permasalahan d
permasalahan dalam proyek koalam proyek konstruksi. Manajer dnstruksi. Manajer dapat melakukapat melakukannya dengannya dengan caraan cara 1.
1. Mengarahkan pekerja yang baru pada pekerjaannya dan mengusahakan agar merekaMengarahkan pekerja yang baru pada pekerjaannya dan mengusahakan agar mereka berkenalan
berkenalan akrab akrab dengan dengan personil personil dari dari pekerjaan pekerjaan lainnya lainnya dan dan hendaknyhendaknya a memberikanmemberikan perhatian yan
perhatian yang khusus terhadap pg khusus terhadap pekerja yang bekerja yang baru, terutama pada hari-harinyaru, terutama pada hari-harinya yang pertama.a yang pertama. 2.
2. Melibatkan diri dalam perselisihan antara pekerja dengan mandor, karena denganMelibatkan diri dalam perselisihan antara pekerja dengan mandor, karena dengan mengerjakan hal itu, kita akan dapat memahami mengenai titik sudut pandang pari pekerja. mengerjakan hal itu, kita akan dapat memahami mengenai titik sudut pandang pari pekerja. Cara ini bukanlah mempunyai maksud untuk merusak (“merongrong”) kewibawaan pihak Cara ini bukanlah mempunyai maksud untuk merusak (“merongrong”) kewibawaan pihak
mandor, tetapi lebih mengarah untuk memastikan bahwa pihak pekerja itu telah
mandor, tetapi lebih mengarah untuk memastikan bahwa pihak pekerja itu telah diperlakukandiperlakukan secara adil (wajar).
secara adil (wajar). 3.
3. Memperlihatkan sikap menghargai terhadap kemampuan para mandor tetapi juga harusMemperlihatkan sikap menghargai terhadap kemampuan para mandor tetapi juga harus mengakui suatu fakta bahwa pihak mandor itu pun (sebagai manusia) dapat membuat mengakui suatu fakta bahwa pihak mandor itu pun (sebagai manusia) dapat membuat kesalahan. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara mengizinkan para mandor untuk memilih kesalahan. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara mengizinkan para mandor untuk memilih para
para pekerjanypekerjanya a sendiri sendiri (tetapi (tetapi tidak tidak menyerahkmenyerahkan an kekuasaan kekuasaan yang yang tunggal tunggal untukuntuk memberhent
memberhentikan ikan pekerja).pekerja). 1.
1. Pedoman untuk mandorPedoman untuk mandor
Mandor dapat mengurangi kecelakaan dan
Mandor dapat mengurangi kecelakaan dan gangguan kesehatan dalam pelaksanaan pekerjaan bidanggangguan kesehatan dalam pelaksanaan pekerjaan bidang konstruksi dengan :
konstruksi dengan :
Memperlakukan pekerja yang baru dengan cara yang berbeda, misalnya dengan tidakMemperlakukan pekerja yang baru dengan cara yang berbeda, misalnya dengan tidak
membiarkan pekerja yang baru itu bekerja sendiri secara langsung atau tidak membiarkan pekerja yang baru itu bekerja sendiri secara langsung atau tidak menempatkannya bersama-sama dengan pekerja yang lama dan kemudian membiarkannya menempatkannya bersama-sama dengan pekerja yang lama dan kemudian membiarkannya begitu saja.
begitu saja.
Mengurangi tekanan terhadap pekerjanya, misalnya dengan tidak memberikan targetMengurangi tekanan terhadap pekerjanya, misalnya dengan tidak memberikan target
produktivit
produktivitas yang tinggas yang tinggi tanpa memperhi tanpa memperhatikan keselamatikan keselamatan dan kesehaatan dan kesehatan pekerjanytan pekerjanya.a.
Selanjutnya manajemen puncak dapat membantu para mandor untuk mengurangi kecelakaan kerja Selanjutnya manajemen puncak dapat membantu para mandor untuk mengurangi kecelakaan kerja dengan cara berikut ini :
dengan cara berikut ini : 1.
1. Secara pribadi memberikan penekanan mengenai tingkat kepentingan dari Secara pribadi memberikan penekanan mengenai tingkat kepentingan dari keselamatan kerjakeselamatan kerja melalui hubungan mereka yang tidak formal maupun yang formal dengan para mandor di melalui hubungan mereka yang tidak formal maupun yang formal dengan para mandor di lapangan.
lapangan. 2.
2. Memberikan penekanan mengenMemberikan penekanan mengenai keselamatan kerja dalam ai keselamatan kerja dalam rapat pada tataran perusahaan.rapat pada tataran perusahaan. 3.
3. Pedoman untuk pekerjaPedoman untuk pekerja
Pedoman yang dapat digunakan pekerja untuk mengurangi kecelakaan dan gangguan kesehatan Pedoman yang dapat digunakan pekerja untuk mengurangi kecelakaan dan gangguan kesehatan dalam pelaksanaan pekerjaan bidang konstruksi antara lain adalah :
dalam pelaksanaan pekerjaan bidang konstruksi antara lain adalah :
Permasalahan pribadi dihilangkPermasalahan pribadi dihilangkan pada an pada saat masuk lingkungansaat masuk lingkungan
Tidak melakukan pekerjaan bila kondisi kesehatan kurangTidak melakukan pekerjaan bila kondisi kesehatan kurang
Taat pada aturan yang telah ditetapkan.Taat pada aturan yang telah ditetapkan.
Memahami program keselamatan dan kesehatan kerja.Memahami program keselamatan dan kesehatan kerja.
Memahami lingkup kerja yang diberikanMemahami lingkup kerja yang diberikan
BAB IV BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 KESIMPULAN
4.1 KESIMPULAN
Pelaksanaan prosedur K3 dalam pekerjaan konstruksi bangunan telah
Pelaksanaan prosedur K3 dalam pekerjaan konstruksi bangunan telah diatur dengan berbagai aturandiatur dengan berbagai aturan yang secara jelas
yang secara jelas memberikan batasan-batasan dalam pekerjaan kosntruksi agar pekerjaan konstruksimemberikan batasan-batasan dalam pekerjaan kosntruksi agar pekerjaan konstruksi berjalan dengan b
berjalan dengan baik tanpa menaik tanpa menimbulkan bahimbulkan bahaya. Prosedur K3 jugaya. Prosedur K3 juga telah mema telah memberikan langkberikan langkah- ah-langkah dalam mencegah dan menangani bahaya dan
4.2 SARAN 4.2 SARAN
Untuk kelancaran
Untuk kelancaran pekerjaan konstrupekerjaan konstruksi, perlu adanya penerapan prosedksi, perlu adanya penerapan prosedur K3 dalam setiap pekerjaanur K3 dalam setiap pekerjaan kosntruksi.