• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGAMANAN IMAGE TRUE COLOR 24 BIT MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE CIPHER DENGAN PENGGUNAAN KUNCI BERSAMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGAMANAN IMAGE TRUE COLOR 24 BIT MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE CIPHER DENGAN PENGGUNAAN KUNCI BERSAMA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGAMANAN IMAGE TRUE COLOR 24 BIT MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE CIPHER DENGAN PENGGUNAAN KUNCI

BERSAMA I Ketut Gede Suhartana

Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Udayana

Email : [email protected]

ABSTRAK

Vigenere cipher adalah salah satu algoritma kriptografi yang digunakan untuk penyandian teks. Dalam penelitian ini pemakaian vigenere cipher diperluas dari teks ke image bitmap 24-bit. Percobaan dilakukan dengan membandingkan hasil yang diperoleh dari penggunaan variasi panjang kunci.

Hasil percobaan menunjukkan enkripsi dengan vigenere cipher akan menghasilkan chiper image yang aman untuk kunci yang panjang. Makin panjang kunci maka ciphernya semakin sulit dimengerti demikain sebaliknya.

Kata Kunci : Enkripsi, Vigenere Cipher, Image. PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan telah mendorong kemajuan di segala bidang kehidupan manusia. Salah satunya adalah bidang komputasi. Komputasi dalam kehidupan sehari-hari sering menggunakan komputer sebagai alat bantunya. Tetapi belakangan komputer telah berkembang dan dimanfaatkan dengan pesatnya hingga menyentuh setiap bidang kehidupan. Alat-alat konvensional yang dahulu pernah berjaya sebagai alat bantu manusia dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu telah tergantikan dengan hadirnya sebuah mesin yang dinamakan komputer. Mesin ketik digantikan oleh

komputer dengan perangkat lunak word prosesornya dan alat cetaknya. Dunia hiburan juga dirambah oleh computer.

Komputer merupakan sebuah mesin yang serba guna dan mutakhir. Kemampuannya sebagai alat bantu manusia dalam bidang kehidupan telah dimanfaatkan oleh sebagian oknum untuk kepentingan-kepentingan jahatnya. Salah satunya digunakan untuk mencuri. Pencurian dapat dilakukan dengan menyadap informasi yang ada dengan mengganti informasi tersebut. Hal ini tentunya akan terasa kerugiannya bila informasi tersebut bersifat rahasia.

(2)

Image sering digunakan dalam

menyajikan informasi. Image dapat direpresentasikan ke dalam sebuah bidang datar yang mempunyai dua buah ukuran (lebar dan tinggi). Dalam dunia komputasi image terdiri dari pixel-pixel dimana nilai pixel menunjukkan warna

image. Dalam merepresentasikan image true color 24-bit, image berwarna tersaji

dengan kombinasi tiga warna primer yaitu: warna merah, warna hijau dan warna biru. Berdasarkan jumlah warna

image dapat dibedakan dalam delapan image yang tersaji dalam table 1.

NAMA WARNA JUMLAH BIT JUMLAH WARNA

Hitam dan Putih 1 2

Windows Display 4 Grey Scale 8 256 256 Color 8 256 High Color 16 65.535 True Color 24 16.777.216 True Color 32 4.294.967.296 True Color 36 68.719.476.736 16 KEAMANAN DATA

Banyak cara yang dilakukan oleh

user agar data yang dikirim aman antara

lain dengan menciptakan format data yang baru dengan melakukan pengkodean dengan cara yang baru terhadap data yang akan dikirim. Cara tersebut mempunyai kelemahan karena menciptakan format baru berarti menggunakan algoritma yang baru akan menyulitkan dalam implementasi karena

masalah keamanan data, dimana algoritma ini mempunyai kunci yang dapat diubah-ubah sehingga dengan mengubah kunci maka akan mendapatkan ciphertext yang berbeda.

IMAGE BERWARNA (24 BIT)

Warna image dalam dunia

komputasi dapat direpresentasikan ke

dalam tiga buah warna yaitu warna

merah, hijau dan biru. Warna–warna

tersebut secara umum dapat membentuk

warna lain dengan memberikan nilai

yang berbeda pada ketiga warna tersebut.

Warna-warna itu dinamakan

warna-warna primer.

Image bitmap true color (24 bit)

mempunyai karakteristik tersebut di atas.

Image ini menggunakan kombinasi nilai pixel yang menunjukkan warna

image-nya. Dapat dikatakan Image bitmap true

color (24 bit) tersusun dari kombinasi

ketiga image primernya. Untuk setiap

image primer mempunyai beberapa nilai pixel dari 0 sampai dengan 255 (1 byte)

(3)

Gambar di bawah menunjukkan

sebuah warna dapat dihasilkan dari

kombinasi tiga warna primer:

Data(0..255) / 1 byte Data(0..255) / 1 byte Data (0..255) /1 byte RGB (0..255,0..255,0..255) / 3 byte R G B

(4)

ENKRIPSI DENGAN VIGENERE CIPHER YANG DIPERLUAS

Enkripsi dan Dekripsi dengan

algoritma Vigenere cipher menggunakan

kunci yang sama. Jika tidak maka proses

dekripsi tidak akan mendapatkan image

yang sama dengan aslinya.

Kunci-kunci tersebut disebut

dengan Vigerere tableau. Dalam

implementasinya tabel tersebut

dikembangkan dimana dengan nilai plain

dari 0 sampai dengan 255. Tabel 1

dibawah adalah tabel vigenere yang telah

dikembangkan :

Keterangan Tabel 1:

- Angka pada baris pertama dengan arsiran adalah index nilai pixel image yang

dikodekan (plain image primer).

- Angka pada kolom pertama dengan arsiran adalah kode kunci ( key).

- Angka tanpa arsiran adalah hasil (cipher image primer)

Rumus enkripsi yang digunakan untuk menghitung nilai cipher image adalah sebagai berikut :

Keterangan :

( )

a

(5)

i

k : Penambahan posisi data dalam urutan nilai kunci.

Sedangkan rumus yang

digunakan untuk mendapatkan kembali

plain image yang telah terenkripsi

(dekripsi) adalah:

( )

(

i

)

mod

256

ki

a

a

k

E

=

Keterangan rumus:

( )

a

E

ki : Plain image primer

a

: Index Cipher image primer.

i

k : Pengurangan posisi data dalam urutan nilai kunci.

Sebelum melakukan enkripsi, maka image dipisahkan dulu ke dalam tiga

image warna primer yaitu warna merah, hijau dan biru. Ketiga Image tersebut

dienkripsikan dengan menggunakan kunci yang sama. Adapun gambar proses enkripsinya adalah sebagai berikut :

B R G BitMap

Plainimage

B R G BitMap

Cipherimage

ENKRIPSI DENGAN KUNCI BERSAMA

Sedangkan gambar proses dekripsinya adalah sebagai berikut :

B R G BitMap

CipherImage

B R G BitMap

PlainImage

DEKRIPSI DENGAN

KUNCI BERSAMA

(6)

IMPLEMENTASI PROGRAM

Untuk implementasi dibuat sebuah program yang digunakan untuk menguji hasil enkripsi vigenere cipher dengan plainnya adalah image 24 bit menggunakan kunci yang sama untuk setiap enkripsi image primer.

Kunci yang digunakan adalah sembarang kunci yang didapat dengan men-generate nilai kunci dari 0 sampai dengan 255. Untuk setiap nilai kunci k1 sampai

dengan kn ditentukan tidak sama.

Adapun image yang digunakan adalah

image true color (24 bit).

PENGUJIAN

Untuk mengetahui cipherimage yang dihasilkan maka dilakukan percobaan dengan sebuah program. Program ini adalah untuk mengimplementasikan algoritma vigenere

cipher dengan objek image dengan variasi panjang kunci dan kunci yang random.

Pada bagian kiri program adalah plainimage sedangkan bagian kanan adalah

Cipherimage. Beberapa hasil percobaan di bawah menunjukkan perbedaan kedianya.

(7)

Gambar 5. Enkripsi Image dengan algoritma Vigenere Cipher dengan kunci 223, 135.

(8)

Gambar 7. Enkripsi Image dengan algoritma Vigenere Cipher dengan kunci 223, 135, 202,135, 225, 83, 130, 159, 28, 59.

(9)

KESIMPULAN

Dari beberapa contoh pengujian enkripsi image dengan menggunakan algoritma vigenere cipher akan

semakin baik jika kunci semakin panjang. Sedangkan untuk untuk kunci yang pendek hasil cipherimage yang dihasilkan masih dapat dimengerti oleh user yang berarti cipherimage tidak aman.

PUSTAKA

1. 8, 24 & 32-Bit Graphics,

http://spin.mohawkc.on.ca/graph icarts/ga100_gd112/

module7/module7.pdf

2. A. Menemez, P. van Oorschot, S. Vanstone, Handbook of Applied

Cryptograph, Chapter 1, CRC

Press, 1996, www.cacr.math.uwaterloo.ca/hac

3. Bit per pixel – Image Processing

with LEADTOOLS,

http://www.leadtools.com/ adtk/LeadPortal.asp?SrcOrigin=I

CWeb&Dest=/SDK/Document/ Document-Products-n.htm

4. Bits Depth, Color Depth,

http://archive.devx.com/projectc ool/developer/ gzone/basics/04-tech/indexed.html.

5. Sylvain Martinez, Cryptography Algorithm and Application,

http://wheelie.tees.ac.uk/users/s-s.martinez/project/final.html

6. The Vigenere Cipher -- A

Polyalphabetic Cipher, http://www.ciphersbyritter.com/ ARTS/DYNTRAGN.HTM. 7. Vigenere Cipher, http://www.trincoll.edu/depts/cps c/cryptography/ vigenere.html

Gambar

Gambar di bawah menunjukkan  sebuah warna dapat dihasilkan dari  kombinasi tiga warna primer:
Gambar 4. Enkripsi Image dengan algoritma Vigenere Cipher dengan kunci 223.
Gambar 5. Enkripsi Image dengan algoritma Vigenere Cipher dengan kunci 223, 135.
Gambar 7. Enkripsi Image dengan algoritma Vigenere Cipher dengan kunci 223, 135,  202,135, 225, 83, 130, 159, 28, 59

Referensi

Dokumen terkait

Terlepas dari keunggulan yang dimiliki, kayu sebagai produk alam memiliki beberapa kelemahan diantaranya bersifat biodegradable terhadap rayap, jamur dan organisme perusak

Berdasarkan observasi yang dilakukan pada 3 Mei 2013 di kelas VIII MTs Negeri Sleman Kota, diperolah hasil bahwa sebagaian besar siswa tidak dapat mengatur

antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) yang salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Agaknya memang tak

Saya akan memeriksa kaki setiap hari untuk mengetahui apakah ada luka atau kulit kaki melepuh Saya akan memakai sepatu yang sesuai dengan ukuran kaki saya atau 1 nomor

As explained in Chapter 5, the accelerometer provides raw acceleration data for the X, Y, and Z axes, and the linear acceleration is a synthetic sensor that performs processing on

Tabel 4.6 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Ekuitas Merek 45 Tabel 4.7 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Sikap Nasabah 46 Tabel 4.8 Hasil Tanggapan

Secara garis besar Penetapan Kinerja Tahunan Tahun 2019 memiliki 2 (dua) Sasaran Strategis, pengukuran pencapaian sejumlah sasaran tersebut dilakukan melalui 5

Pemberian berbagai komposisi media tanam berpengaruh nyata terhadap parameter : tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah daun, bobot basah umbi per sampel, bobot kering