• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS DIPONEGORO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS DIPONEGORO"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN KUALITAS RUANG TERBUKA PUBLIK DENGAN

TINGKAT KENYAMANAN PENGUNJUNG PADA

PENGEMBANGAN AREA D DI SUNGAI BANJIR KANAL BARAT

SEMARANG

TUGAS AKHIR

YELLA RISA LESTARI

L2D009059

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

SEMARANG

JULI 2013

(2)

ii

UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN KUALITAS RUANG TERBUKA PUBLIK DENGAN

TINGKAT KENYAMANAN PENGUNJUNG PADA

PENGEMBANGAN AREA D DI SUNGAI BANJIR KANAL BARAT

SEMARANG

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

YELLA RISA LESTARI

L2D009059

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

SEMARANG

JULI 2013

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas Akhir ini diajukan oleh :

NAMA : Yella Risa Lestari

NIM : L2D009059

Jurusan : Perencanaan Wilayah dan Kota

Fakultas : Teknik

Judul Proposal : Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung pada Pengembangan Area D di Sungai Banjir Kanal Barat Semarang

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana pada Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.

TIM PENGUJI

Pembimbing : Ir. Nurini, MT ( ………)

Penguji I : Ir. Fitri Yusman, MSP ( ………)

Penguji II : Ir. Djoko Suwandono, MSP ( ………)

Semarang, 19 Juli 2013 Mengetahui,

Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Dr.-Ing. Asnawi, ST NIP. 19710724 199702 1 001

(4)

iv

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Tugas Akhir yang berjudul, “Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung pada Pengembangan Area D di Sungai Banjir Kanal Barat

Semarang” ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

NAMA : Yella Risa Lestari

NIM : L2D009059

Tanda Tangan : ... Tanggal : 19 Juli 2013

(5)

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Universitas Diponegoro, saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Yella Risa Lestari

NIM : L2D009059

Jurusan : Perencanaan Wilayah & Kota Fakultas : Teknik

Jenis Karya : Tugas Akhir

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Diponegoro Hak Bebas Royalti Non-eksklusif (None-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

“Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung pada Pengembangan Area D di Sungai Banjir Kanal Barat Semarang”

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti/ Non-eksklusif ini Universitas Diponegoro berhak menyimpan, mengalih media/ formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Semarang Pada Tanggal : Juli 2013

Yang menyatakan

(6)

vi

ABSTRAK

Pembangunan di kota-kota besar yang semakin lama semakin berkembang lebih mengutamakan pada pembangunan ruang terbangun yang tidak diimbangi dengan ruang terbuka. Dalam pembangunan, harus memperhatikan keseimbangan lingkungan yaitu dengan penyediaan ruang terbuka. Ruang terbuka sendiri memiliki proporsi sebesar 30% dari pembangunan dalam suatu kawasan.. Semakin sedikitnya ruang terbuka dalam suatu kawasan, maka semakin berkurangnya tempat yang tersedia bagi masyarakat untuk dijadikan sebagai tempat interaksi. Berkurangnya ketersediaan tempat interaksi tersebut dapat mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan dalam penyediaan ruang terbuka hijau di Kota Semarang adalah normalisasi Sungai Banjir Kanal Barat. Selain di fungsikan sebagai ruang terbuka hijau, normalisasi sungai tersebut juga bertujuan untuk mengatasi masalah lingkungan dan sosial yang selama ini terjadi, serta sebagai sarana rekreatif bagi publik dan juga sebagai daerah inspeksi pengamanan daerah aliran Sungai Banjir Kanal. Dalam normalisasi Sungai Banjir Kanal Barat, juga terdapat pembangunan river amenity atau area kenyamanan yang terbagi menjadi 7 area. Meskipun proyek Banjir Kanal Barat belum selesai secara total, namun sudah banyak masyarakat yang datang dan memanfaatkan lokasi tersebut sebagai ruang terbuka publik.

Salah satu area yang sudah banyak dikunjungi oleh masyarakat adalah area D yang difungsikan sebagai kelestarian lanskap sungai, tempat bersejarah, dan olahraga & rekreasi. Meskipun proyek belum selesai dan masyarakat sudah mulai banyak yang mengunjungi, maka perlu mengeidentifikasi mengenai kualitas ruang terbuka publik yang sesuai dengan tingkat kenyamanan pengunjung. Oleh karena itu, perlu dilakukannya penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung pada pengembangan area D di Banjir Kanal Barat Semarang. Melalui penelitian ini, akan menjawab pertanyaan “Bagaimana hubungan kualitas ruang terbuka publik yang sesuai dengan tingkat kenyamanan pengunjung area kenyamanan Banjir Kanal Barat Semarang?”

Guna menjawab pertanyaan penelitian tersebut, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yang teknik pengumpulan datanya melalui kuesioner, observasi dan wawancara dengan respondennya yaitu pengunjung area D Banjir Kanal Barat Semarang, tokoh masyarakat, dan instansi terkait, sedangkan pengumpulan data sekunder dengan survei instansi dan kajian literatur. Alat analisis yang digunakan adalah analisis crosstab. Adapun tahapan analisis yang dilakukan berupa mengidentifikasi komponen pembentuk identitas ruang publik yang terdiri dari komponen fisik, aktivitas, dan makna, mengidentifikasi karakteristik pengunjung area D yang terdiri dari karakteristik sosial-ekonomi dan pola kunjungan, mengidentifikasi kelengkapan dan kondisi fasilitas, menganalisis kualitas ruang terbuka publik, menganalisis tingkat kenyamanan pengunjung ruang publik, yang kemudian menganalisis hubungan antara kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung.

Output penelitian berupa temuan hubungan antara kualitas ruang terbuka publik yaitu area D dengan tingkat kenyamanan pengunjung. Hasil analisis crosstab menunjukkan bahwa hubungan antara kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung cukup erat dan saling berkaitan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ruang terbuka publik yang berkualitas merupakan ruang terbuka publik yang mampu memberikan kenyamanan bagi pengunjungnya, dan juga semakin tingginya tingkat kenyamanan pengunjung, maka semakin berkualitas pula ruang terbuka publik tersebut.

(7)

1

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa yang telah berkenan menganugerahkan kesempatan sehingga laporan Tugas Akhir yang berjudul “Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung pada Pengembangan Area D Di Sungai Banjir Kanal Barat Semarang” dapat diselesaikan oleh penyusun. Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk menjawab penelitian mengenai hubungan kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung pada pengembangan area D di Sungai Banjir Kanal Barat Semarang.

Area D merupakan salah satu area kenyamanan yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan. Proyek pembangunan ini berjalan dari Bulan Oktober 2009 hingga Bulan November 2013. Area D dipilih menjadi wilayah penelitian karena di area ini aktivitas yang dilakukan lebih beragam dibanding area lain, sehingga penyusun dapat mengidentifikasi dan menganalisis mengenai kualitas ruang terbuka publik dan tingkat kenyamanan pengunjung, dimana aktivitas menjadi salah satu aspek yang berpengaruh. Selain itu, fasilitas di area D juga cukup banyak seperti panggung terbuka, bendungan, dan jembatan yang kebanyakan orang menyebutnya jembatan suramadu.

Area D dapat menjadi salah satu tujuan wisata di Kota Semarang, karena dengan adanya pembangunan area D maka dapat menjadi tempat wisata yang gratis dan tidak perlu mengeluarkan biaya dan juga dapat menghilangkan kesan kumuh yang selalu melekat pada bantaran sungai. Pembangunan area D saat ini belum selesai dilakukan, oleh karena itu diperlukan studi lanjut yang membahas mengenai kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung, agar laporan tugas akhir ini dapat tersusun sempurna sesuai dengan perkembangan wilayah penelitian.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, kritik, saran dan masukan dalam rangka penyempurnaan laporan tugas akhir ini di kemudian hari. Akhirnya penyusun berharap dengan disusunnya laporan tugas akhir ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah dalam mengembangkan area D dan juga berguna bagi pembaca.

Semarang, Juli 2013

(8)

2

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, karunia serta hidayah-Nya sehingga dengan izin dan kelancaran yang diberikan-Nya, penyusun dapat menyelesaikan penyusunan laporan Tugas Akhir yang berjudul “Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung pada Pengembangan Area D Di Sungai Banjir Kanal Barat Semarang”.

Penyusun ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada berbagai pihak yang telah berperan penting dalam proses penyusunan tugas akhir ini, yaitu:

1. Orang tua, kakak, adik dan seluruh keluarga yang selalu memberikan doa, perhatian dan dukungan, serta kasih sayang yang tidak ternilai dan tidak tergantikan;

2. Bapak Dr. -Ing. Asnawi Manaf, ST selaku Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro;

3. Ibu Ir.Nurini, MT selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, memberikan bimbingan, arahan, kritik, pencerahan dan pembelajaran yang sangat berarti;

4. Bapak Ir.Fitri Yusman, MSP selaku dosen penguji I yang telah memberikan masukan demi kesempurnaan penelitian ini;

5. Bapak Ir. Djoko Suwandono, MSP selaku dosen penguji II yang juga memberikan masukan demi kesempurnaan penelitian ini;

6. Seluruh dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro yang telah mengajar saya sehingga banyak ilmu yang diterima guna menyelesaikan penelitian ini; 7. Mukhammad Munirul Aziz yang telah memberikan semangat, bantuan, dan dukungan moril; 8. Semua teman Planologi UNDIP Angkatan 2009 yang tidak bisa disebutkan satu per satu;

9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyusunan laporan ini baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan laporan penelitian ini, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Semarang, Juli 2013

(9)

3

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...4

1.3 Tujuan dan Sasaran ...5

1.3.1 Tujuan ...5

1.3.2 Sasaran ...5

1.4 Manfaat Penelitian ...5

1.5 Ruang Lingkup ...6

1.5.1 Ruang Lingkup Wilayah ...6

1.5.2 Ruang Lingkup Materi ...8

1.6 Posisi Penelitian dalam Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota ...9

1.7 Keaslian Penelitian ...9 1.8 Kerangka Pikir ...11 1.9 Metode Penelitian ...12 1.9.1 Pendekatan Penelitian ... 12 1.9.2 Obyek Penelitian ... 12 1.9.3 Proses Penelitian ... 13 1.10 Definisi Operasional ...13

1.11 Kebutuhan Data Penelitian ...14

1.12 Teknik Pengumpulan Data ...17

1.13 Teknik Sampling ...19

1.13.1 Teknik Sampling Insidental ...19

1.13.2 Purposive Sampling ...20

1.14 Teknik Pengolahan Data ...20

(10)

4

1.15.1 Teknik Analisis ...22

1.15.2 Kerangka Analisis ...25

1.16 Sistematika Pembahasan ...26

BAB II KAJIAN LITERATUR HUBUNGAN KUALITAS RUANG TERBUKA PUBLIK DAN TINGKAT KENYAMANAN PADA PENGEMBANGAN AREA D DI BANJIR KANAL BARAT SEMARANG ...27

2.1 Ruang Publik ...27

2.1.1 Pengertian Ruang Publik ...27

2.1.2 Tipologi Ruang Publik ...27

2.1.3 Kriteria Ruang Publik ...34

2.1.4 Fasilitas dalam Ruang Publik ...35

2.1.5 Kualitas Ruang Publik ...48

2.1.6 Komponen Pembentuk Identitas Ruang Publik ...49

2.2 Bantaran Sungai Sebagai Ruang Terbuka Publik ...49

2.2.1 Sungai ...50 2.2.2 Normalisasi Sungai ...51 2.2.3 Waterfront ...52 2.3 River Amenity ...53 2.4 Karakteristik Pengunjung ...55 2.5 Sintesa Literatur ...56 2.6 Variabel Penelitian ...58

BAB III GAMBARAN UMUM AREA KENYAMANAN PADA KAWASAN BANJIR KANAL BARAT SEMARANG ...60

3.1 Gambaran umum Kondisi Lapangan dan Proyek NormalisasiBanjir Kanal Barat60 3.2 Sejarah Normalisasi Banjir Kanal Barat ...63

3.3 Gambaran Umum Wilayah Studi ...63

3.3.1 Kondisi Area D ...65

3.3.2 Kondisi Fasilitas di Area D ...70

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS RUANG TERBUKA PUBLIK DENGAN TINGKAT KENYAMANAN PENGUNJUNG PADA PENGEMBANGAN AREA D DI BANJIR KANAL BARAT ...74

(11)

5

4.1.1 Karakteristik Sosial-Ekonomi ...75

4.1.2 Karakteristik Pola Kunjungan ...78

4.2 Identifikasi Komponen Pembentuk Identitas Ruang Terbuka Publik ...83

4.2.1 Fisik ...83

4.2.2 Aktivitas ...86

4.2.3 Makna ...89

4.3 Identifikasi Kelengkapan dan Kondisi Fasilitas di Area D ...90

4.3.1 Jalur Pemandu ...90

4.3.2 Street Furniture ...92

4.3.3 Jalur Pedestrian ...97

4.3.4 Pintu Masuk ...98

4.3.5 Areal Parkir ...99

4.3.6 Fasilitas Penunjang Keamanan ...100

4.4 Analisis Kualitas Ruang Terbuka Publik ...101

4.4.1 Kualitas Fungsional ...102

4.4.2 Kualitas Visual ...105

4.4.3 Kualitas Lingkungan ...107

4.5 Analisis Tingkat Kenyamanan Pengunjung ...109

4.5.1 Sirkulasi ...109 4.5.2 Tempat Peneduh ...112 4.5.3 Kebisingan ...113 4.5.4 Aroma ...114 4.5.5 Keamanan ...115 4.5.6 Kebersihan ...116 4.5.7 Keindahan ...117

4.6 Analisis Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung pada Pengembangan Area D di Banjir Kanal Barat ...118

4.6.1 Analisis Hubungan antara Kualitas Fungsional Area D dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung ...119

4.6.2 Analisis Hubungan antara Kualitas Visual Area D dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung ...126

4.6.3 Analisis Hubungan antara Kualitas Lingkungan Area D dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung ...130

(12)

6

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ...135 5.1 Kesimpulan ...135 5.2 Rekomendasi ...136

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(13)

7

DAFTAR TABEL

TABEL I.1 Keaslian Penelitian ...9

TABEL I.2 Kebutuhan Data ...15

TABEL I.3 Form Observasi Wilayah Amatan ...17

TABEL I.4 Infromasi yang Ingin Diperoleh ...20

TABEL I.5 Variabel yang Digunakan dalam Analisis Crosstab ...23

TABEL II.1 Karakteristik Jalur Pedestrian ...40

TABEL II.2 Persyaratan Tanaman Berdasarkan Fungsinya ...45

TABEL II.3 Ringkasan Kajian Literatur ...56

TABEL II.4 Variabel Penelitian ...58

TABEL IV.1 Output Analisis Hubungan Kualitas Fungsional dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung Area D ...119

TABEL IV.2 Output Analisis Hubungan Kualitas Visual dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung Area D ...126

TABEL IV.3 Output Analisis Hubungan Kualitas Lingkungan dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung Area D ...130

(14)

8

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1.1 Posisi Penelitian dalam Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota ...9

GAMBAR 1.2 Kerangka Pikir ...11

GAMBAR 1.3 Kerangka Analisis ...25

GAMBAR 2.1 Taman Nasional Gunung Leuser ...28

GAMBAR 2.2 Beach Road Solar Tower Foster ...28

GAMBAR 2.3 Ruang Terbuka Hijau Taman Rukun Warga ...28

GAMBAR 2.4 Ruang Terbuka Hijau Taman Rukun Tetangga ...29

GAMBAR 2.5 Simpang Lima Semarang ...29

GAMBAR 2.6 Taman Menteri Supeno Semarang ...30

GAMBAR 2.7 Tugu Muda Semarang ...30

GAMBAR 2.8 Pasar Johar Semarang ...30

GAMBAR 2.9 Jalan sebagai Ruang Publik...31

GAMBAR 2.10 Playground di Hudson Spring Park ...31

GAMBAR 2.11 Jalan Pahlawan sebagai Ruang Komunitas ...32

GAMBAR 2.12 Jalur Hijau ...32

GAMBAR 2.13 Atrium ...32

GAMBAR 2.14 Neighborhood Space ...33

GAMBAR 2.15 Waterfront Park Portland ...33

GAMBAR 2.16 Prinsip Perencanaan Tangga ...37

GAMBAR 2.17 Dimensi Standar Ramp ...38

GAMBAR 2.18 Lampu Penerangan ...46

GAMBAR 2.19 Tempat Duduk ...47

GAMBAR 2.20 Tempat Sampah ...47

GAMBAR 2.21 Pagar Pengaman ...48

GAMBAR 2.22 Canal Partner LLC ...50

GAMBAR 2.23 Mill Creek ...50

GAMBAR 2.24 Brock Valley Nature Trail ...51

GAMBAR 2.25 Iklim dalam Elemen Kenyamanan ...54

GAMBAR 2.26 Kebisingan dalam Elemen Kenyamanan ...54

GAMBAR 2.27 Aroma dalam Elemen Kenyamanan ...54

GAMBAR 3.1 Denah Pekerjaan Perbaikan Banjir Kanal Barat/Kali Garang ...60

(15)

9

GAMBAR 3.3 Rehabilitasi Bendungan Simongan ...62

GAMBAR 3.4 Jogging Track ...62

GAMBAR 3.5 Panggung Terbuka ...62

GAMBAR 3.6 Area D Kenyamanan Sungai ...64

GAMBAR 3.7 Lokasi Area D ...65

GAMBAR 3.8 Kondisi Fisik Area D ...65

GAMBAR 3.9 View di Area D ...66

GAMBAR 3.10 Aktivitas pada Pagi, Sore, dan Malam Hari ...66

GAMBAR 3.11 Jenis Aktivitas ...67

GAMBAR 3.12 Jenis Dagangan ...67

GAMBAR 3.13 Lomba Mewarnai pada Acara Hari Air Nasional ...68

GAMBAR 3.14 Peringatan Hari Air Nasional ...68

GAMBAR 3.15 Stand-Stand Pengisi Acara Hari Air Nasional ...69

GAMBAR 3.16 Kondisi Parkir di Hari Air Nasional ...69

GAMBAR 3.17 Nonton Bareng Liga Inggris di Banjir Kanal Barat ...70

GAMBAR 3.18 Jalur Pedestrian atau Jogging Track ...70

GAMBAR 3.19 Panggung Terbuka ...71

GAMBAR 3.20 Pintu Masuk ...71

GAMBAR 3.21 Areal Parkir ...72

GAMBAR 3.22 Tempat Sampah ...72

GAMBAR 3.23 Fasilitas Peneduh ...72

GAMBAR 3.24 Kondisi Jalur Refleksi, Tempat Duduk, dan Lampu Penerangan ...73

GAMBAR 3.25 Pembatas di Area D ...73

GAMBAR 4.1 Persentase Pengunjung Area D Berdasarkan Jenis Kelamin ...75

GAMBAR 4.2 Persentase Pengunjung Area D Berdasarkan Kelompok Usia ...75

GAMBAR 4.3 Persentase Pengunjung Area D Berdasarkan Tempat Tinggal Pengunjung ...76

GAMBAR 4.4 Persentase Pengunjung Area D Berdasarkan Jenis Pekerjaan ...77

GAMBAR 4.5 Tujuan Kunjungan Pengunjung Area D Berdasarkan Pembagian Waktu ...78

GAMBAR 4.6 Tujuan Kunjungan ...79

GAMBAR 4.7 Frekuensi Kunjungan Pengunjung Area D Berdasarkan Pembagian Waktu ...80

GAMBAR 4.8 Teman Perjalanan Pengunjung Area D Berdasarkan Pembagian Waktu ...80

GAMBAR 4.9 Lama Waktu Kunjungan Pengunjung Berdasarkan Pembagian Waktu ...81

GAMBAR 4.10 Cara Melakukan Perjalanan Pengunjung Area D Berdasarkan Pembagian Waktu ...82

(16)

10

GAMBAR 4.12 Lingkungan Sekitar Area D ...85

GAMBAR 4.13 Aktivitas Penting di Area D ...86

GAMBAR 4.14 Aktivitas Pilihan di Area D ...87

GAMBAR 4.15 Aktivitas Sosial di Area D ...88

GAMBAR 4.16 Aktivitas di Area D ...88

GAMBAR 4.17 Rambu di Area D ...91

GAMBAR 4.18 Kondisi Tangga di Area D ...92

GAMBAR 4.19 Kursi Taman di Area D ...92

GAMBAR 4.20 Kondisi Lampu Penerangan di Area D ...93

GAMBAR 4.21 Kondisi Tempat Sampah di Area D ...94

GAMBAR 4.22 Kondisi Vegetasi di Area D ...95

GAMBAR 4.23 Tanaman Peneduh dan Penyerap Kebisingan di Area D ...96

GAMBAR 4.24 Tanaman Pemecah Angin dan Pembatas Pandang di Area D ...96

GAMBAR 4.25 Kondisi Jalur Pedestrian di Area D ...98

GAMBAR 4.26 Kondisi Pintu Masuk di Area D ...99

GAMBAR 4.27 Kondisi Areal Parkir di Area D ...100

GAMBAR 4.28 Pagar Pembatas di Area D ...101

GAMBAR 4.29 Drainase sebagai Pembatas di Area D ...101

GAMBAR 4.30 Pendapat Pengunjung Mengenai Jalur Pedestrian Berdasarkan Pembagian Waktu ...103

GAMBAR 4.31 Areal Parkir Pengunjung Berdasarkan Pembagian Waktu ...104

GAMBAR 4.32 Pendapat Pengunjung Mengenai Keberadaan Pedagang Berdasarkan Pembagian Waktu ...106

GAMBAR 4.33 Pendapat Pengunjung Mengenai Penghijauan di Area D Berdasarkan Pembagian Waktu ...107

GAMBAR 4.34 Pendapat Pengunjung Mengenai Pengelolaan dan Perawatan di Area D Berdasarkan Pembagian Waktu ...108

GAMBAR 4.35 Pendapat Pengunjung Mengenai Jalur Pedestrian di Area D Berdasarkan Pembagian Waktu ...109

GAMBAR 4.36 Jalur Pejalan Kaki yang Dijadikan Tempat Berjualan dan Parkir ...110

GAMBAR 4.37 Jalur Pejalan Kaki yang Sesuai dengan Fungsinya ...110

GAMBAR 4.38 Pintu Masuk Area D ...111

GAMBAR 4.39 Pendapat Pengunjung Mengenai Pintu Masuk Area D Berdasarkan Pembagian Waktu ...112 GAMBAR 4.40 Pendapat Pengunjung Mengenai Tempat Peneduh Area D Berdasarkan

(17)

11

Pembagian Waktu ...113

GAMBAR 4.41 Pendapat Pengunjung Mengenai Tingkat Kebisingan Area D Berdasarkan Pembagian Waktu ...113

GAMBAR 4.42 Pendapat Pengunjung Mengenai Aroma Area D Berdasarkan Pembagian Waktu ...111

GAMBAR 4.43 Pendapat Pengunjung Mengenai Keamanan Area D Berdasarkan Pembagian Waktu ...116

GAMBAR 4.44 Jumlah Pengunjung yang Berpendapat Mengenai Kebersihan Area D ...116

GAMBAR 4.45 Sampah Berserakan di Area D ...117

(18)

12

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A FORM KUESIONER

LAMPIRAN B REKAPAN HASIL KUESIONER LAMPIRAN C HASIL WAWANCARA

LAMPIRAN D HASIL ANALISIS CROSSTAB LAMPIRAN E LEMBAR ASISTENSI

(19)

13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ruang terbuka publik merupakan ruang wadah aktivitas sosial yang melayani dan juga mempengaruhi kehidupan masyarakat kota. Ruang terbuka juga merupakan wadah dari kegiatan fungsional maupun aktivitas ritual yang mempertemukan sekelompok masyarakat dalam rutinitas normal kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan periodik (Carr,1992). Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan, ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Dalam ruang terbuka hijau pemanfatannya lebih bersifat pengisian hijau tanaman atau tumbuh-tumbuhan secara alamiah ataupun budidaya tanaman seperti lahan pertanian, pertamanan, perkebunan dan sebagainya.

Ruang terbuka merupakan elemen penting dalam perancangan kawasan yang memperhatikan estetika lingkungan. Selain itu, ruang terbuka juga sebagai penyeimbang dalam pembangunan di suatu kawasan. Fungsi ruang terbuka berkitan dengan kebutuhan masyarakat, dimana ruang terbuka memenuhi kebutuhan yang menunjang segala aktivitas. Kebutuhan yang dimaksud seperti yang terdapat dalam buku karya Mohammad Danisworo yang berjudul “Perancangan Urban”, antara lain:

 Kebutuhan cahaya matahari dan sirkulasi udara

 Kebutuhan kesan persepektif dan vista pada pemandangan kota

 Kebutuhan rekreasi dan komunikasi sosial

 Kebutuhan keseimbangan ekosistem

 Kebutuhan penghubung suatu tempat dengan tempat yang lain

Pada pembangunan saat ini kurang memperhatikan ketersediaan ruang terbuka yang dijadikan sebagai ruang publik. Hal ini dapat menyebabkan kurangnya ketersedian tempat berinteraksi antar masyarakat yang berpengaruh pada kehidupan sosial masyarakat.

Ruang terbuka publik tidak hanya berbentuk taman, melainkan dapat berbentuk lapangan, pasar, playground, bantaran sungai dan sebagainya. Ruang terbuka publik yang terdapat di bantaran sungai biasanya tidak hanya berfungsi sebagai ruang terbuka, melainkan sebagai pengendali banjir. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 38 Tahun 2011, sungai merupakan alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air didalamnya, mulai dari hulu sampai muara dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan. Sungai sebagai

(20)

14

sumber air memiliki fungsi yang penting dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan juga berfungsi sebagai sarana penunjang utama dalam meningkatkan pembangunan nasional. Sungai memiliki fungsi ekonomi, yaitu sebagai konsumsi dan kebutuhan berbagai aktivitas seperti industri, perdagangan dan jasa,pertanian dan wisata yang dapat menghasilkan nilai ekonomi. Melihat fungsi sungai yang tidak kecil dalam kehidupan, maka perlu dilakukannya pengaturan sungai yang meliputi perlindungan, pengembangan, pengunjungan dan pengendalian sungai dari segala bentuk pencemaran yang mengakibatkan tidak berfungsinya kembali sungai yang tidak sesuai dengan kualitas yang sebenarnya.

Pengaturan sungai tersebut juga dapat mengatasi banjir. Salah satu bentuk pengaturan sungai untuk mengatasi banjir adalah normalisasi sungai. Normalisasi sungai merupakan upaya untuk menciptakan kondisi sungai dengan lebar dan kedalaman tertentu, sehingga mampu mengalirkan air dan tidak terjadi luapan dari sungai tesebut. Kegiatan yang dilakukan dalam normalisasi sungai berupa pembersihan sungai dari endapan lumpur dan memperdalam agar kapasitas sungai dalam menampung air dapat meningkat.

Permasalahan banjir juga merupakan permasalahan utama yang terjadi di Kota Semarang. Banjir yang terjadi pada dasarnya disebabkan oleh faktor antroposentrik, faktor alam, dan faktor teknis. Faktor antroposentrik adalah aktivitas dan perilaku manusia yang lebih cenderung mengakibatkan luasan banjir semakin meningkatnya. Beberapa faktor antroposentrik yang juga merupakan faktor non teknis penyebab banjir pada kota Semarang, yaitu pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan, misalnya terjadinya perubahan tata guna lahan pada daerah-daerah lindung seperti daerah perbukitan dan daerah pegunungan sehingga menimbulkan problem peningkatan run-off dan banjir kiriman. Permasalahan banjir di Kota semarang sudah ada sejak pemerintahan kolonial Belanda, yang pada jaman itu pemerintah kolonial Belanda membangun Banjir Kanal Barat dan Timur serta beberapa drainase, saluran dan kolam retesi. Namun perkembangan perkotaan di Kota Semarang tidak diiringi dengan keberadaan fasilitas pengendali banjir dan rob sehingga banjir dan rob tidak dapat dihindarkan (Bappeda Semarang).

Kondisi Kali Garang (Banjir Kanal Barat) memiliki sedimentasi dengan jumlah yang cukup besar. Pada tahun 1990, sedimentasi yang semakin parah mengakibatkan Banjir Kanal Barat tidak mampu menampung debit air. Hal ini menyebabkan, penampang sungai tidak mampu mengalirkan debit banjir periode 50 tahun sekitar 740 m3/detik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, pada

tahun 1992-1993 disusun masterplan pengembangan drainase perkotaan Kota Semarang. Oleh karena itu, dilakukannya normalisasi Sungai Banjir Kanal Barat dengan kegiatan pengerukan dan pelebaran dasar Kali Garang sepanjang 9,2 km. Normalisasi Banjir Kanal Barat bertujuan untuk:

(21)

15

2. mengembangkan sumber daya air untuk penggunaan kota di Kota Semarang dan untuk mengurangi kerusakan genangan di daerah pusat utara Kota Semarang;

3. meningkatkan kondisi lingkungan di sepanjang sungai dan daerah perkotaan dan kondisi kehidupan penduduk di wilayah proyek normalisasi.

Selain dilakukan proyek normalisasi pada permukaan aliran sungai, juga diimbangi dengan penataan di bantaran sungai di tahun berikutnya, namun, pada saat itu belum tersedianya wadah bagi masyarakat untuk memanfaatkan area tersebut sebagai area rekreasi yang nyaman. Pada tahun 2012, mulai dilakukannya penataan DAS Banjir Kanal Barat yang terfokus pada area untuk rekreasi masyarakat. Berdasarkan data dari BPDAS Djratun Seruna Jawa Tengah, proyek penataan Banjir Kanal Barat ini bernama proyek kenyaman sungai (River Amenity) yang terbagi menjadi 7 area mulai dari Tugu Suharto hingga Marina di Laut Jawa. Pembangunan area kenyamanan sungai ini bertujuan agar dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk dapat berekreasi di pinggir kanal dengan layak. Selain itu dengan adanya area kenyamanan di Sungai Banjir Kanal Barat, maka dapat dijadikan potensi wisata yang dapat meningkatkan daya tarik masyarakat untuk mengunjungi dan memanfaatkan area kenyamanan sebagai ruang terbuka publik.

Area D merupakan salah satu area kenyamanan yang terdapat di Sungai Banjir Kanal Barat yang letaknya di sepanjang Sungai Banjir Kanal Barat dari Jalan Siliwangi hingga Bendungan Simongan. Area D juga merupakan area yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat baik di sekitar Sungai Banjir Kanal Barat maupun dari jarak yang jauh dengan tujuan yang beragam, seperti rekreasi, bermain ,berdagang, dan sebagainya. Pembangunan area kenyamanan sungai di area D berupa penyediaan ruang publik berupa jalur pedestrian, panggung terbuka, dan fasilitas olahraga dan rekreasi. Area D juga tergolong pembangunan yang baru dan hampir selesai dilaksanakan, sehingga pemanfaatannya belum optimal. Oleh karena itu, dapat dioptimalkan dengan optimalisasi potensi dari fasilitas yang dimiliki seperti adanya panggung terbuka yang saat ini telah dimanfaatkan untuk acara seperti nonton bareng, senam, dan Hari Air Nasional.

Selain dengan mengoptimalkan fasilitas yang ada, ruang terbuka publik juga memperhatikan kenyamanan bagi pengunjungnya. Untuk mengukur tingkat kenyamanan pengunjungnya juga perlu mengetahui karakteristik pengunjung berupa karakteristik sosial-ekonomi dan pola kunjungannya, mengkaji kualitas ruang publiknya agar sesuai dengan kriteria ruang publik yang dapat menampung aktivitas dan meningkatkan kenyamanan pengunjung ruang publik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas ruang terbuka publik yang sesuai dengan tingkat kenyamanan pengunjung area kenyamanan Banjir Kanal Barat Semarang. Area kenyamanan D di Banjir Kanal Barat merupakan area pengembangan dengan kategori kelestarian lanskap sungai, tempat bersejarah, dan olahraga dan rekreasi. Sebagai langkah

(22)

16

perancangan kawasan khususnya ruang terbuka publik, maka diperlukan penelitian yang mengidentifikasi kualitas ruang publik yang memperhatikan aspek kenyamanan, kriteria dan komponen kualitas ruang terbuka publik agar dapat menjadi bahan pertimbangan untuk dilakukannya peningkatan pengembangan ruang publik dalam penataan Banjir Kanal Barat Semarang yang memperhatikan tingkat kenyamanan pengunjung.

1.2 Rumusan Masalah

Pembangunan area kenyamanan di Banjir Kanal Barat salah satunya sebagai wujud penyediaan ruang terbuka publik yang mampu menampung aktivitas interaksi sosial didalamnya. Banjir Kanal Barat juga termasuk tipologi ruang publik berupa waterfront yang dikembangkan menjadi river amenity. Banjir Kanal Barat memiliki keunikan, khususnya dalam ruang publik karena biasanya ruang publik berbentuk taman. Permasalahan yang biasanya terjadi dalam ruang publik adalah keterbatasan fungsi fasilitas dan kualitas ruang publik yang dapat mengurangi tingkat kenyamanan bagi pengunjung ruang publik. Adapun permasalahan yang muncul pada area kenyamanan Banjir Kanal Barat, antara lain:

1. Kebutuhan ruang terbuka publik di kawasan sekitar Banjir Kanal Barat;

Kelurahan Bulustalan dan Kelurahan Cabean dan Bojong Salaman yang terletak di barat dan timur kawasan Banjir Kanal Barat merupakan kawasan permukiman padat yang tidak memiliki ruang terbuka untuk dijadikan sebagai ruang publik. Dengan tidak adanya ruang terbuka publik, maka tidak tersedia pula tempat interaksi antara masyarakat sekitar, padahal merupakan kawasan permukiman padat yang sudah jelas memiliki penduduk yang cukup banyak.

2. Permasalahan aspek fisik pada area kenyamanan di Banjir Kanal Barat;

Permasalahan aspek fisik yang terjadi berupa kurangnya ketersediaan tempat parkir, sehingga menggunakan pedestrian sebagai lahan parkir. Selain itu, banyaknya limbah yang dibuang melalui Kali Garang dan Kali Banjir Kanal Barat yang membuat kualitas air sungai lambat laun semakin menurun. Hal tersebut dapat mempengaruhi potensi air sungai untuk dioptimalkan sebagai area rekreasi yang dapat mengurangi kebersihan dalam area tersebut. Selain itu, tidak jelasnya aksesibilitas untuk memasuki area kenyamanan pada kawasan Banjir Kanal Barat.

3. Permasalahan pada aspek kenyamanan pengunjung ruang terbuka publik;

Permasalahan aspek kenyamanan yang terjadi yaitu pada sirkulasi dimana terdapat penggunaan sirkulasi untuk kepentingan yang berbeda berupa pedestrian yang digunakan sebagai tempat parkir motor dan tempat berjualan, dan keamanan, dimana sebelum adanya petugas keamanan atau tukang parkir, area ini cukup rawan karena terjadi pemalakan,

(23)

17

bahkan hingga pembunuhan. Hal tersebut dapat mengganggu kenyamanan pengunjung yang mengunjungi area ini.

Berdasarkan permasalahan diatas, maka muncul suatu pertanyaan penelitian (reserach

question), yaitu: “Bagaimana hubungan antara kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung area kenyamanan D di Banjir Kanal Barat Semarang?”

1.3 Tujuan dan Sasaran 1.3.1 Tujuan

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung area kenyamanan D di Banjir Kanal Barat Semarang.

1.3.2 Sasaran

Guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran-sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi komponen pembentuk identitas ruang publik yang terdiri dari fisik, aktivitas, dan makna;

2. Mengidentifikasi karakteristik pengunjung yang mengunjungi area D di Banjir Kanal Barat;

3. Mengidentifikasi kelengkapan dan kondisi fasilitas dalam pemanfaatan ruang di area kenyamanan;

4. Menganalisis kualitas ruang terbuka publik yang terdapat di area kenyamanan;

5. Menganalisis tingkat kenyamanan pengunjung ruang publik dalam area kenyamanan Banjir Kanal Barat;

6.

Menganalisis hubungan antara kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung area kenyamanan Banjir Kanal Barat Semarang

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah untuk memberikan masukan kepada Pemerintah dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas ruang publik yang memperhatikan tingkat kenyamanan pengunjung ruang terbuka publik tersebut. Selain itu, penelitian ini juga bermanfaat bagi pengunjung yang menggunakan ruang terbuka publik agar dapat mengetahui fungsi Banjir kanal Barat sebagai ruang terbuka publik.

(24)

18 1.5 Ruang Lingkup

1.5.1 Ruang Lingkup Wilayah

Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini adalah sepanjang ruas Banjir Kanal Barat dari Jembatan Siliwangi hingga Bendungan Simongan yang terletak di perbatasan Kelurahan Bulustalan Kecamatan Semarang Selatan dengan Kelurahan Cabean dan Bojong Salaman di Kecamatan Semarang Barat. Proyek yang dilakukan di wilayah penelitian belum selesai dan masih tahap penyelesaian. Proyek tersebut akan selesai pada bulan November 2013. Adapun batas wilayah studinya yaitu:

Utara : Jembatan Siliwangi, Area C Proyek Kenyamanan Sungai Timur : Permukiman Kelurahan Bulustalan

Selatan : Bendungan Simongan

Barat : Permukiman Kelurahan Cabean dan Bojong Salaman

Pemilihan wilayah studi tersebut, didasarkan pada pembangunan area kenyamanan di Banjir Kanal Barat. Area kenyamanan tersebut dibangun menjadi beberapa area, yaitu area A yang bertujuan untuk permukiman baru dan kelestarian tempat bersejarah, area B yang bertujuan untuk olahraga dan rekreasi, area C yang bertujuan untuk wahana air baru dan komunikasi & rekreasi, area D yang bertujuan untuk kelestarian lanskap sungai, tempat bersejarah, dan olahraga & rekreasi, area E yang bertujuan untuk kelestarian lingkungan sungai, dan olahraga & rekreasi, area F yang bertujuan untuk kelestarian lingkungan sungai dan komunikasi & rekreasi, serta area G yang bertujuan untuk kelestarian tempat bersejarah dan permukiman lokal.

Dari 7 area tersebut yang menjadi wilayah studi adalah area D karena aktivitas yang terjadi selama pembangunan area kenyamanan Banjir Kanal Barat, dimana aktivitas di area D lebih beragam dan pengunjung yang mengunjungi area D lebih banyak dibandingkan dengan area lainnya. Selain itu, kategori pembangunan area D adalah sebagai lansekap sungai, kelestarian tempat bersejarah, olahraga dan rekreasi. Hal ini menarik untuk diteliti, karena untuk mengetahui kualitas ruang terbuka publik yang dapat menampung aktivitas, apakah dapat memberikan kenyamanan bagi pengunjungnya atau tidak.

(25)
(26)

20 1.5.2 Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup materi yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah kualitas ruang terbuka publik terhadap pembangunan area kenyamanan di Banjir Kanal Barat Semarang, dimana pengunjung ruang terbuka publik di area kenyamanan menjadi fokus utama dalam kajian kualitas ruang terbuka publik. Adapun kedalaman penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:

 Analisis karakteristik pengunjung yang mengunjungi area D Banjir Kanal Barat. Data yang dicari adalah karakteristik sosial-ekonomi berupa jenis kelamin, usia pengunjung, daerah asal, dan status pekerjaan pengunjung. Selain itu, juga terdapat karakteristik pola kunjungan yang terdiri dari tujuan kunjungan, frekuensi kunjungan, teman perjalanan, lama waktu kunjungan, waktu berkunjung, dan cara melakukan perjalanan. Data tersebut didapatkan dari observasi langsung ke sepanjang area D dan dengan menyebarkan kuesioner kepada pengunjung yang menjadi respondennya. Keluaran yang diharapkan adalah dapat mengetahui karakteristik pengunjung yang mengunjungi area D Banjir Kanal Barat.

 Analisis komponen pembentuk identitas ruang publik yang terdiri dari fisik, aktivitas, dan makna. Data yang dicari berupa kondisi fisik, karakteristik aktivitas serta makna yang terjadi di wilayah studi. Data tersebut diperoleh dari observasi langsung dengan melihat jenis aktivitas apa saja yang terdapat di pembangunan area kenyamanan. Keluaran yang diharapkan adalah mengetahui karakteristik aktivitas yang terjadi.

 Analisis tingkat kenyamanan pengunjung. Materi ini berisi tentang elemen-elemen yang mempengaruhi kenyamanan pengunjung, berupa sirkulasi, iklim, kebisingan, aroma, keamanan, kebersihan, dan keindahan. Data yang dicari adalah persepsi tiap pengunjung mengenai kenyamanan di area D Banjir Kanal Barat.

 Analisis kualitas ruang terbuka publik. Materi ini berisi kualitas ruang terbuka public yang terdiri dari kualitas fungsional, kualitas visual, dan kualitas lingkungan. Data tersebut diperoleh dari observasi langsung. Keluaran yang diharapkan adalah dapat mengetahui komponen-komponen apa yang dapat meningkatkan kualitas ruang terbuka publik.

 Analisis kualitas ruang publik yang dikaitkan dengan tingkat kenyamanan pengunjung dalam area kenyamanan. Materi ini berisi tentang kualitas ruang terbuka publik yang diidentifikasi serta dikaji mengenai kriteria dan kualitas ruang publik. Dari data-data yang telah diperoleh, kemudian diolah dan dianalisis. Keluaran yang diharapkan adalah dapat mengetahui hubungan kualitas ruang terbuka publik yang sesuai dengan tingkat kenyamanan pengunjung pada pengembangan area D di Banjir Kanal Barat.

(27)

21

1.6 Posisi Penelitian dalam Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota

Posisi penelitian dalam disiplin ilmu perencanaan wilayah dan kota dalam penelitian kajian kualitas ruang terbuka publik pada area kenyamanan di Banjir Kanal Barat termasuk dalam lingkup perancangan kota atau urban design. Adapun posisi penelitian dalam disiplin ilmu perencanaan wilayah dan kota dapat dilihat pada gambar berikut:

1.7 Keaslian Penelitian

TABEL I.1

KEASLIAN PENELITIAN

No. Nama

Peneliti Judul Penelitian

Lokasi, Tahun Penelitian

Tujuan Metode Hasil Penelitian

1. Dini Haryanti, ST Kajian Pola pemanfaatan Ruang Terbuka Publik Kawasan Bundaran Simpang Lima Semarang Kawasan Bundaran Simpang Lima Semarang, 2008 Mengkaji mengenai kecenderungan pemanfaatan ruang

terbuka publik kawasan untuk mengetahui pola

pemanfaatan ruang

terbuka publik kawasan sebagai dasar dalam arah pengembangan ruang-ruang terbuka publik di

Kualitatif deskriptif dan metode kualitatif rasionalistik kajian mengenai kecenderungan pemanfaatan-pemanfaatan ruang terbuka publik di Kawasan Bundaran Simpang Lima untuk mengetahui pola pemanfaatan ruang terbuka publik kawasan

Sumber: Analisis Peneliti, 2013

GAMBAR 1.1

POSISI PENELITIAN DALAM ILMU PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Kualitas Ruang Publik

Kualitas Ruang Terbuka Publik yang Memperhatikan Aspek

Kenyamanan Masyarakat

Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota

Perencanaan Wilayah Perancangan Kota Perencanaan Kota

Ruang Terbuka Publik

Kriteria Umum dalam Kelengkapan Fasilitas Publik Kriteria Ruang Publik River Amenity (tingkat

kenyamanan) River Amenity (tingkat kenyamanan) Karakteristik Pengunjung Karakteristik Sosial Karakteristik Pola Kunjungan

(28)

22 No. Nama

Peneliti Judul Penelitian

Lokasi, Tahun Penelitian

Tujuan Metode Hasil Penelitian

Kawasan Bundaran

Simpang Lima

sebagai dasar dalam arah pengembangan ruang-ruang terbuka publik Kawasan Bundaran Simpang Lima 2. Katiti Wulansari Karakteristik Pemanfaatan Ruang di Sepanjang Canal Saint-Martin, Paris untuk Aktivitas Masyarakat Sepanjang Canal Saint-Martin, Paris, Perancis, 2012 Untuk mengetahui karakteristik pemanfaatan ruang tepi sungai di canal Saint-Martin, Paris, Perancis untuk aktivitas manusia. Kuantitatif dan teknik kualitatif deskriptif karakteristik

pemanfaatan ruang tepi sungai di canal Saint-Martin, Paris, Perancis untuk aktivitas manusia. 3 Wili Rendanikusuma Pengaruh Penataan Bantaran Sungai Bau-Bau Terhadap Pola Hunian Masyarakat di Kelurahan Tomba dan Bataraguru Kota Bau-Bau kawasan perumahan yang ada di bantaran Sungai Bau-Bau di Kelurahan Tomba dan Bataraguru Kota Bau-Bau Propinsi Sulawesi Tenggara Untuk mengetahui pengaruh penataan bantaran Sungai Bau-Bau terhadap pola hunian masyarakat di Kelurahan Tomba dan Bataraguru Kota Bau-Bau Propinsi Sulawesi Tenggara Kuantitatif dan teknik analisis statistik deskriptif Pengaruh program penataan bantaran sungai Bau-Bau yang dilaksanakam oleh Pemerintah kota Bau-Bau dalam perubahan kualitas lingkungan pada masyarakat yang tinggal di Kelurahan Tomba dan Bataraguru

4 Yella Risa Lestari Hubungan Kualitas Ruang Terbuka Publik dengan Tingkat Kenyamanan Pengunjung pada Pembangunan Area D di Banjir Kanal Barat Semarang Area Kenyamanan D pada Pengembangan Banjir Kanal Barat, Semarang, 2013 Untuk mengetahui hubungan antara kualitas ruang terbuka publik yang sesuai dengan tingkat kenyamanan pengunjung area kenyamanan Banjir Kanal Barat Semarang

Kuantitatif Hubungan kualitas ruang terbuka publik yang sesuai dengan tingkat kenyamanan pengunjung pada pembangunan area D Banjir Kanal Barat Semarang

(29)

23 1.8 Kerangka Pikir Sumber:Analisis Peneliti, 2013 GAMBAR 1.2 KERANGKA PIKIR Latar Belakang Analisis Output

Mengetahui bentuk kualitas dan kriteria ruang terbuka publik yang yang sesuai dengan kenyamanan pengunjung area kenyamanan

Banjir Kanal Barat Semarang

Kesimpulan dan rekomendasi mengenai hubungan antara kualitas ruang terbuka publik yang sesuai dengan tingkat kenyamanan

pengunjung area kenyamanan Banjir Kanal Barat Semarang

Identifikasi karakteristik pengunjung Banjr Kanal Barat Identifikasi komponen pembentuk identitas ruang

publik

Identifikasi tingkat kenyamanan pengunjung ruang publik dalam area kenyamanan Banjir Kanal Barat

Identifikasi kriteria dan kualitas ruang terbuka publik yang terdapat di area kenyamanan

Analisis Deskriptif Kuantitatif Analisis Deskriptif Kuantitatif

Analisis Deskriptif Kuantitatif Analisis Deskriptif Kuantitatif

Analisis Crosstab Perumusan Masalah Reserach Question Tujuan

Kurangnya penyediaan fasilitas yang menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengunjung ruang terbuka publik yang dapat mempengaruhi kualitas ruang terbuka publik di area kenyamanan Banjir Kanal

Barat Semarang

“Bagaimana hubungan antara kualitas ruang terbuka publik yang sesuai dengan tingkat kenyamanan pengunjung area kenyamanan D di Banjir Kanal Barat Semarang?”

Mengetahui hubungan antara kualitas ruang terbuka publik yang sesuai dengan tingkat kenyamanan pengunjung area kenyamanan D di Banjir Kanal Barat Semarang

Banjir dan peningkatan jumlah sedimentasi Banjir Kanal Barat Semarang

Penataan sungai dan bantaran sungai

Normalisasi Sungai Pembangunan River Amenity

(Area Kenyamanan Sungai)

Area D: jembatan Siliwangi-Bendungan Simongan

Pembangunan Area Kenyamanan Sungai dengan penyediaan ruang terbuka publik berupa jalur pedestrian, panggung terbuka, dan fasilitas olaharaga

dan rekreasi Menampung aktivitas manusia

dan sebagai wadah interaksi sosial antar manusia, serta

menjadi tempat wisata

Kurangnya penyediaan fasilitas pendukung dan penunjang keamanan yang mempengaruhi kenyamanan pengunjung ruang

(30)

24 1.9 Metode Penelitian

1.9.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengguna pada pengembangan area D di Banjir Kanal Barat Semarang ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini menggunakan teori-teori yang ada untuk diuji sesuai dengan permasalahan dan kondisi empiris. Menurut Creswell & John W (1994:153) penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif meliputi tahap pengujian suatu teori, pengujian hipotesis atau pertanyaan penelitian yang muncul dari teori, mengoperasionalkan konsep atau variabel, dan menggunakan instrumen untuk mengukur variabel tersebut sehingga menghasilkan kesimpulan dan saran dari penelitian.

Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen-instrumen penelitian yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data. Dalam penggunaan instrumen tersebut dapat mengguanan variabel-variabel penelitian yang berfungsi untuk mengukur suatu kondisi empiris atau permasalahan yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu, hasil yang diperoleh dengan menggunakan pendekatan ini harus tepat dan dapat merepresentasikan sampel dari suatu populasi (Cresswell, 1994).

1.9.2 Obyek Penelitian

Dalam penelitian mengenai hubungan kualitas ruang dengan tingkat kenyamanan pengguna pada pembangunan Area D di Banjir Kanal Barat Semarang, memiliki obyek penelitian yang terdiri dari tempat penelitian, materi penelitian, dan pelaku penelitian. Adapun penjabaran dari obyek penelitian tersebut, antara lain:

 Tempat penelitian yang akan dilakukan yaitu di kawasan Banjir Kanal Barat Semarang. Fokus tempat penelitian disesuaikan dengan tema yang diangkat, yaitu pada pembangunan area kenyamanan sungai yang digunakan sebagai ruang terbuka publik, yaitu area D pada pengembangan kawasan Banjir Kanal Barat.

 Materi penelitian yang akan diangkat terdiri dari mengidentifikasi karakteristik pengunjung Banjir Kanal Barat, mengidentifikasi aktivitas dan fasilitas didalamnya, mengidentifikasi kriteria dan kualitas ruang terbuka publik, yang kemudian dikaitkan dengan tingkat kenyamanan pengguna di area D Banjir Kanal Barat. Terakhir melakukan kesimpulan dan rekomendasi terhadap hasil penelitian.

Obyek penelitian terdiri dari orang-orang yang terlibat dalam proses penelitian, diantaranya adalah pengunjung area D kawasan Banjir Kanal Barat, petugas keamanan atau tukang parkir, serta instansi terkait pengembangan kawasan.

(31)

25 1.9.3 Proses Penelitian

Pertanyaan penelitian akan menjadi bahan orientasi dalam menentukan fokus utama penelitian yang isinya berdasarkan kondisi fisik, kualitas ruang terbuka publik, dan tingkat kenyamanan pengunjung. Untuk mencapai fokus utama penelitian maka terdapat tahapan dalam penelitian yang isinya adalah:

1. Tahapan Persiapan

Tahapan awal dari persiapan adalah permasalahan yang terjadi terkait dengan hubungan kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung pada pengembangan area D di Banjir Kanal Barat Semarang. Dari pengidentifikasian permasalahan tersebut maka dapat ditarik suatu pertanyaan penelitian yang melatarbelakangi dan menjadi dasar dilakukannya penelitian. Berdasarkan rumusan masalah yang dirumuskan dalam pertanyaan penelitian, maka dapat melakukan studi literatur, sehingga mendapatkan landasan teori untuk melakukan penelitian. Landasan teori tersebut membahas mengenai kualitas ruang terbuka publik dan tingkat kenyamanan pengunjung, yang selanjutnya akan dikaitkan. Dari landasan teori tersebut, dapat menentukan variabel apa saja yang akan digunakan, yang kemudian dapat menentukan kebutuhan data dan teknik pengumpulan data.

2. Tahapan Pengumpulan Data

Tahapan pengumpulan data merupakan kegiatan mengumpulkan data yang dapat dilakukan dengan penentuan lingkup data yang dibutuhkan, penetapan lokasi survey, penyusunan form observasi, form wawancara, form kuesioner dengan responden. Kemudian data yang dikumpulkan diperoleh dengan menyebarkan kuesioner, wawancara yang telah disusun serta observasi langsung ke lapangan.

3. Tahapan Pengolahan Data

Tahapan pengolahan data dilakukan untuk mengumpulkan, memilih, dan menyajikan data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini

4. Tahapanan Analisis Data

Data yang telah diolah kemudian dianalisis. Analisis yang akan dilakukan mengacu pada kerangka analisis yang telah disusun dan berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.

5. Kesimpulan Hasil Penelitian

Dari beberapa tahapan yang telah dilakukan, maka dilakukaan penarikan kesimpulan terhadap hasil dari kegiatan yang dilakukan.

1.10 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan unsur dalam penelitian yang menunjukkan cara untuk mengukur suatu variabel. Definis operasional bertujuan untuk memberikan batasan maupun

(32)

26

pemahaman yang sama agar tidak terjadi perbedaan persepsi dalam penelitian. Substansi dalam penelitian ini terdiri dari:

 Hubungan

Hubungan dapat diartikan sebagai kesinambungan yang terjadi antara dua objek, dimana keeratan antar objek tersebut dapat diukur dengan indikator dari tiap obyek. Hubungan dalam penelitian ini fokus pada ruang terbuka publik dan tingkat kenyamanan pengunjung area D di banjir Kanal Barat.

 Kualitas Ruang Terbuka Publik

Kualitas ruang publik memiliki komponen yang digunakan sebagai acuan dalam menilai suatu kualitas ruang terbuka publik. Kualitas ruang publik terdiri dari kualitas fungsional, kualitas visual, dan kualitas lingkungan.

 Tingkat kenyamanan pengunjunag area D kawasan Banjir Kanal Barat

Tingkat kenyamanan pengunjung dapat diukur dengan menggunakan indikator yang terdiri dari sirkulasi, iklim, kebisingan, aroma, keamanan, kebersihan, dan keindahan.

Berdasarkan pada definisi-definisi operasional di atas, maka penelitian ini merupakan studi yang mengkaitkan antara kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung. Pembahasan mengenai data-data penelitian yang digunakan, akan terkait dengan definisi-definisi di atas.

1.11 Kebutuhan Data Penelitian

Kebutuhan data penelitian disusun untuk mempermudah dalam penyusunan penelitian, dimana data penelitian merupakan suatu elemen dasar yang sangat penting dan harus ada dalam setiap penelitian. Kebutuhan data juga dapat membantu dalam pelaksanaan survey primer dan sekunder agar data yang didapatkan lebih tersusun secara sistematis dan terarah. Berdasarkan variabel yang telah disusun, kebutuhan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

(33)

27 TABEL I.2 KEBUTUHAN DATA Tujuan Sasaran Variabel Kebutuhan Data

Analisis

Data Metode Pengumpulan Data Bentuk Data

Tahun Data Output Mengetahui karakteristik ruang terbuka publik yang sesuai dengan tingkat kenyamanan pengunjung pada pembangunan area D di Banjir Kanal Barat Semarang Identifikasi karakteristik pengunjung Banjir Kanal Barat Area kenyamanan sungai dalam pengembang an kawasan Banjir Kanal Barat

 Karakteristik sosial dan

pola kunjungan pengunjung Deskriptif kuantitatif  Survey data primer   Kuesioner (Pengunjung)  Penyebaran hasil kuesioner 2013 Mengetahui karakteristik pengunjung yang mengunjungi area D Banjir Kanal Barat Identifikasi komponen pembentuk identitas ruang publik Kondisi fisik, aktivitas, dan makna ruang publik

 Jenis aktivitas yang dilakukan

 Kondisi vegetasi, dan kualitas estetika  Dampak pengembangan area D Deskriptif kuantitatif  Survey data primer  Observasi  Wawancara  Foto/gambar  Penyebaran hasil wawancara  Penyebaran hasil kuesioner 2013 Mengetahui komponen yang berpengaruh dalam pembentukan ruang publik Identifikasi kelengkapan dan kondisi fasilitas dalam pemanfaatan ruang di area kenyamanan Kondisi fisik fasilitas ruang terbuka publik

 Kondisi street furniture dan fasilitas pendukung

Deskriptif kuantitatif  Survey data primer  Observasi  Kuesioner (pengunjung)  Foto/gambar  Pernyataan hasil kuesioner 2013 Mengetahui kelengkapan dankondisi eksisting fasilitas Identifikasi kualitas ruang terbuka publik yang terdapat di area kenyamanan Kualitas fisik, visual dan lingkungan ruang terbuka publik

 Kondisi pedestrian dan aksesibilitas

 Pengelolaan ruang terbuka publik Deskriptif kuantitatif  Survey data primer  Survey data sekunder  Observasi  Wawancara  Studi literatur  Foto/gambar  Pernyataan hasil wawancara  Dokumen 2013 Mengetahui kualitas ruang terbuka publik dalam pengembangan kawasan Banjir Kanal Barat

(34)

28 Tujuan Sasaran Variabel Kebutuhan Data

Analisis

Data Metode Pengumpulan Data Bentuk Data

Tahun Data Output Identifikasi tingkat kenyamanan pengguna ruang publik dalam area kenyamanan Banjir Kanal Barat Faktor-faktor yang mempengaru hi tingkat kenyamanan

 Kondisi sirkulasi, iklim, bising, aroma, keamanan, kebersihan, dan keindahan

Deskriptif kuantitatif  Survey data primer  Survey data sekunder  Observasi  Kuesioner (pengunjung)  Studi literatur  Foto/gambar  Pernyataan hasil wawancara  Dokumen 2013 Mengetahui tingkat kenyamanan pengunjung area D Banjir Kanal Barat Identifikasi hubungan antara kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengguna area kenyamanan Banjir Kanal Barat Semarang Karakteristik ruang terbuka publik yang sesuai dengan tingkat kenyamanan pengunjung ruang terbuka publik

 Hasil dari identifikasi kelengkapan fasilitas

 Hasil dari identifikasi kualitas ruang terbuka publik

 Hasil dari identifikasi tingkat kenyamanan Analisis faktor  Survey data primer  Survey data sekunder  Studi literatur  Dokumen 2013 Mengetahui hubungan antara kualitas ruang terbuka publik dengan tingkat kenyamanan pengunjung

(35)

29 1.12 Teknik Pengumpulan Data

Dalam tahapan pengumpulan data, terdiri dari 3 kategori, yaitu teknik pengumpulan data, kebutuhan data, dan kompilasi data.

 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu teknik pengumpulan data primer yang dilakukan dengan observasi lapangan dan wawancara, serta teknik pengumpulan data sekunder yang dilakukan dengan survey instansi dan kajian literatur. Untuk lebih jelasnya mengenai teknik pengumpulan data yang akan dilakukan, adalah sebagai berikut:

- Teknik pengumpulan data primer

Teknik pengumpulan data primer merupakan kegiatan pengumpulan data yang bersifat memberikan data dan informasi secara langsung kepada pengumpul data. Teknik pengumpulan data primer dapat dilakukan melalui observasi, kuesioner (angket), dan interview (wawancara) (Sugiyono, 2012:137-146).

a. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain (Sugiyono, 2008: 145). Observasi yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk mengamati obyek penelitian, antara lain:

 Aktivitas yang dilakukan dalam area D kawasan Banjir Kanal Barat

 Kondisi fisik dan fasilitas yang tersedia dalam area D kawasan Banjir Kanal Barat  Kualitas ruang publik dalam area D kawasan Banjir Kanal Barat

 Kriteria umum dalam kelengkapan fasilitas publik

Adapun alat yang digunakan untuk melakukan observasi adalah kamera digital untuk memvisualisasikan obyek amatan, alat tulis, dan form observasi. Untuk lebih jelasnya mengenai form observasi, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

TABEL I.3

FORM OBSERVASI WILAYAH PENELITIAN

Wilayah

Amatan Variabel Amatan Objek Amatan Instrumen

Area D pada kawasan Banjir

Kanal Barat Semarang

Aktivitas yang dilakukan dalam area

D

 Jenis aktivitas yang dilakukan dalam area D kawasan Banjir Kanal Barat

 Fasilitas dan ketersediaan ruang yang dapat menampung aktivitas tersebut

Check list (form observasi)

 alat tulis

 kamera Kondisi fisik dan

fasilitas yang tersedia

 Kelengkapan fasilitas yang tersedia

 Kondisi fisik dari fasilitas tersebut

Check list (form

(36)

30

Wilayah

Amatan Variabel Amatan Objek Amatan Instrumen

observasi)

 alat tulis

 kamera Kualitas ruang publik  Point-point dalam kualitas ruang publik,

meliputi: ruang khusus, pedestrian, aksesibilitas, kerapihan dan kenyamanan, manajemen kota, dan ragam visual

Check list (form observasi)

 alat tulis

 kamera Kriteria umum dala

kelengkapan fasilitas publik

tampak yang menarik (visual interest), kejelasan dan kenikmatan, ketajaman (faktor pemandangan, karakter, serta pencapaiannya), point of interest, estetika

Check list (form observasi)

 alat tulis

 kamera

Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2013 b. Kuesioner (angket)

Menurut Sugiyono (2012), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner menjadi teknik pengumpulan data yang efisien apabila peneliti mengetahui dengan pasti variabel yang akan dikukur dan mengetahui apa yang diharapkan dari responden. Adapun responden dalam pembagian kuesioner penelitian ini adalah pengunjung area D dalam kawasan Banjir Kanal Barat. Pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner bersifat tertutup namun tidak membatasi jawaban dari obyek penelitian dan membebaskan obyek untuk mengungkapkan jawabannya.

c. Interview (wawancara)

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara lisan, yang biasanya dilakukan jika ingin mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari responden. Wawancara juga digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Data wawancara dalam penelitian ini hanya bersifat melengkapi data hasil kuesioner. Wawancara dilakukan dengan tokoh masyarakat sekitar kawasan Banjir Kanal Barat untuk mengetahui dampak yang dialami masyarakat sekitar dengan adanya ruang terbuka publik di lingkungan mereka. Adapun perangkat yang digunakan dalam melakukan wawancara antara lain form wawancara, alat tulis, dan alat perekam.

- Teknik pengumpulan data sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder merupakan kegiatan pengumpulan data yang dilakukan secara tidak langsung terhadap wilayah studi. Pengumpulan data sekunder

(37)

31

dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kajian literatur dan survey instansi. Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini, antara lain:

a. Kajian Literatur

Literatur merupakan acuan dan landasan dari apa yang akan diteliti dan digunakan sebagai pemahaman dasar mengenai obyek dasar dari penelitian. Lietartur yang terkait dengan kualitas ruang terbuka publik dan tingkat kenyamanan pengunjung berasal dari buku, jurnal, dokumen resmi, web resmi, dan sebagainya.

b. Survey Instansi

Selain kajian literatur, pengumpulan data sekunder juga dilakukan dengan survey ke instansi yang terkait.

1.13 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik yang digunakan untuk menentukan objek yang akan di wawancarai dan diberikan kuesioner guna mendapatkan data dan informasi yang diperlukan yang terkait dengan kondisi eksisting wilayah studi. Teknik sampling ini bertujuan untuk mempelajari sesuatu yang terdapat dalam populasi tanpa mempelajari semua yang ada dalam populasi karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu. Namun, dalam pengambilan sampel harus benar-benar representatif. Teknik sampling yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sampling

insidental dan purposive sampling.

1.13.1 Teknik Sampling Insidental

Teknik sampling insidental merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, apabila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data. Pemilihan teknik sampling insidental dalam penelitian ini, berdasarkan pada obyek penelitian yaitu pengunjung area D Banjir Kanal Barat, dimana obyek penelitian tersebut tidak memiliki kriteria-kriteria khusus untuk dijadikan sebagai sampel, serta memiliki tujuan yang sama yaitu sebagai pengunjung area D Banjir Kanal Barat.

Dalam melakukan teknik sampling ini, peneliti menggunakan expert judgement untuk memilih kasus-kasus yang representatif dari populasi. Dalam penelitian ini, jumlah sampel ditetapkan berdasarkan waktu dilakukannya aktivitas, 50 pengunjung di hari libur (weekend) dan 50 pengunjung di hari kerja berdasarkan waktu kunjungan yaitu pagi, siang sampai sore dan malam hari. Jadi, jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 100 sampel. Penentuan jumlah sampel sebanyak 100 responden berdasarkan pada jumlah pengunjung yang di area D, dimana pada saat hari libur atau akhir pekan, jumlah pengunjung mencapai 300, sehingga dengan

(38)

32

mengambil sampel sebanyak 100 responden, dapat mewakili dari semua pengunjung yang mengunjungi area D. Selain ditentukan berdasarkan waktu aktivitas, jumlah sampel juga dikategorikan berdasarkan usia, yaitu usia dibawah 17 tahun, 18-25 tahun, dan diatas 25 tahun, yang kemudian disebar disepanjang area D.

1.13.2 Purposive Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini selain insidental sampling adalah purposive sampling. Purposive sampling merupakan teknik sampling yang digunakan dalam teknik wawancara. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D 2008: 85). Oleh karena itu, narasumber yang menjadi sasaran dalam penelitian ini ditekankan pada pihak tertentu. Adapun kriteria bagi informan yaitu pihak-pihak yang mengetahui kondisi lingkungan area D:

 Instansi pemerintahan yaitu Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana

 Tokoh masyarakat yang memiliki peran dalam pengelolaan area D

Unit sampel yang diambil disesuaikan dengan criteria-kriteria tertentu berdasarkan informasi yang ingin diperoleh dapat dilihat pada table dibawah ini.

TABEL I.4

INFORMASI YANG INGIN DIPEROLEH

No. Nara Sumber Informasi

1. Instansi pemerintahan yaitu Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana

 Tujuan normalisasi sungai dan pembangunan area kenyamanan

 Permasalahan dalam pembangunan area kenyamanan

 Pengelolaan dan perawatan area kenyamanan

 Keterlibatan masyarakat dalam mengelola dan merawat area kenyamanan

 Upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas ruang publik

2. Tokoh masyarakat yang memiliki peran dalam pengelolaan area D

 Pengelolaan dan perawatan area D

 Struktur organisasi dalam pengelolaan dan perawatan area D

Sumber: Analisis Peneliti, 2013

1.14 Teknik Pengolahan Data

Tahapan pengolahan data dilakukan untuk mengumpulkan, memilih, dan menyajikan data dan informasi yang digunakan dalam penelitian ini. Kegiatan yang dilakukan dalam pengolahan data terdiri dari:

1. Pengkodean

Pengkodean merupakan pemberian nama dan kode pada data atau informasi yang telah diperoleh dari berbagai sumber. Pengkodean bertujuan untuk memudahkan dalam membaca data dengan mengelompokkan data tersebut berdasarkan masing-masing kategori. Data yang

(39)

33

telah diberikan kode, kemudian akan dianalisis. Adapun klasifikasi informasi menurut sumber perolehan informasi, antara lain: kuesioner (K), wawancara (W), observasi (O), dokumen (D). Bentuk penyajian data dari pengkodean yang telah dijelaskan, sebagai berikut:

Keterangan :

Bagian a : menunjukkan jenis informasi dan cara perolehan (K, W, O, D)

Bagian b : menunjukkan posisi responen (P untuk privat dan G sebagai pemerintah) Bagian c : menunjukkan nomor responden

Bagian d : menunjukkan nomor halaman

Sedangkan kode jenis responden dengan keterangan sebagai berikut : 01 : pemerintah

02 : pengunjung 03 : tokoh masyarakat Contoh pemberian kode: K-02 2. Verifikasi Data

Verifikasi data merupakan pengecekan data secara umum dengan mengacu pada titik amatan yang telah disusun. Data yang diverifikasi misalnya mengenai kondisi eksisting aktivitas dan fasilitas.

3. Klasifikasi Data

Klasifikasi data merupakan pengelompokkan data berdasarkan kepentingan atau tujuan yang ingin dicapai. Dalam hal ini, klasifikasi data dilakukan mengenai identifikasi fasilitas, karakteristik pengunjung, kualitas ruang terbuka publik, dan tingkat kenyamanan pengunjung. 4. Validasi Data

Validasi data merupakan penilaian data apakah sudah cukup mewakili kualitas ruang terbuka publik dan tingkat kenyamanan pengunjung area D Banjir Kanal Barat Semarang.

5. Penyajian Data

Penyajian data merupakan hasil akhir dari tahapan pengolahan data yang disajikan dalam bentuk deskriptif, tabel, grafik, diagram, foto, peta, dan sebagainya.

1.15 Analisis Data

Tahapan analisis data merupakan tahapan yang mengungkap hasil penelitian yang telah dilakukan, memperoleh informasi yang didapat dari menjawab tujuan penelitian berdasarkan data dan informasi yang telah diperoleh dan diolah terkait kualitas ruang terbuka publik di area D Banjir Kanal Barat Semarang.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kompetensi terhadap kinerja operator alat bongkar muat Belawan International Container Terminal (BICT) pada

[r]

Pemberdayaan masyarakat terutama dibidang peningkatan ekonomi melalui kegiatan koperasi simpat pinjam, usaha kecil dan menengah (UKM) Perencanaan dan penerapan sistem

5. Rezultati računalnih simulacija ... Analiza rezultata računalnih simulacija ... Rezultati eksperimentalnih ispitivanja ... Rezultati ispitivanja pri bočnom opterećenju ...

institusi yang telah menjadi pilihannya sebagai tempat untuk menuntut ilmu pada jenjang yang lebih tinggi. Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah

[r]

Pseudoalbaillella longicornis Ishiga & Imoto bersama-sama Hegleria mammilla (Sheng & Wang), jujukan rijang yang dikaji sesuai dimasukkan ke dalam Zon

Pencarian layer digunakan untuk mendapatkan informasi objek yang bisa langsung dipilih pada display peta (sesuai dengan layer yang aktif pada bagian Layer ). menunjukkan