• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL PEMBELAJARAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PADA PENDIDIKAN VOKASI (Study Pada Politeknik Negeri Padang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODEL PEMBELAJARAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PADA PENDIDIKAN VOKASI (Study Pada Politeknik Negeri Padang)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PEMBELAJARAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS

AKRUAL PADA PENDIDIKAN VOKASI

(Study Pada Politeknik Negeri Padang)

Armel Yentifa,SE,M.Si.Ak

Ulfi Maryati,SE.,M.Ak.,Ak Wiwik Andriani,SE,M.Si.Ak

(Politeknik Negeri Padang) armelyentifa@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan model pengajaran akuntansi pemerintahan yang sesuai dengan praktekyang berlaku pada pemerintah daerah. Daerah yang menjadi acuan disini adalah Pemerintah Kota Bandar Lampung, karena menggunakan Microsoft Excellyang sederhana dan ekonomis dalam penyusunan Laporan Keuangannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, data dikumpulkan FGD dan Observasi. Dari hasil FGD dengan kelompok dosen matakuliah akuntansi pemerintahan dan Kabid Akuntansi dan Pelaporan Pemerintah Kota Bandar Lampung, dan dosen Akuntansi Politeknik Negeri Bandung, bahan kajian Akuntansi pemerintahan pada Politeknik Negeri Padang terlalu banyak muatan teorinya dari pada prakteknya yang diajarkan belum mengambarkan praktek yang terjadi di pemerintah daerah.

Keyword: Model, Pembelajaran, Akuntansi Pemerintah,Pendididikan Vokasi

1. LATAR BELAKANG

Pemerintah Daerah sebagai pengelola keuangan masyarakat dituntut untuk mengelola keuangan secara transparan dan akuntabel. Akuntabilitas Publik di Indonesian dimulai sejak reformasi keuangan negara yang ditandai dengan diterbitkannya UU No 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, UU No 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, PP No 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah. Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 59 Tahun 2007 disebutkan, bahwa untuk tujuan akuntabilitas atas pengelolaan dana-dana yang dikelola oleh provinsi atau kabupaten/kota diwajibkan menyiapkan laporan keuangan daerah yang dipertanggungjawabkan oleh kepala daerah.

Pada masa 1974–1999, pencatatan transaksi keuangannya menggunakan metode tata buku tunggal berbasis kas

(cash-based accounting). Bendaharawan mencatat setiap kas masuk dan kas keluar baik yang langsung melalui

tangannya maupun perantara bank. Metode tata buku tunggal memiliki banyak kelemahan, misalnya sulit melakukan cross-check ketika melakukan pemeriksaan/perhitungan realisasi anggaran. Akuntansi berbasis Akrual dapat digunakan untuk mengatasi kelemahan pencatatan berbasis kas. Pasal 36 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 dan Pasal 70 ayat (2) Undang-Undang No.1 Tahun 2004 yang mengamanatkan pemerintah paling lambat sudah menerapkan akuntansi Akrual (accrual-based accounting) pada tahun 2008. Penerapan SAP Berbasis Akrual dapat dilaksanakan secara bertahap dari penerapan SAP Berbasis Kas Menuju Akrual (Cash Toward Accrual Basis) menjadi penerapan SAP Berbasis Akrual. Pemerintah menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) 24 tahun 2005 Tentang standar Akuntansi Pemerintahan. Dengan keluar PP 24 tahun 2005, pemerintah menggunakan basis kas menuju akrual. Yang dimaksud dengan basis kas menuju akrual adalah pengakuan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran menggunakan basis kas, sedangkan untuk pengakuan aktiva, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca menggunakan basis akrual.

(2)

Pada tanggal 22 Oktober 2010 Pemerintah telah menerbitkan PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah berbasis Akrual. Terbitnya PP Nomor 71 Tahun 2010, mengantikan PP Nomor 24 tahun 2005 mengenai hal sama. Walaupun sudah dinyatakan tidak berlaku secara substansial PP 24 Tahun 2005 masih dilaksanakan dalam rangka proses transisi penyusunan laporan keuangan paling lambat paling lambat sampai tahun 2014. Karena pada tahun 2015 pemerintah pusat maupun pemerintah daerah harus menggunakan PP 71 tahun 2010. Menurut AB Triharta, Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan dalam Suara Merdeka.com (2012), standar akuntansi pemerintah berbasis akrual merupakan standar akuntansi pemerintahan yang mengadopsi standar Akuntansi pemerintahan internasional (IPSAS). Standar ini, sudah digunakan di beberapa yaitu New Zealand, Swedia, Amerika Serikat, Inggris dan Belanda. Tapi di tingkat Asean, baru Indonesia yang akan menerapkan.

Penerapan basis akrual pada akuntansi bertujuan untuk memperbaiki keterbatasan dan ketidakcukupan informasi yang disediakan oleh basis kas sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan (Mulyana, 2009). Basis Akrual adalah suatu basis akuntansi dimana transaksi atau peristiwa ekonomi diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut tanpa memperhatikan waktu kas diterima atau dibayar. Beban dan pendapatan secara hati–hati disamakan. Basis Accrual menyediakan informasi yang lebih handal dan terpercaya tentang seberapa besar suatu organisasi mengeluarkan uang atau menerima uang dalam setiap bulannya. Pencatatan menggunakan metode ini mengakui beban pada saat transaksi terjadi walaupun kas belum dibayarkan. Begitu pula dengan pendapatan. Pendapatan dicatat pada saat transaksi pendapatan terjadi walaupun kas atas transaksi pendapatan belum diterima, hal ini lebih mengambarkan kinerja yang sesunggunya.

Pada bulan Desember tahun 2013 Pemerintah menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No. 64 tahun 2013 yang merupakan regulasi yang mengatur tentang implementasi PP 71 tahun 2010 pada Pemerintah Daerah. Pemerintah Daerah, Pemerintah Kota Semarang merupakan satu-satunya daerah di Indonesia yang sudah menerapkan akuntansi berbasis akrual sejak tahun 2005. Kemudian diikuti oleh Pemerintah Kota Sleman dan Pemerintah Kota Pontianak menerapkannya, Namun kedua Pemerintah daerah ini mundur dan kembali menerapkannya PP 24 tahun 2005 karena ketidaksiapan sumber daya manusia yang melaksanakan system ini. Pada tahun 2013 pemerintah kota Bandar Lampung dan pemerintah kota Tanggerang juga sudah mulai menerapkannya.

Untuk mengimplementasikan akuntansi berbasis akrual, pemerintah daerah harus menyiapkan Sumber daya manusia yang kompeten dan mempunyai keterampilan teknis yang memadai. Menurut Kepala Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Jawa Tengah Bambang Wahyudi mengatakan ada tiga hal yang menyebabkan pemerintah daerah buruk dalam membuat laporan keuangan. Salah satu diantaranya adalah sumber daya manusia yang ada tidak berlatar belakang pendidikan akuntansi (Koran Tempo, 16 Januari 2009). Pendidikan dan pelatihan, latar belakang pendidikan, berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan (Siahaan, Fachruzamman). Senada dengan Siahaan, Andriani (2010) juga mengungkapkan bahwa pendidikan dan pelatihan mempunyai pengaruh terhadap kualitas dan ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan. Nazier (2009) juga mengatakan, untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan, tenaga akuntan yang handal sangat dibutuhkan pada sektor publik baik sebagai pelaksana kebijakan maupun sebagai penentu kebijakan. Sayangnya hasil penelitian BPK menunjukkan adanya masalah SDM Pemerintah Pusat dan Daerah. Hasil kuesioner oleh BPK menunjukkan bahwa mayoritas yaitu sebesar 76,77% unit pengelola keuangan Negara diisi oleh pegawai yang tidak memiliki latar belakang akuntansi.

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan tinggi pendidikan menyatakan, Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi program diploma yang menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan. Politeknik merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi (dikti.go.id). Berdasarkan perubahan praktek akuntansi pemerintahan diatas, Politeknik dengan sistem pendidikan vokasi perlu membenahi kurikulum, metode pengajaran dan bahan ajar untuk matakuliah akuntansi pemerintahan sesuai dengan praktek akuntansi yang terjadi pada pemerintah. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini tujuan mengembankan model pengajaran akuntansi berbasis akrual pada pemerintah bagi pendidikan Vokasi.

Untuk menghasilkan model pembelajaran akuntansi pemerintahan bagi mata kuliah akuntansi pemerintahan di pendidikan vokasi kami sudah melakukan evaluasi bagaimana implementasi akun tansi

(3)

berbasis akrual pada pemerintah kota Semarang, kota Bandar Lampung dan kota Tanggerang. Dari hasil penelitian kami ditahun pertama system akuntansi pemerintahan akrual pada ketiga daerah tersebut tidak sama. Pada pemerintah kota Semarang pengakuan pe ndapatan akrual terjadi di akhir periode, sedangkan pada pemerintah kota Bandar Lampung pengakuan pendapatan akrual diakui sesuai dengan kronologis transaksi, sedangkan pada pemerintah kota Tanggerang pengakuan pendapatan akrual dilakukan diawal pada APBD sudah ditetapkan. Selain itu system informasi yang digunakan oleh masing-masing daerah ini untuk menghasilkan laporan keuangan juga berbeda. Pada pemerintah kota Semarang untuk menghasilkan laporang keuangannya mereka menggunakan MySQL dalam penyusunan Laporan keuangannya. Sedangkan Pada pemerintah kota Bandar Lampung mereka menggunakan

Microsoft Excell, sementara pada pemerintah kota Tanggerang mereka membangun sendiri system

informasi keuangan yang terintegrasi dengan bekerja sama dengan pihak ketiga.

Untuk menghasilkan model pembelajaran yang tepat bagi staff pemda dan model pembelajaran yang tepat bagi mata kuliah akuntansi pemerintahan, disini peneliti akan menggunakan model implementasi akuntansi yang sudah diterapkan di pemerintah kota Bandar Lampun g. Karena system Akuntansi Akrual yang diimplementasikannya sesuai dengan teori akuntansi akrual. Selain itu hanya dengan menggunakan Microsoft Excell yang sederhana dan Ekonomis, mereka bisa menghasilkan laporan keuangan. Hal ini tentu akan mengurangi alo kasi dana untuk membangun system informasi Akuntansi. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian yang akan kami lakukan pada tahun kedua adalah: Merancang model pembelajaran yang tepat untuk mata kuliah akuntansi Pemerintahan untuk pendidikan Vokasi yang sesuai dengan praktek yang berlak.

Manfaat Penelitian

Output dari penelitian ini adalah model pengajaran yang tepat untuk mata kuliah akuntansi pemerintahan bagi mahasiswa pendidikan Vokasi yang sesuai dengan praktek yang berlaku.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Karena semakin tingginya tuntutan Akuntabilitas dan transparansi keuangan negara pasca reformasi mendorong pemerintah menetapkan beberapa peraturan pengenai pengelolaan, pelaporan, dan pemeriksaan keuangan negara. Akuntabilitas dapat diartikan sebagai bentuk kewajiban mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya, melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik (Stanbury, 2003 dalam Mardiasmo, 2006). Pembuatan laporan keuangan adalah suatu bentuk kebutuhan transparansi yang merupakan syarat pendukung adanya akuntabilitas berupa keterbukaan pemerintah atas aktivitas pengelolaan sumber daya publik. Transparansi informasi terutama informasi keuangan dan fiscal harus dilakukan dalam bentuk yang relevan dan mudah dipahami (Schiavo-campo and tomasi, 1999 dalam Mardiasmo 2006).

Beberapa penelitian terdahulu menemukan bahwa kapasitas sumberdaya manusia sangat berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dan ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan pemerintah daerah (Andriani, 2010). Permasalahan pada pemerintah daerah adalah masih minimnya staff keuangan yang memiliki latar belakang pendidikan akuntansi. Untuk itu perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan bagi staff keuangan pemerintah daerah dengan model pembelajaran yang tepat agar pemerintah daerah dapat menyajikan laporan keuangan yang berkualitas dan penyampaian laporan keuangan oleh pemerintah daerah dapat tepat waktu. Karena keterlambatan dalam penyampaian laporan keuangan dapat berakibat keterlambatan dalam pencairan dana transfer dari pemerintah pusat.

Politeknik sebagai pendidikan vokasional harus mengajarkan ilmu yang sesuai praktek yang terjadi. Demikian juga dengan mata kuliah akuntansi pemerintahan, untuk itu perlu di rancangkan model pembelajaran mata kuliah ini sesuai dengan perkembangan peraturan perundang-undang dan praktek yang berlaku. Sejauh pengetahuan peneliti belum pernah dilakukan penelitian mengenai model pembelajaran akuntansi aktrual untuk pendidikan vokasi. Karena masih minimnya negara yang menerapkan basis akuntansi ini. Bahkan di asia tengara baru Indonesia yang akan menerapkannya pada tahun 2015 secara penuh.

(4)

aktif. Metode pembelajaran pasif adalah metode pembelajaran dimana pendidik (dosen) berperan sebagai satu-satunya sumber informasi (teaching centered learning). Heron (2002) menyatakan, pembelajaran pasif ini merupakan pengumpulan informasi melalui penjelasan secara lisan (metode ceramah) ataupun tulisan. Sedangkan metode pembelajaran aktif adalah metode pembelajaran yang lebih menitikberatkan kepada keaktifan peserta didik (mahasiswa) dalam pembelajaran (student centered learning). Penelitian yang dilakukan sebelumnya ada beberapa metode pembelajaran aktif, antara lain: studi kasus (Mintz, 1995; Hunt and Laverie, 2004), diskusi kelas (Sims, 2002; Heames and Services, 2003, Massey and Thorne, 2006), role

play (Loeb, 1988), games and simulation (Haywood, 2004; Murphy, 2005), research project (Esmond-Kiger,

2004), dan presentasi oleh peserta didik (Heames and Service, 2003).

3. METODE PENELITIAN Objek Penelitian.

Untuk perancangan model bagi pendidikan vokasi, objek penelitiannya adalah mahasiswa jurusan akuntansi Politeknik negeri Padang

Teknik Pengumpulan Data

A. Survey

Mengevaluasi praktek Akuntansi Pemerintahan pada pemerintah Kota Bandar Lampung dengan cara mengikuti

On Job Training pada beberapa SKPD pada pemerintah Kota Bandar Lampung

B. Focus Group Discussion (FGD)

FGD dilakukan dengan Kabid Akuntansi dan Pelaporan pemerintah Kota Bandar Lampung, Tim Dosen Mata Kuliah Akuntansi Pemerintahan Politeknik Negeri Padang, mengenai bahan kajian dan Model pengajaran mata kuliah ini.

C. Observasi

Untuk mengguji coba model pembelajaran bagi Mahasiswa pendidikan vokasi, disini peneliti akan menguji cobakan model ini pada 1 kelas, sedangkan dua kelas lainnya tidak digunakan model ini. Kemudian peneliti akan membandingkan kompetensi antara kedua kelas tersebut.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Peneliti sudah melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan Tim dosen Akuntansi Pemerintahan Politeknik Negeri Padang tentang perubahan silabus matakuliah ini. Silabus matakuliah sebelumnya terlalu banyak muatan teorinya dari prakteknya, padahal pendidikan vokasi adalah pendidikan keahlian yang seharusnya lebih banyak muatan prakteknya dari pada muatan teorinya. Dari hasil FGD dengan dosen mata kuliah Akuntansi pemerintahan maka, perlu dilakukan perubahan silabus mata kuliah akuntansi pemerintahan ini. Perubahan topik silabus ini antara lain: Pengantar akuntansi Pemerintahan, anggaran pemerintah, pengelolaan keuangan daerah, penatausahaan keuangan daerah, akuntansi pendapatan, akuntansi belanja dan beban, akuntansi aset, akuntansi kewajiban, siklus akuntansi keuangan daerah, praktek penyusunan laporan keuangan Pemerintah Daerah. Selain FGD dengan dosen mata kuliah akuntansi pemerintahan, kami juga melakukan FGD dengan Kabid Akuntansi dan Pelaporan pemerintah Kota Bandar Lampung, Bapak Muhammad Nur Ram’dhan, SE., M.AK. AK, dari hasil FGD dengan beliau juga menyarankan agar materi lebih fokus kepada proses penatausahaan dan pelaporan keuangan pemerintah yang sesuai dengan praktek yang terjadi pada pemerintahan. Selain itu selama di lampung kami juga mengikuti On Job Training Penyusunan laporan keuangan pada masing-masing SKPD di pemerintah kota Bandar lampung, antara lain Inspektorat, Dinas Pekerjaan Umum, Dispenda, Sekretariat Daerah, BPKAD dan BKD.

Dengan melakukan kegiatan OJT ini kami bisa melihat dan memahami keunikan transaksi masing- masing SKPD, misalnya ada SKPD yang hanya tidak mempunyai sumber pendapatan, sehingga transaksi yang ada pada SKPD tersebut hanya transaksi pengeluaran seperti Inspektorat, Sekretariat Daerah dan BKD serta SKPD yang mempunyai sumber pendapatan seperti Dispenda dan Dinas PU sehingga di SKPD ini ada transaksi pendapatan dan pengeluaran. Dengan mengikuti OJT ini dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan kami tentang praktek

(5)

riil akuntansi pada pemerintah daerah yang sangat bermanfaat dalam penyusunan model pemelajaran dan penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah.

Selain itu kami sudah melakukan FGD dengan dengan dosen Akuntansi Politeknik Negeri Bandung yang sudah mempunyai program studi D4 Akuntansi Pemerintahan. Dari hasil FGD dengan dosen Akuntansi Politeknik Negeri Bandung kami mendapatkan gambaran mengenai modul praktek akuntansi pemerintahan yang mereka gunakan. Pada saat ini mereka juga sedang menyesuaikan bahan kajian dan modul praktek untuk mata kuliah akuntansi pemerintahannya. Untuk model Pembelajaran Politeknik Negeri Bandung menggunakan pendekatan

Student Center Learning. Untuk Bahan kajian Politeknik Negeri Bandung menyesuaikan dengan praktek berlaku

pada instansi pemerintahan, selain itu mereka juga menggunakan aplikasi yang di pakai oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk diajarkan pada mahasiswanya.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada pemerintah daerah dalam hal ini pemerintah kota Bandar Lampung maka, model pengajaran yang akan kami bangun pada mata kuliah Akuntansi Pemerintahan pada Politeknik Negeri Padang adalah dengan mengkombinasikan pendekatan Teaching Centered Learning dan

Student Center Learning karena Mata kuliah Akutansi Pemerintahan hanya di ajarkan pada 1 mata kuliah yang

terdiri dari 3 sks, untuk itu peran dosen sebagai fondasi untuk mendudukan konsep mata kuliah ini sangat berperan penting. Setelah mahasiswa memahami konsep maka baru dilakukan pendekatan Student Center

Learning untuk praktek penyusunan laporan keuangan pemerintahan dengan menggunakan Microsoft Excell yang

akan dimulai dari bukti transaksi seperti Surat Tanda Setor, Surat Ketetapan Pajak, dll 5.KESIMPULAN

Model pengajaran yang akan kami bangun pada mata kuliah Akuntansi Pemerintahan pada Politeknik Negeri Padang adalah dengan mengkombinasikan pendekatan Teaching Centered Learning dan Student Center

Learning karena Mata kuliah Akutansi Pemerintahan hanya di ajarkan pada 1 mata kuliah yang terdiri dari 3 sks,

untuk itu peran dosen sebagai fondasi untuk mendudukan konsep mata kuliah ini sangat berperan penting. Setelah mahasiswa memahami konsep maka baru dilakukan pendekatan Student Center Learning untuk praktek

penyusunan laporan keuangan pemerintahan dengan menggunakan Microsoft Excell

DAFTAR PUSTAKA

Eriva Cut Yunina dkk, 2013, Pengaruh Tingkat Pendidikan, Pelatihan, Masa Kerja Dan Jabatan Terhadap Pemahaman Laporan Keuangan Daerah (Studi Pada Pemerintah Aceh), Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, ISSN 2302-0253

Esmond-Kiger, C. (2004), “Making Ethics a Pervasive Component of Accounting Education”, Management Accounting Quarterly, Vol. 5 No.4

Haywood, M.E., McMullen, D.A. and Wygal, D.E. (2004), “Using Games to Enhance Student Understanding of Professional and Ethical Responsibilities”, Issues in Accounting Education, Vol. 19 No. 1

Heron, J. (2002), The Complete Facilitator’s Handbook, Stylus, Sterling, VA

Heames, J.T. and Service, R.W. (2003), “Dichotomies in Teaching, Application and Ethics”, Journal of Education for Business, November/December.

Hunt, S.D. and Laverie, D.A. (2004), “Experential Learning and the Hunt-Vitell Theory of Ethics: Teaching Marketing Ethics by Integrating Theory and Practice”, Marketing Education Review, Vol. 14 No. 3

Loeb, S.E. (1988), “Teaching Students Accounting Ethics: Some Crucial Issues”, Issues in Accounting Education, Vol. 3 No. 2

Mardiasmo, 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, Penerbit ANDI. Yogyakarta Mardiasmo, 2004. Akuntansi Sektor Publik, Penerbit ANDI. Yogyakarta

Mardiasmo, 2006. Perwujudan Transparansi dan Akuntabilitas Publik melalui Akuntansi Sektor Publik : Suatu Sarana Good Governance, Jurnal Akuntansi Pemerintah, vol 2 nomor 1, hal 1-17.

(6)

Mahmudi, 2007. Manajemen Kinerja Sektor Publik. UPP. STIM YKPN. Yogyakarta.

Mintz, S.M. (1995), “Virtue Ethics and Accounting Education”, Issues in Accounting Education, Vol.10 No. 2

Mukhlisul Muzahid, 201?, Pengaruh Tingkat Pendidikan, Kualitas Pelatihan, Dan Lama Pengalaman Kerja Pegawai Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Di Kabupaten Aceh Utara

Mulyana, Budi. 2009. Penggunaan Akuntansi Akrual di Negara negara Lain: Tren di Negara-negara Anggota OECD.

http://downloads.ziddu.com/downloadfile/6802838/Akuntansi-Berbasis-Akrual.zip.html akses 10 Februari 2014. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah

Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah

Siahaan Moni Gusfin, Fachruzamman, 2012, Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Dan Implementasi Sistem Akuntansi Instansi Terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kota Tangerang, Jurnal Universitas Bina Nusantara.

Singalang.com, 21 November 2012, Laporan Keuangan Solsel Buruk. Diunduh dari http://hariansinggalang.co.id/laporan-keuangan-solsel-buruk/ pada tanggal 24 Oktober 2014

Sims, R. (2002), “Business Ethics Teaching for effective Learning”, Teaching Business Ethics, Vol. 6, No. 4

Wiwik Andriani, dkk. 2008. Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan Menggunakan Komputer Akuntansi (Excel for Accounting). Penelitian Politeknik Negeri Padang.

Undang – Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang – Undang No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Undang – Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah

Referensi

Dokumen terkait

70/M- DAG/PER/12/2013 kemudian mendefinisikan pasar tradisional sebagai pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemda, swasta, BUMN, BUMD, termasuk

a) Keputusan Tata Usaha Negara Surat Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor: KEP-IV-551/C/08/2015 Tanggal 12 Agustus 2015 yang dijadikan obyek VHQJNHWD

Dapat dilihat pada gambar 2.1 bahwa yang akan diuji dalam penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris apakah ada pengaruh antara Pendapatan Asli Daerah (X1)

Hipotesis nol penelitian ini yang menyatakan bahwa penyaluran dana zakat produktif tidak berpengaruh terhadap keuntungan usaha mustahiq adalah diterima. Penelitian ini

Penguraian dari limbah organik apabila dapat dikelola dengan baik dapat menghasilkan materi yang kaya akan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tanaman, selain itu kandungan N

Thomas Alva Edison mendapat hak paten pertamanya untuk alat electric vote recorder tetapi tidak ada yang tertarik membelinya sehingga ia beralih ke penemuan yang bersifat

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka ketentuan yang mengatur tentang Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor sebagaimana tercantum dalam Peraturan Daerah

Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui kesiapan satuan kerja Politeknik Negeri Padang dari segi pengelola keuangan, komitmen, sarana prasarana dan teknologi informasi,