• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Perbankan Syariah di Indonesia. 1. Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Perbankan Syariah di Indonesia. 1. Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

48

A. Gambaran Umum Perbankan Syariah di Indonesia 1. Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia

Perkembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam kerangka dual banking sistem atau sistem perbankan ganda, yaitu perbankan berdasarkan konvensional dan syariah. Untuk menghadirkan alternatif jasa prbankan yang semakin lengkap kepada masyarakat Indonesia. Secara bersama-sama, sistem perbankan syariah dan perbankan konvensional secara sinergis mendukung mobilisasi dana masyarakat secara lebih luas untuk meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi sector-sektor perekonomian nasional. Perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional adalah terletak pada prinsip yang digunakan. Bank syariah menggunakan prinsip bagi hasil untuk menghindari riba, memberikan alternatif sistem perbankan yang saling menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Sedangkan bank konvensional menggunakan bunga dalam operasi dan berprinsip meraih untung sebesar-besarnya.

(2)

Bank syariah dan konvensional agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik harus mempunyai kinerja keuangan yang baik. Informasi yang disajikan dalam kinerja keuangan ini dapat digunakan oleh pihak-pihak yang terkait seperti investor, kreditor, dan pihak-pihak luar perbankan untuk memprediksi kinierja keuangan yang sebenarnya pada setiap periode. Dengan kinerja keungan yang baik maka investor tidak akan ragu-ragu dalam menanamkan modalnya baik pada bank syariah maupun konvensional.

undang No. 10 tahun 1998 tentang perubahan Undang-undang No 7 tahun 1992 tentang perbankan mengakui keberadaan bank konvensional dan bank syariah secara berdampingan atau dikenal dengan dual banking system. Berdasarkan UU tersebut bank dapat beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah yang memungkinkan kegiatan bank syariah menjadi lebih luas dibandingkan dengan kegiatan bank konvensional. Namun, selama ini perankat ketentuan dan infrastruktur bagi bank secara umum belum memungkinkan bank syariah untuk beroperasi dengan optimal, karena hamper seluruh ketentuan disusun untuk kebutuhan bank konvensional. Baru pada tahun 1999 Bank Indonesia menindaklanjuti UU No. 10 tahun 1998 dengan mengeluarkan ketentuan mengenai kelembagaan dan jarinagan kantor bagi bank umum syariah (BUS), bank umum konvensional (BUK) yang membuka Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit kerja di kantor pusat bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha secara

(3)

konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah dan atau unit syariah, atau unit kerja dari kantor cabang dari bank yang berkedudukan di luar negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara syariah dan atau unit syariah.

Dengan diberlakukannya Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi. Dengan progres perkembangannya yang impresif, yang mencapai pertumbuhan asset mencapai 155.41 Trilyun, 11 Bank Umum Syariah (BUS), 24 Unit Usaha Syariah (UUS) dan 156 Bank Pembiayaan Umum Syariah (BPUS) ditahun 2012, maka diharapkan peran industri perbankan syariah dalam mendukung perekonomian nasional akan semakin signifikan.(Sumber : www.perbankan-syariah.com)

2. Dasar Hukum Perbankan Syariah

Bank Islam mempunyai dasar-dasar hukum dalam menjalankan kegiatannya. Adapun landasan hukumnya adalah:

1. PP No. 72 tahun 1992 tentang bank berdasarkan prinsip bagi hasil

(4)

3. SK Direktur Bank Indonesia No. 32/34/Kep/dir K So BI No. 2/2/UPPB tanggal 12 Mei 1999 tentang bank umum berdasarkan prinsip syariah.

B. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan desain penelitian kausal yaitu penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent variabel) antara lain adalah nisbah bagi hasil, tingkat suku bunga dan pendapatan domestik bruto terhadap variabel terikat (dependent variable) yaitu deposito mudharabah.

C. HIPOTESIS

Dalam penelitian ini terapat dua hipotesis sera parsial dan secara simultan antara variabel bebas dan variabel terikat, hipotesis tersebut antar lain sebagai berikut:

Ha1 = Nisbah bagi hasil perpengaruh positif dan signifikan terhadap

deposito mudharabah pada bank syariah di Indonesia.

Ha2 = Tingkat suku bunga perpengaruh positif dan signifikan terhadap

deposito mudharabah pada bank syariah di Indonesia

Ha3 = Pendapatan domestik bruto perpengaruh positif dan signifikan

(5)

Ha4 = Nisbah bagi hasil, tingkat suku bunga dan pendapatan domestik

bruto secara simultan tidak perpengaruh positif dan signifikan terhadap deposito mudharabah pada bank syariah di Indonesia. Ho1 = Nisbah bagi hasil perpengaruh positif dan signifikan terhadap

deposito mudharabah pada bank syariah di Indonesia.

Ho2 = Ttingkat suku bunga perpengaruh positif dan signifikan terhadap

deposito mudharabah pada bank syariah di Indonesia.

Ho3 = Pendapatan domestik bruto perpengaruh positif dan signifikan

terhadap deposito mudharabah pada bank syariah di Indonesia. Ho4 = Nisbah bagi hasil, tingkat suku bunga dan pendapatan domestik

bruto secara simultan perpengaruh positif dan signifikan terhadap deposito mudharabah pada bank syariah di Indonesia.

D. VARIABEL DAN SKALA PENGUKURAN

Berdasarkan model yang digunakan dalam penelitian ini, maka variable yang digunakan terdiri dari:

1. Variable Bebas (Independent variable)

Dalam penelitian ini variable bebasnya adalah sebagai berikut: a. Pendapatan Domestik Bruto

Pendapatan domestik bruto adalah pendapatan masyarakat Indonesia yang dipresentasikan oleh besarnya Produk Domestik Bruto menurut lapangan usaha (harga berlaku), yang didapatkankan dari Laporan Bulanan Bank Syariah Indonesia serta

(6)

Badan Pusat Statistik dalam periode yang bersangkutan. Dalam penelitian ini PDB yang diambil adalah rata-rata PDB per 3 bulan (triwulan) dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010.

b. Tingkat Bagi-Hasil

Tingkat bagi-hasil pada bank-bank syariah di Indonesia yang dimaksud adalah prosentase total bagi hasil deposito mudharabah yang diterima nasabah setiap tahunnya dibanding besarnya total deposito mudharabah. Dalam penelitian ini penulis mengambil total bagi hasil dan total deposito mudharabah secara triwulan (3 bulan) dari laporan keuangan perbankan syariah periode 2005 sampai dengan 2010. c. Tingkat Suku Bunga

Dalam penelitian ini tingkat suku bunga yang digunakan adalah tingkat suku bunga dari Bank Indonesia dalam bentuk persen yang datanya di ambil dari Data Statistik Perbankan Indonesia periode tahun 2005 sampai dengan 2010.

2. Variabel Terikat (Dependent variable)

Variabel terikat dari penelitian ini adalah Total simpanan mudharabah yang diartikan sebagai keseluruhan dana nasabah yang disinpan dalam bentun deposito mudharabah di bank-bank syariah di Indonesia. Ada beberapa bentuk produk simpanan mudharabah bank-bank syariah di Indonesia, namun yang menjadi fokurs perhatian pada penelitian ini adalah deposito mudharabah Tingkat Bagi-Hasil Perbankan Syariah di Indonesia.

(7)

E. METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu penelitian yang dilakukan melalui bahan-bahan kepustakaan berupa tulisan-tulisan ilmiahm jurnal, artikel, majalah, laporan-laporan penelitian imliah yang ada hubungannya dengan topic yang ditelilit. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah pencatatan langsung berupa time series dari tahun 2005 hingga tahun 2010 (sampel data 5 tahun).

F. JENIS DATA

Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data runtun waktu (time series) dalam kurun waktu 2005 – 2010 (5 tahun) yang terdiri dari nisbah bagi hasil, tingkat suku bunga, pendapatan domestik bruto dan jumlah simpanan deposito mudharabah berjangka pada bank syariah di Indonesia.

Sumber data dari penelitian ini diperoleh dari instansi-instansi terkait seperi Bank Indonesia (BI) dan Biro Pusat Statistik (BPS) Pusat. Selain hal tersebut juga diperoleh dari Penelitian Kepustakaan (Library Research), studi literature, website yang berhubungan dengan nisbah bagi hasil, tingkat suku bunga, pendapatan domestik bruto dan jumlah dana simpanan deposito mudharabah.

(8)

G. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan bank syariah yang ada di Indonesia dan laporan pendapan domestik bruto Indonesia. Sedangkan sampel yang diambil adalah laporan keuangan bank syariah di Indonesia tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 yang penulis dapatkan dari Bank Indonesia (BI) dan laporan pendapatan domestik bruto tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 yang penulis dapatkan dari Badan Pusat Statistik (BPS).

H. METODE SAMPLING

Metode sampling adalah cara yang digunakan untuk pengambilan sampel. Dalam penelitian ini metode sampling yang digunakan adalah metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampling dengan criteria sebagai berikut :

I. METODE ANALIS DATA

Untuk mencapai tujuan penelitian ini penulis menggunakan analisa statistic dengan bantuan SPSS 19.0 untuk mengukut variabel independen dengan variabel dependent dan menguji hipotesis yang diajukan, adapaun analisis statistik yang digunakan adalah:

(9)

Statistic yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara pengumpulan peringkasan dan penyajian hasil nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi) dari variabel (Y) simpanan deposito mudharabah dan variabel (X) nisbah bagi hasil, tingkat suku bunga dan pendapatan domestik bruto.

2. Analisis Regresi Linier Beganda

Analisis regresi linier berganda adalah metode analisis untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel yaitu variabel bebas dengan cara mencari koefisien regresi yang terdiri dari dua kelompok hasil observasi atau pengukuran nilai variabel X1,X2,X3 dengan variabel Y. Dalam penelitian ini variabel X1 adalah nisbah bagi hasil, X2 adalah tingkat suku bunga dan X3 adalah pendapatan domestik bruto, sedangkan variabel Y adalah simpanan deposito mudharabah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah simpanan deposito mudharabah dalam hal ini nisbah bagi hasil, tingkat suku bunga dan perdapata domesti k dinyatakan dalam fungsi :

Y = f (X1, Xt-1, Xt-2 )………(1)

Dari fungsi (1) dapat dispesifikasikan dengan menggunakan autoregresif model sebagai berikut :

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e

(10)

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Dwi Prayitno (2008:79) analisa determinasi dalam linier berganda digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1, X2, ……Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Koefisien ini menunjukkan seberapa besar prosentase variabel-variabel independen yang digunakan dalam model mampun menjelaskan variasi variabel dependen. R2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, sebaliknya R2 dengan 1, maka prosentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model menjelaskan 100% variasi variabel dependen. Rumus mencari koefisien determinasi dengan duavariabel independen adalah :

R2 = r(xy)2 X 100%

Keterangan:

R2 = Koefisien Determinasi

r(xy) = Kuadrat Keofisien Korelasi

(11)

Uji t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

Ho : b1 = 0

Artinya, secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap variabel terikat

(Y).

Ho : b1 = 0

Artinya, secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel besar ((X1,X2,X3) terhadap variabel terikat

(Y).

Kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima jika thitung < t tabel pada α = 5%

Ho diterima jika thitung > t tabel pada α = 5%

c. Uji Signifikan Simultan (Uji – F)

Uji – F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap variabel terikat.

(12)

Artinya, secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2,X3)terhadap variabel terikat

(Y).

Kriteria pengambilan kerputusan:

Ho diterima jika Fhitung < F tabel pada α = 5%

Ho diterima jika Fhitung > F tabel pada α = 5%

4. Uji Penyimpangan Klassik

Uji penyimpangan klassik yaitu suatu syarat yang ditempuh untuk penyaringan kekeliruan dari dalam model maupun data serta perhitungan. Untuk uji penyimpangan klassik pada penelitian ini digunakan dua pengujian.

a. Auto Korelasi

Untuk uji penyimpangan klassik pada penelitian ini digunakan uji autokorelasi. Autokorelasi yaitu adanya variabel yang mengikat kesalahan kepada variabel lain yang berbentuk dalam time series analisis atau dengan kata lain adanya variabel pengganggu pada periode sebelumnya. Suatu model dikatakan baik, apabila tidak terjadi autokorelasi pada variabel yang diteliti.

Autokorelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Durbin Watson (Uji D-W). Uji Durbin –Watson digunakan untuk

(13)

mengetahui apakah didalam model yang digunakan terdapat autokorelasi diantara variabel-variabel yang diamati. Hipotesis yang akan diuji adalah:

Ho = tidak ada autokorelasi (r = 0)

Ha = ada autokorelasi (r ≠ 0)

Pengambilan keputusan ada tidaknya korelasi

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada autokorelasi positif Tidak ada korelasi negative Tidak ada korelasi negative Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tolak No decision Tolak No decision Tidak ditolak 0 < d < dl dl < d< du 4 – dl < d < 4 4 – du < d < 4 – dl du < d < d - du b. Multikolinerity

Uji multikolinerity digunakan untuk mengetahui apakah di dalam model regresi yag digunakan terdapat korelasi sempurna diantara variabel-variabel yang menjelaskan estimasi yang baik apabila model tesebut tidak mengandung multikolinerity. Multikolinerity terjadi karena adanya hubungan yang kuat antara sesama variabel independent dari suatu model estimasi.

Referensi

Dokumen terkait

Cita-cita Pan-Jerman yang terutama sekali Alfred Rosenberg menjadi nabinya dan Adolf Hitler menjadi propagandisnya dan pengikhtiarnya itu, cita-cita Pan-Jerman itu

Selanjutnya admin hotel dapat memilih menu view review dan aplikasi akan menampilkan data laporan berupa review yang masuk dari pengguna aplikasi mobile.. Untuk lebih

Adapun data-data meliputi nilai COP (Coefficient of Performance), laju perpindahan panas secara konduksi pada sisi panas modu l TEC (Qh) dan hubungannya terhadap arus pada TEC

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga skripsi dengan judul “ANALISIS FAKTOR PERILAKU

Hasil analisa vegetasi pada tingkat pohon di tiap habitat ditemukannya kelompok monyet ekor panjang tidak menunjukan adanya variasi jumlah jenis, masing-masing habitat yaitu

Berdasarkan hasil analisis, telah dibuktikan bahwa novel Статский Советник /Statskij Sovetnik/ Penasihat Negara karya Boris Akunin termasuk ke dalam jenis

Pustakawan sesuai dengan peran dasarnya, dalam menyediakan akses Internet dapat bertindak sebagai pembimbing terutama bagi pengguna baru, konsultan seperti layaknya fungsi

Jika waktu tinggal cukup lama, proses pirolisis akan sempurna untuk mengkonversikan limbah tempururng kelapa menjadi asap cair, sehingga jumlah asap cair yang