LECTURE NOTES
Akuntansi Keuangan Menengah
dengan Prespektif IFRS
Week 1
Standar Akuntansi dan Kerangka
Konsep untuk Laporan Keuangan
LEARNING OUTCOMES
1. Menjelaskan akuntansi atas transaksi bisnis sehari-hari dan kegiatan suatu entitas dengan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia (PSAK) terkait yang mengacu pada International Financial Reporting Standards (IFRS). (CP1) 2. Menerapkan prinsip dan standar akuntansi yang ditetapkan oleh International
Financial Reporting Standards dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Indonesia untuk transaksi – transaksi dan kejadian – kejadian yang tercakup didalam laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan. (CP2)
OUTLINE MATERI (Sub-Topic):
1. Tujuan dari Laporan Keuangan
2. Organisasi Penyusun Standar Akuntansi
3. Tantangan dalam Penyusunan Laporan Keuangan 4. Kerangka Konsep
5. Tingkat Kesatu dari Kerangka Konsep: Tujuan Dasar
6. Tingkat Kedua dari Kerangka Konsep: Konsep Dasar atau Fundamental 7. Tingkat Ketiga dari Kerangka Konsep: Konsep Pengakuan, Pengukuran serta
ISI MATERI
Karakteristik dari Akuntansi adalah:
Identifikasi, pengukuran, dan komunikasi informasi keuangan tentang
entitas ekonomi
untuk pihak yang berkepentingan
Laporan keuangan terdiri dari:
Laporan Posisi Keuangan (Statement of Financial Position)
Laporan Laba Rugi Komprehensif (Income Statement or Statement of Comprehensive
Income)
Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)
Laporan Perubahan Ekuitas (Statement of Changes in Equity)
Catatan atas Laporan Keuangan (Note Disclosures)
Adapun tujuan dari laporan keuangan sesuai adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukan yang telah dilakukan oleh manajemen atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dimiliki. Pengguna laporan keungan akan menilai apa yang telah dilakukan manajemen dan untuk membuat keputusan ekonomi.
Pengguna laporan keuangan meliputi: 1. Investor
Investor memerlukan informasi akuntansi untuk membantu menentukan untuk keputusan investasi (membeli, menahan atau menjual investasi), dan mengetahui kemampuan entitas untuk membayar dividen.
2. Karyawan
Karyawan memerlukan informasi akuntansi untuk mengetahui informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas entitas. Kemudian untuk mengetahui kemampuan entitas dalam memberikan balas jasa, imbalan pascakerja, dan kesempatan kerja.
3. Pemberi Pinjaman
Pemberi pinjaman tertarik akan informasi mengenai kemampuan entitas untuk mengembalikan hutang/pinjaman beserta dengan bunga dari hutang tersebut.
4. Pemasok dan Kreditor Usaha Lainnya
Informasi yang bermanfaat bagi pemasok dan kreditor usaha lainnya adalah kemampuan entitas unutk membayar pinjaman pada saat jatuh tempo.
5. Pelanggan
Pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup entitas. 6. Pemerintah
Pemerintah memerlukan informasi untuk mengatur aktivitas entitas, menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar untuk menyusun statistic pendapatan nasional. 7. Masyarakat
Laporan keuangan dapat membanru masyarakat dengan memberikan informasi mengenai kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran entitas serta rangkaian aktivitasnya.
Organisasi yang berperan dalam membuat standar akuntansi adalah: 1. International Accounting Standards Board (IASB)
IASB berperan dalam membuat International Financial Reporting Standards
(IFRS) yang digunakan oleh sebagian besar negara-negara di dunia.
2. Financial Accounting Standards Board (FASB)
FASB berperan dalam pembuatan Statements of Financial Accounting Standards
(SFAS) yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Amerika. Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Pada tingkat pertama dari kerangka dasar adalah Tujuan dari Laporan Keuangan. Adapun Tujuan dari Laporan Keuangan adalah Memberikan informasi keuangan tentang entitas pelaporan yang berguna untuk investor ekuitas saat ini dan potensi, pemberi pinjaman dan kreditur lainnya untuk mengambil keputusan ekonomis.
Pada tingkat kedua dari kerangka dasar adalah Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan dan Elemen Dasar dari Laporan Keuangan.
Karakteristik kualitatif pokok yaitu:
1. Relevan. Agar bermanfaat informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kulaitas relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, masa depan, menegaskan atau mengkoreksi hasil evaluasi pengguna dimasa lalu.
2. Penyajian yang tulus atau jujur. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus memiliki kualitas andal, menyajikan seluruh informasi yang ada dalam suatu entitas, tidak menyesatkan, tidak memiliki kesalahan secara material, dan tidak memihak.
3. Kualitas tambahan untuk laporan keuangan yaitu jika laporan keuangan tersebut:
Dapat dibandingkan, Laporan keuangan dapat digunakan oleh pengguna untuk
membandingkan laporan keuangan tersebut antar periode untuk
mengidentifikasi kencenderungan (tren) posisi dan kinerja keuangan. Serta untuk membandingkan kecenderungan (tren) posisi dan kinerja keuangan dengan entitas lainnya (pesaing).
Dapat dipastikan. Informasi laporan keuangan dapat diujikan dengan pihak
yang berbeda namun hasil akhirnya dapat dipastikan akan sama.
Tepat waktu. Jika terdapat penundaan dalam pelaporan, maka informasi yang
dihasiljan akan kehilangan relevansinya, Terutama dalam pengembilan keputusan oleh pengguna laporan keuangan.
Dapat dipahami. Kualitas penting informasi laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna.
Elemen Dasar: 1. Aset/aktiva
Adalah sumber daya yang: (a) dikendalikan oleh entitas sebagai akibat peristiwa masa lalu; dan (b) manfaat ekonomis di masa depan dari aset tersebut diharapkan diterima oleh entitas.
2. Kewajiban
Adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas. 3. Modal
Adalah selisih antara asset dan kewajiban 4. Pendapatan
Adalah kenaikan dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
5. Biaya
Adalah penurunan dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan penurunan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal.
Pada tingkat ketiga dari kerangka dasar adalah asumsi, prinsip dan hambatan dari penyusunan dan penyajian laporan keuangan:
1. Asumsi
a. Entitas ekonomi – Aktivitas dari suatu entitas harus dapat terpisah dari pemiliknya dan unit bisnis lainnya.
b. Kelangsungan - Entitas akan bertahan cukup lama untuk memenuhi tujuan dan komitmen.
c. Satuan moneter - Uang adalah sebagai satuan yang digunakan dalam laporan keuangan.
d. Periodisitas - Entitas dapat membagi kegiatan ekonominya ke dalam periode waktu.
e. Dasar Akrual Akuntansi - Transaksi dicatat dalam periode di mana peristiwa terjadi.
2. Prinsip
Biaya historis umumnya dianggap sebagai representasi dari jumlah yang dibayarkan untuk item tertentu.
Nilai wajar didefinisikan sebagai "harga yang akan diterima untuk menjual aset atau dibayar untuk mentransfer kewajiban dalam transaksi di pasar pada tanggal pengukuran".
b. Pengakuan Pendapatan. Ketika sebuah perusahaan setuju untuk menyediakan jasa atau menjual produk kepada pelanggan, ia memiliki kewajiban kepada pelanggannya. Perusahaan dapat mengakui pendapatannya pada periode akuntansi di mana kewajiban perusahaan untuk meyediakan jasa atau barang yang dijual telah diterima oleh pelanggan.
c. Pengakuan Beban. Arus keluar atau kewajiban pada suatu periode sebagai akibat dari pengiriman atau produksi barang dan / atau memberikan jasa.
d. Pengungkapan penuh. Memberikan informasi yang lengkap untuk mempengaruhi penilaian dan keputusan dari pengguna informasi.
3. Hambatan
Perusahaan harus mempertimbangkan biaya atas penyediaan informasi terhadap manfaat yang dapat diperoleh dari laporan keuangan. Manfaat yang dirasakan harus melebihi dari biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
SIMPULAN
Tujuan dari laporan keuangan sesuai adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukan yang telah dilakukan oleh manajemen atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dimiliki. Pengguna laporan keungan akan menilai apa yang telah dilakukan manajemen dan untuk membuat keputusan ekonomi.
Pada tingkat pertama dari kerangka dasar adalah Tujuan dari Laporan Keuangan. Adapun Tujuan dari Laporan Keuangan adalah Memberikan informasi keuangan tentang entitas pelaporan yang berguna untuk investor ekuitas saat ini dan potensi, pemberi pinjaman dan kreditur lainnya untuk mengambil keputusan ekonomis. Pada tingkat kedua dari kerangka dasar adalah Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan dan Elemen Dasar dari Laporan Keuangan. Pada tingkat ketiga dari kerangka dasar adalah asumsi, prinsip dan hambatan dari penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kieso, Weygandt, & Warfield. (2014). Intermediate Accounting IFRS Edition 2nd ed.
John Wiley & Sons, Inc. New Jersey. Chapter 1-2.
2. Ikatan Akuntan Indonesia. (2015). Standar Akuntansi Keuangan Per 1 Januari 2015. Salemba Empat Jakarta.