• Tidak ada hasil yang ditemukan

P4 Kekangan Dalam Database

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P4 Kekangan Dalam Database"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

P4

Kekangan Dalam Database

SQ

http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

(2)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

2

Tugas

Mohon untuk dipelajari dan dipahami

(3)

Tujuan

Mahasiswa mengerti dan memahami

konsep-konsep dalam basis data.

Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai

(4)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected] 4

Materi

Kerangkapan Data

Inkosistensi Data

Data Terisolasi

Keamanan Dara

Integritas Data

(5)
(6)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

6

Data Redundancy

Merupakan kemunculan data secara berulang kali

pada file basis data yang semestinya tidak

diperlukan.

(7)

Penyebab

Umumnya terjadi akibat aplikasi-aplikasi tidak

memperhatikan kriteria sebuah basis data.

Penyusunan basis data dilakukan oleh perancang

yang berbeda dalam selang waktu yang cukup lama.

Dari wacana di atas ...

Perlukah dihindari ????

(8)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

8 ●

Kerangkapan data perlu dihindari (paling tidak

diminimalkan),

Pemborosan media penyimpanan basis data

Biaya penyimpanan yang semakin besar

Kesulitan (inefisiensi) dalam pengolahan data

Pemborosan waktu dalam pengolahan data

Semakin besar kemungkinan muncul data tidak

(9)

Jenis Kerangkapan Data

Kejadian kerangkapan data dapat terjadi pada

dua kemungkinan, yaitu :

Kerangkapan data dalam satu file

(10)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

10

Dalam satu file

Kerangkapan yang terjadi jika muncul

kerangkapan nilai-nilai rinci data-data dalam

satu file tersebut.

(11)

Keterangan Contoh I

Kerangkapan data terjadi pada kolom “Gaji_Pokok”

Yaitu untuk setiap Pegawai yang memiliki “Golongan_Pegawai” tertentu

yang sama, maka harus dicatat kembali mengenai “Gaji_Pokok”

dengan nilai yang sama. Sehingga “Gaji_Pokok” akan disimpan secara

berulang.

Santy (P003) memiliki “Golongan_Pegawai” sama dengan Sinta (P001).

Sekalipun diketahui dan dapat dipastikan, bahwa “Gaji_Pokok” untuk setiap

“Golongan = IIIA” adalah sama, yaitu 750.000,-.

Tetapi dalam setiap file Pegawai tersebut, keterangan besarnya

“Gaji_Pokok” tersebut harus selalu disimpan kembali setiap dijumpai

“Golongan_Pegawai = IIIA”.

Jika cacah Pegawai yang memiliki “Golongan_Pegawai” yang sama

(12)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

12

Solusi Contoh I

Dalam perancangan basis data, kerangkapan data

sebagaimana file Pegawai tersebut harus dihindari.

Untuk menghindari kerangkapan data pada file Pegawai

tersebut, dapat dilakukan dengan cara merubah struktur file,

yaitu memecah file Pegawai menjadi dua file baru (Pegawai_1

dan Golongan_1).

Pegawai_1

: digunakan untuk mencatat nilai-nilai data yang

berhubungan dengan identitas setiap Pegawai.

Golongan_1 : digunakan untuk mencatat besarnya

“Gaji_Pokok” untuk setiap “Golongan_Pegawai” yang mungkin

dimiliki oleh Pegawai.

(13)

Pemecahan file tersebut harus tetap memenuhi definisi basis data,

yaitu data-data harus tetap berhubungan.

Dengan demikian agar kedua file baru (Pegawai_1 dan

Golongan_1) tersebut saling berhubungan, maka diperlukan kolom

yang dapat menghubungkan kedua file tersebut (yang selanjutnya

kolom ini disebut sebagai kunci penghubung), yaitu

“Golongan_Pegawai” dalam file Karyawan.

Selanjutnya, jika diperlukan keterangan mengenai besarnya

“Gaji_Pokok” seorang Pegawai, maka dapat diketahui dengan cara

mencari nilai dalam kolom “Gaji_Pokok” (file Golongan_1) =

(14)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

(15)

Contoh II

Kerangkapan data pada tabel

Mahasiswa terjadi pada kolom

“Nama_Mhs” dan “Nama_Mtkul”.

Nama_Mhs: Setiap kali

Mahasiswa dengan “NIM”

tertentu mengikuti Matakuliah

yang berbeda, maka namanya

harus disimpan kembali dalam

kolom “Nama_Mhs”.

Nama_Mtkul

: Setiap kali

ada Mahasiswa yang mengikuti

Matakuliah dengan kode

tertentu , maka harus disimpan

kembali dengan dalam kolom

“Nama_Mtkul”.

(16)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

(17)

Solusi Contoh II

Untuk menghindari kerangkapan data pada file

Mahasiswa tersebut, dapat dilakukan dengan cara

merubah struktur file, yaitu memecah file Mahasiswa

menjadi tiga file baru (Mahasiswa_1, Mata_Kuliah_1,

dan KRS_1).

Mahasiswa_1

: digunakan untuk mencatat

identitas setiap Mahasiswa.

Mata_Kuliah_1 : digunakan untuk mencatat

identitas setiap Matakuliah.

KRS_1

: digunakan untuk mencatat data

(18)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

18

Kesimpulan

Kerangkapan data dalam satu file dapat diatasi

dengan memecah file tersebut menjadi

file-file baru yang lebih sederhana.

Banyaknya file yang terbentuk tergantung pada

(19)

Dalam Beberapa File

Terjadi jika muncul nama-nama kolom yang

sama dalam beberapa file. Pengecualian :

untuk kolom yang digunakan sebagai kunci

penghubung antar data dalam file untuk

(20)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

20

Contoh

File Mahasiswa_1 dan

Minat_Mahasiswa :

menunjukkan kerangkapan data

dalam dua file.

Kerangkapan data yang terjadi

pada kolom “Nama_Mhs

(Minat_Mahasiswa)”, hal ini

terjadi karena sebenarnya data

Nama_Mahasiswa sudah

disimpan dalam file

(21)

Solusi

Untuk mengatasi

kerangkapan data dalam

beberapa file dapat diatasi

dengan cara menghapus

kolom yang rangkap.

Dalam contoh tersebut, maka

kolom yang rangkap adalah

“Nama_Mhs

(Minat_Mahasiswa)”, maka

kolom tersebut harus

dihapus dari file

(22)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

22

Kesimpulan

Kerangkapan data dalam beberapa file dapat diatasi

dengan cara menghapus kolom yang rangkap.

Penghapusan tersebut dilakukan sesuia dengan

kelompok data.

Catatan : Kolom “Nama_Mhs” merupakan kelompok

data Mahasiswa yang harus disimpan dalam file

Mahasiswa, bukan termasuk kelompok data

Minat_Mahasiswa, sehingga tidak perlu disimpan

(23)
(24)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

24

Data Tidak Konseisten

Data tidak konsisten merupakan munculnya

data yang tidak konsisten pada kolom yang

sama dalam satu atau beberapa file data yang

direlasikan.

(25)

Penyebab

Data entry, input data yang tidak benar

Update, pembaruan data yang tidak benar

Pengendalian sistem yang tidak terkontrol/tidak

baik

Beresikokah ????

Apa akibatnya ???

(26)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

26 ●

Basis data harus terbebas dari masalah data

yang tidak konsisten, karena akan

mengakibatkan kesalahan fatal pada

informasi yang dihasilkan dari pengolahan

data dalam basis data karena tidak sesuai

dengan fakta yang ada.

Data tidak konsisten juga dapat terjadi pada

dua kemungkinan, yaitu :

Kerangkapan data dalam satu file

(27)

Dalam Satu File

Terjadi jika kemunculan data tidak konsisten

terjadi pada sati file (yang mengalami

kerangkapan data).

(28)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

28

File Pegawai_2 mengandung

data tidak konsisten pada nilai

“Gaji_Pokok”.

Sella (NIP=P002) mempunyai

Gaji_Pokok(950.000,-),

sedangkan Sany (NIP=P005)

mempunyai

Gaji_Pokok(1.000.000,-).

Padahal keduanya mempunyai

Golongan_Pegawai yang

sama IVA. Kejadian ini

menunjukkan adanya ketidak

konsistenan terhadap data

dalam file Pegawai.

Permasalahan :

(29)

Solusi

Inkosistensi data dapat mengakibatkan kesalahan informasi

pada hasil pengolahan data, misal :

Kesalahan pada saat mencetak struk daftar perolehan gaji

pegawai

Kesalahan jumlah total pengeluaran uang yang dikeluarkan

untuk gaji karyawan.

Inkosistensi data dalam satu file dapat diindari dengan cara

yang sama dengan contoh kerangkapan data :

Memecah file menjadi beberapa file-dile baru yang lebih

sederhana dan tetap saling terhubung.

(30)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

30

Contoh II

File Mahasiswa_2 mengandung

data tidak konsisten pada nilai

“Nama_Mhs”.

Data yang tersimpan "Nama_Mhs

= Santy" -> padahal yang benar

"NIM = 05050002 > Sella".

Data yang tersimpan

"Nama_Mtkul=Pemrograman II"

-> dalam baris yang lain

(31)

Solusi Contoh II

Inkosistensi data tersebut mengakibatkan :

Kesalahan informasi pada saat pengolahan data,

misal pada saat cetak KRS.

Solusi untuk mengatasi :

dapat dilakukan dengan cara merancang file secara

benar sesuai dengan definisi basis data. Yaitu

mencegah terjadinya kernagkapan data dan

memecah file seperti pada Mahasiswa_1,

(32)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

32

Dalam Beberapa File

Terjadi akibat rancangan struktur file yang

mengalami kerangkapan data dalam beberapa

file.

(33)

Akibat

Pada tabel Minat_Mahasiswa_2 terlihat bahwa

Nama_Mhs(NIM=0505003)=Sella. Padahal pada tabel

Mahasiswa_3=Santy.

Inskosistensi data tersebut mengakibatkan :

Kesalahan informasi hasil pengolahan data dari file Minat_Mhs,

misalnya pada saat mencetak daftar Minat_Mhs, yaitu Sella memiliki 2

minat Jaringan dan web.

Sedangkan Santy tidak pernah tampil sama sekali.

Data tidak konsisten dalam beberapa file dapat diatasi sebagaimana

mengatasi kerangapan data dalam beberapa file ,

Dengan cara menghapus kolom data yang rangkap sesuai dengan

(34)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

34

Kesimpulan

Kejadian inkosistensi file dalam basis data

umumnya akan sangat sulit diketahui. Oleh

karena itu inkosistensi data harus diantisipasi

sejak dini, yang dimulai pada saat pertama kali

perancangan basis data, yaitu merancang file

yang terbebas dari kerangkapan data.

(35)
(36)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

36

Data Terisolasi

Data terisolasi disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data

dimana program aplikasi tidak dapat mengakses data-data dari

file-file tertentu, kecuali jika program aplikasi diubah/ditambah, sehingga

seolah-olah ada file yang terpisah/terisolasi terhadap file lain dalam

basis data.

Sebab ???

Akibat ???

(37)

Sebab ??

Data terisolasi harus dihindari, karena :

Mengakibatkan tidak lengkapnya informasi yang dihasilkan

dari pengolahan data dalam basis data.

Sehingga menjadikan data-data dalam basis data tidak

bernilai karena tidak lengkap.

Data terisolasi terjadi akibat :

Tidak adanya kemungkinan untuk menghubungkan antar

data dalam file

Tidak adanya standarisasi data (berkaitan dengan

(38)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

38

(39)

Seandainya diperlukan informasi mengenai :

Siapa pembimbing minat mahasiswa bernama

Sinta (NIM=05050001) yang mempunyai

Minat_Mhs=Pemrograman, maka file-file tersebut

tidak dapat memnuhi kebutuhan tersebut.

Hal ini karena tidak adanya hubungan antara

Pembimbing_Minat_1 dengan file

Minat_Mahasiswa_3.

(40)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

40

Solusi

Untuk mengatasi, perlu dirancang sebuah file

baru yang berfungsi untuk antara data minat

dengan data pembimbing.

(41)

Cara I

Cara tersebut baik jika

dilakukan apabila ada

kemungkinan bahwa

seorang pembimbing

dapat membimbing lebih

dari satu minat, sehingga

penambahan file

Membimbing akan

terhindar dari redundancy

data Nama_Pembimbing.

(42)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

42

Cara II

Cara tersebut baik dilakukan apabila tidak ada

kemungkinan bahwa seorang pembimbing dapat

membimbing lebih dari satu minat, sehingga penambahan

kolom Minat dalam file Pembimbing_Minat_2 akan lebih

efisien dalam hal penggunaan media penyimpanan.

(43)

Cara III

Jika :

Apabila macam minat yang ada pada mahasiswa

dapat bermacam-macam, satu mahasiswa dapat

memiliki lebih dari satu minat, bisa muncul

minat-minat baru, macam minat-minat dapat berubah-ubah.

Maka :

Maka cara I dan cara II masih akan menimbulkan

permasalahan.

Ketika nilai rinci data minat bisa sangat panjang,

(44)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

(45)

Wacana Lain

Dalam hal data terisolasi muncul akibat

domain/format data yang tidak standar,

maka permasalahan ini hanya dapat

diselesaikan dengan cara

merubah/menyesuaikan format data dalam file

basis data sehingga data-data di dalamnya

(46)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

46

Contoh

Contoh :

NIM (Mahasiswa), didefinisikan sebagai numerik.

Sedangkan NIM (MInat_Mahasiswa), didefiniskan sebagai

karakter.

Berarti NIM dalam dua file tersebut mempunyai dua domain

yang berbeda.

Perbedaan data dalam domain data mengakibatkan

data-data dalam file Mahasiswa dan Minat _Mahasiswa tidak dapat

dihubungkan.

Dapat diatasi dengan cara mengubah domain data dalam

(47)

Kesimpulan

Data terisolasi dapat dihindari dengan cara :

Menambah file baru bertipe transaksi yang

berfungsi sebagai penghubung antar data dalam

file-file lain yang telah ada.

Menambah kolom yang berfungsi sebagai

penghubung dengan file-file lain yang telah ada.

Menyesuaikan domain kolom yang berfungsi untuk

(48)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

48

(49)

Keamanan Data

Kemanan data merupakan aspek kritis dalam

basis data.

Prinsip dasar dari keamanan data dalam basis

data dalam basis data adalah bahwa data-data

dalam basis data merupakan sumber informasi

yang sangat penting dan rahasia.

Oleh karena itu, data-data tersebut harus dijaga

dari berbagai hal yang kemungkinan dapat

merusak data.

(50)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

50

Recovery

Suatu proses menggunakan/mengambil kembali basis data dari media

penyimpanan cadangan untuk mengembalikan data pada kondisi yang benar

karena terjadi kerusakan data akibat kerusakan media penyimpanan, program

aplikasi, operating system, basis data, hardware, dll.

Integrity

Berkaitan dengan unjuk kerja sistem untuk dapat menjaga data-data dalam basis

data agar selalu berada dalam kondisi yang benar (tipe dan ukuran), up to data,

konsisten, dan selalu tersedia.

Concurency

Berkaitan dengan mekanisme pengendalian basis data saat digunakan oleh

beberapa aplikasi secara bersamaan agar terhindar dari kesalahan-kesalahan

akibat akibat transaksi berbeda yang dilakukan secara bersamaan.

(51)

Privacy

Dimaksudkan sebagai pembatasan akses (hak akses) dalam basis data untuk

mencegah dan melindungi basis data dari penggunaan oleh orang-orang yang

tidak berhak dan penguhan basis data yang tidak dikehendaki.

Security

Suatu mekanisme sistem untuk mencegah dan melindungi basis data,

kehilangan akibat kerusakan pada fisik media penyimpanan, kebakaran, banjir,

dll.

(52)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

52

(53)

Integritas Data

Integritas data berhubungan dengan kinerja

sistem agar dapat melakukan kendali/kontrol

pada semua bagian sistem.

Integritas dimaksudkan sebagai suatu sarana

untuk meyakinkan bahwa data-data yang

tersimpan dalam basis data selalu berada :

Dalam kondisi benar (tipe dan ukuran data),

Up to date (sesuai dengan kondisi aktual),

Konsisten, dan

(54)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

54

Pencegahan

Meyakinkan bahwa nilai-nilai data adalah benar

sejak pertama kali di inputkan ke dalam basis

data.

Contoh metode pemecahan, misalnya :

Mengeset secara seksama prosedure

penangkapan data (data capture) yang dilakukan

secara manual, atau

Membuat modul dalam program aplikai untuk

mengecek validitas nilai data pada saat di inputkan

ke dalam mesin (data entry)

(55)

Integritas dalam basis data berhubungan dengan

dua aspek :

Integritas dimain (domain integrity)

Key constraint, berkaitan dengan dua hal :

Integritas entitas -> pada kunci primer relasi

Integritas referensial -> pada kunci penghubung

(56)

SQ - http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id [email protected]

56

Thanks

For Participating In My Class

C U Next Week

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan dalam kegiatan ini mencakup tiga permasalahan, pertama bagaimana perancangan basis data di KPRI Harapan Kecamatan Gemuh, kedua bagaimana susunan dan tata bahasa

Permasalahan dalam kegiatan ini mencakup tiga permasalahan, pertama bagaimana perancangan basis data di KPRI Harapan Kecamatan Gemuh, kedua bagaimana susunan dan tata bahasa

Sebelum mencoba untuk merancang suatu aplikasi basis data, sangatlah penting bahwa pertama kali kita harus mengidentifikasi batasan- batasan sistem yang ada dan bagaimana

Sistem basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel) yng saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah komputer) dan sekumpulan program

Perancangan sistem basis data pada SMK 2 YP Karya mempunyai tujuan untuk merancang sistem basis data yang menerapkan infrastruktur yang baik dalam perancangan aplikasi-aplikasi

Permasalahan dalam kegiatan ini mencakup tiga permasalahan, pertama bagaimana perancangan basis data di KPRI Harapan Kecamatan Gemuh, kedua bagaimana susunan dan tata bahasa

secara konsep basis data atau database adalah kumpulan dari data-data yang membentuk suatu berkas file yang saling berhubungan relation dengan tata cara yang tertentu untuk membentuk

Perancangan Tahap perancangan sistem dilakukan melalui tiga tahap dimulai dari perancangan basis data dilakukan menggunakan pendekatan pemodelan data semi terstruktur menggunakan