• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGANTAR. Wonosobo, Maret 2018 BUPATI WONOSOBO EKO PURNOMO, SE., MM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGANTAR. Wonosobo, Maret 2018 BUPATI WONOSOBO EKO PURNOMO, SE., MM."

Copied!
265
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

PENGANTAR

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Pemerintah Kabupaten Wonosobo tahun 2017 disusun sebagai media untuk mempertanggungjawabkan akuntabilitas kinerja pemerintahan sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Wonosobo bepedoman Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Nomor 53 Tahun 2014, tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. LkjIP Pemerintah Kabupaten Wonosobo memuat tentang analisis akuntabilitas kinerja yang menggambarkan pencapaian kinerja indikator sasaran dan tujuan dalam mendukung tercapainya Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Wonosobo.

LKjIP Pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun 2017 diharapkan dapat menjadi panduan bagi instansi pemerintah dilingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk meningkatkan kinerja organisasinya sesuai dengan visi, misi, tujuan,sasaran, progam dan kebijakan yang telah ditetapkan menuju terwujudnya Pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance and Clean Government) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo

Akhirnya kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan LKjIP ini, semoga bermafaat bagi peningkatan kinerja Kabupaten Wonosobo, dalam upaya berkontribusi bagi peningkatan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif, efisien dan lebih berorientasi pada pelayanan bagi masyarakat.

Wonosobo, Maret 2018 BUPATI WONOSOBO

(4)

ii

PERNYATAAN REVIU INSPEKTORAT

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

I N S P E K T O R A T

Jl. A. Yani No. 35 Telepon/Faximile (0286) 321039 Wonosobo 56314 Email: inspektoratwonosobo@gmail.com

PERNYATAAN TELAH DIREVIU

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LkjIP)

KABUPATEN WONOSOBO

TAHUN 2017

Kami telah mereviu Laporan Kinerja lnstansi Pemerintah

Kabupaten Wonosobo untuk tahun anggaran 2017 sesuai Pedoman

Reviu atas

Laporan Kinerja. Substansi informasi yang dimuat dalam

Laporan Kinerja menjadi

tanggung

jawab manajemen Pemerintah

Kabupaten Wonosobo.

Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan

kinerja telah disajikan secara akurat,

andal, dan valid

.

Berdasarkan reviu

kami, pengecualian pada masalah yang kami

jelaskan dalam paragraf berikut, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang

menimbulkan perbedaan dalam meyakini

keandalan informasi yang

disajikan di dalam laporan kinerja ini

.

Hasil Reviu LKJiP

Kabupaten Wonosobo sebagaimana diuraikan

dalam Laporan Hasil

Reviu merupakan kompilasi dengan hasil evaluasi

SAKIP yang menguraikan perbaikan penyelenggaraan kinerja

instansi

pemerintah

dan koreksi atas penyajian laporan kinerja yang belum

selesai dilakukan oleh unit pengelola

kerja.

Wonosobo, 16 April 2018

INSPEKT UR

KABUPATEN WONOSOBO

Drs. GATOT HERMAWAN

Pembina Utama Muda

NIP. 19620202 198503 1 022

(5)

DAFTAR ISI

PENGANTAR ... I PERNYATAAN REVIU INSPEKTORAT ... II DAFTAR ISI ... III DAFTAR TABEL ... VI DAFTAR GAMBAR ... XI RINGKASAN EKSEKUTIF... XII

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. GAMBARAN UMUM DAN ASPEK STRATEGIS PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO ... 1

1. Aspek Geografis ... 1

2. Aspek Demografi ... 3

3. Kondisi Ekonomi ... 4

4. Pendidikan dan Kesehatan ... 6

5. Pemerintahan... 8 C. ISU STRATEGIS ... 10 BAB II ... 14 PERENCANAAN KINERJA ... 14 A. VISI ... 14 B. MISI ... 14

C. Tujuan dan Sasaran ... 19

D. Perjanjian Kinerja ... 22

BAB III ... 26

AKUNTABILITAS KINERJA ... 26

A. CAPAIAN KINERJA... 26

1. Misi 1 : Meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara ... 26

a. Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum Dan Perlindungan Masyarakat ... 27

b. Urusan Kebudayaan ... 31

c. Urusan Administrasi Pemerintahan ... 34

d. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa ... 35

2. Misi 2: Meningkatkan capaian kinerja dan pemajuan penyelenggaraan pemerintahan daerah... 36

a. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan bidang Perencanaan... 37

b. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan Bidang Penelitian Dan Pengembangan ... 40

c. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan Bidang Keuangan ... 46

d. Fungsi Penunjang Urusan Kepegawaian dan Pendidikan dan Pelatihan ... 49

e. Fungsi Penunjang Urusan Administrasi Pemerintahan ... 51

f. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan Bidang Pembinaan dan Pengawasan ... 55

(6)

iv g. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan Bidang Hukum Dan Penataan

Peraturan Perundang-Undangan ... 63

h. Urusan Komunikasi dan Informasi ... 65

i. Urusan Statistik ... 68

j. Urusan Persandian ... 69

k. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa ... 73

l. Urusan Transmigrasi ... 76

m. Urusan Pertanahan ... 79

n. Urusan Kearsipan ... 83

o. Kerjasama Daerah... 85

3. Misi 3 : Meningkatkan kemandirian daerah ... 88

a. Urusan Tenaga Kerja ... 88

b. Urusan Pertanian ... 98

c. Urusan Pangan ... 105

d. Urusan Kelautan Dan Perikanan... 111

e. Urusan Perdagangan ... 115

f. Urusan Perindustrian ... 118

g. Urusan Koperasi dan UKM ... 124

h. Urusan Pariwisata ... 127

i. Urusan Penanaman Modal ... 134

j. Urusan Perpustakaan ... 138

k. Urusan Kepemudaan Dan Olahraga ... 141

4. Misi 4: Meningkatkan pelayanan dasar dan sarana prasarana publik untuk kesejahteraan yang merata ... 145

a. Urusan Pendidikan ... 147

b. Urusan Kesehatan ... 154

c. Urusan Sosial ... 168

d. Urusan Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman ... 172

e. Urusan Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang ... 177

f. Urusan Tenaga Kerja ... 190

g. Urusan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak ... 191

h. Urusan Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana ... 196

i. Urusan Wajib Administrasi Kependudukan Dan Pencatatan Sipil ... 200

j. Urusan Perhubungan ... 204

k. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa ... 208

l. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan bidang Perencanaan... 212

5. Misi 5 Melakukan harmonisasi prinsip berkelanjutan dan berkesinambungan dalam pembangunan daerah ... 212

a. Urusan Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang ... 213

b. Urusan Lingkungan Hidup... 215

c. Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum Dan Perlindungan Masyarakat ... 221

B. REALISASI ANGGARAN ... 222

1. Pengelolaan Pendapatan Daerah ... 224

a. Kebijakan Umum Pendapatan Daerah ... 224

b. Target dan Realisasi Pendapatan Daerah ... 224

(7)

a. Kebijakan Umum Belanja Daerah. ... 230

b. Target dan Realisasi Belanja Daerah ... 232

3. Pengelolaan Pembiayaan Daerah ... 240

a. Kebijakan Pembiayaan Daerah ... 240

b. Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah ... 241

c. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA). ... 242

BAB IV ... 243

(8)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Indikator Kependudukan Kabupaten Wonosobo Tahun 2015-2016 ... 3 Tabel I.2 Perkembangan Nilai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga

Berlaku Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Wonosobo Tahun 2015-2017 (Juta Rupiah) ... 4 Tabel I.3 Perkembangan Nilai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga

Konstan Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Wonosobo Tahun 2015-2017 (Juta Rupiah) ... 5 Tabel I.4 Indikator Pendidikan 2015-2016 ... 6 Tabel I.5 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2015-2016

Kabupaten Wonosobo ... 7 Tabel I.6 Profil PNS Kabupaten Wonosobo Berdasarkan Jenjang Pendidikan ... 9 Tabel II.1 Keselarasan Misi RPJMN dengan Misi RPJMD Wonosobo Tahun

2016-2021... 15 Tabel II.2 Keselarasan Antara Misi RPJMD Provinsi Jawa Tengah 2013-2018 dengan Misi RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021 ... 16 Tabel II.3 Keselarasan Misi RPJPD Kabupaten Wonosobo Tahun 2005-2025 Dengan

Misi RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021 ... 17 Tabel II.4 Penerjemahan Unsur Visi Ke Dalam Misi RPJMD Kabupaten Wonosobo

2016-2021 ... 18 Tabel II.5 Sinkronisasi prioritas pembangunan Kabupaten Wonosobo dengan

prioritas Nasional dan Provinsi Jawa Tengah ... 18 Tabel II.6 Keterkaitan Misi, Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran RPJMD

Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021 ... 20 Tabel II.7 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 ... 23 Tabel III.1 Capaian Kinerja Misi 1 ... 26 Tabel III.2 Capaian Kinerja Urusan Urusan Trantibum dan Linmas berdasarkan

Indikator RPJMD 2016-2021 ... 30 Tabel III.3 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Ketentraman, Ketertiban

Umum dan Perlindungan Masyarakat ... 31 Tabel III.4 Capaian Kinerja Urusan Kebudayaan Tahun 2017 Berdasarkan Indikator

RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021 ... 33 Tabel III.5 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Kebudayaan ... 34 Tabel III.6 Capaian Kinerja Misi 2 ... 36 Tabel III.7 Capaian Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan Tahun 2017

berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021 . 38 Tabel III.8 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Perencanaan ... 40 Tabel III.9 Permasalahan dan Solusi pada Urusan Penelitian dan Pengembangan . 45 Tabel III. 10 Capaian Kinerja Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan Bidang

Keuangan Tahun 2017 ... 47 Tabel III.11 Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pemerintahan Bidang Keuangan

(9)

Tabel III.12 Capaian Kinerja Urusan Pemerintahan Bidang Kepegawaian dan Diklat Tahun 2017 Berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun

2016-2021 ... 50

Tabel III.13 Capaian Kinerja Urusan Administrasi Pemerintahan Berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021 ... 53

Tabel III.14 Matriks Permasalahan dan Solusi Urusan Administrasi Pemerintahan . 54 Tabel III.15 Capaian Kinerja Fungsi Lain Urusan Pemerintahan Bidang Pengawasan Tahun 2017 Berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021 ... 58

Tabel III.16 Matriks Permasalahan dan Solusi Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan Bidang Pemerintahan Bidang Pengawasan ... 61

Tabel III.17 Capaian Kinerja Fungsi Hukum Dan Penataan Peraturan Perundang-Undangan berdasarkan Indikator RPJMD 2016-2021 ... 64

Tabel III.18 Peraturan Daerah yang ditetapkan Tahun 2017 ... 64

Tabel III.19 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Hukum dan Penataan Perundang-Undangan ... 65

Tabel III.20 Capaian Kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika Tahun 2017 Berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021 . 67 Tabel III.21 Matriks Permasalahan dan Solusi Urusan Komunikasi dan Informatika . 67 Tabel III.22 Capaian Kinerja Urusan Statistik Tahun 2017 berdasarkan Indikator RPJMD 2016-2021 ... 69

Tabel III.23 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Statistik ... 69

Tabel III.24 Capaian Kinerja Urusan Persandian Berdasarkan Indikator RPJMD 2016-2021... 72

Tabel III.25 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Persandian ... 72

Tabel III.26 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Berdasarkan RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021 ... 74

Tabel III.27 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa ... 76

Tabel III.28 Capaian Kinerja Urusan Transmigrasi Berdasarkan RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021 ... 78

Tabel III.29 Matrik Permasalahan dan Solusi Urusan Transmigrasi ... 79

Tabel III.30 Capaian Kinerja Urusan Pertanahan Berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021 ... 81

Tabel III.31 Matriks Permasalahan dan Solusi Urusan Pertanahan ... 82

Tabel III.32 Capaian Kinerja Urusan Kearsipan Tahun 2017 Berdasarkan Indikator RPJMD 2016-2021 ... 84

Tabel III.33 Matriks Permasalahan dan Solusi Urusan Kearsipan ... 85

Tabel III.34 Matriks Permasalahan dan Solusi Urusan Kerjasama Daerah ... 87

Tabel III.35 Capaian Kinerja Misi 3 ... 88

Tabel III.36 Jumlah Penempatan Tenaga Kerja Kabupaten Wonosobo ... 92

Tabel III.37 Capaian Kinerja Urusan Ketenagakerjaan Berdasarkan Indikator RPJMD 2016-2021 ... 95

Tabel III. 38 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pilihan Ketenagakerjaan ... 97

(10)

viii Tabel III.39 Capaian Kinerja Program Urusan Pertanian Tahun 2017 Berdasarkan

RPJMD 2016-2021 ... 100 Tabel III.40 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pertanian ... 104 Tabel III.41 Capaian Kinerja Urusan Pangan Berdasarkan Berdasarkan RPJMD

2016-2021... 108 Tabel III.42 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pangan... 111 Tabel III.43 Capaian Kinerja Urusan Urusan Perikanan 2017 berdasarkan RPJMD

2016-2021 ... 112 Tabel III.44 Matriks Permasalahan dan Solusi Urusan Kelautan dan Perikanan ... 115 Tabel III.45 Capaian Kinerja Urusan Perdagangan Tahun 2017 berdasarkan RPJMD

2016-2021 ... 116 Tabel III.46 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Perdagangan ... 117 Tabel III.47 Capaian kinerja Urusan Perindustrian Tahun 2017 berdasarkan RPJMD

2016-2021 ... 122 Tabel III.48 Permasalahan dan solusi urusan Perindustrian ... 123 Tabel III.49 Capaian Kinerja Urusan Koperasi dan UKM Berdasarkan RPJMD

2016-2021... 126 Tabel III.50 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Koperasi dan UMKM ... 127 Tabel III.51 Capaian Kinerja Urusan Kepariwisataan Tahun 2017 Berdasarkan RPJMD

2016-2021 ... 131 Tabel III.52 Matriks Permasalahan dan Solusi Urusan Pariwisata ... 133 Tabel III.53 Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal Tahun 2017 Berdasarkan

Indikator RPJMD 2016-2021 ... 136 Tabel III.54 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Penanaman Modal... 138 Tabel III.55 Capaian Kinerja Urusan Perpustakaan Tahun 2017 Berdasarkan Indikator RPJMD 2016-2021 ... 140 Tabel III.56 Matriks Permasalahan dan Solusi Urusan Perpustakaan ... 141 Tabel III.57 Capaian Kinerja Urusan Pemuda dan Olahraga Tahun 2017 Berdasarkan

Indikator RPJMD 2016-2021 ... 143 Tabel III.58 Matriks Permasalahan dan Solusi Urusan Kepemudaan dan Olahraga 144 Tabel III.59 Capaian Kinerja Misi 4 ... 145 Tabel III.60 Capaian Kinerja Urusan Pendidikan Tahun 2017 Berdasarkan Indikator

RPJMD 2016-2021 ... 151 Tabel III.61 Matriks Permasalahan dan Solusi Urusan Pendidikan ... 153 Tabel III.62 Capaian kinerja Urusan Kesehatan Tahun 2017 berdasarkan Indikator

Kinerja RPJMD 2016-2021 ... 161 Tabel III.63 Permasalahan dan Solusi Penyelenggaraan Urusan Kesehatan ... 166 Tabel III.64 Capaian Kinerja Urusan Sosial Tahun 2017 Berdasarkan Indikator RPJMD

2016 – 2021 ... 170 Tabel III.65 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Sosial ... 172 Tabel III.66 Capaian Kinerja Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Berdasarkan Indikator RPJMD 2016-2021 ... 173 Tabel III.67 Permasalahan dan Solusi Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan

(11)

Tabel III.68 Capaian Kinerja Urusan Penataan Ruang Berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021 ... 187 Tabel III.69 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang ... 190 Tabel III.70 Capaian Kinerja Urusan Ketenagakerjaan berdasarkan Indikator RPJMD

Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021 ... 190 Tabel III.71 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Perempuandan Perlindungan

Anak Berdasarkan RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021 ... 194 Tabel III.72 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak ... 195 Tabel III.73 Indikator Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Berdasarkan RPJMD Tahun 2016-2021 ... 198 Tabel III.74 Peserta KB Menurut Metode Kontrasepsi Tahun 2016-2017 ... 199 Tabel III.75 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana ... 200 Tabel III.76 Capaian Kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Berdasarkan

Indikator RPJMD Kabupaten Wonosobo 2016-2021 ... 201 Tabel III.77 Matriks Permasalahan dan Solusi ... 203 Tabel III.78 Capaian Kinerja Urusan Perhubungan berdasarkan Indikator RPJMD

Kabupaten Wonosobo 2016-2021 ... 206 Tabel III.79 Permasalahan dan Solusi Urusan Perhubungan Tahun 2017 ... 207 Tabel III.80 Capaian Kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021 ... 210 Tabel III.81 Matriks Permasalahan dan Solusi pada Urusan Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa ... 211 Tabel III.82 Capaian Kinerja Urusan Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan bidang

Perencanaan Berdasarkan Indikator RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021 ... 212 Tabel III.83 Capaian Kinerja Misi 5 ... 212 Tabel III.84 Capaian Kinerja Urusan Penataan Ruang Tahun 2017 berdasarkan

Indikator RPJMD Kabuapten Wonosobo 2016-2021 ... 214 Tabel III. 85 Capaian kinerja Urusan Lingkungan Hidup Tahun 2017 berdasarkan

Indikator Kinerja RPJMD Kabupaten Wonosobo 2016-2021 ... 218 Tabel III.86 Matriks Permasalahan dan Solusi Urusan Lingkungan Hidup ... 220 Tabel III.87 Capaian Kinerja Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum Dan

Perlindungan Masyarakat Tahun 2017 berdasarkan Indikator RPJMD Kabuapten Wonosobo 2016-2021 ... 222 Tabel III.88 Matriks Permasalahan dan Solusi Urusan Ketentraman, Ketertiban

Umum Dan Perlindungan Masyarakat ... 222 Tabel III.89 Uraian Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2017 ... 224 Tabel III.90 Uraian Pendapatan Menurut Obyek Pendapatan Daerah Tahun Anggaran

2017... 226 Tabel III.91 Uraian Pendapatan Menurut Organisasi Pengelola Pendapatan Tahun

(12)

x Tabel III.92 Realisasi Pendapatan Kurang dari Anggaran OPD ... 229 Tabel III.93 Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 Menurut Urusan Pemerintahan 232 Tabel III.94 Realisasi Belanja Daerah Untuk Keselarasan dan Keterpaduan Urusan

Pemerintahan Daerah dan Fungsi Dalam Kerangka Pengelolaan

Keuangan ... 234 Tabel III.95 Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 Menurut Obyek Belanja ... 235 Tabel III.96 Ringkasan Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 BTL dan BL

... 239 Tabel III.97 Uraian Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2017 ... 242 Tabel IV.1 Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 ... 243

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Peta Wilayah Kabupaten Wonosobo ... 2 Gambar I.2 Persentase Tingkat Kemiskinan Kabupaten Wonosobo dan Provinsi Jawa

Tengah ... 3 Gambar I.3 Penduduk Usia 15 Tahun ke atas Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

(14)

xii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Wonosobo Tahun 2017 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan tahun 2017 yang merupakan tahun kedua pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pertama Daerah (RPJMD) Tahun 2016-2021 yang mengusung visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih yaitu Terwujudnya Wonosobo Bersatu

untuk Maju, Mandiri dan Sejahtera untuk Semua. Visi tersebut kemudian dijabarkan

dalam tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan pembangunan serta program dan kegiatan indikatif beserta rencana pendanaannya yang akan dilaksanakan dalam 5 (lima) tahun ke depan sebagai respon atas kondisi, kebutuhan dan aspirasi masyarakat Kabupaten Wonosobo.

Untuk tahun 2017 ditetapkanlah Tema Pembangunan Kabupaten Wonosobo yaitu: “Pemantapan Kualitas reformasi Birokrasi untuk Meningkatkan Daya

Saing dan Produktifitas Daerah Guna Mempercepat Penurunan Angka Kemiskinan ”. Penjabaran makna dari tema tersebut adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas reformasi birokrasi untuk tata kelola pemerintahan yang baik, dengan fokus pada:

a. Perbaikan tata kelola pemerintahan dengan prioritas pengembangan sistem penopang (support system) berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk penguatan reformasi birokrasi dan perbaikan pelayanan bagi masyarakat;

b. Peningkatan partisipasi publik dalam proses perencanaan pembangunan dan pengambilan kebijakan;

c. Pengelolaan aset daerah secara profesional.

2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan sesuai perspektif hak warga (rights-based approach), melalui:

a. Peningkatkan akses pendidikan dasar universal 12 tahun;

b. Peningkatan kompetensi tenaga kerja dan akses informasi bursa kerja dan pelatihan;

c. Peningkatan derajat kesehatan untuk mendukung perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), layanan kesehatan dasar dan pencegahan penyakit menular; d. Peningkatan layanan jaminan kesehatan masyarakat;

e. Peningkatan pengetahuan dan kecukupan pangan yang berkualitas; f. Pemenuhan layanan dasar PMKS

3. Mempercepat pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan, pemerataan dan daya saing daerah, melalui :

a. Pembangunan dan peningkatan infrastruktur strategis kabupaten dan jalan poros desa untuk mendukung pusat-pusat pertumbuhan;

b. Peningkatan akses sanitasi dan air minum layak bagi masyarakat; RKPD 2017 Kabupaten Wonosobo;

(15)

c. Pengurangan areal kawasan kumuh (RTLH) perkotaan dan spot kumuh perdesaan;

d. Pengembangan infrastruktur dan sistem penopang layanan di kecamatan untuk mendukung layanan administrasi dan perijinan terintegrasi.

4. Meningkatkan pengelolaan dan nilai tambah sumberdaya alam (SDA) yang berkelanjutan melalui:

a. Perlindungan dan konservasi sumber daya alam;

b. Pengendalian pencemaran perusakan lingkungan dalam pemanfaatan sumber daya alam;

c. Pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan.

5. Meningkatkan pembangunan perdesaan dalam upaya pengurangan kemiskinan dan pengangguran melalui:

a. Pengembangan infrastruktur ekonomi di pusat pertumbuhan kawasan perdesaan (pengembangan pasar desa);

b. Pengembangan kawasan perdesaan melalui agropolitan, minapolitan, dan agroindustri.

6. Penguatan potensi ekonomi lokal berbasis komoditas dan kawasan didukung dengan pembangunan pertanian dalam arti luas, pariwisata,koperasi dan UMKM melalui:

a. Peningkatan ketahanan pangan melalui percepatan peningkatan produksi dan produktifitas pertanian dalam arti luas;

b. Pembangunan dan pengembangan pariwisata terpadu;

c. Pengembangan pasar kecamatan sebagai penyangga perekonomian kabupaten berbasis kawasan pertumbuhan;

d. Pembangunan ekonomi lokal melalui Percepatan Pengembangan Koperasi, UMKM / IKM berbasis sentra, klaster, inkubator bisnis, dan OVOP;

e. Peningkatan Investasi dan Ekspor Komoditas Unggulan f. Pengendalian Inflasi Daerah

7. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup, mitigasi bencana alam dan penanganan perubahan iklim melalui:

a. Pemantapan penataan ruang daerah;

b. Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan;

c. Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) untuk aktifitas publik dan komunitas; d. Perencanaan dan pengendalian pembangunan di daerah-daerah yang rawan

bencana;

e. Peningkatan ketahanan komunitas (resilient community) tanggap bencana; 8. Penguatan penyelenggaraan trantibum dan linmas untuk menopang proses

demokratisasi melalui:

a. Penguatan partisipasi aktif masyarakat dan komunitas dalam kemitraan stabilitas, ketentraman, dan ketertiban;

b. Pengembangan kemitraan pemerintah dan masyarakat dalam sistem perlindungan masyarakat;

c. Peningkatan pelayanan angkutan dan keamanan lalu lintas yang nyaman, manusiawi, dan berperspektif ramah HAM;

(16)

xiv d. Pemantapan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat melalui

kemitraan sistem kewaspadaaan dini.

Sesuai dengan kerangka logis RPJMD tersebut, input dana pembangunan melalui belanja APBD, secara akumulatif memiliki pengaruh terhadap capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Wonosobo pada tahun 2017. Secara berkesinambungan, diharapkan target bisa tercapai sesuai dengan tahapan RPJMD 2016-2021. Apabila dikaitkan dengan indikator RPJMD 2016-2021, maka capaian indikator makro pembangunan tahun 2017 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN CAPAIA N 2016 TARGET 2017 CAPAIAN 2017 % CAPAIAN TARGET AKHIR RPJMD CAPAIAN S.D. 2017 TERHADA P RPJMD MISI 1: Meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

Meningkatkan rasa kemanusiaan, toleransi dan keharmonisan untuk hidup secara berdampingan 1 Meningkatnya nilai demokrasi serta kesadaran kesadaran/pem ahaman tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara Indeks Demokrasi 70 71 80 112,68 75 106,67 2 Meningkatnya toleransi dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat Indeks Toleransi 0,45 0,49 0,87 177,55 0,49 177,55 3 Meningkatnya semangat dan budaya gotong royong Indeks Gotong Royong 0,55 0,57 0,82 143,86 0,65 126,15 4 Meningkatnya ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat Indeks Rasa Aman 0,61 0,62 0,68 109,68 0,66 103,03

Misi 2: Meningkatkan capaian kinerja dan pemajuan penyelenggaraan pemerintahan daerah

Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan daerah dan desa sesuai semangat Reformasi Birokrasi untuk perbaikan pelayanan publik 1 Meningkatnya kualitas reformasi birokrasi dan aparatur pemerintahan daerah dan desa yang profesional, transparan, bersih dan melayani Indeks Reformasi Birokrasi 80,00 81,00 74,06 91,43 85 87,12 Indeks Kepuasan Masyarakat 69,02 72,00 76,80 106,67 80 96

Misi 3: Meningkatkan kemandirian daerah

Meningkatkan produktivitas, kemampuan pengelolaan sumber daya dan membangun budaya berdikari yang optimal dengan tetap memperhatikan lingkungan 1 Meningkatnya produksi dan produktivitas daerah dengan tetap menjaga kualitas lingkungan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku 29.46 7.110 16.014.883,7 15.36 5.361, 61 95,94 29.46 7.110 52,14 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 11.97 1.598 12.153.680,20 11.94 9.926, 14 98,32 16.422.929 72,76 Niai Tukar Petani (NTP) 108 112 108 96,43 120 90,00 Laju Inflasi 3 3,33 2,97 89,19 3 99,00 Pertumbuhan Ekonomi 6,52 5,90 5,25 88,98 6,52 80,52

(17)

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN CAPAIA N 2016 TARGET 2017 CAPAIAN 2017 % CAPAIAN TARGET AKHIR RPJMD CAPAIAN S.D. 2017 TERHADA P RPJMD 2 Terwujudnya masyarakat yang bermartabat, berbudaya dan berdikari. Indeks Ketahanan Pangan 90 87,9 90 102,39 90 100,00 3 Meningkatnya daya saing daerah Produktivitas Total Daerah 31,76 30,46 31,76 104,27 31,8 99,87 PDRB per kapita 20,42 16,34 14,6 89,35 20,42 71,50 Indeks kapasitas Fiskal 0,15 1 0,15 15,00 0,2 75,00

Misi 4: Meningkatkan pelayanan dasar dan sarana prasarana publik untuk kesejahteraan yang merata

Terwujudnya pertumbuhan yang berkeadilan dalam aspek ekonomi, sosial dan lingkungan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan 1 Terpenuhinya layanan dan hak dasar untuk kesejahteraan masyarakat IPM 65,71 66,87 66,19 98,98 69,74 94,91 Rata-rata Lama Sekolah 6,11 6,32 6,12 96,84 7,11 86,08 Angka Melek Huruf penduduk 15 tahun ke atas 98,91 96,96 93,88 96,82 99,99 93,89 Rata-Rata Usia Harapan Hidup 71,35 71,79 71,16 99,12 73 97,48 Angka Kematian Ibu 116,56 75,14 80,00 106,47 63,18 126,62 Angka Kematian Bayi 12,82 7,14 7,70 107,84 7,5 102,67 Prevalensi Balita Gizi kurang 2,56 % 1,82% 2,56 140,66 1,1% 232,73 Prevalensi balita gizi buruk 0,12 % 0,74 0,12 16,22 0,60% 2000,00 Persentase KK yang mendapatkan akses sanitasi dasar 58,80 % 52,66% 52,66 % 100,00 80,50 % 65,42 Persentase panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik dan sedang 60,37 % 65,63 74,33 % 1,13 70% 106,19 2 Terpenuhinya layanan penunjang untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat secara lebih berkeadilan IPG (Indeks Pembanguna n Gender) 92,91 93,72 92,91 99,14 92,93 99,98 IDG (Indeks Pemberdayaa n Gender) 47,72 46,37 47,72 102,91 45,70 104,42 Prevalensi Kekerasan Terhadap Anak 2,7 2,80 2,29 81,79 2,93 78,16 TFR (Total Fertility Rate) 2,13 2,19 2,30 105,02 2,18 105,50 Prosentase Penduduk Berakte Kelahiran 79,48 % 83,83% 34,89% 41,62 81,19% 42,97

(18)

xvi

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

CAPAIA N 2016 TARGET 2017 CAPAIAN 2017 % CAPAIAN TARGET AKHIR RPJMD CAPAIAN S.D. 2017 TERHADA P RPJMD Presentase Penduduk Ber KTP 91,57 98,34% 72,93 74,36 98,08 74,36 3 Terwujudnya kesetaraan pertumbuhan ekonomi antar wilayah Indeks Gini 0,34 0,28 0,34 121,43 0,34 100,00 Indeks Williamson 0,35 0,34 0,35 102,94 0,35 100,00 4 Meningkatnya kesejahteraan ekonomi Persentase Angka Kemiskinan 21,40 % 18,08% 20,32% 112,39 11,40% 178,25 Indeks Kedalaman Kemiskinan 3,54 3,44 3,85 111,92 2,90 132,76 Indeks Keparahan Kemiskinan 1,04 1,03 1,10 106,80 1,010 108,91 5 Berkembangnya lapangan kerja dan kesempatan kerja Tingkat Penganggura n Terbuka 5,31 4,88 4,18 85,66 5,25 79,62 Partisipasi Angkatan Kerja 73,9 74,79 72,37 96,76 74,28 97,43 Dependency Ratio 56,76 55,30 51,35 92,86 56,06 91,60 Tingkat Kesempatan Kerja 94,66 94,72 95,82 101,16 94,70 101,18

Misi 5: Melakukan harmonisasi prinsip berkelanjutan dan berkesinambungan dalam pembangunan daerah

Terwujudnya pengelolaan SDA dan LH secara berkelanjutan berkesinambunga n 1 Terwujudnya pengelolaan SDA dan LH secara berkelanjutan berkesinambun gan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 58,15 60,15 61,42 102,11 68,15 90, 12 Ketaatan Terhadap RTRW 79,25 % 80,50 80,25 99,68 85% 94,41 2 Berkembangnya pemanfaatan energi dan energi baru/terbarukan Rasio Elektrifikasi Rumah Tangga 91,96 91,96 91,96 100,00 100,0 0 91,96 3 Meningkatnya upaya pengurangan resiko bencana melalui adaptasi dan mitigasi Indeks Resiko Bencana 129 125 135 108 120 112,5

Proses penyelenggaraan pemerintahan Daerah tahun 2017 mempedomani dokumen RKPD 2017. Adapun ikhtisar keuangan penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2017, yang merupakan tahun ke-2 dari tahapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021 adalah sebagai berikut:

1) Pendapatan daerah tahun anggaran 2017 setelah perubahan APBD dianggarkan sebesar Rp1.843.308.209.585,00 dapat terealisasi Rp1.829.284.528.788,00 atau 99,24% yang berarti kurang dari anggaran sebesar Rp14.023.680.797,00.

2) Rencana Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 setelah Perubahan sebesar Rp2.000.613.704.761,00 dapat direalisasi sebesar Rp1.715.290.159.198,00 atau 85,74% kurang dari anggaran sebesar Rp285.323.545.563,00 yang terdiri dari:

(19)

direalisasi sebesar Rp1.000.192.698.517,00 atau 91,00%, kurang dari anggaran sebesar Rp98.921.035.456,00;

b. Belanja Langsung direncanakan sebesar Rp901.499.970.788,00 dapat direalisasi sebesar Rp715.097.460.681,00 atau 79,32% kurang dari anggaran sebesar Rp186.402.510.107,00.

Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2017 dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Penerimaan Pembiayaan direncanakan sebesar Rp 178.535.995.176,00 dapat direalisasi sebesar Rp 178.694.891.234,00 atau 100,09%, melebihi dari anggaran sebesar Rp 158.896.058,00 yang terdiri dari :

a) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Lalu (SILPA) direncanakan Rp 178.535.995.176,00 dapat direalisasi sebesar Rp 178.535.995.176 atau 100 %.

b) Penerimaan Piutang Daerah direncanakan Rp 0,00 dapat direalisasi sebesar Rp 158.896.058,00.

2) Pengeluaran Pembiayaan direncanakan sebesar Rp 21.230.500.000,00 dapat direalisasi sebesar Rp 21.230.500.000,00 atau 100,00 % berupa Penyertaan Modal (investasi) Pemerintah Kab. Wonosobo kepada BUMD.

SILPA Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp271.458.760.824,00 berasal dari realisasi pendapatan dikurangi realisasi belanja ditambah pembiayaan netto, adalah sebagai berikut : 1. Realisasi pendapatan Rp 1.829.284.528.788,00 2. Realisasi Belanja Rp 1.715.290.159.198,00 3. Surplus/(Devisit) Rp 113.994.369.590,00 4. Penerimaan Pembiayaan Rp 178.694.891.234,00 5. Pengeluaran Pembiayaan Rp 21.230.500.000,00 6. Pembiayaan Netto Rp 157.464.391.234,00 7. SILPA Rp 271.458.760.824,00

(20)
(21)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan (LKjIP) Kabupaten Wonosobo 2017 bertujuan untuk memberikan informasi kepada publik mengenai kinerja yang dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo sebagaimana tertuang dalam amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Selain memberikan informasi kinerja kepada publik, laporan ini menjadi

feedback bagi Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk memperbaiki sistem kerja dan kinerjanya secara berkelanjutan.

B. GAMBARAN UMUM DAN ASPEK STRATEGIS PEMERINTAH KABUPATEN

WONOSOBO

1. Aspek Geografis

Kabupaten Wonosobo terbagi menjadi 15 kecamatan, 236 desa dan 29 kelurahan. Secara geografis, Kabupaten Wonosobo terletak antara 7˚.11’ dan 7˚.36' lintang selatan, 109˚,43' dan 110˚,'04' bujur timur, pada ketinggian 250 – 2.250 meter DPL. Luas wilayah Kabupaten Wonosobo 98.448 ha (984,48 km2) dan berjarak 120 km dari ibu kota Provinsi Jawa Tengah serta 520 km dari ibu kota negara. Batas administratif wilayah Wonosobo adalah :

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Batang;

b. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Magelang; c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kebumen dan Purworejo; d. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara dan Kebumen.

Wonosobo beriklim tropis dengan dua musim dalam setahun yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Pada tahun 2016 rata-rata suhu udara 14,3 – 26,5 °C dengan curah hujan per-tahun berkisar 3.541 – 6.455 mm/tahun. Dengan kondisi tersebut sangat baik untuk untuk pertanian sehingga sektor pertanian merupakan sektor dominan dalam perekonomian masyarakat Wonosobo.

Kabupaten Wonosobo memiliki topografi perbukitan sampai pegunungan dengan ketinggian lokasi antara 250 m hingga 2.250 m di atas permukaan laut, dengan kondisi biogeofisik kemiringan 3-8 % sebesar 54,4 ha, 8-15 % seluas 24.769,1 ha, 15-40 % seluas 42.173,6 ha dan lebih dari 40 % seluas 31.829,9 ha. Keadaan yang demikian menyebabkan sering timbul bencana alam seperti tanah longsor (land slide), gerakan tanah runtuh dan gerakan tanah merayap.

Jenis tanah yang ada di Kabupaten Wonosobo terdiri dari tanah andosol seluas 10.817,7 ha, regosol seluas 19.372,7 ha, latosol seluas 63.043,4 ha,

(22)

2 organosol seluas 761,1 ha, mediteran merah kuning seluas 3.054 ha dan gromosol seluas 1.778,6 ha. Komposisi tata guna lahan terdiri atas tanah sawah mencakup 18.696,68 ha (18,99%), tanah kering seluas 55.140,80 ha (55,99%), hutan negara 18.909,72 ha (19.20%), perkebunan negara/swasta 2.764,51 ha (2,80%) dan lainnya seluas 2.968,07 ha (3,01%).

Gambar I.1 Peta Wilayah Kabupaten Wonosobo

Dari dua deskripsi keadaan geografis di atas, yang perlu diwaspadai adalah bahwa di Wonosobo terdapat beberapa daerah dengan potensi pertanian yang mengalami degradasi lahan, antara lain Kawasan Dieng, meliputi 27 desa di empat kecamatan yaitu kejajar (16 desa/kelurahan), Garung (5 desa), Mojotengah (2 desa) dan Watumalang (3 desa). Dengan pertimbangan tersebut, perlu kebijakan khusus untuk menggali pertanian sebagai salah satu sektor andalan dikaitkan dengan tata ruang dan karakteristik topografis.

Potensi pengembangan wilayah berdasarkan kajian dalam Peraturan Daerah No 2 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Wonosobo. Dalam dokumen tersebut untuk Kawasan Budidaya di Wonosobo meliputi kawasan peruntukan hutan produksi, hutan rakyat, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, pertambangan, industri, pariwisata dan permukiman. Kawasan Lindung meliputi kawasan hutan lindung dan kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan bawahannya, kawasan Lindung Geologi, Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam, dan Cagar Budaya. Dengan ditetapkannya kawasan tersebut maka segenap unsur pengembangan wilayah

(23)

akan lebih terarah dan berpedoman pada prinsip-prinsip untuk kemajuan wilayah dan kearifan alam.

2. Aspek Demografi

Tahun 2017 jumlah penduduk Kabupaten Wonosobo sebesar 858.273 jiwa, dengan komposisi jumlah penduduk laki-laki sebesar 439.028 jiwa dan penduduk perempuan 419.245 jiwa. Tingkat persentase jumlah penduduk terbanyak terdapat di Kecamatan Wonosobo dengan besar persentase 10,46 % atau 89.800 jiwa dari total jumlah penduduk Kabupaten Wonosobo. Letak Kecamatan Wonosobo yang merupakan pusat ibukota Kabupaten Wonosobo menjadikan daya tarik sendiri untuk penduduk tinggal di Kecamatan Wonosobo. Sedangkan Kecamatan Kalibawang merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk paling kecil dengan tingkat persentase 3,22 % atau 27.697 jiwa. Lebih detail tentang data demografis Wonosobo bisa dilihat pada tabel berikut:

Tabel I.1 Indikator Kependudukan Kabupaten Wonosobo Tahun 2015-2016

Uraian 2015 2016

Jumlah penduduk (jiwa) 777.116 780.667

Pertumbuhan penduduk (%) 0,50 0,46

Kepadatan penduduk (jiwa/km2) 789 793

Persentase penduduk menurut kelompok umur

0-14 tahun 25,96 25,63

15-64 tahun 66,33 66,44

≥ 65 tahun 7,71 7,93

Sumber: Wonosobo Dalam Angka 2016

Kondisi tingkat kemiskinan di Kabupaten Wonosobo tahun 2017 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2016. Tahun 2017 angka kemiskinan di Kabupaten Wonosobo sebesar 20,32 %. Dibandingkan dengan Tahun 2016 angka tersebut turun 0,21%. Kondisi tingkat kemiskinan di Kabupaten Wonosobo masih di atas dari tingkat kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2017. Gambar I.4 menunjukkan persentase tingkat kemiskinan Kabupaten Wonosobo dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012-2017.

Gambar I.2 Persentase Tingkat Kemiskinan Kabupaten Wonosobo dan Provinsi Jawa Tengah 14,98 14,44 13,58 13,58 13,27 12,23 22,5 22,08 21,42 21,45 20,53 20,32 0 5 10 15 20 25 2012 2013 2014 2015 2016 2017 %

(24)

4 3. Kondisi Ekonomi

Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu Kabupaten di Wilayah Provinsi Jawa Tengah yang memiliki potensi sumberdaya alam, terutama di sektor pertanian. Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan pada tahun 2016 menyumbang 33,17 % dari total PDRB dengan kontribusi terbesar dari sub kategori tanaman hortikultura tahunan dan lainnya, disusul kategori industri pengolahan sebesar 17,23% yang didukung oleh sub kategori industri makanan dan minuman dan diurutan ketiga sektor perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil dan motor sebesar 16,40%.

PDRB Kabupaten Wonosobo tahun 2016 telah disumbang oleh pengadaan listrik sebanyak 0,03% dan pengadaan air sebanyak 0,11 persen. Sektor konstruksi menyumbang 6,33%. Selengkapnya data tentang PDRB dan indikator ekonomi makro kabupaten bisa dilihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel I.2 Perkembangan Nilai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Wonosobo Tahun

2015-2017 (Juta Rupiah) Kate

gori Uraian 2015 2016 2017

A Pertanian. Kehutanan. dan Perikanan

4.647.009,96 5.068.386,93 5.108.870,48

B Pertambangan dan Penggalian 122.036,34 128.377,17 145.365,21

C Industri Pengolahan 2.412.228,17 2.540.702,68 2.758..586,47

D Pengadaan Listrik dan Gas 4.478,30 4.927,73 5.444,90

E Pengadaan Air. Pengelolaan Sampah. Limbah dan Daur Ulang

15.108,54 15.768,45 16.425,72

F Konstruksi 892.610,33 972.750,93 1.064.705,00

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

2.348.430,61 2.551.521,52 2.816.336,46

H Transportasi dan Pergudangan 718.909,40 781.547,29 872.244,66 I Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum

464.952,78 486.661,29 523.973,71

J Informasi dan Komunikasi 148.223,89 159.196,67 188.318,08

K Jasa Keuangan dan Asuransi 437.129,46 493.006,02 537.758,53

L Real Estate 212.050,21 229.210,55 250.232,76

M.N Jasa Perusahaan 33.285,02 37.684,40 42.522,83

O Administrasi Pemerintahan. Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

374.462,20 403.188,54 427.107,64

P Jasa Pendidikan 842.306,51 932.140,49 1.047.165,84

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

191.085,02 212.447,28 231.804,17

R.S.T.U Jasa lainnya 286.203,12 319.673,86 356.655,00

Produk Domestik Regional Bruto

14.150.509,87 15.337.191,80 16.393.517,47

(25)

Tabel I.3 Perkembangan Nilai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Wonosobo Tahun

2015-2017 (Juta Rupiah)

Kate

gori Uraian 2015 2016 2017

A Pertanian Kehutanan dan Perikanan

3.644.704,00 3.849.545,26 3.753.615,65

B Pertambangan dan Penggalian 102.185,71 104.298,55 108.022,01

C Industri Pengolahan 1.869.373,30 1.902.074,40 1.972.865,60

D Pengadaan Listrik dan Gas 4.416,01 4.503,32 4.732,93

E Pengadaan Air. Pengelolaan Sampah. Limbah dan Daur Ulang

13.771,79 14.080,68 14.260,91

F Konstruksi 701.666,34 749.912,24 803.374,23

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

2.040.784,91 2.139.763,83 2.271.173,97

H Transportasi dan Pergudangan 642.642,54 691.598,14 733.665,64 I Penyediaan Akomodasi dan

Makan Minum

366.625,62 366.402,46 385.631,00

J Informasi dan Komunikasi 160.320,36 172.034,33 194.862,85

K Jasa Keuangan dan Asuransi 328.430,92 360.441,74 380.897,05

L Real Estate 190.235,20 203.199,83 216.389,45

M.N Jasa Perusahaan 26.343,04 28.877,99 31.395,25

O Administrasi Pemerintahan. Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

287.162,17 293.298,48 300.838,56

P Jasa Pendidikan 591.947,11 635.358,88 680.763,91

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

140.855,83 154.555,35 167.852,41

R.S.T.U Jasa lainnya 242.405,08 258.453,43 281.695,97

Produk Domestik Regional Bruto

11.353.869,94 11.928.398,92 12.302.037,40

Sumber: Bappeda Kabupaten Wonosobo, 2018

Jumlah penduduk usia kerja di Kabupaten Wonosobo berdasarkan hasil Sakernas bulan Agustus 2015 tercatat sebanyak 573, 30 ribu orang yang terdiri dari sekitar 73,89% merupakan kelompok angkatan kerja, sedangkan selebihnya termasuk kelompok bukan angkatan kerja.

Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) mengindikasikan besarnya penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi di suatu wilayah. Pada tahun 2015 TPAK di Kabupaten Wonosobo tercata sebesar 74,75. Hal ini berarti bahwa dari 100 orang penduduk usia kerja, sekitar 75 orang termasuk angkatan kerja.

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) memberikan indikasi tentang penduduk usia kerja yang termasuk dalam kelompok pengangguran terbuka. TPT di Kabupaten Wonosobo pada tahun 2015 tercatat 4,47% persen yang berarti bahwa dari 100 orang angkat kerja terdapat 5 orang yang menganggur. Tingkat kesempatan kerja (TKK) mengindikasikan besarnya penduduk usia kerja yang bekerja atau sementara tidak bekerja di suatu wilayah. Di Kabupaten Wonosobo, TKK pada tahun 2015 tercatat sebesar 95,53 persen yang berarti

(26)

6 bahwa dari 100 orang angkatan kerja, sekitar 96 orang mempunyai kegiatan bekerja atau sementara tidak bekerja selama seminggu yang lalu.

4. Pendidikan dan Kesehatan

Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) merupakan salah satu variabel dalam metode IPM metode baru pada dimensi pengetahuan. HLS didefinisikan lamanya sekolah yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang. HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang. Di Kabupaten Wonosobo harapan lama sekolah pada tahun 2015 sebesar 11,43tahun dan sedikit meningkat menjadi sebesar 11,67 tahun pada tahun 2016. Hal ini berarti bahwa di Kabupaten Wonosobo, harapan anak untuk sekolah paling tidak sampai jenjang sekolah menengah atas. Yang perlu dilakukan oleh pemerintah adalah menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan agar anak-anak tersebut dapat menyelesaikan jenjang pendidikan menengah.

Pada faktanya, Pemerintah Kabupaten Wonosobo masih harus menemui kondisi bahwa rata-rata lama sekolah penduduk Wonosobo pada tahun 2016 adalah 6,12 tahun atau memutuskan berhenti sekolah pada kelas satu SMP. Situasi ini disebabkan oleh berbagai aspek baik dari segi kemampuan ekonomi, motivasi atau penyebab lainnya. Tugas utama Pemerintah Kabupaten Wonosobo adalah menjembatani antara rata-rata lama sekolah dengan harapan lama sekolah dengan menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang dapat diakses oleh semua penduduk tanpa mengabaikan kualitas layanan pendidikan.

Tabel I.4 Indikator Pendidikan 2015-2016

Uraian 2015 2016

Angka Harapan Lama Sekolah/HLS (tahun) 11,43 11,67

Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 6,11 6,12

Angka Partisipasi Sekolah (%)

Pertanian; 45% Industri; 13% Perdagangan; 22% Jasa Kemasyarakatan; 9% Lainnya; 11%

Gambar I.3 Penduduk Usia 15 Tahun ke atas Menurut Lapangan Pekerjaan Utama (%), 2015

(27)

Uraian 2015 2016

7-12 100,0 99,7

13-15 90,61 94,37

16-18 48,97 51,22

Sumber : Wonosobo Dalam Angka, 2017

Menilik dari angka partisipasi sekolah Kabupaten Wonosobo (Tabel I.4) masih terlihat bahwa penduduk Wonosobo pada umumnya menyelesaikan pendidikan sampai dengan jenjang SMP (13-15) tahun, karena angka yang dicapai sudah mencapai 94,37% dan Angka Partisipasi Sekolah usia 16-18 tahun baru mencapai 51,22 %.

Aspek kesehatan merupakan unsur penting yang berkaitan dengan kapabilitas penduduk. Derajat kesehatan pada dasarnya dapat dilihat dari seberapa lama harapan hidup yang mampu dicapai. Semakin lama harapan hidup yang mampu dicapai merefleksikan semakin tinggi derajat kesehatannya. Angka harapan hidup menunjukkan kualitas kesehatan masyarakat, yaitu mencerminkan “lamanya hidup” sekaligus “hidup sehat” suatu masyarakat. Dalam kurun waktu Tahun 2012-2016, Usia Harapan Hidup di Wonosobo sebesar 70,63 tahun meningkat menjadi 71,16 tahun (Wonosobo Dalam Angka, 2017). Meningkatnya Usia Harapan Hidup penduduk di Wonosobo disebabkan semakin tingginya kesadaran masyarakat dalam memperhatikan kesehatannya melalui perilaku hidup bersih dan sehat.

Indeks Pembangunan Manusia mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat; pengetahuan dan kehidupan yang layak. Angka IPM memberikan gambaran komperehensif mengenai tingkat pencapaian pembangunan manusia sebagai dampak dari kegiatan pembangunan yang akan dilakukan oleh suatu negara/daerah, menunjukkan pencapaian pembangunan manusianya semakin baik.

Tabel I.5 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2015-2016 Kabupaten Wonosobo

2015 2016

Indeks Pembangunan

Manusia (IPM) 65,70 66,19

Sumber: BPS Kabupaten Wonosobo, 2016

Perkembangan IPM Kabupaten Wonosobo dari tahun 2016 sebesar 66,19 atau meningkat sebesar 0,49 poin jika dibanding tahun 2015 sebesar 65,70. Mengacu pada klasifikasi UNDP, sepanjang tahun 2010 sampai dengan 2015 IPM Kabupaten Wonosobo termasuk kategori sedang (66<IPM<80). Tentu saja ini menjadi satu tugas besar bagi Pemerintah Kabupaten Wonosobo terkait upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Wonosobo yaitu dengan menyediakan kebutuhan dasar pendidikan, kesehatan dan juga memperluas

(28)

8 kesempatan kerja bagi masyarakat Wonosobo bagi berwirausaha maupun melalui lapangan kerja yang ada.

5. Pemerintahan

Kabupaten Wonosobo, dibentuk berdasarkan Undang - Undang Nomor 13 Tahun 1950, tentang Pembentukan Daerah- Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah (diundangkan pada Tanggal 8 Agustus 1950). Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, Pemerintah Kabupaten Wonosobo melakukan penataan Organisasi Perangkat Darah yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Wonosobo. Perangkat Daerah yang dibentuk meliputi:

a. Sekretariat Daerah tipe B; b. Sekretariat DPRD tipe B; c. Inspektorat tipe A; d. Dinas, terdiri dari :

1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga merupakan dinas tipe A yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Pendidikan, dan bidang Pemuda dan Olahraga;

2. Dinas Kesehatan merupakan dinas tipe B yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Kesehatan;

3. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang merupakan dinas tipe B yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

4. Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Perhubungan merupakan dinas tipe C yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman, bidang Perhubungan dan bidang Pertanahan;

5. Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa merupakan dinas tipe C yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Sosial dan bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

6. Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak merupakan dinas tipe A yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, serta bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;

7. Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan merupakan dinas tipe A yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Pangan, bidang Pertanian, dan sebagian urusan bidang Kelautan dan Perikanan;

8. Dinas Lingkungan Hidup merupakan dinas tipe B yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Lingkungan Hidup dan sebagian urusan bidang Kehutanan;

9. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan dinas tipe C yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil;

10. Dinas Komunikasi dan Informatika merupakan dinas tipe C yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Komunikasi dan Informatika, bidang Persandian, dan bidang Statistik;

11. Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah merupakan dinas tipe B yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Perdagangan, bidang Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;

12. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu merupakan dinas tipe B yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang

(29)

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan bidang Energi Sumber Daya Mineral;

13. Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, dan Transmigrasi merupakan dinas tipe C yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Tenaga Kerja, bidang Perindustrian, dan bidang Transmigrasi;

14. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah merupakan dinas tipe C yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Kearsipan dan bidang Perpustakaan;

15. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan merupakan dinas tipe B yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Pariwisata dan bidang Kebudayaan;

16. Satuan Polisi Pamong Praja merupakan dinas tipe C yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat;

e. Badan terdiri dari :

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan badan tipe A yang melaksanakan fungsi penunjang Perencanaan serta Penelitian dan Pengembangan;

2. Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah merupakan badan tipe A yang melaksanakan fungsi penunjang Keuangan;

3. Badan Kepegawaian Daerah merupakan Badan tipe B yang melaksanakan fungsi penunjang Kepegawaian serta Pendidikan dan Pelatihan.

f. Kecamatan terdiri dari:

a. Kecamatan Wonosobo dengan tipe A; b. Kecamatan Kertek dengan tipe A; c. Kecamatan Selomerto dengan tipe A; d. Kecamatan Leksono dengan tipe A; e. Kecamatan Garung dengan tipe A; f. Kecamatan Kejajar dengan tipe A; g. Kecamatan Mojotengah dengan tipe A; h. Kecamatan Watumalang dengan tipe A; i. Kecamatan Sapuran dengan tipe A; j. Kecamatan Kalikajar dengan tipe A; k. Kecamatan Kepil dengan tipe A; l. Kecamatan Kaliwiro dengan tipe A; m. Kecamatan Wadaslintang dengan tipe A; n. Kecamatan Sukoharjo dengan tipe A; dan o. Kecamatan Kalibawang dengan tipe A.

Selain Perangkat Daerah tersebut, Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik yang melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kesatuan bangsa dan politik dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang mengampu urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum, dan Pelindungan Masyarakat (sub urusan Penanggulangan Bencana) masih ditetapkan sebagai Perangkat Daerah, sampai dengan ditetapkannya peraturan perundang-undangan yang mengatur kelembagaan yang melaksanakan urusan tersebut.

Sampai dengan akhir tahun 2017 jumlah Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Wonosobo sejumlah 7.202 PNS

Tabel I.6 Profil PNS Kabupaten Wonosobo Berdasarkan Jenjang Pendidikan

No Pendidikan Pria Wanita Total

1 SD 156 7 163

(30)

10

No Pendidikan Pria Wanita Total

3 SLTA 760 448 1.208 4 D-I 8 23 31 5 D-II 169 158 327 6 D-III/Sarmud/Akademi 196 490 686 7 D-IV 16 72 88 8 S-1 1.762 2.129 3.891 9 S-2 407 195 602 10 S-3 1 0 1 Total 3.670 3.532 7.202

Sumber : Data Statistik Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Wonosobo Tahun 2017

C. ISU STRATEGIS

Masih tingginya angka kemiskinan daerah menjadi perhatian besar Pemerintah Daerah dalam proses pembangunan daerah. Data tahun 2013, tingkat kemiskinan di Kabupaten Wonosobo masih 22,08 persen yang merupakan angka tertinggi se-Provinsi Jawa Tengah. Dengan target angka kemiskinan 18 persen pada tahun 2016, maka dengan kondisi tersebut Pemerintah Kabupaten Wonosobo harus mengakselerasi program pembangunan yang pro dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Maka untuk tahun 2017 ditetapkanlah Tema Pembangunan Kabupaten Wonosobo yaitu: “Pemantapan Kualitas Reformasi Birokrasi untuk Meningkatkan

Daya Saing dan Produktivitas Daerah Guna Mempercepat Penurunan Angka Kemiskinan” dengan fokus pelaksanaan prioritas pembangunan Kabupaten

Wonosobo Tahun 2017 sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas reformasi birokrasi untuk tata kelola pemerintahan yang baik,

Tujuan :

a. Perbaikan tata kelola pemerintahan dengan prioritas pengembangan sistem penopang (support system) berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk penguatan reformasi birokrasi dan perbaikan pelayanan bagi masyarakat;

b. Peningkatan partisipasi publik dalam proses perencanaan pembangunan dan pengambilan kebijakan;

c. Pengelolaan aset daerah secara profesional. Sasaran :

a. Memperbaiki tata kelola pemerintahan dengan prioritas pengembangan sistem penopang (support system) berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk penguatan reformasi birokrasi dan perbaikan pelayanan bagi masyarakat;

b. Meningkatkan partisipasi publik dalam proses perencanaan pembangunan dan pengambilan kebijakan;

(31)

2. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan sesuai perspektif hak warga (rights-based approach),

Tujuan :

a. Peningkatkan akses pendidikan dasar universal 12 tahun;

b. Peningkatan kompetensi tenaga kerja dan akses informasi bursa kerja dan pelatihan;

c. Peningkatan derajat kesehatan untuk mendukung perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), layanan kesehatan dasar dan pencegahan penyakit menular;

d. Peningkatan layanan jaminan kesehatan masyarakat;

e. Peningkatan pengetahuan dan kecukupan pangan yang berkualitas; f. Pemenuhan layanan dasar PMKS

Sasaran :

a. Meningkatnya akses pendidikan dasar universal 12 tahun;

b. Meningkatnya kompetensi tenaga kerja dan akses informasi bursa kerja dan pelatihan;

c. Meningkatkan derajat kesehatan untuk mendukung perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), layanan kesehatan dasar dan pencegahan penyakit menular;

d. Meningkatnya layanan jaminan kesehatan masyarakat;

e. Meningkatnya pengetahuan dan kecukupan pangan yang berkualitas; f. Terpenuhinya layanan dasar PMKS.

3. Mempercepat pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan, pemerataan dan daya saing daerah, melalui:

Tujuan :

a. Pembangunan dan peningkatan infrastruktur strategis kabupaten dan jalan poros desa untuk mendukung pusat-pusat pertumbuhan;

b. Peningkatan akses sanitasi dan air minum layak bagi masyarakat;

c. Pengurangan areal kawasan kumuh (RTLH) perkotaan dan spot kumuh perdesaan;

d. Pengembangan infrastruktur dan sistem penopang layanan di kecamatan untuk mendukung layanan administrasi dan perijinan terintegrasi.

Sasaran :

a. Terwujudnya pembangunan dan peningkatan infrastruktur strategis kabupaten dan jalan poros desa untuk mendukung pusat-pusat pertumbuhan;

b. Meningkatnya akses sanitasi dan air minum layak bagi masyarakat;

c. Berkurangnya luasan areal kawasan kumuh (RTLH) perkotaan dan spot

kumuh perdesaan;

d. Mengembangkan infrastruktur dan sistem penopang layanan di kecamatan untuk mendukung layanan administrasi dan perijinan terintegrasi.

4. Meningkatkan pengelolaan dan nilai tambah sumberdaya alam (SDA) yang berkelanjutan, melalui :

Tujuan :

a. Perlindungan dan konservasi sumber daya alam;

b. Pengendalian pencemaran perusakan lingkungan dalam pemanfaatan sumber daya alam;

(32)

12 c. Pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan.

Sasaran :

a. Meningkatnya perlindungan dan konservasi sumber daya alam;

b. Terkendalikannya pencemaran perusakan lingkungan dalam pemanfaatan sumber daya alam;

c. Terwujudnya pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan.

5. Meningkatkan pembangunan perdesaan dalam upaya pengurangan kemiskinan dan pengangguran, melalui :

Tujuan :

a. Pengembangan infrastruktur ekonomi di pusat pertumbuhan kawasan perdesaan (pengembangan pasar desa);

b. Pengembangan kawasan perdesaan melalui agropolitan, minapolitan, dan agroindustri.

Sasaran :

a. Terwujudnya pengembangan infrastruktur ekonomi di pusat pertumbuhan kawasan perdesaan (pengembangan pasar desa);

b. Terwujudnya pengembangan kawasan perdesaan melalui agropolitan, minapolitan, dan agroindustri.

6. Penguatan potensi ekonomi lokal berbasis komoditas dan kawasan didukung dengan pembangunan pertanian dalam arti luas, pariwisata, koperasi dan UMKM, melalui :

Tujuan :

a. Peningkatan ketahanan pangan melalui percepatan peningkatan produksi dan produktifitas pertanian dalam arti luas;

b. Pembangunan dan pengembangan pariwisata terpadu;

c. Pengembangan pasar kecamatan sebagai penyangga perekonomian kabupaten berbasis kawasan pertumbuhan;

d. Pembangunan ekonomi lokal melalui Percepatan Pengembangan Koperasi, UMKM / IKM berbasis sentra, klaster, inkubator bisnis, dan OVOP;

e. Peningkatan Investasi dan Ekspor Komoditas Unggulan; f. Pengendalian Inflasi Daerah.

Sasaran :

a. Meningkatnya ketahanan pangan melalui percepatan peningkatan produksi dan produktifitas pertanian dalam arti luas;

b. Terciptanya pembangunan dan pengembangan pariwisata terpadu;

c. Terwujudnya pengembangan pasar kecamatan sebagai penyangga perekonomian kabupaten berbasis kawasan pertumbuhan;

d. Terwujudnya pembangunan ekonomi lokal melalui Percepatan Pengembangan Koperasi, UMKM / IKM berbasis sentra, klaster, inkubator bisnis, dan OVOP

e. Meningkatnya Investasi dan Ekspor Komoditas Unggulan; f. Terkendalinya Inflasi Daerah.

7. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup, mitigasi bencana alam dan penanganan perubahan iklim, melalui :

(33)

Tujuan :

a. Pemantapan penataan ruang daerah;

b. Pengembangan kinerja pengelolaan persampahan;

c. Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) untuk aktifitas publik dan komunitas;

d. Perencanaan dan pengendalian pembangunan di daerah-daerah yang rawan bencana;

e. Peningkatan ketahanan komunitas (resilient community) tanggap bencana; Sasaran :

a. Terwujudnya penataan ruang daerah yang mantap;

b. Terwujudnya pengembangan kinerja pengelolaan persampahan;

c. Terwujudnya pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) untuk aktifitas publik dan komunitas;

d. Terwujudnya perencanaan dan pengendalian pembangunan di daerah-daerah yang rawan bencana;

e. Meningkatnya ketahanan komunitas (resilient community) tanggap bencana.

8. Penguatan penyelenggaraan trantibum dan linmas untuk menopang proses demokratisasi, melalui :

Tujuan :

a. Penguatan partisipasi aktif masyarakat dan komunitas dalam kemitraan stabilitas, ketentraman, dan ketertiban;

b. Pengembangan kemitraan pemerintah dan masyarakat dalam sistem perlindungan masyarakat;

c. Peningkatan pelayanan angkutan dan keamanan lalu lintas yang nyaman, manusiawi, dan berperspektif ramah HAM;

d. Pemantapan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat melalui kemitraan sistem kewaspadaaan dini.

Sasaran :

a. Terwujudnya penguatan partisipasi aktif masyarakat dan komunitas dalam kemitraan stabilitas, ketentraman, dan ketertiban;

b. Terwujudnya kemitraan pemerintah dan masyarakat dalam sistem perlindungan masyarakat;

c. Meningkatnya pelayanan angkutan dan keamanan lalu lintas yang nyaman, manusiawi, dan berperspektif ramah HAM;

d. Terwujudnya stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat melalui kemitraan sistem kewaspadaaan dini yang mantap.

(34)

14

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Visi dan misi merupakan gambaran ke depan Kabupaten Wonosobo pada kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk periode RPJMD Tahun 2016-2021. Gambaran tentang visi dan misi dituangkan ke dalam tujuan dan sasaran yang merujuk RPJPD Kabupaten Wonosobo Tahun 2005–2025 (Sasaran Pokok Prioritas Pembangunan Tahap III) dan RPJMN Tahun 2015–2019 dengan mempertimbangkan RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013–2018 dan RTRW Kabupaten Wonosobo 2011–2031.

A. VISI

Dengan memperhatikan kinerja penyelenggaraan pemerintahan selama tahun 2010 – 2015, dan berbagai permasalahan pembangunan daerah serta isu-isu strategis baik dalam skala lokal, regional, nasional maupun global, maka visi pembangunan daerah untuk tahun 2016 – 2021 adalah :

TERWUJUDNYA WONOSOBO BERSATU UNTUK MAJU, MANDIRI DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA

Visi pembangunan Kabupaten Wonosobo ini diharapkan akan mewujudkan keinginan dan amanat masyarakat Kabupaten Wonosobo dengan tetap mengacu pada pencapaian tujuan nasional seperti diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945. Visi ini harus dapat diukur keberhasilannya dalam rangka mewujudkan Wonosobo sebagai kabupaten yang bersatu untuk maju, mandiri dan sejahtera untuk semua, dalam kerangka tujuan jangka panjang Wonosobo yang ASRI dan Bermartabat.

B. MISI

Visi “Terwujudnya Wonosobo Bersatu, Untuk Maju, Mandiri Dan Sejahtera Untuk Semua” akan dicapai melalui 5 (lima) misi pembangunan sebagai berikut : 1. Meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara;

2. Meningkatkan capaian kinerja dan pemajuan penyelenggaraan pemerintahan daerah;

3. Meningkatkan kemandirian daerah;

4. Meningkatkan pelayanan dasar dan sarana prasarana publik untuk kesejahteraan yang merata ; dan

5. Melakukan harmonisasi prinsip berkelanjutan dan berkesinambungan dalam pembangunan daerah.

Kelima misi RPJMD Kabupaten Wonosobo tersebut apabila dikaitkan dengan misi pada RPJMN 2014-2019 dapat dijelaskan sebagai berikut:

(35)

Tabel II.1 Keselarasan Misi RPJMN dengan Misi RPJMD Wonosobo Tahun 2016-2021

Misi RPJMN 2014-2019 Penjabaran dalam RPJMD Kabupaten Wonosobo 2016-2021

Misi 1:

Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

Dituangkan ke dalam :

misi (1) “meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat”.

Dalam konteks ini, persatuan dan kesatuan merupakan modal utama untuk terwujudnya keamanan nasional maupun daerah, menegah disintegrasi, dan memperkokoh kohesi sosial. Oleh karena itu, misi pertama dalam RPJMD Kabupaten Wonosobo ini relevan dengan misi ke-1 dalam RPJMN

Misi 2:

Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan

demokratis berlandaskan negara hukum.

Diterjemahkan ke dalam:

misi (1) “meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan

bermasyarakat”, khususnya pada aspek konsolidasi demokrasi, penghormatan terhadap HAM serta adanya kesadaran hak dan kewajiban sebagai warga negara.

misi (2) “meningkatkan capaian kinerja dan pemajuan penyelenggaraan pemerintahan daerah .”

Misi 4:

Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju, dan sejahtera.

Diterjemahkan ke dalam:

misi (2) “meningkatkan capaian kinerja dan pemajuan penyelenggaraan pemerintahan daerah .”

misi (4) “meningkatkan pelayanan dasar dan sarana prasarana publik untuk kesejahteraan yang merata ”, khususnya yang terkait dengan arah kebijakan untuk peningkatan layanan dasar bidang

pendidikan, kesehatan, bidang ekonomi dan sosial. misi (5) “melakukan harmonisasi prinsip

berkelanjutan dan berkesinambungan dalam pembangunan daerah”, yang akan mendukung kualitas hidup manusia Indonesia berdasarkan prinsip berkelanjutan terutama dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.

Misi 5:

Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

Diterjemahkan ke dalam:

misi (3) “meningkatkan kemandirian daerah”, yang salah satu aspeknya adalah aspek daya saing dan peningkatan produksi/produktivitas daerah. Misi 7:

Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam

kebudayaan.

Diterjemahkan ke dalam:

Misi (3) “meningkatkan kemandirian daerah”, khususnya pada sasaran untuk “terwujudnya masyarakat yang bermartabat, berbudaya dan berdikari”

Gambar

Gambar I.1 Peta Wilayah Kabupaten Wonosobo
Gambar I.2 Persentase Tingkat Kemiskinan Kabupaten Wonosobo dan Provinsi  Jawa Tengah  14,98 14,44 13,58 13,58 13,27 12,2322,522,0821,4221,4520,5320,32 0510152025 2012 2013 2014 2015 2016 2017%
Tabel I.2 Perkembangan Nilai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar  Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Wonosobo Tahun
Tabel I.3 Perkembangan Nilai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar  Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Wonosobo Tahun
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Efikasi diri dan iklim kelas berhubungan dengan motivasi belajar mata kuliah statistika pada mahasiswa Fakultas Psikologi.. Sumbangan efektif efikasi diri dan iklim

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus atas berkat dan rahmat yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dan penyusunan laporan dengan judul

Dimensi amalan hati, menurut al- Asqalani, terdiri atas 24 cabang, yaitu: (1) Iman kepada Allah, termasuk di dalamnya iman kepada Dzat dan sifat-Nya, mentauhidkannya dengan

Publikasi ini menyajikan data Ketenagakerjaan, Indeks Konstruksi, Nilai Konstruksi, Nilai Bahan Bangunan, Bangunan menurut jenisnya, Indeks Tendensi Bisnis

Struktur tugas yang melibatkan semua anggota dengan baik, maka struktur kelompok sebagai salah satu unsur dinamika kelompok semakin kuat..

Adapun tujuan khusus dari kajian ini, di antaranya adalah: (1) Melakukan identifikasi potensi, peluang, tantangan dan isu strategis dalam pembangunan di bidang

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalil hukum Permohonan Praperadilan terhadap keabsahan penghentian penyidikan dalam perkara penipuan oleh

Instrumen penelitian yang digunakan kuesioner Adult Carer Quality of Life (AC-QoL), terdiri dari 8 dimensi yakni: (i) support for caring yakni sejauh mana