• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN SISTEM PENILAIAN KINERJA DIVISI OPERASIONAL PT. STARS INTERNASIONAL DI SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DESAIN SISTEM PENILAIAN KINERJA DIVISI OPERASIONAL PT. STARS INTERNASIONAL DI SURABAYA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

DESAIN SISTEM PENILAIAN KINERJA DIVISI OPERASIONAL

PT. STARS INTERNASIONAL DI SURABAYA

Istimaroh

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Samarinda

ABSTRACT

PT. Stars Internasional is a company engaged in the retail footwear and accessories that are still using performance appraisal is very simple, which is based on attendance and tenure. Employee appraisal system today cause dissatisfaction because tend to be subjective, nor employees understand the standards and targets set by the management for not writing clearly. Employees do not get feedback and reward them right over their contribution to the company.

This study has the aim to formulate a strategic plan that is aligned with the operational division organization's strategic plan of PT. Stars Internasional, and then to formulate a job description that is aligned with our strategic plan operational division of PT. Stars Internasional for each type of position and formulate judgments on the performance of individual operating division in PT. International Stars based on the work as a result and work behavior is accompanied by a reference to the application process for performance evaluation of individual employees operating division at PT. Stars International.

This study is an exploratory study using a qualitative approach based on case study. Types and sources of data used are archival records and documentation of the company, reports the results of interviews and observations. Key informants used were employees of PT. International Stars which include Managing Director, Operations Director and Supervisor outlet PT. International Stars.

The results of this study is the assessment of individual performance for employees operating divisions which include assessment work (result), assessment of work behavior (behavior) and guidelines for its application process.The employees don’t know about the standart or target that made by management.

The results of this research are performance appraisal for Operating Division PT. Stars Internasional’s employees including performance appraisal based on result, performance appraisal based on behavior, and guide of performance appraisal at operating division of PT. Stars Internasional.

Keyword: performance appraisal, job description, result, behavior

PENDAHULUAN

Ditengah arus kompetisi bisnis yang kian ketat, pengembangan sistem manajemen kinerja yang terukur dan obyektif menjadi kebutuhan yang tak

terelakkan. Pengukuran kinerja ini

bertujuan untuk mengetahui efektifitas strategi yang dijalankan oleh perusahaan

dan seberapa besar kompetensi yang dikontribusikan karyawan (sumber daya manusia) sebagai intangible asset yang akan menciptakan value dan competitive

advantage bagi perusahaan.

Salah satu pengukuran dalam pengelolaan sumber daya manusia adalah dengan melakukan penilaian kinerja

(2)

karyawan untuk mengetahui seberapa

tepat pegawai telah menjalankan

fungsinya. Ketepatan pegawai dalam

menjalankan fungsinya akan sangat

berpengaruh terhadap pencapaian kinerja perusahaan secara keseluruhan. Selain itu, hasil penilaian kinerja pegawai akan memberikan informasi penting dalam proses penentuan kompensasi, reward dan promosi (kenaikan pangkat) yang layak bagi karyawan.

Aguinis (2009) dalam bukunya Performance Management memberikan suatu kerangka untuk menyusun tujuan kinerja individu dan tim yang diselaraskan dengan rencana strategis perusahaan yang meliputi visi, misi, tujuan dan strategi perusahaan. Dalam proses penetapan

sistem penilaian kinerja individu

diperlukan adanya pemahaman mengenai peran dan tangung jawab dalam setiap jabatan terhadap proses pencapaian tujuan perusahaan. Belum banyak perusahaan yng menggunakan manajemen kinerja yang mengacu pada rencana strategis perusahaan. PT. Stars Internasional adalah salah satu dari perusahaan tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Kinerja

Performance management

menurut Aguinis (2013, 2) adalah proses

berkesinambungan dalam melakukan

identifikasi, pengukuran, dan

pengembangan kinerja individu maupun team dan penyelarasan kinerja dengan tujuan strategis perusahaan.

Proses berkesinambungan dalam

performance management yang dimaksud

adalah suatu proses yang terus menerus

dilakukan, yang melibatkan proses

penetapan tujuan dan obyektif yang tidak pernah berhenti, mengobservasi kinerja, dan memberi serta menerima coaching dan umpan balik yang berkelanjutan.

Performance Appraisal (Penilaian kinerja)

Menurut Denisi dan Pritchard (2006), bahwa “Performance appraisal adalah suatu diskret, formal, kejadian yang diberi sanksi secara organisasi, biasanya terjadi tidak lebih dari sekali atau dua kali dalam setahun, yang secara jelas menyatakan tujuan-tujuan kinerja dan kriteria yang digunakan didalam proses evaluasi”. Selain proses evaluasi, didalam

performance appraisal juga terdapat nilai

kuantitatif yang didasarkan pada tingkat penilaian kinerja karyawan dengan tujuan dan kriteria yang telah ditentukan untuk proses evaluasi kinerja karyawan.

Proses Menghubungkan Manajemen Kinerja dengan Perencanaan Strategis Perusahaan

Menurut Aguinis (2009, 15) tujuan utama sistem manajemen kinerja adalah

(3)

mencapai tujuan strategi bisnis dengan menghubungkan antara tujuan organisasi dengan tujuan individu, sistem manajemen kinerja menjadi pedoman bagi perilaku yang konsisten dengan upaya pencapaian tujuan organisasi. Selanjutnya bila karena ada beberapa alasan yang menyebabkan tujuan individu tidak tercapai, maka menghubungkan antara tujuan individu dengan tujuan organisasi adalah salah satu cara untuk mengkomunikasikan langkah inisiatif strategi yang paling mendesak. METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan

penelitian kualitatif eksploratoris

berdasarkan case study yang bertujuan menggali informasi untuk menyusun penilaian kinerja karyawan yang selaras dengan rencana strategis perusahaan yang di dalamnya mencakup visi, misi, tujuan dan strategi perusahaan.

Unit analisis dalam penelitian ini

adalah rancangan penilaian kinerja

individu untuk semua jabatan yang ada di divisi operasional pada perusahaan yang bergerak dibidang retail alas kaki yang ada di Surabaya yaitu PT. Stars Internasional.

1)

data yang diperoleh dari berbagai sumber yang relevan dengan penelitian, baik berupa dokumen ataupun key informan dari perusahaan yang bersangkutan untuk menghindari asumsi subyektif. 2)data yang diperoleh diinterpretasikan dengan cara

yang seobyektif mungkin dan disesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya dengan menghilangkan unsur bias. 3)interpretasi data dilakukan dengan menyesuaikan terhadap kebutuhan penelitian.

Dalam penelitian ini, jenis dan sumber data yang dipergunakan adalah catatan arsip yang meliputi dokumen perusahaan tentang profil perusahaan, struktur organisasi, dan data karyawan PT. Stars Internasional; serta dokumentasi laporan hasil survey, wawancara dan observasi yang dilakukan di PT. Star Internasional.

Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan adalah triangulasi sumber yang terdiri dari 3 tahapan, yaitu triangilasi data, triangulasi metodologi dan triangulasi teori.

HASIL ANALISIS DAN

PEMBAHASAN

Hasil dan pembahasan dari

penelitian ini dikelompokkan menajadi beberapa bagian yaitu :

Evaluasi Rencana Strategis Perusahaan a. Evaluasi Visi Perusahaan

Visi PT. Stars Internasional adalah “ menjadi perusahaan ritel alas kaki yang kompetitif dan

memiliki jaringan pemasaran

terluas di Indonesia”. b. Evaluasi Misi Perusahaan

(4)

Misi PT. Stars Internasional adalah “Bermitra dengan UKM dan perusahaan alas kaki dalam negeri dengan kualitas produk terbaik”.

c. Analisis Goal, Objective, dan Strategi Perusahaan

Tujuan jangka panjang perusahaan adalah melakukan ekspansi dan diversivikasi dalam unit bisnis. Sedangkan untuk tujuan jangka

pendeknya, perusahaan

menetapkan pencapaian omset penjualan sebesar 75 M di tahun 2015 atau kenaikan sebesar 25% dari target pencapaian tahun sebelumnya.

Penyusunan Rencana Strategis Divisi yang Diselaraskan dengan Rencana Strategis Perusahaan

penyusunan rencana strategis divisi yang mencakup perencanaan visi, misi, tujuan dan strategi harus selaras dengan rencana strategis perusahaan. Elemen-elemen dalam rencana strategi harus

memberikan kontribusi dalam pencapaian visi, misi, tujuan dan strategi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Disamping itu juga harus disesuaikan dengan faktor-faktor spesifik lainya yang relevan dengan divisi tersebut. Hasil dari penyusunan rencana strategis divisi, adalah visi, misi,

objectives, KPI, target dan action plan

untuk divisi operasional.

Analisa Jabatan yang Selaras dengan Rencana Strategis Divisi

Sebagai upaya untuk

menyelaraskan peran dan tanggung jawab setiap karyawan dengan rencana strategis perusahaan, maka job description harus dipastikan mengacu pada rencana strategis divisi yang mencakup visi, misi, tujuan dan strategi yang dilakukan.

Yang menjadi perhatian penting dalam penelitian hasil kerja ini adalah bahwa tanggung jawab, sasaran yang diharapkan dan standar kinerja yang ditetapkan oleh perusahaan saat ini diberlakukan untuk periode 1 tahun, yaitu Bulan Januari s/d Desember 2015.

(5)

Tabel 1

Penilaian Hasil Kerja (Result)

Komponen Penilaian Skala Penilaian

Komentar Contoh Perhitungan (isi dengan tanda centang) No Accountabili ty Objectives Standar d Bob ot 1 2 3 4 1 Program dan aktifitas selling Penjualan naik Penjuala n 75 M 70% x omset ± 15 M atau 25% 2 1,4 2,8 2 kepuasan pelanggan Jumlah produk 200 model 10% x kecil antrian naiknya tingkat layanan 1 0,1 0,4 3 Ekspansi operasional Menambah

outlet baru 20 outlet 10% x outlet baru, brand meluas 4 0,4 0,4 4 efisiensi operasional outlet Efisiensi budget operasional minimal 5 % 10% x Akurasi forecast 3 0,3 0,4 Total Bobot 100 % 2,2 2,2 4

Sumber: Hasil Telaah Peneliti

Tabel diatas menunjukkan bahwa

job description Direktur Operasional,

dirumuskan 4 tanggung jawab yang digunakan dalam penilaian hasil kerja, yaitu meningkatkan omset penjualan, kepuasan pelanggan, ekspansi operasional perusahaan dan meningatkan efisiensi operasional outlet, Setelah itu, rumusan ini didiskusikan dengan proses interview dengan key informan. Dari hasil diskusi tersebut, diperoleh informasi mengenai sasaran yang ingin dicapai dari masing-masing tanggung jawab yang telah

dirumuskan. Kemudian dari sasaran

tersebut, ditentukan standar kinerja yang diharapkan oleh perusahaan dan diberikan

bobot untuk masing-masing sasaran

tersebut.

Dari wawancara yang telah

dilakukan dapat rumuskan bahwa

pencapaian sasaran utama yang paling

penting adalah meningkatkan omset

penjualan dan ekspansi operasional

perusahaan. Bobot untuk masing-masing adalah 25% dan 15%. Titik berat pada sasaran berikutnya adalah meningkatkan efisiensi operasional outlet yang diberikan bobot 15% dan meningkatkan kepuasan pelanggan dengan bobot 20% dan 25%. Pemberian bobot untuk masing-masing

sasaran pencapaian telah mendapat

(6)

atasan langsung untuk jabatan Direktur Operasional. Tabel 2

Penilaian Perlaku Kerja (Behavior)

Komponen Penilaian Skala Penilaian

Komentar Contoh Perhitungan (isi dengan tanda

centang) N

o Indikator Kompetensi Bobot 1 2 3 4

1 Komunikatif 25% x 3 0,75 4 1

Hubungan dengan sesama rekan kerja, bawahan, atasan dan customer; mendengarkan saran dan pendapat dengan baik; berbagi informasi secara jelas dan aktif.

2 Fleksibilitas 15% x 4 0,6 4 0,6

Menyesuaikan pada perubahan dan cara-cara dalam melakukan sesuatu secara cepat dan positif ketika situasi berubah

3 Kedisiplinan 15% x 3 0,45 4 0,6

Dapat mengatur urutan pekerjaan yang dilakukan berdasarkan prioritas

4 Teamwork 20% x 4 0,8 4 0,8

Dapat melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan rekan kerja

5 Pelayanan Customer 25% x 4 1 4 1

Mengetahui dengan benar pentingnya memberikan layanan terbaik bagi customer; memahami

kebutuhan customer

Total Bobot 100% 3,6 3,6 4

Sumber: Hasil Telaah Peneliti

Penyusunan proporsi bobot

indikator hasil kerja terhadap bobot

indikator perilaku kerja dalam

pelaksanaan penilaian kinerja individu karyawan di PT. Stars Intenasional didasarkan dari hasil wawancara dengan Direktur Utama sebagai atasan tertinggi dalam perusahaan.Proporsi indikator hasil kerja terhadap penilaian kinerja individu

diberikan bobot 75% dengan

pertimbangan bahwa perusahaan sangat mengutamakan hasil kerja yang maksimal dari masing-masing karyawan.Sedangkan

proporsi indikator perilaku kerja terhadap penilaian kinerja individu diberikan bobot 25%. Karena indikator perilaku kerja merupakan indikator yang tidak mudah untuk dilakukan pengukurannya.

Dari hasil penilaian kinerja

karyawan di atas akan direncanakan untuk digunakan sebagai dasar dalam menyusun

reward dan action plan untuk

masing-masing karyawan. Tujuan dari

penyusunan reward dan action plan tersebut adalah sebagai salah satu bentuk apresiasi perusahaan terhadap pencapaian

(7)

kinerja karyawan sesuai target, dan diharapkan dapat memberikan motivasi

bagi karyawan untuk meningkatkan

kinerjanya di masa mendatang. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari penelitian ini

dirangkum dari hasil dan analisis

pembahasan dari bab sebelumnya. Hasil dari penelitian berupa perumusan visi, misi, tujuan dan strategi untuk divisi yang

ada di perusahaan, yaitu Divisi

Operasional. Rumusan visi, misi, tujuan dan strategi tersebut telah selaras dengan rumusan visi, misi, tujuan dan strategi PT. Stars Intenasional.

Hasil dari penelitian berikutnya adalah job description dari seluruh jabatan yang ada di Divisi Operasional. Job

description ini telah mampu memberikan

kontribusi terhadap pencapaian visi, misi, tujuan dan strategi Divisi Operasional. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini selanjutnya adalah indikator penilaian hasil kerja (result) untuk masing-masing jabatan di divisi operasional. Kemudian,

juga didapatkan rumusan indikator

pengukuran perilaku kerja yang berupa kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh

seluruh karyawan agar mampu

melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan pencapaian standar hasil kinerja rata-rata.

Penilaian kinerja individu tersebut

adalah bahwa dari segi penentuan

indikator penilaian hasil kerja yang meliputi accountability, objectives, dan

standard; penentuan kompetensi untuk

penilaian perilaku kerja telah dinilai tepat dan sesuai dengan hasil dan perilaku kerja yang akan diterapkan oleh karyawan dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari. Desain penilaian kinerja karyawan ini adalah sistem penilaian kinerja yang dirancang dan membutuhkan waktu pengenalan dan komunikasi yang lebih lama dan detail serta harus dilakukan secara terus menerus

untuk membangun kesadaran akan

pentingnya penilaian kinerja individu bagi perusahaan. Hal ini juga mengingat bahwa perusahaan belum pernah sama sekali melakukan proses penilaian kinerja bagi karyawan.

Dari kesimpulan hasil penelitian yang telah disampaikan diatas, ada beberapa saran yang diajukan bagi peruahaan terkait sistem penilaian kinerja individu. Saran tesebut adalah:1) divisi Operasional pada Perusahaan disarankan

untuk melakukan penilaian kinerja

individu berdasarkan indikator kinerja utama (KPI) dan kompetensi yang telah didesain dalam penelitian ini. Pendekatan ini merupakan salah satu altnatif untuk menjadikan karyawan lebih termotivasi

(8)

dalam dalam melakukan tugas dan tnggung jawabnya karena indikator hasil kerja telah diselaraskan dengan visi, misi dan strategi perusahaan. Oleh karena itu,

menghubungkan strategi perusahaan

dengan indikator kinerja pada setiap individu akan mendorong kinerja yang konsisten dengan proses pencapaian visi, misi dan stratega peri perusahaan;2) Proses penilaian kinerja sebagai bagian dari sistem manajemen kinerja dilakukan secara berkelanjutan minimal enam bulan sekali atau tiap satu semester, sehingga perusahaan dapat memantau pencapaian kinerja individu, kinerja divisi operasional

dan kinerja perusahaan dan pihak

manajemen juga dapat melakukan

tindakan yang tepat dan proses

improvement yang sesuai jika diperlukan;

3)

Menggunakan hasil penilaian kinerja dalam proses penyusunan kompensasi

ataupun struktur reward bagi para

karyawan yang berprestasi, sekaligus untuk memberikan motivasi kepada para

karyawan untuk meningkatkan

kinerjanya;4)Melakukan komunikasi

sebagai tahap awal proses sosialisasi terlebih dahulu sebelum melaksanakan implementasi Penilaian kinerja individu di perusahaan, karena perusahaan belum

pernah melakukan penilaian kinerja

sebelumnya sehingga karyawan belum terbiasa dengan adanya sistem penilaian

ini agar para karyawan memiliki

pemahaman yang mendalam mengenai sistem penilaian kinerja individu yang dilaksanakan di perusahaan;5)Perusahaan dapat mengembangkan format penilaian kinerja individu untuk divisi lainya dan menjadikan penilaian kinerja yang lebih

baik melalui

pengembangan-pengembangan yang sesuai, agar lebih tepat dengan kondisional yang terjadi diperusahaan;6)Dari penilaian kinerja individu ini, juga memberikan gambaran kepada perusahaan tentang kemampuan individu dalam organisasi. Perusahaan

juga dapat mengembangkan sistem

penilaian yang mempertimbangkan sistem penilaian 360 derajat yang lebih mampu membantu dalam meningkatkan kinerja

karyawan dan memudahkan untuk

penyusunan program pelatihan dan

pengembangan karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi yang dibutuhkan karyawan agar dapat bekerja secara maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Aguinis, H. 2009. Performance

Management (2nd ed.). Upper Saddle River, NJ:

Pearson Education, Inc.

Aguinis, H. 2013. Performance

Management (3rd ed.). Upper Saddle River, NJ:

(9)

Barney, J. 2002. Gaining and Sustaining

Competitive Advantage (2nd ed). Pearson Education: Ney Jersey. Cascio, W.F. 1998. Managing Human

Resources, Productivity, Quality of Work

Life, Profit (8th ed.). New York: McGraw-Hill.

Certified Human Resources Professional (CHRP) Course. 2009. Strategic Human Resources in Dynamic Organization, October 30, 2009. Surabaya: GML

Assesment and Placement Centre.

Doanis, L.E. 2012. Performance Appraisal

System:It’s Implication To

Employee Performance.

International Journal of Economics and Management Sciences. 2(3):55-62.

Dessler, G. 1997. Manajemen Sumber

Daya Manusia. Edisi ke-7, Alih

bahasa, Jilid 1 dan Jilid 2. Jakarta.: Prenhallindo.

Denisi, A.S. and Pritchard, R.D. 2006. Management and Organization Review. 2:2 253–277, 1740-8776.

Drucker, P.F. 1985. Management: Tasks,

Responsibilties, Practices. New

York: Harper dan Row

Publishers.

Fryer, K. Antony, J. dan Ogden, S. 2009. Performance management in the

public sector. International

Journal of Productivity and Performance Management, 22(6),

478-498.

Gerhart, B. dan Milkowich, G.T.

1990.Organisational differences in managerial compensation and firm performance. Academy of

Management Journal,

33:663-691.

Guion, L.A. Diehl, D.C., and Donald,

D.M. 2011. Triangulation:

Establishing the Validity of Qualitative Studies.Journal of

University of Florida.

Govindarajan, V. 1985.Linking Control

System to Bussiness Unit

Strategy, Impact on

Performance.Accounting

Organizations and Society. 10 (1)

291-320.

Hawke, L. 2012. Australian public sector

performance management:

success or stagnation?

International Journal of Productivity and Performance Management, 61(3), 310-328.

Kotter, J.P,. Heskett, J.L. 1997.Corporate

Culture and Performance.

Terjemahan

Budaya Perusahaan dan Kinerja, Jakarta: Prehallindo.

Mathis, R.L. and Jakson, J.H. 2003.

Human Resource Management,

South-Western: Thomson

Learning.

Martocchio, J. J. 2011. Strategic

Compensation: A Human Resource

Management Approach (6th ed.). New Jersey: Prentice-Hall. Milkovich, G. And Newman, J. 2007.

Compensation (9th ed.). International Edition: McGraw-Hill, Inc.

Porter, I. (2004).Engaging the Line in People Development at Simba.

Strategic HR Review, pp.20-23.

Pfau, B.N. and Ira T.K. 2002. The Human

Capital Edge: 21 People Management Practices Your Company Must Implement (or Avoid) to Maximize Shareholder Value.McGraw-Hill.

(10)

Patton, M.Q. 2002. Qualitative Research

and Evaluation Methods.

California: Sage Publications. Porter, E.M. 1996. “What is Strategy?”.

Harvard Business Review.

Dewi, G.W. 2014. Rancangan Indikator

Kinerja Individu PT. NCS.

Program Studi Magister

Manajemen. Tesis Program Studi Magister Manajemen:

Totanan, C. 2004.Peranan Intellectual Capital dalam Penciptaan Nilai

untuk Keunggulan

Bersaing.Usahawan, No. 1: 27-31.

Wherther, W.B.Jr., and Davies. K. 1996.

Human Resources and Personnel Management (5th ed). International Edition: McGraw-Hill, Inc.

Yin, R.K. 2003. Case Study Research:

Design and Methods (3rd ed.). London and New Delhi: Sage Publications.

Zikmund, W.G. Babin, Carr and Griffin.

2010. Business Research

Methods (8th ed.).Canada: South Western Cengange Learning.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS berorientasi Learning Cycle 7E pada materi pesawat sederhana efektif untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa

“ Pada masa awal pendiri pondok ini berda‟wah, tarawih yang dilakukan dengan masyarakat yang awalnya hanya dalam skala kecil adalah sebagaimana tarawih seperti yang kita

Hasil penelitian ini adalah sebagian masyarakat Lampung Sai Batin yang ada di Desa Umbul Buah masih melakukan pernikahan adat Lampung Saibatin dan paham mengenai nilai dan

Dalam Buku Pedoman pengembangan program kekhususan orientasi mobilitas sosial dan komunikasi (2014) Tujuan Pengembangan O&M bagi peserta didik adalah mampu

selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dengan penuh kesabaran dalam memberikan bimbingan, dukungan dan pengarahan serta

dari aspek ekonomi, teknologi hibrid MED-RO dengan pembangkit energi PLTN merupakan pilihan yang tepat untuk memasok kebutuhan air bersih di

Perlakuan terbaik dari pengamatan pada fase pertumbuhan dan hasil pada tanaman bawang merah terlihat pada pemberian dosis 20 ml PGPR dan 0 t/ha pupuk kotoran kelinci pada