• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS KAJIAN TEORITIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORITIS KAJIAN TEORITIS"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II KAJIAN TEORITIS

KAJIAN TEORITIS

2.1 Koleksi Digital

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah memberi dampak bertambahnya jenis koleksi pada perpustakaan, yaitu koleksi digital. Dengan adanya jaringan Internet dan media komputer, menuntut adanya koleksi digital dalam penelusuran informasi yang cepat dan tersedia setiap saat.

Menurut African Digital Library (2002 : 1), yang dimaksud dengan koleksi digital (digital collections) adalah:

This is an electronic Internet based collection of information that is normally found in hard copy, but converted to a computer compatible format. Digital books seemed somewhat slow to gain popularity, possible because of the quality of many computer screens and the relatively short 'life' of the Internet. This seemingly slow start to the use of eBooks should be seen in the context of the hundreds, if not thousands of years it took to move from the verbal to the written - initially on rock, clay tablets, animal skins, papyrus scrolls and finally, to modern paper.

Dalam kutipan tersebut di atas koleksi digital adalah koleksi informasi dalam bentuk elektronik berbasis internet yang umumnya terdapat dalam koleksi cetak, yang dapat diakses secara luas menggunakan media komputer dan sejenisnya. Tartojogja (2008 : 1) menyatakan “koleksi digital disini dapat bermacam-macam, dapat berupa buku elektronik, jurnal elektronik, database online, statistik elektronik, dan lain sebagainya”.

Koleksi digital dapat terdiri atas beberapa jenis dokumen (file type) yaitu setiap program yang berbeda akan menghasilkan jenis dokumen yang berbeda pula sesuai dengan program yang digunakan, perbedaan itu dapat dilihat dari gambar icon dokumen atau yang lebih umum adalah tiga huruf yang tertera setelah tanda titik pada judul dokumen. Misalnya “judul.doc” menunjukkan dokumen tersebut dibuat dengan program Microsoft Word, “judul.xls” menunjukkan dokumen tersebut dibuat dengan program Microsoft Excel, dan banyak lagi ragamnya, seperti tabel di bawah ini:

(2)

Tabel 1: Jenis-Jenis Format File Format File Ekstensi File Keterangan

Dokumen CSV DOC DOCX ODP ODS ODT PDF PPT PS RTF WPD WPS XLS

Comma Separated Values Microsoft Word Document Microsoft Word 2007 Document OpenDocument presentation OpenDocument spreadsheet OpenDocument Text Document Portable Document Format

Microsoft PowerPoint Presentation Postscript document

Rich Text Format Wordperfect Document Microsoft Works Document Microsoft Excel Spreadsheet

Gambar BMP GIF JPG PCX PNG TGA TIFF WBMP Windows bitmap

Compuserve graphics interchange JPEG compliant image

PC Paintbrush Bitmap Graphic Portable Network Graphic Truevision Targa Graphic Tagged image file format Wireless Bitmap File Format

Audio AC3 FLAC MP3 OGG WAV WMA

AC3 Audio File

Free Lossless Audio Codec Compressed audio file

Ogg Vorbis Compressed Audio File Windows audio file

Windows media file

Video AVI FLV IPOD MOV MP4 MPG

Windows video file Flash Video

MPEG-4 Video File Apple QuickTime Movie MPEG-4 Video File

Moving Picture Experts Group File Sumber: Fileinfo.com

2.2 Sumber Bahan Pustaka Elektronik

Perpustakaan bukan lagi hanya memiliki koleksi tercetak saja tetapi diharapkan memiliki koleksi dalam bentuk elektronik yang terpasang secara on-line. Pengguna perpustakaan telah mengenal internet dan sudah menjadikan internet untuk mengakses informasi suatu perpustakaan on-line.

Suatu perpustakaan dalam mengadakan bahan pustaka elektronik untuk memenuhi kebutuhan penggunanya, dapat dilakukan dengan beberapa metode,

(3)

seperti yang dikatakan oleh Cleveland (1998 : 4) terdapat tiga metode yang dapat digunakan dalam proses membangun koleksi digital, yaitu:

1. Digitalization, converting paper and other media in existing collections to digital form.

2. Acquicition of original digital works created by publisher and scholars.

3. Access to external materials not held in-house by providing pointers to Web sites, other library collections, or publishers’ servers.

Pendapat di atas dapat dijabarkan lagi sebagai berikut:

1. Digitalisasi (Digitalization)

Salah satu cara yang umum dilakukan dalam membangun koleksi digital adalah dengan mengubah bahan pustaka tercetak yang dimiliki ke bentuk digital. Seperti pendapat Tartojogja (2008 : 2) “digitalisasi merupakan proses alih media dari cetak atau analog ke dalam media digital atau elektronik melalui proses scanning, digital photograph atau teknik lainnya.” Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sulistyo (2001 : 5) ”digitalisasi (digitization) artinya mengubah informasi dari bentuk tradisional ke bentuk terbacakan secara digital (digitally-readable version) terhadap dokumen.”

Diperlukan pertimbangan sebelum melakukan proses digitalisasi, karena proses digitalisasi memerlukan waktu, tenaga ahli, biaya, alat dan sarana (Tartojogja, 2008 : 2). Investasi yang diperlukanpun tidak sedikit, penting untuk diperhatikan masalah penentuan skala prioritas koleksi yang harus digitalisasi dan tidak, hal ini dikarenakan tidak semua koleksi ‘dapat’ dan perlu di alih mediakan. Cleveland (1998 : 5) menyatakan bahwa ada enam hal yang dapat menjadi pertimbangan bagi perpustakaan untuk melakukan digitalisasi koleksinya, yaitu:

1. Collection strenghts

Kekuatan koleksi (Collection strenghts) adalah jika sebuah perpustakaan memiliki koleksi yang dalam jumlah yang besar dan banyak dibutuhkan oleh pengguna maka perlu untuk menseleksi bahan pustaka yang penting dan melakukan digitalisasi terhadap koleksi penting tersebut.

2. Unique collections

Keunikan koleksi (Unique collections) adalah jika sebuah perpustakaan memiliki beberapa judul bahan dalam jumlah sedikit (hanya satu) dan koleksi tersebut merupakan bahan yang bersejarah atau tidak diterbitkan lagi, maka perlu dilakukan pendigitalisasian.

(4)

3. The priorities of user communities

Prioritas pengguna (The priorities of user communities) adalah jika sebuah perpustakaan mendapat permintaan atau adanya kurikulum dari penggunanya untuk mendigitalisasikan bahan-bahan pustaka tertentu.

4. Manageable portions of collections

Memanajemen sebagian dari koleksi (Manageable portions of collections) adalah jika sebuah perpustakaan memiliki bahan pustaka yang sudah jarang pembacanya, maka dengan kebijakan perpustakaan dapat memisahkan bahan pustaka tersebut dan mendigitalisiasikannya.

5. Technical architecture

Arsitektur teknis (Technical architecture) adalah sebuah faktor yang menentukan siapa mendigitalisasikan apa. Perpustakaan harus memiliki arsitektur teknis untuk mendukung tugas-tugas koleksi digital tertentu.

6. Skill of staff

Keahlian staff (Skill of staff) adalah kemampuan tertentu yang dibutukan dalam pendigitalisasian bahan pustaka.

2. Akuisisi Karya Digital Asli (Acquicition of original digital works)

Membangun koleksi digital juga dapat dilakukan dengan cara melakukan pengadaan koleksi melalui penyedia koleksi digital atau database digital baik membeli atau berlangganan. Sehingga Perpustakaan mampu menyediakan koleksi digital untuk memenuhi kebutuhan Pengguna Perpustakaan. Tartojogja (2008 : 3) mengemukakan “Ebscohost dan Proquest adalah dua contoh database yang saat ini cukup ‘laris’ dan menjadi primadona bagi perpustakaan perguruan tinggi yang ingin menyediakan koleksi digital seperti di UGM, UNY, UI, UNIBRAW, UNAIR, USU dan banyak lagi.”

Pengadaan koleksi digital dengan metode ini masih terbilang mahal. Seperti yang ditulis oleh Tartojogja (2008 : 3) ”…database Ebsco untuk berlangganan per tahun diperlukan dana sekitar 100 juta”. Sehingga tidak semua Perpustakaan memiliki dana yang mencukupi untuk pengembangan koleksi digital dengan menggunakan metode berlangganan atau membeli.

3. Akses ke Sumber Eksternal (Access to external materials)

Selain perpustakaan banyak juga suatu perorangan maupun lembaga yang membangun suatu situs yang menyediaan sekumpulan informasi tertentu yang sifatnya gratis, dengan demikian metode ini tidak membutuhkan dana yang

(5)

besar karena memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia secara gratis, Tartojogja (2008 : 3) menyatakan:

Metode ini dapat dilakukan dengan cara membuka link atau jaringan ke server yang disediakan oleh rekanan, penerbit atau institusi lain yang mungkin mempunyai kesepakatan dengan perpustakaan, menyediakan fasilitas link ke sumber-sumber informasi penting yang disediakan secara gratis dan sesuai dengan kebutuhan pengguna yang dilayaninya.

Penggunaan metode ini mempunyai kelemahan karena tingkat ketergantungan yang tinggi kepada penyedia informasi digital tersebut.

Dengan melaksanakan hal di atas perpustakaan dapat mendukung menaikkan peringkat perguruan tinggi di webometrics. Dalam hal ini Webometric Rangking Of World University akan menunjukkan posisi perguruan tinggi di urutan dunia.

2.3 Local Content

Situs Web Perpustakaan Perguruan Tinggi memiliki koleksi yang unik yang tidak terdapat pada situs lain yang sering disebut dengan istilah local content. Yaitu suatu koleksi yang hanya dibuat di Perguruan Tinggi tersebut dan tidak disebarluaskan ke publik maupun percetakan. Basuki (2001 : 2) mengemukakan:

Istilah local content dapat diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi muatan lokal atau isi lokal. Bila menggunakan istilah muatan lokal, maka istilah tersebut mengandung arti materi atau informasi lokal yang dimasukkan ke sebuah wadah lain.

Local content yang dimaksudkan dalam Perguruan Tinggi adalah koleksi grey literature atau disebut juga dengan literatur kelabu. Merupakan hasil karya civitas akademika suatu Perguruan Tinggi. International Journal dalam Sulistyo-Basuki, 2001 : 2 mengemukakan:

Literatur kelabu ini didefinisikan sebagai informasi yang tidak terkendali oleh perhimpunan ilmu pengetahuan, universitas atau penerbit komersial, diterbitkan pada semua instansi pemerintah, akademia, bisnis, industri, baik dalam format tercetak maupun elektronik.

Literatur kelabu memiliki isi yang khas, yang tidak terdapat pada dokumen yang dijual di pasar, yang isinya mampu menambah khasanah ilmu.

(6)

Menurut Hasanah (2009 : 14) Grey literature dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Tugas Akhir (Skripsi), tugas akhir Mahasiswa Tingkat Sarjana. 2. Tesis, adalah karya dari Mahasiswa Pascasarjana.

3. Disertasi, adalah karya dari Mahasiswa Tingkat Doktor.

4. Prosiding, yaitu hasil Seminar, Lokakarya, Pertemuan Ilmiah yang diadakan di Perguruan Tinggi, dan karya sivitas akademikanya yang memberikan presentasi di berbagai kegiatan ilmiah.

5. Laporan penelitian dari setiap Kelompok Penelitian di Perguruan Tinggi.

6. Pidato pengukuhan adalah penyampaian secara oral suatu makalah yang berupa buah pemikiran seorang Guru Besar di hadapan Sidang Terbuka Majelis Guru Besar selama waktu tertentu.

7. Karya tulis ilmiah. 8. Artikel.

2.4 Penamaan File Elektronik

Telah dipaparkan sebelumnya bahwa ada banyak ragamnya koleksi local content yang dapat menjadi kekayaan suatu perpustakaan (dalam format elektronik), semakin banyak data yang tersimpan dalam direktori data base perpustakaan maka perlu melakukan standarisasi penanamaan file yang efektif dan tetap, sehingga memudahkan dalam penataan, pengenalan dan temu kembali file. Berikut contoh standar penamaan file pada perpustakaan digital ITB (Hasanah, 2009 : 15):

Gambar 2: Gambar Struktur Penamaan File pada Perpustakaan Digital ITB

Dengan ketentuan sebagai berikut: Kelompok 1 : tahun terbit dokumen

Kelompok 2 : inisial kategori (dapat dilihat di standard kategori Digital Library)

Kelompok 3 : inisial Departemen (dapat dilihat di Standard Inisial Departemen)

(7)

Kelompok 4 : kata terakhir nama pengarang

Kelompok 5 : nomor file dari seluruh file yang dihasilkan pada proses scanning suatu dokumen.

Hasanah (2009 : 16) memberikan contoh sebagai berikut:

Tesis tahun 2004 dengan judul : “Makna Ragam Hias Pada Rana Makam Raja–Raja Sumenep di Asta Tinggi Madura” ditulis oleh Lintu Yulistyantoro dari Departemen Desain

Maka penamaan file hasil scanning tesis tersebut adalah:

2004_TS_DS_ Yulistyantoro _1 : hasil scanning halaman muka, halaman pengesahan, Halaman Abstrak, Daftar Isi, Kesimpulan dan Daftar Bibliografi

2004_TS_DS_ Yulistyantoro _2 : hasil scanning bab 1 2004_TS_DS_ Yulistyantoro _3 : hasil scanning bab 2 2004_TS_DS_ Yulistyantoro _4 : hasil scanning bab 3 2004_TS_DS_ Yulistyantoro _5 : hasil scanning bab 4

2.5 Internet

2.5.1 Pengertian Internet

Internet telah menjadi bagian dari kehidupan orang banyak terutama dengan semakin banyaknya pengguna facebook maka istilah internet sudah sangat umum di dengar oleh berbagai golongan masyarakat. Menurut Wikipedia (2009 : 3) pengertian Internet adalah: “The Internet is a global system of interconnected computer networks”, maka internet merupakan salah satu bentuk jaringan komunikasi informasi sebagai media untuk menyalurkan sinyal data dari satu komputer ke komputer lain. Sinyal data ini dapat berupa suara, gambar, maupun teks, sedangkan bentuk fisik saluran data itu dapat berupa kabel serat optik, pancaran radio, kabel tembaga, pancaran satelit maupun gelombang mikro. Tentu saja penggunaan internet saat ini tidak hanya pada komputer saja, tapi juga pada handphone, dengan banyaknya promo handphone murah yang memiliki fasilitas internet, menjadikan internet dapat digunakan oleh semua lapisan masyarakat.

(8)

2.5.2 World Wide Web (WWW)

WWW tidak terlepas dari internet, WWW sering digunakan saat mengetikkan suatu alamat situs Web misalnya www.usu.ac.id, namun pengertian sebenarnya WWW menurut Wikipedia (2009 : 1) adalah “The World Wide Web is a system of interlinked hypertext documents accessed via the Internet”. Isi dari WWW dapat ditampilkan dengan penggunaan sebuah Web browser, seperti Mozila Firefox, Interner Explorer atau Opera. WWW memungkinkan penyebaran informasi melalui Internet, penggunaannya mudah dalam format yang fleksibel. WWW memiliki peranan yang penting dalam mempopularitaskan penggunaan Internet. Wikipedia (2009 : 1) menyatakan bahwa “World Wide Web ditemukan pada tahun 1989 oleh Tim Berners-Lee, sekarang adalah Director of the World Wide Web Consortium.”

2.5.3 Domain dan Subdomain

Domain adalah sebuah nama unik untuk mengidentifikasi nama server komputer seperti Web server atau email server di Internet sebagai pengganti Internet Protocol (IP), yang berdasarkan kepada Domain Name System (DNS) (Hartono, Indra K., 2002 : 10).

Struktur domain terbagi atas: Pertama Top Level Domain adalah deretan kata dibelakang nama domain seperti .com (dotcom). Ada dua macam Top Level Domain, yaitu Generic Top Level Domain (gTLD) dan Country Code Top Level Domain (ccTLD). gTLD seperti yang diungkapkan di atas ccTLD adalah TLD yang diperuntukkan untuk masing-masing negara, seperti Indonesia dengan kode ID (co.id, net.id, or.id) atau Singapura dengan kode SG (com.sg, net.sg, dsb) (Hartono, Indra K., 2002 : 11). Kedua Second Level Domain (SLD) adalah nama domain yang didaftarkan. Misalnya ddd.com, maka ddd adalah SLD dan .com-nya adalah TLD. Ketiga Third Level Domain adalah nama sebelum Second Level Domain dan Top Level Domain. Misalnya ddd.com, maka dapat menambahkan nama lain sebelum ddd, yaitu mail.ddd.com atau search.domainku.com.

Berikut domain yang disediakan untuk masing-masing negara seperti: - Indonesia menggunakan .id

- Singapura menggunakan .sg - Malaysia menggunakan .my

(9)

Untuk Indonesia terbagi menjadi beberapa domain, seperti : - .or.id : Untuk Organisasi

- .co.id : Untuk Badan Usaha - .go.id : Untuk Pemerintahan - .ac.id : Pendidikan Tinggi - .sch.id : untuk Sekolah - .net.id : Internet Provider

- .web.id : digunakan untuk umum (Apima, 2008; Zero, 2009) 2.5.4 Situs Web dan Halaman Web

Setiap mengakses Internet baik dengan menggunakan media laptop, PC, maupun handphone sering terlebih dahulu mengetikkan suatu alamat url, seperti www.usu.ac.id, dimana sebenarnya alamat tersebut mewakili suatu situs Web, menurut Wikipedia (2009 : 1) situs Web (Web site) adalah “kumpulan dari halaman Web (Web page), yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet”. Halaman Web sendiri adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup Language) yaitu bahasa markup yang paling dominan dalam pembuatan halaman Web. Pada HTML dapat diketikkan teks yang digunakan untuk membuat struktur dokumen yang terdiri atas headings, paragraphs, lists, links, quotes, dll. Dalam HTML dapat juga memuat gambar yang menjadikan tampilan halaman Web lebih interaktif. HTML diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server situs Web untuk ditampilkan kepada para pengguna melalui Web browser. Semua publikasi dari situs Web tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.

Halaman-halaman dari situs Web akan bisa diakses melalui sebuah URL yang biasa disebut Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman Web untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun, hyperlink yang ada di halaman tersebut mengatur para pengguna dan memberitahu mereka sususan keseluruhan dan bagaimana arus informasi ini berjalan.

Beberapa situs Web membutuhkan subskripsi (data masukan) agar para user bisa mengakses sebagian atau keseluruhan isi situs Web tersebut. Contohnya, ada beberapa situs-situs bisnis, situs-situs e-mail gratisan, yang membutuhkan subkripsi agar dapat diakses.

(10)

2.5.5 Hyperlink

Sering sekali pengguna Internet berhadapan dengan halaman Web yang berisi teks, gambar, menu, dll yang jika di-klik akan menghubungkan pengguna ke halaman Web dan situs Web lainnya. Seperti yang dituliskan Wikipedia (2009 : 1), “In computing, a hyperlink (or link) is a reference to a document that the reader can directly follow, or that is followed automatically”. Hal itulah yang menggambarkan penggunaan hyperlink, maka dapat dikatakan hyperlink adalah suatu shortcut pada halaman HTML yang mengacu ke resource yang terletak pada satu halaman atau suatu situs Web lain. Link tersebut berisikan alamat yang unik yang dikenal dengan Uniform Resource Locator (URL).

Untuk mengetahui adanya hyperlink pada suatu halaman Web dapat diketahui dengan tanda sebagai berikut: teks diberi warna yang berbeda, umumnya warna biru dan bergaris bawah, dapat juga berubah warna latar atau teks jika dilewati penunjuk mouse. Sedangkan untuk gambar, jika ditunjuk dengan mouse, penunjuk mouse akan berubah bentuk menjadi bentuk tangan. Penggunaan link sendiri cukup beragam, dapat digunakan untuk membantu pengguna menuju topik bahasan tertentu dalam satu halaman Web dengan cepat tanpa harus scrolling down yang panjang. Link juga digunakan untuk kembali ke topik sebelumnya bahkan untuk cara cepat ke sumber bacaan (referensi).

2.5.6 Search Engine 1. Proses Pencarian

Melakukan pencarian dokumen yang dimuat pada suatu situs bisa begitu mudah dan terlihat sulit. Mengingat begitu menyebarnya informasi dimana-mana, bahkan University of California dalam Febrian (2007 : 9) menyatakan bahwa ”saat ini telah terdapat lebih dari 50 miliyar halaman Web di Internet”.

Dalam pencarian Web, pengguna selalu memperkirakan kata apa, subjek apa, dan topik apa kira-kira terdapat pada halaman yang ingin ditemukan. Pengguna sebenarnya tidak melakukan pencarian secara langsung ke WWW, mengingat begitu banyaknya halaman Web yang tersimpan di berbagai server di seluruh dunia.

(11)

Pencarian yang dilakukan pengguna adalah melalui perantara yaitu alat bantu pencarian, Wikipedia (2009 : 1) menyatakan “a Web search engine is a tool designed to search for information on the World Wide Web”. Pencarian dilakukan pada alat bantu tersebut ke database yang mereka miliki. Database tersebut mengko leksi situs-situs yang mereka temukan dan mereka simpan, seperti Wikipedia (2009 : 1) tuliskan “Web search engines work by storing information about many Web pages, which they retrieve from the WWW itself”.

Hitwise.com Januari 2010 menampilkan Top Search Engine pada tabel dibawah ini:

Tabel 2: Top Search Engine

Rank Search Engine Searches

1 www.google.com 71.61 % 2 search.yahoo.com 14.76 %

3 www.bing.com 9.13 %

4 www.ask.com 2.66 %

5 www.aolsearch.com 1.04 %

Alat bantu pencarian ini menyediakan hasil pencarian dalam bentuk hypertext link dengan URL menuju halaman lainnya. Yang jika di klik akan menuju ke alamat tersebut dimana dokumen, gambar, suara, dan banyak bentuk lainnya yang yang ada pada server dituju, seperti Wikipedia (2009 : 1) tuliskan “the information may consist of Web pages, images, information and other types of files”.

2. Kategori Alat Pencari

Dalam melakukan browsing Internet sudah sangat umum pengguna menggunakan Google sebagai mesin pencari dalam mencari kebutuhan informasi, Google hanya merupakan salah satu alat pencarian yang ada di Internet, masih terdapat alat pencarian yang lainnya, dimana Febrian (2007 : 11-13) menerangkan tiga bentuk dari alat bantu pencarian seperti berikut ini:

a. Search Engine dan Meta-Search Engine Karakteristik:

• Menyimpan data dalam bentuk teks penuh pada halaman yang terpilih,

(12)

• Pencarian berdasarkan kata kunci, mereka mencoba mencocokkan dengan tepat kata kunci tersebut dengan teks yang yang ada dalam dokumen,

• Tidak perlu dilakukan browsing, dan tidak ada subjek dari kategori,

• Database dijaring dan dikumpulkan oleh spider, yaitu komputer yang memiliki program robot, dengan kemampuan seminimal mungkin dari pandangan atau sentuhan manusia,

• Ukuran search engine: dari skala kecil hingga mampu menyimpan sangat banyak (sekitar hingga 20 milyar halaman Web).

• Meta-search engine dengan cepat melakukan pencarian ke dalam beberapa database dari berbagai search engine dalam satu kali permintaan. Hasilnya adalah daftar yang dihasilkan dari penggabungan hasil pencarian dari beberapa search engine yang mereka libatkan.

• Contoh Search Engine: Google, Yahoo Search, Ask.com, dll. Meta-Search Engine: Dogpile, Clusty, Surfwax, Ixquick, Copernic Agent, dll.

b. Subject Directories Karakteristik:

• Seleksi dari situs yang ada merupakan seleksi langsung yang dilakukan oleh manusia, kadang kala malah para ahli untuk subjek tertentu,

• Sering dengan hati-hati dievaluasi dan menjaga keterbaruan informasi yang mereka miliki, namun tidak selalu, kadang-kadang malah tidak, terutama untuk mereka yang telah memiliki data yang banyak dan bersifat general.

• Biasanya dikelola dalam bentuk subjek dan direktori yang tersusun secara hirarki,

• Sering dilengkapi dengan catatan mengenai deskripsinya (tidak untuk Yahoo),

• Subjek dapat di-browse subject dan kategorinya atau melakukan pencarian berdasarkan kata-kata tertentu,

• No-full text document. Pencarian diminta lebih spesifik dibandingkan dengan pencarian melalui search engine, karena kata kunci tidak dibandingkan dengan isi dari halaman suatu situs, melainkan hanya pada subjek, kategori, dan deskripsi.

• Contoh: dmoz, librarian index, infomine, About.com, dll. c. Specialized Database (Invisible Web)

Karakteristik:

• Merupakan Web yang menyediakan akses melalui suatu kontak pencarian ke dalam content database pada sebuah komputer di suatu tempat,

• Dapat saja berupa berbagai topik, dapat juga hal yang sepele, komersial, pekerjaan yang spesifik, pemerintahan, dll.

(13)

• Juga terdiri dari banyak halaman yang menghasilkan hasil pencarian dari katalog direktori online.

• Contoh: penempatan database khusus untuk mencari dari data yang bisa diandalkan melalui directory seperti dmoz, Yahoo Directory, dll.

3. Mekanisasi dari Search Engine a. Spider

Spider adalah program yang dijalankan oleh mesin secara otomatis untuk men-download halaman-halaman yang ditemukannya untuk disimpan ke dalam database search engine. Berbeda dengan browser, spider bekerja untuk kepentingan mesin bukan untuk kepentingan manusia.

b. Crawler

Crawler adalah program yang dimiliki oleh search engine untuk melacak dan menemukan link yang terdapat dari setiap halaman yang ditemuinya. Tugasnya adalah untuk menentukan spider harus pergi kemana dan mengevaluasi link berdasarkan alamat yang ditentukan dari awal. Crawler mengikuti link dan mencoba menemukan dokumen yang belum dikenal oleh search engine.

c. Indexer

Indexer adalah komponen yang melakukan aktivitas untuk menguraikan masing-masing halaman dan meneliti berbagai unsur, seperti teks, headers, struktur atau fitur dari gaya penulisan, tag HTML khusus, dll.

d. Database

Database adalah tempat standar untuk menyimpan data-data dan halaman yang telah dikunjungi, di-download dan sudah dianalisis. Kadang kala disebut juga index dari suatu search engine.

e. Result Engine

Result Engine adalah mesin yang melakukan penggolongan dan penentuan perangkingan dari hasil pencarian pada search engine. Mesin ini menentukan halaman mana yang menemui kriteria terbaik dari hasil pencarian

(14)

berdasarkan permintaan penggunanya, dan bagaimana bentuk penampilan yang akan ditampilkan.

f. Web Server

Web server adalah komputer yang melayani permintaan dan memberikan respon balik dari permintaan tersebut. Web server ini biasanya menghasilkan informasi atau dokumen dalam format HTML. Pada halaman tersebut tersedia layanan untuk mengisikan kata kunci pencarian yang diinginkan oleh user-nya. Web server ini juga bertanggung jawab dalam menyampaikan hasil pencarian yang dikirimkan kepada komputer yang meminta informasi atau pencarian yang diinginkan.

4. Cara Kerja Mesin Pencari

Mesin pencari tidaklah benar-benar melakukan pencarian keseluruh World Wide Web secara langsung. Melainkan melalui database-nya sendiri, seperti yang tertulis di Wikipedia (2009 : 1) “data about Web pages are stored in an index database for use in later queries”, dimana halaman-halaman yang ada di WWW telah terindeks terlebih dahulu, Wikipedia (2009 : 1) menyatakan bahwa “halaman dianalisa, judul dan sub judul dari field khusus berupa meta tags.”

Ketika pengguna melakukan pencarian Web dengan menggunakan search engine, yang dilakukan adalah pencarian salinan halaman yang disimpan pada database mereka saat terakhir mereka kunjungi.

Ketika pengguna meng-click link yang disediakan oleh halaman hasil pencarian yang dilakukan oleh search engine, sebenarnya alamat tersebut diberikan dari server search engine melalui versi saat ini yang ada di dalam database mereka tersebut.

Database yang ada pada search engine dipilih dan dijaring oleh program robot yang disebut dengan spider. Meskipun mereka “menjaring” halaman yang akan diambil dan disimpan ke dalam database mereka, dalam kenyataannya bisa dikatakan bahwa mereka mengambilnya dari satu tempat.

Kemudian untuk menemukan halaman potensial lainnya, mereka mengacu kepada link-link yang terdapat pada halaman-halaman yang telah mereka

(15)

simpan di dalam database tadi. Mesin ini tidak dapat menuliskan suatu URL dan berpikir halaman-halaman yang mana yang akan mereka “coba” kunjungi. Komputer memang makin lama makin canggih, tapi mereka tetap saja tidak bisa kreatif memikirkan sendiri seperti manusia pada umumnya.

Jika suatu halaman Web tidak pernah di-link-an dari halaman lainnya, maka spider dari search engine tidak akan menemukan halaman tersebut. Mereka hanya memantaunya dari database yang mereka miliki.

Untuk situs yang benar-benar baru dan belum ada satupun situs lain yang membuat link mereka ke situs baru tersebut, maka tentu saja spider tidak akan mengenalnya.

Cara untuk membuat agar situs baru tersebut bisa terdaftar pada search engine, khususnya untuk situs yang belum dapat link dari situs lain, adalah dengan cara memberitahu langsung search engine tersebut bahwa ada situs baru, pengerjaannya dilakukan oleh manusia. Hampir semua search engine memberikan fasilitas atau penawaran untuk ini.

Setelah spider menemukan suatu halaman, maka mereka akan mengirimkan hasil penemuan tersebut ke komputer lain agar halaman tersebut di-index. Program ini mengidentifikasi text, links serta isi lain pada halaman tersebut, lalu menyimpannya ke dalam file database mereka, sehingga melalui database tersebutlah bisa dilakukan pencarian kata kunci atau apa pun dalam bentuk tingkat lanjut lainnya yang ditawarkan oleh mereka, sampai akhirnya Anda menemukan situs itu pada hasil pencarian.

Beberapa tipe dari halaman dan link tidak dimasukkan ke dalam kebanyakan search engine karena aturan-aturan tertentu. Beberapa yang lainnya tidak dimasukkan juga karena spider tidak dapat mengakses halaman tersebut. Halaman yang tidak dimasukkan ke dalam index disebut dengan “invisible Web”, dimana Anda tidak dapat melihat halaman dari hasil pencarian. Jumlah halaman ini bisa mencapai dua hingga tiga kali lebih besar dari halaman yang boleh ditampilkan.

(16)

5. Search Engine Optimalizer (SEO)

SEO (Search Engine Optimalizer) merupakan istilah yang sudah umum bagi kalangan desainer Web dan merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Pengertian SEO menurut Indowebmaker.com (2009 : 2) “adalah tindakan mengubah struktur, isi situs Web dan inbound link untuk memperoleh posisi yang lebih baik di hasil pencarian Search Engine (SE)”.

Adapun manfaat SEO menurut Indowebmaker.com (2009 : 4) adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan jumlah pengunjung ke situs Web. 2. Meningkatkan jumlah pengguna potensial. 3. Menghemat biaya promosi.

Dalam proses SEO terdapat dua faktor utama yang harus diperhatikan, dimana Aryadana (2003 : 2) menyatakan bahwa kedua faktor tersebut adalah:

1. Faktor Internal (berhubungan dengan penulisan isi situs Web dan HTML)

2. Faktor Eksternal (berhubungan dengan link popularity) Pendapat di atas dapat dijabarkan lagi sebagai berikut:

1. Faktor Internal

Search engine sangat memperhatikan teks isi situs Web sebagai salah satu acuan untuk menentukan tingkat relevansi situs Web agar mudah dilisting. Menurut Aryadana (2003 : 2) “halaman Web yang berdesain full image (hanya terdiri atas gambar dan flash) serta tidak menyertakan teks biasa, akan sangat sulit dibaca oleh search engine”.

Pada faktor internal penggunaan keyword merupakan hal yang penting. Keyword yang dibuat, diusahakan terpakai pada kalimat-kalimat dalam teks halaman Web. Aryadana (2003 : 2) menyatakan, “anggap saja keyword tersebut merupakan topik utama dan tempatkan keyword pada tag <title> dan pada atribut ALT dalam tag <img>.“ Penggunaan keyword yang dimaksud disini adalah penggunaan dalam batas yang wajar.

Penentuan keyword yang salah bisa berakibat fatal sebab situs Web tidak akan pernah ditemukan oleh pengguna. Salah satu alat bantu untuk menentukan keyword adalah seperti yang disediakan WordTracker.com dan

(17)

https://adwords.google.com/select/KeywordTool External. Word Tracker.com memiliki database keyword populer berdasarkan data dari beberapa search engine utama. Penggunaannya dengan mengetikkan topik dari isi situs Web, dan maka WordTracker bisa memberikan keyword yang berhubungan dengan topik tersebut. Aryadana (2003 : 3) memberikan contoh: kata MP3 dan WordTracker bisa memberikan alternatif keyword seperti ini:

- mp3 - mp3 players

- free mp3 downloads - mp3 midi

- free mp3 - free mp3 music

- free mp3 music download - free mp3s - mp3 downloads - mp3 player

Untuk optimisasi on page dapat dilakukan dengan menambahkan tag HTML, Indowebmaker.com (2009 : 9) memberikan contoh penggunaan tag HTML dengan penggunaan keyword Batik Yogyakarta:

- Title

<title>Kain Batik Yogyakarta | Baju Batik Yogyakarta | BatikYogyakartaSip.com </title>

- Meta Description

<meta name=”description” content=”Informasi lengkap tentang batik yogyakarta.”/>

- Meta Keyword

<meta name=”keyword” content=”Batik, Batik Yogyakarta, Kain Batik Yogyakarta, Baju Batik Yogyakarta, Sejarah Batik Yogyakarta, Malioboro, Beli Batik, Batik murah” />

Hal lain yang perlu untuk diperhatikan seperti yang disebutkan oleh Indowebmaker.com (2009 : 14) adalah:

 Pisahkan CSS dan Javascript ke file eksternal  Jangan gunakan Splash Page

 Jangan gunakan iframe  Kurangi penggunaan Flash  Tidak ada Broken Link 2. Faktor Eksternal

Faktor Eksternal perlu digunakan karena Faktor Internal sangat mudah dimanipulasi, sehingga search engine tidak mungkin menggunakannya 100% sebagai acuan untuk menghasilkan hasil pencarian yang berkualitas. Manipulasi

(18)

yang dimaksud adalah spamming yaitu menurut Aryadana (2003 : 3) “…penulisan content menggunakan keyword yang diulang-ulang secara berlebihan, penulisan teks yang warnanya sama dengan warna background sehingga pengunjung tidak dapat membacanya”.

Search engine menggunakan faktor eksternal sebagai acuan relevansi antara isi situs Web dan keyword. Faktor yang dimaksud adalah link popularity atau yang sering juga dikenal dengan backlink, Indowebmaker.com (2009 : 16) mengemukakan pengertian backlink adalah banyaknya link dari situs Web lain yang mengarah ke situs Web sendiri. Hal ini berkaitan dengan backlink yang kadang juga disebut dengan inbound link, incoming link, inlink atau inward link. Maka perlu meningkatkan link dari situs luar ke situs sendiri untuk mendapatkan posisi utama dalam SE, seperti yang Aryadana (2003 : 3) tuliskan “...semakin banyak link dari luar, berarti nilai link popularity-nya akan semakin besar. Menurut anggapan search engine, semakin banyak sebuah situs Web di-link, semakin baik pula content yang dimiliki”.

Indowebmaker.com (2009 : 16) memberikan contoh bentuk umum backlink sebagai berikut:

<a href=”http://www.batikyogyakarta.com” title=”Panduan Batik Yogyakarta”>Panduan Batik Yogyakarta</a>

Keterangan:

 http://www.batikyogyakarta.com = nama situs Anda

 Panduan Batik Yogyakarta = Anchor/Link Text → harus mengandung keyword situs Anda

Untuk meningkatkan faktor internal dapat dengan melakukan barter link (link exchange) secara manual (Aryadana 2003 : 4) , yaitu dengan menghubungi Webmaster dari situs-situs yang memiliki informasi berkaitan dengan situs Web tersebut. Lalu menawarkan kerjasama melalui barter link, dengan terangkan apa keuntungan yang akan didapat. Dapat juga menggunakan Google untuk melacak link yang mengarah ke situs Web tertentu. Caranya ketik link: diikuti dengan nama domain yang dicari. Contoh link:ugm.ac.id, maka Google akan menampilkan link-link dari situs Web lain yang mengarah ke ugm.ac.id.

(19)

2.6 Infometrics

Informetrics adalah studi aspek kuntitatif dari informasi. Wikipedia (2009 : 1) menyatakan yang termasuk ke dalam bidang Infometrics

adalah:

 Scientometrics, merupakan studi aspek kuantitatif dari ilmu pengetahuan (science);

 Webometrics, merupakan studi aspek kuantitatif dari World Wide Web;

 Bibliometrics, merupakan studi aspek kuantitatif dari informasi yang terekam (rekord of recorded information).

Sumber: Diadaptasi dari Björneborn oleh Aguillo (2009 : 3)

Gambar 3: Quantitative Disciplines

2.6.1 Cybermetrics

Cybermetrics digunakan untuk mengukur nilai kuantitatif informasi yang terdapat di cyberspace seperti yang dikatakan oleh Aguillo (2009 : 2) “Cybermetrics is devoted to the quantitative description of the contents and communication activities that occur in the cyberspace”. Berikut isi cyberspace dalam format elektronik:

(20)

Tabel 3: Cyberspace (Contents in electronic format)

Sumber: Aguillo (2009 : 4)

2.6.2 Webometrics

Istilah Webometrics pertama sekali digunakan oleh Almind and Ingwersen pada tahun 1997, dimana istilah Webometrics saat ini sudah umum dikenal sejak adanya badan perangkingan universitas kelas dunia yang menggunakan Webometrics sebagai ilmu pengukuran faktor-faktor Web. Thewall (2009 : 5) menyatakan bahwa “the terms webometrcis was coined in print by Almind dan Ingwersen (1997), which identified the web was important source for measuring documents and information.” Webometrics digunakan untuk mengukur World Wide Web dan mendapatkan pengetahuan tentang jumlah dan jenis hyperlinks, struktur World Wide Web serta pola penggunaannya. Menurut Ingwersen (2004) dalam Wikipedia (2009 : 1) defenisi webometrics adalah "the study of the quantitative aspects of the construction and use of information resources, structures and technologies on the Web drawing on bibliometric and informetric approaches." Kemudian pengertian Webometrics dikeluarkan oleh Thelwall (2004) dalam Wikipedia (2009 : 1) "the study of web-based content with primarily quantitative methods for social science research goals using techniques that are not specific to one field of study", dimana pengertian ini lebih menekankan pada metode yang lebih kecil untuk digunakan dalam penelitian-penelitian sosial. Wikipedia (2009 : 1) menyatakan bahwa “Similar scientific

(21)

fields are Bibliometrics, Informetrics, Scientometrics, Virtual ethnography, and Web mining.”

Salah satu pengukuran yang relatif adalah "Web Impact Factor" (WIF) yang diperkenalkan Ingwersen (1998) dalam Wikipedia (2009 : 1). WIF mengukur dengan menjabarkan jumlah halaman Web dalam suatu situs Web yang menerima link dari situs Web lain, dibagi atas jumlah publikasi halaman Web dalam suatu situs Web yang terakses crawler. Boudourides (1999 : 5) mengemukakan “…the standard tools for locating the webometric data are provided by one of the many existing search engines (for example, Alta Vista, Lycos, Yahoo, Infoseek, Excite, etc.”

Statistical Cybermetrics Research Group (SCRG), School of Computing and IT, University of Wolverhampton, UK mengemukakan query (kata kunci) mesin pencari untuk Webometrics sebagai berikut:

 site:D

Banyak halaman dalam situs Web yang terdapat pada nama domain “D”, atau direktori “D”. Pada AltaVista, Bing dan Google.

 linkdomain:D -site:D

Banyak halaman yang mengandung link ke situs Web dengan nama domain “D” tidak termasuk semua halaman di situs “D”. Dapat digunakan pada AltaVista, dan Yahoo!.

 linkdomain:D -site:D

Banyak halaman yang mengandung link ke suatu situs Web dengan nama domain “D” (termasuk semua halaman yang ada pada situs Web “D”). Dapat digunakan pada AltaVista, untuk Yahoo! gunakan Yahoo! site explorer.

 link:P

Banyak halaman yang mengandung link ke halaman http://P. Dapat digunakan pada AltaVista, Google, untuk Yahoo!: gunakan Yahoo! site explorer.

 link:P -site:D

Banyak halaman yang mengandung link ke sebuah halaman http://P tidak termasuk semua halaman di situs “D” yang mengandung “P”. Dapat digunakan pada AltaVista, dan Yahoo!.

 linkfromdomain:D atau linkfromdomain:S -site:S

Banyak halaman yang mengandung link dari situs Web dengan nama domain “D” tidak termasuk semua halaman pada situs “D” yang mengandung “P”. Dapat digunakan pada Google dan AltaVista.

 linkdomain:D1 linkdomain:D2 -site:D1 -site:D2

Banyak halaman yang memiliki link ke halaman manapun dari kedua situs Web dengan nama domain D1 dan D2, dan tidak termasuk semua halaman di situs D1 dan D2 (i.e., co-inlinks). Dapat digunakan pada AltaVista dan Yahoo!. Catatan: D1 dan D2 pada -site:D1 -site:D2

(22)

dapat digantikan dengan situs utama dari nama domain (contoh bbc.co.uk untuk menggantikan news.bbc.co.uk atau www.bbc.co.uk) untuk menghindari extra self-links.

 linkfromdomain:D1 linkfromdomain:D2

Banyak halaman yang ter-link ke kedua situs Web spesifik dengan nama domain D1 dan D2, dan tidak termasuk semua halaman yang ada dalam situs D1 dan D2 (i.e., co-outlinks). Dapat digunakan pada Bing. Catatan: Untuk situs Web dengan nama domain yang diawali oleh www. Hilangkan inisial www. dari D sebelum mejalankan pencarian manapun di atas. Hal ini penting untuk situs Web besar dengan banyak nama domain.

Berikut terdapat juga keyword yang dapat dibuat oleh Aguillo (2009 : 13) yang digunakan untuk memperoleh data Webometrics, seperti tabel di bawah ini:

Tabel 4: Sintax of the Main Search Engine

Sumber: Aguillo (2009 : 13)

2.7 World Class University (WCU)

Memperoleh status World Class University adalah impian setiap perguruan tinggi, untuk mewujudkan impian tersebut tentu saja terdapat kriteria dan lembaga pengekreditasinya. Berikut defenisi World Class University menurut Altbach dalam Levin (2006 : 32) “World class defined by dictionary as “ranking among the foremost in the world; of an international standard of excellence”. Pengertian WCU lebih dirinci oleh Robinson dalam Levin (2006 : 32) yaitu “A minimum standard” or “a relative position in the form of ranking”, “industrial definition of quality means a guarantee that something meets a certain basic

(23)

standard”, “top of the world rankings”. Berikut berbagai acuan World Class University (WCU):

2.7.1 THE-QS

Times Higher Education-QS World University Rankings dipublikasikan secara tahunan berupa daftar "Top 200 World Universities" berasal dari Times Higher Education dan Quacquarelli Symonds (QS) antara tahun 2004 dan 2009.

Timeshighereducation.co.uk menyatakan bahwa Times Higher Education merupakan sumber informasi pendidikan tinggi yang paling kompeten di London. Diterbitkan pertama sekali pada tahun 1971 dan sudah online pada tahun 1995.

Quacquarelli Symonds (QS) adalah perusahaan yang khusus bergerak dibidang pendidikan dan belajar luar negeri. Didirikan pada tahun 1990 oleh Wharton School MBA graduate Nunzio Quacquarelli. QS telah memiliki kantor di London, Paris, Singapore, Stuttgart, Boston, Washington DC, Sydney, Shanghai, dan Johannesburg. QS menyediakan program untuk mahasiswa belum bergelar, lulusan, Masters, PhDs, MBA, dan kandidat EMBA.

THE menggunakan 4 kriteria utama dalam menentukan skor rangking universitas di dunia, yaitu:

1. Kualitas Penelitian (Research Quality);

2. Kesiapan Kerja Lulusan (Graduate Employability); 3. Pandangan Internasional (International Outlook); dan 4. Kualitas Pengajaran (Teaching Quality). Wahono (2007 : 1)

Tabel 5: Indikator Perangkingan THE-QS

Criteria Indicator Brief Description Weight

Research Quality

Peer Review

Composite score drawn from peer review (which is divided into five subjects areas). 3,703 responses.

40%

Citation per Faculty

Score based on research perfomance factored againts the size of the research body 20% Graduate Employability Recruiter Review

Score based on responses to recruiter

survey, 738 responses 10%

International Outlook

International Faculty

Score based on proportion of

international faculty 5%

International Students

Score based on proportion of

international students 5%

Teaching Quality

Student

Faculty Score based on student/faculty ratio 20%

(24)

Berikut penjelasan tabel indikator perangkingan THE-QS di atas (diadopsi dari penjelasan Wahono, 2007 : 2), yaitu:

Pada kriteria Research Quality dengan bobot 60%, penilaian dilakukan dengan menyebarkan angket online ke 190.000 akademisi untuk mengisi pertanyaan berdasarkan bidang kepakaran mereka (Arts & Humanities, Engineering & IT, Life Sciences & BioMedicine, Natural Sciences dan Social Sciences). Yang kemudian akan memilih 30 Universitas terbaik dari wilayah mereka. Indikator kedua adalah Citations per Fakultas adalah banyak publikasi karya tulis ilmiah dari penelitian (professor) di univesitas tersebut dan jumlah citation (kutipan) berdasarkan data dari the Essential Science Indicators (ESI).

Pada kriteria Graduate Employability dengan bobot 10%, penilaian dilakukan berdasarkan hasil survei terhadap 375 perekrut tenaga kerja.

Pada kriteria International Outlook dengan bobot 10%, penilaian pada jumlah fakultas yang menyediakan program internasional dan jumlah mahasiswa internasional-nya.

Pada kriteria Teaching Quality dengan bobot 20%, penilaian dari indikator rasio jumlah mahasiswa dan fakultasnya. Hasil perangkingan dapat dilihat di http://www.topuniversities.com dan http://www.timeshighereducation. co.uk.

2.7.2 Academic Ranking of World Universities (ARWU)

The Academic Ranking of World Universities (ARWU) pertama sekali diterbitkan pada bulan Juni 2003 oleh Center for World-Class Universities and the Institute of Higher Education of Shanghai Jiao Tong University, China, yang kemudian diperbaharui secara tahunan. ARWU menggunakan enam indikator untuk menentukan rangking universitas dunia, yaitu: number of alumni and staff winning Nobel Prizes and Fields Medals, number of highly cited researchers selected by Thomson Scientific, number of articles published in journals of Nature and Science, number of articles indexed in Science Citation Index - Expanded and Social Sciences Citation Index, and per capita performance with respect to the size of an institution. Lebih dari 1000 universitas yang dinilai oleh ARWU setiap tahunnya, dan hanya 500 terbaik yang dipublikasikan di Web.

(25)

Untuk lebih detail Wahono (2007 : 2) menjelaskan 6 faktor utama ARWU seperti dibawah ini:

1) Alumni: Total jumlah alumni yang mendapatkan penghargaan Noble Prize di bidang fisika, kimia, ekonomi dan kedokteran serta meraih Field Medal di bidang matematika. Digunakan hitungan bobot (weight) berdasarkan kebaruan tahun mendapatkan penghargaan tersebut. Semakin lama mendapatkan penghargaan, semakin kecil bobot persentase nilainya.

2) Award: Total jumlah staf saat ini yang mendapatkan penghargaan Nobel Prize di bidang fisika, kimia, ekonomi dan kedokteran serta meraih Field Medal di bidang matematika. Perhitungan bobotnya sama dengan Alumni.

3) HiCi: jumlah peneliti (dosen) yang mendapatkan nilai citation tinggi (high cited researcher) alias penelitiannya banyak dikutip oleh peneliti lain, dalam 20 kategori subjek berdasarkan publikasi resmi dari http://isihighlycited.com.

4) PUB: Jumlah artikel yang diindeks oleh Science Citation Index-Expanded dan Social Science Citation Index (http://www.isiknowledge.com).

5) TOP: Persentase artikel yang dipublikasikan dalam top 20% journal internasional dari berbagai bidang ilmu. Penentuan top 20% adalah berdasarkan nilai impact factors dari Journal Citation Report (http://www.isiknowledge.com).

6) Fund: Jumlah total anggaran biaya penelitian dari sebuah universitas. Data didapatkan dari negara dimana universitas berada dan dari institusi-intitusi pemberi dana penelitian.

Perangkingan ARWU dapat dilihat di http://www.arwu.org, secara lengkap metodologi penghitungan rangking ARWU untuk lima bidang, termasuk pembobotannya adalah seperti pada tabel di bawah:

Tabel 6: Metodologi Penghitungan Rangking ARWU

Code Weight SCI ENG LIFE MED SOC

Alumni 10% Alumni of an institution winning Fields Medals in mathemathic

Not Applicable Alumni of an institution winning Nobel Prizes in Physiology or Medicine since 1951 Alumni of an institution winning Nobel Prizes in Physiology or Medicine since 1951 Alumni of an institution winning Nobel Prizes in Economics since 1951 Award 15% Staff of an institution winning Fields Medals and Nobel Prizes in Chemistry and Physics since 1961

Not Applicable Staff of an institution winning Nobel Prizes in Physiology or Medicine since 1961 Staff of an institution winning Nobel Prizes in Physiology or Medicine since 1961 Staff of an institution winning Nobel Prizes in Physiology or Medicine since 1961

HiCi 25% Highly cited researchers in 5 categories: Highly cited researchers in 3 categories: Highly cited researchers in 8 categories: Highly cited researchers in 2 categories: Highly cited researchers in 2 categories:

(26)

1. Mathematics 2. Physics 3. Chemistry 4. Geosciences 5. Space Sciences 1. Engineering 2. Computer Science 3. Materials Science 1. Biology & Biochemistry 2. Molecular Biology & Genetics 3. Microbiology 4. Immunology 5. Neuros Science 6. Agricultural Sciences 7. Plant & Animal

Science 8. Ecology/Environm ent 1. Clinical Medicine 2. Pharmacology 1. Social Sciences. General (Partly) 2. Economics/Busi ness

PUB 25% Articles Indexed in Science Citation Index-Expanded in SCI fields Articles Indexed in Science Citation Index-Expanded in ENG fields Articles Indexed in Science Citation Index-Expanded in LIFE fields Articles Indexed in Science Citation Index-Expanded in MED fields Articles Indexed in Science Citation Index-Expanded in SOC fields TOP 25% Percentage of articles published in top 20% journals of SCI fields to that in all SCI journals Percentage of articles published in top 20% journals of ENG fields to that in all ENG journals

Percentage of articles published in top 20% journals of LIFE fields to that in all LIFE journals

Percentage of articles published in top 20% journals of MED fields to that in all MED journals

Percentage of articles published in top 20% journals of SOC fields to that in all SOC journals

Fund 25% Not Applicable Total engineering-related research expenditures

Not Applicable Not Applicable Not Applicable

Sumber: Wahono (2007 : 2)

2.7.3 Webometric Rangking Of World University (WRWU)

Pembentukan Perangkingan Universitas Dunia Webometrics (Inggris: Webometrics Ranking of World Universities) merupakan inisiatif Cybermetrics Lab, kelompok riset Centro de Información Documentación (CINDOC), bagian dari National Research Council (CSIC), riset publik terbesar di Spanyol.

Cybermetrics Lab dibentuk untuk analisis kuantitatif Internet dan konten-konten Web khususnya yang berhubungan dengan “the processes of generation and scholarly communication of scientific knowledge“ disiplin ini kemudian disebut dengan Webometrics, “Webometrics Ranking of World Universities” secara resmi diterbitkan pada tahun 2004, dan di update sekali dalam 6 bulan (Januari dan Juli), meliputi 14.876 Institusi Pendidikan Tinggi di dunia.

Webometrics Ranking of World Universities kebanyakan mengambil faktor kehidupan universitas di dunia Internet. Termasuk didalamnya adalah aksesbilitas dan visibilitas situs universitas, publikasi elektronik, keterbukaan akses terhadap hasil-hasil penelitian, konektifitas dengan dunia industri dan aktifitas internasionalnya. Webometrics juga merangking Pusat Penelitian

(27)

(http://research.webometrics.info), Rumah Sakit (http://hospitals.webometrics. info), Repositori (http://repositories. webometrics. info) dan Sekolah Bisnis (http://business-schools.webometrics.info).

Webometrics Ranking of World Universities adalah sebuah peluang menarik bagi universitas-universitas di negara berkembang agar dapat meraih status Universitas Kelas Dunia (World Class University). Kuncinya adalah bagaimana universitas bisa memperbanyak konten (scientific paper) yang di-share ke publik, diindeks di mesin pencari, dan sedikit kepintaran universitas memainkan Search Engine Optimization (SEO) untuk mengarahkan mesin pencari ke situs universitas.

1. Desain dan Parameter

Dalam metodologi perangkingan yang menjadi unit analisis adalah domain institusi, hanya universitas dan pusat penelitan dengan domain Web independen yang disertakan. Katalog Universitas dikumpulkan dari sumber nasional dan internasional, seperti tabel di bawah ini:

Tabel 7: Sumber Katalog Universitas Webometrics Universities Worldwide univ.cc

All Universities around the World www.bulter.nl/universities/ Braintrack University Index www.braintrack.com Canadian Universities www.uwaterloo.ca/canu UK Universities www.scit.wlv.ac.uk/ukinfo

US Universities www.utexas.edu/world/univ/state

Sumber: CCHS-CSIC (2009 : 2)

Kegiatan dari sebuah Universitas yang multi-dimensi terefleksikan oleh kehadiran Web-nya seperti yang dikatakan oleh Aguillo (2009 : 29) “Web indicators based rankings as a tool for the evaluation of academic and scientific institutions” sehingga terbaik untuk mendapatkan rangking adalah dengan menggabungkan sekelompok indikator yang dapat mengukur aspek-aspek yang berbeda. CCHS-CSIC (2009 : 2) menyatakan indikator Web yang pertama, Web Impact Factor (WIF), berlandaskan pada analisis link yang menggabungkan jumlah external inlinks dan jumlah halaman suatu situs Web, rasio 1:1 antara

visibility dan size. Rasio ini digunakan untuk perangkingan, penambahan dua

(28)

kekayaan dokumen pada Web domain, dan jumlah publikasi yang terindeks oleh Google Scholar database.

Berikut formula Webometrics dalam menentukan rangking universitas (Wahono, 2008 : 1):

Webometrics Rank = (4xV) + (2xS) + (1xR) + (1xSc)

Pada intinya, V, S, R dan Sc adalah faktor penilai, sedangkan 4, 2, 1, 1 adalah bobot (weight) tiap faktor.

Wahono (2008 : 1) menyatakan formula diatas mengalami revisi sejak Januari 2008 menjadi seperti di bawah:

Webometrics Rank = V(50%) + S(20%) + R(15%) + Sc(15%)

Pada intinya, V, S, R dan Sc adalah faktor penilai, sedangkan 50%, 20%, 15%, 15% adalah bobot (weight) tiap faktor.

Sumber: CCHS-CSIC (2009 : 3)

Gambar 4: Parameter Webometrics

Berikut metodologi Perangkingan Webometrics yang dibuat oleh Aguillo (2009 : 37): a. Normalization:

(

)

( )

(

max n 1

)

log 1 n log N i a a + + = Keterangan:

N : search engine (Google, Yahoo, Live, Exalead) a : Web domain

b. Median method (Size)

Sa = ½ * ((Ga + Ya + La + Ea) – max (Ga,Ya,La,Ea) – min (Ga,Ya,La,Ea))

c. Rich Files

(29)

d. Rangking Sa  Ra(S) Ra  Ra(R) Sca  Ra (Sc) Va  Ra(V) 1:1 WR = (50%*V) + (20%*S + 15%*R + 15%*Sc) 2. Parameter Visibility (V)

Visibility adalah jumlah total link eksternal yang diterima dari situs lain (inlink), yang dapat diperoleh dari Yahoo Search, Bing dan Exalead. Berikut pengertian Visibility oleh CCHA-CSIC (2009 : 2):

The total number of unique external links received (inlinks) by a site can be only confidently obtained from Yahoo Search, Live Search and Exalead. For each engine, results are log-normalised to 1 for the highest value and then combined to generate the rank.

Untuk memperoleh nilai visibility dapat dilakukan dengan mengetikan keyword:

“domain”-site:domain. Contoh:

“usu.ac.id”-site:usu.ac.id

3. Parameter Size (S)

Size adalah jumlah halaman Web yang diperoleh dari Google, Yahoo,

Bing (sebelumnya Live Search) dan Exalead. Berikut pengertian Size oleh CCHS-CSIC (2009 : 2):

Number of pages recovered from four engines: Google, Yahoo, Live Search and Exalead. For each engine, results are log-normalised to 1 for the highest value. Then for each domain, maximum and minimum results are excluded and every institution is assigned a rank according to the combined sum.

Jika dilihat arti kata “Size” dapat terjemahkan sebagai “besarnya; luasnya”, pages disini adalah halaman-halaman yang terdapat pada situs Web suatu domain maupun subdomain yang terindeks oleh search engine, jadi semakin besar diperolehan dari search engine maka semakin tinggi nilai Size-nya. Untuk domain maupun subdomain yang belum terdata pada search engine sebaiknya melakukan pendaftaran agar nilai Size dapat meningkat.

(30)

Terdapat empat search engine utama yang digunakan dalam perangkingan, dimana cara memperoleh nilai Size adalah dengan mengetikkan keyword:

site:domain Contoh: site:usu.ac.id.

Berikut URL dan cara mendaftarkan situs pada ke-empat search engine tersebut di atas:

1. Google

 URL: http://google.com

 Cara mendaftarkan situs ke Google adalah dengan mengunjungi http://www.google.com/addur l.htm, lalu isi formulir berikut: URL : ...

Komentar : ...

Isi URL dengan lengkap. Misalnya: http://library.usu.ac.id/. Dapat juga menambahkan komentar atau kata kunci yang menjelaskan konten halaman. Komentar atau kata kunci ini hanya merupakan informasi dan tidak akan mempengaruhi cara pengindeksan atau penggunaan halaman oleh Google. Kemudian ketik ulang huruf yang bergelombang pada kotak dibawahnya, contoh:

Tahap akhir dengan meng-klik ‘Tambahkan URL’

Perlu diketahui: Hanya halaman tingkat atas dari host yang diperlukan, tidak harus mengirimkan setiap halaman terpisah. Karena penjelajah Googlebot akan menemukan yang lainnya. Google memperbaharui indeksnya secara berkala, sehingga pengiriman link yang telah kedaluwarsa atau diperbaharui tidak diperlukan. Link non-aktif akan dihapus dari indeks.

2. Yahoo

 URL: http://yahoo.com

 Cara mendaftarkan situs ke Yahoo adalah dengan mengunjungi http://siteexplorer.search.yahoo.com/submit, lalu isi formulir berikut:

(31)

Kemudian klik ‘Submit URL’ 3. Bing

Sebagai catatan Bing telah menggantikan Live Search sejak tanggal 3 Juni 2009.

 URL: http://www.bing.com

 Cara mendaftarkan situs ke Bing adalah dengan mengunjungi http://www.bing.com/docs/submit.aspx, lalu ketik ulang karakter yang ada pada gambar berikut (hanya contoh):

Character ... : URL : ... Kemudian klik ‘Submit URL’

4. Exalead

 URL: http://exalead.com/search

 Cara mendaftarkan situs ke Exalead adalah dengan mengunjungi http://www.exalead.fr/search/web/submit/, lalu isi formulir berikut: URL ... :

Email ... :

Kemudian ketik ulang angka, tanda baca dan huruf yang bergelombang pada kotak diatasnya, contoh:

4. Parameter Rich Files (R)

Rich Files adalah jumlah dokumen yang terdapat pada situs Universitas, dimana format dokumen yang dinilai adalah: Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc) dan Microsoft Powerpoint (.ppt), yang diperoleh dari Google, Yahoo Search, Bing dan Exalead. Berikut pengertian Rich Files oleh CCHS-CSIC (2009 : 2):

After evaluation of their relevance to academic and publication activities and considering the volume of the different file formats, the following were selected: Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps), Microsoft Word (.doc) and Microsoft Powerpoint (.ppt). These data were extracted

(32)

using Google and merging the results for each filetype after log-normalising in the same way as described before.

Cara memperoleh nilai Rich Files dari search engine adalah dengan mengetikkan keyword:

site:domain (spasi) filetype:format dokumen Contoh:

site:usu.ac.id filetype:pdf.

Berikut keterangan format-format dokumen penilaian indikator Rich Files menurut Wikipedia (2009 : 1)

1. PS (Adobe PostScript) adalah bahasa pemograman dinamis yang dibuat oleh John Warnock dab Charles Geschke pada tahun 1982. PostScript kebanyakan digunakan sebagai bahasa page description dalam elektronik dan desktop publishing areas. Pengembangnya: Adobe Systems. Software yang digunakan: Adobe PostScript, TrueImage, Ghostscript, InterPress. Jenis format: printing file format (Wikipedia, 2009).

2. PDF (Adobe Acrobat) adalah sebuah format berkas yang dibuat oleh Adobe System pada tahun 1993 untuk keperluan pertukaran dokumen digital. Format PDF digunakan untuk merepresentasikan dokumen dua dimensi yang meliputi teks, huruf, citra dan grafik vektor dua dimensi. Pada Acrobat 3-D, kemampuan PDF juga meliputi pembacaan dokumen tiga dimensi. PDF telah menjadi standar ISO pada tanggal 1 Juli 2008 dengan kode ISO 32000-1:2008. PDF adalah salah satu tipe file yang populer saat ini, PDF sering ditemui pada e-book. PDF mempunyai sistem proteksi dan multiplatform. Artinya PDF bisa digunakan oleh pengguna Windows, UNIX, Linux, Machintos dan beberapa platform lainnya. Untuk membuat file PDF ini ada beberapa jenis software yang bisa digunakan, yaitu: OpenOffice.org, Microsoft Office 2007 (jika di updated ke SP2), Google's online office suite, DocBook PDF tools.

3. DOC (Microsoft Word) adalah perangkat lunak pengolah kata (word processor) andalan Microsoft. Pertama diterbitkan pada 1983 dengan nama Multi-Tool Word untuk Xenix, versi-versi lain kemudian dikembangkan untuk berbagai sistem operasi, misalnya DOS (1983), Apple Macintosh (1984), SCO UNIX, OS/2, dan Microsoft Windows (1989). Setelah menjadi bagian dari Microsoft Office System 2003 dan 2007 diberi nama Microsoft Office Word.

4. PPT (Microsoft Powerpoint) adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi kantoran mereka, Microsoft Office, selain Microsoft Word, Excel, Access dan beberapa program lainnya. PowerPoint berjalan di atas komputer PC berbasis sistem operasi Microsoft Windows dan juga Apple Macintosh yang menggunakan sistem operasi Apple Mac OS, meskipun pada awalnya aplikasi ini berjalan di atas sistem operasi

(33)

Xenix. Aplikasi ini sangat banyak digunakan, apalagi oleh kalangan perkantoran dan pebisnis, para pendidik, siswa, dan trainer. Dimulai pada versi Microsoft Office System 2003, Microsoft mengganti nama dari sebelumnya Microsoft PowerPoint saja menjadi Microsoft Office PowerPoint. Versi terbaru dari PowerPoint adalah versi 12 (Microsoft Office PowerPoint 2007), yang tergabung ke dalam paket Microsoft Office System 2007.

5. Parameter Scholar (Sc)

Scholar disini dimaksudkan adalah literatur-literatur akademis yang secara luas terdapat pada Google Scholar (dalam bahasa Indonesia: Google Cendekia) yang memuat seluruh bidang ilmu dan referensi seperti: makalah peer-reviewed, thesis, buku, abstrak, dan artikel, dari penerbit akademis, komunitas profesional, pusat data pracetak, universitas, dan organisasi akademis lainnya. Google Scholar mengidentifikasi penelitian paling relevan dari seluruh penelitian akademis. Berikut pengertian Rich Files yang dikutip dari CCHS-CSIC (2009 : 2): “Google Scholar provides the number of papers and citations for each academic domain. These results from the Scholar database represent papers, reports and other academic items.”

Sumber: Scholar.google.com

Gambar 5: Tampilan Google Scholar

Google Scholar juga memiliki layanan untuk perpustakaan yaitu Support for Libraries (dukungan untuk perpustakaan), dimana hal ini merupakan misi Google Scholar untuk mengorganisir informasi di dunia sehingga dapat dimanfaatkan serta diakses secara universal. Google memfasilitasi agar konten perpustakaan dapat terakses.

Ada dua cara dukungan untuk perpustakaan (Support for Libraries) yang disediakan Google Scholar, yaitu:

(34)

1. Library Links Program

Library links program merupakan cara agar konten perpustakaan (libraries resources) tersedia melalui link resolver, dimana Google Scholar menawarkan pilihan (option) untuk menyertakan sebuah link (Google Scholar patrons) kepada konten perpustakaan (libraries resources) sehingga dapat menjadi bagian dari hasil pencarian Google Scholar. Maka pengguna akan dapat melihat sebuah penambahan link pada hasil pencarian Google Scholar yang memfasilitasi akses ke konten perpustakaan (libraries resources). Link ini yang menuntun pengguna ke server perpustakaan yang mengantar mereka untuk mengakses artikel secara full-text.

2. Support for Library Search

Support for Library Search adalah layanan Google Scholar yang menyertakan 'Library Search' pada setiap hasil pencarian buku Google Scholar, dimana link tersebut akan menuntun pengguna ke OCLC's Open WorldCat database, dimana pengguna dapat menemukan buku yang mereka inginkan pada perpustakaan lokal terdekat. Untuk dapat bergabung pada program ‘Library Search’ terlebih dahulu daftarkan koleksi Perpustakaan di OCLC's Open WorldCat, kemudian kirimkan email ke: scholar-library@google.com.

Untuk mendaftarkan jurnal ke Google Scholar, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Sebelum mendaftarkan situs untuk dimasukan ke dalam Google Scholar, pastikan Web tersebut telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Jika persyaratan tidak terpenuhi, maka proses pencatatan artikel akan ditunda atau situs tersebut akan ditolak untuk dimasukan ke dalam index Google Scholar. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang Google Scholar, dapat dipelajari informasi untuk penerbit pada alamat berikut http://www.google.com/scholar

/publishers.html.

2) Syarat-syarat pendaftaran situs ke Google Scholar:

a. Konten yang dimuat pada situs jurnal tersebut harus terdiri dari artikel-artikel ilmiah. Konten seperti buku dan editorial tidak cocok untuk Google Scholar.

b. Jika situs jurnal tersebut menggunakan robots.txt file (contoh: www.web-anda.com/robots.txt), tambahkan baris berikut pada Web tersebut:

User-agent: Googlebot Allow: /

(35)

c. Penggunaan Flash, Javascript, atau navigasi berbasis form membuat sistem otomatis Google kesulitan untuk mencari, mengidentifikasi, dan men-site artikel pada Web jurnal tersebut. Jika Web tersebut menggunakan tipe navigasi seperti itu, buat peta situs sederhana dengan link pada setiap file-file artikel dan kemudian tuliskan link tersebut pada formulir pendaftaran.

d. Google tidak dapat mencatat artikel yang dibagi ke dalam beberapa file, atau beberapa artikel yang digabungkan ke dalam satu file.

e. Web jurnal tersebut harus menyediakan file jurnal atau abstraknya secara gratis tanpa perlu melakukan login. Informasi Daftar Pustaka tanpa abstrak atau artikel lengkap tidak akan dicatat. 3) Masuk ke alamat:

http://www.google.com/support/scholar/bin/request.py 4) Isi formulir berikut :

Sumber: www.scholar.google.com

(36)

6. Usaha dalam Meningkatkan Perangkingan Webometrics

Untuk mendapatkan rangking yang baik di Webometrics tentu dibutuhkan usaha dan kerja keras, penulis disini merangkum dari berbagai sumber tentang usaha-usaha apa saja yang dilakukan perguruan tinggi lain atau saran-saran dari orang yang lebih paham dalam meningkatkan rangking Webometrics, seperti yang dibawah ini:

 Pemasangan banner pada setiap situs atau blog mahasiswa, dosen, karyawan serta alumni. Yang dihubungkan dengan alamat situs Web perguruan tinggi. Contoh: script : <a href="http://www.ddd.ac.id";><img src="http://www.ddd.ac.id/images/banner.gif"; border="0"></a>

 Pengembangan scholar dengan terus mendorong agar para dosen dan mahasiswa meningkatkan riset dan terus mempublikasikan karya-karya ilmiah/penelitian/presentasi sivitas akademika itu oleh pihak Perpustakaan.

 Pengembangan jumlah halaman Web.

 Membuat dan menaruh link di situs-situs Web terkemuka.  Pengembangan Perpustakaan Digital.

 Mengembangkan konten Web (E-book, E-Journal, E-Grey Literature dan E-Local Content).

 Memuat bahan ajar bebas secara intensif.

 Mempercepat proses uploading paper ke repository.

 Kewajiban untuk publikasi karya ilmiah/penelitian/presentasi di situs harus mulai disosialisasikan untuk meningkatkan tingkat sitasi dan akses dari google scholar.

Terdapat juga saran dari Webometrics.info agar situs Web perguruan tinggi mendapatkan rangking pada Webometrics (CCHS-CSIC, 2009 : 1-3 ), yaitu:

1. URL naming

Each institution should choose a unique institutional domain that can be used by all the websites of the institution. We sugest well known acronyms and if it is possible full words describing the city, the state or other descriptive items. It is very important to avoid changing the institutional domain as it can generate confusion and it has a devastating effect on the visibility values. The alternative or mirror domains should be disregarded even when they redirect to the preferred one.

Today it is very easy and cheap to rent a service for hosting your webpages. If you are unable for technical, political or economic

Gambar

Tabel 1: Jenis-Jenis Format File  Format File  Ekstensi File  Keterangan
Tabel 2: Top Search Engine
Gambar 3: Quantitative Disciplines
Tabel 3: Cyberspace (Contents in electronic format)
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa tunda potong yang dilakukan pada sapi dengan bobot badan awal kurang 450 kg selama empat bulan, lebih menguntungkan dan efisien atas

Merek ( X2 ) Sikap Menurut Schiffman dan Kanuk (2009) dalam Bastian ( 2014 ), loyalitas merek adalah preferensi konsumen secara konsisten untuk melakukan pembelian pada

Mahasiswa menyusun rencana perbaikan pembelajaran (RPP) eksakta siklus kedua. Mahasiswa merencanakan praktik perbaikan pembelajaran eksakta siklus kedua. Tutor/pembimbing

Informasi keuangan di atas per 31 Desember 2014 diambil dari laporan keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Eddy Siddharta &amp; Tanzil (penanggung

Produk deterjen merek Daia merupakan merek deterjen yang layak memiliki atribut asosiasi merek sudah terkenal; bersih, harum dan irit; busa banyak; lembut ditangan;

Pada siklus 1 proses tindakan kelas melalui empat tahap; perencaraan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi. 1) Perencanaan: kegiatan yang dilakukan adalah

Adalah cakupan Ibu dengan komplikasi kebidanan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu yang ditangani secara definitif sesuai dengan standar oleh tenaga kesehatan

Ketua program studi juga mampu membuka jaringan kerjasama dengan berbagai pihak.Interaksi antara pimpinan Program Studi baik dengan unsur-unsur pelaksana akademik maupun