• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Needs terhadap keputusan pembelian Apple iphone 6 di kawasan tersebut.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Needs terhadap keputusan pembelian Apple iphone 6 di kawasan tersebut."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

53 A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh peneliti di daerah khusus ibukota Jakarta selama bulan Maret hingga bulan Mei 2015. DKI Jakarta khususnya wilayah padat perkantoran yaitu di gedung Palma One dan Menara Palma, kawasan Rasuna Said, Kuningan dipilih sebagai tempat penelitian karena di wilayah inilah lokasi yang diasumsikan oleh peneliti sebagai wilayah padat dan aktif terutama dalam menggunakan smartphone seperti iPhone atau yang lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Citra Merek, Loyalitas merek dan Esteem Needs terhadap keputusan pembelian Apple iPhone 6 di kawasan tersebut.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam pengumpulan data dan menganalisis data yang diperlukan guna menjawab permasalahan yang dihadapi, penggunaan metode ini dimaksudkan untuk menemukan dan mengumpulkan data yang valid, akurat, serta signifikan dengan masalah yang diangkat, sehingga diperlukan sebagai pengungkapanmasalah yang dipakai.

Menurut Sugiyono (2012:2) pengertian metode penelitian adalah cara ilmiah utuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dikembangkan suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.

(2)

Di dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian asosiatif kausal. Menurut Umar (2003 : 30) dalam Prananda (2011) penelitian asosiatif kausal ialah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variable lainya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain. Dengan kata lain desain kausal berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel riset atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel yang lain. Dalam penelitian ini yang diteliti adalah pengaruh Citra Merek, Loyalitas Merek dan Esteem Needs ( variable independen ) terhadap keputusan pembelian Apple iPhone 6 ( variable dependen ). C. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengaju kepada desain penelitian yang telah dibuat. Desain Penelitian merupakan dasar dalam melakukan penelitian. Oleh sebab itu, desain penelitian yang baik akan menghasilkan penelitian yang efektif dan efisien.

Menurut Imam Fachruddin (2009) pengertian desain penelitian adalah kerangka atau perincian prosedur kerja yang akan dilakukan pada waktu meneliti, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran dan arah mana yang akan dilakukan dalam melaksanakan penetian tersebut, serta memberikan gambaran jika peneletian itu telah jadi atau selesai penelitian tersebut diberlakukan.

Sugiyono (2010:13) menjelaskan proses penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

(3)

1. Sumber masalah 2. Rumusan masalah

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis

5. Metode penelitian

6. Menyusun instrument penelitian 7. Kesimpulan

Berdasarkan proses penelitian yang telah disebutkan diatas, berikut penjelasan dari proses desain yang dilakukan dalam penelitian ini.

1. Sumber Masalah

Peneliti menentukan masalah-masalah sebagai fenomena untuk dasar penelitian. 2. Perumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabanya melalui pengumpulan data. Proses penemuan masalah merupakan tahap penelitian yang paling sulit karena tujuan penelitian ini adalah menjawab masalah penelitian sehingga suatu penelitian tidak dapat dilakukan dengan baik jika masalahnya tidak dirumuskan secara jelas. Rumusan masalah atau pertanyaan penelitian akan mempengaruhi pelaksanaan tahap selanjutnya

didalam tahap penelitian.

3. Konsep dan teori yang relevan serta penemuan yang relevan

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (hipotesis) maka, peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berfikir. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat

(4)

digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban smentara terhadap masalah penelitian (hipotesis). Telaah teoritis mempunyai tujuan untuk menyusun kerangka toritis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau petanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian dengan menguji

terpenuhnya kriteria pengetahuan yang rasional. 4. Metode Penelitian

Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis adalah tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang lain.

5. Menyusun Instrument Penelitian

Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrument penelitian. Instrument penelitian ini digunakan sebagai alat pengumpul data.

6. Kesimpulan

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.

D. Operasional Variabel

1. Definisi Operasional Variabel

Operasional variabel bermaksud untuk mengetahui hubungan pengukuran variabel-variabel penelitian. Pengertian operasional variabel menurut Sugiyono

(5)

(2010:58) adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Variabel penelitian dalam hal ini terdiri atas 3 ( tiga ), yaitu variabel bebas ( independent variabel ) dan 1 (satu) variabel terikat ( dependent variabel ).

1. Variabel bebas atau Independent variable (Variabel X1,X2 dan X3)

Pengertian variabel bebas menurut Sugiyono (2010:39) adalah sebagai variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Dalam penelitian ini variabel bebas yang berkaitan dengan masalah yang diteliti adalah Citra Merek, Loyalitas Merek dan Esteem Needs.

 Citra merek ( X1)

Keller dalam Roslina (2010:334) mendefinisikan citra merek sebagai persepsi konsumen tentang suatu merek sebagai refleksi dari asosiasi merek yang ada pada pikiran konsumen. Sedangkan Aaker dalam Roslina (2010:334) menyatakan bahwa citra merek merupakan kumpulan asosiasi yang diorganisir menjadi suatu yang berarti.

 Loyalitas Merek ( X2 )

Menurut Schiffman dan Kanuk (2009) dalam Bastian (2014), loyalitas merek adalah preferensi konsumen secara konsisten untuk melakukan pembelian pada merek yang sama pada produk yang spesifik atau kategori pelayanan tertentu. Loyalitas merek adalah

(6)

sebuah komitmen yang kuat dalam berlangganan atau membeli suatu merek secara konsisten di masa yang akan datang.

Esteem Needs (X3)

Definisi mengenai Kebutuhan ini menurut Maslow yaitu kebutuhan yang meliputi reputasi, prestise, dan pengakuan dari orang lain, juga kebutuhan untuk kepercayaan dan kekuatan.

2. Variabel terikat atau Dependent variable (Variabel Y)

Pengertian variabel terikat menurut Sugiyono (2010:40) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat yang berkaitan dengan masalah yang diteliti adalah Keputusan Pembelian.

 Keputusan Pembelian ( Y )

Menurut Tjiptono (2008:21) dalam Widyastuti (2014) keputusan pembelian adalah sebuah proses dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya yang kemudian mengarah kepada keputusan pembelian.

(7)

Tabel 3.1 Variabel Operasional

Variabel Dimensi Indikator Skala

Citra Merek ( X1 )

1. Citra Pemakai Percaya diri Ordinal

citra merek menurut Keller dalam Roslina ( 2010 : 334 ) sebagai persepsi konsumen tentang suatu merek sebagai refleksi dari asosiasi merek yang ada pada pikiran konsumen. Dimensi Variabel Citra Merek menurut Hoeffler dan Keller dalam Sulistyari ( 2012 ) yaitu terdiri atas citra pemakai, kesan professional, kesan modern dan populer. 2. Kesan Profesional

Tampilan luar gadget terlihat canggih

Ordinal

Terlihat eksklusif Ordinal

Gadget multifungsi Ordinal

Kualitas yang tidak diragukan

Ordinal

3. Kesan Modern Semua aplikasi hadir dulu

Ordinal

Bentuk fisik Ordinal Teknologi yang

mendukung

Ordinal

4. Populer Diminati banyak orang

Ordinal

Tidak asing atau cukup dikenal

Ordinal

(8)

Merek ( X2 ) Sikap Menurut Schiffman dan Kanuk (2009) dalam Bastian ( 2014 ), loyalitas merek adalah preferensi konsumen secara konsisten untuk melakukan pembelian pada merek yang sama pada produk yang spesifik atau kategori pelayanan tertentu. Loyalitas merek adalah sebuah komitmen yang kuat dalam berlangganan atau membeli suatu merek secara konsisten di masa yang akan datang. Schiffman dan Kanuk ( 2004 ) dalam Manurung ( 2009 ) menyatakan bahwa loyalitas merek terbagi atas 2 ( dua ) dimensi yaitu: Attitudinal loyalty ( Pengukuran a. Loyalitas Kognitif Kesadaran dan pengetahuan mencakup harga, fitur,iklan dan lainnya. Ordinal b. Loyalitas Afektif Kedekatan emosianal terhadap merek Ordinal

Perasaan senang dan gemar tehadap merek

Ordinal

c. Loyalitas konatif

Cendrung

menggunakan merek yang sama di masa depan Ordinal 2. Pengukuran Perilaku a. Loyalitas tindakan Konsistensi pembelian Ordinal

Frekuensi pembelian Ordinal Merekomendasikan

merek

(9)

sikap ) dan Behavioral Loyalty ( Pengukuran perilaku ). Mempromosikan merek Ordinal Esteem Need (X3) 1. Penghargaan oleh diri sendiri

Rasa percaya diri Ordinal

Definisi mengenai Kebutuhan ini menurut Maslow dalam Mendari (2010) yaitu suatu kebutuhan yang meliputi reputasi, prestise, dan pengakuan dari orang lain, juga kebutuhan untuk kepercayaan dan kekuatan. Kekuatan pribadi, kekuasaan Ordinal kemandiran Ordinal kebebasan Ordinal 2. Penghargaan oleh orang lain

prestasi Ordinal

Hasrat akan nama baik atau reputasi

Ordinal

status Ordinal

(10)

dominasi Ordinal Kebanggaan Ordinal Keputusan pembelian ( Y ) 1. Benefit Association ( asosiasi manfaat ) Prioritas manfaat produk Ordinal Menurut Tjiptono (2008: 21) dalam Widyastuti ( 2014 ) keputusan pembelian adalah sebuah proses dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya yang kemudian mengarah kepada keputusan pembelian. Sutisna ( 2003 ) dalam Sulistyawati (2011) mengungkapkan dimensi yang 2. Prioritas dalam membeli Tidak mempedulikan kompetitor Ordinal 3. Frekuensi pembelian Tingkat pembelian ( waktu ) Ordinal

(11)

digunakan untuk mengukur keputusan pembelian konsumen antara lain Benefit Association, prioritas dalam membeli dan frekuensi pembelian.

E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Definisi Populasi

Sugiyono (2011) dalam Sulistyono (2013) mengartikan populasi adalah sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek-subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan Arikunto (2006) mengungkapkan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah

sejumlah individu yang terdapat dalam kelompok tertentu yang disajikan sumber data. Populasi adalah sekelompok objek yang akan diteliti diamati mengenai sifat-sifatnya untuk mendapatkan hasil yang diperuntukan.

Berdasarkan pengertian di atas maka yang menjadi populasi penelitian ini diketahui adalah seluruh pengguna produk Apple iPhone 6 khususnya yang ada di gedung Palma One dan Menara Palma kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan. Berkaitan dengan hal tersebut, maka disini populasi tidak bisa ditentukan atau

(12)

tidak diketahui secara pasti jumlahnya karena bertambah atau berkurangnya jumlah pengguna produk ini dari hari ke hari.

2. Definisi dan Teknik Sampel

Menurut Sugiyono (2011) dalam Sulistyono (2013), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Untuk menentukan pengguna yang akan diambil sebagai sampel, peneliti menggunakan Accidental Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara kebetulan bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok dengan karakteristik sampel yang ditentukan terlebih dahulu.

Karena jumlah populasi masih berada dalam jumlah yang tak pasti, maka peneliti menggunakan penentuan populasi dengan rumus (Wibisono, 2003), jika digunakan untuk mengestimasi µ, kita dapat (1-α)% yakin bahwa error tidak melebihi nilai e tertentu apabila ukuran sampelnya sebesar n, dimana apabila nilai σ tidak diketahui, kita dapat menggunakan s dari sampel sebelumnya (untuk n ≥ 30) yang memberikan estimasi terhadap σ, maka standar deviasi populasinya adalah 0,25. Apabila peneliti ingin menggunakan tingkat presisi 5%, dan tingkat kepercayaannya 95%, dan error estimasi µ kurang dari 0,05. karena α= 0,05 maka Z0,05 = 1,96. Dalam pengambilan sampel, rumus sebagai berikut :

n = Za/2. σ 2 e

n = (1,96).(0,025) 2

(13)

Keterangan : n = jumlah sampel Z = nilai table Z = 0.05 σ = Standar deviasi populasi e = Tingkat kesalahan

Dengan demikian peneliti yakin dengan tingkat kepercayaan 95% bahwa sample 96,04 atau 97. Dari jumlah sampel yang telah dihitung menggunakan rumus tersebut, yaitu 97 pengguna maka peneliti mengambil semua populasi untuk dijadikan sebagai sampel penelitian. Peneliti membagikan angket atau kuisioner kepada 97 atau digenapkan menjadi 100 pengguna selama 3 minggu di awal bulan Mei 2015.

Sumber : pemikiran peneliti 2015 Gambar 3.1

Teknik Penarikan Sampel

F. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2007). Skala Pengukuran untuk semua indikator pada masing-masing variabel

Perhitungan rumus Wibisono

( jumlah populasi tak pasti )

Sample

Accidental

(14)

dengan menggunakan skala Likert (skala 1 sampai dengan 5) dimulai dari Sangat Tidak Setuju (STS) sampai dengan Sangat Setuju (SS). Skala pengukuran ini berarti bahwa jika nilainya semakin mendekati 1 maka berarti semakin tidak setuju. Sebaliknya, jika semakin mendekati angka 5 berarti semakin setuju.

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 2 = Tidak Setuju (TS)

3 = Netral (N) 4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS) G. Metode Analisis Data

Sugiyono (2012:206) mengungkapkan pengertian analisis data adalah kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan bantuan program komputer yaitu program SPSS 17. Adapun analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut:

H. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif merupakan metode analisis dengan angka-angka yang dapat dihitung maupun diukur. Analisis kuantitatif dimaksudkan untuk memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan satu atau

(15)

beberapa kejadian lainnya, dengan menggunakan alat analisis statistik. Pengolahan data dengan analisis kuantitatif melalui beberapa tahap.

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2005). Valid berarti instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur (Ferdinand, 2006). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Misalkan mengukur keputusan pembelian yang terdiri dari lima pertanyaan, maka pertanyaan tersebut harus bisa secara tepat mengungkapkan seberapa besar tingkat keputusan pembelian. Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur.

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini (content validity) menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa yang akan diukur (Ferdinand, 2006). Dasar pengambilan keputusan untuk menguji validitas butir angket yaitu:

1. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka variabel tersebut valid

2. Jika r hitung tidak positif serta r hitung < r tabel maka variabel tersebut tidak valid

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas mengandung pengertian bahwa sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Jadi kata kunci untuk syarat kualifikasi suatu instrumen pengukuran adalah konsistensi atau tidak berubah-ubah (Sugiyono, 2007).

(16)

Penelitian ini menggunakan teknik reliabilitas Interbal Consistency. Teknik Interbal Consistency merupakan suatu pengujian yang dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, dan dari data yang diperoleh dianalisis dengan tertentu. Dalam penelitian ini jawaban kuesioner yang diperoleh dari kuisioner bersifat berjenjang atau tidak bersifat dikotomi (mempunyai dua alternatif jawaban), sehingga akan digunakan teknik pengujian dengan metode Alpha Cronbach (Sugiyono, 2007).

Perhitungan Alpha Cronbach dapat menggunakan alat bantu program komputer yaitu SPSS 17 dengan menggunakan model Alpha. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai alpha lebih besar dari 0,6 (Ghozali, 2009).

I. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada agar dapat menentukan model analisis yang tepat. Untuk menguji apakah persamaan garis regresi yang diperoleh linier dan dapat dipergunakan untuk melakukan peramalan, maka harus dilakukan uji asumsi klasik yaitu:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi variabel terikat dan variabel bebas dalam model regresi. Menurut Ghozali (2009), model regresi yang baik harus memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal. Pengujian normalitas data dalam penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan prosedur dan teknik statistik, salah satunya adalah menggunakan uji normalitas data dengan metode Kolmogorov Smirnov

(17)

(K-S), untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak maka dapat diketahui dari nilai K-S nya atau tingkat (p-value) sig yang harus di atas 5 %. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali, 2009):

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2009). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Multikolonieritas dideteksi dengan menggunakan nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF=1/ tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF dibawah 10.

(18)

3. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeteksi adanya heterokedasitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Yprediksi-Ysesungguhnya) yang telah distandardized. Dasar pengambilan keputusan untuk uji heteroskedastisitas adalah (Ghozali, 2009):

a. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. J. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi ganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas).

Dalam penelitian ini kegunaan analisis regresi ganda untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Citra merek, loyalitas merek dan Esteem Need terhadap keputusan pembelian produk iPhone 6. Model hubungan nilai pelanggan dengan

(19)

variabel-variabel tersebut dapat disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3+ ℮ Keterangan: Y = Keputusan pembelian A = Konstanta

b1- b3 = Koefisien regresi yang hendak ditaksir X1 = Citra merek

X2 = Loyalitas Merek X3 = Esteem Need = error / variabel pengganggu 1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu citra merek (X1), loyalitas merek (X2), secara simultan terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y).

Kriteria untuk menguji hipotesis adalah :

a. Membuat hipotesis untuk kasus pengujian F-test di atas, yaitu : 1) H0 : b1 = b2 = b3 = 0

Artinya: tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu citra merek (X1), loyalitas merek (X2), esteem need (X3) secara simultan terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y). 2) H1 : b1- b3 > 0

(20)

Artinya: ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu citra merek (X1), loyalitas merek (X2), esteem need (X3) secara simultan terhadap variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y).

b. Menentukan F tabel dan F hitung.

Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau taraf signifikansi sebesar 5%, maka :

1) Jika F hitung > F tabel , maka H0 ditolak, berarti masing-masing variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

2) Jika F hitung < F tabel , maka H0 diterima, berarti masing-masing variabel bebas secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

2. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dari setiap variabel independen, apakah citra merek (X1),loyalitas merek (X2), esteem need (X3) benar-benar berpengaruh secara parsial (terpisah) terhadap variabel dependennya yaitu keputusan pembelian (Y). Kriteria pengujian dengan tingkat signifikansi (a) = 0,05 ditentukan sebagai berikut :

1) t hitung < t tabel, maka H0 diterima 2) t hitung > t tabel, maka H0 ditolak 3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,

(21)

2009). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Gambar

Tabel 3.1  Variabel Operasional

Referensi

Dokumen terkait

KPU mempunyai tugas kewenangan sebagai berikut : Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan Pemilihan Umum; Menerima, meneliti dan menetapkan Partai-partai Politik

Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa pada simulasi tanpa memperhitungkan rugi transmi- si, metode AISCSA dengan menggunakan jumlah antibodi yang lebih besar dapat menghasilkan

BIDANG DATA, INFORMASI PELAYANAN UMUM, &amp; PENGADUAN DAN BIDANG PENGOLAHAN &amp; PENERBITAN PERIZINAN &amp; NON PERIZINAN NAMA SOP : Pelayanan Izin Taman Rekreasi dan

Teh kemasan yang digunakan sebagai sampel dilakukan tahap ekstraksi dengan menggunakan pelarut kloroform.Pada metode analisis KCKT, fase gerak metanol-buffer ammonium asetat

Pemeran iklan sebagai duta merek harus orang yang benar-benar menggunakan produk terkait dan tidak menggunakan produk pesaing selama masa berlakunya perjanjian

Di perangkat yang dibuat pada penelitian ini terdapat pompa air motor dc yang digunakan untuk proses mengairi lahan pertanian dan 2 Little box yang berisi sensor kelembaban

Berhubung kekuatan (mirrah) dalam hadith ini yang didatangkan secara mutlak, ia di’kait’kan (muqayyad) dengan hadith ke 3 yang mengaitkan kekuatan itu dengan kekuatan

Teacher creates classrooms Invite students to join classroom Create questions-set Assign questions-set to students Monitor students’ result through the dashboard 1 2 4 5..