• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN NOMOR HK.2010/20/VII/MP.12 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN NOMOR HK.2010/20/VII/MP.12 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

333

PUTUSAN NOMOR HK.2010/20/VII/MP.12

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL, PUTUSNYA TALI TOWING TK. CB 123 DITARIK TB. TJA 2812 DI PERAIRAN SEBELAH SELATAN PULAU MASALEMBU

Pada tanggal 27 Pebruari 2011, pukul 20.00 LT, TB. TJA 2812 menggandeng Tongkang CB 123 bertolak dari Paiton dengan tujuan Banjarmasin, muatan nihil.

Pada tanggal 28 Pebruari 2011, pukul 21.30 LT, mesin induk kapal mengalami kerusakan dan crew mesin langsung melakukan perbaikan, pukul 22.30 WITA, mesin induk kembali normal dan mulai maju pelan sampai maju penuh, pukul 23.00 WITA tali towing tongkang CB 123 putus.

Akibat peristiwa kecelakaan tersebut tidak ada korban jiwa manusia, Tongkang CB 123 berhasil ditemukan.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/1/7/DN-12, tanggal 11 Januari 2012, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 251 dan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administrasi kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas–berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa :

1. Laporan Kecelakaan Kapal Nomor GM.761/1/12/AD. BJM. 2011, dibuat oleh Nakhoda tanggal 13 Maret 2011, dan diketahui oleh Kabid Gamat Administrator Pelabuhan Banjarmasin; 2. Berita Acara Kecelakaan Kapal, dibuat oleh Nakhoda di Laut Jawa, tanggal 1 Maret 2011;

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat oleh Staf Seksi Kesyahbandaran Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin, terhadap :

a. Nakhoda, Hamka, pada tanggal 11 Maret 2011; b. Jurumudi Ahyat Lilisula, pada tanggal 31 Maret 2011; c. KKM Rahmat Rasyid, pada tanggal 4 April 2011.

(2)

334

4. Berita Acara Pendapat (Resume), tanggal 8 April 2011, dibuat oleh Kasi Kesyahbandaran, Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin, dan diketahui oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari : TB. TJA 2812.

a. Surat Laut Nomor PK.674/1732/SL-PM/DK-09, tanggal 12 Agustus 2009, diterbitkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dengan tanda selar GT 255 Nomor 3118/IIa;

b. Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 3118/IIa, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Banjarmasin tanggal 15 Juni 2009;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK.650/33/AD.BJM-2011, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Banjarmasin tanggal 6 Januari 2011 berlaku sampai dengan tanggal 5 Juli 2011;

d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang Nomor PK.650/34/AD.BJM-2011, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Banjarmasin tanggal 6 Januari 2011 berlaku sampai dengan tanggal 5 Juli 2011;

e. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang Nomor PK.651/33/AD.BJM-2011, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Banjarmasin tanggal 6 Januari 2011 berlaku sampai dengan tanggal 1 Nopember 2011;

f. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak dari kapal Nomor PK.690/2063/SMPP/DK-09, diterbitkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, tanggal 7 September 2009 berlaku sampai dengan tanggal 8 Juni 2012;

g. Certificate of Classification, American Bureau of Shipping Nomor 06152465, diterbitkan tanggal 15 Pebruari 2010 berlaku sampai dengan tanggal 17 Juli 2011;

h. International Load Line Certificate, American Bureau of Shipping Nomor 06152465-1832436-001 diterbitkan tanggal 11 Mei 2010 berlaku sampai dengan tanggal 17 Juli 2011;

i. Surat Keterangan Perwira, Nomor PK. 683/34/9/AD.BJM-2011, tanggal 21 Pebruari 2011, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

j. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, Nomor AT570/22/15/53/11, tanggal 1 Maret 2011, dengan masa berlaku trayek tanggal 18 Maret 2011 sampai dengan tanggal 17 Juni 2011.

(3)

335

k. Surat Persetujuan Berlayar Nomor M6/KM.3/111/III/Ptn.2011, tanggal 27 Pebruari 2011, diterbitkan di Paiton oleh Syahbandar Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kalbut

TK. CB 123.

a. Surat Laut Nomor Urut 3138, tanggal 30 Januari 2007, diterbitkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dengan tanda selar GT 5225 Nomor 2851/IIa;

b. Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 2851/IIa, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Banjarmasin tanggal 5 September 2009;

c. Certificate of Classification, American Bureau of Shipping Nomor 0242134, diterbitkan tanggal 1 Mei 2007 berlaku sampai dengan tanggal 31 Januari 2012;

d. International Load Line Certificate, American Bureau of Shipping Nomor 0242134-1833957-001 diterbitkan tanggal 18 Mei 2010 berlaku sampai dengan tanggal 31 Januari 2012;

e. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK.650/248/AD.BJM-2010, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Banjarmasin tanggal 26 Juni 2010 berlaku sampai dengan tanggal 24 Juni 2011;

f. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, Nomor AT570/08/8/8/11, tanggal 28 Januari 2011, dengan masa berlaku trayek tanggal 8 Pebruari 2011 sampai dengan tanggal 7 Mei 2011.

6. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. Sertifikat ANT-III Nomor 6200081636N30404, tanggal 28 Juli 2004, atas nama Hamka, dikeluarkan di Jakarta oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. Sertifikat ATT-II Nomor 6200071506T20106, tanggal 21 September 2006, atas nama Rahmat, dikeluarkan di Jakarta oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal

TB. TJA 2812

Nama : TB. TJA 2812

(4)

336

Jenis : Kapal Tunda

Bendera : Indonesia

Pembuatan : Tahun 2004

Konstruksi : Baja

Isi kotor : GT 255

Tenaga Penggerak Utama : Mesin Induk Yanmar 2 x 1043 Kw

Ukuran Pokok

Panjang : 27,48 Meter Lebar : 9,00 Meter

Dalam : 4,22 Meter

Pemilik : PT. Batuah Abadi Lines

Awak Kapal : 10 (sepuluh) orang, termasuk Nakhoda

Nakhoda : Hamka TK. CB 123 Nama : TK. CB 123 Jenis : Tongkang Bendera : Indonesia Pembuatan : Tahun 2001 Konstruksi : Baja Isi kotor : GT 5225 2. Jalannya Peristiwa.

a. Pada hari senin, 27 Pebruari 2011, pukul 20.00 WITA, kapal TB. TJA 2812 dengan gandengan TK. CB 123 berlayar dari Paiton tujuan Banjarmasin.

b. Pada tanggal 28 Pebruari 2011, pukul 21.30 WITA, posisi 06º 06’ 42,83”/ 114º 25’ 21,2”, mesin induk kapal mati mendadak dan crew mesin langsung melakukan perbaikan dan pukul 22.30 WITA mesin induk kapal normal kembali dan mulai maju pelan sampai penuh, mengalami cuaca buruk dengan perkiraan kecepatan angin 20-25 knot, angin barat dan tinggi gelombang ± 3 – 5 meter dan pukul 23.00 WITA tali towing TK. CB 123 putus, semua crew menaikkan tali gandengan ke kapal, kemudian kapal langsung mencari tongkang.

c. Pada tanggal 1 Maret 2011, pukul 02.00 WITA, tongkang sudah didapat dan Nakhoda berusaha menaikkan crew ke tongkang namun tidak berhasil dan pukul 04.00 WITA, tongkang hanyut di kawal sampai menunggu cuaca baik.

d. Pada pukul 10.10 WITA, cuaca semakin buruk, Nakhoda memutuskan untuk meninggalkan tongkang dan berlindung di Pulau Masalembu, posisi 06º 04’ 212”S/ 115º 05’T, setelah 11 (sebelas) hari meneruskan pelayarannya menuju Banjarmasin.

(5)

337

3. Dalam peristiwa kecelakaan ini Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut :

a. Tersangkut : Nakhoda, Hamka b. Saksi-saksi : 1) Mualim I, Irfan

2) KKM, Rahmat Rasyid 3) Jurumudi, Ahyat Lilisula

4) Penandatangan SPB, Ansori, SH.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan Kecelakaan, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi-saksi guna didengar keterangannya dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, di Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin, tanggal 9 Mei 2012. PT. Batuah Abadi Lines, sesuai Surat Keterangan tanggal 27 April 2012, tidak dapat menghadirkan Awak Kapal KKM, Mualim I dan Jurumudi TB. TJA 2812. Keterangan yang diberikan dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut:

1. Tersangkut Nakhoda Hamka, dalam keadaan sehat, tanpa didampingi oleh penasehat ahli, memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir di : Appasareng Tanggal : 11 Agustus 1968

Agama : Islam

Alamat : Jalan Purnasakti jalur 10 Komplek Surya Sakti Blok F2 Banjarmasin.

Pendidikan

Umum : SMP Tahun 1984 Kepelautan: ANT–IV Tahun 2004 Pengalaman berlayar :

1) Cadet Pertamina 1021 Tahun 1987-1988; 2) Mualim II LCT. Buana III Tahun 1990;

3) Nakhoda TB. Penmar Lucky Tahun 1994-1995; 4) Mualim I TB. TSS Brita Tahun 1995-1997; 5) Nakhoda TB. Bamara 6 Tahun 2008-2009; 6) Nakhoda TB. TJA 2812 Tahun 2011-kejadian.

b. Tersangkut Nakhoda tidak memanfaatkan peralatan navigasi barometer yang ada untuk memantau keadaan cuaca sewaktu bertolak, cuaca jelek datang tidak tahu dan kapal di ombang-ambing oleh ombak sehingga mesin kapal mati (black out). c. Tali gandeng di kapal baru 3 (tiga) bulan, namun karena penggunaannya tidak

cermat, sehingga putus sewaktu kapal manuver, sewaktu mesin kapal mati, tali kapal terbelit ke tongkang dan sewaktu ditarik terjadi gesekan yang mengakibatkan putusnya tali towing.

(6)

338

d. Masih banyaknya keterangan Nakhoda didalam mengerjakan sistem administrasi dan kurang awas dan kurang hati-hati dalam mengerjakan administrasi.

e. Usaha yang diambil Nakhoda untuk menyelamatkan tongkang sia-sia karena tidak memperhitungkan cuaca yang sedang buruk.

f. Tongkang akhirnya di tinggal dan TB. TJA 2812 pergi berlindung ke Masalembu atas pesetujuan pemilik kapal.

g. Dalam kejadian ini tidak terdapat korban manusia.

2. Saksi Mualim I, Agus Suhanto, tidak hadir dalam pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal, dan tidak dilakukan pemeriksaan pendahuluan.

3. Saksi KKM, Rahmat Rasyid, tidak hadir dalam pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal, untuk selanjutnya keterangan diambil dari BAPP sebagai berikut:

a. Lahir di : Ujung Pandang Tanggal : 10 Oktober 1963

Agama : Islam

Alamat : Balikpapan Regency Blok FB2 Nomor 12 Balikpapan.

Pendidikan

Kepelautan : ATT I tahun 2009 Jakarta

Pengalaman berlayar :

1) KKM. SV. OSAM DAYSI I tahun 1999-2001; 2) KKM TB. KEJORA tahun 2003-2004;

3) KKM TB. PROGRESS UNYTY tahun 2005-2009; 4) KKM TB TJA 2812 tahun 2010-kejadian.

b. Saksi jaga pukul 08.00-12.00 dan 20.00-24.00 LT dengan kapal bermesin induk 2 (dua) unit merk Yanmar type 8N21AUN Hp 1400x 2, rpm 800, dengan sistem manuver di anjungan oleh Nakhoda, 2 (dua) unit mesin bantu merk cummins type 6CTA8,3 Hp 220x 2 Rpm 1500, saat berangkat dalam kondisi baik;

c. Saksi bertanggung jawab atas semua permesinan kapal dalam pengoperasiannya, memeriksa dan merawat kondisi permesinan, memastikan mesin kondisi baik saat sebelum dan selama beroperasi, memastikan ABK mesin untuk bisa bertugas di kamar mesin, melaporkan kondisi mesin kepada Nakhoda.

d. Pada tanggal 27 Pebruari 2011, pukul 20.00 LT, kapal bertolak dari Paiton menuju Pelabuhan Banjarmasin dalam kondisi mesin normal.

(7)

339

e. Pada tanggal 28 Pebruari 2011, pukul 21.30 LT, tiba-tiba mesin induk sebelah kiri dan kanan mati (black out), setelah diadakan pengecekan ternyata fuel line pipa bahan bakar yang menuju ke mesin induk terdapat udara, mengakibatkan mesin induk mati kemudian diadakan perbaikan ± 1 (satu) jam.

f. Pukul 22.30 LT, mesin induk sudah kembali di start dan kondisi baik (normal), selanjutnya Nakhoda memerintahkan melanjutkan kembali pelayarannya, pada saat itu kondisi cuaca sempat buruk, ombak antara 3-5 meter disertai hujan. Pukul 23.00 LT, tiba-tiba tali towing (strucher) putus, mengakibatkan Tug Boat dan tongkangnya terpisah, kemudian Nakhoda membalik arah kapalnya untuk mengikuti tongkang selama 12 (dua belas) jam, namun tidak berhasil menggandengnya lagi, kemudian Nakhoda memutuskan untuk tidak mengikutinya, mengingat perkembangan cuaca semakin buruk, BBM tidak cukup, sehingga kapal diarahkan ke Masalembu untuk berlindung selama 11 (sebelas) hari, kemudian tanggal 11 Maret 2011 ada berita dari perusahaan untuk meneruskan ke Banjarmasin.

4. Saksi Jurumudi, Ahyat Lilisula, tidak hadir dalam pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal, untuk selanjutnya keterangan diambil dari BAPP sebagai berikut:

a. Lahir di : Ambon Tanggal : 6 Juli 1961

Agama : Islam

Alamat : Gunung Sahari 8 Nomor 18 Banjar Tengah, Banjarmasin

Pengalaman berlayar :

1) Jurumudi TB. MATAHA tahun 1987-1990; 2) Jurumudi TB. BROMO tahun 1994-2004; 3) Jurumudi TB. TJA 281 tahun 2004-2010 4) Jurumudi TB. TJA 2812 tahun 2011-kejadian.

b. Saksi tugas jaga pukul 08.00 – 12.00 dan 20.00 – 24.00. Pada tanggal 27 Pebruari 2011, pukul 20.00 LT, TB. TJA 2812 menggandeng TK. CB 123 bertolak dari Paiton berlayar dengan tujuan Banjarmasin;

c. Tanggal 28 Pebruari 2011, pukul 20.00 LT, posisi Laut Jawa, Saksi melaksanakan tugas jaga di anjungan. Keadaan laut berombak dengan angin kencang. Pada pukul 21.30 LT, tiba-tiba mesin mati (black out) kemudian Tersangkut Nakhoda memerintahkan Saksi untuk menyorot lampu ke tongkang untuk memperhatikan gerakan tongkang. Pukul 22.30 LT, mesin normal kembali dan Tersangkut Nakhoda mulai menaikkan rpm mesin untuk maju perlahan. Setelah kondisi tongkang dan tug boat posisinya lurus dan Saksi tetap memperhatikan keadaan sekitarnya serta situasi aman maka Tersangkut Nakhoda menambah rpm kecepatan kapal. Sekitar pukul 23.00 LT, terlihat di GPS kecepatan kapal bertambah, Tersangkut Nakhoda berkesimpulan bahwa tongkang lepas, kemudian membunyikan alarm serta memerintahkan crew stand by dan Saksi beserta crew lainnya ke deck untuk persiapan menarik tali towing. Setelah tali towing berada di deck, Tersangkut Nakhoda mulai melakukan pencarian tongkang;

(8)

340

d. Tanggal 1 Maret 2011, sekitar pukul 02.00 LT, posisi tongkang sudah ditemukan. Tersangkut Nakhoda mencoba menaikkan crew ke tongkang untuk memasang tali towing tetapi tidak berhasil dikarenakan cuaca buruk. Hingga pukul 04.00 LT, dengan kondisi cuaca masih berombak maka tug boat hanya mengawal/ menjaga jarak dengan tongkang. Pada pukul 10.00 LT, Tersangkut Nakhoda mencoba untuk mendekati tongkang guna melempar tali buangan ke wire breadle tongkang untuk mengkait dan ternyata tidak bisa. Kemudian Tersangkut Nakhoda memutuskan untuk meninggalkan tongkang untuk menuju Pulau Masalembu guna berlindung; e. Tanggal 1 Maret 2011, sekitar pukul 18.00 LT, TB. TJA 2812 tiba di Pulau

Masalembu kemudian drop jangkar (berlabuh). Saksi menyatakan, kondisi TB. TJA 2812 pada saat mulai berlayar dalam keadaan normal. Alat navigasi, gps, radar dan kemudi semuanya berfungsi baik. Kejadian ini terjadi, karena adanya cuaca buruk, ombak dan angin kencang sehingga terjadi gesekan antara tali towing dengan tongkang yang mengakibatkan tali towing putus dan membuat tongkang terlepas. Dalam kejadian ini, tidak ada korban jiwa.

5. Saksi Penandatangan SPB, Ansori, SH., Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kalbut, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut:

a. Lahir : Kediri

Tanggal : 6 Desember 1969 Agama : Islam

Alamat : Jalan Kartini Nomor 46 Probolinggo Pendidikan

Umum : S2 Tahun 2010 di Malang Teknis : ANT V Tahun 1994 di Surabaya

b. Saksi telah mengikuti kursus syahbandar, marine inspector dan juga memiliki MPT. c. Saksi menyatakan bahwa kapal dalam keadaan laiklaut, SPB diberikan setelah

diadakan pengecekan fisik terhadap peralatan termasuk tali towing, jumlah ABK dan lain-lain semuanya dalam keadaan lengkap dan baik.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), serta keterangan yang diberikan Tersangkut dan Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin, pada tanggal 9 Mei 2012, sehubungan dengan putusnya tali towing TB. TJA 2812 di laut jawa, pada tanggal 28 Pebruari 2011, telah sampai pada pendapat sebagai berikut:

(9)

341 1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

TB. TJA 2812. a. Kapal.

TB. TJA 2812, kapal tunda berbendera Indonesia, isi kotor GT 255, konstruksi baja, dibangun di Cina tahun 2004 dengan jumlah baling-baling 2 (dua) dan digerakkan dengan mesin merk Yanmar 2 x 1043 Kw. Kapal di klaskan di American Bureau of Shipping dengan sertifikat klas nomor 06152465-1793485-001 dengan masa berlaku sampai dengan tanggal 17 Juli 2011.

b. Surat Kapal.

Memiliki surat laut yang diberikan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Nomor PK.674/1732/SL-AM/DK-09, tanggal 12 Agustus 2009 dengan tanda selar GT 255 Nomor 3118/IIa, surat ukur internasional (1969) yang dikeluarkan oleh Administrator Pelabuhan Banjarmasin tanggal 15 Juni 2009 Nomor 3118/IIa, sertifikat keselamatan konstruksi kapal barang yang dikeluarkan oleh Administrator Pelabuhan Banjarmasin tanggal 6 Januari 2011 Nomor PK.650/33/AD.BJM-2011 dengan masa berlaku sampai dengan tanggal 5 Juli 2011, sertifikat keselamatan perlengkapan kapal barang yang dikeluarkan oleh Administrator Pelabuhan Banjarmasin tanggal 6 Januari 2011 Nomor PK.650/34/AD.BJM-2011 dengan masa berlaku sampai dengan tanggal 5 Juli 2011, sertifikat keselamatan radio kapal barang yang dikeluarkan oleh Administrator Pelabuhan Banjarmasin tanggal 6 Januari 2011 Nomor PK.651/33/AD.BJM-2011 dengan masa berlaku sampai dengan tanggal 1 Nopember 2011, sertifikat nasional pencegahan pencemaran oleh minyak dari kapal yang oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, tanggal 7 september 2009, Nomor PK.690/2063/SMPP/DK-09, tanggal 8 Juni 2011, surat ijin masuk perairan pedalaman yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Propinsi Kalteng Nomor 551.41/29/SDP/2011 tanggal 19 Pebruari 2011, dengan masa berlaku sampai dengan 31 Agustus 2011 dan dari Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Propinsi Kalsel Nomor 551.31.2/21/LLASDP, tanggal 7 Pebruari 2011, dengan masa berlaku sampai dengan 25 Mei 2011. TB TJA 2812 dalam penyeberangannya dari Pelabuhan Paiton menuju Pelabuhan Kelanis telah mendapat persetujuan berlayar dari Syahbandar Pelabuhan Kalbut, melalui SPB Nomor MS/KM.3/111/II/2011, tanggal 27 Pebruari 2011 dengan menggandeng BG. CB 123.

(10)

342 c. Awak Kapal.

TB. TJA 2812 berdasarkan keterangan yang dibuat oleh Nakhoda Hamka dan Syahbandar Kalbut tanggal 27 Pebruari 2011, diawaki oleh 10 (sepuluh) orang termasuk Nakhoda.

Susunan perwira kapal TB. TJA 2812, sesuai surat keterangan perwira yang dibuat oleh Administrator Pelabuhan Banjarmasin Nomor PK.683/34/9/AD.BJM-2011, tanggal 21 Pebruari 2011, sebagai berikut :

BAGIAN DECK.

NAKHODA : Hamka berijazah ANT III tahun 2004 MUALIM I : Irfan berijazah ANT III tahun 2006 MUALIM II : Hasmullah berijazah ANT IV tahun 2005 BAGIAN MESIN.

KKM : Rahmat Rasyid berijazah ATT II tahun 2006 Masinis II : Sarif berijazah ATT III tahun 2008

Masinis III : Eric Syam berijazah ATT III tahun 2007

TK. CB 123. a. Kapal.

Jenis kapal tongkang berbendera Indonesia, konstruksi baja, isi kotor GT. 5225 dibangun tahun 2001, kapal diklaskan di American Bureau of Shipping dengan sertifikat klas nomor 0242134-823422-001 dengan masa berlaku sampai dengan tanggal 31 Januari 2012.

b. Surat Kapal.

Memiliki surat laut yang diberikan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 30 Januari 2007 (tidak bernomor) dengan tanda selar GT.5225 Nomor 2851/IIa, surat ukur internasional (1969) yang dikeluarkan oleh Administrator Pelabuhan Banjarmasin tanggal 5 September 2006 Nomor 2851/IIa, sertifikat keselamatan konstruksi kapal barang yang dikeluarkan oleh Administrator Pelabuhan Banjarmasin tanggal 26 Juni 2010 Nomor PK.650/248/AD.BJM-2010 dengan masa berlaku sampai dengan tanggal 24 Juni 2011, juga dilengkapi surat ijin masuk/ tambat di wilayah perairan pedalaman yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Propinsi Kalsel Nomor 551.31.2/49/LLASDP tanggal 7 Pebruari 2011, dan dari Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Propinsi Kalteng Nomor 551.41/65/SOP/2011, tanggal 19 Pebruari 2011, memiliki surat persetujuan berlayar yang dikeluarkan Syahbandar Pelabuhan Kalbut, melalui SPB Nomor 16/ /2011, tanggal 27 Pebruari 2011 dengan digandeng BG. CB 123.

(11)

343

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa TB. TJA 2812 dan TK. CB 123 dalam pelayarannya dari Paiton menuju Banjarmasin telah dilengkapi dengan surat-surat yang telah ditentukan dan diawaki oleh awak kapal sebagaimana dipersyaratkan dalam keputusan menteri perhubungan Nomor KM 70 tahun 1998, tanggal 21 oktober 1998.

2. Tentang Cuaca.

a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 22 Maret 2012, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 28 Pebruari 2011, Pukul 23.00 LT, di wilayah tersebut adalah sebagai berikut:

Cuaca : Hujan ringan hingga sedang

Arah dan Kecepatan Angin : Barat, 20 - 24 knots Arah dan Kecepatan Arus : Barat, 60,4 cm/dt Tinggi Gelombang : Barat, 1,9 – 3,2 M

Jarak Penglihatan : 1,0 – 2,5 Mil

b. Menurut Buku Kepanduan Bahari Indonesia, jilid II tahun 2003, Bab I halaman 38 disebutkan bahwa batas musim hujan dan musim kemarau jelas sekali pemisahnya, banyak hujan pada musim Barat Laut serta bulan-bulan Desember, Januari dan Pebruari, di laut hujan terjadi sekali dua hari sedangkan dekat pantai lebih sering lagi, arus kuat yang dominan dari Selatan dan Barat Daya. Dalam musim Barat Laut arus ini diperkuat oleh arus angin dan lebih kuat daripada di musim tenggara. Terutama pada bulan-bulan Juli, Agustus, September, Desember, Januari dan Pebruari dapat dijumpai laut bergelombang, dalam bulan-bulan lainnya laut kebanyakan tenang.

c. Menurut Keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) maupun dihadapan sidang pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal, bahwa pada waktu terjadi putusnya tali towing TK. CB 123, cuaca dalam kondisi buruk.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat menerima keterangan tersangkut Nakhoda dan para Saksi tentang keadaan cuaca dan laut pada saat kejadian.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Sesuai Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) yang dibuat di Kantor Administrator Pelabuhan Kelas I Banjarmasin dan sidang lanjutan kecelakaan kapal yang dilaksanakan di Banjarmasin, tanggal 9 Mei 2012, dinyatakan bahwa waktu kejadian putusnya tali towing TB. TJA 2812 dengan gandengan tongkang CB 123 berlayar dari Paiton dengan tujuan Banjarmasin, Tongkang CB 123 dalam keadaan tidak ada muatan dan stabilitas baik.

(12)

344

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa putusnya tali towing tidak ada hubungannya dengan muatan dan stabilitas kapal.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

a. TB. TJA 2812 yang menggandeng TK. CB 123 tanpa muatan, bertolak dari Paiton berlayar menuju Banjarmasin pada tanggal 27 Pebruari 2011, pukul 20.00 LT, pada tanggal 28 Pebruari 2011, pukul 17.00 LT mengalami cuaca buruk;

b. Tug boat mengalami ombak 2-3 meter, pada posisi di daerah Pulau Masalembu Besar (bergerak 30 Mil), pada tanggal 28 Pebruari 2011, pukul 19.20 LT, TB. TJA 2812 memanjangkan tali towing TK. CB 123 menjadi 250 meter dilaksanakan ketika cuaca belum buruk;

c. Tanggal 28 Pebruari 2011, pukul 21.30 LT, TB. TJA 2812 mengalami rusak mesin dengan selang waktu kerusakan mesin induk sekitar 1 (satu) jam. Mesin generator dalam keadaan hidup, pukul 22.30 LT kedua mesin induk TB. TJA 2812 dapat dihidupkan kembali dan kapal berlayar lagi, pukul 23.00 LT tali towing TK. CB 123 putus dan posisi haluan Tug boat menuju Pulau Masalembu dari haluan 10° menjadi 350° dengan tujuan untuk berlindung dari cuaca yang bertambah buruk;

d. Saat kejadian, cuaca sedang hujan, ombak sekitar 3-5 meter dan angin dari barat dengan kecepatan 25 knots/jam, setelah TK. CB 123 terlepas dari TB. TJA 2812, Tersangkut Nakhoda memantau pergerakan hanyutnya TK. CB 123 dan crew menarik sisa tali towing yang putus agar propeller kapal aman, kemudian TB. TJA 2812 bergerak menuju TK. CB 123 yang telah berjarak 2 jam/ 15 Mil;

e. Setelah TB. TJA 2812 dekat dengan TK. CB 123, Tersangkut Nakhoda berusaha menaikkan crew kapal ke atas barge oleh karena cuaca bertambah buruk dan telah 8 (delapan) jam berusaha untuk menyelamatkan tongkang dari hanyut maka Tersangkut Nakhoda mengambil tindakan berlindung kembali dengan membawa TB. TJA 2812 ke arah Pulau Masalembu Besar.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan olah gerak TB. TJA 2812 yang menggandeng TK. CB 123 dapat diterima.

5. Tentang sebab terjadinya kecelakaan.

a. Pada tanggal 28 Pebruari 2011, pukul 20.00 WITA, kapal mendapat cuaca buruk, karena Nakhoda tidak mengantisipasi lebih awal, sehingga cuaca yang demikian dihadapi saja dengan apa adanya.

b. Pada tanggal 28 Pebruari 2011, sekitar pukul 21.30 WITA, tiba-tiba mesin kapal mati dan satu jam kemudian hidup kembali.

c. Selanjutnya kapal maju pelan dan kemudian maju penuh, mengalami cuaca buruk dengan perkiraan kecepatan angin 20-25 knot, angin barat dan tinggi gelombang ± 3 – 5 meter dan pukul 23.00 WITA tali towing TK. CB 123 putus, karena adanya gesekan antara tongkang dengan tali towing.

(13)

345

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa putusnya tali towing tug boat karena adanya gesekan antara tongkang dengan tali towing tersebut dan tug boat maju dengan kekuatan penuh.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

a. Pada tanggal 27 Pebruari 2011, pukul 20.00 LT, TB. TJA 2812 bertolak dari Paiton menuju Banjarmasin dalam keadaan tongkang kosong dengan kecepatan 3-5 knot, panjang tali towing 250 (dua ratus lima puluh) meter.

b. Pada tanggal 28 Pebruari 2011, pukul 21.30 LT, posisi 06º - 06’ – 428”S/ 114º - 25’ – 212” T, mesin induk mati (black out), akibat pipa BBMnya kemasukan udara, KKM dan ABK mesin lainnya mengadakan perbaikan, pada pukul 17.00 LT, keadaan cuaca mulai berubah, ombak 2 – 3 meter dan posisi sudah mendekati ± 30 N/m Pulau Masalembu Besar, pada pukul 23.00 LT, tali towing putus.

c. Pukul 22.30 LT, mesin induk normal kembali dan mulai melanjutkan pelayarannya dengan maju perlahan dan mulai menaikkan tali gandengnya ke Tug Boat dan mengikuti tongkang yang hanyut sampai ± 12 (dua belas) jam sambil berusaha menaikkan crew ke tongkang memasang emergency towing dan untuk menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan, maka Nakhoda merubah haluan kapal dari 10º ke 35º menuju Pulau Masalembu untuk berlindung dan meninggalkan tongkang yang hanyut karena tidak bisa diatasi dan mengingat cuaca semakin buruk, perbekalan tidak cukup selama ± 11 (sebelas) hari.

d. Tanggal 11 Maret 2011, Nakhoda mendapat berita untuk meneruskan pelayarannya ke Banjarmasin.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda cukup maksimal dan bisa diterima.

7. Tentang Kesalahan atau kelalaian.

Berdasarkan hasil penelitian dan pemeriksaan terhadap berkas dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dan hasil sidang pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal, pada tanggal 9 Mei 2012, tentang putusnya tali gandeng TB. TJA 2812 di laut jawa, pada tanggal 28 Pebruari 2011, Tersangkut Nakhoda tidak memanfaatkan peralatan navigasi barometer yang ada untuk memantau keadaan cuaca sewaktu bertolak, cuaca jelek datang tidak tahu dan kapal di ombang-ambing oleh ombak, kemungkinan terbelitnya tali towing di TK. CB 123 sehingga sewaktu kapal maju penuh tali gandeng tersebut putus, bergesekan dengan tongkang.

Dengan demikian Mahkamah pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda lalai dalam menjalankan tugasnya dan berlayar tidak menggunakan kecakapan pelaut yang baik.

(14)

346 D. Putusan :

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf (a) KUHD, Pasal 253 ayat 1 huruf (b), ayat 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2008, tentang Pelayaran dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran:

M E M U T U S K A N :

I. Menyatakan bahwa putusnya tali towing TK. CB 123 ditarik TB. TJA 2812 di Perairan Sebelah Selatan Pulau Masalembu disebabkan cuaca buruk yang berakibat timbulnya gesekan tali towing dengan tongkang.

II. Menghukum Tersangkut Nakhoda Hamka, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT-III, Nomor 6200081636N30404, diterbitkan di Jakarta tanggal 28 Juli 2004, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan DITJEN HUBLA, dengan Peringatan.

III. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Senin tanggal 23 Juli 2012 dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis, tanpa dihadiri oleh Terhukum.

Ketua

Capt. Djemmy R. Sumakud, S.H., M.M., M.Mar.

Anggota Anggota

Capt. Yusmardi Didi A., M.Sc., M.Eng.

Anggota Anggota

Ir. Benny Haryono, M.M. Edi Sunaryo, S.H. Sekretaris

(15)

347 D. Putusan :

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf (a) KUHD, Pasal 253 ayat 1 huruf (b), ayat 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2008, tentang Pelayaran dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran:

M E M U T U S K A N :

I. Menyatakan bahwa putusnya tali towing TK. CB 123 ditarik TB. TJA 2812 di Perairan Sebelah Selatan Pulau Masalembu disebabkan cuaca buruk yang berakibat timbulnya gesekan tali towing dengan tongkang.

II. Menghukum Tersangkut Nakhoda Hamka, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT-III, Nomor 6200081636N30404, diterbitkan di Jakarta tanggal 28 Juli 2004, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan DITJEN HUBLA, dengan Peringatan.

III. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Senin tanggal 23 Juli 2012 dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis, tanpa dihadiri oleh Terhukum.

Ketua : TTD Capt. Djemmy R. Sumakud, S.H., M.M., M.Mar.

Anggota : TTD Capt. Yusmardi

Anggota : TTD Didi A., M.Sc., M.Eng.

Anggota : TTD Ir. Benny Haryono, M.M.

Anggota : TTD Edi Sunaryo, S.H.

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian tugas akhir ini, adapun metode yang dilakukan yakni pengumpulan data melalui studi literasi yang bersumber dari antara lain: kajian desain yang disajikan

Natasia Mandiri merupakan perusahaan pembesaran ikan kerapu yang terletak di Kepulauan Riau Dabo Singkep dan sudah berdiri sejak tahun 2001 namun Natasia

Saran Dalam Tugas Akhir ini, saya ingin menyarankan agar di kemudian hari kelak, saya dapat menerapkan konsep-konsep yang berhubungan dengan topik pemilihan desain

Bungkus kertas jajanan dari Sumber Hidangan pada layout poster dimaksudkan untuk menerangkan bahwa toko Sumber Hidangan adalah tempat menjual aneka macam jajan, oleh

Pada sekretariat bisnis fashion Asean diperlukan museum fashion dan pusat pemasaran bisnis fashion Asean (pada satu kompleks) dan sekaligus tempat wisata fashion, yang

Dalam mengatasi kesulitan mengenai keadaan barang berupa busana dan memperoleh barang-barang tersebut, orang mulai berpikir dengan cara apa busana yang dibutuhkan

Jika terdapat departemen yang memiliki nilai TCR tertinggi yang sama maka pilih salah satu yang memiliki lebih banyak nilai A (tingkat hubungan pada

Sehingga judul di atas memiliki pengertian yaitu tempat yang memiliki fungsi untuk menampung dan mempertemukan berbagai kalangan yang bergerak di bidang mode dan mampu