• Tidak ada hasil yang ditemukan

INFO ARTIKEL ABSTRACT - Pengaruh Kebijakan Kompensasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan PT. Intika Delta Borneo (IDB)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "INFO ARTIKEL ABSTRACT - Pengaruh Kebijakan Kompensasi Terhadap Semangat Kerja Karyawan PT. Intika Delta Borneo (IDB)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

112

r

r

o

o

Jurnal Produktivitas 5 (2018)

JURNAL PRODUKTIVITAS

Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Pontianak

www.openjurnal.unmuhpnk.ac.id/index.php/jp

Pengaruh Kebijakan Kompensasi Terhadap Semangat Kerja

Karyawan PT. Intika Delta Borneo (IDB)

1 Eka Wira Putra, 2 Devi Yasmin, 3 Fenni Supriadi

Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Pontianak, Indonesia

This research aims to determine the effect of compensation policy on spirit at work of employees in PT. Intika Delta Borneo (IDB). The type of this study is using the descriptive method, the technique of collecting a sample in this study is the purposive sampling method. Based on the selected criteria, there are 44 respondents. The data analysis technique of this study is a simple linear regression, correlation coefficient (R), determination coefficient (R2), model feasibility analysis (Test F). The results of this study are known that the regression equation Y = 3.232 + 0.233 (X). Correlation coefficient value (R) is 0.446, which means that the relationship between Compensation Policy and Spirit at work of Employees at PT. Intika Delta Borneo is medium. The coefficient of determination (R2) value is 0.199. It means that the contribution of the Compensation Policy variable in influencing the increase and the decrease of the Employee Spirit in PT. Intika Delta Borneo is 19.9%, and the remaining 80.1% is affected by other variables not examined in this research. The calculated F value is 10.413. It is higher than F table that has 4.07. It means that the linear regression model can determine the amount of employee spirit which is influenced by the compensation policy of PT. Intika Delta Borneo.

1. Pendahuluan

Sumber daya manusia merupakan kebutuhan sentral yang menggerakan dinamika organisasi, sangat membutuhkan dukungan dari lingkungan kerja yang baik dalam upaya menciptakan semangat kerja yang tinggi sehingga tujuan dari organisasi akan dapat diwujudkan.

Berhasil tidaknya suatu perusahaan banyak bergantung kepada unsur manusia yang melakukan pekerjaan sehingga perlu adanya balas jasa terhadap karyawan sesuai dengan sifat dan keadaannya. Seorang karyawan perlu diperlakukan dengan baik agar karyawan tetap bersemangat dalam bekerja. Dalam memberikan rangsangan untuk meningkatkan semangat kerja diperlukan bentuk balas jasa berupa kompensasi dalam bentuk gaji pokok, uang makan, uang lembur, tunjangan dll. Dengan adanya kompensasi yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang didapati perusahaan sesuai atau Income yang didapat akan mengingkatkan semangat kerja karyawan

PT. Intika Delta Borneo (IDB) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa kontraktor dan perentalan alat berat. Perusahaan telah melakukan bisnisnya sejak didirikan pada Tahun 2003, di mana sebagian besar kegiatan di sektor perkebunan yang membuka lahan sawit dan penebangan pohon sawit tua di Wilayah Kalimantan Barat. Sebagian proyek dikerjakan dalam bentuk kontruksi (pelebaran jalan provinsi/daerah dan pembuatan land clearing). PT. Intika Delta Borneo (IDB) saat ini memiliki kantor pusat di Kabupaten Sanggau dan 2 Kantor Cabang Di Pontianak dan Jakarta Barat.

*Kontak penulis

E-mail: ekanatama72@gmail.com

(2)

2. Metode

2.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian dalam skripsi ini adalah berbentuk penelitaian kuantitatif. Jenis penelitian kuantitatif sangat sesuai untuk diterapkan apabila penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebab akibat atau hubungan. Yang dimaksud di sini adalah pengaruh kebijakan kompensasi terhadap semangat kerja karyawan PT. Intika Delta Borneo (IDB).

2.2 Teknik Pengumpulan Data

Untuk menunjang penelitian lebih akurat peneliti menggunakan tenik pengumpulan data berupa data primer yang terdiri dari (Observasi, Wawancara dan Kuesioner) serta menggunakan data skunder yang merupakan semua data yang diperoleh dari PT. Initika Delta Borneo (IDB) yang diperlukan dalam penelitian ini.

2.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian adalah seluruh karyawan tetap PT. Intika Delta Borneo (IDB) pada Tahun 2018 berjumlah 84 orang. Dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 44 orang karyawan, tenik pengambilan sampel tersebut akan menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Memiliki kriteria khusus yaitu populasi yang diambil karyawan telah bekerja selama satu tahun dan bekerja di Kalimantan Barat.

2.4 Teknik Analisis Data

Dalam Penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Dalam penelitian ini peneliti terjun langsung ke lapangan untuk observasi guna mendapatkan data yang akurat, untuk menunjang fakta yang terjadi di lapangan, agar dapat diolah lanjut sehingga mendapatkan kesimpulan akhir berdasarkan tujuan awal penelitian.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitia ini adalah menggunakan skala likert yaitu untuk mengetahui pendapat karyawan mengenai kebijakan kompensasi dan semangat kerja karyawan menggunakan kuesioner dengan kategori jawaban atas pertanyaan dan peneliti menggunakan uji instrumen yang terdiri dari Uji validitas, Uji reliabilitas, Analisis regresi linear sederhana, Analisis koefisien korelasi (R), Analisis koefisien determinasi (R2) dan Uji Kelayakan Model (Uji F)

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Uji Validitas

Dari hasil uji validitas dalam penelitian ini menunjukan bahwa semua item pertanyaan dinyatakan valid karena r hitung > r tabel. Pertanyan yang memiliki validitas tertinggi pada variabel kebijakan kompensasi (x) adalah pertanyaan x13 dengan nilai r hitung sebesar 0,895, dan pertanyaan yang memiliki validitas tertinggi pada variabel semangat kerja (y) adalah pertanyaan y20 dengan nilai r hitung sebesar 0,779.

3.2 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik analisis cronbach’s alpha untuk mengetahui reliabilitas

dilakukan dengan bantuan SPSS dan dinyatakan reliabel jika nilai α≥ 0,60, hasil uji reliabilitas variabel kebijakan kompensasi dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut :

Tabel 3.1

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kebijakan Kompensasi

Cronbach’s Alpha N of Items

0,952 14

Sumber : Data Olahan dari Spss 19, (2018)

Dari tabel 3.1 dapat dilihat bahwa pertanyaan dalam variabel kebijakan kompensasi dinyatakan reliabel karena 0,952 > 0,60. Untuk hasil uji reliabilitas pada pertanyaan variabel semangat kerja dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini:

Tabel 3.2

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Semangat Kerja

(3)

E. Wira Jurnal Produktivitas 5 (2018)

114

Dari tabel 3.2 dapat dilihat bahwa nilai cronbach’s alphasebesar 0,922 dan jumlah pertanyaan 31, dengan demikian pertanyaan

dalam variabel semangat kerja dinyatakan reliabel karena 0,922 > 0,60.

3.3 Analisis Regresi Linear Sederhana

Regresi linier sederhana digunakan untuk menganalisis hubungan satu variabel terikat dengan variabel bebas. Metode analisis linier sederhana dalam penelitian ini adalah untuk memprediksi nilai-nilai dari variabel terikat dengan memperhitungkan nilai-nilai variabel bebas.

Adapun hasil olahan data dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package For Social Science) dapat merangkum melalui tabel 3.3 berikut :

Sumber: Data Olahan dari SPSS 19, (2018)

Dari tabel 3.3 diatas, dapat diketahui persamaan estimasi regresi linier sederhana dalam penelitian ini:

a. Y = 3,232 + 0,233 (x). Artinya jika kebijakan kompensasi di PT. Intika Delta Borneo (X) bernilai 0 (nol) maka semangat kerja karyawan di PT. Intika Delta Borneo sebesar 3,232 satuan.

b. Nilai koefisien regresi sederhana variabel kebijakan kompensasi (X) yang diperoleh sebesar 0,233 artinya jika nilai kebijakan kompensasi di PT. Intika Delta Borneo (X) meningkat sebesar 1 (satu) satuan, maka semangat kerja karyawan di PT. Intika Delta Borneo akan naik sebesar 0,233 satuan.

3.4 Analisis Koefisien Kolerasi (R)

Untuk hasil analisis koefisien korelasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut :

Tabel 3.4

a. Predictors: (Constant). Kebijakan Kompensasi b. Dependent Variable: Semangat Kerja

Sumber: Data Olahan dari SPSS 19, (2018)

Dari tabel 3.4 di atas didapati nilai korelasi (R) sebesar 0,446, nilai ini menunjukan bahwa hubungan antara variabel kebijakan kompensasi terhadap semangat kerja karyawan adalah sedang karena nilai korelasinya berada pada 0,400 – 0,599.

3.5 Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Dari tabel 3.4 dapat dilihat nilai R Square sebesar 0,199 yang artinya bahwa kontribusi variabel kebijakan kompensasi dalam mempengaruhi variabel semangat kerja karyawan PT. Intika Delta Borneo (IDB) sebesar 19,9% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.

3.6 Uji Kelayakan Model (Uji F)

(4)

Tabel 3.5

Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F)

ANOVAb

a. Predictors: (Constant), Kebijakan Kompensasi b. Dependent Variable: Semangat Kerja

Sumber: Data Olahan dari SPSS 19, (2018)

Dari tabel 3.5 dapat dilihat nilai probabilitas (Sig) sebesar 0,002 dan nilai taraf signifikas α sebesar 0,05, dan membandingkan

F hitung dan F tabel serta Sig dan α dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 10,413 > F tabel sebesar 4,07 Ho ditolak

Ha diterima. Dan nilai (Sig) 0,002 < 0,05 Ho ditolak dan Ha diterima.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa model regresi linier sederhana dapat digunakan untuk memprediksi tingkat semangat kerja yang dipengaruhi oleh kebijakan kompensasi.

4. Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Sebagian besar responden pada penelitian ini berjenis kelamin laki-laki, berumur antara 30-39 Tahun, berpendidikan SMA/SMK, tidak memiliki tanggungan, memiliki masa kerja 3-4 Tahun, bekerja pada bagian operator alat berat (Heavy), dan penghasilan rata-rata setiap bulan sebesar Rp. 3.000.000,00-Rp. 4.999.999,00.

2. Persamaan regresi yang diperoleh adalah Y = 3,232 + 0,233 (X). Artinya jika kebijakan kompensasi di PT. Intikan Delta Borneo bernilai 0 (nol) maka semangat kerja karyawan di PT. Intika Delta Borneo sebesar 3,232 satuan. Nilai koefisien regresi sederhana variabel kebijakan kompensasi yang diperoleh sebesar 0,233 artinya jika nilai kebijakan kompensasi di PT. Intika Delta Borneo meningkat sebesar satu satuan, maka semangat kerja karyawan di PT. Intika Delta Borneo akan naik sebesar 0,233 satuan.

3. Analisis koefisien korelasi (R) yang diperoleh dari hasil pengolahan data sebesar 0,466 yang artinya bahwa hubungan antara kebijakan kompensasi terhadap semangat kerja karyawan di PT. Intika Delta Borneo adalah sedang.

4. Analisis koefisien determinasi (R2) yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 0,199 yang artinya bahwa kontribusi variabel

kebijakan kompensasi dalam mempengaruhi naik turunnya variabel semangat kerja karyawan di PT. Intika Delta Borneo sebesar 19,9% dan sisnya dipengaruhi variable lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5. Nilai F hitung pada penelitian ini adalah 10,413 lebih besar dari perolehan F tabel 4,07 dan taraf signifikansi 0,002 lebih kecil dari 0,05 artinya Ho ditolak dan Ha Diterima dan berarti artinya model regresi linier dapat digunakan untuk memprediksi nilai semangat kerja karyawan.

4.2 Saran

Dari hasil kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran yang dapat digunakan sebagai masukan bagi pegawai dan perusahaan sebagai berikut:

1. PT. Intika Delta Borneo sebagai perusahaan diharapkan lebih mendengarkan apa yang dibutuhkan karyawannya pada saat semangat kerja menurun seperti pemberian pelatihan agar kondisi kerja tidak menjadi jenuh sehingga produktivitas kerja karyawan kembali meningkat.

2. Perusahaan disarankan agar lebih memperhatikan kebijakan kompensasi yang sudah diterapkan dalam perusahaan serta untuk memberikan motivasi lebih seperti pemberian penghargaan atas karyawan berprestasi agar semangat kerja karyawan tetap terjaga sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan maksimal.

3. Perusahaan disarankan untuk memberikan tunjangan uang makan yang bersifat tetap maksimum 25% dari total gaji pokok tanpa harus mengurangi upah minimum provinsi.

4. Perusahaan diharapkan setidaknya memberikan satu atau dua hari setiap tahunnya kepada seluruh karyawan tetap (permanent) untuk liburan bersama seperti refreshing berjalan jalan bersama ketempat wisata agar menghilangkan suasana jenuh pada karyawan yang bekerja jauh dari wilayah perkotaan.

(5)

E. Wira Jurnal Produktivitas 5 (2018)

116

Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Danti, Fajarrini P., Moh. Soe’oed Hakam dan Moch. Djuni Muzkam. 2014. Pengaruh kompensasi terhadap semangat kerja karyawan (Studi pada Karyawan CV. Sejahtera, Pakisaji, Malang). Jurnal Universitas Brawijaya Malang. Vol. 09 (02).

Dessler, Gary. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kesebelas, Prentice Hall, Jakarta.

Edison, Emron, Yohny Anwar dan Imas Komariyah. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia, Alfabeta, Bandung.

Fauzi, Usman. 2014. Pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Trakindo Utama Samarinda. Jurnal Universitas Mulawarman. Vol. 02 (03), 172-185.

Hamid, Asep Saepul. E. Baharuddin. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi Dalam Pendidikan. Deepublisher, Yogyakarta. .

Hamid, S. 2014. Manajemen Sumber Daya Lanjutan. Deepublisher, Yogyakarta.

Handoko, T. Hani. 2012. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, BPFE-UGM, Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta.

Heidjrachman dan Suad Husnan. 1999. Manajemen Personalia. Edisi Ketiga. BPFE. Yogyakarta.

Mas’ud, Fuad. 2008. Survai Diagnosa Organisasional Konsep & Aplikasi. Bandung: UNDIP.

Nitisemito, Alex S. 2015. Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia). Cet. 7. PT. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Prawirosentono, Suryadi. 2008. Kebijakan Kinerja Karyawan. BPFE, Yogyakarta.

Priansa, Donni Juni. 2016. Perencanaan dan Pengembangan SDM. Alfabeta, Bandung.

Roecheaty, Ety. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS. Edisi Pertama. Penerbit Mitra Wacana Media,

Jakarta.

Siregar, Syofian. 2012. Statistik Parametrik Untuk Penelitian Kuantitatif. Bumi Aksara, Jakarta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung.

Suharyadi dan Purwanto. 2009. Statistik Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Selemba Empat, Jakarta.

Sunyoto, Danang. 2015. Penelitian Sumber Daya Manusia. PT. Buku Seru, Yogyakarta.

Umar, Husein. 2010. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi Kesebelas. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Umar, Husein. 2007. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Umar, Husein. 2013. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Rajawali, Jakarta.

Gambar

Tabel 3.3
Tabel 3.5 Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendapatkan koordinasi parameter PI yang optimal pada sistem motor PMDC dapat dilakukan dengan menggunakan komputasi cerdas yang lain untuk mendapatkan hasil yang

Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung, menetapkan dan menerapkan proses komunikasi internal, untuk: mengkomunikasikan kebijakan dan sasaran mutu organisasi, peraturan

Namun dalam prakteknya, menurut pengalaman peneliti pada praktek pengalaman lapangan (PPL), meskipun kriteria ketuntasan minimal atau KKM tersebut termasuk tinggi,

Proses selanjutnya pasien akan diperiksa oleh dokter, apabila hasil pemeriksaan dokter membaritahukan bahwa pasien tersebut harus dirujuk kerumah sakit maka

usaha produk unggulan dan stakeholders, dalam menyamakan persepsi penyusunan roadmap produk unggulan daerah; (4) Pelaksanaan praktek penyusunan roadmap dengan

(1923-1950),” Jurnal Ilmiah, (Depok : Program Studi Arab Universitas Indonesia, 2013).. perkembangan yang terjadi pada masa kepemimpinan Mustafa Kemal. Hal yang membedakan skripsi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa profil kualitas laboratorium IPA (fisika) Sekolah Menengah Pertama Negeri se-Kecamatan Klaten di Kabupaten Klaten yang terdiri dari sepuluh

Pada tahap simulasi pembutan program kesekretariatan dan surat menyurat, peserta pelatihan bersemangat dalam berdiskusi, memberikan ide, gagasan yang berkaitan dengn