• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Penokohan Dalam Sandiwara Radio Pedhut Sumunar Karya Siti Aminah Subanto (Tinjauan Psikologi Sastra)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Analisis Penokohan Dalam Sandiwara Radio Pedhut Sumunar Karya Siti Aminah Subanto (Tinjauan Psikologi Sastra)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Karya Sastra secara umum terbagi menjadi tiga yaitu berbentuk prosa,

puisi, dan drama (Atmazaki, 1990: 28). Sedangkan menurut Mursal Esten (1987:

11-13) bentuk kesusastraan ada empat yaitu puisi, cerita rekaan (fiksi), esai, dan

kritik drama.Karya sastra merupakan ekspresi jiwa pengarang (Faruk, 2010: 44).

Kata Drama berasal dari bahasa Yunani draomai yang berarti: berbuat, berlaku, bertindak, atau beraksi. Drama berarti perbuatan, tindakan, atau beraksi.

Drama berarti perbuatan, tindakan, atau action. Dalam kehidupan sekarang, drama mengandung arti yang lebih luas ditinjau apakah drama sebagai salah satu genre

sastra, ataukah drama itu sebagai cabang kesenian yang mandiri. Drama naskah

merupakan salah satu genre sastra yang disejajarkan dengan puisi dan prosa.

Drama pentas adalah jenis kesenian mandiri, yang merupakan integrasi antara

berbagai jenis kesenian seperti musik, tata lampu, seni lukis (dekor, panggung),

seni kostum, seni rias, dan sebagainya (Herman J Waluyo, 2007: 2).

Drama sering disebut sandiwara atau teater. Kata sandiwara berasal dari

bahasa Jawa sandi yang berarti rahasia dan warah yang berarti ajaran. Sandiwara berarti ajaran yang disampaikan secara rahasia atau tidak terang-terangan. Karena

lakon drama sebenarnya mengandung pesan atau ajaran (terutama ajaran moral)

bagi penontonnya. Penonton menemukan ajaran itu secara tersirat dalam lakon

(2)

commit to user

Jenis-jenis drama menurut Herman J Waluyo (2007: 46-58) terbagi

menjadi dua puluh satu macam, yaitu: Drama Pendidikan, Drama Duka (Tragedy), Drama Ria (Comedy), Drama untuk Dibaca (Closed Drama), Drama Teatrikal (Drama untuk Dipentaskan), Drama Romantik, Drama Adat, Drama Liturgi,

Drama Simbolis, Monolog, Drama Lingkungan, Komedi Intrik (Intrique Comedy), Drama Mini Kata (Teater Mini Kata), Drama Eksperimental, Sosio Drama, Melodrama, Drama Absurd, Drama Improvisasi, Drama Sejarah, Drama

Televisi, dan Drama Radio.

Ciri khas drama Radio yakni lebih mementingkan dialog yang diucapkan

lewat media siaran radio. Jenis drama ini biasa direkam melalui media; kaset, dan

belakangan dalam bentuk CD atau MP3. Bentuk drama ini dapat juga

diklasifikasikan sebagai sandiwara rekam.

Pentas drama radio tidaklah sama dengan drama yang menggunakan

panggung atau film atau di dalam televisi. Keduanya memiliki perbedaan yang

terletak pada media yang digunakan. Drama atau sandiwara radio hanya

menggunakan media berupa audio, sehingga pendengar timbul imajinasi dalam

menggambarkan cerita yang terjadi relatif berbeda. Sedangkan drama yang

dipentaskan menggunakan media berupa audio visual, jadi para penikmatnya bisa

melihat sekaligus mendengar secara langsung dan pencitraan mengenai cerita

yang ditangkap sama antara penikmat yang satu dengan yang lain. Keberhasilan

sebuah drama radio lebih banyak ditunjang oleh kemampuan teknis penampilan

suara di dalam membentuk khayalan pendengar. Yang menjadi sasaran drama

(3)

commit to user

Drama radio mengandalkan kemampuan suara dalam membentuk khayalan para pendengar, maka suara menjadi alat penentu dalam keberhasilannya.

Sutradara yang tidak jeli dalam pemilihan unsur suara, pengarang yang tidak

mahir memilih kata-kata dan sound effect untuk menghidupkan adegan, akan gagal menciptakan gambaran yang diharap dimiliki oleh para pendengar.Set

drama inilah yang berperan sangat penting dalam pembentukan settingsuasana dan

perwatakan tokoh-tokohnya, ini menunjang perwujudan “khayalan” untuk

pendengar. Setting drama radio berada dalam khayalan pendengar-penonton, tergantung pada keberhasilan teknis tata suara. Sedangkan layar dalam drama

panggung, untuk drama radio digantikan dengan musik. Semakin mahir

menampilkan suara-suara ciri suatu lokasi atau suatu laku perbuatan, semakin kuat

pula memberi kesan pada pendengar-penonton. (A. Adjib Hamsah, 1985: 234)

Salah satu dari sekian banyak Sandiwara Radio adalah Pedhut Sumunar

karya Siti Aminah Subanto. Pedhut Sumunar karya Siti Aminah Subanto merupakan sebuah sandiwara radio misteri berbahasa Jawa. Sandiwara radio

Pedhut Sumunar ini terdiri dari tiga babak dan pernah disiarkan secara mingguan masing-masing setiap babaknya berkisar satu setengah jam di Radio Republik

Indonesia (RRI) Solo pada tanggal 19 September 2001 hingga 3 Oktober 2001.

Siti Aminah Subanto merupakan salah seorang pengarang sandiwara radio

yang aktif dan sangat produktif dalam membuat berbagai sandiwara radio di RRI

pada masa akhir tahun 1979 hingga tahun 2002, dan pada tahun 2007 beliau

pensiun. Siti Aminah Subanto juga merupakan seorang pengarang karya sastra

(4)

commit to user

radio dalam rangka kampanye program KB tingkat nasional, dan mendapatkan

nilai sempurna 100 pada penataran produser dan penulisan naskah di Jogja tahun

1980an.

Sandiwara Radio dengan judul Pedhut Sumunar merupakan sebuah sandiwara radio dengan tema apabila menginginkan sesuatu harus bersusah payah

terlebih dulu. Diceritakan bahwa kisah tokoh utama yakni Pramudya sedang ingin

memberikan sebuah rumah sebagai hadiah kado ulang tahun bagi istrinya,

Sumekar. Dengan dibantu oleh temannya, Anton yang berprofesi sebagai makelar

maka Pramudya disarankan untuk membeli rumah Sumekar yang besar dan asri.

Setelah Pramudya berdiskusi dengan Dini beserta Ibunya maka pada malam itu

pula mereka segera berangkat menuju rumah Sumekar untuk melihat langsung

kondisi rumah tersebut. Sesampai di rumah Sumekar setelah disambut oleh Mas

Karjo dan Mbok Embun serta meminta izin kepada tuan rumah, Sumekar maka

Pramudya dan keluarganya segera berpencar untuk melihat-lihat rumah yang akan

dibelinya tersebut. Berbagai permasalahan kemudian timbul silih berganti kepada

para tokoh tersebut. Ada Pramudya dan keluarganya yang tersesat karena kamar

di rumah Sumekar terlalu banyak, Mas Karjo dan Anton yang mencari lampu

senter untuk menerangi rumah Sumekar namun juga tidak kunjung ketemu hingga

pertengkaran hebat antara Sumekar dengan suaminya, Bramantyo yang sudah

lama tidak pulang dan malah ingin berpamitan sehingga menimbulkan

kesalahpahaman pada diri Sumekar dan ingin membunuh seluruh keluarganya

(5)

commit to user

Sandiwara radio ini selain mengusung tema tersebut di atas namun juga

sebagai cerita misteri yang menarik karena dari segi penceritaan para tokoh yang

terdiri dari makhluk halus dilakonkan selayaknya manusia biasa seperti manusia

pada umumnya. Ending dalam sandiwara radio ini di luar dugaan bagi para

pendengarnya karena para tokoh-tokoh utama yang tadinya ditampilkan

sebagaimana layaknya manusia biasa, ternyata merupakan arwah penasaran yang

tidak tenang di alamnya sehingga menampakkan diri di hadapan para tokoh-tokoh

lain. Hal menarik dalam penelitian ini adalah karena sumber datanya sandiwara

Pedhut Sumunar berupa format audio MP3 yang dapat dengan mudah dimainkan dan diperdengarkan melalui berbagai media seperti computer, vcd atau dvd

player, bahkan juga bisa melalui media handphone yang mendukung format

tersebut.

Banyak konflik yang terjadi di dalam sandiwara radio Pedhut Sumunar, baik itu konflik yang secara langsung bisa diketahui dan konflik batin dari

masing-masing tokohnya. Dengan demikian perlu digunakan adanya pendekatan

psikologi untuk menelitinya lebih lanjut.

Konflik-konflik yang terjadi antara lain mengenai Sumekar yang kurang

senang dengan kehadiran tamu asing yaitu Pramudya, Dini dan Ibunya di rumah

pada malam hari. Sumekar juga marah mengetahui suaminya, Bramantyo pulang

kembali ke rumah setelah sekian lama tidak memberi kabar dan malah ingin pamit

pergi lagi. Konflik batin juga terjadi pada tokoh Nirmala (putri dari Sumekar)

yang merasa kesepian dikurung dalam kamar sendirian sehingga merasa sangat

(6)

commit to user

Selain itu Nirmala juga merasa ketakutan ditinggal sendirian dalam kamar dan

berhalusinasi melihat bayangan orang yang mengintip dirinya dari balik tirai

jendela, padahal tidak ada apa-apa. Konflik batin juga menerpa pada diri tokoh

Pramudya yang merasa takut mengetahui ada kuburan di belakang rumah

Sumekar dengan nisan tertera nama Kyai Embun dan Nyai Embun, dan nama itu

sangatlah familiar karena mirip dengan kedua nama pembantu yang mengabdi

pada Sumekar.

Pedhut Sumunar ini memiliki konflik yang menarik diteliti, terlebih mengenai konflik batin yang menyangkut masalah kejiwaan dari masing-masing

tokoh. Seperti masalah kejiwaan tokoh Sumekar yang telah ditinggal pergi

suaminya tanpa kabar dan harus merawat seorang putri semata wayangnya yang

cacat. Karena dalam Pedhut Sumunar ini didominasi oleh masalah kejiwaan atau psikologi maka dalam menganalisisnya digunakan teori struktur kepribadian dari

Freud yakni Id, Ego, dan Superego. Oleh karena itulah penelitian ini

menggunakan pendekatan berupa psikologi sastra dengan objek penelitian berupa

drama atau sandiwara radio.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan unsur-unsur drama menurut

Herman J. Waluyomeliputi plot, penokohan, dialog, setting, tema, amanat,

petunjuk teknis, dan drama sebagai interpretasi kehidupan karena untuk

mengetahui isi drama, juga penerapan-penerapan teori yang relevan untuk

membedahnya lebih lanjut. Sehingga nantinya diharapkan bisa diketahui

nilai-nilai kehidupan yang berguna bagi masyarakat pembaca dan terkandung dalam

(7)

commit to user B. Batasan Masalah

Sebuah penelitian agar bisa mengarah dan dapat memecahkan masalah

sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, maka diperlukan adanya pembatasan

masalah sehingga inti permasalahan yang ingin dicapai tidak terlalu meluas dari

apa yang seharusnya dibicarakan. Pembatasan masalah dibatasi mengenai

unsur-unsur drama yang membangun dalam sandiwara radio Pedhut Sumunar karya Siti Aminah Subanto yang meliputi plot, penokohan, dialog, setting, tema, amanat,

petunjuk teknis, dan drama sebagai interpretasi kehidupan. Lalu dilanjutkan

dengan analaisis psikologi sastra, yakni proses-proses dinamika kejiwaan para

tokoh dalam menghadapi problematika dan pengaruh lingkungan terhadapnya,

sehingga diharapkan diperoleh makna dan nilai yang mengandung pesan-pesan

moral bagi para pembacanya.

C. Perumusan Masalah

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah unsur-unsur drama meliputi plot, penokohan, dialog,

setting, tema, amanat, petunjuk teknis, dan drama sebagai interpretasi

kehidupan yang terdapat dalam sandiwara radio Pedhut Sumunar karya Siti Aminah Subanto?

2. Problem-problem psikologi apa sajakah yang terdapat dalam sandiwara

radio Pedhut Sumunar karya Siti Aminah Subanto?

3. Bagaimanakah nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam sandiwara radio

(8)

commit to user D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Mendekripsikan unsur-unsur drama meliputi plot, penokohan, dialog,

setting, tema, amanat, petunjuk teknis, dan drama sebagai interpretasi

kehidupan yang terdapat dalam sandiwara radio Pedhut Sumunar karya

Siti Aminah Subanto.

2. Mendeskripsikan problem-problem psikologi apa sajakah yang terdapat

dalam sandiwara radio Pedhut Sumunar karya Siti Aminah Subanto.

3. Mengungkapkan nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam sandiwara

radio Pedhut Sumunar karya Siti Aminah Subanto.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian terhadap sandiwara radio berbahasa Jawa dengan judul Pedhut Sumunar karya Siti Aminah Subanto merupakan penelitian karya sastra yang di dalamnya mengandung unsure-unsur drama seperti plot, penokohan, dialog,

setting, tema, amanat, petunjuk teknis, dan drama sebagai interpretasi kehidupan.

Dari unsur-unsur drama pembangun yang sudah diuraikan, lalu akan diteliti

dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra. Hasil yang akan dicapai

diharapkan akan memberikan manfaat baik secara teoretis maupun praktis.

Adapun manfaat yang akan diperoleh yaitu:

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat membantu memperkaya penggunaan

(9)

commit to user

drama yang terkandung di dalamnya berikut teori psikologi dalam menganalisis

sebuah karya sastra.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu menambah data bagi penelitian

lanjutan dalam usahanya memperkaya khasanah penelitian sastra Jawa yang

terkait dengan aspek psikologi sastra yang ada dalam sandiwara radio Pedhut

Sumunar karya Siti Aminah Subanto. Hasil penelitian ini dapat dijadikan

kerangka acuan dan data bagi penelitian sejenis lainnya.

F. Sistimatika Penulisan

Penelitian ini akan menyajikan system penulisan dalam lima bab yaitu:

BAB I. PENDAHULUAN meliputi latar belakang masalah, pembatasan masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika

penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI meliputi pengertian drama, unsur-unsur drama,

dan pendekatan psikologi sastra.

BAB III METODE PENELITIAN meliputi bentuk penelitian, sumber data dan

data, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.

BAB IV PEMBAHASAN berisi analisis data, serta penyajian pengungkapan

masalah.

BAB V PENUTUP berisi kesimpulan serta saran-saran.

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

namun tidak mereka lihat di negeri sendiri. Semangat gerakan massa di Tunisia dan Mesir pun menyebar ke negara-negara Timur Tengah lainnya. Kata kunci dalam penyebaran tersebut

Saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya setiap organisasi atau perusahaan menerapkan pentingnya manajemen sumber daya manusia dan dalam

Sistem Informasi Hasil Studi Berbasis Web SMAN 2 SEMARANG ini diharapkan dapat berguna bagi sekolah dan dapat digunakan secara mudah oleh semua warga sekolah khususnya

This study aims to analyze the role of nutritional status on cognitive function in!. the golden age period by analyzing the relationship between nutritional

Berdasarkan hal-hal di atas, maka sebaiknya obat-obat yang dapat menyebabkan hipotensi ortostatik, yaitu guanetidin, guanadrel, alfa bloker dan

Salah satu pedoman yang merupakan konsep mendirikan suatu bangunan suci seperti yang disebutkan dalam Kitab Manasara (buku pedoman dari India Selatan tentang pembuatan

Karena derajat disosiasi asam lemah kecil, maka berdasarkan persamaan kimia dari reaksi ionisasi asam lemah tersebut diketahui bahwa konsentrasi ion hidrogen sama dengan

Memutus dan menyatakan bahwa sepanjang Pasal 7A ayat (1) Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah