Pengamatan Komunikasi Non Verbal Pada Kasus Gubernur
Kota Tokyo Yoichi Masuzoe
Gubernur Kota Tokyo Yoichi Masuzoe mengajukan pengunduran diri dari jabatannya pada Rabu tanggal 15 Juni 2016. Pengunduran diri Masuzoe ini sekaligus menjadi ujung dari polemik selama satu minggu terakhir terkait tuduhan skandal penyelewengan uang pajak yang dipergunakan untuk membiayai perjalanan liburan keluarganya serta dipergunakan untuk membeli sejumlah karya seni.
Masuzoe adalah tokoh politik kuat di Jepang yang didukung oleh partai berkuasa, bahkan ia menang dengan mudah dalam pemilu terakhir. Masuzoe memutuskan untuk mundur hanya berselang satu minggu saja sejak isu skandal keuangannya menyebar. Meskipun setelah diselidiki skandal keuangan tersebut hanya dikategorikan hal yang kurang pantas.Kasus tersebut dapat berkaitan dengan teori self disclosure yang dikemukakan oleh DeVito, (2001).
Dalam contoh Gubernur Jepang, secara verbal Masuzoe sendiri telah menjelaskan secara rinci mengenai pemakaian dana didepan anggota parlemen dan Masuzoe telah berjanji untuk bertanggung jawab mengembalikan dana tersebut. Penjelasan Masuzoe telah membuka informasi yang sebelumnya bersifat rahasia menjadi hal yang diketahui oleh banyak orang. Secara non verbal Masuzoe ketika selesai menjelaskan kemudian mengundurkan diri, dia lalu berdiri dan membungkuk di depan seluruh anggota parlemen dan membungkuk lagi di depan rakyatnya. Di negara jepang terdapat budaya bahasa tubuh mereka yaitu membungkuk (Ojigi). Mereka membungkukkan tubuhnya sebagai ungkapan rasa hormat, permohonan maaf, beribadah, atau kasih sayang. Ojigi dibagi menjadi 3, yaitu ; 1) Eshaku, yaitu membungkukkan badan sekitar 15-30 derajat. Cara membungkuk ini sedikit lebih formal. Digunakan untuk memberi salam kepada orang-orang yang sudah dikenal atau kepada orang-orang yang tidak terlalu kenal.
2) Keirei, yaitu badan dibungkukkan sekitar 30-45 derajat. Ini adalah cara membungkuk yang sangat formal. Digunakan untuk menunjukan rasa hormat kita kepada orang-orang yang jabatannya lebih tinggi atau kepada mereka yang jauh lebih tua.
3) Saikeirei, yaitu level yang paling tinggi badan dibungkukkan sekitar 45 derajat atau lebih. Namun Saikeirei sangat jarang dilakukan dalam keseharian, karena Saikeirei digunakan saat mengungkapkan rasa maaf yang sangat mendalam.
Self disclosure berbeda bagi setiap individu dalam hal kelima dimensi dibawah ini (Devito, 2001):
1) Amount : Kuantitas dari pengungkapan diri dapat diukur dengan mengetahui frekuensi dengan siapa individu mengungkapkan diri dan durasi dari pesan self-disclosing untuk mengutarakan statemen self disclosure individu tersebut terhadap orang lain. Masuzoe meminta maaf langsung didepan publik dan didepan anggota parlemen yang berdampak semua orang mengetahui tentang permasalahan yang menimpa dirinya. Pengungkapan diri Mauzoe terhadap hal yang bersifat personal hanya diketahui oleh dirinya dan keluarganya saja seperti penyewaan rumah dengan baik mandi yang besar dan pembelian buku komik anaknya namun diungkapkan kepada publik. 2) Valence : Valensi merupakan hal yang positif atau negatif dari penyingkapan
diri. Individu dapat menyingkapkan diri mengenai hal-hal yang menyenangkan atau tidak menyenangkan mengenai dirinya. Pengungkapan diri yang dilakukan Mazusoe sebelumnya merupakan hal biasa yang menyenangkan yang biasa dilakukan bersama keluarga namun ketika hal ini dikaitkan dengan penggunaan dana negara maka hal ini menjadi sebuah hal yang tidak menyenangkan bagi dirinya
3) Accuracy/Honesty : Ketepatan dan kejujuran individu dalam mengungkapkan diri. Ketepatan dari pengungkapan diri individu dibatasi oleh tingkat dimana individu mengetahui dirinya sendiri. Pengungkapan diri dapat berbeda dalam hal kejujuran. Individu dapat saja jujur secara total atau dilebih-lebihkan, melewatkan bagian penting atau berbohong. Pengungkapan diri Masuzoe tidak membuktikan diri sendiri bahwa dia benar atau salah, hanya menjelaskan apa yang dituduhkan kepadanya dan bercerita mengenai dana tersebut tanpa berusaha membuktikan atau menyangkal kepada publik atau parlemen bahwa dia benar.
4) Intention : Seluas apa individu mengungkapkan tentang apa yang ingin diungkapkan, seberapa besar kesadaran individu untuk mengontrol informasi-informasi yang akan dikatakan pada orang lain. Pada saat menjelaskan tentang dirinya Masuzoe tenang tanpa emosi namun terlihat sangat menyesal dan malu. Dia berkali – kali membungkukkan badan tanda meminta maaf dan penyesalan yang dalam.