• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis sintaksis teks topikku bahasa j

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis sintaksis teks topikku bahasa j"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TEKS

TOPIKKU

いとこの長靴

(Paragraf 1-3)

Oleh:

(2)

Reguler A Sastra Jepang 2011

FIB UI

PENDAHULUAN

Mempelajari tata bahasa merupakan suatu hal yang tak bisa diabaikan ketika mempelajari suatu bahasa. Tanpa tata bahasa, mustahil bagi kita memahami suatu rangkaian kata. Kata-kata yang disusun begitu saja menjadi kalimat misalnya, tanpa disertai tata bahasa yang benar, makna kesatuannya menjadi berantakan. Tata bahasa setiap bahasa di dunia berbeda-beda, begitu juga dengan tingkat kesulitannya. Tata bahasa Jepang juga memiliki tingkat kesulitan sendiri. Perubahan bentuk kata kerja, konjugasi, perbedaan penggunaan partikel, dan sebagainya, seringkali membuat yang baru belajar bahasa Jepang atau yang sudah beberapa tahun belajar bahasa Jepang bingung dibuatnya. Teks bahasa Jepang juga seringkali mempunyai makna yang ambigu, salah satunya dengan pelesapan subjek di dalam suatu kalimat.

(3)

atau tata bahasa yang sama di kalimat selanjutnya tidak akan diulang pembahasannya lagi, begitu seterusnya.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas UAS sintaksis dan juga sebagai latihan memahami makna kalimat dan teks dengan melihat pada penggunaan partikel, konjugasi, dan tata bahasanya.

(4)

ANALISIS TEKS TOPIKKU

いとこの長靴

(paragraph 1-3)

(1)僕は3歳のとき、パトカーに乗ったことがあります。

(Ketika saya berumur 3 tahun, saya pernah naik mobil polisi)

Partikel は dipakai untuk menandakan subjek atau topik, seperti is atau are dalam bahasa Inggris. のとき dipakai untuk menandakan waktu yang artinya “saat”. dalam hal ini karena kata di belakangnya adalah kata benda maka dipakai partikel の sebagai penghubung. Partikel に di belakang kata kerja 乗った merupakan partikel pelengkap. Maksudnya kata 乗る selalu diikuti partikel に di belakangnya agar artinya bisa menjadi “naik”. Di sisi lain partikel を selalu mengikuti kata 降 り る, yang keseluruhan artinya adalah “turun”. ~た こ と が あ り ま す memiliki arti “pernah” (dalam melakukan sesuatu). Yang dipakai adalah kata kerja lampau (た) bukannya kata kerja masa depan (る) karena dalam hal pernah melakukan sesuatu berarti seseorang melakukannya di masa lampau.

(2)冬のある日の午後でした。

(Itu adalah siang di suatu hari di musim dingin)

(5)

kalimat 2 ini menjelaskan kapan aku pernah naik mobil polisi. Partikel の

menghubungkan satu kata benda dengan kata benda lain yang saling melengkapi. Dalam hal ini, ある日 melengkapi 午後 dan 冬 melengkapi ある日. “itu adalah siang..”, maka ditanya siangnya kapan?, “itu adalah siang di suatu hari..”, maka ditanya lagi suatu hari yang bagaimana?, “itu adalah siang di suatu hari di musim dingin”, untuk itu partikel の dipakai di sini. でした menunjukkan bahwa kejadian yang diceritakan (tentu saja) terjadi di masa lampau.

(3)友 達 の 健 ち ゃ ん の 家 へ 遊 び に 行 こ う と 思 い ま し た 。

(Saya mau pergi main ke rumah Ken, teman saya)

Saya menerjemahkan menjadi “mau” karena bentuk お う と 思 う menunjukkan pembicara/penulis punya rencana untuk melakukan sesuatu (dalam hal ini rencana untuk pergi main). Jadi 行く diubah bentuknya menjadi 行こ う dengan maksud untuk menggabungkannya dengan と思いました, sehingga keseluruhannya memilki arti kurang lebih “mau pergi”. Partikel に di belakang 行く menunjukkan tujuan perginya untuk apa. Sedangkan di depan partikel に diletakkan kata kerja bentuk ます, sehingga menjadi 遊 びに yang artinya untuk main. Kata benda – kata benda di belakang partikel へ yang dihubungkan dengan の menunjukkan kemana saya mau pergi untuk main. Partikel へ

memiliki arti “ke” (suatu tempat yang dituju).

(4)母は弟の世話で忙しそうでしたから、僕は「健ちゃんのうちへ行く。」と言って一人で出か

け ま し た 。

(Karena ibu kelihatan sibuk mengurus adik [laki-laki], saya bilang “saya mau pergi ke rumah Ken”, lalu saya berangkat sendiri)

か ら di sini artinya karena dan diletakkan di akhir klausa atau kalimat. Jika hendak meletakkan から di depan kalimat maka perlu menambahkannya dengan です menjadi

(6)

berurutan. ~と言う artinya “saya mengatakan..”. Kalimat 4 ini merupakan kalimat setara bersusun yang memiliki 4 klausa, masing-masing ditandai dengan ~か ら, kalimat di dalam tanda kutip, ~って, ditutup dengan ました.

(5)お 古 の 長 靴 を は い て い ま し た 。

(saya memakai sepatu boots tua)

Bentuk ~ていました dipakai di sini menurut saya karena si penulis mau menunjukkan bahwa sepatu boots tersebut dipakainya seharian itu, ketika si penulis pertama kalinya dan sekali-kalinya naik mobil polisi dan ketika kejadian yang ada di depan dan belakang mengikuti kejadian tersebut. お di depan 古 menunjukkan pemakaian kata yang lebih sopan dibandingkan 古い.

(6)いとこが大きくなって、はけなくなったので、くれたのです。

(Sepupu saya memberikannya [kepada saya] karena dia sudah besar dan tidak memakainya lagi)

Dalam kalimat ini tidak dipakai で し た melainkan で す karena kata kerja yang menunjukkan masa lampau sudah dipakai di kata くれた. Karena くれた merupakan kata bentuk biasa atau kamus, untuk menjadikannya formal maka ditambah dengan kata で す. Sebelumnya disisipkan dulu partikel の untuk menjadikan く れ た kata benda sehingga boleh jika ditambahkan で す. Partikel の で juga memiliki arti “karena”. Jika hendak meletakkannya di awal kalimat atau yang mengikuti di depannya adalah kata benda, maka ditambahkanlah な sehingga menjadi なので. Perbedaan antara から dan

ので pernah saya tanyakan dengan orang Jepang kenalan saya, dia menjawab bahwa

(7)

(7)も ら っ た ば か り で 、 う れ し か っ た の を よ く 覚 え て い ま す 。

(Setelah menerimanya, rasa senangnya masih saya ingat dengan baik sampai sekarang)

Terjemahan kalimat di atas telah dimodifikasi agar lebih akrab dengan bahasa Indonesia. 覚えています menunjukkan bahwa perbuatan mengingatnya dilakukan dari dulu dan sampai nanti entah kapan berakhirnya. Tapi pada dasarnya kata itu ingin menekankan bahwa sampai sekarang saya masih ingat. Partikel の di depan うれしかっ た berfungsi membendakan う れ し か っ た, sehingga ia bisa diletakkan di belakang partikel を dan sekaligus menjadi objek dari 覚えています. ~たばかり ingin menerangkan “setelah kejadian itu, yang terjadi adalah…”. Ini berbeda dengan ~てから dan ~たあとで

yang lebih menekankan urutan waktu suatu kejadian yang terjadi tanpa kesan yang sekuat ~たばかり. ~たばかり dalam kalimat ini ingin mengekspresikan “saya masih ingat sampai sekarang perasaan senang setelah menerima sepatu boots dari sepupu”. Ada sebuah kesan yang agak susah dijelaskan dalam penggunaan bentuk tersebut.

(8)健 ち ゃ ん の う ち は 隣 の 建 物 の 5 階 で 、 建 物 は 入 り 口 が 4 つ も あ り ま し た 。

(Rumah Ken ada di lantai 5 bangunan di samping [rumah saya], dan bangunan itu pintu masuknya bahkan ada 4)

Yang perlu diperhatikan adalah klausa yang ada setelah tanda koma, di sana 建 物

menjadi topik yang sedang dibicarakan, karena itu ditambahkan partikel は, setelahnya

入り口 merupakan subjek yang diterangkan dengan predikat ありました, artinya “pintu masuk ada 4”. Pintu masuk maksudnya adalah pintu masuk bangunan yang di lantai 5 nya ada rumah Ken, karena itulah dipakai partikel が untuk menunjukkan bahwa itu adalah subjek yang berhubungan dengan topik yang dibicarakan. Karena tanpa diberikan topik terlebih dulu, subjek menjadi tidak jelas maksudnya (dalam hal ini pintu maksud mana yang dimaksud). Partikel もdi belakang 4 つ kira-kira mengekspresikan “bahkan” dalam bahasa Indonesia. Kalimat ini merupakan kalimat setara yang memiliki 2 klausa.

(9)僕 は 何 回 も 遊 び に 行 っ た こ と が あ る の に 、 ど れ か よ く わ か り ま せ ん で し た 。

(8)

Partikel のに memiliki arti “walaupun”. Berbeda dengan bentuk ~ても, bentuk ~のに lebih menekankan pada fakta yang saling bertentangan. 何回も dalam kalimat ini memiliki arti “bahkan beberapa kali”. Kalimat ini memiliki 2 klausa dan merupakan kalimat bersusun ditandai dengan partikel のに.

(10)「 右 か ら 2 つ 目 の 入 り 口 の は ず だ 」 と 思 っ て 、5 階 ま で 頑 張 っ て 登 り ま し た 。

(saya pikir “harusnya pintu masuk kedua dari kanan”, saya berusaha naik sampai lantai 5)

~と思う menyatakan I think dalam bahasa Inggris. Lalu はず mempunyai arti “harusnya” dalam bahasa Indonesia. Partikel の diletakkan sebelum はず karena kata sebelumnya merupakan kata benda. Kemudian 頑張って登りました kira-kira menunjukkan maksud “saya naik [sampai lantai 5] dengan berusaha”. Kalimat ini mempunyai 3 klausa, salah satunya terdapat di dalam tanda petik sebelum と思って, dan merupakan kalimat setara bersusun. Dikatakan bersusun karena klausa sebelum tanda koma mempunyai anak kalimat yaitu yang ada dalam tanda petik (yang merupakan satu klausa tersendiri).

(11)ド ア を ノ ッ ク し ま し た が 、 ド ア を 開 け た 女 の 人 は 全 然 知 ら な い 人 で し た 。

(saya mengetuk pintu, tapi perempuan yang membuka pintu adalah orang yang sama sekali tidak saya kenal)

Partikel が mempunyai arti “tetapi”. Frase nomina ドアを開けた女の人, ドアを開けた nya menerangkan 女の人 yang bagaimana atau yang sedang apa. Begitu pula dengan kata

知らない di depan 人 menerangkan 人 yang bagaimana. Dengan begitu, ada 2 frase nomina dalam kalimat 11 ini, ialah yang sudah diterangkan sebelumnya. Kemudian kalimat ini mempunyai 2 klausa dan merupakan kalimat setara.

(12)「 健 ち ゃ ん と 遊 ぶ 。 」 と 言 ま し た が 、 そ の 人 は 健 ち ゃ ん を 知 り ま せ ん で し た 。

(9)

yaitu siapa yang tidak dikenal. Kalimat 12 ini mempunyai 3 klausa dan merupakan kalimat setara bersusun.

(13) こ こ に 引 っ 越 し し た ば か り だ っ た の で す 。

(Dia baru pindah di sini)

Partikel に memiliki arti “di”. ばかり menunjukkan bahwa perempuan yang tidak dikenal saya itu baru saja pindah ke tempat itu. Kemudian partikel の diletakkan di belakang

だ っ た untuk membendakannya, agar kemudian bisa ditambahkan dengan kata で す

sehingga menjadi bentuk formal. Tapi だったのです bisa juga diubah menjadi でした.

(14) 名 前 を 聞 か れ た の で 、 「 み の る 」 と 答 え ま し た 。

(Karena ditanyakan nama, saya menjawab “Minoru”)

聞かれた merupakan bentuk pasif dari 聞くsehingga artinya menjadi “saya ditanyakan” bukannya “saya menanyakan”. Partikel と merupakan partikel yang berfungsi sama dengan ketika ia dipakai bersama dengan 言 う atau 思 う. Kalimat ini mempunyai 2 klausa dan merupakan kalimat bersusun ditandai dengan partikel ので.

(15) 家 は ど こ か 、 父 の 名 前 は 何 か 、 聞 か れ ま し た が 、 僕 は 答 え ら れ ま せ ん で し た 。

(Saya ditanya dimana rumah saya, siapa nama bapak saya, tapi saya tidak bisa menjawab)

Partikel か berfungsi menanyakan sesuatu, ketika diletakkan di belakang klausa maka klausa tersebut menjadi klausa tanya. ~ら れ る merupakan bentuk potensial dari kata benda. Kata benda yang dikonjugasikan dengan ~られる maka berubah makna menjadi “bisa..”. Dalam kalimat 15, 答える artinya menjadi “bisa menjawab”, dikonjugasikan lagi dengan bentuk negatif yaitu ~ません, sehingga artinya menjadi “tidak bisa menjawab”. Kalimat 15 merupakan kalimat setara bersusun.

(16) 女の人は僕の服や長靴を調べて、長靴の中にいとこの名前が書いてあるのを見つけ

ま し た 。

(10)

Partikel や mempunyai arti “dan”. Dalam kalimat 16, 僕の bukan hanya menerangkan

服, melainkan juga menerangkan 長 靴. ~て あ る yang dikonjugasikan dengan 書 く

memiliki arti tertulis, maksudnya sesuatu hal terjadi tanpa tau siapa yang telah melakukannya. Dalam hal ini nama sepupu Minoru tertulis tanpa Minoru tau siapa yang menuliskannya di situ. Partikel の diletakkan di depan 書い てある untuk merubahnya menjadi kata benda sehingga bisa dijadikan objek untuk kata kerja 見つけました. Terdiri dari 2 klausa, kalimat ini termasuk kalimat setara.

(17) でもその名前は僕が言ったのと違うし、住所もないので、女の人は僕を近くの交番へ

連 れ て 行 き ま し た 。

(Tapi karena nama itu berbeda dengan yang saya bilang, dan alamat juga tidak ada, perempuan itu membawa saya pergi ke pos polisi terdekat)

Partikel と di belakang 違 う memiliki arti “dengan”. Dalam kalimat ini artinya adalah nama yang tertulis di sepatu boots berbeda dengan yang saya bilang sebelumnya ketika perempuan itu menanyakan siapa nama saya. Partikel の diletakkan juga di belakang と sebelum 違う untuk membendakan 言った sehingga bisa diiringi dengan partikel と sebelum 違う. Partikel も memiliki artinya “juga/pun”. Kalimat 17 merupakan kalimat bersusun yang memiliki 2 klausa.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Awalnya Riani tidak setuju dengan rencana Genta tersebut dengan alasan akan berat sekali baginya untuk tidak bertemu keempat sahabatnya itu.. Namun setelah keempat

Menghardik halusinasi adalah upaya mengendalikan diri terhadap halusinasi dengan cara menolak halusinasi yang muncul. Klien dilatih untuk mengatakan tidak terhadap

Sedangkan pada kasus kelolaan penulis masalah keperawatan yang muncul adalah : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake tidak

Alhamdulillahirabbil aalamin penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang berjudul “OVERHAUL DEFLEKSI CONNECTING ROD PADA DIESEL ENGINE MODEL SAA6D107E-1 UNTUK

Dalam mengukur pH suatu larutan dapat dilakukan dengan berbagai cara Dalam mengukur pH suatu larutan dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan menggunakan kertas lakmus,

• Taám baûo veä löôõi dao • Boä phaän löôõi dao caét • Pin vaø boä saïc chính haõng Makita • Boä ñoåi ñieän cuûa pin • Moùc daây ñeo tay ñöôïc söû duïng

“(15) Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya, (16) bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari

Bahwa untuk kelanjutan Program Pendidikan Tinggi yang diselenggarakan oleh STIBA Makassar, perlu ditetapkan para Calon Mahasiswa Baru yang dinyatakan lulus