Diperlukan pemahaman tentang sejarah perjuangan
bangsa untuk membentuk suatu negara yang
berdasarkan suatu asas hidup bersama demi
kesejahteraan bangsa, selain itu berfungsi untuk
memahami Pancasila secara lengkap dan utuh.
Secara epistomologis, Pancasila selain sebagai dasar
negara juga sebagai
Pandangan hidup, jiwa dan
kepribadian bangsa serta sebagai perjanjian luhur
bangsa Indonesia
waktu mendirikan bangsa.
BAB 2
A. Masa Kejayaan Nasional
Menurut Moh. Yamin, Negara Kebangsaan Indonesia terbentuk melalui 3 tahap :
1. Zaman Sriwijaya bercirikan kedatukan 2. Zaman Majapahit bercirikan keprabuan 3. Zaman Indonesia kebangsaan modern
•
Zaman Kerajaan Kutai (400 M)
Masyarakat Kutai menampilkan nilai-nilai sosial politik dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan, kenduri serta sedekah kepada brahmana.
•
Zaman Kerajaan Sriwijaya (Abad VII)
Berkembang pesat, mempunyai letak strategis menjadi pusat
Zaman Kerajaan sebelum Majapahit
Merupakan kerajaan-kerajaan kecil secara
silih berganti. Refleksi puncak budaya Jawa
Tengah ditandai dengan berdirinya Stupa
Borobudur dan Candi Prambanan.
- Jawa Tengah
Kerajaan Kalingga
candi Kalasan & vihara
Dinasti Syailendra
borobudur &
prambanan
- Jawa Timur
Zaman Kerajaan Majapahit
Majapahit berdiri pada tahun 1292 di Jawa Timur,
mencapai puncak pada pemerintahan Raja Hayam
Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada dan Laksamana
Nala dengan armadanya mampu mempersatukan
Nusantara.
Ciri kehidupan Majapahit :
Bhinneka Tunggal Ikan Tan Hana Dharma
Mangrua, yang tertulis di Kitab Sutasoma oleh Mpu
Tantular.
Pancasila Krama, tertulis di Kitab Negarakertagama
oleh Mpu Prapanca (1365).
B.
Perjuangan Bangsa Indonesia melawan sistem
penjajahan.
Perjuangan sebelum Abad XX.
Masa kerajaan Islam di Indonesia, mulailah datang
Portugis, Spanyol, Belanda dengan tujuan mencari
rempah-rempah.
Pada hakikatnya perlawanan secara fisik terhadap
Belanda terjadi secara sendiri-sendiri hampir di setiap
daerah di Indonesia.
Tidak adanya persatuan dan koordinasi dalam melakukan
perlawanan, sehingga tidak berhasil mengusir penjajah,
sebaliknya malah memperkukuh kedudukan penjajah.
Kebangkitan Nasional
◦
Kebangkitan dunia timur yang menghilangkan
keraguan atas kesanggupan berdiri sendiri sebagai
bangsa yang terhormat.
Republik Philipina
Jose Rizal (1898)
Kemenangan Jepang atas Uni Soviet di Tsusima (1905)
Partai Kongres India
Tilak & Gandhi
Boedi Oetomo di Indonesia
Dr. Wahidin Sudirohusodo
(1908)
Boedi Oetomo (20 Mei 1908)
◦
Merupakan pelopor pergerakan nasional yang bergerak
dalam bidang pendidikan dan sosial.
◦
Gerakan aktif dalam politik praktis.
◦
Melahirkan “Generasi 1908” yang merintis hari depan bangsa
Indonesia.
◦
Tumbuhnya berbagai organisasi dan gerakan sosial :
Serikat Dagang Islam (1909) H.O.S. Cokroaminoto Indische Partij (1913) Tiga Serangkai
Perserikatan Komunis Indonesia (1920)
PNI (1927) Soekarno, Cipto Mangunkusumo, Sartono Partindo (1931)
Pendidikan Nasional Indonesia (1933) Moh. Hatta dan Sutan
Sumpah Pemuda (1928)
◦
Semula pemuda berjuang dalam organisasi yang
bersifat kedaerahan.
◦
Golongan muda tampil dipelopori Moh. Yamin,
Wongsonegoro, Kuncoro Purbopranoto, dll
mengikrarkan Sumpah Pemuda.
◦
Sikap pemuda Indonesia dipengaruhi oleh
perkumpulan mahasiswa Indonesia di negeri
Belanda yang bernama “Perhimpunan Indonesia”
yang dipimpin oleh Moh. Hatta, Ali Sastroamidjojo,
Nasir Datuk Pamuncak dan lain-lain serta Partai
Nasional Indonesia.
Zaman Penjajahan Jepang (1942)
Tanggal 8 Maret 1942, penyerahan Indonesia
dari Belanda kepada Jepang.
Jepang masuk ke Indonesia dengan
propaganda sebagai Pemimpin Asia/Saudara
Tua dan menarik hati Indonesia dengan janji
merdeka kelak dikemudian hari, karena
terdesak oleh Sekutu Barat membutuhkan
dukungan bangsa Indonesia.
Tanggal 3 Oktober 1943, pembentukan
Pasukan Pembela Tanah Air (PETA).
Pembentukan BPUPKI dengan ketua Dr. KRT.
Radjiman W dan beranggotakan 60 orang tanggal
29 April 1954 yang bertugas mempelajari dan
menyelidiki hal-hal yang berhubungan dengan
pembentukan Indonesia merdeka.
◦
Sidang BPUPKI I (29 Mei 1945 – 1 Juni 1945)
Membahas dasar/falsafah negara, 3 usulan :
- Mr. Muh. Yamin (29 Mei 1945)
- Prof. Dr. Soepomo (31 Mei 1945) mengemukakan :
1. Teori Negara Perseorangan (Liberalism).
2. Teori Negara Kelas (Sosialism/Komunism).
3. Teori Negara Integralistik.
Sidang BPUPKI II (10 – 17 Juli 1945)
Keputusan penting yang dihasilkan :
a. Bentuk Negara
Republik.
b. Wilayah Negara
Wilayah Hindia Belanda.
c. Membentuk Panitia Kecil :
1. Panitia Perancang UUD
Ir. Soekarno.
2. Panitia Ekonomi dan Keuangan
Drs. Moh. Hatta.
3. Panitia Pembelaan Tanah Air
Abikusno.
d. Menyetujui piagam Jakarta sebagai pembukaan UUD.
Sidang Pleno BPUPKI tanggal 14 Juli 1945 menghasilkan
(dasar-dasar) Rancangan UUD.
Sidang PPKI
27 orang anggota
◦
Keputusan Sidang :
18 Agustus 1945Mengesahkan UUD 1945 Pembukaan & Batang tubuh
Memilih Ir. Soekarno Presiden dan Drs. Moh. Hatta Wakil Presiden.
Menetapkan KNIP sebagai badan musyawarah darurat dengan ketua Mr. Kasman Singodimedjo.
19 Agustus 1945
Penetapan 12 Kementrian dalam lingkungan pemerintah.
Menetapkan Indonesia terdiri dari 8 propinsi Jabar, Jateng, Jatim, Sumatera, Borneo, Sulawesi, Maluku, Sunda Kecil.
20 Agustus 1945
Dibentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR).
22 Agustus 1945
C. Setelah Proklamasi Kemerdekaan
Proklamasi Kemerdekaan dan maknanya
◦
Dari sudut hukum :
Bangsa Indonesia telah merdeka, menghapus tata hukum
kolonial, dan menggantinya dengan tata hukum nasional saat
itu juga
◦
Dari sudut politis-ideologis:
Bangsa Indonesia telah lepas dari belenggu penjajahan
◦
Proklamasi kemerdekaan sebagai titik puncak perjuangan
bangsa Indonesia
Proses Pengesahan Pancasila dan Dasar Negara
◦
Tanggal 18 Agustus 1945 sidang - I PPKI mengesahkan
◦
Perubahan-perubahan tersebut meliputi
Mukadimah diganti menjadi Pembukaan Kalimat “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluknya” diganti “Ketuhanan Yang Maha Esa”
Perubahan pada batang tubuh UUD 1945, antara lain ayat
(1) pasal 29 berubah menjadi “Negara Berdasarkan Atas Ketuhanan Yang Maha Esa”
Perjuangan Mempertahankan dan Mengisi
Kemerdekaan
1.
Masa Revolusi Fisik
1. Belanda ingin menjajah kembali Indonesia dengan Agresi militer I (tahun 1947) dan Agresi militer II (tahun 1948)
2. Muncul pemberontakan dari dalam negeri seperti DI/TII, PKI Madiun (tahun 1948), PRRI/PERMESTA (tahun
2.
Masa Demokrasi Liberal
Maklumat Wakil Presiden Nomor X tanggal 16 Oktober 1946
» Menghentikan kekuasaan luar biasa dari Presiden sebelum habis masa berlakunya
Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945
» Mengubah kabinet Presidensiil (UUD 1945) menjadi kabinet Ministrill (Parlementer) berdasarkan asas Demokrasi Liberal
Pembentukan RIS dan KRIS (Konstitusi Republik Indonesia
Serikat) tanggal 27 Desember 1949
Lahirnya NKRI dan UUDS 1950
3.
Masa Orde Lama
Mengeluarkan Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959
Pembentukan MPRS dengan suatu PenPres serta
lembaga-lembaga tinggi lainnya
Pemusatan kekuasaan dengan mendirikan badan-badan yang
tidak dikenal dalam UUD 1945, yaitu Front Nasional dan Badan Pengawasan Aparatur Negara
Pengangkatan Presiden Soekarno menjadi Pemimpin Besar
4.
Masa Orde Baru
Melaksanakan Trikora, untuk memasukan Irian Barat ke wilayah RI Mengadakan sidang MPRS IV tahun 1966, sidang istimewa tahun
1957, dan sidang MPRS V tahun 1968 sebagai suatu koreksi prinsip terhadap penyelewengan yang telah dilakukan oleh Orde Lama
Sidang MPR tahun 1973, sebagai upaya MPR untuk mengatur
kembali, melengkapi, dan menyempurnakan ketentuan-ketentuan UUD 1945 serta melampirkan Pelita dan Repelita II dalam rangka pelaksanaan GBHN
5.
Era Global
Pengangkatan wakil Presiden B.J. Habiebie sebagai Presiden dan
pembentukan kabinet Reformasi
Mengeluarkan TAP MPR-RI No X/MPR/1998 tentang pokok-pokok
Reformasi Pembangunan dalam rangka penyelamatan dan normalisasi kehidupan nasional sebagai haluan negara
Penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari KKN dengan