Cara Neonatus Berkomunikasi dan Teknik berkomunikasi dengan Neonatus Oleh Agustina Melviani, 1206218852
A. Cara nenonatus berkomunikasi
Bayi memiliki perilaku-perilaku yang meningkatkan kasih sayang (attachment-promoting behaviors atau APBs). APBs adalah tingkah laku seperti magnet yang membuat perhatian orangtua akan tertuju kepada mereka dalam bahasa yang amat tajam sehingga pasti didengarkan oleh orangtuanya. Beberapa APBs yang sulit terlewatkan, contoh: tangisan bayi, senyuman bayi, dan gerakan dengan isyarat tertentu. Isyarat lain yang tidak begitu kentara adalah seperti kontak mata dan bahasa tubuh (Willian Sears & Martha Sears, 2007).
Menurut Roberta Durham dan Linda Chapman (2010), cara bayi berkomunikasi dan memberi isyarat ialah sebagai berikut:
Menangis Mendengkur Ekspresi wajah Gerakan mata Mencium Memeluk
Gerakan lengan dan kaki
Pada awal kehidupan pasca lahir, menangis merupakan salah satu cara pertama yang dapat dilakukan bayi untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Pada umumnya, tangisan bayi untuk memberitahu orangtuanya bahwa ada sesuatu yang salah, misalnya: mereka lapar, popok basah, kaki dingin, lelah atau mengantuk, atau kebutuhan untuk dipeluk maupun digendong. Terkadang, apa yangdibutuhkan bayi dapat diidentifikasi oleh jenis menangis, misalnya “aku lapar” ketika bayi menangis pendek dan bernada rendah, sementara “aku marah” ketika tangisan terdengar berombak.
Setelah berusia 2 minggu, kebanyakan kasus disebabkan karena orang tua yang tidak cepat tanggap terhadap arti tangis bayinya dan tidak konsisten dalam menanggapinya. Bayi yang sehat dan normal memiliki frekuensi tangisan yang menurun pada usia 6 bulan karena keinginan & kebutuhan mereka cukup terpenuhi. Frekuensi tangis seharusnya menurun sejalan dengan meningkatnya kemampuan bicara.
merasa nyaman ketika dalam pelukan ibunya. Bahkan seorang bayi dapat memberitahu orangtuanya ketika dia merasa lelah apabila orangtuanya tersebut dapat mengerti isyarat mereka. Berikut ini isyarat bayi berdasarkan kebutuhan mereka; menguap, kedipan mata mengantuk artinya “saya mengantuk”. Membuka mulut berarti “saya lapar”. Membuka mata dengan lebar serta gerakan tubuh artinya “saya siap untuk bermain dan belajar”. Isyarat-isyarat tersebut mengungapkan apa yang bayi sedang butuhkan.
B. Teknik Berkomunikasi dengan Neonatus
Komunikasi yang biasa yang dilakukan oleh orang dewasa membutuhkan beberapa adaptasi agar dapat berkomunikasi dengan bayi baru lahir. Meskipun mereka tidak mengerti bahasa, mereka menyukai irama suara manusia. Berikut ini adalah teknik untuk dapat berinteraksi dengan bayi: (Fair, 2009)
Menggunakan kontak mata sebanyak mungkin ketika berbicara dengan bayi baru lahir
Menggunakan ucapan pendek (4 sampai 7 kata) dan tata bahasa yang sederhana
Gunakan irama saat berbicara
Cobalah untuk melakukan apa yang bayi baru lahir kadang-kadang lakukan, misalnya menguap atau meregangkan badannya, kemudian tunggulah reaksi darinya
Gunakan pertanyaan yang sering ditanyakan pada bayi misalnya seperti “dimana anak mama sayang?”
Bayi Baru lahir sayang senang disentuh dan dipeluk. Itu sangat penting untuk perkembangan otak yang sehat pada bayi. Pelukan yang hangat bernilai seluruh percakapan yang membuat bayi merasa dicintai dan diinginkan. Bayi juga merasa sangat senang ketika berada dekat dengan orangtuanya. Melakukan kontak kulit ke kulit atau sentuhan, membawa bayi dengan menggonakan gendongan akan membuat bayi merasa aman dan meningkatkan keterikatan dengan orangtua (Raising Children Network, 2010).
Referensi
ABC Parenting. (2011). Newborns: Connecting & Communicating. Retrieved from http://www.abc.net.au/parenting/articles/newborns_connecting.htm diakses pada 23 Maret 2014
Durham, Roberta & Chapman, Linda. (2010). Maternal Newborn Nursing: The Critical Components of Nursing Care. Philadelphia: F. A. Davis Company
Fair, Lisi. (2009). Newborn Communication Skills. Retriieved from https://suite101.com/a/newborn-communication-skills-a175607 diakses pada 23 Maret 2014
Gavin, Mary L. (2011). Communication and Your Newborn. Retrieved from http://kidshealth.org/parent/growth/communication/cnewborn.html# diakses pada 23 Maret 2014
Raising Children Network. (2010). Retrieved from
http://raisingchildren.net.au/articles/newborn_connecting_nutshell.html diakses pada 24 Maret 2014