Karyawan dan Perusahaan
Y. Lilik Rudianto
Email: y-lilik-r@feb.unair.ac.id
Bab ini memfokuskan pada pertanyaan dan tujuan kunci sebagai berikut :
Kegiatan yang benar yang harus dilakukan karyawan untuk mengorganisasi dan menawar secara kolektif ?
Ketika kebijakan pemerintah atas keselamatan dan kejahatan kerja meningkat, apa yang ditawarkan perusahaan untuk melindungi karyawan?
Apakah pemberi kerja mempunyai tugas untuk menyediakan jaminan kerja kepada para pekerja mereka?
Seluas apakah para pekerja mempunyai hak asasi pribadinya ? dapatkah Perusahaan mengawasi komunikasi dengan karyawannya, menjaga ketertiban di kantor, uji obat terlarang atau alkohol, atau menguji karyawan dengan tes kejujuran?
Apakah karyawan mempunyai hak untuk menuntut atas perlakuan yang tidak senonoh, atau apakah karyawan selalu loyal kepada pemberi kerja ?
Bagaimana perjanjian korporasi transnasional dengan para karyawannya diseluruh dunia?
Hubungan Ketenagakerjaan
Employees (pekerja) pekerja adalah pemegang saham utama dalam usaha dan secara kritis adalah satu hal yang penting. Bisnis tidak dapat beroperasi tanpa employes untuk membuat produk, menyediakan pelayanan pasar untuk pelanggan, menjalankan organisasi secara internal dan merencanakan masa depan
Hak dan kewajiban karyawan (employees) dan pemberi kerja (employers)
Hak Karyawan / Kewajiban pemberi
kerja Kewajiban karyawan / hakpemberi kerja
Hak mengorganisasi dan menawar Bebas dari obatan terlarang dan alcohol
Hak atas keselamatan dan kesehatan tempat kerja
Tidak bertindak yang membahayakan pekerja lain Hak atas privasi Menghormati sesama dan tanpa
membedakan jenis Kewajiban untuk berdisiplin secara adil Berlaku sopan
Hak untuk menyatakan pendapat Loyalitas dan komitmen Hak untuk kesempatan ketenagakerjaan
yang sama
Rasa hormat terhadap properti pemberi kerja dan modal intelektual Hak untuk diperlakukan layak untuk hak
asasi manusia yang pokok
Hak berorganisasi dan penawaran secara kolektif
Di AS, dan di hampir setiap negara, karyawan/buruh mempunyai hak yang sah atas undang-undang untuk mengorganisir serikat buruh dan untuk menawar secara bernama dengan pemberi kerja mereka. Kecuali di beberapa negara-negara komunis (seperti China, Vietnam, Cuba, dan Korea ) dan beberapa pemerintahan diktator militer (seperti Myanmar, yang juga dikenal sebagai Birma), dimana para buruh tidak diijinkan membentuk perserikatan mandiri.
Hak untuk mendapatkan tempat kerja yang aman dan sehat
Pokok persoalan yang dihadapi negara dan lainnya adalah yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan pekerja. Banyak pekerjaan berpotensi resiko yang besar. Di beberapa industri penggunaan mesin berat dan berkecepatan tinggi, listrik tegangan tinggi temperatur tinggi, atau bahan kimia canggih merupakan pekerjaan yang beresiko. Beberapa pekerjaan seperti konstruksi, dan pembangunan terowongan bawah tanah atau dibawah laut, pengeboran, dan menambang sangat berbahaya sekali.
Beberapa dekade lalu, beberapa kecelakaan dan beragam penyakitsudah muncul, termasuk masalah keselamatan kerja yang mulai tumbuh yang saling membuat kekacauan, seperti pengawas supermarket, pemotong daging; dan operator keyboard. Banyaknya masalah kesehatan semakin melekat pada penggunaan terminal video pajangan dan keyboard komputer telah meningkat berlipat dibanding waktu lalu. Di akibatnya,banyak bisnismemberi perhatian lebih besar terhadap ergonomi, menyelesaikan pekerjaan dengan pekerja, bukannya memaksa pekerja untuk menyelesaikan diri terhadap pekerjaannya. Sebagai contoh kursi kantor secara ergonomi dirancang sesuai dengan bentuk tulang belakang pekerja dapat membantu mencegah produktivitas yang rendah di keterlambatan karena masalah punggungnya.
Di America Serikat, undang-undang Kesehatan Dan Keselamatan kerja disahkan tahun 1970, memberi para pekerja hak untuk mendapatkan pekerjaan yang tepat bebas dari resiko yang dimungkinkan dapat menyebabkan kematian atau kecelakaan phisik serius “Hukum ini diatur oleh badan Kesehatan dan Keselamatan kerja (Occupational Safety and health administration (OSHA)).
Hak untuk pekerjaan yang aman
Di Amerika Serikat di akhir tahun 1800an, dasar yang sah mengenai undang-Undang ketenagakerjaan telah menjadi pekerjaan sesuai dengan keinginan (emplayment-at-will). employment-at-will adalah suatu doktrin yang berarti karyawan itu disewakan dan mempertahankan pekerjaan yang “dikehendaki” - maksudnya kebijaksanaan pemberi kerja. Beberapa pembatasan dari pemberi kerja meliputi hal-hal berikut :
Pemberi kerja tidak boleh memberhentikan seorang pekerja karena ras, jenis kelamin, agama, asal negara, umur atau cacat.
Pemberi kerja tidak boleh memberhentikan seorang pekerja jika ini akan melanggar kebijakan publik, seperti yang ditetapkan oleh pengadilan, sebagai contoh, jika suatu perumahan memberikan seorang karyawan hanya karena ia membantu penyelidikan atas suatu kejahatan, ini akan bersifat tidak sah.
Pemberi kerja tidak boleh memberhentikan seorang pekerja hanya karena mereka anggota atau pengorganisasian aktifitas serikatpekerja.
Pemberi kerja tidak boleh memberhentikan seorang pekerja jika ini. akan melanggar kontrak, seperti janji lain atau ketentuan dasar “kesepakatan” Sebagai contoh, pembeli kerja tidak bisa menuntut hukum memberhentikan penjual hanya karena ia telah memperoleh bornis yang lebih besar dari insentif yang ada dibanding pemberi kerja yang membayar.Tentu saja, jika para pekerja dilindungi oleh sebuah perjanjian secara kolektif, mungkin hal ini akan memberikan pembatasan tambahan untuk mengakhiri hak-hak pemberi kerja
Hak di tempat kerja
Hak yang penting didalam tempat kerja dimanapun adalah privasi. Privasi mungkin dipahami secara sempit sebagai hak untuk menyendiri. Dalam kaitannya dengan bisnis hak privasi semata-mata digunakan untuk melindungi kehidupan pribadi perorangan dari gangguan .yang tidak diinginkan dari pemberi kerja. Banyak orang percaya, sebagai contoh, bahwa faham politis dan religius mereka. kondisi-kondisi kejahatan mereka, keuangan mereka, dan apa yang mereka lakukan dan ratakan tentang pekerjaan adalah berbagai hal pribadi dan harus dilindungi dari campur tangan pemberi kerja.
Pengawasan dengan elektronik
Perubahan teknologi membawa banyak permasalahan etis terhadap bagian terdepan bisnis. Salah satu permasalahan tersebut adalah pengawasan elektronik karyawan. Teknologi bawa E-Mail, voice mail, browsing Internet, dan penyimpanan video secara digital memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan dan memonitor informasi aktivitas karyawan.
Menariknya Tempat Kerja (romance in the workplace)
Permasalahan yang lain yang perlu dijaga keseimbangannya dengan hati-hati adalah perhatian legitimasi karyawan dan privasi karyawan adalah romansa di tempat kerja. Orang-orang selalu akrab dengan yang lain di tempat kerja. kenyataannya, menurut studi menunjukkan bahwa sepertiga dari semua hubungan jangka panjang dimulai ditempat kerja, dan 30 persen dan semua manajer mengatakan mereka mempunyai satu atau lebih hukuman khusus di tempat kerja selama karir mereka.
Pengujian dan penggunaan Obat-obatan terlarang
Penyalahgunaan obat-obatan, terutama heroin dan obatbius/kokain, bisa menjadi masalah yang serius bagi pemberi ketiga. Walaupun hanya ada sebagian kecil karyawan. yang menggunakan obat-obat terlarang. Tapi apapun yang melakukannya dapat menyebabkan ma salah yang serius.
Laboratorium klinisyang melakukan test obat-obatan di tempat kerja melaporkan adanya penurunan test positif di tahun 1990an sampai tahun 2000an, kurang dari 5 persen karyawan yang diuji dilaporkan positif.
Argumentasi mengenai dilakukannya tes obat-obatan
Mendukung dilakukan tes Menantang dilakukan tes
Bekerja sama dengan organisasi “war on drugs” AS
Mencampuri privasi karyawan
kerja kinerja Pengurangan pencurian dari karyawan
dan ketidakhadiran
Mungkin digunakan sebagai
pendiskriminasikan terhadap karyawan Mengurangi biaya kesehatan dan
asuransi
Bertentangan dengan nilai-nilai
kejujuran dan kepercayaan perusahaan. Mungkin menghasilkan hasil tes yang tak dapat dipercaya
Mengesampingkan dampak resep dari obat, alkohol, dan takaran obat.
Obat-Obatan digunakan untuk masalah yang tidak penting untuk beberapa perusahaan.
Secara khusus tes obat-obatan digunakan satu dari tiga kesempatan berbeda
Pre-employment screening. Beberapa perusahaan melakukan tes ke semua calon karyawannya yang terpilih, pada umumnya tes ini merupakan bagian dari tes fisik. Selalu memberi tahu kepada pelamar sebelum waktu yang ditetapkan bahwa akan ada tes bebas obat terlarang.
Random testing of employement. Tes jenis ini mungkin terjadi beberapa kali sepanjang tahun. Di banyak perusahaan, para pekerja dikategori pekerjaan tertentu (e.g.. operator mesin berat) atau tingkatan tertentu (e.g.. para penyelia) dapat dipilih untuk dies di setiap waktu.
Testing for cause. Test ini terjadi ketika seorang karyawan diduga memakai obat-obatan dan tak layak untuk bekerja. Hal ini biasanya digunakan setelah terjadi kecelakaan atau beberapa perubahan yang tampak perilakunya.
Tes obat-obatan bagi karyawan adalah suatu hal yang kontroversial.
Melawan alkohol di tempat kerja
Bentuk perlawanan yang lain dari karyawan yang menyebabkan lebih bermasalah lagi ciri semua kombinasi penyalahgunaan obat terlarang adalah ketergantungan terhadap minuman keras alkohol.
Program perusahaan untuk melawan obatan-obatan dan minuman keras seringkali digabungkan. Sejak 1980an, peningkatan jumlah perusahaan sudah mempertimbangkan untuk mengambil peran dalam membantu karyawan yang mengalami kecanduan minuman keras. Seperti program rehabilitasi karyawan melalui program bantuan karyawan (EPAs = employment assistance program) yang memberikan konsultasi dan bimbingan.
Tes Kejujuran dan Pencurian Karyawan
Karyawan bisa saja tidak bertanggungjawab dan merusak & diri mereka, rekan mereka, dan pemberi kerja dengan mencuri.
Kebebasan menyatakan pendapat dan berbicara di tempat kerja (Whistle blowing and free speech).
Poit, lainnya dimana hak dan kewajiban karyawan dan pemberi kerja yang sering menyebabkan konflik adalah kebebasan berbicara.
Di sisi lain, mungkin ada atau dimana minat masyarakat mengempingkan mereka dariperusahaan, maka seorang karyawan boleh merasa wajib untuk angkat bicara. Ketika seorang karyawan percaya pemberi kerja telah melakukan sesuatu yang salah atau berbahaya kepada masyarakat, dan ia melaporkan kelakuan tak senonoh organisasi tersebut kepada media, pemerintah atau pejabat perusahaan yang lebih tinggi whisde-Blowing telah terjadi.
Kondisi Kerja di seluruh dunia
Institusi kerja secara dramatis berbeda-beda di seluruh dunia. Hukum dan praktek yang menetapkan keadilan gaji, kondisi kerja yang bisa diterima dan hak yang besar bagi karyawan untuk berpindah dari daerah ke daerah.
Berita terbaru sudah menjadi perhatian masyarakat mengenai permasalahan sweathshop-tempat kerja dimana buruh bekerja dengan upah rendah, pabrik-pabrik dimana karyawan, terkadang terdiri dari anak-anak, dipaksa bekerja dengan jam kerja yang panjang dan dengan gaji yang rendah, seringkali juga mereka bekerja dibawah kondisi kerja yang tak aman.
Standard Keadilan Tenaga Kerja
Istilah standard bagian kerja mengacu pada kondisi-kondisi dimana karyawan perusahaan atau penyalur tenaga kerja, pemborong, atau rantai saluran yang lainnya bekerja. Beberapa percaya standar kerja harus universal oleh karena itu, perusahaan pada menginformasikannya ke semua bagian karena mereka di seluruh dunia. Peraturan universal seperti itu kadang-kadang disebut standard keadilan tenaga kerja.
Karyawan sebagai Pemegang Saham (Stakeholder)
Isu yang dibahas dalam bab ini menggambarkan dengan penuh bahwa sekarang ini korporasi bisnis terbuka secara luas bagi kekuatan sosial. Pembatasnya yang sangat keropos, membiarkan pengaruh eksternal tetap mengalir kebanyakan dibawa kedalam oleh karyawan,dimana nilai-nilai pribadi, gaya hidup, dan akan sesal menjadi bagian penting ditempatkerja.