• Tidak ada hasil yang ditemukan

media dan model pembelajaran. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "media dan model pembelajaran. docx"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MANAJEMEN KELAS

RANGKUMAN BAB 8 & BAB 9

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4

ANGGOTA :

1. ANIF TACHUL APRILIANA

: 1426GL0592

2. DWI RESTIANA

: 1426GL0199

3. MIYANTI

: 1426GL0194

4. SITI ROVIATUN

: 1426GL0198

5. SUGIYARTI

: 1426GL0202

(2)

A. MEDIA PEMBELAJARAN

Istilah media berasal dari bahasa latin dan mrupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah media dapat di pahami sebagai tengah, perantara, atau pengantar, dalam hal ini media merupakan perantara untuk menyampaikan pesan. Media pembelajaran adalah sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari guru ke peserta didik (ataupun sebaliknya) sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian peserta didik agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Media pembelajaran juga juga di pahami sebagai alat, metode, dan teknik yang di gunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dalam proses pembelajaran.

 Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki fungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju penerima (peserta didik). Sedangkan model adalah prosedur untuk membantu peserta didik memrima dan mengolah informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.

Tiga kelebihan media pembelajaran antara lain:

1. Kemampuan fiksatif yaitu kemampuan media untuk menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali suatu objek atau kejadian. Misalnya obyek atau kejadian dapat di gambar , direkam kemudian disimpan dan saat dibutuhkan dapat digunakan kembali.

2. Kemampuan manipulative yaitu kemampuan media untuk dimanipulasi sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan pembelajaran. Misalnya ukurannya dapat di ubah.

3. Kemampuan distributive yaitu kemampuan media dalam menjangkau target audience (peserta didik) yang besar jumlahnya dalam satu kali penggunaan. Misalnya memanfaatkan siaran radio.

(3)

membangkitkan motivasi untuk belajar; membangkitkan keinginan dan minat guru; dan memberikan pengalaman integral.

 Landasan Pemanfaatan Media Pembelajaran

Landasan pemanfaatan media pembelajaran terdiri dari empat perspektif utama yaitu:

a. Landasan psikologis

Kajian psikologis menyatakan bahwa pesrta didik akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit daripada abstrak.

b. Landasan teknologis

Komponen penting dari penerapan teknologi dalam pembelajaran adalah terkait dengan pesan yang ingin disampikan, orang, bahan, media, peralatan, teknik serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

c. Landasan empiric

Berdasarkan landasan rasional empiris, pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan hanya dilandasi factor kesukaan guru, tapi juga perlu mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik peserta didik, karakteristik materi pembelajaran, dan karakteristik media pembelajaran itu sendiri.

d. Landasan filosofis

 Prinsip-prinsip penggunaan media pembelajaran antara lain:

1. Tidak ada satu media pembelajaran tunggal yang paling unggul untuk semua tujuan pembelajaran. Masing-masing media pembelajaran hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu.

2. Media merupakan bagian integral dari proses pembelajaran. Media bukan hanya sekedar alat bantu guru dalam mengajar tapi juga merupakan bagian terpenting dari proses pembelajaran.

3. Media pembelajaran apapun yang akan digunakan hendaknya bertujuan untuk memudahkan peserta didik dalam proses pembelajaran.

4. Penggunaan beberapa media dalam proses pembelajaran ditujukan sebagai media yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya, sehingga tujuan pembelajaran dapatb di capai dengan lebih efektif.

5. Pemilihan media pembelajaran di sesuaikan dengan tujuan pembelajaran, bukan hanya di dasarkan atas kesenangan pribadi guru.

(4)

7. Kebaikan dan keburukan media pembelajaran tidak tergantung pada kekonkretan dan keabstrakannya.

Criteria dan aspek penting dalam memilih media pembelajaran yang perlu dipertimbangkan adalah kemudahan untuk mengakses dan menggunakannya; biaya; fasilitas yang tersedia; media interaktif; dan dukungan organisasi.

Guru merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan yang sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus mampu mempertimbangkan beberapa pengaruh aspek penting terkait dengan keputusannya untuk menggunakan media pembelajaran. Pertimbangan dalam memilih media pembelajaran adalah perbedaan individu, motivasi, emosi, partisipasi, serta penguatan.

 Perangkat Media Pembelajaran

Perangkat media terdiri dari bahan media (material), peralatan (equipment), perangkat keras/fisik (hardware) dan perangkat lunak/non fisik (software). Istilah material berkaitan dengan istilah equipment dan istilah hardware berkenaan dengan istilah software.

Material adalah sesuatu yang dapat dipakai untuk menyimpan pesan yang akan di sampaikan kepada peserta didik dengan menggunakan peralatan tertentu atau wujud bendanya sendiri.

Equipment ialah sesuatu yang dipakai untuk memindahkan atau menyampaikan sesuatu yang disimpan oleh material kepada peserta didik. Misalnya video tape recorder.

Software adalah isi pesan yang disimpan dalam material. Sedangkan hardware adalah peralatan yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang telah dituangkan ke dalam material untuk di kirim kepada peserta didik, misalnya proyektor film, video.

 Klasifikasi Media Pembelajaran 1. Media Visual

Media visual adalah media yang penyampaian pesannya terfokus melalui indera penglihatan. Media visual terdiri atas media yang dapat di proyeksikan (projected visual) dan media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visual).

a. Media Visual Diproyeksikan (Projected Visual)

(5)

b. Media Visual tidak di proyeksikan (Non Project Visual)

Jenis media visual ini antara lain:

 Gambar Fotografi

Gambar fotografik atau seperti fotografik termasuk kedalam gambar diam/mati (still pictures), misalnya gambar tentang manusia,binatang, tempat atau obyek lainnya yang ada kaitannya dengan isi/bahan pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.

 Media Grafis

Media grafis adalah suatu penyajian secara visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis, gambar-gambar, tulisan atau symbol visual yang lain dengan maksud untuk mengikhtisarkan, menggambarkan, dan merangkum suatu ide, data atau kejadian. Fungsi media grafis adalah untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan.

Beberapa bentuk media grafis antara lain: sketsa, gambar, grafik, bagan, poster, kartun dan karikatur, peta datar.

2. Media Audio

Media Audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik untuk mempelajari isi tema.

3. Media Audio-Visual

Merupakan kombinasi dari media audio dan visual, biasa disebut media pandang-dengar.

4. Media cetak

Istilah media cetak muncul setelah ditemukannya alat pencetak oleh Johan Gutenberg tahun 1456. Jenis-jenis media cetak antara lain: buku pelajaran, surat kabar dan majalah, ensiklopedi (kamus besar), buku suplemen, dan pengajaran berprogram.

5. Media Model

(6)

6. Media realita

Merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran berfungsi memberikan pengalaman langsung (direct experience) kepada peserta didik.

7. Belajar benda sebenarnya melalui specimen

Specimen adalah benda-benda asli atau sebagian benda asli yang digunakan sebagai contoh.

8. Computer

Beberapa kegiatan pembelajaran yang terkait dengan pembelajaran berbasis computer antara lain:

a. Computer assisted instruction (CAI)

Memanfaatkan computer bagi peserta didik untuk menyampaikan isi pelajaran, memberikan pelatihan, dan mengetes kemajuan belajar peserta didik secara langsung.

b. Computer Managed Instruction (CMI)

Digunakan sebagai pembantu pengajar menjalankan fungsi administrative yang meningkat, seperti rekapitulasi data.

9. Multimedia

Penggunaan media baik visual, audio, audio-visual yang dilakukan secara bersama-sama atau serempak melalui satu alat yang disebut dengan multimedia.

10.Internet

(7)

B. MODEL PEMBELAJARAN

 Pengertian Model Pembelajaran

Model merupakan kerangka konseptual yang di gunakan sebagai pedoman dalam melakukan suatu kegiatan. Model dapat di pahami juga sebagai gambaran tentang keadaan sesungguhnya. Model pembelajaran dapat dipahami sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dan terencana dalam mengorganisasikan proses pembelajaran peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat di capai secara secara efektif. Model pembelajaran juga dapat dipahami sebagai blueprint guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan proses pembelajaran.

 Pertimbangan Dalam Memilih Model Pembelajaran Beberapa aspek yang perlu di pertimbangkan antara lain:

1. Hasil (outcome)

2. Isi/Materi (Content)

3. Proses (Process)

 Kelompok Model Pembelajaran

Terdapat sejumlah pandangan atau pendapat bekenaan dengan model yang perlu dipertimbangkan untuk pemahaman wawasan guru

Table.9.1

Model Penjelasan

Model klasik Guru dalam peranannya sebagai pemberian informasi melalui mata pelajaran dan materi pelajaran yang disajikan didalam kelas

Hasil

Proses

Isi

(8)

Model implementasi teknologi Peranan pendidikan sebagai tranmisi injformasi dalam bentuk implementasi teknologi yang dapat menghasilkan kompetensi individu peserta didik

Model interaksi Pengembangan proses pembelajaran dengan memperhatikan minat, pengalaman dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan potensi-potensi untuk proses pembelajaran

Model pengembangan Pengembangan kreativitas dan independensi peserta didik

Model proses kelompok Pengembangan kesadaran diri, rasa tanggung jawab, dan kemampuan kerjasama diantara peserta didik

Model pengembangan kognitif Pengembangan keterampilan kognitif bagi peserta didik

Model modifikasi perilaku Pengembangan keterampilan dasar melalui modifikasi tingkah laku peserta didik

Model fundamental Pengembangan keterampilan dasar melalui pengetahuan factual

 Model Interaksi Sosial

Kelompok model interaksi social memahami bahwa segala sesuatu tidak terlepas dari realitas kehidupan.

Berbagai macam model pembelajaran yang termasuk kedalam model interaksi social antara lain:

1. Investigasi kelompok(group investigation)

Model investigasi kelompok memberikan perhatian yang besar terhadap eksistensi investigasi kelompok sebagai wahana untuk mendorong dan membimbing keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran.

2. Bermain peran(Role Playing)

Model ini di kembangkan untuk membantu peserta didik agar mampu mengumpulkan, mengorganisasikan, menganalisis, serta menyajikan alternative solusi atas berbagai isu yang berkembang terkait dengan permasalahan moral dan social.

(9)

Model ini merangsang peserta didik untuk belajar berpikir secara sistematis dan kritis karena peserta didik dihadapkan pada suasana konflik yang timbul dalam aktivitas sehari-hari.

4. Lattihan laboratories (laboratory training)

Model ini juga sering di sebut dengan T-Group muncul sebagai bentuk perhatian terhadap meningkatnya perubahan individu dan social dalam masyarakat modern.

Model ini pada umumnya melibatkan 10-12 peserta didik dengan waktu yang dibutuhkan berkisar anara 12-40 menit.

5. Penelitian ilmu social (social science inquiry)

Dikembangkan oleh Byron Massialas dan Benjamin Cox. Model ini merupakan salah satu alternative yang digunakan dalam pembelajaran ilmu-ilmu social di AS. Tujuan utamanya adalah untuk mengajarkan peserta didik bagaimana bersifat reflektif secara nyata terhadap masalah yang muncul di masyarakat.

 Model Pengolahan Informasi

Beberapa model pembelajaran yang termasuk kedalam model pengolahan informasi antara lain model :

1. Berpikir Induktif(Inductive Thinking) 2. Pencapaian Konsep(concept Attainment)

Investigasi Kelompok

Penelitian Ilmu Sosial

Latihan Laboratoris

Penelitian Yurispondensial

Bermain Peran Model Interaksi

(10)

Model pencapaian konsep adalah model pembelajaran yang dirancang untuk menata atau menyusun data sehingga konsep-konsep penting dapat dipelajari secara tepat dan efisien.

3. Memorisasi

4. Advance Organizers

Dikembangkan berdasarkan pemikiran ausabel tentang materi pembelajaran struktur kognitif.

5. Penelitian Ilmiah

Model ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah.

6. Pelatihan ilmiah

Tujuan pelatihan ilmiah adalah untuk membantu peserta didik agar mampu mengembangkan keterampilan intelektual yang dimilikinya.

7. Synectics

a. Kreativitas penting

b. Proses kreatif tidak sepenuhnya misterius c. Kreatifitas berlaku pada semua orang

d. Penemuan berpikir kreatif pada prinsipnya sama.

 Model Personal

Berpikir Induktif

Synectics Pencapaian

Konsep

Pelatihan Ilmiah PengolahanModel memorisasi Informasi

Penelitian Ilmiah

(11)

Kelompok model pembelajaran personal dikembangkan melalui pandangan tentang pribadi individu.

Beberapa model pembelajaran yang btermasuk kedalam kelompok model pembelajaran personal antara lain:

1. Model pembelajaran tanpa arahan

2. Model pembelajaran yang berfokus pada pwengembangan kepercayaan diri ( Enhancing Self Esteem)

a. Model pembelajaran sinektik b. Model latihan kesadaran c. Model pertemuan kelas

 Model system perilaku

Model ini menggunakan dasar pemahaman psikologi perilaku/psikologi

behavioristik yang mementingkan penciptaan system lingkungan belajar yang memungkinkan manipulasi pengeliatan tingkah laku/behavioral reinforcement secara efektif sehingga terbentuk pola tingkah laku yang dikehendaki.

Model ini juga dikenal dengan istilah model modifikasi perilaku (behavioral

modification) terapi perilaku (behavioral therapy) dan sibernetika atau Cybernetic (Winata putra,2005:7).

Beberapa model pembelajaran yang termasuk kedalam model system perilaku antara lain:

1. Belajar Tuntas (Mastery Learning)

Konsep ini bertujuan agar bahan pembelajaran dapat dikuasai secara tuntas oleh peserta didik melalui urutan pembelajaran yang telah diterapkan.

2. Pengajaran Langsung (Direct Instruction)

Tanpa Arahan

(12)

Guru melakukan control yang ketat terhadap kemajuan belaajar peseta didik dan aktivitas yang terjadi dalam proses pembelajaran. Tujuannya untuk memaksimalkan penggunaan waktu belajar peserta didik.

3. Simulasi (Simulation)

Penerapan dari sibernetik sebagai salah satu cabang psikologi. Model ini engasumsikan manusia seperti mesin yang memiliki system kendali yang mampu membangkitkan gerakan dan pengendalian diri sendiri.

4. Belajar Sosial

Model ini menekankan bahwa kondisi lingkungan dapat memberikan dan memelihara respon tertentu pada diri peserta didik. Asumsi dasar dari teori ini bahwa sebagian besar tingkah laku individu diperoleh dari hasil pengamatan tingkah laku orang lain yang menjadi model.

Belajar Tuntas

simulasi

Belajar Sosial

Pengajaran Langsung Model Sistem

Referensi

Dokumen terkait

Semen Gresik (Persero) Tbk memiliki nilai EVA yang lebih baik dibandingkan dengan PT Indocement Tunggal Prakarsa.Dari hasil perhitungan dan analisis data yang

The results of the analysis show that linguistic modeling of variation in Islam applied through several ways, there are: (1) dialects and local religious practice (2) the

Gedung kantor yang sudah ada disain prototypenya, atau bangunan gedung kantor dengan jumlah lantai s/d 2 lantai Klasifikasi bangunan Sederhana adalan Bangunan Gedung

IT Insan Mulia. Dokumentasi : Untuk mengetahui daerah penelitian dan memperoleh hasil. nilai tes hafalan/ kemampuan menghafal Al- Qur’an yang dilakukan ol

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 0 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH

Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor intelligence quotient dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas X

Benar – benar malas belajar dan tidak mau sekolah, sehingga kami selaku orang tua anak tersebut menyatakan mengundurkan diri dari SD Negeri Kupu 02. Demikian surat pernyataan ini

Keterkaitan antara disiplin, lingkungan serta motivasi dan kinerja yaitu jika pegawai meimiliki kompentensi yang memadai, memiliki motivasi yang tinggi dalam