• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEK"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPETENSI

SEKTOR OTOMOTIF

SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN

PERBAIKAN SISTIM STARTER

DAN PENGISIAN

OTO.KR05.006.03

(2)

Judul Modul: Memperbaiki Sistim Starter dan Pengisian

(3)

DAFTAR ISI

(4)

Judul Modul: Memperbaiki Sistim Starter dan Pengisian

BAB III STRATEGI DAN METODE

PELATIHAN ...

(5)

5.3. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan ...

(6)

Judul Modul: Memperbaiki Sistim Starter dan Pengisian BAB I PENGANTAR

1.1.Konsep Dasar Competency Based Training (CBT)

Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?

Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.

Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?

Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.

1.2.Penjelasan Modul

Desain Modul

Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual / mandiri :

Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang pelatih.

Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang diperlukan dengan bantuan dari pelatih.

Isi Modul

Buku Informasi

Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.

Buku Kerja

Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.

Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :

(7)

Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam melaksanakan praktik kerja.

Buku Penilaian

Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.

Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan peserta pelatihan.

Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai keterampilan.

Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.

Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.

Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

Pelaksanaan Modul

Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :

Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.

Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.

Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan.

Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja. Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :

Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.

Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku Kerja.

Memberikan jawaban pada Buku Kerja.

Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.

(8)

Judul Modul: Memperbaiki Sistim Starter dan Pengisian akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.

Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah:

a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan keterampilan yang sama atau

b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama atau

c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang sama.

1.4. Pengertian-Pengertian / Istilah Profesi

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

Standardisasi

Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.

Penilaian / Uji Kompetensi

Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan.

Pelatihan

(9)

Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang ditetapkan.

Standar Kompetensi

Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.

Sertifikat Kompetensi

Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.

Sertifikasi Kompetensi

(10)

Judul Modul: Memperbaiki Sistim Starter dan Pengisian BAB II

STANDAR KOMPETENSI

2.1. Peta Paket Pelatihan

Untuk mempelajari modul ini perlu membaca dan memahami modul – modul lain yang berkaitan diantaranya :

2.1.1. Overhaul Komponen Sistim Kelistrikan (OTO.KR05.005.03) 2.1.2 Memasang/menguji Sistim Pengaman (OTO.KR05.008.03)

2.2. Pengertian Standar Kompetensi

Apakah Standar Kompetensi?

Setiap Standar Kompetensi menentukan :

a. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi.

b. Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan kompetensi. c. Kondisi dimana kompetensi dicapai.

Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini?

Anda akan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk “Menerapkan prosedur-prosedur mutu”.

Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan?

Pada sistem pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.

Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai kompetensi?

Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda sesuai dengan level yang diperlukan.

(11)

2.3. Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :

 mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.

 mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.

 memeriksa kemajuan peserta pelatihan.

 menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

2.3.1 Judul Unit : Memperbaiki Sistim Starter dan Sistim Pengisian

2.3.2 Kode Unit : OTO.KR 05-006.03

2.3.3 Deskripsi Unit

Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk perbaikan sistim starter dan sistim pengisian.

Kemampuan Awal

(12)

Judul Modul: Memperbaiki Sistim Starter dan Pengisian 2.3.4 Elemen Kompetensi

2.3.5 Kriteria Unjuk Kerja OPKR-50-006

Perbaikan Sistem Starter dan Pengisian

Uraian :

Unit ini mengidentifikasikan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pengujian dan perbaikan sistem starter dan sistem pengisian pada kendaraan ringan.

Elemen

1.3 Tes/pengujian dilakuakan untuk menentukan kesalahan/kerusakan dengan menggunakan peralatan dan tehnik yang sesuai.

1.4 Mengidentifikasi kesalahan dan menentukan langkah perbaikan yang diperlukan.

1.5 Seluruh kegiatan pengujian dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures), undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan perundang-undangan dan prosedur/kebijakan perusahaan. tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.

2 Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik dan dipahami.

(13)

komponennya komponen, penyetelan dilaksanakan dengan menggunakan peralatan, tehnik dan bahan yang sesuai.

4 Perbaikan dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard Operation Procedures),

undang-Standar kompetensi ini digunakan untuk:

 Kendaraan ringan

Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:  spesifikasi pabrik kendaraan

 SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan

 kebutuhan pelanggan

 kode area tempat kerja

Pelaksanaan K 3 harus memenuhi:

 undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

 penghargaan di bidang industri.

Sumber– sumber dapat termasuk:

 peralatan tangan, perlengkapan penguji termasuk multimeter, voltmeter, ammeter

 peralatan bertenaga/power tool, test bench, perlengkapan pengukuran

 termasuk growler, induction ammeter, lampu tes (12 V dan 24 V), mesin bubut,.

Kegiatan:

(14)

Judul Modul: Memperbaiki Sistim Starter dan Pengisian

 menguji, membongkar, merakit, melepas, dan mengganti

 menemukan kesalahan menggunakan pendengaran, visual, dan penilaian fungsi terhadap kerusakan, korosi, keausan, dan kerusakan/arus pendek pada kelistrikan, pengukuran elektris

 membaca dan memahami wiring diagram

Variabel terapan lainnya meliputi:

 sistem starter termasuk dinamo starter, inersi, pre-engaged, axial, coaxial, solenoid fixed dan terpisah, direct drive, gear reduction, protection workout, inhibitor switch, switch seri dan paralel, switch isolasi baterai, sistem baterai single/multiple

 sistem starter mekanik termasuk tali penggerak, gagang engkol, inersia

 sistem pengisian termasuk alternator, generator, internal/external regulator, baterai (6 V, 12 V dan 24 V), belt/tali alternator dan/atau

direct drive/penggerak langsung, single/multiple belt drive/tali penggerak, peralatan tensioning/penyetel ketegangan yang dapat disesuaikan

 arus langsung dari motor

Panduan Penilaian

Konteks:

 Pengetahuan dan ketrampilan dasar dapat dinilai melalui pekerjaan dan tidak melalui pekerjaan.

 Penilaian ketrampilan dapat dilakukan setelah periode pelatihan yang diawasi dan pengalaman melakukan sendiri pada tipe yang sama. Jika kondisi tempat kerja tidak memungkinkan, penilaian dapat dilakukan melalui simulasi.

 Hasil yang telah ditentukan harus dapat tercapai tanpa pengawasan langsung. merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut:

 menguji sistem starter dan pengisian

 memperbaiki sistem pengisian dan starter

(15)

 undang-undang K 3

 pemahaman petunjuk teknis material, simbol grafik dan diagram

 prosedur pengujian

 konstruksi dan kerja sistem pengisian dan starter yang sesuai penggunaan

 prinsip-prinsip kerja dan penggunaan dari sistem pengisian dan starter

 prosedur perbaikan

Penilaian praktek:

 mengakses, memahami dan menerapkan informasi teknik

 menggunakan peralatan dan perlengkapan dengan benar dan aman

 menguji dan mengidentifikasi kesalahan sistem starter dan pengisian

 memperbaiki sistem starter dan pengisian

Unjuk Kerja dari ketrampilan yang diperlukan:

1. melaksanakan tugas rutin dengan prosedur yang ditetapkan dimana kemajuan ketrampilan seseorang diawasi secara berkala oleh

pengawas.

2. melaksanakan tugas yang lebih luas dan sulit dengan peningkatan kemandirian dan tanggung jawab individu. Hasil pekerjaan diperiksa oleh pengawas.

3. melaksanakan tugas kompleks dan non rutin.

(16)

Judul Modul: Memperbaiki Sistim Starter dan Pengisian 2.3.8 Kompetensi Kunci

N

o Kompetensi Kunci Dalam Unit ini Tingkat

1 Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa

informasi 1

2 Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 1 3 Merencanakan dan mengorganisir

aktivitas-aktivitas 1

4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan ide-ide dan tehnik matematika 1 6 Memecahkan masalah 2 7 Menggunakan teknologi 1

Tingkat Kemampuan yang harus ditunjukan dalam menguasai kompetensi ini adalah

Tingk

at Karakteristik

1 Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur yang baku dan tunduk pada pemeriksaan kemajuannya oleh supervisor

2 Melakukan tugas-tugas yang lebih luas dan lebih kompleks dengan peningkatan kemampuan untuk pekerjaan yang dilakukan secara otonom supervisor melakukan pengecekan

(17)

BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1.Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang “diajarkan” di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Persiapan / perencanaan

a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar Anda.

b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.

d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.

Permulaan dari proses pembelajaran

a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya.

b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang Anda temukan.

Implementasi

a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.

b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik. c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.

Penilaian

(18)

Judul Modul: Memperbaiki Sistim Starter dan Pengisian 3.2. Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

Belajar secara mandiri

Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

Belajar Berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

Belajar terstruktur

(19)

BAB IV

MATERI UNIT KOMPETENSI

1. Pengertian dan fungsi sistim Starteri

SISTEM STARTER Uraian

(20)

Judul Modul: Memperbaiki Sistim Starter dan Pengisian MOTOR STARTER

(21)

KOMPONEN-KOMPONEN MOTOR STARTER 1. Yoke dan Pole Core

Yoke dibuat dari logam yang berbentuk silinder dan berfungsi sebagai tempat pole core yang diikat dengan sekrup.Pole core berfungsi sebagai penopang field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan oleh field coil.

2. Field Coil

Field coil dibuat dari lempengan tembaga, dengan maksud dapat memungkinkan mengalirnya arus listrik yang cukup kuat/besar. Field coil berfungsi untuk dapat membangkit medan magnet.

Pada starter biasanya digunakan empat field coil yang berarti mempunyai empat core.

(22)

Judul Modul: Memperbaiki Sistim Starter dan Pengisian

Armature terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot,poros,komulator serta kumparan armature. Dan berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dalam bentuk gerak putar.

4. Brush

Brush terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya sarter memiliki empat buah brush, yang dikelompokkan menjadi dua.

a. Dua buah disebut dengan brush positif. b. Dua buah disebut dengan brush negative.

5. Armature Brake

(23)

6. Drive Lever

Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear kea rah posisi berkaitan dengan roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.

7. Sarter Clutch

Sarter clutch berfugsi untuk memindahkan momen punter saft kepada roda penerus, sehingga dapat berputar.Sarter clutch juga berfungsi sebagai pengaman dari armature coil bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion gear.

(24)

Judul Modul: Memperbaiki Sistim Starter dan Pengisian

Sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui teminal utama.

CARA KERJA MOTOR STARTER 1. Pada saat motor Switch On

Apabila starter switch diputar ke posisi ON, maka arus baterai mengalir melalui hold in coil ke massa dan dilain pihak pull in coil, field coil dan ke massa melalui armature. Pada saat in hold dan pull in coil membentuk gaya magnet dengan arah yang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan tersebut sama.Seperti pada gambar diatas.

(25)

berkaitan dengan ring gear. Untuk lebih jelas lagi aliran arusnya adalah sebagai berikut:

Baterai→terminal 50→hold in coil→massa

Baterai→terminal 50→pull in coil→field coil→armature→massa

Oleh karena arus yang mengalir ke field coil pada saat itu , relative kecil maka armature berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dengan ring gear menjadi lembut. Pada kendaraan ini kontak plate belum menutup main switch.

c. Pada saat Pinion Berkaitan Penuh

Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear , kontak plate akan mulai menutup main switch, lihat gambar diatas, pada saat ini arus akan mengalir sebagai berikut:

Baterai→terminal 50→hold in coil→massa

Baterai→main switch→terminal c→field coil→armature→massa

(26)

Judul Modul: Memperbaiki Sistim Starter dan Pengisian

coil→armature→massa melalui main switch. Akibatnya starter dapat menghasilkan momen punter yang besar yang digunakan memutarkan ring gear. Bilaman mesin sudah mulai hidup, ring gear akan memutarkan armature melalui pinion.Untuk menghindari kerusakan pada starter akibat hal tersebut maka kopling sarter akan membebaskan dan melindungi armature dari putaran yang berlebihan.

d. Pada saat starter Switcf OFF.

Sesudah starter switch dihidupkan ke posisi off, dan main switch dalam keadaan belum membuka (belum bebas dari kontak plate).Maka aliran arusnya sebagai berikut:

(27)

Oleh karena starter switch off maka pull in coil dan hold in coil tidak mendapat arus dari teminal 50 melainkan dari teminal C.Sehingga aliran arusnya akan menjadi: Baterai→terminal 30→main switch→terminal C

Pull in coil→Hold in coil→massa

Karena arus pull in coil berlawanan maka arah gaya magnet yang dihasilkan juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, hal iini mengakibatkan kekuatan return spring dapat mengembalikan kontak plate ke posisi semula.Dengan demikian drive lever menarik sarter clutch dan pinion gear terlepas dari perkaitan.

5. SISTEM PENGISISAN Uraian

Fungsi baterai pada automobile adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik pada komponen-komponen listrik pada mobil tersebut seperti motor starter, lampu-lampu besar dan penghapus kaca. Namun demikian kapasitas baterai sangatlah terbatas, sehingga tidak akan dapat mensuplai tenaga listrik secara terus menerus.

Dengan demikian, baterai harus selalu terisi penuh agar dapat mensuplai kebutuhan listrik setiap waktu yang diperlukan oleh tiap-tiap komponen-komponen listrik.Untuk itu pada mobil diperlukan siatem pengisian yang akan memproduksi listrik agar baterai selalu terisi penuh.

Sistem pengisian (charging system) akan memproduksi listrik untuk menngsi kembali baterai dan mensuplai kelistrikan ke komponen yang memerlukannya pada saat mesin dihidupkan.

Sebagian besar mobil dilengkapi dengan alternator yang menghasilkan arus bolak-balik yang lebih baik dari pada dynamo yang menghasilkan arus searah dalam hal tenaga listrik yang dihasilkan maupun daya tahannya.

(28)

Judul Modul: Memperbaiki Sistim Starter dan Pengisian ALTERNATOR

Fungsi alternator adalah untuk mengubah energi mekanis yang didapatkan dari mesin tenaga listrik . Energi mekanik dari mesin disalurkan sebuah puli, yang memutarkan roda dan menghasilkan arus listrik bolak-balik pada stator. Arus listrik bolak-balik ini kemudian dirubah menjadi arus searah oleh diode-diode.

Komponen utama alternator adalah : rotor yang menghasilkan medan magnet listrik, stator yang menghasilkan arus listrik bolak-balik, dan beberapa diode yang menyearahkan arus.

(29)

Konstruksi alternator bagian-bagiannya terdiri dari : a. Puli (pulley) d. Startor coil

b. Kipas (fan) e. Rectifier (silicon diode) c. Rotor coil

a. Pull (pully)

Puli berfungsi untuk tempat tali kipas penggerak rotor.

b. Kipas (fan)

Fungsi kipas adalah untuk mendinginkan diode dan kumparan-kumparan pada alternator.

c. Rotor

(30)

Judul Modul: Memperbaiki Sistim Starter dan Pengisian

Rotor ditumpu oleh dua buah bearing, pada bagian depannya terdapat puli dan kipas, sedangkan di bagian belakang terdapat slip ring.

d. Stator

Pada ganbar diatas terlihat ganbar konstruksi dan stator coil.Kumparan stator adalah bagian yang diam dan terdiri dari tiga kumparan yang pada salah satu ujung-ujungnya dijadikan satu. Pada gambar sebelah kanannya terlihat teori gambar konstruksi ini disebut hubungan “Y” atau bintang tiga fhase. Bgian tengah yang menjadi satu adalah pusat gulungan.Dan bagian ini disebut terminal “N”. Pada bagian ujung kabel lainnya akan menghasilkan arus bolak-balik (AC) tiga phase.

(31)

Pada gambar diatas memperlihatkan konstruksi dan hubungan antara stator coil dengan diode. Ketiga ujung dari stator dihubingkan dengan kedua macam diode. Pada model yang lama terdapat dua bagian yang terpisah antara diode positif (+) dan diode negative (-). Bagian positif (+) mempunyai rumah yang lebih besar daripada yang negative (-). Selain perbedaan tersebut ada lagi perbedaan lainnya yaitu strip merah pada diode positif dan strip hitam pada diode negative.

Fungsi dari diode adalah menyearahkan arus bolak-balik (AC) yang dihasilkan oleh stator coil menjadi arus searah (DC). Diode juga berfungsi mencegah arus balik dari baterai ke alternator.

REGULATOR

Tegangan listrik dari alternator tidak selalu constant hasilnya. Karena hasil listrik alternator tergantung daripada kecepatan putaran motor. Makkin cepat putarannya makin besar hasilnya demikian juga sebaliknya.

Rotor berfungsi sebagai magnet.Adapun magnet yang dihasilkan adalah magnet listrik, maka dengan menambah atau mengurangi arus listrik yang masuk ke rotor coil akan mempengaruhi daya magnet tersebut sehingga hasil pada stator coilpun akan terpengaruh.Jadi hasil alternator sangat dipengaruhi oleh adanya arus listrik yang masuk ke rotor coil.

(32)

Judul Modul: Memperbaiki Sistim Starter dan Pengisian

Gambar diatas memeperlihatkan fungsi dari regulator, alternator dan baterai. Apabila alternator tidak menghasilkan listrik, maka hanya dari baterai saja untuk mengatasi kebutuhan kelistrikan, bila hal ini terjadi maka regulator akan bekerja memberi tanda pada pengemudi (lampu CHG).

Ada dua tipe regulator yaitu tipe point (point type) dan tipe tanpa point (pointless type). Tipe tanpa point juga biasa disebut IC regulator karena terdiri dari intergrated circuit.

Adapun cirri-ciri IC regulator yang dibuat jadi satu dengan alternator adalah sebagai berikut :

a) Ukuran kecil dan output-nya tinggi

b) Tidak diperlukan penyetelan voltage (tegangan)

c) Mempunyai silet konpensasi temperature untuk control tegangan yang dimiliki untuk pengisisan baterai dan suplai ke lampu-lampu.

(33)

Gambar diatas menunjukan sirkuit/ranngkaian dari system pengisian yang memakai regulator dua titik kontak. Kebutuhan tenaga untuk menghasilkan medan magnet (magnetic flux) pada rotor alternator disuplai dari terminal F. Arus ini diatur dalam arti ditambah atau dikurangi oleh regulator sesuai dengan tegangan terminal B. Listrik dihasilkan oleh stator alternator yang disuplai dari terminal B, dan dipakai untuk mensuplai kembali beban-beban yang terjadi pada lampu-lampu besar (head llights), wipers, radio, dan lain-lain dalam penambahan untuk mengisi kembali baterai. Lampu pengisian akan menyala, bila altenator tidak mengirimkan jumlah listrik yang normal.Hal tersebut terjadi apabila tegangan dari teminal N alternator kurang dari jumlah yang ditentukan.

Seperti telah ditunjukan oleh gambar diatas, bila sekering terminal IG putus, listrik tidak akan mengalir ke rotor dan akibatnya alternator tidak membangkitkan listrik.Walaupun

sekering CHG putus alternator akan berfungsi.Hal tersebut dapat dibuktikan dengan bantuan sirkuit pengisian sebagai berikut.

(34)

Judul Modul: Memperbaiki Sistim Starter dan Pengisian

Bila kinci kontak diputar ke posisi ON , arus dari baterai akan mengalir ke rotor dan merangsang rotor coil.Pada waktu yang sama, arus baterai juga mengalir ke lampu pengisisan (CHG) dan akibatnya lampu menjadi menyala (ON).

Secara keseluruhan mengalirnya arus listrik sebagai berikut :

a. Arus yang ke field coil

Terminal(+)baterai→fusible link→kunci kontak (IG switch)→sekering→terminal IG regulator→point PL→point PL→terminal F regulator→terminal F alternator→brush→slip ring→rotor coiil→slip ring→brush→terminal E alternator→massa→bodi.

Aibatnya rotor terangsang dan timbul kemagnetan yang selanjutnya arus ini disebut araus medan (field current).

b. Arus ke lampu charge

Terminal (+) baterai→fusibler link→sakjelar kunci kontak IG (IG switch) sekering→lampu CHG→terminal L regulator→titik kontak P→titik kontak P→terminal E regulator→massa bodi.

Akibatnya lampu charge akan menyala.

2. Cara kerja mesi dari kecepatan rendah ke kecepatan sedang.

Sesudah mesin hidup dan rotor berputar, tegangan/voltage dibangkitkan dalam stator coil, dan tegangan netral dipergunakan untuk voltage relay, karena itu lampu charge jadi mati.Pada waktu yang sama, tegangan yang dikeluarkan beraksi pada voltage regulator. Arus medan (field current) yang ke rotor dikontrol dan disesuaikan dengan tegangan yang dikeluarkan terminal B yang beraksi pada voltage regulator.

(35)

Catatan :

Bila gerakan P dari voltage relay, membuat hubungan dengan titik kontak P, maka pada sirkuit sesudah dan sebelum lampu pengisian (charge) tegangannya sama. Sehingga pada aris tidak akan mengalir ke lampu dan akhirnya lampu mati. Untuk jelasnya aliran arus pada masing-masing peristiwa sebagai berikut :

a. Tegangan Netral

Terminal N alternator→terminal N regulator→magnet coil dari voltage relay→terminal E reguilator→massa bodi.

Akibatnya pada magnet coil dari voltage relay akan terjadi kemagnetan dan dapat menarik titik kontak P dari P dan selanjutnya P akan bersatu dengan P. Dengan demikian lampu pengisian (charge) jadi mati.

b. Tegangan yang keluar (output Voltage)

Terminal B alternator→trminal B regulator→titik kontak P→titik kontak P→magnet coil dari voltage regulator→terminal E regulator→massa bodi.

Akibatnya pada coil voltage regulator timbul kemagnetan yang dapat mempengaruhi posisi dari titik kontak (point) PL.

Dalam hal ini PL akan tertarik dari PL sehingga pada kecepatan sedang PL akan mengambang (seperti terlihat pada gambar diatas).

c. Arus yang ke field

Termional B alternator→IG switch→Fuse→terminal IG regulator→Point PL→Point PL→Reristor R→Terminal F regulator→Terminal F alternator→Rotor coil→terminal E alternator→massa bodi.

Dalam hal ini jumlah arus/tegangan yang masuk ke rotor coil bias melalui dua saluran.

→Bila kemagnetan di voltage regulator besar dan mampu menarik PL dari PL, maka arus yang ke rotor coil akan melalui resistor R.Akibatnya arus akan kecil dan kemagnetan yang ditimbulkan rotor coil-pun kecil (berkurang).

d. Out Put current

(36)

Judul Modul: Memperbaiki Sistim Starter dan Pengisian

3. Cara Kerja Mesin dari Kecepatan Sedang ke Kecepatan Tinggi

Bila putaran mesin bertambah , voltage yang dihasilkan oleh kumparan stato naik, dan gaya tarik dari kemagnetan kumparan voltage regulator menjadi lebih kuat. Dengan daya tarik yang lebih kuat, field current yang ke rotor akan mengalir terputus-putus (intermittently).Dengan kata lain , gerakan titik kontak PL dari voltage regulator kadang-kadang membuat hubungan dengan titik kontak PL . Catatan :

Bial gerakan titik kontak PL pada regulator berhubungan dengan titik kontak PL,field current akan dibatasi. Bagaimanapun juga point dari voltage relay tidak akan terpisah dari point P,sebab tegangan netral terpelihara dalam sisa flux dari rotor. Aliran arusnya adalah senagai berikut :

a. Voltage Netral (Tegangan Netral)

Terminal N alternator→terminal N regulator→magnet coil dari voltage relay→terminal E regulator→massa bodi.

Arus ini juga sering disebut netral voltage.

b. Out Put Voltage

Terminal B alternator→terminal B regulator→point P→point P→magnet coil dari N regulatorterminal E regulator.

Inilah yang disebut dengan Output voltage. c. tidak ada arus ke Field Current

Terminal B alternator →IG switch→fuse→terminal IG regulator→reristor R→Terminal F regulator→terminal F alternator→rotor coil→atau→point PL→Point P→ground (NO.F.C)→Terminal E alternator→massa (F Current).

Bila arus resistor R→mengalir teminal Fregulator→rotor coil→massa, akibatnya arua yang ke rotor ada, tapi kalau PL-maka arus mengalir ke massa sehingga yang ke rotor coil tidak ada.

d. Out Put Current

(37)

BAB V

SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1.Sumber Daya Manusia

Pelatih

Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :

a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.

b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.

c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.

d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda.

e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.

f. Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

Penilai

Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja. Penilai akan :

a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda.

b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.

c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.

Teman kerja / sesama peserta pelatihan

(38)

Judul Modul: Memperbaiki Sistim Starter dan Pengisian

5.2. Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi )

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.

Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :

1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis 2. Lembar kerja

3. Diagram-diagram, gambar 4. Contoh tugas kerja

5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.

Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.

Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.

Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan :

Judul

(39)

5.3 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan

A. Peralatan yang digunakan : 1. Solder listrik 60 wat

2. Kunci pas – ring 8-9, 10-11, 17/19 3. Tang knip

4. Tang kombinasi 5. Obeng set 6. Multy meter

B. Bahan yang Dibutuhkan : 1. Batere 12 volt 60 amper 2. Minyak WD

3. Tinol 4. Arpus 5. Air keras

6. Majun/lap tangan

Gambar

gambar konstruksi ini disebut hubungan “Y” atau bintang tiga fhase. Bgian tengah
Gambar  diatas  memeperlihatkan  fungsi  dari  regulator,  alternator  dan  baterai.
Gambar  diatas  menunjukan  sirkuit/ranngkaian  dari  system  pengisian  yangmemakai  regulator  dua  titik  kontak

Referensi

Dokumen terkait

saat pembibitan paling menghasilkan efektivitas tertinggi dalam pengendalian penyakit layu Fusarium oxysporum pada tanaman cabai dengan intensitas serangan terendah

Hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi belajar aktif tipe joepardy review lebih baik jika dibandingkan dengan hasil belajar matematika siswa

Sehubungan dengan kesimpulan diatas dimana H 0 ditolak dan H 1 diterima sehingga penerapan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran inkuiri berbasis demonstrasi

regional bruto (PDRB), Jumlah Tenaga Kerja Terdidik dan Variabel Dummy Krisis Ekonomi berpengaruh signifikan terhadap Penanaman Modal Dalam Negeri Propinsi DKI Jakarta..

SRHR terdiri dari empat pondasi utama, yang di antaranya adalah: 1) Sexual Health, yang merupakan sebuah prinsip yang melihat bahwa seksualitas pada diri individu manusia dan

mengikat loyalitasi konsumen. Menurut hasil riset Wharton Business School, upaya perbaikan ini akan menjadikan konsumen makin loyal kepada perusahaan karena semakin

Selanjutnya bunga kapas yang telah menjadi benang diberi warna dengan zat pewarna yang terbuat dari tumbuh tumbuhan,akar dan kulit kayu.yang warna dengan zat pewarna

Dalam hal pembelian Unit Penyertaan REKSA DANA BNP PARIBAS EKUITASdilakukan oleh Pemegang Unit Penyertaan melalui media elektronik, maka Formulir Pemesanan Pembelian Unit