• Tidak ada hasil yang ditemukan

E Mail di Instansi Pemerintah Model Anal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "E Mail di Instansi Pemerintah Model Anal"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

E-Mail di Instansi Pemerintah : Model Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Penggunaan dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas

Edi Nur Cahyaningtyas*), Hanung Adi Nugroho**), Eko Nugroho***)

Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Universitas Gadjah Mada

E-Mail: *[email protected], **[email protected], ***[email protected]

Abstrak

Penelitian ini mengembangkan model untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan e-mail dan pengaruhnya terhadap produktivitas pegawai khususnya di instansi pemerintah. Model yang dikembangkan menggunakan dasar metode TAM (Technology Acceptance Model). Dengan diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan e-mail tersebut dan pengaruhnya terhadap produktivitas pegawai, maka dapat digunakan sebagai acuan bagi pengambil kebijakan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan e-mail khususnya di instansi pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta kinerja instansi pemerintah.

Kata kunci : e-mail, TAM, trust, productivity

1.

PENDAHULUAN

Era informasi yang semakin maju dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini dan pemanfaatannya yang sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari menuntut penyesuaian yang cepat dalam segala hal yang berhubungan dengan aktivitas sehari-hari termasuk hal yang berhubungan dengan layanan instansi pemerintahan. Instansi pemerintah dituntut untuk dapat melayani kepentingan masyarakat luas dengan pelayanan publik yang semakin baik, terpercaya dan dapat diandalkan dengan interaksi yang mudah dijangkau.

Dijelaskan dalam Instruksi Presiden RI No. 3 Tahun 2003 [1] tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-goverment bahwa e-government dikembangkan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien dengan

mengembangkan penyelenggaraan

kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik. Penataan sistem manajemen dan

proses kerja di lingkungan pemerintah

dilakukan melalui pengembangan

e-government dengan mengoptimasikan

pemanfaatan teknologi informasi. Aktivitas yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi informasi tersebut mencakup:

1. Pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronik;

2. Pemanfaatan kemajuan teknologi

informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah negara.

Salah satu bentuk implementasi

pemanfaatan teknologi tersebut adalah

penggunaan e-mail (electronic mail) atau surat elektronik sebagai media komunikasi internal instansi maupun eksternal dengan masyarakat.

Dalam dunia kerja profesional, e-mail merupakan media komunikasi yang utama

untuk mendukung aktivitas pekerjaan.

Meskipun demikian, dalam lingkungan kerja

pemerintahan, masih banyak pegawai

pemerintah yang belum memahami dan

menggunakan e-mail sebagai media

komunikasi [2]. Hal inilah yang menjadikan belum efektifnya penggunaan e-mail dalam dunia kerja pemerintahan. Masih banyak pegawai yang lebih memilih menghindari teknologi ini sehingga proses birokrasi menjadi berjalan lebih lama karena pengiriman berkas dan komunikasi yang seharusnya dapat

dilakukan menggunakan e-mail akhirnya

dilakukan dengan cara konvensional.

(2)

ISBN: 979-26-0280-1

juga pengaruhnya terhadap produktivitas pegawai, maka dapat digunakan sebagai acuan bagi pengambil kebijakan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan e-mail khususnya di

instansi pemerintah untuk meningkatkan

efektivitas dan efisiensi serta kinerja instansi pemerintah.

Untuk melakukan analisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi e-mail dan pengaruhnya terhadap produktivitas pegawai di

instansi pemerintah, peneliti akan

mengembangkan model yang didasarkan pada metode TAM (Technology Acceptance Model).

2.

LANDASAN TEORI

A.Penggunaan E-mail di Instansi Pemerintah

Dalam berkomunikasi saat ini e-mail memiliki peran yang sangat penting meskipun e-mail bukanlah teknologi yang baru [3].

Hampir semua layanan berbasis web

memerlukan e-mail sebagai identitas untuk melakukan otentikasi.

Saat ini hampir semua instansi pemerintah telah menyediakan akses internet di kantornya. Pegawai dapat memanfaatkan akses internet ini salah satunya untuk menggunakan e-mail. Beberapa instansi pemerintah baik pusat maupun daerah juga telah menyediakan e-mail pemerintah dengan domain .go.id. Dalam penggunaannya untuk keperluan dinas di instansi pemerintah, pemerintah juga telah

menyediakan e-mail dengan domain

pnsmail.go.id [4]. Dasar pengelolaan layanan e-mail ini adalah peraturan pemerintah No.82 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem Transaksi Elektronik [5]. Berdasarkan surat edaran tersebut, sebagai media persuratan elektronik yang aman dan resmi di lingkungan pemerintahan seluruh pegawai dan instansi pemerintah wajib menggunakan e-mail resmi pemerintah

B. Technology Acceptance Model (TAM)

Dalam penelitian mengenai adopsi

teknologi, TAM merupakan salah satu model yang paling banyak digunakan [6]. Model yang dikembangkan oleh Davis [7] ini ditujukan untuk menjelaskan perilaku seseorang dalam menerima, menggunakan, atau mengadopsi sebuah teknologi informasi.

Pengujian model TAM sebagai alat untuk memprediksi perilaku dalam menggunakan

teknologi informasi telah banyak dilakukan melalui berbagai penelitian. Komponen utama dari model TAM adalah kombinasi konsep

yang saling berkaitan yaitu kegunaan

persepsian (perceived usefulness), kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use), sikap terhadap perilaku (attitude towards

behavior), minat perilaku (behavioral

intention), serta penggunaan (usage behavior). Model TAM yang dikembangkan oleh Davis [7] dan Venkatesh, David [8] ditunjukkan pada Gambar 6.

Gambar 1. Technology Acceptance

Model (TAM)

Sumber: Davis [7], Venkatesh [8].

C. Computer Self Efficacy

Computer self-efficacy mengacu pada

tingkat kepercayaan pada diri seseorang bahwa ia merasa yakin dengan kemampuannya dalam mengoperasikan dan menggunakan sistem komputer [9]. Computer self-efficacy dapat

digunakan untuk memprediksi persepsi

pengguna mengenai penerimaan dan

penggunaan atas teknologi informasi [10].

D. Availability

Penelitian yang dilakukan oleh W.

Mc.Connell [11] menunjukkan bahwa

availibility (ketersediaan) berpengaruh

terhadap adopsi teknologi khususnya layanan internet. Pengguna akan menggunakan suatu layanan teknologi apabila layanan tersebut tersedia.

E. Accessibility

Penelitian yang dilakukan oleh

W.McConnell [11] juga menunjukkan bahwa variabel kemampuan akses (accessibility)

berpengaruh terhadap adopsi teknologi

khususnya layanan internet.

F. Training

Pelatihan (training) merupakan salah satu faktor penting bagi keberhasilan sistem [12]. Semakin banyak pelatihan yang diberikan maka akan semakin memudahkan pengguna dalam menggunakan suatu teknologi sehingga

(3)

diharapkan akan menciptakan suatu kemampuan fungsi dan sistem yang berkualitas tinggi [13].

G. Perceived Ease of Use

Definisi persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use) yaitu sejauh mana seseorang percaya bahwa suatu sistem mudah untuk digunakan [7]. Dalam konteks penelitian ini, kemudahan penggunaan sistem yang dimaksud yaitu kemudahan penggunaan e-mail.

H.Perceived Usefulnes

Definisi persepsi kegunaan (perceived usefulness) yaitu sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu sistem akan meningkatkan kinerjanya [7]. Apabila seseorang percaya bahwa suatu sistem atau teknologi informasi berguna maka ia akan menggunakan sistem informasi atau teknologi informasi tersebut [14].

I. Trust

Kepercayaan (trust) merupakan hal yang penting dalam interaksi sosial [15]. Sebagai akibat dari perkembangan interaksi sosial secara online, kepercayaan atas sistem berbasis web termasuk layanan e-mail menjadi hal penting untuk diperhatikan. Diadaptasi dari definisi webtrust [15], kepercayaan pengguna

e-mail didefinisikan sebagai persepsi

kepercayaan individual atas penggunaan e-mail.

J. E-mail Usage

Penggunaan e-mail (e-mail usage)

didefinisikan sebagai penggunaan layanan mail baik mail instansi pemerintah maupun

e-mail non instansi pemerintah dalam

pemanfaatannya sebagai media persuratan elektronik dalam menjalankan pekerjaan.

K.Productivity

Produktivitas (productivity) dalam hal penggunaan e-mail didefinisikan sejauh mana penggunaan e-mail tersebut akan meningkatkan

output pegawai dalam melaksanakan

pekerjaannya yang berhubungan dengan

pengelolaan dan pengiriman dokumen.

3.

METODE PENELITIAN

A. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini dibutuhkan data primer dan sekunder. Untuk memperoleh data primer, peneliti akan mengumpulkan secara langsung dengan menerapkan teknik survei. Survei dilakukan dengan instrumen kuesioner dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada responden. Data sekunder diperoleh dari kajian literatur terhadap artikel, publikasi, jurnal, maupun buku-buku yang berkaitan dengan topik penelitian.

Populasi pada penelitian ini adalah pegawai di instansi pemerintah. Sampel sebanyak 150 responden diambil dari pegawai di 11 SKPD dan kantor yang ada di Kabupaten Sleman. Instansi yang dipilih adalah instansi yang

memberikan pelayanan langsung kepada

masyarakat maupun instansi yang selalu berkoordinasi secara intensif dengan instansi lain. Teknik yang digunakan untuk memilih sampel dalam penelitian ini yaitu pengambilan sampel acak berstrata (stratified random sampling) dimana populasi akan dibagi menjadi strata-strata (sub populasi), kemudian pengambilan pengambilan sampel dilakukan dalam setiap strata [16].

B. Pengukuran

Pengujian faktor-faktor yang

mempengaruhi penggunaan e-mail dan

pengaruhnya terhadap produktivitas pegawai dilakukan dengan model yang dikembangkan

berdasarkan model TAM. Salah satu

keunggulan penggunaan TAM dalam penelitian

ini yaitu TAM memiliki measurement

inventory yang tervalidasi dengan baik [17].

C. Cara Analisis

Tingkat validitas dan reliabilitas instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner akan diuji terlebih dahulu. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini kemudian akan dianalisis menggunakan model persamaan struktural (Structural Equation Model—SEM), suatu teknik permodelan statistik yang umum

digunakan dalam ilmu tingkah laku

(behavior)[6]. Analisis dilakukan berdasarkan pada pemodelan penelitian yang diajukan.

1. Uji Validitas

(4)

ISBN: 979-26-0280-1

penelitian mampu mengukur konstruk atau variabel yang diuji. Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan menggunakan PLS untuk menguji validitas konvergen dan validitas diskriminan.

2. Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur atau instrumen penelitian yang digunakan dapat menghasilkan data yang reliabel, yang menunjukkan konsistensi alat ukur atau instrumen penelitian tersebut. Dalam PLS, uji

reliabilitas dilakukan dengan mengukur

reliabilitas konstruk (construct reliability)

masing-masing indikator. Dua kriteria

digunakan untuk mengukur construct

reliability yaitu composite realibility dan

cronbach’s alpha [18]. Apabila suatu konstruk memiliki nilai composite reliability lebih besar dari 0,7 dan nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,6 maka konstruk tersebut dinyatakan reliabel [18].

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan cara

menguji model strukturalnya. Dengan

menganalisis koefisien jalur antar variabel akan diketahui bagaimana pengaruh hubungan suatu variabel terhadap variabel lain sesuai dengan model strukturalnya. Pengaruh hubungan antar variabel dapat dilihat dengan menilai t statistik dibandingkan dengan t table signifikansi.

4.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemodelan yang digunakan pada penelitian ini mengacu pada TAM yang dikembangkan. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu computer self efficacy, availability, accesibility, training, perceived usefulnes, perceived ease of use, dan actual use dalam hal penggunaan e-mail. Peneliti menambahkan satu variabel yang akan diuji yang dianggap akan mempengaruhi penggunaan e-mail di instansi pemerintah yaitu variabel trust

(kepercayaan). Dalam penelitian ini,

pemodelan yang digunakan ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2. Model penelitian yang diajukan.

Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 : Computer self-efficacy berpengaruh positif terhadap perceived ease of use H2 : Computer self-efficacy berpengaruh

positif terhadap perceived usefulness H3 : Availability berpengaruh positif terhadap

perceived ease of use

H4 : Availability berpengaruh positif terhadap perceived usefulness

H5 : Accessibility berpengaruh positif terhadap perceived ease of use

H6 : Accessibility berpengaruh positif terhadap perceived usefulness

H7 : Training berpengaruh positif terhadap perceived ease of use

H8 : Training berpengaruh positif terhadap trust

H9 : Perceived ease of use berpengaruh positif terhadap perceived usefulness

H10 : Trust berpengaruh positif terhadap perceived usefulness

H11 : Perceived ease of use berpengaruh positif terhadap e-mail usage

H12 : Perceived usefulness berpengaruh positif terhadap e-mail usage

H13 : Trust berpengaruh positif terhadap e-mail usage

H14 : E-mail use berpengaruh terhadap

productivity

5.

KESIMPULAN

Dalam penelitian ini, dikembangkan model yang akan digunakan untuk melakukan

analisis faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi penggunaan e-mail dan

pengaruhnya terhadap produktivitas pegawai di

instansi pemerintah. Model yang

dikembangkan menggunakan dasar metode TAM (Technology Acceptance Model). Dengan

(5)

diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan e-mail tersebut dan pengaruhnya terhadap produktivitas pegawai, maka dapat digunakan sebagai acuan bagi pengambil kebijakan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan e-mail khususnya di instansi pemerintah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta kinerja instansi pemerintah.

6.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan E-Government. 2003.

[2] H. Apriyanto, ―Efektifitas Penggunaan

Email Dalam Dunia Kerja

Pemerintahan,‖ 2012. [Online].

Available:

http://blog.sivitas.lipi.go.id/blog.cgi?isibl og&1287157860&&&1036008667&&13 40258743&heri018&, Diakses tanggal 3 Desember 2014 pukul 08.40 WIB

[3] Suryono, ―Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Pemilihan Penyedia Mail Server Untuk Penggunaan Email Sebagai

Media Komunikasi di Kota Kendal,‖

Universitas Gadjah Mada, 2008.

[4] ―Surat Edaran Menteri Pendayagunaan

Aparatur NEgara Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Penggunaan Alamat Email

Resmi Pemerintah Pada Instansi

Pemerintah.‖ 2013.

[5] ―Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun

2012 Tentang Penyelenggaraan Sistem

dan Transaksi Elektronik,‖ 2012.

[6] Verdianti, ―Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Intensi Menggunakan

Internet Banking Berbasis Technology

Acceptance Model (TAM) Dengan

Gender Sebagai Variabel Moderasi,‖

Universitas Gadjah Mada, 2009.

[7] F. D. Davis, ―Perceived Usefulness,

Perceived Ease of Use, and User

Acceptance of Information Technology,‖

MIS Q., vol. 13, no. 3, pp. 319–340, 1989.

[8] V. Venkatesh and F. D. Davis, ―A

Theoretical Extension of the Technology Acceptance Model: Four Longitudinal

Field Studies,‖ Manage. Sci., vol. 46, no.

2, pp. 186–204, Feb. 2000.

[9] C. A. Compeau, D.R., Higgins,

―Computer Self-Efficacy : Development

of a Measure and Students,‖ MIS Q., vol.

19, no. 2, pp. 189–211, 1995.

[10] V. Venkatesh and F. D. Davis, ―A Model of the Antecedents of Perceived Ease of

Use: Development and Test,‖ Decis. Sci.,

vol. 27, no. 3, pp. 451–481, Sep. 1996.

[11] W. S. McConnell, ―Technology

Adoption : Influence of Availability and

Accessibility,‖ University Of Phoenix,

2009.

[12] J. D. M. Tor Guimaraes, D.Sandy Staples

and D. James, ―Empirically testing some

main user-related factors for systems

development quality,‖ Qual. Manag. J.,

vol. 10, no. 4, pp. 39–54, 2003.

[13] H. Alfiansah, ―Analisis Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Penggunaan

Teknologi Informasi oleh Auditor

Eksternal dan Internal,‖ Universitas

Gadjah Mada, 2010.

[14] M. J. Parsaoran, ―Technology Acceptance

Model Pada Penggunaan Instant

Messaging di Perkantoran,‖ Universitas Gadjah Mada, 2009.

[15] C. Cheshire, J. Antin, K. S. Cook, and E.

Churchill, ―General and Familiar Trust in

Websites,‖ Knowledge, Technol. Policy,

vol. 23, no. 3–4, pp. 311–331, Sep. 2010. [16] S. Prof. Rozaini Nasution, ―Teknik

Sampling.‖ Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara, pp. 1–7, 2003.

[17] O. Kwon and Y. Wen, ―An empirical study of the factors affecting social

network service use,‖ Comput. Human

Behav., vol. 26, no. 2, pp. 254–263, Mar. 2010.

[18] I. Ghozali, Structural Equation

Gambar

Gambar 2. Model penelitian yang diajukan.

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dengan adanya penambahan dan atau pengurangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Semarang

Dengan memahami hal-hal tersebut maka sebuah permasalahan desain yang kompleks dapat disederhanakan ke dalam klasifikasi yang jelas dan sistematis, sehingga proses penyusunan

Setiap mineral akan mempunyai sifat bentuk kristalnya khas, yang merupakan perwujudan kenampakan luar, yang terjadi sebagai akibat dari

Tanpa hukum yang ditegaskan oleh penguasa yang kuat, maka individu -individu akan saling membinasakan (homo homonilupus ). Maka hukum merupakan pilihan sadar manusia

Secara demografi, Indonesia memiliki peluang yang besar karena berdasarkan data sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2010, 60% dari 237 juta penduduk Indonesia

Sistem informasi pada Toko Oscar digunakan untuk memudahkan transaksi penjualan baik penjualan barang jadi, bahan baku dan barang custom, menyimpan data

[r]

Kefir mempunyai kandungan asam organik (asam laktat dan asam asetat), selain kefir yang baik untuk perawatan kulit wajah dengan kandungan asam laktat, terdapat