• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI MAHASISWA DALAM MEMILIH TEMPAT KOS DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA: Survei pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia di Kelurahan Hegarmanah, Kelurahan Isola, Kelurahan Ledeng dan Kelurah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI MAHASISWA DALAM MEMILIH TEMPAT KOS DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA: Survei pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia di Kelurahan Hegarmanah, Kelurahan Isola, Kelurahan Ledeng dan Kelurah"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI

MAHASISWA DALAM MEMILIH TEMPAT KOS DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (Survei pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia di Kelurahan Hegarmanah, Kelurahan Isola, Kelurahan Ledeng dan Kelurahan Gegerkalong). Ratih Tri Hapsari, NIM. 1002083, Dibawah bimbingan Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS.

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu mayoritas mahasiswa dalam memilih tempat kos lebih memprioritaskan keinginan daripada kebutuhan yang sebenarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor harga tempat kos, pendapatan orang tua, dan gaya hidup terhadap preferensi mahasiswa dalam memilih tempat kos. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey eksplanatory. Populasi penelitian adalah mahasiswa UPI dengan jumlah 2.511 dan diambil sampel penelitian sebanyak 345 mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket atau kuesioner, sedangkan analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga berpengaruh negatif terhadap preferensi mahasiswa sedangkan pendapatan orang tua dan gaya hidup berpengaruh positif terhadap preferensi mahasiswa mahasiswa dalam memilih tempat kos di kawasan kampus Universitas Pendidikan Indonesia.

(2)

ABSTRACT

FACTORS WHICH INFLUENCE STUDENT PREFERENCE IN CHOOSING BOARDING HOUSE IN UNIVERSITY EDUCATION INDONESIA CAMPUS AREA (Survey on University of Education Indonesia students in Hegarmanah village, Isola village, Ledeng village and Gegerkalong village). Ratih Tri Hapsari, NIM. 1002083, under the guidance of Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS.

The problem in this research was majority of students in choosing boarding house, they prioritized a desire than the real necessary. The purpose of this research is finding out the influence of price, parental income, and lifestyle factor to student preference in choosing a boarding house. The method in this research was survey explanatory. The research population was 2551 UPI students and 345 students were taken as research samples. The technique of collecting data was using questionnaires, while data analysis was using multiple linear regression analysis technique. The results showed that the pricehas negative influence on student preference, while parental income and lifestyle has positive influence on student preference in choosing a boarding house in the University of Education of Indonesia campus area.

(3)

DAFTAR ISI

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.3.1 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.3.2 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS .. 10

2.1. Kajian Pustaka ... 10

2.1.1. Konsep Teori Perilaku Konsumen ... 10 2.1.2 Konsep Preferensi Konsumen . Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Konsep Harga ... Error! Bookmark not defined. 2.1.4 KonsepPendapatan ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5 Gaya Hidup ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

(4)

vi

3.7.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian HipotesisError! Bookmark not defined.

3.8.1 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2.1 Uji R2 ... Error! Bookmark not defined.

3.8.2.2 Uji t (Uji Hipotesis Parsial) ... Error! Bookmark not defined.

3.8.3 Uji Asumsi Klasik ... Error! Bookmark not defined. 3.8.3.1 Multikolinieritas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.3.2 Heteroskedastisitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8.3.3 Autokorelasi ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Hasil Analisis Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Gambaran Umum Responden . Error! Bookmark not defined.

4.1.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Semester

... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Fakultas Error!

Bookmark not defined.

4.1.4 Gambaran Umum Variabel Penelitian .. Error! Bookmark not defined.

4.1.4.1 Harga Tempat Kos ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4.2 Pendapatan Orang Tua ... Error! Bookmark not

defined.

(5)

4.1.5.1 Hasil Uji Multikolinieritas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5.3 Uji Autokorelasi ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2.1 Analisis Regresi Secara Parsial (Uji t) ... Error!

Bookmark not defined.

(6)

4.2.3.1 Pengaruh Harga Tempat Kos terhadap Preferensi Mahasiswa ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3.1 Pengaruh Pendapatan Orang Tua terhadap Preferensi

Mahasiswa ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3.2 Pengaruh Gaya Hidup terhadap Preferensi Mahasiswa

... Error! Bookmark not defined. 4.2.4 Implikasi Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

(7)
(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap manusia untuk memenuhi kebutuhannya tidak terlepas dari kegiatan ekonomi, salah satunya adalah konsumsi barang dan jasa baik yang sifatnya primer, sekunder maupun tersier. Dumairy (1996, hlm.79) mengemukakan bahwa: Konsumsi merupakan kegiatan belanja barang dan jasa yang dilakukan oleh individu maupun rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari orang-orang yang melakukan pembelanjaan tersebut atau juga pendapatan yang dibelanjakan.

Jadi dengan kata lain konsumsi adalah kegiatan seseorang atau individu untuk menghabiskan nilai guna suatu barang ataupun jasa. Salah satu kebutuhan manusia yang mendasar dan harus terpenuhi selain makan dan minum adalah rumah atau tempat tinggal. Rumah atau tempat tinggal dijadikan kebutuhan primer atau pokok. Begitupun mahasiswa yang kebanyakan menuntut ilmu di perguruan tinggi yang berada diluar kota domisilinya, maka kos-kosan lah yang menjadi kebutuhan pokok selama mereka melakukan studi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995, hlm. 376) “Indekos adalah menumpang tinggal dan makan (dengan membayar); memondok, dengan membayar tiap tahun atau tiap bulannya”. Kebutuhan mahasiswa dalam memilih tempat kos merupakan salah satu bentuk dari kegiatan konsumsi, pada kegiatan konsumsi inilah mahasiswa dihadapkan untuk memilih tempat tinggal sementara (kos-kosan) dengan berbagai pertimbangan dan pilihan (preferensi) yang berbeda-beda dari setiap mahasiswa.

(9)

UNPAD, UIN dan UPI. Banyaknya mahasiswa yang membutuhkan tempat tinggal sementara dengan biaya yang efisien dan disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki tentu akan membuat masyarakat sekitar Bandung menjadikan rumah atau lahan kosong yang mereka miliki sebagai kos-kosan, salah satu diantaranya adalah daerah kawasan perguruan tinggi negeri Universitas Pendidikan Indonesia di Setiabudi Kota Bandung.

Mahasiswa yang kos di kawasan UPI adalah mayoritas mahasiswa yang berasal dari luar daerah Bandung. Bahkan tidak jarang mahasiswa yang berasal dari dalam Bandung memilih tempat kos untuk tinggal sementara karena jarak antara rumah dengan kampus tidak bisa untuk ditempuh dalam waktu yang singkat atau terlalu jauh. Berikut tabel 1.1 menunjukkan daerah-daerah tempat kosdan jumlah tempat kos di kawasan kampus UPI:

Tabel 1.1

Jumlah Tempat Kos di Kawasan Kampus UPI Tahun 2014

No Kelurahan Jumlah Pemilik

(10)

No Kelurahan Jumlah Pemilik

Sumber : Data lapang diolah

Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari masing-masing Kelurahan diatas, jumlah tempat kos di kawasan UPI memang tidak sedikit, mengingat banyaknya mahasiswa didaerah tersebut. Di Kelurahan Hegarmanah RW 06 RT 01 - RT 06 jumlah tempat kos mencapai 802 kamar kos dengan pemilik kos sebanyak 93 orang, di Kelurahan Gegerkalong RW 03 RT 01 - RT 05 mencapai 760 kamar kos dengan pemilik kos sebanyak 76 orang, di Kelurahan Ledeng RW 04 RT 01 - RT 06 jumlah tempat kos mencapai 585 kamar kos dengan pemilik kos sebanyak 64 orang,di Kelurahan Isola RW 05 RT 01 jumlah tempat kos sebanyak 364 kamar kos dengan pemilik kos sebanyak 26 orang.

(11)

Tabel 1.2

Pilihan Daerah Tempat Kos di Kalangan Mahasiswa

Desa/Kelurahan Frekuensi Persentase

Hegarmanah 2 13.3%

Gegerkalong 8 53.3%

Ledeng 4 26.7%

Isola 1 6.7 %

Jumlah 15 100 %

Sumber : Wawancara prapenelitian, data diolah

Pada tabel 1.2 diatas menujukkan bahwa mahasiswa memilih Kelurahan Gegerkalong sebagai tempat kos yaituse besar 53.3% lebih besar dibandingkan Kelurahan Hegarmanah yaitu 13.3%, Kelurahan Ledeng 26.7% dan Kelurahan Isola hanya 6.7 %. Tempat kos di Kelurahan-kelurahan tersebut memiliki jenis-jenis yang beragam mulai dari tempat kos menengah keatas dengan harga sewa tinggi serta menawarkan berbagai fasilitas, sampai menengah kebawah dengan harga sewa murah dan menawarkan fasilitas yang terbatas pun banyak terdapat di sekitar kawasan UPI sehingga menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki pilihan yang berbeda-bedadalam hal memilih tempat kos. Banyaknya tempat kos di kawasan kampus UPI akan memacu konsumen (mahasiswa) untuk lebih selektif dalam memilih tempat kos. Serta berdasarkan wawancara pra penelitian sebagian besar mahasiswa mengungkapkan bahwa tempat kos yang dipilihnya belum sesuai dengan yang diinginkan walaupun sebenarnya secara kebutuhan telah tercukupi. Sehingga dalam hal ini mahasiswa lebih mementingkan keinginan daripada kebutuhan yang sebenarnya.

(12)

sehingga timbulah preferensi konsumen. Arianty & Rohmana (2013, hlm. 3) mengemukakan bahwa:

Perilaku konsumen yaitu tingkah laku konsumen di pasaran dalam menentukan pilihan (preferensi) terhadap barang yang akan dibelinya dan preferensi konsumen yaitu suatu tindakan konsumen dalam memilih suatu barang sesuai dengan tingkat kebutuhannya.

Seorang individu dalam menentukam preferensinya selalu dipengaruhi beberapa faktor, berdasarkan hasil penyebaran angket pada 15 mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang menjadi sampel dalam pra penelitian ada beberapa faktor yang mempengaruhi mahasiswa UPI dalam memilih tempat kos di kawasan kampus UPI.

Tabel 1.3

Pertimbangan Harga (Sewa Tempat Kos) Bagi Mahasiswa UPI

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 9 60 %

Sumber : Angket pra penelitian, data diolah

(13)

baru atau masih di daerah yang sama. Kemudian selain harga, diduga mahasiswa juga mempertimbangkan pendapatan orang tua dalam memilih tempat kos, berikut tabel 1.4 menunjukkan persentase mengenai pertimbangan pendapatan orang tua mahasiswa UPI:

Tabel 1.4

Pertimbangan Pendapatan Orang Tua Mahasiswa UPI dalam Memilih Tempat Kos

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 7 46.67 %

Setuju 8 53.33 %

Ragu-ragu 0 0 %

Tidak Setuju 0 0 %

Sangat Tidak Setuju 0 0 %

Jumlah 15 100 %

Sumber : Angket pra penelitian, data diolah

(14)

Tabel 1.5

Persepsi Keterkaitan Gaya Hidup Mahasiswa UPI dengan Tempat Kos yang Dipilih

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat setuju 1 6.67 %

Setuju 6 40 %

Ragu-ragu 3 20 %

Tidak Setuju 4 26.67 %

Sangat Tidak Setuju 1 6.67 %

Jumlah 15 100 %

Sumber : Angket pra penelitian, data diolah

Dari tabel 1.5 diatas diketahui bahwa responden menjawab setuju dan sangat setuju terhadap tempat kos yang mereka pilih disesuaikan dengan gaya hidupnya dengan klasifikasi mewah, sedang-sedang saja, sederhana atau sangat sederhana sebanyak 6,67 % dan 40 % = 46,67%, sedangkan yang menjawab ragu-ragu sebesar 20% serta tidak setuju dan sangat tidak setuju sebesar 26,67 % dan 6,67 %= 33.33 %. Melihat persentase diatas dapat disimpulkan bahwaterdapat responden menyesuaikan tempat kos yang dipilihnya sesuai dengan gaya hidupnya yaitu sebesar 46,67 % sedangkan sisanya menjawab ragu-ragu dan tidak setuju.

(15)

memilih tempat kos. Judul yang diangkat adalah “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI MAHASISWA DALAM MEMILIH TEMPAT KOS DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA” (Survei pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia di Kelurahan Hegarmanah, Kelurahan Isola, Kelurahan Ledeng dan Kelurahan Gegerkalong).

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh harga tempat kos terhadap preferensi mahasiswa dalam memilih tempat kos di kawasan kampus UPI?

2. Bagaiamana pengaruh pendapatan orang tua terhadap preferensi mahasiswa dalam memilih tempat kos di kawasan kampus UPI?

3. Bagaimana pengaruh gaya hidup terhadap preferensi mahasiswa dalam memilih tempat kos di kawasan kampus UPI?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Mengetahui pengaruh harga tempat kos terhadap preferensi mahasiswa dalam memilih tempat kos di kawasan kampus UPI.

2. Mengetahui pengaruh pendapatan orang tua terhadap preferensi mahasiswa dalam memilih tempat kos di kawasan kampus UPI.

3. Mengetahui pengaruh gaya hidup terhadap preferensi mahasiswa dalam memilih tempat kos di kawasan kampusUPI.

1.3.2 Manfaat Penelitian

(16)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam pengembangan ilmu ekonomi khususnya mengenai faktor-faktor preferensi mahasiswa dalam memilih tempat kos.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Mahasiswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran serta informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi dalam memilih tempat kos bagi kalangan mahasiswa. Sehingga mahasiswa tidak keliru dan seseuai keinginan dalam memilih tempat kos. b. Bagi pemilik kos, memberikan informasi yang dapat dijadikan salah satu

acuan dan bahan untuk menentukan kebijakan yang akan diambil pemilik kos dalam hal menarik perhatian konsumen yang akan bertempat tinggal di kosan tersebut.

c. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan, informasi

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Arikunto (2010, hlm.118) “objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian”. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah preferensi mahasiswa sebagai variabel terikat (Y), harga tempat kos sebagai variabel bebas (X1), pendapatan orang tua

sebagai variabel bebas (X2), dan gaya hidup mahasiswa sebagai variabel bebas

(X3). Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini, yaitu Mahasiswa UPI di

Kelurahan Gegerkalong, Kelurahan Hegarmanah, Kelurahan Isola dan Kelurahan Ledeng.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji hipotesis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei eksplanatori (explanatory methode) yaitu suatu metode penelitian yang menjelaskan hubungan antar variabel dengan menggunakan pengujian hipotesis.

“Penelitian survei merupakan suatu penelitian yang pada umumnya digunakan untuk mengumpulkan data yang luas dan banyak” (Arikunto, 2010, hlm. 153). Tujuan dari penelitian explanatory adalah menjelaskan atau menguji hubungan antar variabel yang diteliti.

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

(18)

kemudian ditarik kesimpulannya. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 2.511 orang, yaitu mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang kos di kawasan kampus Universitas Pendidikan Indonesia yaitu Kelurahan Hegarmanah, Kelurahan Ledeng, Kelurahan Isola dan Kelurahan Gegerkalong.

3.3.2 Sampel

Menurut Arikunto (2010, hlm. 174) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.Sedangkan Riduwan dan Kuncoro (2010, hlm. 40) mengatakan bahwa “sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti”. Sampel dalam penenitian ini yaitu sampel yang diambil dari populasi karena banyaknya jumlah populasi dan waktu yang terbatas, maka untuk menentukan ukuran sampel mengunakan teknik pengambilan sampel dengan rumus dari Taro Yamane dari Rakhmat yang dikutip oleh Riduwan (2012:71) sebagai berikut:

n = N. d +N

Keterangan :

n : ukuran sampel keseluruhan N : ukuran populasi sampel

d : tingkat presisi yang diharapkan

maka:

n = N. d +N

n = . ,. +

n = , +.

n = .,

(19)

Dari perhitungan diatas, diperoleh hasil bahwa sampel konsumen (mahasisiwa UPI) yang kos di kawasan UPI yaitu Kelurahan Hegarmanah RW 06, RT 01-RT 06, Kelurahan Ledeng RW 03 RT 01-RT 04, Kelurahan Isola RW 05 RT 01 dan Kelurahan Gegerkalong RW 03-RT 01-RT 05 sebanyak 345 orang, dari populasi sebanyak 2.511 orang.

Dalam penarikan sampel dilakukan perhitungan secara proporsional sebagai berikut:

Tabel 3.1

Sampel Mahasiswa di Kawasan Kampus UPI

No Kelurahan RW/RT

(20)

pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Selanjutnya sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data.

Dengan demikian, penulis megambil sebagian sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa UPI yang masih aktif kuliah dan kos di kawasan kampus UPI yaitu Kelurahan Hegarmanah, Kelurahan Ledeng, Kelurahan Isola dan Kelurahan Gegerkalong yang secara kebetulan bertemu dengan penulis dan dianggap cocok sebagai sumber data pada saat peulis melakukan penelitian.

3.4 Operasional Variabel

“Operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan makna variabel yang sedang diteliti” (Riduwan & Kuncoro, 2010, hlm. 182).Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dalam penelitian ini terlebih dahulu setiap variabel didefinisikan, kemudian dijabarkan melalui operasional variabel. Hal ini dilakukan agar setiap variabel dan indikator penelitian dapat diketahui skala pengukurannya secara jelas. Operasional variabel penelitian secara rinci diuraikan pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.2 Operasional Variabel

No Variabel Konsep Teoritis Indikator Skala

(21)
(22)

No Variabel Konsep Teoritis Indikator Skala

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer. Data diperoleh dari responden dengan cara menyebar angket (kuesioner).

Langkah-langkah penyusunan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara: 1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.

2. Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner

(23)

4. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk menentukan teknik analisisnya.

Sedangkan untuk data sekunder teknik pengumpulan data diperoleh secara tidak langsung dari arsip-arsip dan dokumen-dokumen yang dimiliki oleh instansi.

3.6 Teknik Pengolahan Data

Setelah diperoleh keterangan dan data yang lengkap maka langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengolahan data. Adapun langkah – langkahnya sebagai berikut:

1. Penyusunan data

Semua data yang sudah ada dikumpulkan untuk mempermudah dan mengetahui apakah data yang dibutuhkan sudah lengkap atau belum lengkap.

2. Klasifikasi data

Mengelompokkan dan memilih data berdasarkan klasifikasi tertentu yang teah dibuat dan ditentukan oleh peneliti.

3. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan untuk mengkaji hipotesis yang telah dirumuskan.Data yang bersifat ordinal diolah dengan menggunakan MSI (Methods of Succesive Interval.

4. Interpretasi Hasil Pengolahan Data

Menginterpretasikan hasil analisis data kemudian menarik suatu kesimpulan yang berisikan intisari dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian dan membuat rekomendasinya.

3.7 Instrumen Penelitian

(24)

mempengaruhi preferensi mahasiswa dalam memilih tempat kos di kawasan kampus Universitas Pendidikan Indonesia.

Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert. Dengan menggunakan skala likert, setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan positif dan negatif. Jawaban setiap item instumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Untuk

keperluan analisis kuantitatif maka jawaban itu dapat diberi skor sebagai berikut :

1. Sangat setuju/selalu (positif) skor = 5

2. Setuju/sering (positif) skor = 4

3. Ragu-ragu/kadang-kadang (netral) skor = 3 4. Tidak setuju/hampir tidak pernah (negatif) skor = 2 5. Sangat tidak setuju/tidak pernah (negatif) skor = 1

Agar hipotesis yang telah dirumuskan dapat diuji maka diperlukan pembuktian melalui pengolahan data yang telah terkumpul. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data ordinal. Sebelum data dimasukan ke dalam analisis regresi, terlebih dahulu data yang bersifat ordinal yaitu X3 (gaya

hidup) dan Y (preferensi mahasiswa) diubah menjadi interval dengan menggunakan MSI dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Untuk butir tersebut berupa banyak orang yang mendapatkan (menjawab) skor 1,2,3,4,5 yang disebut frekuensi.

b) Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P).

c) Tentukan proporsi kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya.

d) Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk setiap kategori.

e) Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel ordinat distribusi normal.

(25)

SV= (Density of Lower Limit) – (Density at Upper Limit) (Area Bellow Upper Limit) – (Area Bellow Lower Limit)

g) Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus: Y = SV + (1+ |SV min|)

Dimana nilai k = 1 + |SV min|

Selanjutnya agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya maka alat ukur tersebut harus valid dan reliabel. Untuk itu angket yang diberikan kepada responden dilakukan 2 (dua) macam tes, yaitu tes validitas dan tes reliabilitas.

3.7.1 Uji Validitas

Menurut Arikunto (2010, hlm. 211) “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut :

r = N ∑ XY − ∑ X ∑ Y

√{N ∑ X − ∑ X }{N ∑ Y − ∑ Y }

(Arikunto, 2010, hlm. 213)

Dengan menggunakan taraf signifikan

= 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden dimana :

rhitung > r 0,05 = valid

rhitung r 0,05 = tidak valid.

(26)

Arikunto (2010, hlm. 221) mengungkapkan bahwa “reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu”. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik, tidak bersifat tendesius, dapat dipercaya, datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya hingga berapa kali pun diambil, hasilnya akan tetap sama. Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus alpha dari Cronbach sebagaimana berikut:

r = (k − )k −∑ σ σ

(Arikunto, 2010, hlm. 239)

Keterangan :

� = reliabilitas instrument k = banyaknya butir pertanyaan ∑ �� = jumlah varians butir

�� = varians total

Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi pada

= 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrumen tidak reliabel.

3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.8.1 Teknik Analisis Data

(27)

= � + � + � + � + �

Keterangan :

Y = Preferensi Mahasiswa β0 = Konstanta regresi

β1 = Koefisien regresi X1

β2 = Koefisien regresi X2

β3 = Koefisien regresi X3

X1 = Harga

X2 = Pendapatan Orang Tua

X2 = Gaya Hidup

(28)

3.8.2 Pengujian Hipotesis 3.8.2.1 Uji R2

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan variabel independen (X1, X2, X3) terhadap variabel dependen (Y) dengan

ketentuan sebagai berikut:

a) Jika nilai semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel semakin erat atau baik

b) Dan sebaliknya jika nilai semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel kurang erat atau baik

Rumus yang digunakan adalah:

= � , ∑ � �+ � , ∑ � � �

3.8.2.2 Uji t (Uji Hipotesis Parsial)

Uji t dilakukan guna mengetahui tingkat signifikasi secara statistik dari pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kriteria pengujian hipotesis yang digunakan adalah dengan menggunakan α = 0,05 dan degree of freedom (df) n-k. Uji t bisa dihitung sebagai berikut:

� = �

Cara pengujiannya dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel.Adapun kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

a) Hipotesis

H0 : secara parsial tidak terdapat pengaruh X1, X2, X3 terhadap Y

Ha : secara parsial terdapat pengaruh X1, X2,X3 terhadap Y

b) Keputusan menolak dan menerima H0 adalah sebagai berikut :

(29)

2. Jika nilai t hitung < nilai t tabel maka Ho diterima dan menolak Ha, artinya variabel itu tidak signifikan.

3. Jika –t hitung < - t tabel maka Ho ditolak dan menerima Ha, artinya variabel itu signifikan.

4. Jika –t hitung > -t tabel maka Ho diterima dan menolak Ha, artinya variabel itu tidak signifikan.

3.8.3 Uji Asumsi Klasik 3.8.3.1 Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa variabel atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Multikolinieritas merupakan salah satu bentuk pelanggaran terhadap asumsi model regresi linier klasik karena bisa mengakibatkan estimator OLS memiliki :

1) Kesalahan baku sehingga sulit mendapatkan estimasi yang tepat

2) Akibat poin satu, maka interval estimasi akan cenderung lebih lebar dan nilai hitung statistik uji t akan kecil sehingga membuat variabel indevenden secara statistik tidak signifikan mempengaruhi variabel independent.

3) Walaupun secara individu variabel independent tidak berpengaruh terhadap variabel dependen melalui uji statistik t, namun nilai koefisien determinasi masih relatif tinggi.

Menurut Rohmana (2010, hlm. 143) untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam suatu model OLSdapat dilakukan beberapa cara berikut ini :

1) Dapat diduga model terkena multikolinieritas pada saat nilai R2 tinggi tetapi hanya sedikit variabel independen yang signifikan.

2) Dengan menghitung koefisien korelasi antar variabel independen. Apabila koefisiennya rendah maka tidak terdapat multikolinieritas.

(30)

4) Dengan Tolerance (TOL) dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila VIF > 10 maka ini menunjukan kolinearitas tinggi atau adanya multikolinieritas.

Jika data terkena multikolinieritas, maka dapat disembuhkan dengan 2 cara yaitu: 1. Tanpa ada perbaikan, masalah mutikolinieritas terkait dengan masalah sampel,

jadi untuk menyembuhkannya bisa dengan cara menambah jumlah sampel, maka ada kemungkinan data akan terbebas dari masalah multikolinieritas. 2. Dengan perbaikan

Tindakan perbaikan yang dapat dilakukan apabila terdapat multikolinieritas serius yaitu:

- Informasi Apriori

- Menghilangkan Variabel Independen

- Menggabungkan Data Cross- Section dan Data Time Series - Transformasi Variabel

3.8.3.2 Heteroskedastisitas

Salah satu asumsi pokok lain dalam model regresi linier klasik ialah bahwa varian dari setiap kesalahan pengganggu Ɛi untuk variabel-variabel bebas

yang diketahui merupakan suatu bilangan konstan dengan symbol 2. Inilah yang disebut sebagai asumsi homoskeditas (Rohmana, 2010, hlm. 158).

Konsekuensi logis dari adanya heteroskedastis adalah menjadi tidak efisiennya estimator OLS akibat variansnya tidak lagi minimum. Pada akhirnya dapat menyesatkan kesimpulan, apalagi bila dilanjutkan untuk meramalkan.

(31)

Apabila data kita terkena penyakit heteroskedastisitas, maka estimator yang d5iperoleh tidak akan BLUE lagi. Tapi hanya akan bersifat LUE (Linier Unbiased Estimator). Hal ini bisa disembuhkan antara lain dengan cara

(Rohmana, 2010, hlm. 184) :

- Metode WLS (Weighted Least Square), metode ini dilakukan dengan cara membagi persamaan OLS biasa dengan .

- Metode White, penyembuhan dengan metode ini sudah disediakan oleh aplikasi eviews.

- Metode Transformasi, metode ini lebih menggunakan cara coba-coba yaitu mengubah persamaan dengan cara yang konsisten agar masalah heteroskedastisitas

3.8.3.3 Autokorelasi

Asumsi penting lainnya yang akan diuji dalam penelitian ini adalah uji autokorelasi. Autokorelasi adalah hubungan antara residual satu observasi dengan residual observasi lainnya. Ada beberapa penyebab munculnya autokorelasi, diantaranya adalah :

1) Kelembaman (Inertia)

2) Terjadi bias dalam spesifikasi 3) Fenomena sarang laba-laba 4) Beda kala (time lags)

5) Kekeliruan memanipulasi data

6) Data yang dianalisis tidak bersifat stasioner

Konsekuensi adanya autokorelasi menyebabkan hal-hal berikut:

1) Parameter yang diestimasi dalam model regresi OLS menjadi bias dan varian tidak minim lagi sehingga koefisien estimasi yang diperoleh kurang akurat dan tidak efisien.

2) Varians sampel tidak menggambarkan varians populasi, karena diestimasi terlalu rendah (underestimated) oleh varians residual taksiran.

(32)

4) Uji t tidak akan berlaku, jika uji t tetap disertakan maka kesimpulan yang diperoleh pasti salah.

Ada beberapa cara untuk mendeteksi autokorelasi pada model regresi antara lain dengan uji Durbion Watson (Durbin Watson d test), uji Breusch-Godfrey (Breusch-Breusch-Godfrey test) untuk autokorelasi berorde tinggi.

Salah satu penentuan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat Uji Durbin Watson bisa digambarkan sebagai berikut :

Tabel 3.3

Uji Statistik Durbin-Watson d

Nilai Statistik d Hasil

0  d  dL Menolak hipotesisi nol; ada autokorelasi positif

dL d  dU Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan

dU d  4  dU Menerima hipotesis nol; tidk ada autokorelasi

positif/negatif

4  dU  d  4  dL Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan

4  dL d  4 Menolak hipotesisi nol; ada autokorelasi positif

Autokorelasi Autokorelasi

positif negatif

Ragu-ragu Tidak ada Ragu-ragu autokorelasi

0 dL du 4 – du 4 – dL 4

(33)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari hasil pembahasan tentang pengaruh harga tempat kos, pendapatan orang tua dan gaya hidup terhadap preferensi mahasiswa dalam memilih tempat kos dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Harga tempat kos berpengaruh negatif terhadap preferensi mahasiswa. Artinya semakin tinggi harga tempat kos, maka tingkat preferensi mahasiswa dalam memilih tempat kos akan menurun.

2. Pendapatan orang tua berpengaruh positif terhadap preferensi mahasiswa. Artinya semakin tinggi pendapatan orang tua mahasiswa, maka tingkat preferensi mahasiswa dalam memilih tempat kos akan semakin tinggi pula. 3. Gaya hidup berpengaruh positif terhadap preferensi mahasiswa. Artinya

semakin tinggigaya hidup seseorang, maka tingkat preferensi dalam memilih tempat kos akan semakin tinggi pula.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang diperoleh, ada beberapa saran yang dapat direkomendasikan, yaitu sebagai berikut:

1. Sebelum memilih tempat kos sebaiknya mengetahui informasi-informasi mengenai tempat kos yang akan dipilih seperti biaya sewa, kondisi tempat kos yang layak atau tidak, kondisi air dan listrik serta lingkungan sekitar. Sehingga tempat kos yang yang dipilih telah sesuai dengan kebutuhan anda. 2. Memilih tempat kos disesuaikan dengan keadaan ekonomi keluarga, jangan

(34)

3. Memilih tempat kos di sesuaikan dengan kebutuhan. Artinya memilih tempat kosjangan karena terpengaruhi oleh teman-teman dan lingkungan yang membawa kearah gaya hidup yang tinggi, tetapi memilih tempat kos yang cukup dan bisa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama kos.

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Alma, B. (1998). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, S. (edisi revisi 2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Abdullah, N.S. (1993). Pengantar Ilmu Ekonomi Forum Pengkajian dan Pengembangan Pendidikan dan Koperasi. Bandung: Program Pendidikan

Koperasi FPIPS IKIP.

Ahman, E. & Rohmana, Y. (2007). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Bandung: Rizqi Press.

Dumairy.(1996). Perekonomian Indonesia. Jakarta : Erlangga.

Dwiastuti, R., Shinta, A., & Isaskar, R. (2012). Ilmu Perilaku Konsumen. Malang: UB Press

Joesron, T.S. & Fathorrazi, M. (2012). Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kelana, Said. (1994). Ekonomi Mikro. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kotler, P. & Kevin L.K. (2007). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks.

Miller, R.L & Meiners, R.E.(1993). Teori Ekonomi Mikro Intermediate. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mowen, J.C. & Minor M. (2002). Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga. Nicholson, W. (1995). Teori Mikroekonomi. Jakarta: Binarupa Aksara. Pindyck, R. & Rubinfield, D.L. (2003). Mikro Ekonomi. Jakarta: Indeks

Rahardja, P & Manurung, M. (2010). Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Riduwan.(2012). Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.

(36)

Rohmana, Y. 2010. Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI.

Salvatore, D. (1992). Teori Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga

Samuelson, P.A & William, D.N. (2003). Ilmu Mikroekonomi. Jakarta: Media Global Edukasi.

Simamora, B. (2004). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sumarwan, U. (2004). Perilaku konsumen, teori dan penerapannya dalam pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Suryani, T. (2008). Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. Cetakan ke-16, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tjiptono, Fandy. 2000. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi.

Sumber Jurnal :

Arianty, D. & Rohmana, Y. (2013). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen Provider Indosat di Perguruan Tinggi Negeri Kota Bandung (Analysis Of The Factors Affecting Consumer Preferences for Provider Indosat In Higher Education Student Affairs Bandung). Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia. Hlm. 1-12. Diakses pada tanggal 5 April 2014, dari http://jurnal.upi.edu/file/Faktor

faktor_Yang_Mempengaruhi_Preferensi_Konsumen_Provider_Indosat_di_ Perguruan_Tinggi_Negeri_Kota_Bandung.pdf.

Lestiono, E.A & Santoso, Thomas. (2013). Studi Deskriptif tentang Faktor – Faktor yang Dipertimbangkan Oleh Mahasiswa Universitas Kristen Petra dalam Memilih Kos di Surabaya.Volume 2, No.1. Hlm. 1-17. Diakses pada

tanggal 12Desember 2014, dari

http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/manajemen-perhotelan/article/view/950.

(37)

Maryati, W.R. Pengaruh pendapatan, gaya hidup dan konsep diri Terhadap Keputusan Pembelian Produk Prabayar Simpati Di Kebumen. Hlm. 1-8.

Diakses pada tanggal 15 Oktober 2014, dari

http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/segmen/article/view/364.

Rachmawati, S. (2013). Analisis Preferensi Mahasiswa Dalam Pemilihan Tempat Kos (Studi : Kawasan Kos di Kelurahan Ketawanggede dan Kelurahan Sumbersari, Kota Malang)”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya. Hlm. 1-15. Diakses pada tanggal 13 Maret 2014, dari http://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/view/846/772.

Susanto, A.S. (2013). Membuat Segmentasi Berdasarkan Life Style (Gaya Hidup).Jurnal JIBEKA, Volume 7, No. 2. Hlm. 1-6. Diakses pada tanggal

15 Oktober 2014, dari

http://lp3m.asia.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/Angga.

Sumber Internet :

http://id.wikipedia.org/wiki/Harga. Diakses pada tanggal 20 Mei 2014. www.bandung.go.id.Diakses pada tanggal 18 Agustus 2014.

Sumber Lainnya :

Aisyah, I. (2011). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen.(Skripsi). FPEB, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Kusuma, H.B.H. (2014). Analisis Preferensi Konsumen terhadap Perumahan Sederhana dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya di Kota Semarang.(Tesis). Fakultas Ekonomika Dan Bisnis, Universitas Dipenogoro, Semarang. Diakses pada tanggal 12 Desember 2014, dari Http://Eprints.Undip.Ac.Id/43902//.

Majid, Abdul. (2010). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen Produk Handphone Merek Nokia pada Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor. (Skripsi). Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian

Bogor. Diakses pada tanggal 5 April 2014, dari

http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/60201.

Nainggolan, I.S. (2013). Tinjauan Pustaka Gaya Hidup. Universitas Sumatera

Utara. Diakses pada tanggal 12 Desember 2014, dari

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/38513/3/chapter%20ii.pdf

(38)

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (Edisi kedua 1995). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Putri, E.B.P. (2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Preferensi Konsumen Street Food pada Mahasiswa Universitas Gadjah Mada. (Tesis). Program pasca sarjana Fakultas kedokteran, Universitas gadjah mada, Yogyakarta.

Suherwin, S & Afifuddin, S.(2012). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Crude Palm Oil (CPO) dunia. (Tesis). Sekolah Pasca Sarjana. Universitas Sumatera Utara, Medan. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2014, dari

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Tempat Kos di Kawasan Kampus UPI Tahun 2014
Tabel 1.2 Pilihan Daerah Tempat Kos di Kalangan Mahasiswa
Tabel 1.3 Pertimbangan Harga (Sewa Tempat Kos) Bagi Mahasiswa UPI
Tabel 1.4 Pertimbangan Pendapatan Orang Tua Mahasiswa UPI dalam Memilih
+5

Referensi

Dokumen terkait

Untuk Kelulusan Praktikum Mata Kuliah Biokimia (104I1103) Pada Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar.. LABORATRIUM KIMIA DAN MAKANAN TERNAK

[r]

And whereas the luminance values always match between a Lightroom curve and a Photoshop curve in Normal mode (using the test method described here), the Luminosity mode

What is the value of ending inventory of joint (main) products. $9,000 total

Memberikan kesempatan kepada pemustaka untuk memberi informasi berupa komentar, tinjauan, kritik dll yang berkaitan dengan bahan koleksi perpustakaan. P10 RSS Feed

test Tes tulisan Mampu memuedakan kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin serta mampu menjelaskan mekanisme kerja hormon denoan uenar dan

Untuk melaksanakan ketentuan Pasa l 44 ayat (3) UndangUndang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Standar

Hasil yang didapat bahwa hygiene tenaga pengolah makanan dan sanitasi sarana fisik sudah cukup baik, hanya saja ada beberapa yang masih tidak sesuai dengan standar,