• Tidak ada hasil yang ditemukan

Deskripsi dan Klasifikasi Tanah pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Deskripsi dan Klasifikasi Tanah pdf"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KLASIFIKASI TANAH

Tanah merupakan material yang sangat bervariasi sifat-sifat teknisnya. Perbedaan sifat-sifat inilah yang menjadi landasan dilakukannya klasifikasi tanah. Sistem klasifikasi tanah adalah ilmu yang mempelajari cara-cara membedakan sifat-sifat tanah satu sama lain, dan mengelompokkan tanah ke dalam kelas-kelas tertentu berdasarkan atas kesamaan sifat yang dimiliki. Sistem klasifikasi tanah dapat juga diartikan sebagai suatu sistem pengaturan beberapa jenis tanah yang berbeda-beda tapi mempunyai sifat yang serupa ke dalam kelompok-kelompok dan subkelompok-subkelompok berdasarkan pemakaiannya.

A. Sistem Klasifikasi Tanah

Terdapat beberapa sistem klasifikasi tanah yang digunakan sebagai pedoman dalam mendeskripsi tanah. Sistem-sistem tersebut antara lain :

1. USDA (United States Department of Agriculture)

2. AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials) 3. USCS (Unified Soil Classification System)

4. Sistem Klasifikasi Tanah Nasional (Dudal & Soepraptohardjo, 1957; Soepraptohardjo, 1961),

5. Sistem FAO/UNESCO.

6. BSCS (British Soil Classification System)

Sistem-sistem inilah yang sering digunakan dalam proses pendeskripsian tanah.

1. USDA (United States Department of Agriculture)

Pada tahun 1960, United State Department of Agriculture (USDA) memperkenalkan sistem klasifikasi tanah yang baru yang disebut Comprehensive System atau Soil Taxonomy. Sistem klasifikasi tanah ini lebih banyak menekankan pada morfologi dan kurang menekankan pada faktor-faktor pembentuk tanah.

Sistem klasifikasi tanah berdasarkan tekstur tanah, distribusi ukuran butir dan plastisitas tanah menurut United State Department of Agriculture (USDA) adalah (Fatal, 2006) :

(2)

Gambar 1. Segitiga Taksonomi Tanah

Soil Taxonomy (USDA, 1975) menggunakan 6 kategori yaitu ordo, sub ordo, great group, sub group, family dan seri.

a. Ordo, Ordo tanah dibedakan berdasarkan ada tidaknya horizon penciri serta jenis (sifat) dari horison penciri tersebut.

b. Sub Ordo Tanah, Sub-ordo tanah dibedakan berdasarkan perbedaan genetic tanah, misalnya: ada tidaknya sifat-sifat tanah yang berhubungan dengan pengaruh: (1) air, (2) regim kelembaban, (3) bahan iduk utama, dan (4) vegetasi. Untuk tanah ordo histosol (tanah organik) yang digunakan adalah tingkat pelapukan dari bahan organic pembentuknya: fibris, hemis, dan safris. c. Great Group Tanah, great grup dibedakan berdasarkan perbedaan: (1) jenis, (2)

tingkat perkembangan, (3) susunan horison, (4) kejenuhan basa, (5) regi suhu, dan (6) kelembaban, serta (7) ada tidaknya lapisan-lapisan penciri lain, seperti: plinthite, fragipan, dan duripan.

d. Sub Group Tanah, sub grup dibedakan berdasarkan: (1) sifat inti dari great group dan diberi nama Typic, (2) sifat-sifat tanah peralihan ke: (a) great group lain, (b) sub ordo lain, dan (c) ordo lain, serta (d) ke bukan tanah.

(3)

f. Seri Tanah, bagian ini dibedakan berdasarkan: (1) jenis dan susunan horison, (2) warna, (3) tekstur , (4) struktur , (5) konsistensi, (6) reaksi tanah dari masing-masing horison, (7) sifat-sifat kimia tanah lainnya, dan (8) sifat-sifat mineral dari masing-masing horison. Penetapan pertama kali kategori Seri tanah dapat digunakan nama lokasi tersebut sebagai penciri seri.

2. AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials)

Gambar 2. Tahapan Deskripsi Dengan Sistem AASHTO

Klasifikasi tanah dengan cara AASHTO ini mempunyai tujuan agar kita dapat dengan mudah memilih material tanah untuk konstruksi subgrade. Pemilihan tanah tersebut, tentunya didasarkan atas hasil uji tanah dan apabila kita telah mempunyai pengalaman lapangan dalam pembuatan konstruksi subgrade maka pemilihan tanah sangat mudah dilakukan. Menurut sistim ini tanah dibagi menjadi 7 kelompok, dan diberi nama dari A-1 sampai A-7. Semakin kecil angkanya, semakin baik untuk subgrade sebaliknya semakin besar angkanya semakin jelek untuk subgrade. Kecuali pada tanah dalam group A-3, lebih baik dari pada tanah dalam group A-2 sebagai subgrade.

3. USCS (Unified Soil Classification System)

(4)

Gambar 3. Tahapan Pendeskripsian Tanah Sistem USCS

Dalam USCS , suatu tanah diklasifikasikan ke dalam dua kategori utama yaitu: a. Tanah berbutir kasar (coarse-grained soils) yang terdiri atas kerikil dan pasir

yang mana kurang dari 50% tanah yang lolos saringan No. 200 (F200 < 50). Simbol kelompok diawali dengan G untuk kerikil (gravel) atau tanah berkerikil (gravelly soil) atau S untuk pasir (sand) atau tanah berpasir (sandy soil).

b. Tanah berbutir halus (fine-grained soils) yang mana lebih dari 50% tanah lolos saringan No. 200 (F200 ≥ 50). Simbol kelompok diawali dengan M untuk lanau anorganik (anorganic silt), atau C untuk lempung anorganik (anorganic clay), atau O untuk lanau dan lempung organik. Simbol Pt digunakan untuk gambut (peat), dan tanah dengan kandungan organik tinggi. Simbol lain yang digunakan untuk klasifikasi adalah W untuk gradasi baik (well graded), P gradasi buruk (poorly graded), L plastisitas rendah (low plasticity) dan H plastisitas tinggi (high plasticity).

4. Sistem FAO/UNESCO

(5)

kriteria-kriteria horison penciri pada Taksonomi Tanah dan sebagian dari sistem klasifikasi tanah ini.

Adapun beberapa nama dan sifat tanah dalam kategori Great Group menurut sistem FAO/UNESCO sebagai berikut : Fluvisol , Gleysol , Regosol , Lithosol, Arenosol, Rendzina, Ranker, Andosol, Solonet, Yermosol, Xerolsol, Kastanozem, Chernozem, Phaeozem, Greyzem, Cambisol, Luvisol, Podzoluvisol, Podsol, Planosol, Acrisol, Nitosol, Ferrasol, dan Histosol.

B. BSCS (British Soil Classification System)

Selain sistem USCS, USDA, AASHTO, dan FAO/Unesco, terdapat pula salah satu sistem pendeskripsian tanah yang sering digunakan, yaitu British Standard atau British Soil Classification System. Ada beberapa hal yang menjadi tolak ukur atau dasar-dasar dalam mendeskripsi tanah dengan BS (British Standart), antara lain :

a. Rapat Massa Relatif

Rapat massa relative suatu tanah diperoleh dari pengujian di lapangan. Jika tidak dilakukan pengujian terhadap sampel, maka deskripsi rapat massa tidak dapat dicantumkan. Pengujian yang sederhana terhadap tanah adalah tanah yang mudah disekop berarti tanah tersebut memiliki rongga-rongga sehingga tidak padat atau longgar dan demikian pula sebaliknya. Adapaun ukuran-ukuran deskripsi rapat massa relative antara lain, very soft, soft, firm, stiff, very stiff, dan hard.

b. Fabric atau fissuring (Hubungan antara butir-butir penyusun tanah)

Kemas atau fabric adalah hubungan antara butir-butir penyusun tanah. Terdapat 2 kemungkinan, yaitu kemas tertutup dan kemas terbuka. Kemas tertutup berarti butir-butir penyusun saling bersentuhan atau bersinggungan karena ukuran butir-butir yang relative sama. Kemas terbuka berarti diantara butir-butir penyusun tanah, masih terdapat ukuran butir yang lebih halus dari yang lainnya sehingga tidak saling bersentuhan. Untuk melihat kemas ini, dapat dilakukan dengan memotong secara vertikal dan tegak lurus terhadap bidang datar tanah. Celah-celah tersebut harus diperiksa untuk memastikan adanya butiran-butiran yang berbeda ukuran atau lebih halus.

c. Warna

(6)

d. Subsidiary Constituents

Dalam prakteknya sangat sulit untuk memperkirakan konstituen sekunder tanah dengan mata dan dengan perasaan, dan terutama di tanah kohesif. Presentasi materi sekunder ini tidak lebih dari 10%. Dalam tanah granular, materi sekunder ini penting untuk diketahui karena permeabilitas tanah granular didominasi oleh materi-materi sekunder yang halus ini.

e. Bentuk Butir

Bentuk butir dalam mendeskripsi tanah sangat mudah pada ukuran butir kerikil dan pasir. Bentuk butir ini didasarkan pada kebundaran butir yang terkandung pada tanah. Terdapat beberapa ukuran dalam bentuk butir, yaitu rounded, subrounded,

subangular,dan angular.

f. PRINCIPAL SOIL TYPE

Kebanyakan tanah akan terdiri dari berbagai ukuran partikel yang berbeda, beberapa di antaranya mungkin kohesif. Jenis penyusun butiran tanah yang utama adalah batu-batu, berbatu, kerikil, pasir atau lumpur yang dianggap mewakili secara umum tipe-tipe tanah. Adapun ukuran-ukuran dalam tipe-tipe tanah antara lain: clay,

boulders, cobbles, gravel, sand, silt,

g. Keterangan Rinci Tentang Kemas (Fabric) dan Materi Tambahan

Keterangan yang lebih detail mengenai kemas dan materi-metri penyusun tambahan dapat ditambahkan dalam klasifikasi jika terdeteksi pada saat melakukan pengujian sampel di lapangan maupun di laboratorium.

h. Sumber Geologi Tanah

Dalam klasifikasi BS, juga diberikan salah satu keterangan mengenai asal mula tanah yang ditemukan atau jenis tanah pertama kali ditemukan. Jika sumber geologi tanah tidak diketahui, maka tidak akan menjadi masalah.

i. Simbol Klasifikasi Tanah

Sebagai opsi tambahan, dalam mendeskripsi tanah juga dapat diberikan symbol-simbol klasifikasi tanah yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

C. Klasifikasi dan Deskripsi Sampel Tanah

(7)

No. Sampel : 01

Tanggal : 08 Februari 2015 Cuaca : Gerimis

Lokasi : Perumahan Dosen Unhas Tamalanrea

Deskripsi : British Standard atau BSCS (British Soil Classification System) Klasifikasi : Firm (a) dark brown (c) subrounded (e) SAND and SILT (f)

Gambar

Gambar 1. Segitiga Taksonomi Tanah
Gambar 2. Tahapan Deskripsi Dengan Sistem AASHTO
Gambar 3. Tahapan Pendeskripsian Tanah Sistem USCS

Referensi

Dokumen terkait

Berat jenis tanah (specific gravity) ... Batas-batas Atterberg ... Analisa saringan ... Klasifikasi tanah ... Nilai aktivasi mineral lempung ... Sifat-sifat Mekanis

Profil tanah lereng atas sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa tanah pada profil ini mempunyai sifat tanah andik yang ditemukan pada kedalaman 0 ± 55 cm,

Andisol : Tanah lain yang mempunyai lapisan dengan sifat andik setebal 35 cm atau lebih pada kedalaman kurang dari 60 cm.. Spodosol : Tanah lain yang memiliki horizon

Dari beberapa sampel pengujian sifat fisik tanah yang telah dilakukan di Laboratorium Teknik Universitas Batanghari dalam menentukan klasifikasi tanah dan telah

Setiap tanah mempunyai sifat-sifat yang khas yang merupakan hasil karya faktor- faktor pembentuk tanah ini, maka setiap jenis tanah akan menampakkan profil yang

Dalam pertanian, tanah dapat diartikan lebih khusus yaitu sebagai media tumbuhnya tanaman darat.Tanah berasal dan hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa-sisa bahan

Susunan Horison Jenis Tanah Sifat Penciri Macam Tanah Macam Tanah ABtC MEDITERAN Mempunyai plintik di dalam 125 cm dari permukaan Mediteran Plintik Mp Ciri hidromorfik di dalam 50 cm

Metode USCS Klasifikasi tanah sistem ini diajukan pertama kali oleh Casagrande dan selanjutnya dikembangkan oleh United State Bureau of Reclamation USBR dan United State Army Corps of