KONSEP & SISTEM
PELAYANAN KESEHATAN
KONSEP & SISTEM
PELAYANAN KESEHATAN
• Pelayanan Kesehatan adalah:
Setiap upaya yang dilaksanakan sendiri
atau secara bersama2 dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta
memulihkan dan meningkatkan kesehatan
perorangan , keluarga, kelompok maupun
masyarakat
PENDAHULUAN
PELAYANAN
KES DASAR
PELAYANAN
KES STRATA PERTAMA
STRUKTUR PELAYANAN KES
STRATA PERTAMA STRATA KEDUA STRATA KETIGA MASYARAKAT/ KELUARGAUKP
UKM
RSUP, RS VERTIKAL,RSUD, BALAI KES MASY, PREKTEK SPESIALIS
PELAYANAN KES STRATA
PERTAMA
UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
(
Promotif. Preventif, Curatif & Rehabilitatif) RAWAT JALAN TINGKAT PERTAMA RAWAT INAP TINGKAT PERTAMA
PERSALINAN
PERTOLONGAN GAWAT DARURAT
PELAYANAN KES STRATA
PERTAMA
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
PROMOSI KESEHATAN
KES IBU DAN ANAK
PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN PENY MENULAR
KESEHATAN LINGKUNGAN
PERBAIKAN GIZI
PEMBAGIAN PELAYANAN
KESEHATAN
PELAYANAN KESEHATAN
(HEALTH SERVICES)
PELAYANAN KESEHATAN
(HEALTH SERVICES)
PELAYANAN KEDOKTERAN
(MEDICAL SERVICSES)
PELAYANAN KEDOKTERAN
(MEDICAL SERVICSES)
PELAYANAN KESEHATAN MASY
( PUBLIC HEALTH SERVICES)
PELAYANAN KESEHATAN MASY
9
SYARAT POKOK YANKES
1. Tersedia dan berkesinambungan
(
Available and Continous
)
2. Dapat diterima dan wajar (
Acceptable
and Apropriate)
3. Mudah dicapai (
Accesible
)
STRATIFIKASI YANKES
Pelayanan Medik
Pelayanan
Pelayanan
Medik Spesialistik
Medik Spesialistik
(UKP strata 2&3)
(UKP strata 2&3)
Pelayanan Medik
Pelayanan Medik
Dasar
Dasar
(UKP Strata 1)
11
STRATIFIKASI YANKES.
1. Pelayanan Kesehatan tingkat
pertama
(
Primary Health Services
)
• yankes yang bersifat pokok yang sangat dibutuhkan oleh sebahagian besar masy. Dan punya nilai strategis untuk
meningkatkan derajat kesehatan masy. • Umumnya yankes tingkat pertama ini
2. Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua. (Secondary Health Services)
Pelayanan kesehatan lebih lanjut dan telah bersifat rawat inap, dan untuk
penyelenggaraannya membutuhkan tenaga2 spesialis.
3. Pelayanan Kesehatan tingkat ketiga (Tertiary Health Services)
SISTEM RUJUKAN
SISTIM RUJUKAN
MASALAH KES.
MASALAH KESMAS MASALAH KEDOKTERAN
RUJUKAN KESEHATAN RUJUKAN MEDIK
TEKNO
LOGI SARANA
OPERA SIONAL
PENGETA HUAN
BAHAN LAB. PENDE
SISTIM RUJUKAN
• Tercipta yankes yang menyeluruh dan
terpadu.
• Manfaat yang ada kalau dilihat dari unsur
pembentuk yankes
– Pemerintah sebagai penentu kebijakan – Masy sebagai pemakai jasa pelayanan
Tkt Rujukan Lanjutan Tkt Rujukan Pertama Tkt Rujukan Dasar 1. Tingkat Rumah Tangga 2. Tingkat Masyarakat 3. Tingkat Pertama Fasilitas Pelayanan 3. Tingkat Kedua Fasilitas Pelayanan
a
b
c
d
Rumah SakitPropinsi/Swasta Rumah Sakit Kabupaten/Swasta Puskesmas DTP/Rawat Inap - Puskesmas - Puskesmas Pembantu - Polindes/Wahana Posyandu (Kader)
Pemerintah penentu kebijakan
- Membantu penghematan dana, krn tidak perlu menyiapkan alat kedokteran pada setiap
sarana.
- Memperjelas sistim pelayanan kesehatan, krn terdapat hub. kerja antar berbagai sarana kes. yang ada.
19
Dari sudut masy sebagai pemakai
jasa pelayanan
- Meringankan biaya pengobatan, krn dapat
dihindari pemeriksaan yang sama dan
berulang.
- Mempermudah masy. memperoleh
pelayanan, karena sudah diketahui
Dari sudut kalangan kesehatan
sebagai penyelenggara yankes.
- Memperjelas jenjang karir tenaga kesehatan
dengan berbagai akibat positif seperti semangat kerja, ketekunan dan dedikasi.
- Membantu peningkatan pengetahuan dan keterampilan dengan kerjasama yang terjalin. - Memudahkan dan meringankan beban tugas,
PROGRAM PELAYANAN
KESEHATAN DASAR
PROGRAM PELAYANAN
KESEHATAN DASAR
Mengapa Diperlukan Jaminan
Kesehatan ?
Tak pernah terjangka u Terpaksa bayar Tidak adil Membaya r Sendiri Jaminan Kesehatan *) Per orangan/keluarga:Solusi universal: Service/jasa, Dominasi profesional, Uncertainty, Price In-elastic, Asymmetry Information, PPK Induce demand. Patient ignorancy, Karakteristik Yankes:• Peserta tertentu
• PPK
dikontrak/kerjasama
• Pembayaran prospektif INA DRG
• Manfaat pasti
• Peserta tertentu
• PPK
dikontrak/kerjasama
• Pembayaran prospektif INA DRG
AKB dan AKABA kelompok maskin selalu diatas AKB dan AKABA kelompok
masyarakat berpendapatan tinggi
Persalinan oleh tenaga kesehatan pd maskin, hanya sebesar 21,3% dibandingkan 89,2% pd masyarakat kaya
Status kesehatan maskin diperburuk dng masih
tingginya penyakit menular seperti malaria, TB paru, HIV/AIDS, dll
Pemanfaatan RS masih didominasi oleh kelompok mampu, sedangkan maskin memanfaatkan pelayanan Puskesmas
48,7% kendala biaya, jarak dan transportasi
SUMBER : SDKI 2003
Kenapa Masyarakat Miskin ?
AKB dan AKABA 3-4 kali lipat pada masy. miskin dibanding masy. mampu
1. Kebijakan Tahun 2011 merupakan kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya yang lebih disempurnakan
2. Selama Manlak dan Juknis baru belum terbit tetap berlaku Manlak dan Juknis yang sebelumnya
3. Perluasan Pelayanan dengan “JAMPERSAL” yang sasaran seluruh Bumil yang belum memiliki jaminan kesehatan/persalinan.
4. Pendanaan Jamkesmas dan Jampersal bersumber dari APBN Kementerian Kesehatan (JENIS BELANJA BANTUAN SOSIAL). Total APBN 2011 Sebesar; 6.3 T tetap perlu dukungan APBD untuk Komplementasi dan Suplementasi. 5. Dana Jampersal terintegrasi secara utuh dengan Dana
Jamkesmas menjadi satu kesatuan.
6. Dana Jamkesmas ditransfer langsung dari Rekening Kas
Negara ke Dinas Kesehatan Kab/Kota dan Rumah Sakit/Balkesmas;
KEBIJAKAN UMUM (1)
25
7. Besaran Alokasi Dana Jamkesmas & Jampersal Kab/Kota
ditetapkan sesuai SK Menteri Kesehatan
8. Tim Pengelola jadi satu untuk mengelola Jamkesmas,
Jampersal dan BOK --- TP JAMKESMAS & BOK
9. Pertanggungjawaban Dana:
• Pola Klaim untuk di Pelayanan Dasar (Jamkesmas &
Jampersal)
• Pola Klaim dengan SOFTWARE INA-CBG’s utk Pelayanan
Lanjutan (Jamkesmas & Jampersal)
10. Proses Verifkasi Pertanggungjawaban dana tetap dilakukan;. • Tim Pengelola Jamkesmas & BOK (Bag Verifkasi) untuk
Pelayanan kesehatan Dasar
• Verifkator Independen untuk Pelayanan Kesehatan Lanjutan 11. Kepesertaan Jamkesmas 2011 mengacu pada data BPS 2008
berjumlah 60,5 juta jiwa, namun secara Nas jumlah sasaran tetap 76,4 juta jiwa.
KEBIJAKAN UMUM (2)
KEBIJAKAN UMUM (2)
12. Peserta Jamkesmas tidak boleh dikenakan iur biaya
dengan alasan apapun
13. FASKES untuk Jampersal tidak hanya melibatkan
Puskesmas dan jaringan tetapi melibatkan Bidan Praktek, Klinik Bersalin, Dokter Praktek yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kab/Kota
14. Akan ada beberapa pedoman dan Juknis sebagai
acuan pelaksanaan:
• Pedoman Pelaksanaan JAMKESMAS • Juknis Jamkesmas di Pelayanan Dasar • Juknis Jampersal
15. Penyelenggaraan Jamkesmas, Jampersal dan BOK
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan
16. PT Askes tetap dilibatkan untuk Manajemen
Kepesertaan (Cetak dan distribusi) keseluruh peserta
KEBIJAKAN UMUM (3)
27
1. Dana Pelayanan Kesehatan Jamkesmas, Jampersal, BOK
bersumber dari APBN (6,3 T, 932 M).
2. Jenis Belanja Yankes Jamkesmas, Jampersal adalah
BANSOS, sedangkan BOK berupa Belanja Barang.
3. Dana Operasional Manajemen Tim Pengelola bersumber
APBN melalui Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
4. Tetap dilakukan Luncuran dana dengan memperhitungkan
Lap. Pertanggungjawaban dan Kepatuhan Faskes (Cooperatif)
5. Pertanggungjawaban Dana Luncuran;
Di Pelayanan Kesehata dasar dengan Klaim
Di Pelayanan Kesehatan Lanjutan tetap dengan
INA-CBG’s
6. Pendanaan Jamkesmas Yandas dan Jampersal menjadi satu
rekening khusus Jamkesmas (Giro) di Dinkes Kab/Kota,
sedangkan BOK dengan SATKER tersendiri.
KEBIJAKAN PENDANAAN (1)
7. Proses Verifkasi Pertanggungjawaban dana tetap
dilakukan;.
• Tim Pengelola Jamkesmas & BOK (Bag Verifkasi) untuk
Pelayanan kesehatan Dasar
• Verifkator Independen untuk Pelayanan Kesehatan
Lanjutan
8. Setelah diverifkasi Verifkator Independen dan
ditandatangani oleh Direktur RS/Balkesmas dan Verifkator
Independen RS/Balkesmas dapat langsung mencairkan dana
klaim tanpa menunggu Umpan Balik (feed back) dari Pusat (PPJK)
9. P2JK (TP Jamkesmas Pusat) akan turun segera melakukan
pembinaan apabila ada praduga kesalahan pertanggung jawaban, kesulitan secara teknis software.
10.Ada pengalihan Grouper INA-DRG’s ke INA-CBG’s (UNU-IIHG)
Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan R.I
Meningkatnya Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Seluruh Masy. Miskin
Meningkatnya Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Seluruh Masy. Miskin
May. Miskin Sehat dan produktif May. Miskin Sehat
dan produktif
Pengentasan Kemiskinan
Penyelenggaraan Pelayanan
Yang Efektif dan Efisien
Tujuan Jamkesmas
31
1. Kepesertaan tidak berubah (76,4 JT JIWA)
2. Kepesertaan berdasarkan pada dara BPS Tahun
2008 (By Name by adress) sejumlah 60,5 JT JIWA
3. Untuk memenuhi 76,4 Juta akan dibagi kedaerah secara proporsional dengan memprioritaskan
memasukkan peserta yang sedang dalam
perawatan di rawat lanjutan
4. Akan dilakukan pencetakan dan penerbitan Kartu Jamkesmas baru pada tahun 2011.
5. Apabila masih terdapat masyarakat miskin dan tidak mampu tidak masuk dalam data tersebut menjadi tanggung jawab daerah.
KEPESERTAAN
(1) Gelandangan pengemis/org terlantar: tidak menggunakan
kartu ttp menggunakan srt ketr/rekomendasi Dinsos (sejenis) setempat
Penghuni Rutan/Lapas: tidak menggunakan kartu ttp
menggunakan srt ketr/rekomendasi Kalapas/Karutan
Penghuni Panti Sosial Miskin: menggunakan kartu dan
didaftarkan. Sementara kartu blm terdistribusi dapat
menggunakan srt ketr/rekomendasi rekomendasi Dinsos (sejenis) setempat
Maskin daerah bencana pasca tanggap darurat:
menggunakan kartu dan didaftarkan. Sementara kartu blm terdistribusi dapat menggunakan srt
• Untuk semua jenis kepesertaan tersebut; SKP
ditebitkan oleh petugas PT Askes (Persero) setempat, sepanjang syarat administrasinya terpenuhi
• Untuk masyarakat miskin yang pada saat
pendaftaraan tidak termasuk dalam data base (kecuali yang barulahir setelah penetapan
database), sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemda setempat.
• Bagi bayi terlahir dari keluarga peserta
Jamkesmas langsung menjadi peserta baru, PT Askes memberikan kartu Jamkesmas.
33
Gizi: bumil, bayi, balita, anak Reduksi Kematian Bayi HIV/AIDS, Malaria, Tbc Reduksi Kematian Ibu
Latar Belakang (1)
KomitmenGlobal : MDGs
8 Tujuan Sustainable Dev. & Human
Capital Dev.
35
AKI 228 per 100.000 KH; AKB 34 per 1000 KH (SDKI, 2007)
90% kematian ibu krn persalinan (SKRT, 2001) Target MDGs tahun 2015AKI 102 per 100.000 KH Salah satu masalah penting adalah pembiayaan
35
RPJMN 2010 - 2014
RPJMN 2010 - 2014
MDG 2015
MDG 2015
Raker Cipanas Januari 2010 Inpres 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010
Raker Tampak Siring April 2010 Inpres 3 Tahun 2010 tentang Pembangunan Yang Berkeadilan
Definisi
• Jaminan Persalinan adalah program pemeriksaan kehamilan
(antenatal), persalinan dan pemeriksaan masa nifas
(postnatal) bagi seluruh ibu hamil yang belum mempunyai jaminan kesehatan serta bayi yg dilahirkannya pada fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan program.
• Jaminan persalinan terintegrasi dengan program Jamkesmas
Sasaran
a. Merupakan sasaran tambahan dari program Jamkesmas
b. Sasaran adalah seluruh ibu hamil yang belum mempunyai jaminan kesehatan/persalinan yang melakukan pemeriksaan kehamilan (ANC), persalinan, dan pemeriksaan masa nifas
Tujuan
Manfaat Jaminan Persalinan
(1)Ruang lingkup pelayanan dalam Jaminan persalinan tingkat pertama
meliputi:
• Pelayanan ANC sesuai standar pelayanan dengan frekuensi 4 kali selama hamil;
• Pertolongan persalinan normal;
• Pertolongan persalinan dengan penyulit pervaginam yang dapat dilakukan di Puskesmas PONED
• Pelayanan Nifas (PNC) sesuai standar
• Pelayanan neonatus dan penatalaksanaan rujukan neonatus dengan komplikasi sesuai standar pelayanan
• Deteksi dini faktor risiko, komplikasi kebidanan dan neonatus
Manfaat Jaminan Persalinan
(2)Ruang lingkup pelayanan dalam Jaminan persalinan tingkat lanjutan meliputi:
• Pemeriksaan kehamilan dengan risiko tinggi (risti) dan penyulit; • Pertolongan persalinan dengan risti dan penyulit yang tidak
mampu dilakukan di pelayanan tingkat pertama;
• Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Neonatus di Faskes PONEK
• Faskes PONEK adalah Faskes yang mampu memberi pelayanan Obstetri (kebidanan) dan Neonatus Emergensi Komprehensif
Motivasi KB (Kontap) bagi ibu yang memanfaatkan program ini.
JAMKESMAS
Fokus kegiatan
Rawat jalan
Rawat inap
Gadar Transport rujukan Via lokakarya JAMPERSAL Fokus kegiatan
Pemeriksaan kehamilan
Pertolongan persalinan
Pelayanan nifas, termasuk
pelayanan bayi baru lahir
& KB pasca persalinan
Penanganan
komplikasi pada kehamilan,
persalinan, nifas dan bayi baru lahir
BOK
Fokus
kegiata n
Upaya yankes Penunjang
yankes
Manajemen puskesmas Pemeliharaan
ringan Pusk
JAMKESMAS-JAMPERSAL-BOK
(2)
JAMKESMAS-JAMPERSAL-BOK
(2)
Fokus
Perencana
SISTEM PELAYANAN
KESEHATAN DASAR
Puskesmas dan Upaya Pokok.
• Puskesmas:
adalah unit pelaksana Pembangunan
kesehatan diwilayah kecamatan.
• Unit pelaksana teknis dinas ( UPTD):
yaitu unit organisasi dilingkungan Dinas
Kesehatan Kab/Kota yang
43
Visi Puskesmas.
• Visi Pembangunan Kesehatan melalui
puskesmas adalah tercapainya “Kecamatan Sehat 2010”.
• Merupakan gambaran masyarakat kec. Masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan yang ditandai dengan pendudulnya yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
MISI
• Menggerakkan pembangunan
berwawasan kesehatan.
• Memberdayakan masyarakat dan keluarga
dalam pembangunan kesehatan.
45
Strategi.
• Mengembangkan dan menetapkan
pendekatan kewilayahan.
• Mengembangkan dan menerapkan azas
kemitraan serta pemberdayaan
masyarakat dan keluarga.
Fungsi Puskesmas.
• Pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan.
• Pusat pemberdayaan masyarakat
dan keluarga dalam pembangunan.
Kesehatan.
47
Upaya Pelayanan Kesehatan yang
dilaksanakan:
•
Pelayanan Kesehatan Masyarakat
, yang
lebih mengutamakan pelayanan Preventif
dan Promotif dg pendekatan kelompok
masy, diselenggarakan bersama
masyarakat.
•
Pelayanan MedikDasar
. Yang lebih
Struktur Organisasi Puskesmas.
Kepala Puskesmas BPP ( Badan
Penyantun Puskesmas
Tata Usaha
Pelayanan
Kesehatan Masyarakat Pelayanan Medik
49
Program Pokok Puskesmas.
• Promosi Kesehatan.
• Kesehatan Lingkungan.
• Kesehatan Ibu dan Anak, termasuk KB.
• Perbaikan Gizi.
Program Pengembangan
STANDART PELAYANAN
MINIMAL
STANDART PELAYANAN
MINIMAL
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
BIDANG KESEHATAN
• Bab 2 pasal 2 Kabupaten/Kota
menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal.
• Pasal 2 ayat (4) butir b
• Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 Pemerintah mempunyai kewenangan untuk menetapkan pedoman standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan oleh
STANDAR PELAYANAN
MINIMAL BIDANG KESEHATAN
Pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi
• Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 ( 95 %);
• Cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan (90 %);
• Ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk (100 %); • Cakupan kunjungan neonatus (90 %);
• Cakupan kunjungan bayi (90%);
Pelayanan kesehatan
Anak Pra sekolah & Usia Sekolah
• Cakupan deteksi dini tumbuh kembang
anak balita dan pra sekolah (90%);
• Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa
SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan
atau tenaga terlatih / guru UKS/Dokter
Kecil (100%);
Target program
• Pelayanan Keluarga Berencana : Cakupan peserta aktif KB (70%).
• Pelayanan imunisasi : Desa/ Kelurahan
Universal Child Immunization (UCI) (100%). • Pelayanan Pengobatan / Perawatan :
– Cakupan rawat jalan (15 %); – Cakupan rawat inap (1,5 %).
• Pelayanan Kesehatan Jiwa : Pelayanan
Target program
• Pemantauan pertumbuhan balita :
– Balita yang naik berat badannya (80 %); – Balita Bawah Garis Merah (< 15 %).
• Pelayanan gizi :
– Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun (90%);
– Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe (90%);
Target program
• Pelayanan Obstetrik dan Neonatal
Emergensi Dasar dan Komprehensif :
– Akses terhadap ketersediaan darah
dankomponen yang aman untuk menangani rujukan ibu hamil dan neonatus (80%);
– Ibu hamil risiko tinggi / komplikasi yang ditangani (80%);
Target program
• Pelayanan gawat darurat : Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat (90%).
• Penyelenggaraan penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Gizi Buruk
– Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam (100%);
Target program
• Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Polio: Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun ( ≥1).
• Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit TB Paru: Kesembuhan penderita TBC BTA positif (> 85%).
• Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Target program
• Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIVAIDS:
– Klien yang mendapatkan penanganan HIV-AIDS (100%);
– Infeksi menular seksual yang diobati (100%).
• Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) : Penderita DBD yang ditangani (80%).
Target program
• Pelayanan kesehatan lingkungan : Institusi
yang dibina (70%).
• Pelayanan pengendalian vektor:
Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk
Aedes (>95%).
Target program
• Penyuluhan perilaku sehat :
– Rumah tangga sehat (65%);
– Bayi yang mendapat ASI- eksklusif (80%); – Desa dengan garam beryodium baik (90%); – Posyandu Purnama (40%).
Target program
• Pelayanan penyediaan obat dan perbekalan kesehatan:
– Ketersedian obat sesuai kebutuhan (90%); – Pengadaan obat esensial (100%);
– Pengadaan obat generik (100%).
• Pelayanan penggunaan obat generik:Penulisan resep obat generik (90%).
• Penyelenggaraan pembiayaan untuk
pelayanankesehatan perorangan: Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar (80%).
• Penyelenggaraan pembiayaan untuk Keluarga Miskin
BAB III PENGORGANISASIAN
Pasal 4
• Bupati/Walikota bertanggungjawab dalam
penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah Kabupaten/Kota dan masyarakat;
• Penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal sebagaimana dimaksud ayat(1)
secara operasional dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota;
• Penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal dilakukan oleh tenaga dengan
BAB IV PELAKSANAAN
Pasal 5
• Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan,
merupakan acuan dalam perencanaan program pencapaian target masing-masing
DaerahKabupaten/Kota.
• Standar Pelayanan Minimal sebagaimana
dimaksud dalam perencanaan program pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan Standar Teknis yang ditetapkan.
• Sumber pembiayaan pelaksanaan pelayanan kesehatan untuk pencapaian target sesuai
BAB V PEMBINAAN
Pasal 6
• Pemerintah dan Pemerintah Propinsi
memfasilitasi penyelenggaraan pelayanan
kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal dan mekanisme kerjasama antar Daerah
Kabupaten/Kota.
Pasal 7
BAB VII KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10
• Dengan berlakunya keputusan ini, maka
keputusan Menteri Kesehatan dan
Kesejahteraan Sosial Nomor
1747/Menkes-Kesos/SK/12/2000 tentang
Pedoman Standar Pelayanan Minimal