• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP dan sistem Pelayanan Kesehatan BOLK 4.2 OK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KONSEP dan sistem Pelayanan Kesehatan BOLK 4.2 OK"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP & SISTEM

PELAYANAN KESEHATAN

KONSEP & SISTEM

PELAYANAN KESEHATAN

(2)
(3)

• Pelayanan Kesehatan adalah:

Setiap upaya yang dilaksanakan sendiri

atau secara bersama2 dalam suatu

organisasi untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan, mencegah dan

menyembuhkan penyakit serta

memulihkan dan meningkatkan kesehatan

perorangan , keluarga, kelompok maupun

masyarakat

(4)

PENDAHULUAN

PELAYANAN

KES DASAR

PELAYANAN

KES STRATA PERTAMA

(5)

STRUKTUR PELAYANAN KES

STRATA PERTAMA STRATA KEDUA STRATA KETIGA MASYARAKAT/ KELUARGA

UKP

UKM

RSUP, RS VERTIKAL,

RSUD, BALAI KES MASY, PREKTEK SPESIALIS

(6)

PELAYANAN KES STRATA

PERTAMA

UPAYA KESEHATAN PERORANGAN

(

Promotif. Preventif, Curatif & Rehabilitatif)

 RAWAT JALAN TINGKAT PERTAMA  RAWAT INAP TINGKAT PERTAMA

 PERSALINAN

 PERTOLONGAN GAWAT DARURAT

(7)

PELAYANAN KES STRATA

PERTAMA

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

 PROMOSI KESEHATAN

KES IBU DAN ANAK

 PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN PENY MENULAR

 KESEHATAN LINGKUNGAN

 PERBAIKAN GIZI

(8)

PEMBAGIAN PELAYANAN

KESEHATAN

PELAYANAN KESEHATAN

(HEALTH SERVICES)

PELAYANAN KESEHATAN

(HEALTH SERVICES)

PELAYANAN KEDOKTERAN

(MEDICAL SERVICSES)

PELAYANAN KEDOKTERAN

(MEDICAL SERVICSES)

PELAYANAN KESEHATAN MASY

( PUBLIC HEALTH SERVICES)

PELAYANAN KESEHATAN MASY

(9)

9

SYARAT POKOK YANKES

1. Tersedia dan berkesinambungan

(

Available and Continous

)

2. Dapat diterima dan wajar (

Acceptable

and Apropriate)

3. Mudah dicapai (

Accesible

)

(10)

STRATIFIKASI YANKES

Pelayanan Medik

Pelayanan

Pelayanan

Medik Spesialistik

Medik Spesialistik

(UKP strata 2&3)

(UKP strata 2&3)

Pelayanan Medik

Pelayanan Medik

Dasar

Dasar

(UKP Strata 1)

(11)

11

STRATIFIKASI YANKES.

1. Pelayanan Kesehatan tingkat

pertama

(

Primary Health Services

)

• yankes yang bersifat pokok yang sangat dibutuhkan oleh sebahagian besar masy. Dan punya nilai strategis untuk

meningkatkan derajat kesehatan masy. • Umumnya yankes tingkat pertama ini

(12)

2. Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua. (Secondary Health Services)

Pelayanan kesehatan lebih lanjut dan telah bersifat rawat inap, dan untuk

penyelenggaraannya membutuhkan tenaga2 spesialis.

3. Pelayanan Kesehatan tingkat ketiga (Tertiary Health Services)

(13)

SISTEM RUJUKAN

(14)

SISTIM RUJUKAN

MASALAH KES.

MASALAH KESMAS MASALAH KEDOKTERAN

RUJUKAN KESEHATAN RUJUKAN MEDIK

TEKNO

LOGI SARANA

OPERA SIONAL

PENGETA HUAN

BAHAN LAB. PENDE

(15)

SISTIM RUJUKAN

• Tercipta yankes yang menyeluruh dan

terpadu.

• Manfaat yang ada kalau dilihat dari unsur

pembentuk yankes

– Pemerintah sebagai penentu kebijakan – Masy sebagai pemakai jasa pelayanan

(16)
(17)

Tkt Rujukan Lanjutan Tkt Rujukan Pertama Tkt Rujukan Dasar 1. Tingkat Rumah Tangga 2. Tingkat Masyarakat 3. Tingkat Pertama Fasilitas Pelayanan 3. Tingkat Kedua Fasilitas Pelayanan

a

b

c

d

Rumah Sakit

Propinsi/Swasta Rumah Sakit Kabupaten/Swasta Puskesmas DTP/Rawat Inap - Puskesmas - Puskesmas Pembantu - Polindes/Wahana Posyandu (Kader)

(18)

Pemerintah penentu kebijakan

- Membantu penghematan dana, krn tidak perlu menyiapkan alat kedokteran pada setiap

sarana.

- Memperjelas sistim pelayanan kesehatan, krn terdapat hub. kerja antar berbagai sarana kes. yang ada.

(19)

19

Dari sudut masy sebagai pemakai

jasa pelayanan

- Meringankan biaya pengobatan, krn dapat

dihindari pemeriksaan yang sama dan

berulang.

- Mempermudah masy. memperoleh

pelayanan, karena sudah diketahui

(20)

Dari sudut kalangan kesehatan

sebagai penyelenggara yankes.

- Memperjelas jenjang karir tenaga kesehatan

dengan berbagai akibat positif seperti semangat kerja, ketekunan dan dedikasi.

- Membantu peningkatan pengetahuan dan keterampilan dengan kerjasama yang terjalin. - Memudahkan dan meringankan beban tugas,

(21)

PROGRAM PELAYANAN

KESEHATAN DASAR

PROGRAM PELAYANAN

KESEHATAN DASAR

(22)

Mengapa Diperlukan Jaminan

Kesehatan ?

Tak pernah terjangka u Terpaksa bayar Tidak adil Membaya r Sendiri Jaminan Kesehatan *) Per orangan/keluarga:Solusi universal: Service/jasa, Dominasi profesional, Uncertainty, Price In-elastic, Asymmetry Information, PPK Induce demand. Patient ignorancy, Karakteristik Yankes:

Peserta tertentu

PPK

dikontrak/kerjasama

Pembayaran prospektif INA DRG

Manfaat pasti

Peserta tertentu

PPK

dikontrak/kerjasama

Pembayaran prospektif INA DRG

(23)

AKB dan AKABA kelompok maskin selalu diatas AKB dan AKABA kelompok

masyarakat berpendapatan tinggi

Persalinan oleh tenaga kesehatan pd maskin, hanya sebesar 21,3% dibandingkan 89,2% pd masyarakat kaya

Status kesehatan maskin diperburuk dng masih

tingginya penyakit menular seperti malaria, TB paru, HIV/AIDS, dll

Pemanfaatan RS masih didominasi oleh kelompok mampu, sedangkan maskin memanfaatkan pelayanan Puskesmas

48,7% kendala biaya, jarak dan transportasi

SUMBER : SDKI 2003

Kenapa Masyarakat Miskin ?

AKB dan AKABA 3-4 kali lipat pada masy. miskin dibanding masy. mampu

(24)

1. Kebijakan Tahun 2011 merupakan kelanjutan dari tahun-tahun sebelumnya yang lebih disempurnakan

2. Selama Manlak dan Juknis baru belum terbit tetap berlaku Manlak dan Juknis yang sebelumnya

3. Perluasan Pelayanan dengan “JAMPERSAL” yang sasaran seluruh Bumil yang belum memiliki jaminan kesehatan/persalinan.

4. Pendanaan Jamkesmas dan Jampersal bersumber dari APBN Kementerian Kesehatan (JENIS BELANJA BANTUAN SOSIAL). Total APBN 2011 Sebesar; 6.3 T tetap perlu dukungan APBD untuk Komplementasi dan Suplementasi. 5. Dana Jampersal terintegrasi secara utuh dengan Dana

Jamkesmas menjadi satu kesatuan.

6. Dana Jamkesmas ditransfer langsung dari Rekening Kas

Negara ke Dinas Kesehatan Kab/Kota dan Rumah Sakit/Balkesmas;

KEBIJAKAN UMUM (1)

(25)

25

7. Besaran Alokasi Dana Jamkesmas & Jampersal Kab/Kota

ditetapkan sesuai SK Menteri Kesehatan

8. Tim Pengelola jadi satu untuk mengelola Jamkesmas,

Jampersal dan BOK --- TP JAMKESMAS & BOK

9. Pertanggungjawaban Dana:

• Pola Klaim untuk di Pelayanan Dasar (Jamkesmas &

Jampersal)

• Pola Klaim dengan SOFTWARE INA-CBG’s utk Pelayanan

Lanjutan (Jamkesmas & Jampersal)

10. Proses Verifkasi Pertanggungjawaban dana tetap dilakukan;. • Tim Pengelola Jamkesmas & BOK (Bag Verifkasi) untuk

Pelayanan kesehatan Dasar

• Verifkator Independen untuk Pelayanan Kesehatan Lanjutan 11. Kepesertaan Jamkesmas 2011 mengacu pada data BPS 2008

berjumlah 60,5 juta jiwa, namun secara Nas jumlah sasaran tetap 76,4 juta jiwa.

KEBIJAKAN UMUM (2)

KEBIJAKAN UMUM (2)

(26)

12. Peserta Jamkesmas tidak boleh dikenakan iur biaya

dengan alasan apapun

13. FASKES untuk Jampersal tidak hanya melibatkan

Puskesmas dan jaringan tetapi melibatkan Bidan Praktek, Klinik Bersalin, Dokter Praktek yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kab/Kota

14. Akan ada beberapa pedoman dan Juknis sebagai

acuan pelaksanaan:

Pedoman Pelaksanaan JAMKESMASJuknis Jamkesmas di Pelayanan DasarJuknis Jampersal

15. Penyelenggaraan Jamkesmas, Jampersal dan BOK

merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan

16. PT Askes tetap dilibatkan untuk Manajemen

Kepesertaan (Cetak dan distribusi) keseluruh peserta

KEBIJAKAN UMUM (3)

(27)

27

1. Dana Pelayanan Kesehatan Jamkesmas, Jampersal, BOK

bersumber dari APBN (6,3 T, 932 M).

2. Jenis Belanja Yankes Jamkesmas, Jampersal adalah

BANSOS, sedangkan BOK berupa Belanja Barang.

3. Dana Operasional Manajemen Tim Pengelola bersumber

APBN melalui Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.

4. Tetap dilakukan Luncuran dana dengan memperhitungkan

Lap. Pertanggungjawaban dan Kepatuhan Faskes (Cooperatif)

5. Pertanggungjawaban Dana Luncuran;

Di Pelayanan Kesehata dasar dengan Klaim

Di Pelayanan Kesehatan Lanjutan tetap dengan

INA-CBG’s

6. Pendanaan Jamkesmas Yandas dan Jampersal menjadi satu

rekening khusus Jamkesmas (Giro) di Dinkes Kab/Kota,

sedangkan BOK dengan SATKER tersendiri.

KEBIJAKAN PENDANAAN (1)

(28)

7. Proses Verifkasi Pertanggungjawaban dana tetap

dilakukan;.

Tim Pengelola Jamkesmas & BOK (Bag Verifkasi) untuk

Pelayanan kesehatan Dasar

Verifkator Independen untuk Pelayanan Kesehatan

Lanjutan

8. Setelah diverifkasi Verifkator Independen dan

ditandatangani oleh Direktur RS/Balkesmas dan Verifkator

Independen RS/Balkesmas dapat langsung mencairkan dana

klaim tanpa menunggu Umpan Balik (feed back) dari Pusat (PPJK)

9. P2JK (TP Jamkesmas Pusat) akan turun segera melakukan

pembinaan apabila ada praduga kesalahan pertanggung jawaban, kesulitan secara teknis software.

10.Ada pengalihan Grouper INA-DRG’s ke INA-CBG’s (UNU-IIHG)

(29)

Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan R.I

(30)

Meningkatnya Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Seluruh Masy. Miskin

Meningkatnya Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Seluruh Masy. Miskin

May. Miskin Sehat dan produktif May. Miskin Sehat

dan produktif

Pengentasan Kemiskinan

Penyelenggaraan Pelayanan

Yang Efektif dan Efisien

Tujuan Jamkesmas

(31)

31

1. Kepesertaan tidak berubah (76,4 JT JIWA)

2. Kepesertaan berdasarkan pada dara BPS Tahun

2008 (By Name by adress) sejumlah 60,5 JT JIWA

3. Untuk memenuhi 76,4 Juta akan dibagi kedaerah secara proporsional dengan memprioritaskan

memasukkan peserta yang sedang dalam

perawatan di rawat lanjutan

4. Akan dilakukan pencetakan dan penerbitan Kartu Jamkesmas baru pada tahun 2011.

5. Apabila masih terdapat masyarakat miskin dan tidak mampu tidak masuk dalam data tersebut menjadi tanggung jawab daerah.

KEPESERTAAN

(1)
(32)

Gelandangan pengemis/org terlantar: tidak menggunakan

kartu ttp menggunakan srt ketr/rekomendasi Dinsos (sejenis) setempat

 Penghuni Rutan/Lapas: tidak menggunakan kartu ttp

menggunakan srt ketr/rekomendasi Kalapas/Karutan

Penghuni Panti Sosial Miskin: menggunakan kartu dan

didaftarkan. Sementara kartu blm terdistribusi dapat

menggunakan srt ketr/rekomendasi rekomendasi Dinsos (sejenis) setempat

Maskin daerah bencana pasca tanggap darurat:

menggunakan kartu dan didaftarkan. Sementara kartu blm terdistribusi dapat menggunakan srt

(33)

Untuk semua jenis kepesertaan tersebut; SKP

ditebitkan oleh petugas PT Askes (Persero) setempat, sepanjang syarat administrasinya terpenuhi

Untuk masyarakat miskin yang pada saat

pendaftaraan tidak termasuk dalam data base (kecuali yang barulahir setelah penetapan

database), sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemda setempat.

Bagi bayi terlahir dari keluarga peserta

Jamkesmas langsung menjadi peserta baru, PT Askes memberikan kartu Jamkesmas.

33

(34)
(35)

Gizi: bumil, bayi, balita, anak Reduksi Kematian Bayi HIV/AIDS, Malaria, Tbc Reduksi Kematian Ibu

Latar Belakang (1)

Komitmen

Global : MDGs

8 Tujuan Sustainable Dev. & Human

Capital Dev.

35

AKI 228 per 100.000 KH; AKB 34 per 1000 KH (SDKI, 2007)

90% kematian ibu krn persalinan (SKRT, 2001) Target MDGs tahun 2015AKI 102 per 100.000 KH Salah satu masalah penting adalah pembiayaan

35

RPJMN 2010 - 2014

RPJMN 2010 - 2014

MDG 2015

MDG 2015

Raker Cipanas Januari 2010 Inpres 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010

Raker Tampak Siring April 2010 Inpres 3 Tahun 2010 tentang Pembangunan Yang Berkeadilan

(36)

Definisi

• Jaminan Persalinan adalah program pemeriksaan kehamilan

(antenatal), persalinan dan pemeriksaan masa nifas

(postnatal) bagi seluruh ibu hamil yang belum mempunyai jaminan kesehatan serta bayi yg dilahirkannya pada fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan program.

• Jaminan persalinan terintegrasi dengan program Jamkesmas

Sasaran

a. Merupakan sasaran tambahan dari program Jamkesmas

b. Sasaran adalah seluruh ibu hamil yang belum mempunyai jaminan kesehatan/persalinan yang melakukan pemeriksaan kehamilan (ANC), persalinan, dan pemeriksaan masa nifas

(37)

Tujuan

(38)

Manfaat Jaminan Persalinan

(1)

Ruang lingkup pelayanan dalam Jaminan persalinan tingkat pertama

meliputi:

• Pelayanan ANC sesuai standar pelayanan dengan frekuensi 4 kali selama hamil;

• Pertolongan persalinan normal;

• Pertolongan persalinan dengan penyulit pervaginam yang dapat dilakukan di Puskesmas PONED

• Pelayanan Nifas (PNC) sesuai standar

• Pelayanan neonatus dan penatalaksanaan rujukan neonatus dengan komplikasi sesuai standar pelayanan

• Deteksi dini faktor risiko, komplikasi kebidanan dan neonatus

(39)

Manfaat Jaminan Persalinan

(2)

Ruang lingkup pelayanan dalam Jaminan persalinan tingkat lanjutan meliputi:

• Pemeriksaan kehamilan dengan risiko tinggi (risti) dan penyulit; • Pertolongan persalinan dengan risti dan penyulit yang tidak

mampu dilakukan di pelayanan tingkat pertama;

• Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Neonatus di Faskes PONEK

• Faskes PONEK adalah Faskes yang mampu memberi pelayanan Obstetri (kebidanan) dan Neonatus Emergensi Komprehensif

Motivasi KB (Kontap) bagi ibu yang memanfaatkan program ini.

(40)

JAMKESMAS

Fokus kegiatan

 Rawat jalan

 Rawat inap

 Gadar  Transport rujukan Via lokakarya JAMPERSAL Fokus kegiatan

 Pemeriksaan kehamilan

Pertolongan persalinan

Pelayanan nifas, termasuk

pelayanan bayi baru lahir

& KB pasca persalinan

Penanganan

komplikasi pada kehamilan,

persalinan, nifas dan bayi baru lahir

BOK

Fokus

kegiata n

 Upaya yankes  Penunjang

yankes

 Manajemen puskesmas  Pemeliharaan

ringan Pusk

JAMKESMAS-JAMPERSAL-BOK

(2)

JAMKESMAS-JAMPERSAL-BOK

(2)

Fokus

Perencana

(41)

SISTEM PELAYANAN

KESEHATAN DASAR

(42)

Puskesmas dan Upaya Pokok.

• Puskesmas:

adalah unit pelaksana Pembangunan

kesehatan diwilayah kecamatan.

• Unit pelaksana teknis dinas ( UPTD):

yaitu unit organisasi dilingkungan Dinas

Kesehatan Kab/Kota yang

(43)

43

Visi Puskesmas.

• Visi Pembangunan Kesehatan melalui

puskesmas adalah tercapainya “Kecamatan Sehat 2010”.

• Merupakan gambaran masyarakat kec. Masa depan yang ingin dicapai melalui

pembangunan kesehatan yang ditandai dengan pendudulnya yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau

pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat

(44)

MISI

• Menggerakkan pembangunan

berwawasan kesehatan.

• Memberdayakan masyarakat dan keluarga

dalam pembangunan kesehatan.

(45)

45

Strategi.

• Mengembangkan dan menetapkan

pendekatan kewilayahan.

• Mengembangkan dan menerapkan azas

kemitraan serta pemberdayaan

masyarakat dan keluarga.

(46)

Fungsi Puskesmas.

• Pusat penggerak pembangunan

berwawasan kesehatan.

• Pusat pemberdayaan masyarakat

dan keluarga dalam pembangunan.

Kesehatan.

(47)

47

Upaya Pelayanan Kesehatan yang

dilaksanakan:

Pelayanan Kesehatan Masyarakat

, yang

lebih mengutamakan pelayanan Preventif

dan Promotif dg pendekatan kelompok

masy, diselenggarakan bersama

masyarakat.

Pelayanan MedikDasar

. Yang lebih

(48)

Struktur Organisasi Puskesmas.

Kepala Puskesmas BPP ( Badan

Penyantun Puskesmas

Tata Usaha

Pelayanan

Kesehatan Masyarakat Pelayanan Medik

(49)

49

Program Pokok Puskesmas.

• Promosi Kesehatan.

• Kesehatan Lingkungan.

• Kesehatan Ibu dan Anak, termasuk KB.

• Perbaikan Gizi.

(50)

Program Pengembangan

(51)

STANDART PELAYANAN

MINIMAL

STANDART PELAYANAN

MINIMAL

(52)

STANDAR PELAYANAN MINIMAL

BIDANG KESEHATAN

• Bab 2 pasal 2 Kabupaten/Kota

menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal.

• Pasal 2 ayat (4) butir b

• Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 Pemerintah mempunyai kewenangan untuk menetapkan pedoman standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan oleh

(53)

STANDAR PELAYANAN

MINIMAL BIDANG KESEHATAN

(54)

Pelayanan kesehatan Ibu dan Bayi

• Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 ( 95 %);

• Cakupan pertolongan persalinan oleh Bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan (90 %);

• Ibu hamil risiko tinggi yang dirujuk (100 %); • Cakupan kunjungan neonatus (90 %);

• Cakupan kunjungan bayi (90%);

(55)

Pelayanan kesehatan

Anak Pra sekolah & Usia Sekolah

• Cakupan deteksi dini tumbuh kembang

anak balita dan pra sekolah (90%);

• Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa

SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan

atau tenaga terlatih / guru UKS/Dokter

Kecil (100%);

(56)

Target program

• Pelayanan Keluarga Berencana : Cakupan peserta aktif KB (70%).

• Pelayanan imunisasi : Desa/ Kelurahan

Universal Child Immunization (UCI) (100%). • Pelayanan Pengobatan / Perawatan :

– Cakupan rawat jalan (15 %); – Cakupan rawat inap (1,5 %).

• Pelayanan Kesehatan Jiwa : Pelayanan

(57)

Target program

• Pemantauan pertumbuhan balita :

– Balita yang naik berat badannya (80 %); – Balita Bawah Garis Merah (< 15 %).

• Pelayanan gizi :

– Cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun (90%);

– Cakupan ibu hamil mendapat 90 tablet Fe (90%);

(58)

Target program

• Pelayanan Obstetrik dan Neonatal

Emergensi Dasar dan Komprehensif :

– Akses terhadap ketersediaan darah

dankomponen yang aman untuk menangani rujukan ibu hamil dan neonatus (80%);

– Ibu hamil risiko tinggi / komplikasi yang ditangani (80%);

(59)

Target program

• Pelayanan gawat darurat : Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat (90%).

• Penyelenggaraan penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Gizi Buruk

– Desa/kelurahan mengalami KLB yang ditangani < 24 jam (100%);

(60)

Target program

• Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Polio: Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun ( ≥1).

• Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit TB Paru: Kesembuhan penderita TBC BTA positif (> 85%).

• Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

(61)

Target program

• Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIVAIDS:

– Klien yang mendapatkan penanganan HIV-AIDS (100%);

– Infeksi menular seksual yang diobati (100%).

• Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) : Penderita DBD yang ditangani (80%).

(62)

Target program

• Pelayanan kesehatan lingkungan : Institusi

yang dibina (70%).

• Pelayanan pengendalian vektor:

Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk

Aedes (>95%).

(63)

Target program

• Penyuluhan perilaku sehat :

– Rumah tangga sehat (65%);

– Bayi yang mendapat ASI- eksklusif (80%); – Desa dengan garam beryodium baik (90%); – Posyandu Purnama (40%).

(64)

Target program

• Pelayanan penyediaan obat dan perbekalan kesehatan:

– Ketersedian obat sesuai kebutuhan (90%); – Pengadaan obat esensial (100%);

– Pengadaan obat generik (100%).

• Pelayanan penggunaan obat generik:Penulisan resep obat generik (90%).

• Penyelenggaraan pembiayaan untuk

pelayanankesehatan perorangan: Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar (80%).

• Penyelenggaraan pembiayaan untuk Keluarga Miskin

(65)

BAB III PENGORGANISASIAN

Pasal 4

• Bupati/Walikota bertanggungjawab dalam

penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah Kabupaten/Kota dan masyarakat;

• Penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal sebagaimana dimaksud ayat(1)

secara operasional dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota;

• Penyelenggaraan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal dilakukan oleh tenaga dengan

(66)

BAB IV PELAKSANAAN

Pasal 5

• Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan,

merupakan acuan dalam perencanaan program pencapaian target masing-masing

DaerahKabupaten/Kota.

• Standar Pelayanan Minimal sebagaimana

dimaksud dalam perencanaan program pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan Standar Teknis yang ditetapkan.

• Sumber pembiayaan pelaksanaan pelayanan kesehatan untuk pencapaian target sesuai

(67)

BAB V PEMBINAAN

Pasal 6

• Pemerintah dan Pemerintah Propinsi

memfasilitasi penyelenggaraan pelayanan

kesehatan sesuai Standar Pelayanan Minimal dan mekanisme kerjasama antar Daerah

Kabupaten/Kota.

Pasal 7

(68)

BAB VII KETENTUAN PENUTUP

Pasal 10

• Dengan berlakunya keputusan ini, maka

keputusan Menteri Kesehatan dan

Kesejahteraan Sosial Nomor

1747/Menkes-Kesos/SK/12/2000 tentang

Pedoman Standar Pelayanan Minimal

(69)

Referensi

Dokumen terkait

target pencapaian standar pelayanan minimal 100%, pelaksanaan standar pelayanan minimal bidang kesehatan berdasarkan cakupan kunjungan bayi usia 0- 12 bulan sebanyak 91,69

Dengan demikian akan terjadi kesamaan standar dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah daerah kepada masyarakat Indonesia.. Ketentuan tentang

Permenkes nomor 741 Tahun 2008, tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota: Jakarta.. Peraturan

(1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka tenaga kesehatan maupun Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan yang belum memiliki ijin penyelenggaraan pelayanan kesehatan wajib

Penyelenggaraan Standar Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buol sudah menerapkan Amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota, yang

Penyelenggaraan Standar Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Buol sudah menerapkan Amanat Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang

Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang integrasi pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat dan fasilitas kesehatan tingkat pertama di