• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode pengujian CBR lapangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Metode pengujian CBR lapangan"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

SNI 03-1738-1989

Standar Nasional Indonesia

Metode pengujian CBR lapangan

(2)
(3)

Daftar Isi

1 DESKRIPSI ... 1

1.1 Umum... 1

1.2 Penggunaan ... 1

2 CARA PELAKSANAAN... 2

2.1 Peralatan untuk Pengujian Langsung di Tempat (in Place)... 2

2.2 Peralatan untuk Pengujian Contoh Asli Tanah dengan Cetakan CBR (undisturb) ... 2

2.3 Persiapan Benda Uji ... 2

2.4 Persiapan Tempat ... 2

2.5 Peralatan untuk Pengujian Langsung di Tempat (in Place) ... 3

2.6 Cara Pengambilan Contoh Asli Tanah dengan Cetakan CBR (undisturb)... 3

2.7 Cara Pengujian CBR untuk Pengujian Langsung di Tempat (in Place) ... 3

2.8 Cara Pengujian Contoh Asli Tanah dengan Cetakan CBR (undisturb)... 4

2.9 Perhitungan ... 4

2.10 Pelaporan ... 4

2.11 Catatan... 4

LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1... 5

Lampiran 2... 6

(4)

SNI 03-1738-1989

1

METODE PENGUJIAN CBR LAPANGAN

BAB I DESKRIPSI

1.1 Umum

Pengujian ini dimaksudkan untuk CBR (california Bearing Ratio) langsung di tempat (in place) atau bila diperlukan dapat dilakukan dengan mengambil contoh asli tanah dengan cetakan CBR (undisturb).

CBR lapangan adalah perbandingan antara beban penterasi suatu lapisan/bahan tanah atau perkerasan terhadap bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama.

1.2 Penggunaan

CBR kapangan pada umumnya digunakan untuk perencanaan lapis tambahan (overlay). Bila tidak diperlukan CBR tanpa direndam (unsoaked), maka dapat dilakukan pengujian langsung di tempat (in place). Tapui jika karena sesuatu dan lain hal tidak dapat dilakukan pengujian langsung di tempat (misalnya tanah dasar asli cukup dalam atau kendaraan truk untuk beban tidak bisa masuk ke lokasi) dapat dilakukan pengambilan contoh asli tanah dengan cetakan CBR (undisturb sample).

(5)

SNI 03-1738-1989

2 BAB II

CARA PELAKSANAAN

2.1 Peralatan untuk Pengujian Langsung di Tempat (in Place)

2.11.1 Dongkrak CBR mekanis dengan kapasitas 10 ton, dilengkapi dengan “swivel head” dan alat pengukur beban, cincin penguji (proving ring) dengan kapasitas 1,5 ton, 3 ton, 5 ton (3000 lb, 6000 lb, 10000 lb) atau sesuai dengan kebutuhan, torak (piston) penetrasi dan pipa-pipa penyambung.

2.11.2 Dua buah arloji penunjuk untuk mengukur penetrasi dengan ketelitian 0,01 mm atau 0,001” dilengkapi balok penyokong dari besi profil sepanjang lebih kurang 2,5 meter.

2.11.3 Keping beban yang bergaris tengah 25 cm atau 10” berlubang di tengah dengan berat 5 kg atai 10 lb dan beban-beban tambahan seberat 2,5 kg atau 5 lb yang dapat ditambahkan bilamana perlu.

2.11.4 Sebuah truk yang dibebani sesuai dengan kebutuhan dan di bawahnya dapat dipasang sebuah dongkrakj CBR mekanis.

2.11.5 Dua dongkrak truk, alat-alat penggali, alat-alat penumbuk, alat-alat perata dan lain-lain.

2.2 Peralatan untuk Pengujian Contoh Asli Tanah dengan Cetakan CBR (undisturb)

2.2.1 Peralatan untuk pengujian CBR laboratorium SNI 03-1744-1989.

2.2.2 Cetakan CBR diameter bagian dalam 152,4 + 0,6609 mm atau 6” + 0,0026” dan tinggi 177,8 + 0,13 mm atau 7” + 0,005” yang harus dilengkapi dengan bagian bawahnya dengan silinder lapisan tanah (sampling collar), serta dilengkapi leher sambung dengan tinggi 50,8 mm atau 2,0”.

2.2.3 Dongkrak mekanis yang dipasang di bawah truk atau portal besi yang diangker.

2.2.4 Alat penggali (cangkul, belincong, linggis), alat penumbuk dan alat bantu lainnya

2.2.5 Waterpas, meteran, parafin, kaleng dan pelumas. 2.2.6 Kompor untuk memanaskan parafin dalam kaleng. 2.2.7 Kotak kayu untuk menempatkan benda uji.

2.3 Persiapan Benda Uji

Untuk pengujian CBR langsung di tempat, tidak diperlukan benda uji. Untuk pengujian contoh asli tanah dengan cetakan CBR (undisturb) harus diambil paling sedikit 2 buah contoh.

2.4 Persiapan Tempat

(6)

SNI 03-1738-1989

3

2.4.2 Mulailah pengujian atau pengambilan contoh asli tanah ini secapat mungkin sesudah persiapan tempat. Selama pemasangan alat-alat, permukaan tanah harus ditutup dengan lembaran plastik untuk menghindari perubahan kadar air.

2.5 Peralatan untuk Pengujian Langsung di Tempat (in Place)

2.5.1 Tempatkan truk tersebut sehingga dongkrak CBR mekanis tepat berada di atas lobang pemeriksaan. Gunakan dongkrak truk untuk menaikan truk, supaya tidak lagi bekerja di atas per-nya. Usahakan supaya as roda belakang sejajar dengan muka jalan yang diperiksa.

2.5.2 Pasanglah dongkrak CBR mekanis dan alat-alat lainnya supaya piston penetrasi berada 1 atau 2 cm dari permukaan yang akan diperiksa. Aturlah cincin penguji sehingga torak dalam keadaan vertikal. Kuncilah, alat-alat pada dudukan ini. Letakkan keping beban diameter 25 cm atau 10” sentris di bawah torak penetrasi sehingga torak penetrasi tepat masuk ke dalam lubang keping beban tersebut.

2.6 Cara Pengambilan Contoh Asli Tanah dengan Cetakan CBR (undisturb)

2.6.1 Timbang masing-masing cetakan CBR dan ukur isinya serta beri nomor. 2.6.2 Letakkan dongkrak mekanis di permukaan tanah yang sudah disiapkan. Lihat

gambar 1 pada lampiran 1.

2.6.3 Cara lain pengambilan contoh asli tanah dengan cetakan CBR bisa dilakukan dengan membuat kerucut terpancung.

2.6.4 Dengan menggunakan beban truk atau portal besi yang diangker, lakukanlah penekanan sehingga cetakan terdesak masuk lapisan tanah/kerucut tanah. 2.6.5 Cetakan yang berisi benda uji kemudian diangkat dengan cara membongkar

sekeliling luar cetakan. Ratakan kedua permukaan contoh dengan pisau perata. Tutup dengan plastik.

2.6.6 Pada masing-masing cetakan diberi tanda yang lengkap seperti : bagian atas/bawah, km dari contoh, tanggal, bulan dan tahun pengambilan contoh. Tutup dan sekrup dengan pelat baja. Sekeliling mulut cetakan dilapisi parafinh yang telah dipanaskan (+ 1 cm), sehingga tidak terjadi perubahan kadar air. 2.6.7 Lakukanlah pengambilan contoh yang kedua di sebekahnya dengan cara

seperti di atas.

2.7 Cara Pengujian CBR untuk Pengujian Langsung di Tempat (in Place)

2.7.1 Turunkan torak penetrasi pada permukaan tanah sehingga piston penetrasi memberikan beban permulaan sebesar 4,5 kg atau 10 lb.

2.7.2 Apabila dikehendaki gunakan beban-beban tambahan.

2.7.3 Aturlah arloji cincin penguji dan arloji penunjuk penetrasi pada angka nol. 2.7.4 Berikan pembebanan dengan teratur, sehingga kecepatan penetrasinya

(7)

SNI 03-1738-1989

4

2.7.5 Tentukan kadar air dan berat isi bahan setempat. 2.7.6 Jumlah pemeriksaan :

2.7.6.1 Pemeriksaan ini harus dilakukan paling sedikit 3 kali dengan jarak minimum 30 cm.

2.7.6.2 Jika hasil dari 3 pemeriksaan tersebut masih dalam batas toleransi, maka harga CBR lapangan ditetapkan sama dengan rata-rata hasil pemeriksaan.

2.7.6.3 Jika hasil dari 3 pemeriksaan tersebut melebihi dari toleransi maka harus dilakukan lagi 3 kali pemeriksaan. Nilai CBR lapangan ini ditetapkan sama dengan rata-rata dari hasil 6 pemeriksaan.

2.7.6.4 Batas-batas toleransi CBR

CBR < 10% : + 3% CBR 10 - 30% : + 5% CBR 30 - 60% : + 10% CBR > 60% : + 25%

2.8 Cara Pengujian Contoh Asli Tanah dengan Cetakan CBR (undisturb)

2.8.1 Tutup cetakan benda uji pertama dibuka dari cetakannya kemudian dilakukan pengujian tanpa direndam, sesui prosedur cara pengujian CBR laboratorium, SNI 03-1744-1989.

2.8.2 Tutup cetakan benda uji kedua dibuka dari cetakannya kemudian diperlakukan sebagai benda uji untuk CBR Laboratorium (direndam) dan diuji sesuai cara pengujian CBR Laboratorium, SNI 03-1744-1989.

2.9 Perhitungan

Lakukan perhitungan seperti pengujian CBR Laboratorium (SNI 03-1744-1989), lihat Lampiran 3.

2.10 Pelaporan

Laporkan harga CBR lapangan dalam bilangan bulat. Apabila diharuskan, laporkan harga kadar air dalam berat isi.

2.11 Catatan

(8)

SNI 03-1738-1989

5

LAMPIRAN 1

Gambar 1

Cetakan CBR (undisturb)

Gambar 2

(9)

SNI 03-1738-1989

6

LAMPIRAN 2

Gambar 3

(10)

SNI 03-1738-1989

7

Gambar

Gambar 1Cetakan CBR (undisturb)
Gambar 3Contoh grafik dan koreksi hasil pembebanan pada pengujian CBR

Referensi

Dokumen terkait

Pemerintah Kota Bandar Lampung mengupayakan sumber- sumber penerimaan pendapatan asli daerah melalui jasa pelayanan pengujian kendaraan bermotor, yang diselenggarakan

Park and Ride diharapkan dapat menyediakan tempat yang cukup luas dan baik untuk menampung kendaraan pribadi, mengurangi kendaraan yang masuk ke Kota karena

Keuntungan dari metode spektrofotometri adalah preparasi sampel dan pelarut cukup mudah, tidak memerlukan ruang khusus pada saat melakukan pengujian, bahan yang

Di lain pihak, pengambilan sampah oleh kendaraan truk pengangkut sampah seringkali tidak teratur mengakibatkan volume sampah di Kota Yogyakarta yang cukup besar

Park and Ride diharapkan dapat menyediakan tempat yang cukup luas dan baik untuk menampung kendaraan pribadi, mengurangi kendaraan yang masuk ke kota karena diharapkan

Khusus mengenai pengujian berkala kendaraan bermotor, dalam perkembangannya tidak dapat ketentuan yang mengatur lebih lanjut mengenai penyerahan kewenangan pengujian

P&amp;R diharapkan dapat menyediakan tempat yang cukup luas dan baik untuk menampung kendaraan pribadi dan mengurangi kendaraan yang masuk ke Kabupaten Tulungagung

Adapun faktor-faktor pendukung penerimaan retribusi pengujian kendaraan bermotor yaitu :adanya uji keliling yang membantu menaikan pendapatan asli daerah yang