• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I MENGENAL NARKOBA DAN ROKOK - BAB I ROKOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I MENGENAL NARKOBA DAN ROKOK - BAB I ROKOK"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

MENGENAL NARKOBA DAN ROKOK

A. NARKOBA 1. Pengertian

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis Narkotika adalah :

1) Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.

2) Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

3) Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:

4) Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.

5) Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti:

(2)

obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contoh: lem/perekat, aceton, ether, dsb.

7) Narkotik: morfin, heroin (putaw), petidin, ganja/kanabis, mariyuana, hashis, kokain

8) Psikotropika: amfetamin, ekstasi, shabu, mogadon, rohypnol, dumolid, lexotan, pil koplo, BK, LSD, mushroom

9) Zat adiktif: alkohol, etanol, metanol, tembakau, gas yang dihirup, zat pelarut

2. Jenis Narkoba Narkotik + obat

Napza (narkotika, pasikotropika, zat adiktif) Bahan bahaya bagi tubuh

■ Gangguan fisik, psikis, fungsi sosial ■ Menimbulkan kecanduan (adiksi)

■ Tertular penyakit: HIV, Hepatitis B & C, penyakit kelamin, dll

 Psikotropika

(3)

OPIAT (CANDU) Dengan cara dihisap

Efek: ▪ Rushing sensation ▪ Menimbulkan semangat

▪ Merasa waktu berjalan lambat ▪ Pusing, mabuk

▪ Rangsang birahi meningkat ▪ Masalah kulit di mulut & hidung MORFIN

• Melalui penyuntikan

• Efek: ▪ Menimbulkan euforia, konfusi

▪ Mual, muntah, konstipasi, berkeringat ▪ Jantung berdebar

▪ Gelisah, pingsan

▪ Mulut kering, warna kulit memerah

HEROIN (PUTAW)

Melalui penyuntikan, dihisap • Efek: ▪ Rushing sensation

(4)

▪ Denyut nadi melambat, tekanan darah menurun, otot lemas, pupil mengecil

▪ Penyimpangan prilaku

▪ Jantung berdebar, konstipasi, sulit tidur ▪ Kulit kemerahan dan gatal

▪ Timbul toleransi : depresi, marah

GANJA (KANABIS)

• Dengan cara dihisap

• Efek: ▪ Lebih santai, banyak bicara, gembira ▪ Susah berkonsentrasi, reaksi lambat

▪ Agresif, sensitif, melakukan kekerasan ▪ Berfantasi

▪ Mual, muntah, berkeringat ▪ Mulut kering, jantung berdebar KOKAIN

• Nama lain: koka, coke, happy dust, snow, charlie, srepet, salju, putih • Melalui dihirup dengan penyedot

• Efek: ▪ Gembira berlebihan

▪ Konfusion, paranoid, slurred speech ▪ Kejang, sulit bernapas, snow light ▪ Bedahak & berlendir, emfisema ▪ Masalah kulit, berat badan menurun AMFETAMIN

• Nama lain: ectacy, fantacy pils, inex, shabu, SS, ice • Melalui diminum, dibakar lalu dihisap, disuntik • Efek: ▪ Menimbulkan euforia, agitasi, depresi ▪ Agresif, banyak bicara

(5)

3. Faktor Penyebab

Faktor-faktor yang menjadi penyebab penggunaan narkoba pada umumnya adalah sebagai berikut:

1. Faktor coba-coba

2. Pelarian terhadap masalah yang dihadapi 3. Pernyataan kebebasan

4. Identifikasi kelompok 5. Himpitan ekonomi

Sementara itu pada remaja kasus narkoba dilatarbelakangi oleh hal-hal berikut:

1. Akibat kesibukan orang tua 2. Broken home

3. Perubahan sosial dan cara hidup 4. Menemukan kesulitan dalam pelajaran 5. Mobilitas dalam lingkungan kurang baik 6. Kurangnya informasi bahaya narkoba

4. Efek Pengaruh Penggunaan Narkoba

Akibat yang akan terjadi apabila seseorang mengkonsumsi narkoba maka akan merasakan berbagai akibat bagi kesehatan tubuhnya. Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi tiga:

1. Depresan, yaitu menekan sistem sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Apabila kelebihan dosis dapat mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang adalah Putaw.

(6)

3. Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti mescaline dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada jugayang diramu di laboratorium seperti LSD. Yang paling banyak dipakai adalah marijuana atau ganja.

Pada awalnya, kondisi syaraf tubuh dalam keadaan normal adalah seperti gambar di bawah ini:

(7)

Apabila narkoba digunakan secara terus menerus akan mengakibatkan ketergantungan sehingga kecanduan dan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dikonsumsi, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.

Secara umum gambaran dampak akibat seseorang kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial atau perilaku.

1. Dampak fisik

a) Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi

b) Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah

(8)

d) Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru

e) Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur

f) Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual

g) Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)

h) Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya

i) Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian

2. Dampak Psikis:

a) Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah b) Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga c) Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal d) Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan

e) Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri

3. Dampak Sosial:

a) Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan b) Merepotkan dan menjadi beban keluarga

c) Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

(9)

Berdasarkan uraian di atas, narkoba memiliki pengaruh yang buruk terhadap berbagai segi kehidupan baik individu sebagai pelaku, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Seseorang yang menkonsumsi narkoba secara fisik dan mental akan terganggu sehingga tidak dapat memiliki badan sehat dan fikiran yang jernih. Hal demikian akan berpengaruh pada keluarga yang merasa terbebani baik secar amoral maupun materal karena harus mengembalikan kondisi kesehatan yang terganggu baik fisik maupun psikis. Efek negatif juga menggganggu stabilitas kehidupan sosial dalam masyarakat dan bangsa dimana masa depan bangsa itu pun akan hancur karena sumber daya manusianya hancur akibat narkoba.

B. ROKOK

1. Sejarah Rokok1

Menurut catatan sejatrah, orang pertama yang mengkonsumsi rokok adalah suku bangsa Indian di Amerika. Mereka mengkonsumsi rokok untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Warga asli benua Amerika (Maya, Aztec dan Indian) mengisap tembakau pipa atau mengunyah tembakau sejak 1000 sebelum masehi. Kru Columbus membawanya ke “peradaban” di Inggris dan perdagangan tembakau dimulai sejak tahun 1500-an, terutama tembakau Virginia dan masih eksis hingga detik ini. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Namun, kondisinya berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam.

Sementara itu, di nusantara sejarah rokok yang paling tua konon kabarnya ditemukan di Kudus dalam bentuk rokok kretek. Penemunya adalah Haji Djamhari pada kurun waktu sekitar 1870-1880-an. Konon, pada saat itu Djamhari merasa

(10)

sakit pada bagian dada karena menderita penyakit asma. Ia lalu mengoleskan minyak cengkeh pada bagian tubuhnya yang sakit. Ternyata sakitnya pun reda Berdasarkan pengalaman tersebut, Djamari pun lantas bereksperimen dengan memotong-motong cengkeh kecil-kecil (merajang) dan mencampurnya dengan rajangan tembakau untuk kemudian dilinting menjadi rokok. Dari bunyi rokok yang 'kemeretek' pada waktu diisap tersebut kemudian lahirlah nama 'rokok kretek

2. Motif Orang Merokok

Jika dilihat berdasarkan motifnya, ada perubahan yang terjadi pada setiap orang yang merokok, Jika asalnya motif ritual merupakan hal pokok dari kegiatan merokok pada masyarakat suku bangsa Indian di Amerika, motif selanjutnay menjadi berubah. Orang luar suku Indian seperti bangsa Eropah mengkonsumsi rokok semata-mata untuk merasakan kenikamatan. Selanjutnya motif merokok itu pun menjadi beragam yaitu:

a. Mengalihkan kecemasan b. Menghilangkan kejenuhan c. Menunjukkan kedewasaan

d. Mengurangi stress (tekanan perasaan yang kurang enak)

e. Mempererat pergaulan antar kawan (terutama bila semua kawan merokok

f. Mengurangi nafsu makan, guna mencegah kegemukan

4. KANDUNGAN ZAT DALAM ROKOK

(11)

Berikut beberapa zat berbahaya yang terkandung di dalam sebatang rokok:

1) Nikotin

(12)

2) Karbon monoksida

Koarboin monoksida adalah gas berbahaya yang terdapat dalam pembuangan asap kendaraan. Ia menggantikan sebanyak 15% daripada oksigen yang seharusnya dibawa oleh sel-sel darah merah. Jantung perokok yang memerlukan banyak oksigen ternyata mendapat lebih sedikit oksigen. Ini membahayakan untuk mereka yang mengidap penyakit jantung atau paru-paru. Ia juga menyebabkan perokok sesak napas dan kurang daya staminanya. Karbon monoksida merusak lapisan dalam pembuluh darah dan meninggikan endapan lemak pada dinding pembuluh-pembuluh darah, menyebabkan pembuluh darah tersumbat. Ini meningkatkan lagi risiko serangan jantung.

3) Tar

Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok dan bersifat karsinogen. Sebagian dari zat tersebut yakni benzo(1) pyrene, nitrosamine dan B-naphthylamine, cadmium dan nikel. Tar juga digunakan sebagai bahan pembuat aspal. Pada saat dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran pernafasan dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar pada rokok di Indonesia berkisar antara 19-33 mg per batang rokok.

4) Aseton (peluntur cat)

5) DDT ( Racun serangga untuk membunuh nyamuk dan semut)

6) Arsenik (Racun kutu dan racun yang digunakan untuk pembunuh-pembunuh terkenal)

7) Kadmium (Bahan kimia yang terdapat di dalam ACCU) 8) Formaldehid (Digunakan untuk mengawetkan mayat) 9) Ammonia (Bahan aktif dalam pembersih lantai}

10) Hidrogen sianida (Racun yang digunakan untuk gas)

11) Naftalena (Bahan yang beracun yang terdapat dalam obat serangga) 12) Polonium-210 (210-bahan radioaktif)

(13)

5. DAMPAK ROKOK TERHADAP KESEHATAN Berikut gambar fisik seorang perokok:

(14)

Dampak konsumsi rokok bagi kesehatan dapat dirasakan oleh prokok, baik cepat maupun lambat tergantung daya tahan tubuhnya. Dampak yang dapat timbul dari rokok ada beberapa penyakit, yaitu:

1. Kanker paru-paru

Sekitar 90% dari kematian yang terjadi di kalangan perokok disebabkan oleh Kanker paru-paru. Kanker paru terjadi 10 -30 kali lebih sering pada perokok dibandingkan bukan perokok.

2. Penyakit Jantung

Penelitian telah menunjukkan bahwa kira-kira 40% kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung sebelum umur 65 tahun berkaitan dengan kebiasaan merokok.

3. Emfisema dan bronchitis kronis

Merokok adalah penyebab utama bronchitis yang kronis. Rokok mempersempit saluran pernafasan dan menambah polusi udara dimana pertukaran gas berlangsung, menyebabkan Anda susah bernafas. Seorang yang bukan perokok yang sehat menggunakan 5% dari tenaganya untuk bernafas, tetapi seseorang yang mengidap emfisema akut menggunakan 80% dari tenaganya hanya untuk bernafas.

4. Stroke – Rokok penyebab 5% stroke di Indonesia 5. Kanker rongga mulut

6. Kanker nasofaring 7. Kanker serviks 8. Kanker anal

9. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 10.Infertilitas

11.Abortus (risiko 2 – 3 kali lebih sering) 12.Impotensi (risiko 50%)

13.Osteoporosis 14.Katarak 15.Psoriasis

(15)

18.Obstructive sleep apnea 19.Pnemothoraks idiopatik 20.Tuberkulosis

21.Penyakit telinga tengah - 150.000 – 300.000 kasus pada anak usia<18 bln 22.Asma: risiko meningkat 60% (kedua ortu merokok)

23.Suddent Death Infant Syndrome (SDIS): risiko 2x (ibu perokok)

Jika dikaitkan dengan mortalitas, kebiasaan merokok berkaitan dengan 50% kematian pada Kanker esophagus, 33% kematian pada Kanker kandung kemih, 33% kematian pada Kanker Pankreas dan juga berkaitan dengan kematian perinatal.

6. DAMPAK ROKOK BAGI LINGKUNGAN

Rokok tidak hanya membahayakan bagi perokok itu sendiri, melainkan juga berbahaya bagi lingkungan sekitar yaitu orang-orang yang berada di sekitar perokok yang disebut perokok pasif. Orang-orang di sekitar yang tidak merokok sebagian besar adalah bayi, anak-anak dan ibu-ibu yang terpaksa menjadi perokok pasif oleh karena ayah atau suami mereka merokok di rumah. Padahal perokok pasif mempunyai risiko lebih tinggi untuk menderita kanker paru-paru dan penyakit jantung ishkemia. Sedangkan pada janin, bayi dan anak-anak mempunyai risiko yang lebih besar untuk menderita kejadian berat badan lahir rendah, bronchitis dan pneumonia, infeksi rongga telinga dan asthma.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya bahaya dari seconhandsmoke yaitu asap rokok. Komponen gas asap rokok yaitu: karbonmonoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol dan kresol. Zat-zat tersebut beracun, mengiritasi dan menimbulkan kanker (karsinogen).

Bahaya zat-zat tersebut sebagai berikut: (1) Nikotin.

(16)

Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan.

(2) Timah hitam (Pb) yang dihasilkan sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkung rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayakangkan bila seorang perkok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh.

(3) Gas karbonmonoksida (CO) memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk pernasapan sel-sel tubuh, tetapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen maka gas CO ini merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin. Akibatnya hemoglobin bergandengan dengan gas CO. Kadar gas CO dalam darah bukan perokok kurang dari 1 persen. Sementara dalam darah perokok mencapai 4-15 persen.

(4) Tar adalah kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran pernafasan dan paru-paru. Pengedapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok, sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24-45 mg.

Pengaruh asap rokok secara langsung adalah iritasi terhadap gusi dan secara tidak langsung melalui produk-produk rokok seperti nikotin yang sudah masuk melalui aliran darah dan ludah, jaringan pendukung gigi yang sehat seperti gusi, selaput gigi, semen gigi dan tulang tempat tertanamnya gigi menjadi rusak karena terganggunya fungsi normal mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi dan dapat merangsang tubuh untuk menghancurkan jaringan sehat di sekitarnya.

7.DAMPAK ROKOK TERHADAP KECERDASAN

Rokok telah lama terbukti memiliki efek negtaif terhadap kesehatan. Ternyata, penelitian juga membuktikan bahwa merokok dapat mempengaruhi tingkat intelegensi (IQ).

(17)

intelegensi 50% lebih rendah ketimbang teman-temannya yang tidak merokok. Dari hasil riset diketahui, 20.000 remaja dengan usia 18-21 tahun yang merokok memiliki skor IQ 94 sebaliknya remaja yang tidak merokok memiliki skor IQ 101. Sedangkan, perokok yang menghabiskan rokok sebungkus perhari memiliki skor IQ 90.

8. DAMPAK ROKOK TERHADAP EKONOMI

Konsumsi rokok pada tahun 2008 mencapai 240 miliar batang atau 658 juta batang per hari. Ini berarti uang senilai Rp. 330 miliar “dibakar” perokok di Indonesia dalam sehari. Umumnya masyarakat mengungkapkan bahwa industri rokok sangat membantu perekonomian negara melalui cukai rokok. Pada kenyataannya yang membayar cukai rokok itu sendiri bukanlah industri rokoknya, melainkan pembeli rokok atau perokok itu sendiri.

Pada tahun 2005, penerimaan negara dari cukai rokok mencapai 32,6 triliun rupiah tetapi pengeluaran negara dan rakyat untuk pengobatan penyakit akibat rokok mencapai 167,1 triliun rupiah (Penelitian Soewarta Kosen, Depkes, 2005). Dengan perbandingan seperti itu, berarti kerugian besar harus ditanggung dalam mengobati penyakit akibat rokok.

Tiga dari empat keluarga di Indonesia memiliki pengeluaran untuk membeli rokok. Kelompok keluarga termiskin justru mempunyai prevalensi merokok lebih tinggi daripada kelompok pendapatan terkaya. Proporsi pengeluaran bulanan untuk belanja rokok pada rumah tangga termiskin (12%) juga lebih tinggi dari rumah tangga terkaya (7%).

Belanja bulanan rokok keluarga termiskin setara dengan 15 kali biaya pendidikan (0,8%) dan 9 kali bagi kesehatan (1,3%). Jika dibandingkan dengan pengeluaran makanan bergizi, jumlah itu setara 5 kali pengeluaran untuk telur dan susu (2,3%), 2 kali pengeluaran untuk ikan (6,8%) dan 17 kali pengeluaran membeli daging (0,7%).

(18)

pemerintah untuk memberikan lapanagn kerja baru yang memebrikan kesejahteraan dengan kesehatan yang terjamin. Masyarakat harus bekerja sama mencari solusi dalam upaya memebrikan lapangan kerja baru bagi para pekerja di pabrik rokok, karena dengan alasan tenaga kerja yang banyak selalu dijadikan alasan mempertahankan rokok yang sudah terbukti memberikan efek negatif sangat besar terhadap kesehatan, mental, serta perekonomian.

Referensi:

http://www.depdagri.go.id/news/2011/08/10/pengguna-narkoba-di-indonesia-381-juta. Selasa, 21 Feb 2012 Pkl 14.30 WIB

http://id.berita.yahoo.com/bnn-jakarta-tertinggi-jumlah-pengguna-narkoba-145124779.html., Selasa 21 Februari 2012, Pkl 15.00 WIB

http://news.okezone.com/read/2011/11/14/337/529094/jumlah-perokok-di-indonesia-terbanyak-kelima-di-dunia. Selasa 21 Februari 2012 Pkl 15.10 WIB

http://health.kompas.com/read/2012/02/11/07151724/ Kanker.Paru.Naik.Seiring.Jumlah.Perokok

Referensi

Dokumen terkait

 Suara nafas menurun pada sisi yang sakit Suara nafas menurun pada sisi yang sakit   pneumothorak0 pneumothorak0. efusi pleura

Didukung oleh penelitian yang dilakukan Correia dan Kozak (2016) menyatakan bahwa pengaruh persepsi nilai terhadap kepuasan tidak signifikan, karena produk imitasi

Dilihat dari sisi pertanggungjawaban keuangan atas setiap investasi yang dikeluarkan dari program CSR menjadi lebih jelas dan tegas, sehingga pada akhirnya keberlanjutan

Hal-hal yang harus dipelajari dalam lari jarak pendek (sprint) adalah teknik start, gerakan lari, dan gerakan masuk finis.. Bagi seorang pelari jarak pendek (sprinter) kunci

Selulosa mempunyai potensi yang cukup besar untuk dijadikan adsorben karena gugus OH yang terikat pada selulosa apabila dipanaskan pada suhu yang cukup tinggi

Pengamatan dilakukan terhadap berbagai parameter yang berpengaruh pada proses polimerisasi dalam fasa aqueous dan terhadap film poli o-toluiin pada substrat yang dicelupkan

Dari hasil temuan penelitian tersebut di atas diketahui bahwa model kewirausahaan agribisnis yang dijalankan pada Yaponpes Dayama pada kegiatan pertania, yakni

Dari uraian di atas terlihat bahwa pasar Indonesia yang sangat potensial bagi peredaran narkoba menjadi salah satu faktor penting bagi terus berlangsungnya penyelundupan