• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESUME MATA KULIAH DASAR-DASAR KEPENDIDIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RESUME MATA KULIAH DASAR-DASAR KEPENDIDIKAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

RESUME MATA KULIAH

DASAR-DASAR KEPENDIDIKAN

I. HAKIKAT MANUSIA DAN PENGEMBANGANNYA

A. Hakikat Manusia Dengan Pengembangannya

1. Dimensi Individual

Manusia dalam hal ini adalah mahluk perorangan, manusia lahir mempunyai potensi yaitu kemampuan yang masih terpendam dan akan menjadi kemampuan nyata seiring perkembangan dan pertumbuhan. Adapun potensi yang menonjol pada manusia disebut bakat.

Ada 6 unsur yang terdapat dalam manusia dalam hal sebagai makhluk individu yaitu : a. Unsur Fisik - raga luar ataupun dalam

b. Unsur Psikis - gejala jiwa termasuk fikiran dan perasaan c. Unsur Cipta - pengamatan dan tanggapan

d. Unsur Rasa - perasaan jasmani yaitu lapar, haus. Perasaan rohani yaitu merasa berdosa dan yang lainnya menyangkut rohani.

e. Unsur Karsa - tingkat rendah yaitu refleks, nafsu dan yang tingkat tinggi yaitu kemauan dan cita-cita.

f. Unsur Gejala Campuran – kecerdasan, perhatian.

Fungsi pendidikan pada dimensi ini adalah untuk mewujudkan potensi yang ada pada individu.

2. Dimensi sosial

Manusia sebagaimana pendapat Aristoteles adalah Zoon Politikon yang artinya bahwa manusia itu adalah selalu hidup bersama, sejak lahir hingga meninggal dunia ia akan selalu berada dalam pergaulan dengan yang lainnya, seseorang tidak dapat menyendiri, karena saling membutuhkan saling memerlukan bagi pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan hidupnya dan semua itu akan dapat terwujud apabila bermasyarakat. Fungsi pendidikan pada dimensi ini adalah untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan.

3. Dimensi susila

Maknanya bahwa setiap manusia bergantung pada peraturan atau norma. Maka dalam hal ini ada dua macam nilai yaitu nilai yang berasal dari Tuhan dan berasal dari manusia. Nilai yang berasal dari Tuhan bersifat absolut serta tidak terbatas oleh ruang dan waktu sementara nilai yang berasal dari manusia bersifat abolut dan relatif serta terbatas oleh ruang dan waktu. Fungsi pendidikan pada dimensi ini adalah untuk mewariskan sistem nilai.

4. Dimensi keberagamaan

(2)

B. Pengembangan Dimensi-dimensi /Utuh dan tidak utuh

Pengembangan yang utuh ditentukan oleh dua faktor yaitu kualitas dimensi hakikat manusia itu sendiri dan kualitas pendidikan yg disediakan. Dapat dilihat dari berbagai segi yaitu wujud dimensinya dan arahnya. Pengembangan yang tidak utuh akan terjadi jika ada unsur dimensi hakikat manusia yang terabaikan untuk di tangani

C. Manusia Indonesia /sosok manusia indonesia yang semua dimensi tsb berkembang secara optimal-(manusia pancasila). Dicapai melalui pelaksanaan SPN/Sisdiknas. Di dalam GBHN mengenai arah pembangunan jangka panjang dinyatakan bahwa pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, artinya bukan hanya lahiriahnya saja namun batiniahnya pun harus dicapai sehingga menjadi manusia yang utuh.

II. PENGERTIAN DAN UNSUR PENDIDIKAN

A. Pengertian

1. Langeveld/bantuan yang diberikan dengan sengaja kepada anak dalam pertumbuhan jasmani maupun rohaninya untuk mencapai kedewasaan

2. UU No 2/89/ Usaha sadar manusia untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,pengajaran dan atau latihan bagi peranya dimasa yang akan datang.(Lihat Bab 1 Ps 1UU No. 20/03

B. Unsur unsur pendidikan/faktor-faktoryang saling pengaruhi dan berinteraksi dalam proses/kegiatan pendidikan.

1. Faktor tujuan, terbagi menjadi 3 bagian yang akan dijabarkan sebagai berikut.

a. Berdasarkan sifatnya:

1) Tujuan ideal (umum) untuk membentuk manusia yang pancasilais. 2) Tujuan nyata (khusus) bersifat sementara, dan intermediet.

b. Berdasarkan hirarki: 1) Umum

2) Institusional (lembaga) SD, SMP,SMA, PT dan Lainnya. 3) Kurikulum (kulikuler) mengajarkan bidang studi

4) Pembelajaran (intruksional) terbagi lagi menjadi umum dan khusus

c. Berdasarkan skope (ruang lingkup): 1) Mikro (terbatas)

2) Makro (luas)

2. Faktor pendidik

Ada dua faktor pendidik yaitu :

a. Berdasarkan kodratnya adalah orang tua, karena orang tua harus memiliki rasa tanggung jawab pada Tuhan, anak dan masyarakat serta yang mendorong orang tua harus mendidik anaknya adalah karena adanya rasa kasih sayang.

b. Berdasarkan jabatannya adalah guru. Adapun guru dalam mendidik juga memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu syarat akademik, syarat administrasi, syarat pribadi yaitu menyangkut fisik dan psikis dan kepribadian.

3. Faktor subyek didik

(3)

4. Faktor isi/materi pendidikan

Faktor ini terdapat dalam kurikulum yang syaratnya mendukung tercapainya tujuan serta sesuai dengan karakter siswa.

5. Faktor metode dan alat pendidikan

Metode adalah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi. Yang perlu dipertimbangkan dalam metode ini adalah harus sesuai dengan kemampuan guru dan karakter siswa. Alat pendidikan terbagi atas dua yaitu alat dalam bentuk tindakan dan alat dalam bentuk benda. Alat tindakan terbagi lagi yaitu tindakan prefentive dan kuratif. Dalam bentuk benda yaitu audio, visual, A+V, serbaneka.

6. Faktor lingkungan pendidikan

Mengenai lingkungan, terbagi menjadi dua yaitu lingkungan biotik dan abiotik.

C. Pendidikan Sebagai Sistem

Sistem adalah keselurahan yang tertulis dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dalam merubah masukan menjadi hasil yang diharapkan.

Masukan pendidikan, yaitu segala sesuatu yang masuk dalam sistem. Masukan pendidikan adalah:

a. Informasi yang terdiri atas pengetahuan, nilai dan cita-cita yang terdapat dalam masyarakat

b. Penduduk dan tenaga kerja yang memenuhi syarat c. Hasil produksi, sarana dan dana

Pendapat kedua dari Combs : a. Tujuan dan prioritas b. Peserta didik c. Manajemen

d. Struktur dan jadwal waktu e. Isi bahan ajaran

f. Guru dan pegawai g. Pasilitas

h. Teknologi

i. Pengawasan mutu j. Pemeliharaan k. Ongkos

Proses pendidikan, ada dua yaitu :

Sisi Sifat ---menjaga eksistensi, menghasilkan sesuatu Sisi Fungsi ---terlaksananya fungsi manajemen dan operasional

pendidikan, fungsi manageria pendidikan, tugas para pegawai pada sistem, terlaksananya tugas-tugas guru

Hasil pendidikan adalah orang-orang terdidik dalam 3 ranah pendidikan yaitu afektif, kognitif dan psikomotorik.

III. LANDASAN DAN ASAS-ASAS PENDIDIKAN

A. Landasan Pendidikan

1. Landasan Filosofi

(4)

merealisasikan hasil filsafat itu.

Kita di Indonesia landasan filsafat bangsa kita adalah Pancasila yang merupakan Ruhnya sistem pendidikan nasional.

Ada tiga ciri manusia menurut pancasila yaitu integral (yang utuh dan menyeluruh), etis (berperilaku sesuai dengan ideologi) manusia yang bebas namun bertanggung jawab artinya harus mempertanggung jawabkan moral dan hukum, yang terahir adalah religius (mengarah ke agama sesuai kehendak pencipta) melalui pendidikan agama.

2. Landasan Sosiologi

Pendidikan merupakan salah satu aktifitas masyarakat. Pendidikan tercipta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu kaitan antara pendidikan dan masyarakat dalam hal ini sangatlah erat. Diperlukan ilmu sosiologi yaitu ilmu pengetahuan positif yang mempelajari tentang masyarakat pertama kali diperkenalkan oleh August Comte (1798-1857) pada tahun 1839. Karena perhatian sosiologi pada kegiatan pendidikan sangatlah intensif maka lahirlah cabang sosiologi pendidikan. Sosiologi pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan pola-pola interaksi sosial dalam sistem pendidikan.

Berikut adalah peran sekolah dalam hal kemasyarakatan yaitu :

a) Pewaris Kebudayaan / penyebar budaya/ transmisi budaya = direalisasikan pada saat mengajar.

b) Pemelihara Kebudayaan = pembakuan bentuk budaya dalam kurikulum, menulis budaya tersebut, dan menerapkannya disekolah.

c) Tempat reproduksi budaya = maksudnya adalah menciptakan kembali budaya atau transpormasi budaya.

d) Agen difusi kebudayaan = sekolah melalui peserta didik bertugas menyebarluaskan kepada masyarakat dengan terencana atau tidak.

Hubungan timbal balik sekolah dengan masyarakat : a) Transaksional = pembayaran uang SPP

b) Cara sekolah berhubungan dengan masyarakat :

 Melalui aktifitas ekstrakurikuler sekolah melibatkan masyarakat yang kompeten  Home visit yaitu kunjungan kerumah siswa dalam rangka kerja sama dengan wali

murid

 Mengundang masyarakat datang ke sekolah yaitu pada saat ulang tahun sekolah, pembagian raport, rapat komite dan sebagainya

 Melalui media massa

c) Bentuk partisipasi masyarakat

 Dengan menyediakan dana pendidikan  Menyediakan fasilitas belajar dirumah

 Mengawasi dan memantau perkembangan anak

 Ikut mencari solusi dari masalah-masalah yang ada di sekolah Ikut mengontrol pelaksanaan pendidikan di sekolah

 Selalu memberi Fit-Back apabila diminta ataupun tidak Meminjamkan fasilitas untuk sekolah

 Menerima dan melayani siswa yang belajar di masyarakat Menjadi nara sumber (Trainer) kalau diperlukan.

Faktor-faktor sosial problema pendidikan : o Faktor Sosial kemajuan siswa :

(5)

o Tokoh (idolanya) namun ini hanya bersifat sementara

a) Faktor Sosial kemajuan guru :  Karakter siswa

 Orang tua murid

 Personalia administrasi (pegawai)

 Keadaan keluarga (ekonomi, psikologis dll) Organisasi profesi

b). Faktor Sosial kemajuan sekolah :

 Sumber dana masyarakat Stabilitas sosial  Populasi siswa sekolah

3. Landasan Psikologi

Landasan psikologi yaitu pelaksanaan pendidikan dengan memperhatikan skope psikologi yang mendukung keberadaan pendidikan.

a) Anak memiliki kepribadian yaitu pengaruh dari keturunan, lingkungan dan self. b) Anak memiliki kecerdasan yang berbeda (intelegensi)

Intelegensi adalah kemampuan untuk memanfaatkan pengalaman agar dapat beradaptasi dengan situasi baru. Definisi lain yaitu kemampuan jiwa untuk menyelesaikan suatu masalah dengan cepat dan tepat.

Rumus IQ = MA/CA

MA = Mental Age (tes psikologi) , CA = Cronogical Age (usia seseorang). Hirarki IQ : 140 ke atas = jenius

130 – 139 = sangat pandai 120 – 129 = pandai 110 – 119 = di atas normal 90 – 109 = normal 80 – 89 = dibawah normal 70 – 79 = bodoh 60 – 69 = moron 50 – 59 = the bil 40 – 49 = imbecile 4 – 24 = idiot

c) Anak tumbuh dan berkembang melalui tahap-tahap tertentu yaitu biologis (unsur fisik), psikologis, dan didaktis.

Meurut piaget 0-2 tahun fase sensori motorik, 2-7 praoperasional, 7-12 operasional formal.

d) Masalah belajar.

Salah satu definisi belajar adalah kegiatan yang sengaja untuk mengubah tingkah laku sehingga diperoleh kecakapan baru. Faktor yang mempengaruhi belajar antara lain yaitu faktor internal (yang ada pada individu seperti fisik dan mental) dan faktor eksternal yaitu faktor yang dari luar yaitu alam, sosial, guru, sarana dan prasarana.

4. Landasan Ilmiah dan Teknologis

a) Landasan Ilmiah, landasan yang memanfaatkan ilmu pengetahuan. Landasan ini mencakup :

Inovasi dalam bahan --- multi sumber, sumber up to date

Inovasi dalam sistem penyampaian--- modul, paket belajar PLS

Inovasi dalam sistem pendekatan--- belajar tuntas, PAIKEM, Keterampilan Proses Inovasi dalam management kelas--- sekolah terbuka (Usia) , terpadu (keadaan).

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian serta analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan terhadap keputusan masyarakat dalam memilih apartemen di Kota Depok, didapatkan

Pengambilan sampel sebanyak 150 pegawai PT Tohitindo Multi Craft dengan kuisoner lalu diolah dengan menggunakan program AMOS gaya kepemimpinan transformasional dan

Kekhasan hak cipta dapat dilihat dari dua dimensi yang terdapat dalam hak cipta yaitu hak ekonomi dan hak moral berkaitan dengan hak moral, seperti telah dijelaskan sebelumnya

Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

Penyelesaian konflik melalui proses encoding baik dalam konflik diri individu, konflik intraorganisasi atau konflik antar anggota komunitas dapat dilakukan sebagaimana mestinya

Untuk itu perlu diterapkan suatu model pembelajaran STAD dan Jigsaw, yaitu model yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri, aktif, dan siswa mampu

Menunjukkan bahwa terdapat pendidikan terakhir ayah SD dan tingkat temper tantrum yang tinggi pada anak hanya 20 orang (64.5%) dibandingkan dengan pendidikan ayah yang tingkat