122
Euis Sri Nurhayati, 2014
Literasi Informasi Pustakawan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. SIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah diperoleh dan dipaparkan pada BAB IV, dapat disimpulkan bahwa keterampilan literasi informasi yang dimiliki oleh pustakawan sangat menunjang kompetensi profesionalnya sebagai pustakawan, khususnya dalam melakukan kegiatan literasi informasi yang terintegrasi dengan kegiatan pelayanan perpustakaan.
Beberapa simpulan berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Keterampilan Literasi Informasi Pustakawan. Dalam menentukan kebutuhan informasi, keterampilan yang dimiliki oleh pustakawan Perpustakaan UPI tergolong berkategori advanced. Dalam mengevaluasi informasi, keterampilan yang dimiliki oleh pustakawan Perpustakaan UPI tergolong berkategori advanced. Sementara itu, dalam menggunakan informasi, keterampilan yang dimiliki oleh pustakawan Perpustakaan UPI tergolong berkategori beginner. Sehingga, secara umum dapat disimpulkan bahwa keterampilan literasi informasi yang dimiliki oleh pustakawan Perpustakaan UPI sudah tergolong berkategori advanced.
123
Euis Sri Nurhayati, 2014
Literasi Informasi Pustakawan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. SARAN
Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian di atas dan pengalaman yang dirasakan oleh penulis selama melakukan penelitian hingga selesai menyusun laporan hasil penelitian, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Universitas Pendidikan Indonesia
Pimpinan universitas merupakan pemangku kebijakan yang menentukan sekaligus memutuskan suatu kebijakan. Pimpinan universitas harus mampu mendukung berbagai program yang membantu peningkatan mutu dan kualitas dari sumber daya yang terdapat di dalamnya. Keterampilan literasi informasi merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh seluruh sivitas akademika di era digital ini. Khususnya oleh mahasiswa UPI yang merupakan calon guru, yang harus mentransferkan informasi kepada anak didiknya kelak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, penulis memberikan saran kepada institusi UPI untuk dapat mengintegrasikan literasi informasi ke dalam kurikulum pendidikannya.
2. Perpustakaan UPI
Dengan kurang optimalnya kegiatan literasi informasi atau yang di Perpustakaan UPI lebih dikenal dengan user education, penulis menyarankan untuk diadakan inovasi dalam pelaksanaannya. Untuk pelaksanaannya, penulis menyarankan agar kegiatan ini dilakukan di awal tahun ajaran baru dengan sasaran kegiatannya adalah seluruh mahasiswa baru UPI dan dijadikan salah satu rangkaian kegiatan yang terintegrasi dengan acara masa orientasi kampus untuk tahap awal dan bekerjasama dengan Direktorat Kemahasiswaan dalam penyelenggaraannya. Sementara itu tahap lanjutan, dilakukan di perpustakaan dengan pelatihan yang lebih spesifik. Dengan adanya inovasi dalam pelaksanaan kegiatan ini diharapkan kegiatan literasi informasi dapat menjadi lebih optimal.
124
Euis Sri Nurhayati, 2014
Literasi Informasi Pustakawan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Pustakawan
Sebagai manajer pengetahuan yang setiap hari bergelut dengan data, informasi dan pengetahuan, maka memiliki keterampilan literasi informasi yang baik dan benar adalah suatu keharusan. Keterampilan ini dapat diperoleh dengan mengikuti pendidikan maupun pelatihan keterampilan literasi informasi. Mengikuti kegiatan tersebut merupakan prioritas yang utama dan diutamakan. Keterbatasan sumber dana seharusnya bukanlah menjadi halangan bagi pustakawan untuk memiliki keterampilan literasi informasi yang memadai. Namun, pada kenyataannya keterbatasan tersebut menjadi alasan klasik dan sebab utama terjadinya fenomena pustakawan tidak melek informasi.
Oleh karena itu, untuk menyiasati hal tersebut, penulis menyarankan untuk dibentuknya forum pustakawan di Perpustakaan UPI baik yang bersifat formal maupun informal sebagai wadah knowledge sharing antara sesama pustakawan. Sehingga dengan adanya forum tersebut dapat terjadi sharing knowledge yang baik antara sesama pustakawan dan terjadi kesamaan pengetahuan serta keterampilan yang didapat dari berbagai kegiatan pengembangan sumber daya manusia yang dilaksanakan oleh perpustakaan, salah satunya yaitu dengan mengikuti kegiatan-kegiatan pelatihan seperti pelatihan keterampilan literasi informasi.
4. Program Studi Perpustakaan dan Informasi
125
Euis Sri Nurhayati, 2014
Literasi Informasi Pustakawan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Peneliti Selanjutnya
Penelitian adalah salah satu aspek dari tri darma perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh seorang mahasiswa. Penelitian seyogianya bukan hanya dilakukan sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana atau gelar strata tertentu saja, tetapi penelitian yang dilakukan haruslah memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara, sebagai wujud tanggung jawab terhadap masyarakat. Realitanya, masyarakat memiliki harapan yang besar terhadap mahasiswa selaku kaum intelektual untuk dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang dialaminya.
Selaku mahasiswa, dalam hal ini mahasiswa Perpustakaan dan Informasi, sudah selayaknya untuk dapat berperan aktif dan ikut andil dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dialami masyarakat, khususnya dalam masalah pendidikan. Mahasiswa Perpustakaan dan Informasi memiliki peran yang besar di bidang pendidikan, khususnya sebagai tenaga kependidikan non guru yang merupakan jalur profesional. Meskipun hasil penelitian yang dilakukan mungkin tidak dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat, setidaknya dapat menjadi sumbangsih dalam kajian kelimuan. Literasi informasi merupakan salah satu kajian keilmuan yang harus terus dikembangkan dan disosialisasikan kepada masyarakat mengingat pentingnya keterampilan tersebut untuk dimiliki oleh masyarakat sebagai bekal pembelajaran seumur hidup di era digital ini.
