MEMO BRIEF
Kepada Yth
:
Assisten Deputy Telematika dan Utilitas
Deputi VI Bidang Koordinasi Percepatan
Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan
Koordinator Kementrian Ekonomi
Bapak Eddy Satriya
Dari
:
Mohamad Atamimi
Tenaga Ahli Ekonomi Digital
Perihal
:
Ekonomi Digital pada sektor Pasar komoditi
Jagung di Provinsi Jabar
Tanggal
:
28 Mei 2016
A. Rekomendasi Utama
Pasar jagung untuk kebutuhan para petenak ayam perlu dilengkapi dengan sarana dan prasarana e-business atau business online , Studi kasus Jabar.
B. Tujuan
Pengembangan pasar komoditi unggulan Jagung melalui pengembangan ekonomi digital.
C. Latar Belakang
1. Kebutuhan pasar, akan ternak “ayam pedaging ” semakin meningkat tajam ysng berdampak pada peningkatan kapasitas budi daya ternak ayam pedaging di jabar juga meningkat tajam baik jumlah peternak dan juga pelebaran wilayah kerja lokasi peternakan itu sendiri yang semula tersebar diwilayah Priangan timur saja sekarang menyebar sampai wilayah sukabumi bahkan tumbuh di wilayah sukabumi, kab subang, kab Garut.
2. Produksi ayam pedaging jawa barat untuk melayani Jakata, banten dan jawa barat sendiri serta beberrapa provinsi lainnya seperti kepulauan riau termasuk Pulau batam, provinsi Kalimantan Barat dan Kalimnatan tengah, Produksi ayam pedaging Priangan Timur sudah lebih dari 700.000 ekor per hari
3. Bangkitnya usaha ternak ayam tidak terlepas dari naiknya harga daging sapi sedemikian rupa , sehingga kebutuhan akan pakan meningkat tajam , untuk diketahui harga daging ayam itu ditentukan oleh jagung pipilan kering yang berkontribusi pada harga sebesar 70%.
4. Sebahagian besar peternak mendapatkan jagung sebagai pakan dari indusstri pakan yang tersebar di jawa barat, petani dan atau pedagang menjual jagungnya langsung ke pabrikan tidak ke pada peternak.
5. Produk jagung pipilan di jawa barat sangat tidak mencukupi , sehingga didatangkan dari luar jabar.
6. Kekurangan jagung pipilan dipasok selain dari jatim dan jateng, lampung, Jatim juga diimport dari Agentina , Brazil
7. Produksi jagung jabar 900 ribu ton sedangkan masuk ke jabar sekitar 600 ribu ton dari lampung, jateng dan Sulawesi jatim dan termasuk import
8. Sudah berjalan nya Undang Undang no 9 tahun 2011 tentang resi gudang; peraturan bank Indonesia tentang resi gudang (8/21/pbi/2006; 13/14/pbi/2011; 13/14/pbi/2012)
D. ANALISA
1.
Kebutuhan pasar terorganisasi pasar jagung berbasis Ekonomi Digital2.
Intervensi yang dibutuhkan dalam pasar terorganisasiE. KESIMPULAN
1. Pasar Jagung terorganisasi sangat dibutuhkan Indonesia agar produksi jagung dapat meningkat menekan import
2. Pasar ayam pedaging yang meningkat tajam dalam pemenuhan pangan dasar akan kebutuhan proetein hewani.
3. Pasar ayam pedaging nasional cepat atau lambat akan terbentuk kearah pasar terorganisasi karena tekanan kebutuhan Nasional,
4. Inti pasar terorganisasi bagi negara kepualuan Nusantara ini adalah kecepatan, ketepatan, komprehensip, keterkaitan dalam format kepulauan Nusantara maka jawaban yang paling tepat adalah E-trade.
F. REKOMENDASI
1. Pada prinsipnya pasar adalah wahana pertemuan pembeli dan penjual dalam memenuhi kebutuhannya secara adil atau dianggap adil oleh kedua belah pihak.
2. Pasar adalah instrument ekonomi yakni instrument untuk melakukan pertukaran dalam upaya pemenuhan kebutuhan .
3. Kontribusi pdrb sector komoditi jagung pada wilayah Jawa barat cukup tinggi
4. Koordinasi K/L terkait dengan itu seperti Kementrian perdagangan, Bappebti, kementrian perindustrian, OJK, BI, dll