• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH MAKROEKONOMI kerjasama ekonomi KONSUMSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH MAKROEKONOMI kerjasama ekonomi KONSUMSI"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MAKROEKONOMI

DAVID LAIBSON DAN DORONGAN GRATIFIKASI INSTAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6

1. AGUS HERU SAPUTRA (1302160350) 2. ANNAS AMIRUDDIN (1302160438) 3. FACHRIZAL IRFANSYAHRIAL (1302160452)

4. HERMAWAN (1302160394) 5. I NYOMAN SUJANA (1302160322) 6. SHOFYAN KURNIANSAH (1302160347)

KELAS 3A

PRODI DIPLOMA III AKUNTANSI ALIH PROGRAM

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

(2)

PENDAHULUAN

Makalah ini kami susun sesuai dengan tugas dari Dosen Makroekonomi Politeknik Keuangan Negara STAN yaitu Bapak I Gede Made Artha Dharmakarja. Makalah ini kami harapkan dapat membantu para mahasiswa dalam memahami dan mengerti salah satu materi mata kuliah Makroekonomi yaitu tentang “Teori Konsumsi Menurut David Laibson dan Dorongan Gratifikasi Instan” karena menggunakan bahasa yang sederhana dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.

Pembahasan makalah ini terdiri dari pengertian konsumsi, teori konsumsi menurut David Laibson, dorongan gratifikasi instan, dan ditutup dengan kesimpulan.

(3)

PEMBAHASAN

Dalam kegiatan tertentu Anda pasti sering mendengar istilah konsumsi bukan? Pada masyarakat luas istilah konsumsi sering diartikan sebagai kegiatan menghabiskan makanan dan minuman, akan tetapi dalam ilmu ekonomi istilah konsumsi tidak hanya sebatas pada persoalan makan dan minum saja tetapi menyangkut semua kebutuhan hidup masyarakat, baik itu kebutuhan yang menyangkut jasmani maupun kebutuhan rohani.

A. PENGERTIAN KONSUMSI

Konsumsi dapat diartikan sebagai kegiatan menghabiskan/mengurangi nilai guna atau manfaat suatu barang maupun jasa yang ditunjukan langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup. Seperti kita ketahui bahwa kebutuhan hidup masyarakat sangat beraneka ragam, misalnya dalam kebutuhan makanan, minuman, pakaian, rumah dan sebagainya. Untuk itu, untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan banyak produksi barang dan jasa.

Barang konsumsi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu barang yang hanya dapat dipakai sekali, contohnya makanan, minuman dan sebagainya dan barang yang dapat dipakai beberapa kali, contohnya pakaian, kendaraan, perabotan dan sebagainya.

B. TUJUAN KEGIATAN KONSUMSI

Dalam kegiatan ekonomi seorang konsumen melakukan kegiatan konsumsi mempunyai beberapa tujuan. Terdapat empat tujuan kegiatan konsumsi yaitu:

a) Mengurangi nilai guna barang atau jasa secara bertahap

Pada saat seseorang melakukan kegiatan konsumsi akan terjadi pengurangan nilai guna dari barang atau jasa yang dikonsumsi tersebut secara bertahap. Contohnya pemakaian pakaian, alat rumah tangga, kendaraan, dsb.

b) Menghabiskan nilai guna barang sekaligus

(4)

c) Memuaskan kebutuhan secara fisik

Biasanya motif seseorang melakukan kegiatan konsumsi bertujuan untuk mencukupi kebutuhan mereka secara fisik. Contohnya penggunaan pakaian, penggunaan alat-alat oleh raga, bisa juga makanan, dsb.

d) Memuaskan kebutuhan rohani

Selain kebutuhan secara fisik atau jasmani, motif seseorang melakukan kegiatan konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan rohani. Contohnya berlibur, main game dsb.

Kita tahu bahwa untuk melakukan kegiatan konsumsi kita harus memiliki barang untuk dikonsumsi. Untuk mendapatkan barang konsumsi tersebut kita harus membuat atau membelinya. Banyaknya barang yang kita konsumsi tergantung dari harga dan banyaknya barang yang tersedia di masyarakat. Tahukah Anda bahwa besarnya konsumsi seseorang akan dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:

1) Kemampuan produksi masyarakat dalam menyediakan barang konsumsi. 2) Tingkat penghasilan seseorang, khususnya kemampuan untuk membeli barang. 3) Harga barang yang tersedia.

Selain ketiga faktor diatas, besarnya konsumsi seseorang juga dipengaruhi oleh selera dan intensitas kebutuhannya serta adanya barang substitusi. Dalam hal ini semakin tinggi selera dan intensitas kebutuhannya, maka akan semakin besarpula jumlah konsumsinya. Selain itu jika barang substitusi jumlah dan jenisnya banyak maka konsumsi terhadap barang yang disubstitusi akan semakin menurun, hal ini disebabkan karena biasanya barang substitusi lebih murah harganya dibandingkan barang yang disubtitusi jadi orang lebih tertarik mengkonsumsi barang substitusi. Besarnya tingkat konsumsi masyarakat mencerminkan tingkat kemakmuran masyarakat tersebut, yang artinya semakin tinggi tingkat konsumsi masyarakat, berarti semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya.

C. TEORI KONSUMSI DAVID LAIBSON DAN DORONGAN GRATIFIKASI INSTAN.

(5)

Teori tersebut sangat logis, jika pendapatan meningkat $1.000 maka konsumsi juga akan meningkat, misal $700. Sehingga tabungan meningkat $300.Pada kenyataannya tidak semua dari kita mampu berpikir logis sebagaimana prediksi teori konsumsi tersebut. Yang banyak terjadi, ketika gaji meningkat $1000, tabungan tidak meningkat sama sekali. Apa penyebabnya? Penyebabnya adalah Pola Konsumsi.

Sebagai contoh saat Jepri pergi ke Toko Elektronik dengan niat mengantar selingkuhannya membeli aksesoris HP, dengan tidak sengaja Jepri mendapati bahwa harga iPhone 7 lebih murah karena ada diskon yang tidak akan dia dapatkan di esok hari. Jepri yang punya HP Mito tergoda dan segera membelinya.

Pembelian yang dilakukan Jepri tersebut terjadi diluar rencana. Sesuai dengan penelitian konsumsi oleh Profesor David Laibson dari Harvard (1997) mengindikasikan bahwa perilaku seperti ini dialami banyak orang. Beliau mengistilahkannya dengan “Dorongan Gratifikasi Instan (Instant Gratification)”.

Dorongan ini telah menyebabkan keputusan seseorang menjadi tidak konsisten dengan waktu (time-inconsistent). Akibat dari gratifikasi instan tadi, besar kemungkinan Jepri yang setelahnya berjanji untuk menambah tabungannya pada bulan depan, saat ini tengah kembali sibuk berbelanja barang yang lagi diskon dan menarik hobi dan minatnya.

(6)

KESIMPULAN

David Laibson berpendapat bahwa pengaruh psikologis berperan penting untuk memahami perilaku konsumen. Biasanya karena manusia mempunyai keinginan yang kuat atas gratifikasi instan, mereka mungkin menerapkan perilaku inkonsistensi-waktu, dan akhirnya menabung lebih sedikit dari yang ingin mereka lakukan.

Referensi

Dokumen terkait

Asam laktat inilah yang dapat menimbulkan rasa pegal atau nyeri.Myalgia yang terjadi tanpa riwayat trauma mungkin disebabkan oleh infeksi virus.Myalgia yang berlangsung dalam

Untuk mengantisipasi hal itu, sepertinya menanam Zodia menjadi pilihan yang sangat tepat dan pengusaha tanaman masih jarang yang melirik untuk membudidayakan dan

Bila volume cairan melebihi “penuh” di tingkat perikardium itu, efusi perikardial mengakibatkan tekanan pada jantung sehingga terjadi Cardiac Tamponade (tamponade jantung)

pemakaiannya dipertanggung jawabkan oleh yang berwenang. Perusahaan tidak membuat Surat Permintaan Pembelian. Hal ini tidak sesuai dengan teori. Walaupun begitu,

PROFIL ADVERSITY QUOTIENT (AQ) BELAJAR SISWA DAN IMPLIKASINYA BAGI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING BELAJAR.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Data berupa informasi yang diperoleh dari pengisian angket dan wawancara dengan responden (guru MGMP geografi di Kabupaten Sidoarjo) dengan membawa lembar kuisioner

10 tahun 1998 pasal 1 angka 2, pengertian bank sebagai berikut “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya

MARKET VALUE ADDED PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA