MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR DI DESA NGLIMAN KECAMATAN SAWAHAN KABUPATEN NGANJUK Dian Pratiwi, Turniningtyas Ayu R., Abdul Wahid H
STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT DALAM PENYEDIAAN AIR BERSIH Tri Yunita Fadmawati, Ismu Rini Dwi Ari, Dian Dinanti
PERAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK INFRASTRUKTUR JEMBATAN KEDUNGKANDANG, KOTA MALANG
Mita Lestari, I Nyoman Suluh Wijaya, Turniningtyas Ayu Rachmawati
PEMODELAN PEMILIHAN MODA BARU TREM TERHADAP PENGGUNA MODA EKSISTING DI KORIDOR JALAN RAYA DARMO, KOTA SURABAYA
Zita Setyaningrum, Fauzul Rizal Sutikno, Dian Dinanti
PENINGKATAN KUALITAS PRODUK WISATA DI KAWASAN WISATA MAKAM BUNG KARNO Haiga Vilard, Johannes Parlindungan Siregar, Kartika Eka Sari
DAMPAK AKTIVITAS GUNA LAHAN PERDAGANGAN DAN JASA, PENDIDIKAN, DAN KESEHATAN TERHADAP KINERJA JALAN Inggita Ken Sariti, Aris Subagiyo, Nailah Firdausiyah
KORELASI TINGKAT PENGETAHUAN DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT PERUBAHAN BANGUNAN KUNO
Madinda Priacahya Putra, Antariksa, Dian Kusuma Wardhani
PENGARUH KEGIATAN PERDAGANGAN PASAR LAWANG TERHADAP BANGUNAN KUNO DISEKITAR PASAR LAWANG Putri Ayu Pratiwi, Antariksa, Kartika Ekasari
DAYA DUKUNG WISATA KUSUMA AGROWISATA KOTA BATU Indah Nur Puspitasari, Mustika Anggraeni, Dimas Wisnu Adrianto
KAJIAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA TAMBAKLEKOK, KECAMATAN LEKOK, KABUPATEN PASURUAN Syahri Ramadhan Ahmad, Mustika Anggraeni, Dimas Wisnu Adrianto
EVALUASI KINERJA IPAL DURI KOSAMBI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PENGANGKUTAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH
Muhammad Suko Adi Pratama, Dimas Wisnu Adrianto, Kartika Eka Sari
ALTERNATIF SEKTOR NON PERTAMBANGAN YANG BERPOTENSI DIKEMBANGKAN PASKA TAMBANG DI KABUPATEN KUTAI TIMUR
Devi Triwidya Sitaresmi, Surjono, Chairul Maulidi
PENGARUH PERUBAHAN SOSIAL, EKONOMI, DAN PSIKOLOGI TERHADAP KEPUASAN BERMUKIM KORBAN LUMPUR SIDOARJO DI KAHURIPAN NIRWANA VILLAGE
Yusrina Farahiyah, Turniningtyas Ayu Rachmawati, Dian Kusuma Wardhani
PERMODELAN JARAK FISIK DAN NONFISIK TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT MISKIN DESA SIDOHARJO KABUPATEN PONOROGO
Aninda Disi Utami, Ismu Rini Dwi Ari, Mustika Anggraeni
EVALUASI PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK MENJADI RDF DI TPA TEGAL ASRI KECAMATAN WLINGI KABUPATEN BLITAR Dian Indra Rini, Christia Meidiana, Mustika Anggraeni
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT APLIKASI BIOGAS DI DESA ARGOSARI KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG
Siti Nuriska, Christia Meidiana, Kartika Eka Sari
ARAHAN MITIGASI BENCANA LONGSOR KECAMATAN BUMIAJI Retno Wulandari, Arief Rachmansyah, Turniningtyas Ayu R.
PENGARUH PENAWARAN WISATA TERHADAP MOTIVASI WISATA DI KABUPATEN NGANJUK Lina Kurniasih, Nindya Sari, Dian Kusuma Wardhani
PENINGKATAN KESIAPAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA PUGER Diah Arifina Febriyanti, Nindya Sari, Dimas Wisnu Adrianto
MITIGASI BENCANA BANJIR DI KAWASAN SEKITAR SUNGAI BRANTAS KOTA MALANG Affriza Eka Satria Pratama, Abdul Wahid Hasyim, Turniningtyas Ayu Rachmawati
PENILAIAN DAMPAK DAN KEBERLANJUTAN SOSIAL ATAS PERTAMBANGAN BATUBARA DI KECAMATAN SANGATTA UTARA Anjela Rindasari, Surjono, Mustika Anggraeni
ZONASI WILAYAH PESISIR PADA KAWASAN DENGANKERUSAKAN EKOSISTEM TERBESAR DI ZONA TIRTAYASA KABUPATEN SERANG
Arizal Sina Putra, Abdul Wahid Hasyim, Aris Subagiyo
KONSEP PEMANFAATAN KAWASAN STADION KRIDOSONO SEBAGAI RUANG PUBLIK SENI MURAL DI KOTA YOGYAKARTA Suci Cisika Putri, Surjono, Johannes Parlindungan Siregar
KETERKAITAN KINERJA PEMILAHAN SAMPAH ANORGANIK DENGAN PENDAPATAN MASYARAKAT DESA BANGUN KECAMATAN PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO
Riza Kurnia Dewi, Christia Meidiana, Dian Dinanti
PENGEMBANGAN LOST SPACE DI EX-KAWASAN PUSAT KEGIATAN KARESIDENAN BESUKI KABUPATEN BONDOWOSO Eka Agustiningrum, Dian Kusuma Wardhani,Eddi Basuki Kurniawan
KAJIAN KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN DARI ASPEK LINGKUNGAN Ari Wicaksono, Dimas Wisnu Ardianto, Mustika Anggraeni
Vol. 4 No. 2
April 2015
Pengantar
Tim Redaksi
Pelindung/ Patron
Dean of Faculty of Engineering Brawijaya University
Penanggung Jawab/ Publisher
Head of Department of Urban and Regional Planning
Faculty of Engineering, Brawijaya University
Ketua Dewan Redaksi/ Editor in Chief
Dr. Eng. Christia Meidiana, ST., MT
Dewan Redaksi/ Editorial Board
Dr. Ir. Surjono, MTP Ir. Ismu Rini Dwi Ari, MT., PhD Dr. Ir. A. Wahid Hasyim., MSP Dr. Ir. Agus Dwi Wicaksono. Lig. Ler. Reg Dr. Eng. Turningtyas Ayu R, ST., MT Imma Widyawati Agustin, ST. MT. PhD Dr. I Nyoman Suluh Wijaya, ST., MT
Redaktur Pelaksana/Editorial Staff
Mustika Anggraeni, ST., MSi Nur Herfianti, A. Md Eka Trisye Mufida, SE
Jurnal Pure diterbitkan oleh Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Pada volume ini tersaji 26 naskah dengan berbagai tema dalam koridor keilmuan Perencanaan Wilayah dan Kota.
Jurnal PURE hadir sebagai wadah bagi peneliti dan akademisi untuk menyampaikan hasil karya ilmiah yang terbit empat kali dalam setahun. Jurnal PURE bertujuan untuk dapat berkontribusi meningkatkan khasanah keilmuan Perencanaan Wilayah dan Kota.
Keberhasilan terbitnya volume ini tentu saja tidak lepas dari kerja sama dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami selaku tim redaksi mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu dalam penerbitan jurnal ini.
Akhir kata, dengan terbitnya jurnal ini semoga bermanfaat bagi semua pihak.
DAFTAR ISI
MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR DI DESA NGLIMAN KECAMATAN SAWAHAN KABUPATEN NGANJUK
Dian Pratiwi, Turniningtyas Ayu R., Abdul Wahid H
125 - 134
STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT DALAM PENYEDIAAN AIR BERSIH
Tri Yunita Fadmawati, Ismu Rini Dwi Ari, Dian Dinanti
135 - 144
PERAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DALAM PENGADAAN TANAH UNTUK INFRASTRUKTUR JEMBATAN KEDUNGKANDANG, KOTA MALANG
Mita Lestari, I Nyoman Suluh Wijaya, Turniningtyas Ayu Rachmawati
145 - 156
PEMODELAN PEMILIHAN MODA BARU TREM TERHADAP PENGGUNA MODA EKSISTING DI KORIDOR JALAN RAYA DARMO, KOTA SURABAYA
Zita Setyaningrum, Fauzul Rizal Sutikno, Dian Dinanti
157 - 166
PENINGKATAN KUALITAS PRODUK WISATA DI KAWASAN WISATA MAKAM BUNG KARNO
Haiga Vilard, Johannes Parlindungan Siregar, Kartika Eka Sari
167 - 174
DAMPAK AKTIVITAS GUNA LAHAN PERDAGANGAN DAN JASA, PENDIDIKAN, DAN KESEHATAN TERHADAP KINERJA JALAN
Inggita Ken Sariti, Aris Subagiyo, Nailah Firdausiyah
175 - 184
KORELASI TINGKAT PENGETAHUAN DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT PERUBAHAN BANGUNAN KUNO
Madinda Priacahya Putra, Antariksa, Dian Kusuma Wardhani
185 - 190
PENGARUH KEGIATAN PERDAGANGAN PASAR LAWANG TERHADAP BANGUNAN KUNO DISEKITAR PASAR LAWANG
Putri Ayu Pratiwi, Antariksa, Kartika Ekasari
191 - 198
DAYA DUKUNG WISATA KUSUMA AGROWISATA KOTA BATU
Indah Nur Puspitasari, Mustika Anggraeni, Dimas Wisnu Adrianto
199 - 208
KAJIAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA TAMBAKLEKOK, KECAMATAN LEKOK, KABUPATEN PASURUAN
Syahri Ramadhan Ahmad, Mustika Anggraeni, Dimas Wisnu Adrianto
209 - 218
EVALUASI KINERJA IPAL DURI KOSAMBI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PENGANGKUTAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH
Muhammad Suko Adi Pratama, Dimas Wisnu Adrianto, Kartika Eka Sari
219 - 228
ALTERNATIF SEKTOR NON PERTAMBANGAN YANG BERPOTENSI DIKEMBANGKAN PASKA TAMBANG DI KABUPATEN KUTAI TIMUR
Devi Triwidya Sitaresmi, Surjono, Chairul Maulidi
229 - 236
PENGARUH PERUBAHAN SOSIAL, EKONOMI, DAN PSIKOLOGI TERHADAP KEPUASAN BERMUKIM KORBAN LUMPUR SIDOARJO DI KAHURIPAN NIRWANA VILLAGE
Yusrina Farahiyah, Turniningtyas Ayu Rachmawati, Dian Kusuma Wardhani
237 - 250
PERMODELAN JARAK FISIK DAN NONFISIK TERHADAP PENDAPATAN MASYARAKAT MISKIN DESA SIDOHARJO KABUPATEN PONOROGO
Aninda Disi Utami, Ismu Rini Dwi Ari, Mustika Anggraeni
251 - 260
EVALUASI PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK MENJADI RDF DI TPA TEGAL ASRI KECAMATAN WLINGI KABUPATEN BLITAR
Dian Indra Rini, Christia Meidiana, Mustika Anggraeni
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT APLIKASI BIOGAS DI DESA ARGOSARI KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG
Siti Nuriska, Christia Meidiana, Kartika Eka Sari
271 - 278
ARAHAN MITIGASI BENCANA LONGSOR KECAMATAN BUMIAJI
Retno Wulandari, Arief Rachmansyah, Turniningtyas Ayu R.
279 - 288
PENGARUH PENAWARAN WISATA TERHADAP MOTIVASI WISATA DI KABUPATEN NGANJUK
Lina Kurniasih, Nindya Sari, Dian Kusuma Wardhani
289 -298
PENINGKATAN KESIAPAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA PUGER
Diah Arifina Febriyanti, Nindya Sari, Dimas Wisnu Adrianto
299 - 310
MITIGASI BENCANA BANJIR DI KAWASAN SEKITAR SUNGAI BRANTAS KOTA MALANG
Affriza Eka Satria Pratama, Abdul Wahid Hasyim, Turniningtyas Ayu Rachmawati
311 - 320
PENILAIAN DAMPAK DAN KEBERLANJUTAN SOSIAL ATAS PERTAMBANGAN BATUBARA DI KECAMATAN SANGATTA UTARA
Anjela Rindasari, Surjono, Mustika Anggraeni
321 - 326
ZONASI WILAYAH PESISIR PADA KAWASAN DENGANKERUSAKAN EKOSISTEM TERBESAR DI ZONA TIRTAYASA KABUPATEN SERANG
Arizal Sina Putra, Abdul Wahid Hasyim, Aris Subagiyo
327 - 338
KONSEP PEMANFAATAN KAWASAN STADION KRIDOSONO SEBAGAI RUANG PUBLIK SENI MURAL DI KOTA YOGYAKARTA
Suci Cisika Putri, Surjono, Johannes Parlindungan Siregar
339 - 348
KETERKAITAN KINERJA PEMILAHAN SAMPAH ANORGANIK DENGAN PENDAPATAN MASYARAKAT DESA BANGUN KECAMATAN PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO
Riza Kurnia Dewi, Christia Meidiana, Dian Dinanti
349 - 358
PENGEMBANGAN LOST SPACE DI EX-KAWASAN PUSAT KEGIATAN KARESIDENAN BESUKI KABUPATEN BONDOWOSO
Eka Agustiningrum, Dian Kusuma Wardhani,Eddi Basuki Kurniawan
359 - 368
KAJIAN KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN DARI ASPEK LINGKUNGAN
Ari Wicaksono, Dimas Wisnu Ardianto, Mustika Anggraeni
Planning for Urban Region and Environment Volume 4, Nomor 2, April 2015 185
KORELASI TINGKAT PENGETAHUAN DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT
TERHADAP TINGKAT PERUBAHAN BANGUNAN KUNO
Madinda Priacahya Putra, Antariksa, Dian Kusuma Wardhani
Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167 Malang 65145, Indonesia
Email: Madinda_pp@yahoo.com
ABSTRAK
Tingkat perubahan bangunan kuno sangat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pelestarian dan kondisi sosial ekonomi pemiliknya. Tujuan dari studi ini, yaitu untuk mengevaluasi korelasi antara tingkat pengetahuan masyarakat dan kondisi sosial ekonomi terhadap tingkat perubahan bangunan kuno di kawasan Jalan Semeru. Metode yang digunakan, yaitu metode deskripsi digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik bangunan kuno dan kondisi sosial ekonomi masyarakat, metode skoring digunakan untuk mengevaluasi tingkat perubahan bangunan dan tingkat pengetahuan masyarakat terhadap
pelestarian, dan metode coefficient contingency digunakan untuk mengevaluasi korelasi antara tingkat
pengetahuan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat terhadap tingkat perubahan bangunan kuno. Hasil dari studi ini adalah tingkat perubahan bangunan dibagi menjadi 3 klasifikasi. Elemen yang dinilai, yaitu gaya bangunan, wajah bangunan, kontruksi, atap, jendela, pintu, warna dinding, dan elemen tambahan. Terdapat 51 bangunan mengalami perubahan kecil, 11 bangunan mengalami perubahan sedang, dan 4 bangunan mengalami perubahan besar. Komponen dari tingkat pengetahuan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang memiliki korelasi dengan tingkat perubahan bangunan kuno, yaitu tingkat pengetahuan, jenis pekerjaan, penghasilan, motivasi, bentuk partisipasi, dan tipe partisipasi.
Kata Kunci: Perubahan Bangunan, Pengetahuan, Kondisi Sosial Ekonomi, Korelasi
ABSTRACT
The rate of change of the ancient building is influenced by the level of public knowledge of conservation and socio-economic conditions of the owner. The purpose of this study is to evaluate correlation between the public knowledge and socio-economic conditions to the level of change of ancient building in Semeru street area. The methods that used are description method used to identify the characteristics of the ancient buildings and public socio-economic conditions., the scoring method used to evaluate the rate of change of building and the level of public knowledge of conservation, and contingency coefficient method used for evaluating correlation the level of knowledge and public socio-economic conditions against the rate of change of ancient buildings. The result of this study is the level changes of building in Semeru Street area are divided into 3 classifications. Elements that assessed are the building style, face of building, construction, roofing, windows, door, wall color, and additional elements. There are 51 buildings suffered minor changes, 11 buildings changing medium, 4 building underwent major changes. Components of level of knowledge and public socio-economic conditions that correlated with the rate of change of ancient building are level of knowledge, types of job, earnings, motivation, form of participation, and the type of participation.
Key Word: Level of change of building, Knowledge, Socio-Economic Condition, Correlation
PENDAHULUAN
Kawasan Jalan Semeru Kota Malang merupakan bagian dari Bouwplan V yang direncanakan sebagai daerah permukiman elite orang Eropa dengan tipe bangunan berbentuk vila pada masa kolonial Belanda (Handinoto, 1996). Kawasan ini merupakan lokasi tempat fasilitas umum untuk bangsa Eropa di kawasan Bouwplan V (Handinoto, 2010). Pettricia (2014: 16) menyebutkan bahwa Jalan Semeru merupakan salah satu elemen path Kota Malang
pada masa kolonial dan merupakan salah satu jalan yang mudah diingat dan bersejarah bagi masyarakat Kota Malang. Sejarah kawasan yang merupakan daerah permukiman dan fasilitas umum serta kawasan perekonomian pada masa kolonial, menjadikan ciri kawasan ini sebagai kawasan dengan fungsi heterogen yang memiliki gaya bangunan kolonial dan sangat berpotensi untuk dilestarikan.
KORELASI TINGKAT PENGETAHUAN DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT PERUBAHAN BANGUNAN KUNO
186 Planning for Urban Region and Environment Volume 4, Nomor 2, April 2015
terhadap hal tersebut. Pengetahuan inilah yang nantinya akan menimbulkan minat terhadap sesuatu (Yulianty: 2005). Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelestarian bangunan kuno, diperlukan tingkat pengetahuan tentang pengertian dan hal-hal yang berhubungan dengan pelestarian agar minat dan keinginan masyarakat terhadap pelestarian bangunan kuno bisa meningkat.
Berdasarkan RTRW Kota Malang tahun 2010-2030 dan RDTRK Malang tengah 2011, fungsi kawasan Jalan Semeru merupakan fungsi kawasan strategis ekonomi perdagangan dan jasa sub pusat kota tidak bisa berjalan seimbang dengan peraturan mengenai pelestarian, hanya tersisa 66 bangunan dari total 203 bangunan yang ada di kawasan tersebut. Dari 66 bangunan yang bertahan kondisinya juga sudah berubah. Partisipasi yang individu hanya melakukan pelestarian pada lingkungannya masing-masing menambah dampak terhadap bangunan kolonial yang ada di kawasan ini semakin berkurang.
Tujuan dari studi ini, yaitu untuk mengevaluasi korelasi antara tingkat pengetahuan masyarakat dan kondisi sosial ekonomi terhadap tingkat perubahan bangunan kuno di kawasan Jalan Semeru yang nantinya bisa digunakan sebagai masukan untuk kegiatan pelestarian bangunan yang bisa dilakukan di kawasan ini untuk mendukung peraturan yang berlaku mengenai pelestarian
METODE PENELITIAN
Metode deskripsi digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik bangunan kuno yang berupa usia bangunan, fungsi bangunan, dan tipologi gaya bangunan serta untuk mengidentifikasi kondisi sosial ekonomi masyarakat yang berupa umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan, lama tinggal, motivasi, bentuk, dan tipe partisipasi. Metode skoring digunakan untuk mengevaluasi tingkat perubahan bangunan dengan variabel yang dianalisis, yaitu gaya bangunan, wajah bangunan, konstruksi, bentuk atap, bentuk jendela, bentuk pintu, warna dinding, dan elemen tambahan serta untuk menilai makna kultural bangunan dengan variabel penilaian usia, ekonomi, estetika, kelangkaan, kejamakan, keluarbiasaan, peranan sejarah, dan citra kawasan. Metode coefficient contingency digunakan untuk mengevaluasi korelasi tingkat pengetahuan dan kondisi sosial ekonomi
masyarakat terhadap tingkat perubahan bangunan kuno serta mngevaluasi kekuatan korelasinya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Bangunan Kuno
Bangunan kuno di kawasan Jalan Semeru berjumlah 66 bangunan. Fungsi bangunan kuno didominasi oleh fungsi bangunan permukiman sebanyak 35 bangunan. (Tabel 1 dan Gambar 1)
Usia bangunan kuno dikawasan ini terbagi menjadi 3, yaitu 50-75 tahun, 76-100 tahun diatas 100 tahun. Usia bangunan kuno didominasi oleh bangunan dengan rentan usia 76-100 tahun yang berjumlah berjumlah 41 bangunan, dengan tahun pembuatan 1920, 1924, 1927, 1935, 1936, dan 1938. Bangunan dengan rentan usia 50-75 tahun berjumlah 25 bangunan, dengan tahun pembuatan 1939, 1940, dan 1950. (Tabel 2)
Tabel 1. Fungsi bangunan kuno
No Fungsi Bangunan Jumlah
1 Permukiman 35
2 Perdagangan dan Jasa 21
3 Perkantoran dan
Pelayanan Umum
Tabel 2. Usia bangunan kuno
Umur Jumlah dibangun pada masa kolonial, maka tipologi gaya bangunannya merupakan gaya bangunan arsitektur kolonial.
Gaya bangunan tahun 1915-an mendominasi gaya arsitektur bangunan di kawasan Jalan Semeru dengan jumlah bangunan sebanyak 23 bangunan.
Penilaian Makna Kultural Bangunan
Madinda Priacahya Putra, Antariksa, Dian Kusuma Wardhani
Planning for Urban Region and Environment Volume 4, Nomor 2, April 2015 187
Gambar 1. Persebaran bangunan kuno
Tabel 3. Penilaian Makna Kultural
Perubahan Bangunan Kuno
Tingkat perubahan bangunan kuno di kawasan Jalan Semeru pada studi ini dievaluasi dengan metode skoring. Variabel yang dinilai, yaitu gaya bangunan, wajah bangunan, kontruksi, atap, jendela, pintu, warna dinding, dan elemen tambahan.
Terdapat 51 bangunan yang mengalami perubahan kecil dengan 0-2 bagian bangunan yang berubah, sebanyak 11 bangunan mengalami perubahan sedang dengan 3-5 bagian bangunan yang berubah, dan 4 bangunan mengalami perubahan besar dengan 6-8 bagian bangunan yang berubah. (Gambar 2 dan Gambar 3)
Tingkat Pengetahuan Masyarakat
Timbulnya keinginan melakukan partisipasi, dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan seseorang terhadap hal tersebut. (Yulianty: 2005). Indikator untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan, yaitu bisa mendefinisikan, mengetahui ciri khusus, dan bisa menyebutkan secara visual sebuah objek yang ingin di uji (Utomo: 2010).
Tingkat pengetahuan masyarakat berada pada level cukup paham dengan rentan jawaban benar 6-12 jawaban benar.
Gambar 2. Perubahan bangunan (kecil, sedang, besar)
Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
Kondisi sosial ekonomi yang diidentifikasi, yaitu umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan, lama tinggal, motivasi, bentuk partisipasi, dan tipe partisipasi serta tingkat pengetahuannya. Kondisi sosial ekonomi dan tingkat pengetahuan masyarakat ini dibagi berdasarkan tingkat perubahan bangunannya.
Tingkat perubahan bangunan kecil
Kondisi sosial ekonomi pemilik bangunan
Makna kultural Jumlah
Rendah 7
Sedang 21
Tinggi 38
Total 66
Perubahan bahan dan
ukuran lisplank
Penambahan lobi Penambahan ruang
Bagian yang tersissa hanya atap Penambahan ornament
pada tembok
KORELASI TINGKAT PENGETAHUAN DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT PERUBAHAN BANGUNAN KUNO
188 Planning for Urban Region and Environment Volume 4, Nomor 2, April 2015
Gambar 3. Persebaran perubahan bangunan yang mengalami perubahan kecil, yaitu
masyarakatnya memiliki umur dengan rentan 40-50 tahun. Pendidikan terakhir masyarakatnya adalah sarjana. Untuk jenis pekerjaannya, bekerja sebagai wirausaha. Tingkat pendapatan sebesar 1juta-2,5juta. Memiliki lama tinggal, yaitu 10-20 tahun. Mereka memiliki motivasi untuk melestarikan bangunan kuno karena keindahan bentuk arsitektur dan lingkungannya. Tipe partisipasinya, yaitu melakukan partisipasi secara sukarela. Bentuk partisipasi yang dilakukan berupa sumbangan tenaga untuk merawat bangunannya. Tingkat pengetahuan masyarakatnya berada pada level cukup paham.
Tingkat perubahan bangunan sedang
Kondisi sosial ekonomi pemilik bangunan yang mengalami perubahan sedang, yaitu masyarakatnya memiliki umur dengan rentan 30-40 tahun. Pendidikan terakhir masyarakatnya adalah sarjana. Jenis pekerjaan, yaitu bekerja sebagai wirausaha. Jumlah pendapatan sebesar 2,5juta-5juta. Memiliki waktu lama tinggal, yaitu 20-30 tahun. Mereka memiliki motivasi untuk melestarikan bangunan kuno karena adanya manfaat dari bangunan tersebut. Untuk tipe partisipasinya adalah melakukan partisipasi karena paksaan, berupa adanya peraturan mengenai pelestarian bangunan. Bentuk partisipasi yang dilakukan berupa sumbangan pemikiran. Tingkat pengetahuan masyarakatnya berada pada level cukup paham.
Tingkat perubahan besar
Kondisi sosial ekonomi pemilik bangunan yang mengalami perubahan besar, yaitu
masyarakatnya memiliki umur dengan rentan 40-50 tahun. Tingkat pendidikan terakhir masyarakatnya adalah sarjana. Jenis pekerjaan masyarakatnya adalah bekerja sebagai swasta. Jumlah pendapatannya sebesar >5juta. Masyarakatnya memiliki lama tinggal selama 10-30 tahun. Mereka memiliki motivasi untuk melestarikan bangunan kuno karena adanya manfaat dari bangunan tersebut. Untuk tipe partisipasinya, yaitu melakukan partisipasi karena adanya paksaan, berupa peraturan mengenai pelestarian. Bentuk partisipasi yang dilakukan, yaitu berupa sumbangan uang. Tingkat pengetahuan terhadap pelestarian berada pada level tidak paham.
Korelasi Antar Variabel
Untuk mengetahui variabel apa saja yang memiliki korelasi dengan tingkat perubahan bangunan, digunakan metode Coefficient Contingency. Variabel yang dikorelasikan, yaitu tingkat pengetahuan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat dengan tingkat perubahan bangunan. Berikut adalah hasil perhitungannya. (Tabel 4 dan Tabel 5)
Tabel 4. Komponen yang Berhubungan dengan Tingkat Perubahan Bangunan
Kondisi Masyarakat Nilai Approx. Sig
Tingkat Pengetahuan ,000 ,649
Derajat Kesukarelaan ,000 ,591
Madinda Priacahya Putra, Antariksa, Dian Kusuma Wardhani
Planning for Urban Region and Environment Volume 4, Nomor 2, April 2015 189
Hasil interpretasi
Variabel kondisi masyarakat dan tingkat pengetahuan yang memiliki korelasi dengan perubahan bangunan, yaitu pekerjaan, penghasilan, tingkat pengetahuan, derajat kesukarelaan, dan bentuk sumbangan. Hal ini dikarenakan nilai approx Sig. < 0,05. Untuk mengetahui seberapa besar keterkaitan antara komponen tersebut dilihat dari nilai value.
- Pekerjaan nilai value 0,495 maka keterkaitan tersebut berada pada tingkat sedang.
- Penghasilan nilai value 0,795 maka keterkaitan tersebut berada pada tingkat kuat.
- Motivasi nilai value 0,441 makan keterkaitan tersebut berada pada tingkat sedang.
- Tingkat pengetahuan nilai value 0,649 maka keterkaitan tersebut berada pada tingkat sedang.
- Derajat kesukarelaan nilai value 0,591 maka keterkaitan tersebut berada pada tingkat sedang.
- Bentuk sumbangan nilai value 0,711 maka keterkaitan tersebut berada pada tingkat kuat.
Tabel 5. Komponen yang Berhubungan dengan Makna Kultural
Kondisi Masyarakat Nilai Approx. Sig
Nilai
Value
Perubahan bangunan ,000 ,576
Umur ,615 ,286
Tingkat Pengetahuan ,000 ,592
Derajat Kesukarelaan ,022 ,364
Bentuk Sumbangan ,003 ,531
Hasil interpretasi
Variabel kondisi masyarakat yang berkorelasi dengan makna kultural bangunan, yaitu perubahan bangunan, pekerjaan, penghasilan, motivasi, tingkat pengetahuan, derajat kesukarelaan, dan bentuk sumbangan. Hal ini dikarenakan nilai approx Sig. < 0,05. Untuk mengetahui seberapa besar keterkaitan antara komponen tersebut dilihat dari nilai value.
- Perubahan bangunan nilai value 0,576 maka keterkaitan tersebut berada pada tingkat sedang.
- Pekerjaan nilai value 0,406 maka keterkaitan tersebut berada pada tingkat sedang.
- Penghasilan nilai value 0,654 maka keterkaitan tersebut berada pada tingkat kuat.
- Tingkat pengetahuan nilai value 0,592 maka keterkaitan tersebut berada pada tingkat sedang.
- Derajat kesukarelaan nilai value 0,364 maka keterkaitan tersebut berada pada tingkat rendah.
- Bentuk sumbangan nilai value 0,531 maka keterkaitan tersebut berada pada tingkat sedang.
KESIMPULAN
Karakteristik bangunan kuno di kawasan Jalan Semeru merupakan bangunan yang bergaya kolonial Belanda yang dibangun pada rentang tahun 1920 sampai tahun 1950-an. Fungsi yang mendominasi adalah fungsi permukiman.
Tingkat perubahan bangunan terbilang cukup besar, dari 203 bangunan hanya tersisa 66 bangunan. Bangunan yang tersisa juga sudah mengalami perubahan dari beberapa bagian. Tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pelestarian didominasi dengan tingkat pengetahuan cukup paham. Untuk variabel yang memiliki korelasi dengan tingkat perubahan bangunan, yaitu jenis pekerjaan, jumlah penghasilan, motivasi, bentuk partisipasi, dan tipe partisipasi, serta tingkat pengetahuan. Jumlah penghasilan dan bentuk sumbangan memiliki korelasi dengan kategori kuat terhadap tingkat perubahan bangunan. Jenis pekerjaan, motivasi, tingkat pengetahuan, dan tipe partisipasi memiliki korelasi dengan kategori sedang.
Saran
Saran yang bisa diberikan dari penelitian ini, yaitu bagi pemerintah daerah, bagi masyarakat di kawasan Jalan Semeru, dan bagi akademisi.
Bagi pemerintah, perlu adanya penetapan bangunan kuno yang memiliki potensi untuk dilestarikan.
Bagi masyarakat kawasan Jalan Semeru, perlu adanya wadah atau perkumpulan tentang pelestarian, agar kegiatan pelestarian di kawasan ini terarah.
KORELASI TINGKAT PENGETAHUAN DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT PERUBAHAN BANGUNAN KUNO
190 Planning for Urban Region and Environment Volume 4, Nomor 2, April 2015
DAFTAR PUSTAKA
Handinoto. 1996. Perkembangan Kota dan Arsitektur Kolonial di Malang. Surabaya: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Kristen PETRA Surabaya.
Handinoto. 2010. Arsitektur dan Kota-Kota di Jawa pada Masa Kolonial. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu. Nasution. 2004. Metode Research Penelitian
Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara
Petttricia, H.A. 2014. Elemen Pembentuk Citra Kawasan Bersejarah di Pusat Kota Malang. Jurnal RUAS. Vol. 12, Nomor. 1, Juni 2014.
Utomo, Hardi. 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kemampuan Teknis Masyarakat Kota Salatiga dalam Penggunaan Kompor Gas 3 kg. Jurnal Ilmiah Among Makarti, Vol. 3, Nomor 6, Desember 2010.
PEDOMAN PENULISAN NASKAH
1. Redaksi menerima tulisan/naskah dalam bidang perencanaan wilayah dan kota. Naskah berupa hasil penelitian yang belum dan tidak akan dipublikasikan dalam media cetak lain.
2. Sistematika penulisan disusun sebagai berikut:
a. Bagian awal : judul, nama penulis (disajikan lengkap tanpa gelar), instansi penulis, alamat dan nomer telepon instansi, email penulis, abstrak (dalam bahasa Indonesia dan Inggris tidak lebih dari 200 kata diketik satu spasi, memuat tujuan, metode dan hasil, dan kata kunci/keyword).
b. Bagian Utama : Pendahuluan, Metode Penelitian, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan. c. Bagian akhir: Daftar Pustaka.
3. Judul ditulis singkat tetapi jelas menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak dikemukakan, ditulis seluruhnya dengan huruf capital.
4. Teknis Penulisan:
a. Tulisan disusun 2 kolom, dengan huruf Calibri 11, spasi tunggal. Judul ukuran 12 (bold, huruf besar), judul bab ukuran 11 (bold, huruf besar), dan sub bab bold dan huruf capital di awal kalimat. Abstraksi ukuran 10 cetak miring (italic).
b. Penulisan paragraf dimulai ditepi kiri baris, paragraph baru berupa paragraf masuk.
c. Judul tabel ditulis diatas tabel dan judul gambar ditulis dibawah gambar. Setiap gambar dan tabel mempunyai nomor urut, dimulai dari satu.
d. Tulisan/artikel ditulis sebanyak 10 atau 12 halaman.
e. Sistem penulisan daftar rujukan menggunakan sistem Harvard. Penunjukannya di dalam naskah dengan mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan di antara tanda kurung pada akhir kalimat, contoh (Raharjo, 2005)
f. Daftar Pustaka ditulis dalam Calibri 11 dengan ketentuan kelaziman penulisan suatu daftar pustaka dengan urutan penulis buku rujukan berdasarkan abjad, contoh :
Tamin, O. 2009.Perencanaan Transportasi Kota dan Wilayah. Jakarta. Gramedia. g. Margin jurnal dengan batas atas : 2 cm, bawah : 2 cm, dalam : 3 cm, luar : 2 cm