• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA KTSP DENG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA KTSP DENG"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA KTSP DENGAN KURIKULUM 2013 A. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

KTSP yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing

masing satuan pendidikan/sekolah. Departemen Pendidikan Nasional mengharapkan paling lambat tahun 2009/2010, semua sekolah telah melaksanakan KTSP. Penyusunan KTSP yang dipercayaka n pada masing tingkat satuan pendidikan ini hampir senada dengan prinsip

implementasi KBK (Kurikulum 2004) yang disebut Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah (KB S). Prinsip ini diimplementasikan untuk memberdayakan daerah dan sekolah dalam

merencanakan, melaksanakan, dan mengelola serta menilai pembelajaran sesuaidengan kondisi da n aspirasi mereka. Prinsip Pengelolaan KBS ini mengacu pada “kesatuan dalam kebijaksanaan dan keberagaman dalam pelaksanaan”. Yang dimaksud dengan “kesatuan dalam kebijaksanaan” ditand ai dengan sekolah-sekolah menggunakan perangkat dokumen KBK yang “sama”

dikeluarkan olehDepartemen Pendidikan Nasional. Sedangkan

“Keberagaman dalam pelaksanaan” ditandai dengan keberagaman silabus yang akan dikembangka n oleh sekolah masingmasing sesuai dengan karakteristik sekolahnya. KTSP atau Kurikulum Tingk at Satuan Pendidikan adalah sebuah kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan dilaksana kan oleh masing-masing satuanpendidikan di

Indone-sia.KTSP secara yuridis diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Penyusunan KTSP oleh sekolah dimulai tahun a jaran 2007/2008 dengan mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) un tuk pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang diterbitkan melalui Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional masing-masing Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006,serta Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan

oleh BSNP. Pada prinsipnya, KTSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari SI, namun peng embangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, st ruktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Pelaksa naan KTSP mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan SI dan SKL.

Kelebihan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

1. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam menyelenggarakan pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan

pelaksanaan kurikulum di masa lalu adalah adanya penyeragaman kuri-kulum di seluruh Ind onesia, tidak melihat kepada situasi riil di lapangan, dan kurang menghargai potensi keunggu lan lokal.

2. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah

untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam penyelenggaraan program-program pendi dikan.

(2)

tertentu yang dianggap paling dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh

daerah kawasan wisata dapat mengembangkan kepariwisataan dan bahasa inggris, sebagai ke terampilan hidup.

4. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat.

Karena menurut ahli beban belajar yang berat dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak .

5. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan.

6. Guru sebagai pengajar, pembimbing, pelatih dan pengembang kurikulum.

7. Kurikulum sangat humanis, yaitu memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan isi/konten kurikulum sesuai dengan

kondisi sekolah, kemampuan siswa dan kondisi daerahnya masing-masing.

8. Menggunakan pendekatan kompetensi yang menekankan pada

pemahaman, kemampuan atau kompetensi terutama di sekolah yang berkaitan dengan pekerj aan masyarakat sekitar.

9. Standar kompetensi yang memperhatikan kemampuan individu, baik kemampuan, kecakapan belajar, maupun konteks social budaya.

10. Berbasis kompetensi sehingga peserta didik berada dalam proses perkembangan yang berkela njutan dari seluruh aspek kepribadian, sebagai pemekaran terhadap potensi-potensi bawaan s esuai dengan kesempatan belajar yang ada dan diberikan oleh lingkungan.

11. Pengembangan kurikulum di laksanakan secara desentralisasi (pada satuan tingkat pendidikan ) sehingga pemerintah dan masyarakat bersama-sama menentukan standar pendidikan yang d ituangkan dalam kurikulum.

12. Satuan pendidikan diberikan keleluasaan untyuk menyususn dan mengembangkan silabus mat a pelajaran sehingga dapat mengakomodasikan potensi sekolah kebutuhan dan kemampuan p eserta didik, serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah.

13. Guru sebagai fasilitator yang bertugas mengkondisikan lingkungan untuk memberikan kemud ahan belajar siswa.

14. Mengembangkan ranah pengetahuan, sikap, dan ketrampilan berdasar kan pemahaman yang akan membentuk kompetensi individual.

15. Pembelajaran yang dilakukan mendorong terjadinya kerjasama antar

sekolah, masyarakat, dan dunia kerja yang membentuk kompetensi peserta didik.

(3)

17. Berpusat pada siswa.

18. Menggunakan berbagai sumber belajar.

19. Kegiatan pembelajaran lebih bervariasi, dinamis dan menyenangkan

Sedangkan kelemahan dari kurikulum KTSP :

1. Kurangnnya SDM yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP pada

kebanyakan satuan pendidikan yang ada. Minimnya kualitas guru dan sekolah.

2. Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan dari pelaksanaan KTSP .

3. Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik kosepnya, penyusunannya,maupun prakteknya di lapangan

4. Penerapan KTSP yang merekomendasikan pengurangan jam pelajaran

akan berdampak berkurangnya pendapatan guru. Sulit untuk memenuhi kewajiban mengajar 24 jam, sebagai syarat sertifikasi guru untukmendapatkan tunjangan profesi.

B. Struktur Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 ini merupakan Kurikulum yang sedang dalam tahap perencanaan oleh Pemerintah , karena ini merupakan perubahan dari struktur kurikulum KTSP. Perubahan ini dilakukan karena banyaknya masalah dan salah satu upaya untuk memperbaiki kurikulum yang kurang tepat.

Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan dalam empat tahap, yakni :

1. Pertama, penyusunan kurikulum di lingkungan internal Kemdikbud

dengan melibatkan sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan.

2. Kedua, pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku Ketua Komite Pendidikan yang telah dilaksanakan pada 13

November 2012 serta di depan Komisi X DPR RI pada 22 November 2012

3. Ketiga, pelaksanaan uji publik guna mendapatkan tanggapan dari

berbagai elemen masyarakat. Salah satu cara yang ditempuh selain melalui saluran daring (o n-line) , juga melalui media massa cetak.

4. Keempat, dilakukan penyempurnaan untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Kurikulum 2013.

Kelebihan dari Kurikulum 2013:

(4)

harus diintegrasikan ke semua program studi,” kata Prof Anna Suhaenah Suparno dari Kementerian Pendidikan

Ia mengatakan asumsi dari kurikulum itu adalah tidak ada perbedaan antara anak desa atau kota. An ak di desa cenderung tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka.

Menurut dia, potensi siswa perlu dirangsang dari awal, misalnya melalui jenjang pendidikan anak us ia dini.

Namun, kata dia, kunci terpenting adalah kesiapan pada guru. Guru, lanjut dia, juga harus terus dipa cu kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan calon guru untuk meningkatkan keca kapan profesionalisme secara terus menerus.

Ia mencontohkan di Singapura, dalam setahun guru berhak mendapatkan pelatihan selama 100 jam. Sementara di Indonesia, “tagihan” hanya mendapat sertifikat

Kelemahan Kurikulum 2013:

“Saat ini, KTSP saja baru menuju uji coba dan ada beberapa sekolah

yang belum melaksanakannya. Bagaimana bisa, kurikulum 2013 ditetapkan

tanpa ada evaluasi dari pelaksanaan kurikulum sebelumnya,” katanya di Yogyakarta, Senin lalu.

Kelemahan lainnya, lanjut Wuryadi, pemerintah seolah melihat semua guru dan siswa memiliki kapa sitas yang sama dalam kurikulum 2013. Guru juga tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pe ngembangan kurikulum 2013.

Wuryadi juga menilai tak adanya keseimbangan antara orientasi

proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan.

“UN hanya mendorong orientasi pendidikan pada hasil dan sama

sekali tidak memperhatikan proses pembelajaran. Hal ini berdampak pada

dikesampingkannya mata pelajaran yang tidak diujikan dalam UN. Padahal, mata pelajaran non-UN juga memberikan kontribusi besar untuk mewujud kan tujuan pendidikan,” tambahnya.

Kelemahan penting lainnya, pengintegrasian mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam mata

pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang pendidikan dasar. Dewan Pendidikan DIY menilai langka h ini tidak tepat karena rumpun ilmu mata pelajaran-mata pelajaran itu berbeda.

C. Perbedaan Struktur Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013

(5)

1. Struktur Kurikulum 2013 pelajarannya lebih sedikit dari pada

kurikulum KTSP yaitu yang semula berjumlah 11 mata pelajaran menjadi 7 atau 6 pelajaran. Ke tujuh mata pelajaran tersebut yaitu Pendidikan

Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN), Bahasa Indonesia, Matematika, Pengetahuan Umum, Kesenian, dan Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan (PJOK).

2. Kelas I-VI menggunakan metode belajar tematik.

3. Penambahan waktu mata pelajaran.

4. Pemisahan mata pelajaran IPA dan IPS.

Persamaan Struktur KTSP dan Kurikulum 2013:

1. Dibuat dan dirancang oleh Pemerintah tepatnya oleh Depdiknas.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan 3 variabel sebagai input yaitu Nikkei, ASX dan FTSE, dan 1 variabel sebagai output

pemisahan karena seringkali suatu bahan yang dianalisis tidak dalam bentuk tunggal, sehingga komponen.. penyusun bahan tersebut dapat

Formulir DPA PPKD RINGKASAN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN4. PEEJABAT PENGELOLA

Dengan demikian, kebenaran bukan hanya soal pengakuan atas adanya sesuatu tapi juga pemahaman atas adanya sesuatu, karena intelek dan realitas bukanlah cara dalam menghasilkan

[r]

a) Normalitas, dimana variabel Y (variabel terikat) distribusinya normal terhadap nilai X (variabel bebas). Berdasarkan hasil analisis Uji Normalitas Sebaran dengan

4 : Model Siklus Hidup Menyeluruh (SHM): Pengembangan Software Multimedia dalam Pendidikan (Modifikasi dari Munir dan Halimah Badioze Zaman(2011)) .... Surat Izin

Sumber pendanaan : Program Lanjutan Tahun Anggaran 2012 (DAK Tahun 20ll) Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Minahasa Tenggara. masih berlangsung, maka