• Tidak ada hasil yang ditemukan

Resiko Likuiditas Pada Bank Syariah di I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Resiko Likuiditas Pada Bank Syariah di I"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Resiko Likuiditas Pada Bank Syariah di Indonesia

2015 – 2016

Febby Varas Savitri

(16113027)

Universitas Trilogi

(2)

Ekonomi Syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari berdasarkan prinsip syariah Islam, yaitu mengikuti tata cara berusaha dan perjanjian berusaha yang dituntun oleh Al-quran dan Al-hadist, dan mengikuti tata cara berusaha dan perjanjian berusaha yang tidak dilarang oleh Al-quran dan Al-hadist. Bank sebagai penghimpun dana dari masyarakat agar dapat memberikan keuntungan kepada bank baik pada bank syariah maupun konvensional. Dalam bank syariah keuntungan tersebut dapat diperoleh melalui sistem bagi hasil yang dapat diambil dari biaya-biaya operasional lainnya, sedangkan konvensional selisih antara pendapatan atas penanaman modal dan biaya-biaya pada periode tertentu.

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaikbaiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”(QS. An-Nisa’: 58)

(3)

adalah salah suatu bentuk tindakan penyelesaian seluruh aset dan kewajiban bank sebagai akibat pencabutan izin usaha dan pembubaran badan hukum bank. Salah satu bank syariah yang mengalami likuidasi adalah PT. BPRS Babussalam. Menurut laporan yang ada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebutkan likuidasi dari bank PT. BPRS Babussalam tidak ada kewajiban yang bisa dibayar dari hasil pencairan aset, bahkan untuk biaya likuidasi harus dipinjam dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Tujuan Penulisan

a. Pembaca dapat mengetahui resiko likuiditas pada bank syariah di indonesia

b. Pembaca dapat mengetahui Faktor – Faktor yang berpengaruh terhadap likuiditas

Bank Syariah

c. Pembaca dapat mengetahui Risiko Valuta Asing terhadap BPR

1.2 Pembahasan

Likuiditas merupakan salah satu faktor penentu sehatnya perbankan syariah dalam melunasi dana para deposannya yang ingin menarik kembali kredit yang diberikan dengan menggunakan rasio FDR (Financing to Deposit Ratio) (Muljono, 1996).

Faktor berpengaruh terhadap likuiditas bank syariah :

a. Financing to Deposit Ratio (FDR) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas sebuah bank dalam memenuhi kembali penarikan dana yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya, dengan cara membagi jumlah pembiayaan yang diberikan oleh bank terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK). b. Pertumbuhan ekonomi yang didefinisikan sebagai peningkatan dalam kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang–barang dan jasa–jasa. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi lebih merujuk pada perubahan yang bersifat kuantitatif dan biasanya diukur dengan menggunakan data Product Domestic Bruto (PDB).

c. Inflasi merupakan peristiwa moneter yang menunjukkan kecenderungan akan naiknya harga barang-barang secara umum, yang berarti terjadinya penurunan nilai uang (Judisseno, 2005). Inflasi akan memberikan dampak terhadap perekonomian terutama perkonomian Indonesia, termasuk sektor perbankan. Pengaruh inflasi terhadap sektor perbankan dapat terjadi karena masyarakat cenderung mengurangi saving, dan akhirnya aset perbankan secara riil menurun.

(4)

tunggakan. NPF merupakan risiko dari adanya pembiayaan yang disalurkan oleh bank kepada nasabah. Besar kecilnya NPF akan berpengaruh pada profitabilitas, karena hal tersebut mungkin dapat menurunkan tingkat profitabilitas pada tahun berjalan (Kharisma, 2012:2). e. Pembiayaan yang diberikan, Mulyono (2004:4) menjelaskan bahwa pembiayaan adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau dengan mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya dilakukan atau ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati. Pembiayaan merupakan aktivitas bank syariah dalam menyalurkan dana kepada pihak lain selain bank berdasarkan prinsip syariah. Penerima pembiayaan mendapat kepercayaan dari pemberi pembiayaan, sehingga penerima pembiayaan berkewajiban untuk mengembalikan pembiayaan yang telah diterimanya sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan dalam akad pembiayaan.

f. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional juga berpengaruh terhadap kemampuan bank dalam memenuhi kegiatan operasionalnya terhadap pendapatan operasionalnya (Dendawijaya, 2005). Semakin kecil rasio BOPO maka semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank bersangkutan (Almilia dan Herdiningtyas, 2005).

Secara garis besar manajemen likuiditas terdiri dari dua

bagian, yaitu;

1.

Memperkirakan kebutuhan dana, yang berasal dari penghimpunan dana (deposit inflow) dan untuk penyaluran dana (fund out flow) dan berbagai komitmen pembiayaan (finance commitments).

2.

Bagaimana bank bisa memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Oleh karena itu bank harus mampu mengidentifikasi karakteristik setiap produk bank baik disisi aktiva maupun passiva serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

(5)

akan menyebabkan dampak serius terhadap business contuinity dan business sustainability

Prinsip-prinsip yang terdapat dalam pengelolaan likuiditas secara umum juga berlaku sama terhadap bank syariah . Namun dalam beberapa hal terdapat perbedaan pengelolaan likuiditas Bank Islam dibandingkan dengan bank umum lainnya, yakni terbatasnya ketersediaan pasar keuangan sebagai sarana dalam penyerapan kelebihan ataupun kekurangan likuiditas. Manajemen likuiditas bank pembiayaan rakyat syariah bersifat unik, disamping memiliki keterbatasan dalam pasar keuangan terdapat beberapa masalah utama dalam manajemen

Likuiditas bank pembiayaan rakyat syariah diantara;

1. jumlah nasabah yang sedikit

2. pembangunan instrument kaungan Islam yang lambat 3. sangat terbatasnya pasar uang antar bank syariah

4. pemahaman kesyariahan yang masih berbeda interpretasi 5. tidak berperannya bank sentral

6. minimnya kerjasama antar bank syariah dan atau lembaga keuangan syariah.

(6)

TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen likuiditas merupakan bagian dari kerangka manajemen risiko industri keuangan yang lebih besar, yang berhubungan dengan seluruh lembaga keuangan baik konvensional maupun syariah. Pada kenyataannya, sebagian besar kegagalan bank disebabkan kesulitan mengelola masalah-masalah likuiditasnya10. Setiap bank umum, baik konvensional atau Islam, diperlukan untuk selalu mengontrol dan mengelola posisi likuiditas secara efektif dan hati-hati11 . Likuiditas merupakan instrumen yang paling penting untuk setiap bank. Dengan ini berarti, Bank dapat mengubah kewajiban menjadi aset. Pada saat yang sama, likuiditas bank tergantung pada kepercayaan operasional bank. Nasabah menempatkan deposito di bank dengan keyakinan bahwa mereka dapat menarik uang mereka. kemampuan likuiditas mencerminkan kinerja lembaga perbankan dan penurunan likuiditas perbankan dapat mempengaruhi stabilitas keuangan negara. Oleh karena itu, penting bagi bank untuk mengelola likuiditas yang cukup sehingga mampu menghadapi perubahan-perubahan kondisi keuangan dan ekonomi apapun12 . Masalah pengelolan likuiditas adalah masalah yang berhubungan dengan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang segera harus dipenuhi. Jumlah alat-alat pembayaran (alat likuid) yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat merupakan kekuatan membayar dari perusahaan yang bersangkutan. Suatu perusahaan yang mempunyai kekuatan membayar belum tentu dapat memenuhi

1.3 References

file:///C:/Users/Iwan%20Nuryadin/Downloads/3336-8877-1-SM.pdf

Darmawan (2014), “Evaluation of Bank Liquidity Using Gap Analysis – Case Study of Indonesia Islamic Banks”. Journal of Economics and Sustainable Development. Vol. 5 No 16; 2015.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

sistem, serta menguraikan formulasi dan penyelesaian masalah kendali optimal dalam model dinamik glukosa darah-insulin pada penderita Diabetes Mellitus Tipe-1, serta penjelasan

Masukilah minggu-minggu Pra Paskah dengan penuh penghayatan supaya kasih Allah yang sudah dinyatakan di dalam Kristus Yesus terus nyata di dalam hidup kita.. “Allah sumber

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa peran faktor teknologi, faktor aksesibilitas, faktor kredibilitas, dan faktor program amil zakat terhadap

Risiko Intra-Grup dikelola oleh Bank sebagai Entitas Utama beserta seluruh Perusahaan Anak sebagai anggota Konglomerasi Keuangan. Penerapan Manajemen Risiko Transaksi Intra-

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Purchasing Logistik 35 Gambar 3.3 Aktor Dalam Use Case Diagram 47 Gambar 3.4 Use Case dalam Use Case Diagram 50 Gambar 3.5 Activity Diagram

Berdasarkan analisis korelasi sederhana pergeseran kontribusi antara sektor pertanian dengan sektor industry manufaktur dan sektor perdagangan dan jasa selama kurun waktu

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas hepatoproteksi ekstrak etanol kecambah kedelai terhadap gambaran histopatologi hepar tikus jantan

Hal ini dapat menunjang mahasiswa untuk mampu mencapai prestasi yang tinggi (Roestiyah, 2001:125).. Subyek penelitian adalah mahasiswa Pendidikan Ekonomi Akuntansi yang