• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Operasional Bank Syariah. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sistem Operasional Bank Syariah. docx"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Operasional Bank Syariah

Diposkan oleh budi awan

Sistem Operasional Bank Syariah

Pada sistem operasi bank syariah, pemilik dana menanamkan uangnya di bank tidak dengan motif mendapatkan bunga, tapi dalam rangka mendapatkan keuntungan bagi hasil. Dana nasabah tersebut kemudian disalurkan kepada mereka yang membutuhkan (misalnya modal usaha), dengan perjanjian pembagian keuntungan sesuai kesepakatan. Sistem operasional tersebut meliputi: 22

1. Sistem Penghimpunan Dana

Metode penghimpunan dana yang ada pada bank-bank konvensional didasari teori yang diungkapkan Keynes yang mengemukakan bahwa orang membutuhkan uang untuk tiga kegunaan, yaitu fungsi transaksi, cadangan dan investasi. Teori tersebut menyebabkan produk penghimpunan dana disesuaikan dengan tiga fungsi tersebut, yaitu berupa giro, tabungan dan deposito.

Berbeda halnya dengan hal tersebut, bank syariah tidak melakukan pendekatan tunggal dalam menyediakan produk penghimpunan dana bagi nasabahnya. Pada dasarnya, dilihat dari sumbernya, dana bank syariah terdiri atas:

a. Modal

Modal adalah dana yang diserahkan oleh para pemilik (owner). Dana modal dapat digunakan untuk pembelian gedung, tanah, perlengkapan, dan sebagainya yang secara tidak langsung menghasilkan (fixed asset/non earning asset). Selain itu, modal juga dapat digunakan untuk hal-hal yang produktif, yaitu disalurkan menjadi pembiayaan. Pembiayaan yang berasal dari modal, hasilnya tentu saja bagi pemilik modal, tidak dibagikan kepada pemilik dana lainnya.

Mekanisme penyertaan modal pemegang saham dalam perbankan syariah, dapat dilakukan melalui musyarakah fi sahm asy-syarikah atau equity participation pada saham perseroan bank. 23

b. Titipan (Wadi’ah)

Salah satu prinsip yang digunakan bank syariah dalam memobilisasi dana adalah dengan menggunakan prinsip titipan. Akad yang sesuai dengan prinsip ini ialah al-wadi’ah.

(2)

c. Investasi (Mudharabah)

Akad yang sesuai dengan prinsip investasi adalah mudharabah yang mempunyai tujuan

kerjasama antara pemilik dana (shahibul maal) dengan pengelola dana (mudharib), dalam hal ini adalah bank. Pemilik dana sebagai deposan di bank syariah berperan sebagai investor murni yang menanggung aspek sharing risk dan return dari bank. Deposan, dengan demikian bukanlah lender atau kreditor bagi bank seperti halnya pada bank konvensional.

2. Sistem Penyaluran Dana (Financing)

Produk penyaluran dana di bank syariah dapat dikembangkan dengan tiga model, yaitu: a. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang dilakukan dengan prinsip jual beli.

Prinsip jual beli ini dikembangkan menjadi bentuk pembiayaan pembiayaan murabahah, salam dan istishna’. 24 b. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa dilakukan dengan prinsip sewa (Ijarah).

Transaksi ijarah dilandasi adanya pemindahan m8anfaat. Jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama dengan prinsip jual beli, namun perbedaannya terletak pada obyek transaksinya. Bila pada jual beli obyek transaksinya adalah barang, maka pada ijarah obyek transaksinya jasa.

c. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk usaha kerjasama yang ditujukan guna mendapatkan sekaligus barang dan jasa, dengan prinsip bagi hasil.

Prinsip bagi hasil untuk produk pembiayaan di bank syariah dioperasionalkan dengan pola-pola musyarakah dan mudharabah. Jasa Layanan Perbankan, yang dioperasionalkan dengan pola hiwalah, rahn, al-qardh, wakalah, dan kafalah.

Nah, pokoknya gitu dech apa yang di omongin sama teller Rina, soalnya baru ditanya satu kalimat langsung dremimil mulutnya, dijelasin sampek detail banget. Karena aku cuman sebagai orang awam nasabah BNI, yah aku respon aku jawab, iya..iya…iya…ooo, gitu. Penjelasan tadi aku ketik semuanya liat di brosur BNI nya, karena brosurnya tulisannya kebanyakan mungkin cumin sedikit agak disingkat supaya pembaca blog kompasiana ini lebih jelas dan mudeng. Untuk lebih lanjutnya bisa datang aja di kantor Bank BNI diseluruh cabang Indonesia.

(3)

percaya, Tanya aja sama teller Bank BNI di kota anda!!!

Cukup sekian pengalaman pribadi saya, ngomong-ngomong nanti setelah baca artikel / blog ini tolong isi saran dan pendapatnya yah?? Semoga saya dapat menambah ilmu sekalian dari anda.

BNI Syariah Kepemilikan Emas

Pembiayaan Emas iB Hasanah (BNI Syariah Kepemilikan Emas) merupakan fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk membeli emas logam mulia dalam bentuk batangan yang diangsur secara pokok setiap bulannya melalui akad murabahah (jual beli).

Keunggulan

 Objek pembiayaan berupa logam mulia yang bersertifikat PT ANTAM.

 Angsuran tetap setiap bulannya selama masa pembiayaan sampai dengan lunas.

 Biaya administrasi ringan sesuai ketentuan yang berlaku.

 Margin kompetitif.

 Pembayaran angsuran melalui debet rekening secara otomatis.

 Jangka waktu pembiayaan minimal 2 tahun dan maksimal 5 tahun.

 Maksimum pembiayaan sampai dengan Rp.

150.000.000,-Dokumen yang Dibutuhkan

 Formulir Permohonan Pembiayaan

 Fotocopy KTP

 Fotocopy NPWP (untuk permohonan Rp. 50.000.000,- keatas)

 Fotocopy Kartu Identitas Pegawai (untuk pegawai)

Persyaratan:

1. Berstatus sebagai pegawai aktif / profesional / pengusaha/lainnya.

(4)

3. Mempunyai penghasilan tetap dan kemampuan mengangsur.

Simulasi Perhitungan

BNI Syariah Deposito

Deposito iB Hasanah (BNI Syariah Deposito) yaitu investasi berjangka yang dikelola berdasarkan prinsip syariah yang ditujukan bagi nasabah perorangan dan perusahaan, dengan menggunakan akad mudharabah.

Fasilitas:

 Bilyet Deposito

 Terdapat pilihan mata uang Rupiah dan US Dollar

 Terdapat pilihan jangka waktu : 1,3,6,12 bulan

Manfaat :

 Dapat atas nama perorangan maupun perusahaan

 Bagi hasil dapat ditransfer ke rekening Tabungan, Giro atau menambah pokok investasi

(kapitalisasi).

 Fasilitas ARO (Automatic Roll Over) yaitu perpanjangan otomatis jika deposito jatuh tempo

belum dicairkan

 Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan

 Nisbah bagi hasil Deposito lebih tinggi dari nisbah tabungan.

Nisbah:

Nasabah Bank

1 bulan

49% 51%

3 bulan

(5)

6 bulan

53% 47%

12 bulan

55% 45%

Persyaratan dan Tata Cara :

 Kartu Identitas Asli (KTP/Paspor) untuk Nasabah Perorangan

 Legalitas Perusahaan untuk Nasabah Perusahaan

 Setoran awal minimal Rp 1.000.000,-/ USD 1.000

Biaya :

Biaya Materai

Saldo Minimum:

 Valuta Rupiah :Rp

1.000.000,- Valuta Asing :USD 1000,

BNI Syariah Giro

Giro iB Hasanah (BNI Syariah Giro) ialah titipan dana dari pihak ketiga yang dikelola

berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek, Bilyet Giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan

(6)

Manfaat :

 Giro dapat dibuka atas nama perorangan maupun perusahaan

 Tersedia dalam pilihan mata uang, yaitu Rupiah dan US Dollar

 Dapat dijadikan sebagai agunan pembiayaan

Fasilitas:

 Buku Cek dan Bilyet Giro khusus mata uang Rupiah

 BNI Syariah Card Silver sebagai kartu ATM (bagi Nasabah Giro Perorangan)

 Layanan Internet Banking, SMS Banking, dan Phone Banking

Intercity Clearing untuk kemudahan penarikan cek atau bilyet giro dari bank-bank di seluruh

Indonesia

Automatic Transfer System Online (Sweep Account Online) :

Untuk pendebetan secara otomatis rekening tabungan/giro lainnya milik nasabah apabila terjadi transaksi penarikan pada rekening giro ,namun saldo giro tersebut tidak cukup. (Fasilitas pendebetan otomatis ini tidak berlaku untuk transaksi yang menggunakan e-channel) Biaya:

Peruntukan

Rupiah USD

Pengelolaan Rekening

Rp. 20,000,- USD

2,5,-Biaya Saldo Dibawah Minimum

Rp. 25.000,- USD

5,-Penutupan rekening

Rp. 20.000,- USD

5,-Pembuatan kartu ATM*)

Rp. 5000,-

(7)

Persyaratan dan Tata Cara :

 Tidak termasuk dalam Daftar Hitam Bank Indonesia

 Setoran awal minimal Perseorangan : Rp 500.000,-/ USD 250, setoran awal untuk Perusahaan :

Rp 1.000.000,- / USD 500

 Memenuhi kelengkapan identitas sebagai berikut :

Identitas Perusahaan Perorangan Ket

KTP/Paspor √ √

KIM/KITAS √ √ WNA

NPWP √ √

Akte Pendirian Perusahaan √

(8)

BNI Syariah Tabungan iB Baitullah Hasanah

Tabungan iB Baitullah Hasanah adalah tabungan dengan akad Mudharabah atau Wadiah yang dipergunakan sebagai sarana untuk mendapatkan kepastian porsi berangkat menunaikan ibadah Haji (Reguler/Khusus) dan merencanakan ibadah Umrah sesuai keinginan penabung dengan sistem setoran bebas atau bulanan dalam mata uang Rupiah dan USD.

Fasilitas:

 Buku Tabungan

 Autokredit untuk setoran bulanan dari rekening Tabungan iB Hasanah/Bisnis Hasanah/Prima

Hasanah

 Dapat didaftarkan menjadi calon jemaah haji melalui SISKOHAT

 Terdapat pilihan mata uang yaitu Rupiah dan US Dollar.

Manfaat :

 Membantu Nasabah dalam merencanakan ibadah haji dan umrah

 Memudahkan Nasabah untuk mendapatkan porsi keberangkatan haji karena sistem BNI Syariah

telah terhubung langsung dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) yang berada dalam satu provinsi dengan domisili nasabah

 Bebas biaya pengelolaan rekening bulanan

 Bebas biaya penutupan rekening (khusus tabungan rupiah)

 Perlindungan asuransi kecelakaan diri (khusus tabungan rupiah)

Nisbah untuk akad Mudharabah:

(9)

Rupiah

10% 90%

USD

5% 95%

Biaya Tabungan iB Baitullah Rupiah

Biaya Wadiah Mudharabah

Pengelolaan Rekening

Rp

0,-Tutup Rekening

Rp

0,-Saldo Minimum

Rp 100,000,- Rp

500,000,-Biaya Tabungan iB Baitullah US Dollar

Biaya :

Wadiah Mudharabah

Pengelolaan Rekening

USD

0,-Tutup Rekening

USD

5,-Saldo Minimum

USD 5,- USD

50,-Persyaratan:

 Kartu Identitas Asli (KTP/Paspor)

(10)

Wadiah Mudharabah

Rp 100,000,- Rp

500,000,-USD 5,- USD

50,-Sistem Operasional Bank Syariah

Diposkan oleh budi awan

Sistem Operasional Bank Syariah

Pada sistem operasi bank syariah, pemilik dana menanamkan uangnya di bank tidak dengan motif mendapatkan bunga, tapi dalam rangka mendapatkan keuntungan bagi hasil. Dana nasabah tersebut kemudian disalurkan kepada mereka yang membutuhkan (misalnya modal usaha), dengan perjanjian pembagian keuntungan sesuai kesepakatan. Sistem operasional tersebut meliputi: 22

1. Sistem Penghimpunan Dana

Metode penghimpunan dana yang ada pada bank-bank konvensional didasari teori yang diungkapkan Keynes yang mengemukakan bahwa orang membutuhkan uang untuk tiga kegunaan, yaitu fungsi transaksi, cadangan dan investasi. Teori tersebut menyebabkan produk penghimpunan dana disesuaikan dengan tiga fungsi tersebut, yaitu berupa giro, tabungan dan deposito.

Berbeda halnya dengan hal tersebut, bank syariah tidak melakukan pendekatan tunggal dalam menyediakan produk penghimpunan dana bagi nasabahnya. Pada dasarnya, dilihat dari sumbernya, dana bank syariah terdiri atas:

a. Modal

(11)

Mekanisme penyertaan modal pemegang saham dalam perbankan syariah, dapat dilakukan melalui musyarakah fi sahm asy-syarikah atau equity participation pada saham perseroan bank. 23

b. Titipan (Wadi’ah)

Salah satu prinsip yang digunakan bank syariah dalam memobilisasi dana adalah dengan menggunakan prinsip titipan. Akad yang sesuai dengan prinsip ini ialah al-wadi’ah.

Dalam prinsip ini, bank menerima titipan dari nasabah dan bertanggung jawab penuh atas titipan tersebut. Nasabah sebagai penitip berhak untuk mengambil setiap saat, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c. Investasi (Mudharabah)

Akad yang sesuai dengan prinsip investasi adalah mudharabah yang mempunyai tujuan

kerjasama antara pemilik dana (shahibul maal) dengan pengelola dana (mudharib), dalam hal ini adalah bank. Pemilik dana sebagai deposan di bank syariah berperan sebagai investor murni yang menanggung aspek sharing risk dan return dari bank. Deposan, dengan demikian bukanlah lender atau kreditor bagi bank seperti halnya pada bank konvensional.

2. Sistem Penyaluran Dana (Financing)

Produk penyaluran dana di bank syariah dapat dikembangkan dengan tiga model, yaitu: a. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang dilakukan dengan prinsip jual beli.

Prinsip jual beli ini dikembangkan menjadi bentuk pembiayaan pembiayaan murabahah, salam dan istishna’. 24 b. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa dilakukan dengan prinsip sewa (Ijarah).

Transaksi ijarah dilandasi adanya pemindahan m8anfaat. Jadi pada dasarnya prinsip ijarah sama dengan prinsip jual beli, namun perbedaannya terletak pada obyek transaksinya. Bila pada jual beli obyek transaksinya adalah barang, maka pada ijarah obyek transaksinya jasa.

c. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk usaha kerjasama yang ditujukan guna mendapatkan sekaligus barang dan jasa, dengan prinsip bagi hasil.

Prinsip bagi hasil untuk produk pembiayaan di bank syariah dioperasionalkan dengan pola-pola musyarakah dan mudharabah. Jasa Layanan Perbankan, yang dioperasionalkan dengan pola hiwalah, rahn, al-qardh, wakalah, dan kafalah.

(12)

orang awam nasabah BNI, yah aku respon aku jawab, iya..iya…iya…ooo, gitu. Penjelasan tadi aku ketik semuanya liat di brosur BNI nya, karena brosurnya tulisannya kebanyakan mungkin cumin sedikit agak disingkat supaya pembaca blog kompasiana ini lebih jelas dan mudeng. Untuk lebih lanjutnya bisa datang aja di kantor Bank BNI diseluruh cabang Indonesia.

Dari penjelasan yang panjang tadi aku pilih salah satu, yang anggap aku paling menguntungkan, kenapa? Karena sistemnya sangat berbeda sekali dengan Bank-Bank Konvesional lainya, yang selalu pakai biaya administrasi, maklum mahasiswa baru belum dapet gaji alias belum kerja jadi uang masih minta dari orang tua. Dan itu juga gak pasti, walaupun saldo tabunganku tidak diisi selama berbulan-bulan, ya gak bakalan habis kena charge administrasi itu. Alias gak ada potongan administrasi, juga gak dapat bunga. Dengan bahasa kasarnya cuman titip uang saja di bank.Mau di isi Rp.100.000,- di saldo tabungan akan tetap Rp.100.000,- mau diambil 1tahun kemudian tetap seratus ribu rupiah, tidak bakal berkurang. Anda percaya tidak? Kalau tidak percaya, Tanya aja sama teller Bank BNI di kota anda!!!

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, kepentingan tanah yang menjadi sumber utama bagi semua hidupan dalam konteks perlindungan, sumber makanan dan air telah menjadi faktor pendorong

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 23 ayat (3) dan ayat (4) Undang Undang Nomor 9 Tahun 2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2021,

Pada penelitian ini, dilakukan formulasi kaptopril dalam bentuk floating tablet dengan penentuan formula menggunakan Simplex Lattice Design dari kombinasi bahan HPMC

Laporan Kerja Praktik ini dapat menjadi media informasi bagi masyarakat dan pihak yang berkepentingan lainnya untuk lebih mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan

Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah diperoleh dengan pengujian secara statistik, penelitian ini terbukti berhasil karena menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh

Pemberian reward bisa juga diberikan bukan berbentuk beapeserta didik, tetapi berbentuk lain seperti berupa buku-buku tulis, pensil, bolpoin, dan buku-buku

( Sertifikat/Laporan ) Prosedur Pelayanan Informasi Digabung dengan permohonan pengambilan data Prosedur Pengajuan Pembuatan Benda Pamer Pengadaan Barang dan Jasa.. Prosedur

Berikut ini merupakan Jurnal di Lingkungan UI yang belum bereputasi internasional, terakreditasi nasional dan belum mendapatkan hibah dari Universitas Indonesia, kemudian