• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hukum Alam dan Dampak Negatif Inovasi Te

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hukum Alam dan Dampak Negatif Inovasi Te"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Hukum Alam dan Dampak Negatif Inovasi

Teknologi (Perspektif Integrasi Keilmuan)

by M Adib Abdushomad • April 5, 2012 • 0 Comments

inShare

Penulis: Ir. Sentot Eko Parijatno

Hukum adalah keseluruhan azas-azas dan kaidah-kaidah yang mengatur kehidupan manusia (materi kuliah sp-608, ITB). Tujuan Hukum menurutLV Van Apeldoorn adalah mengatur pergaulan hidup secara damai. Jadi hukum menghendaki perdamaian dalam masyarakat. Berdasarkan definisi diatas maka arti dari Hukum Dalam Ilmu Pengetahuan Alam lebih kurang adalah keseluruhan azas-azas dan kaidah-kaidah yang mengatur alam semesta dan seisinya. Tujuannya untuk mengatur seluruh tata kehidupan di Alam Raya ini, agar terjadi kesetimbangan yang sesuaidiantara

komponen-komponen alam semesta, termasuk manusia. Lalu bagaimana menseimbangkan hukum alam terkait dengan akselerasi inovasi tekhnologi yang massiv belakangan ini. Paper yang disarikan oleh alumni Magister ITB ini berusaha menguak fenomena tersebut.Teknologi telah dimiliki manusia sejak zaman batu, pada saat manusia masih sangat sederhana dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Dalam perjalanannya Teknologi telah berkembang menjadi sangat pesat sejak revolusi pertanian tahun 8000 SM, revolusi industri tahun 1500 dan revolusi informasi tahun 1955.

Perkembangan Teknologi tersebut membawa perubahan kepada budaya manusia. Tanpa disadari, setelah 10.000 tahun efek samping dari berbagai macam teknologi tersebut mulai dirasakan menganggu ketertiban umum. Sejak diketahui bahwa limbah buangan hasil teknologi tidak dapat diolah dengan sempurna dan tidak dapat dikembalikan kepada alam, akumulasi hasil buangan teknologi mengancam seluruh tatanan kehidupan Alam Semesta, tak terkecuali manusia. Masih relevankah Sistem Hukum yang berlaku saat ini ? , Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis mencoba menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dibawah ini :

1. Apa yang dimaksud dengan Hukum-Hukum Alam ?

2. Apa yang dimaksud Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial ?

3. Apa pengaruh Ilmu Pengetahuan Alam terhadap perkembangan Teknologi ?

(2)

5. Apa pengaruh Kebudayaan kepada Hukum di dalam masyarakat ?

6. Jika Efek samping Teknologi sebagai penyebab ketidakstabilan dalam tatanan kehidupan di masa yang akan datang, lalu Apa yang segera harus dilakukan ?

7. Jika Hukum harus dirubah/diperbaiki, Apa Azas yang paling tepat untuk pembentukannya ?

Bagian I : Alam, Teknologi dan Hukum

1. Apa yang dimaksud dengan Hukum-Hukum Alam ?

Matahari yang terbit disebelah Timur dan tenggelam di sebelah Barat merupakan pemandangan sehari-hari yang tidak pernah berubah. Semua benda yang dilemparkan keatas akan kembali ke bumi, di sebabkan oleh gaya gravitasi bumi. Manusia lahir, menjadi anak-anak, remaja, dewasa, tua dan mati.

Demikian pula tumbuh-tumbuhan, dan binatang. Air selalu mencari tempat yang lebih rendah, pada suhu melebihi dari titik didihnya akan menguap sebaliknya pada suhu titik bekunya akan membeku, semua reaksi kimia akan mengalami kesetimbangan, jika kesetimbangan diganggu, akan terjadi kesetimbangan baru. Ini semua sebagian dari keteraturan-keteraturan yang terjadi di Alam yang kita tinggali saat ini.Keteraturan-keteraturan ini biasa disebut Hukum Alam.

Ada dua golongan besar di dunia yang serius mempelajari tentang hukum-hukum

alam. Pertama adalah Golongan Cendikiawan/Ilmuwan melalui pengamatan mata beserta alat bantunya, seperti teleskop untuk makrokosmos dan mikroskop untuk mikrokosmos. Kedua adalah Golongan Kaum Agama, terutama Agama Islam. Golongan ini mempelajari dengan pedoman yang telah tertulis di dalam kitab Suci Al-Qur’an dan pembuktiannya juga menggunakan berbagai macam alat bantu.

Hukum Alam menurut pandangan Kaum Ilmuwan

Hukum-hukum Alam yang terpenting antara lain adalah Hukum Gravitasi Bumi yang dibuktikan Galileo Galilei dengan percobaannya yang terkenal melemparkan batu dari menara Pisa. Komponen Gaya Gravitasi Bumi, akan selalu melekat pada seluruh perhitungan benda-benda statis dan

(3)

Hukum Peredaran benda-benda langit oleh Copernicus, bahwa Tatasurya beredar pada garis-garis yang teratur diatas langit. Hukum Aksi Reaksi I, II dan III oleh Sir Isac Newton, Hukum Kekekalan Energi, yaitu : Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan oleh Lavoisier, Hukum Relativitas Einstein dsb. Semua Hukum tersebut tidak pernah berubah. Keadaan ini membawa kepada sebuah pernyataan besar dari para ilmuwan di bidang ilmu alam, bahwa Alam memiliki keteraturan yang sangat luar biasa dan diluar kekuasaan manusia, seperti yang dikatakan oleh Enstein pada akhir hidupnya.

Sampai saat ini para ilmuwan terus berusaha untuk menemukan keteraturan keteraturan dalam alam semesta, terutama hal-hal mikro yang secara langsung dapat dirasakan manfaatnya. Salah satu contohnya adalah di dalam bidang Bioteknologi. Bioteknologi mempelajari keteraturan alam yang bersifat mikro. Dalam Bioteknologi, kita hanya dapat memberikan lingkungan yang tepat, tetapi semua proses berjalan secara alami dan sangat tergantung dari alam. Unsur-unsur mikro

merupakan salah satu bidang yang terlupakan sejak ditemukannya keteraturan dalam makrokosmos.

Dengan berkembangnya riset dalam bidang mikrokosmos, diharapkan siklus kesetimbangan yang hilang dalam rantai makanan dapat membantu mengatasi problema pencemaran yang saat ini dihadapi di seluruh dunia.

Hukum Alam menurut pandangan Agama Islam

Pandangan Islam tentang segala permasalahan di dunia di dasarkan pada pertemuan pertama antara Malaikat Jibril dan Nabi Muhammad di gua Hiro’ saat Al-Qur’an pertama kali diturunkan.

1. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang menciptakan,2.

Dia menciptakan manusia dari segumpal darah,

3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah,

4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam (Al-qur’an),

5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

(4)

Pada ayat kelima tertera : “Dia (Tuhan) mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”, artinya : “Dia tidak mengajarkan kepada manusia apa yang telah/akan diketahuinya”.

Oleh sebab itu, Pertanyaan-pertanyaan besar di dalam dunia Ilmu Pengetahuan Alam, seperti : Bagaimana terjadinya jagad raya ?,

Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit , dan langit saat itu

masih berupa asap, lalu dia berkata kepadanya dan juga kepada bumi.

Datanglah kamu berdua menurut perintahku dengan taat dan rela hati

atau terpaksa. Keduanya menjawab : Kami datang dengan taat.

Surat Fushilat 11

Bagaimana posisi sebenarnya ?,

Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun

tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis

edarnya

Surat Yaa Siin 40

Siapa yang mengatur siklus hidrologi yang sangat terkenal itu ?

(5)

awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang

dikehendakiNYA, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu kamu

melihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu

turun mengenai hamba-hambaNYA yang dikehendakiNYA tiba-tiba

mereka menjadi gembira

Surat Ar-Ruum 48

dan akhirnya Siapa yang menciptakan jagad raya tersebut ?.

Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada

diantara keduanya

Surat As-Sajdah 4

Al-Qur’an menjawab dengan tegas dan jelas tentang semua pertanyaan besar dalam ilmu pengetahuan alam dasar. Tetapi hal-hal yang membutuhkan pemikiran/akal untuk

mendapatkannya, Allah berfirman secara terselubung.

2. Apa yang dimaksud Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial ?

(6)

Ilmu Pengetahuan secara garis besar terbagi dalam dua bagian yaitu : Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Ilmu Pengetahuan Alam mempelajari segala gejala yang berkaitan dengan fenomena Alam di luar manusia dan Ilmu Pengetahuan Sosial mempelajari segala gejala yang berkaitan dengan fenomena manusia, hubungan antar manusia, baik antara individu maupun kelompok.

Ilmu Pengetahuan Alam lebih mudah dipelajari, karena sifat keteraturannya. Sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial lebih sulit bahkan menuju sifat kompleks. Hal ini disebabkan oleh sifat-sifat dan tingkah laku yang unik dari manusia. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan dampak dari Ilmu

Pengetahuan Alam.

Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial sangat berguna untuk berteknologi, karena persyaratan pokok dalam berteknologi adalah mengetahui semua unsur dan struktur yang

membentuk sebuah gejala, untuk selanjutnya dirubah sesuai yang dikehendaki.

Semua orang dewasa pasti paham tentang berbagai fenomena alam yang umum terjadi, seperti : Jika langit mendung, pertanda hari akan hujan, Jika sebuah benda dilempar keatas pasti akan jatuh ke bawah, Air selalu mencari tempat yang lebih rendah dsb. Tetapi tidak semua orang dapat

menjelaskan unsur-unsur dan struktur serta gejala yang terjadi secara tepat.

Perbedaan antara orang yang tidak mampu menjelaskan dan orang yang mampu menjelaskan inilah yang menyebabkan terjadi perbedaan derajat dalam kehidupan. Yang mampu biasanya disebut orang berilmu pengetahuan dan yang tidak mampu biasa disebut berpengetahuan awam, seperti yang dinyatakan oleh Saswinadi Sasmojo.

Pengetahuan Alam yang berkembang di dunia sampai abad ke XX ini di dominasi oleh bidang-bidang Makrokosmos, seperti Ilmu Pengetahuan menyangkut Ruang Angkasa yang telah

mengahasilkan Teknologi Komunikasi dan Transport yang canggih. Tetapi bidang Mikrokosmos baru saja dimulai pertengahan abad ini yaitu : Bioteknologi. Pengetahuan di bidang ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi saat ini akibat putusnya siklus rantai makanan. Limbah buangan industri adalah “Pekerjaan Rumah” yang sangat mengerikan akibat kurangnya pengetahuan manusia di bidang ini.

(7)

misteri, karena menyangkut masalah zat hidup. Makrokosmos berkaitan dengan benda mati dan mikrokosmos berkaitan dengan benda-benda mikro yang hidup.

3. Apa pengaruh Ilmu Pengetahuan Alam terhadap perkembangan Teknologi ?

Sebelum menjelaskan tentang pengaruh Ilmu Pengetahuan Alam terhadap perkembangan

Teknologi, Alangkah baiknya jika terlebih dahulu kita mengetahui sistem Input-Output pada Manusia sebagai Penghasil Teknologi. Manusia tidak dapat menciptakan sesuatu tanpa Input, oleh sebab itu semua manusia adalah : Pen-Contoh Alam No.1, Kemahiran Men-Contoh inilah yang mendapat penghargaan dalam dunia Ilmu Pengetahuan Alam. Merupakan sebuah kesombongan besar jika ada manusia yang berkata : “ Aku yang menciptakan “.Ilmuwan Besar Abad Ini, Einstein, pada akhir hidupnya berkata : “ Semua ini ada yang mengatur, dan yang mengatur itu adalah sesuatu Yang Maha Besar “.

Sistem Input-Output pada Manusia

Mata dan Telinga adalah peralatan input yang dimiliki seorang manusia. Semua informasi tentang kejadian disekitarnya akan diterima pertama kali oleh indera tersebut. Penemuan Teknologi mutakhir bidang Telekomunikasi yang terus melakukan penyempurnaannya bertujuan untuk membantu fungsi mata dan telinga dalam menangkap informasi lebih cepat dan lebih jelas. Demikian pula penemuan dalam bidang Transportasi yang sangat membantu mendekatkan dua tempat dalam efisiensi waktu.

Mata hanya membawa gambar yang dilihatnya, dengan kesalahan penglihatan yang sangat kecil sekali, yang terpenting adalah informasi yang dapat ditangkap secara visual tersebut dapat diolah dalam otak. Demikian pula Telinga merupakan komponen peralatan yang menagkap gelombang pada range tertentu, yang terpenting adalah Audio yang diterima dapat diterjemahkan oleh otak berdasarkan input yang telah diterima sebelumnya.

Kesan dan Pesan yang diterima selanjutnya diolah oleh otak (akal)menjadi sebuah Ilmu

pengetahuan yang terdiri dari penjelasan-penjelasan unsur-unsur yang membentuk struktur tertentu untukdisimpan didalam hati atau di dalam otak. Jika manusia menghendaki tindakan dari respon yang diterima, otak akan selalu membandingkan antara respon yang diterima dengan ilmu

(8)

menghasilkan sebuah output. Output yang dihasilkan biasanya berupa kata-kata atau gerakan, yang bentuknya juga sebuah informasi.

Otak memegang peranan terpenting dari keseluruhan proses, Otak merupakan bagian depan dari sistem syaraf pusat yang mengendalikan seluruh aktifitas manusia. Menurut JG Chusid, bagian dari otak yang disebut Lobus Frontalis, pada bagian anteriornya sampai daerah motorik presentalis, telah diketahui sejak lama sebagai daerah yang berhubungan dengan fungsi-fungsi intelektual dan psikis. Daerah-daerah asosiasi ini dihubungkan dengan pelbagai daerah sensorik dan motorik oleh serabut-serabut syaraf asosiasi yang sangat penting dalam mempertahankan aktivitas mental yang lebih tinggi. Pada daerah ini syaraf-syaraf lanjutan dari mata dan telinga yang menangkap kesan berubah menjadi output yang diinginkan.

Mata dan Telinga merupakan alat input yang bertugas menangkap kesan dan pesan. Kesan dan pesan tersebut diolah oleh akal di dalam otak menjadi ilmu pengetahuan yang tersimpan dengan baik sebagai memori di dalam hati, ada juga yang tersimpan sementara di dalam otak.

Dalam berteknologi manusia membutuhkan pengetahuan tentang unsur-unsur pembentuk struktur yang menimbulkan gejala. Dari gejala tersebut dapat dipelajari melalui model-model alam maupun laboratorium untuk disimulasikan dengan gangguan. Gejala baru yang ditimbulkan akibat adanya ganguan, secara berulang-ulang diteliti untuk diketahui sampai seberapa jauh gangguan tersebut merubah struktur dari unsur yang sama. Tidak menutup kemungkinan digunakan unsur-unsur baru untuk menghasilkan struktur yang sama.

Teknologi yang telah ditemukan selanjutnya menjadi Ilmu Pengetahuan. Dan Ilmu Pengetahuan ini menjadi dasar dari Teknologi selanjutnya, demikian seterusnya berlangsung selama kurang lebih sepuluh ribu tahun yang lalu.

Teknologi telah dimiliki manusia sejak pertama kali manusia ada. Rekaman yang pertama di mulai pada saat zaman batu, pada saat manusia masih sangat sederhana dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Dalam perjalanannya Teknologi telah berkembang menjadi sangat pesat sejak revolusi pertanian tahun 8000 SM, revolusi industri tahun 1500 dan revolusi informasi tahun 1955.

(9)

Teknologi Pengelolaan Air membawa akibat terhadap Teknologi Penampungan Air yang biasa disebut Bendungan. Dari Bendungan Keluarlah Berbagai macam Teknologi antara lain, Perikanan Darat, Listrik dsb. Semua itu diusahakan oleh Manusia dengan prinsip “Bagaimana menahan Air lebih banyak di Bumi”, sebagai akibat diketahuinya tentang siklus Hidrologi yang sangat alami. Teknologi diatas baru terbatas pada pemanfaatan air dalam bentuk materi.

Penemuan sifat-sifat air membawa perubahan yang sangat spektakuler dalam Teknologi. Sejak James Watt mengamati ibunya yang sedang menjerang air, dan uap itu menggerakkan tutup panci, terciptalah Mesin Uap. Penemuan Api yang dapat memanaskan air berlanjut menjadi menghasilkan tekanan, tekanan menghasilkan gerak. Gabungan dari beberapa hukum alam tersebut

menghasilkan mesin uap. Setelah itu penggunaan batu bara meningkat, digantikan oleh minyak bumi dan akhirnya tenaga atom sebagai bahan baku penghasil energi. Kapal selam Nuklir,

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir dsb. yang serba nuklir adalah hasil-hasil Teknologi yang diciptakan manusia.

Air dalam bentuk gas, ternyata mampu merubah budaya pertanian menjadi revolusi Industri. Mesin-mesin dengan energi Uap berkembang menjadi Mesin-mesin-Mesin-mesin dengan energi minyak bumi dan akhirnya menjadi reaktor-reaktor Nuklir. Apakah air ditinggalkan ?, Tidak !, Airlah yang menjadi sistem pendingin dalam dua sistem tersebut dan tidak dapat digantikan oleh zat apapun sampai saat ini.

Para Ahli Kimia menyatakan : “Air diketahui memiliki sifat yang sangat stabil dan sangat mudah bereaksi dengan zat apa saja”. Sangat jarang sebuah reaksi kimia tanpa kehadiran air sebagai pelarut. Air banyak digunakan untuk segala kepentingan kehidupan dalam metabolisme, dalam bentuk gas (uap) berbagai tenaga gerak telah menggunakan uapnya untuk energi. Dan entah berapa teknologi yang bersandar pada hukum teknologi air.

Api telah banyak diketahui kegunaanya. Teknologi Api bersama air telah menciptakan jutaan teknologi baru. Teknologi Api tidak pernah terlepas dari Gas O2 yang banyak disediakan oleh Alam melalui respirasi tumbuh-tumbuhan dalam bentuk Udara. Kita sampai sekarang masih belum mampu memecahkan misteri api. Kita hanya mengetahui Api merupakan hasil gesekan antara “loncatan Api dan Oksigen menghasilkan pembakaran”, tetapi darimana asal loncatan api, sampai saat ini manusia hanya mempercayai bahwa itu terjadi tanpa mampu menjelaskan fenomenanya.

(10)

air tidak sebanding. Akhirnya CO2 mampu menjawab tantangan Api. Berapa banyak teknologi yang tergantung pada api. Berbagai Mesin sederhana sampai kepada mesin jet tempur yang canggih semua tergenatung pada api.

Teknologi Suara telah mengalami perubahan yang sangat menakjubkan. Suara merambat melalui gelombang, dan pada saat tertentu gelombang melemah dan suaranya hilang. Bagaimana agar gelombang suara dapat dipertahankan. Setelah diketahui bahwa gelombang dapat dirambatkan melalui kabel, ditemukanlah telepon. Setelah diketahui bahwa radio juga berprinsip sama ditemukanlah telepon dengan gelombang radio dan akhirnya satelit. Teknologi komunikasi mempercepat informasi. memendekkan ruang sehingga menghemat waktu.

Teknologi Informasi membawa percepatan pada teknologi lainnya. Hasilnya banyak negara merdeka di dunia, menjadi makmur secara ekonomi, dan menjadi maju secara teknologi. Dunia menjadi dekat dan tidak ada rahasia di dunia ini antara satu dengan yang lain. Kuncinya adalah penguasaan berbagai range frekuensi pada gelombang elektromagnit.

Teknologi yang berlangsung selama 8000 SM telah menunjukkan hasil-hasil yang positif, pertanian menjadi maju dan kemakmuran di berbagai peradaban terlihat hasilnya. Bagaimana dengan periode Revolusi Industri dan Informasi. Ada tiga kategori Dampak yang telah dirasakan yaitu : Pencemaran Air, Pencemaran Udara dan Pencemaran Tanah. Bagaimana kita bisa hidup dengan pencemaran disekeliling kita. Pencemaran diatas ditambah dengan Pemcemaran Baru yang belum

dipopulerkan yaitu Pencemaran Radioaktif yang menyerang dengan sistem gelombang kedalam sistem kehidupan alami yang secara langsung mempengaruhi kerja-kerja DNA dan RNA pada mahluk hidup, yang akhirnya terjadi kesalahan informasi genetik yang mengerikan.

Pencemaran air akan mengakibatkan perubahan unsur air murni menjadi unsur air yang tidak dapat dipergunakan lagi sebagai proses metabolisme. Peristiwa ini artinya kiamat buat seluruh mahluk hidup, termasuk manusia dengan segala aktifitasnya yang tergantung dengan air. Pencemaran Udara akan mengakibatkan perubahan susunan zat-zat kimia udara yang pada akhirnya merusak lapisan demi lapisan di atmosfir, sebagai pelindung kehidupan di bumi. Keadaan ini juga

(11)

4. Apa pengaruh Teknologi kepada Kebudayaan Manusia ?

Semua Prinsip-prinsip Teknologi yang tercipta tidak satupun yang bertentangan dengan Hukum Alam. Hasil Teknologi tersebut dapat dimanfaatkan oleh manusia sehingga mencapai kesejahteraan yang diinginkan. Dalam berteknologi telah menjadi kesepakatan di dalam para insinyur, bahwa dalam perancangannya selalu didasarkan pada Hukum-Hukum Alam yang berlaku. Formula-formula baru yang muncul merupakan turunan dari hukum-hukum alam tersebut pada kondisi dan situasi yang sangat partial, artinya pada situasi dan kondisi yang sangat sempit dan terkendali, dengan kata lain sangat bersifat sektoral.

Kemajuan Teknologi telah membantu meringankan kerja-kerja pokok yang dilakukannya. Penemuan alat potong padi yang efektif efisien memacu petani menanam lebih banyak, sehingga menambah kemakmuran. Penemuan mesin-mesin menggantikan kerja manusia yang mempunyai berbagai sifat malas, sakit dan berontak menjadi lebih cepat, tepat, terus menerus dan tidak pernah berontak. Penemuan mesin-mesin tersebut, terutama tekstil telah merubah cara berpakaian. Mesin-mesin pertanian merubah makanan pokok umbi-umbian menjadi beras. Penemuan mesin-mesin mobil merubah penggunaan kuda sebagai alat transport lokal, dan akhirnya kapal laut dan pesawat sebagai transport terpenting antar benua saat ini.

Teknologi merubah bentuk-bentuk budaya kekuasaan. Sistem Pertanian yang dikuasai oleh Kaum Bangsawan dan Tuan Tanah bergeser kepada Sistem Hubungan Industrial yang dikuasai oleh Kaum Industrialis pada saat revolusi industri. Kemudian dalam Era Sistem Informasi saat ini telah

menggeser kaum Industrialis menjadi bagian kedua dari kaum Teknolog yang menguasai berbagai sumber informasi dalam penciptaan teknologi baru, terutama dalam hal proses produksi.

Dalam Hubungan antara manusia terjadi pergeseran dari sifat kebersamaan dalam masa pertanian yang dipimpin oleh raja/tuan tanah, menjadi Buruh dan majikan pada masa industrialisasi dan menjadi Individu-individu yang mandiri pada abad informasi saat ini. Sifat individualis ini sangat memungkinkan disebabkan oleh canggihnya jaringan sistem informasi sehingga

(12)

Begitu besarnya pengaruh teknologi kepada kebudayaan, seolah-olah tanpa teknologi manusia akan ketinggalan jaman. Hal ini mudah disadari jika kita mengingat arti dari teknologi yang

menekankan pengetahuan tentang cara merubah sebuah gejala menjadi gejala lain yang diingikan. Artinya Teknologi Tidak Hanya berlaku untuk Hukum Alam, tetapi dapat diterapkan pula untuk Bidang-Bidang Sosial.

Bahkan untuk memasyarakatkan Pola berfikir Teknologis, merupakan masalah sosial. Bagaimana merubah Pola berfikir seseorang, sehingga orang tersebut mampu mengerti dengan gejala yang sedang dialaminya. Dan pada akhirnya berdampak pada perubahan budaya masyarakatnya.

5. Apa pengaruh Kebudayaan kepada Hukum di dalam masyarakat ?

Telah dijelaskan sebelumnya Bagaimana Hukum alam mempengaruhi penciptaan Teknologi oleh Manusia. Kemudian telah dijelaskan Sampai seberapa jauh Teknologi mampu merubah kebudayaan pemakai teknologi. Dan sekarang waktunya kita membahas apa pengaruh kebudayaan kepada hukum di dalam masyarakat ?

Menurut Soebagio dan Slamet Supriatna : Hukum merupakan manifestasi daripada filsafat hidup, tata nilai, rasa susila, rasa kesopanan dari masyarakat di mana hukum-hukum itu berlaku. Dengan kata lain hukum itu merupakan cermin budaya masyarakat, oleh karena itu hukum selain

mempunyai sifat universal, ia juga mempunyai sifat nasional yang berbeda dari negara atau masyarakat yang satu dengan negara atau masyarakat yang lain, karena perbedaan filosofi, politik dan sistem sosialnya. Adanya hubungan timbal balik antara hukum dan masyarakat berarti

pertumbuhan hukum dipengaruhi oleh kenyataan-kenyataan masyarakat yaitu : Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Ideologi dan Pertahanan Keamanan.

Menurut MT Zein, Teknologi telah mengalami tiga masa revolusi yang membawa dampak

perubahan budaya dalam kehidupan di dunia. Pertama masa Revolusi Pertanian yang dimulai sejak tahun 8000 SM, dimana tiga komponen tenaga : manusia, hewan dan alam, bekerja sama

(13)

Menurut MT Zein Ketiga revolusi tersebut telah merubah beberapa komponen dalam kehidupan antara lain : Sistem Perundang-undangan, sistem Pendidikan, kehidupan politik, sistem komunikasi, sistem Perdagangan, sistem Pertahanan dan Keamanan.

Kebudayaan selalu berpusat pada penguasa saat itu, sehingga Hukum yang diberlakukan selalu berkiblat pada penguasa. Pada jaman Pertanian Hukum yang diberlakukan memberikan hak-hak istimewa kepada para raja-raja. Pada jaman Industri mulailah terjadi pergolakan. Hukum berpihak pada semua orang, tetapi ada juga hak-hak istimewa yang dapat diperoleh, terutama jika dia dari golongan industrialis. Pada era Informasi Hukum telah mengalami berbagai modifikasi, yang intinya hukum tidak berpihak kepada siapapun, tetapi hukum mengikuti azas-azas dan norma-norma yang berlaku.

Kebudayaan terakhir saat ini adalah “Kebudayaan Global”, Hukum-hukum yang berlaku secara lokal terpaksa harus menyesuaikan diri dengan budaya global tersebut. Budaya tersebut meliputi seluruh kegiatan Teknologi, Ekonomi, Sosial dan Sistem Pertahanan. Hukum hukum harus berlaku di seluruh Dunia.

Perkembangan tersebut membawa perubahan kepada budaya manusia. Tanpa disadari (setelah 10.000 tahun) efek samping dari berbagai macam teknologi tersebut mulai dirasakan menganggu ketertiban umum. Sejak diketahui bahwa limbah buangan hasil teknologi tidak dapat diolah dengan sempurna dan tidak dapat dikembalikan kepada alam, akumulasi hasil buangan teknologi

mengamcam seluruh tatanan kehidupan Alam Semesta.

Kita telah lengah dengan kemajuan teknologi dan kebudayaan yang dicapai. Hukum kita hanya mengatur tentang keselarasan hidup antara manusia dengan manusia. Kita lupa bahwa yang hidup di dunia bukan hanya manusia. Manusia hanya salah satu dari ribuan bahkan jutaan kehidupan yang merupakan suatu sistem yang terintegrasi. Gangguan pada salah satu komunitas akan merusak rantai kehidupan dan pada akhirnya merusak seluruh tatanan tanpa terkecuali salah satu komponennya yaitu : manusia.

Teknologi yang ditemukan pada saat revolusi industri banyak yang merugikan kehidupan dimasa berikutnya, terutama pencemaran yang ditimbulkan dari penggunaan energi batu bara dan minyak bumi. Pencemaran tersebut mengakibatkan efek rumah kaca yang mengakibatkan pemanasan global.

(14)

dirasakan pada tahun 1972. Disini terbukti bahwa teknologi bersifat egois, artinya tidak melihat dampak yang akan terjadi di kemudian hari. Saat ini proses-proses produksi diawasi sangat ketat dengan diberlakukannya Ekolabeling System. Mungkinkah ini diterapkan, sementara banyak negara berkembang yang ingin mengejar ketinggalan dalam hal materi dengan jalan relokasi pabrik-pabrik di negara maju dengan teknologi yang tidak bersih lingkungan.

Sepintas lalu Teknologi membantu tugas-tugas manusia, tetapi bila kita perhatikan secara jeli, banyak output samping dari teknologi yang tidak sesuai dengan Hukum Alam. Gerak pada mesin pabrik, mobil, kapal laut, kapal udara, Listrik dsb. memang sangat sesuai dengan Hukum Alamnya, tetapi dampak yang dihasilkannya sangat tidak sesuai dengan Hukum Alamnya. Pemanasan Global serta pencemaran yang makin meningkat merupakan sebuah fenomena yang tidak dapat

dihindari. Teknologi yang melawan Hukum Alam akan merugikan manusia secara

keseluruhan. Bukankah saat ini manusia ingin kembali seperti sediakala. Hal ini karena Hukum Alam telah menghukum secara otomatis akibat tindakan yang salah dari manusia.

Hukum Alam begitu dekat dengan teknologi, sedangkan teknologi adalah salah satu output manusia. Sistem input-output manusia sangat membantu menjelaskan fenomena yang terjadi, baik yang telah lalu, sedang atau yang akan terjadi. Berbagai macam output membentuk kebudayaan yang khas di tiap-tiap tempat sehingga terjadi berbagai macam kebudayaan yang berbeda-beda di berbagai belahan dunia.

Teknologi berperan dalam perubahan budaya manusia. Perubahan budaya tersebut secara tidak langsung dan dalam kurun waktu yang lama merubah norma-norma yang telah disepakati sebelumnya. Norma merupakan jiwa dari hukum, oleh sebab itu perubahan norma akan mengakibatkan perubahan hukum.

Bagian II : Hukum dan Azas yang membentuknya

6. Jika Efek samping Teknologi sebagai penyebab ketidakstabilan dalam tatanan kehidupan di masa yang akan datang, Apa yang harus dilakukan ?

(15)

setiap negara mengalami perubahan-perubahan untuk memfungsikan hukum sebagai pengarah gerak masyarakat di dalam kehendak untuk mencapai tujuan.

Hukum selalu memiliki azas dalam pembentukannya, melihat azas yang dipakai saat ini, yang lebih terkonsntrasi kepada azas hubungan antar manusia, sedangkan di masa yang akan datang manusia merupakan satu komponen kecil dalam kehidupan jagat raya ini, terlintas dalam pikiran saya

bahwa hukum yang berlaku saat ini perlu ditinjau kembali. Terutama hukum yang menyangkut masalah teknologi. Jangan hanya hasil ciptaannya saja yang ditonjolkan dalam hukum property rigth, tetapi hukum mengenai dampak yang dihasilkannya oleh teknologi tersebut harus juga diperhatikan.

7. Jika Hukum harus dirubah/diperbaiki, Apa Azas yang paling tepat untuk pembentukannya ?

Hukum adalah keseluruhan azas-azas dan kaidah-kaidah yang mengatur kehidupan manusia (materi kuliah sp-608). Tujuan Hukum menurut LV Van Apeldoorn adalah mengatur pergaulan hidup secara damai. Jadi hukum menghendaki perdamaian dalam masyarakat.

Telah terbukti bahwa Pencemaran telah mengakibatkan keresahan diseluruh Dunia. Negara Industri maju telah terbukti tidak mau mengganti pencemaran akibat teknologi yang digunakan sebelumnya. Negara Dunia Ketiga tidak mau menghiraukan keadaan ini, karena merasa belum makmur dan merasa ditipu oleh negara maju, yang saat ini banyak menawarkan relokasi industrinya.

Sebelum membahas azas apa yang paling tepat untuk menyusun hukum di masa yang akan datang, kita perlu mengetahui tahapan perkembangan manusia yang memiliki fenomena khas. Setiap tahap menunjukkan respon terhadap lingkungannya sehingga kita dapat mengetahui pada tahapan mana teknologi paling mudah menjadi norma.

(16)

Beberapa pakar psikologi antara lain Elizabeth B. Hurlock : membagi perkembangan manusia menjadi tiga tahapan yaitu :

1

Masa anak-anak

:

Pranatal : saat pembuahan sampai lahir

Infancy : lahir sampai akhir minggu kedua

Babyhood : akhir minggu kedua sampai 2 tahun

Masa anak-anak awal : 2 – 6 tahun

Masa anak-anak akhir : 6 – 12 tahun

2

Masa Remaja

:

Pra pubertas : 12 – 14 tahun

Remaja : 14 – 18 tahun

3

Masa Dewasa

:

Masa Dewasa Awal : 18 – 40 tahun

Masa Dewasa Madia : 40 – 60 tahun

Masa Dewasa Akhir : 60 – sampai meninggal

dunia

Tiap-tiap tahapan memiliki ciri-ciri sendiri dalam mengangkap kesan dan pesan yang

(17)

Pada masa Infancy merupakan waktu yang sangat singkat, tetapi sangat mempengaruhi periode selanjutnya. Pada masa ini bayi sudah dapat mendengar sejak cairan yang keluar dari lubang telinga telah bersih, meskipun responnya sangat lambat. Matanya telah terbuka tetapi belum dapat menerima kesan, apalagi pesan. Hal ini disebabkan oleh perkembangan otak yang belum mencapai kesempurnaanya.

Pada masa Babyhood terlihat pertumbuhan dan perkembangan bayi begitu cepat. Kesan dan pesan melewati mata dan telinga sangat lekat pada masa-masa ini, sehingga proses mencoba selalu menjadi ciri khas periode ini. Kecakapan kecakapan pada periode ini

Menurut Kohlerdisebut masa pemahaman, sedangkan Roels menyebut pemfungsian struktur sensomotorik dan Crap menamakan masa akal hidup.

Perkembangan bahasa yang merupakan output dari fungsi inputnya menurut Sis Heyster mempunyai tiga fungsi :

1. Bahasa sebagai pernyataan isi jiwa

2. Bahasa sebagai peresapan

3. Bahasa sebagai alat penyanpaian pendapat

Pada Masa anak-anak awal : 2 – 6 tahun, anak mulai mencari dan menemukan dirinya. Pada masa ini kalangan psikolog biasa menyebut masa anak Trotz, dengan ciri-ciri : Egosentris, selalu

menantang, selalu berusaha menarik perhatian, minta penghargaan, menuntut kebebasan,

(18)

Pada Masa anak-anak akhir : 6 – 12 tahun, anak mulai bersekolah. Input yang terserap mulai melewati batas-batas lingkungan sekitarnya. Sekolah membawa nuansa baru dalam kehidupan, norma-norma yang diajarkan di lingkungan keluarga mulai bersentuhan dengan norma-norma yang diajarkan disekolah. Tidak jarang pada masa-masa ini orang tua bertentangan dengan

anak-anaknya sebagai perbedaan norma yang diajarkan oleh para gurunya disekolah. Karena disekolah ada sanksi bila melanggar norma-norma, maka tidak jarang seorang anak lebih menurut kepada gurunya dari pada orang tua.

Masa Pra pubertas : 12 – 14 tahun, menghadapi dua fase perkembangan yaitu fase Pueral dan fase negatif. Fase pueral ditunjukkan dengan mulainya pemisahan dengan orang tua dan lawan jenis dengan kecenderungan hidup berkelompok dengan teman sebaya. Kemudian fase negatif ditandai dengan sikap acuh tak acuh terhadap keadaan yang terjadi disekelilingnya, tanpa melihat resiko yang akan terjadi.

Masa Remaja : 14 – 18 tahun, ditandai dengan sikap protes terhadap lingkungan sebagai akibat perbedaan norma-norma yang telah mereka terima selama ini sangat berbeda kenyataan yang mereka alami. Sejak saat itu terjadi dorongan untuk mencari nilai-nilai yang sesuai dengan

kebutuhannya. Menurut William Stren, Perkembangan Psikofisis dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Faktor Eksternal adalah segala input yang dia terima dari luar, dimana input tersebut mampu menjadi norma baru dalam hatinya. Sedangkan faktor internal adalah kekuatan alami seperti seksualitas, fantasi, emosi dan perekmbangan keinginan, serta perkembangan pemikiran. Jika faktor-faktor tersebut berjalan seimbang maka dia akan mengalami kematangan masa remaja.

Masa Dewasa Awal : 18 – 40 tahun, Tingkah lakunya (outputnya) sangat dipengaruhi oleh

perjalananya pada masa sebelumnya. Kreatifitasnya timbul dalam bentuk hobi atau pekerjaan yang ditekuninya. Norma-norma yang diyakini sudah mendekati kemantapan dalam diri, sehingga sangat sulit dilakukan perubahan-perubahan yang mendasar, apabila terjadi kekurangan, atau kekeliruan di dalam pemahaman norma-norma yang diterima sebelumnya. Selalu berusaha menyesuaikan diri, tetapi terbatas pada norma yang diyakininya. Meskipun sangat sulit dilakukan perubahan, tidak menutup kemungkinan peristiwa-peristiwa “besar” dapat merubah norma yang diyakininya secara drastis.

(19)

masa sebelumnya tidak mengembangkan sikap terbuka. Masa-masa ini masa manusia mengharapkan penghargaan dari sekitarnya.

Masa Dewasa Akhir : 60 – sampai meninggal dunia, Pada umumnya menyerah kepada kehidupan dan lebih sering mendekatkan diri kepada Tuhan. Bagi yang tidak berhasil membangun sesuatu pada masa sebelumnya hidup pada masa ini merupakan kehampaan dan cenderung bersifat seperti anak balita.

Menurut R. Abdul Djamali, Kegagalan memenuhi tugas-tugas perkembangan pada salah satu tahapan akan mempersulit pemenuhan tugas-tugas selanjutnya. Adapaun faktor-faktor yang dapat menimbulkan kegagalan tugas-tugas dalam tahapan perkembangan tersebut antara lain : Hambatan perkembangan, kurang kesempatan, motivasi, kesehatan, tergangunya syaraf kecerdasan dan adanya cacat fisik.

Pengetahuan tentang perilaku manusia (psikologi) pada masa pertumbuhannya, merupakan faktor yang sangat penting untuk memprediksi norma norma yang terbentuk dan teknologi yang akan diciptakan, dengan kata lain jika kita mengetahui norma-norma yang diyakininya serta presepsi teknologi seseorang pada masa-masa pertumbuhannya kita akan dapat memperkirakan karakteristik teknologi yang akan tercipta pada masa yang akan datang, sehingga hukum dapat mendahului, untuk mengantisipasi keadaan yang akan terjadi.

Manusia mengalami perkembangan dalam kehidupannya. Masa anak-anak sangat penting dalam kaitan dengan penanaman norma-norma. Pada masa remaja terjadilah komparasi antara norma yang dianut dengan kenyataan yang didapatnya. Pemberontakan akibat perbedaan norma adalah hal yang biasa pada masa ini. Setelah dewasa norma-norma yang telah mengendap sangat sulit untuk dirubah sebagai akibat faktor-faktor kejiwaan pada umumnya.

Ilmu Pengetahuan yang didapatkan pada masa tahapan perkembangan, terutama pada masa kanak-kanak, sangat berguna sebagai pembanding di dalam proses selanjutnya. Kesan dan pesan baru yang membutuhkan tindakan, akan selalu berproses di dalam akal dengan membandingkan dengan ilmu pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya. Dengan gabungan kerja akal dan hati keluarlah output dalam bentuk tindakan.

Azas Hukum Teknologi

(20)

keadaan yang tidak menentang hukum alam. Yang bertentangan dengan Hukum Alam adalah dampak yang dihasilkan. Dampak inilah yang tidak sesuai dengan hukum kesetimbangan alam yang diperuntukkan kehidupan manusia atau beberapa mahluk hidup yang lain.

Manusia adalah salah satu bagian kecil dari alam raya. Teknologi yang telah diciptakan manusia lebih dari 10.000 tahun telah menimbulkan beberapa kesetimbangan baru. Setiap Pergeseran kesetimbangan selalu timbul korban. Dalam waktu yang singkat, penulis yakin akan terjadi kesetimbangan baru yang memungkinkan membawa korban manusia. Korban tumbuhan dan binatang telah tak terhitung jumlahnya. Korban tersebut memutus rantai makanan dalam hukum alam yang selanjutnya timbullah kesenjangan yang mengeser kesetimbangan.

Kesetimbangan Alam Semesta selalu berubah sesuai dengan tingkah laku manusia. Dari penelitian para ilmuwan, Hanya manusia yang sangat sulit untuk dilihat keteraturannya dan selalu berubah sesuai dengan teknologi yang berhasil diciptakannya. Alam semesta termasuk tumbuhan dan binatang selalu hidup dalam keteraturan. Jika tidak teratur mereka akan mengalami kematian. Keteraturan tersebut khas tiap mahluk hidup dalam kesetimbangan tertentu.

Hal ini dibenarkan pula oleh kalangan Agama (Islam) yang mempercayai bahwa dunia dan seisinya tunduk dan patuh pada perintah Allah, tetapi manusia diberi kebebasan untuk menentukan

langkahnya. Menurut pandangan Islam Langit dan Bumi adalah mahluk hidup, tetapi mereka enggan menerima amanah Allah dan manusia mau menerimanya. Langit dan bumi memimilh untuk

mengikuti Hukum Alam yang diciptakan Allah. Dan Manusia adalah sebodoh-bodohnya mahluk Tuhan. Demikian dijelaskan oleh Surat Ahzab 72, Demikian pula yang dijelaskan olehSurat Al-Baqarah 11-12, “……Janganlah Kamu membuat kerusakan dimuka bumi, Mereka Menjawab : Sesungguhnya Kami orang-orang yang mengadakan perbaikan. Ingatlah sesungguhnya mereka itulah orang yang membuat kerusakan di muka bumi tetapi mereka tidak sadar.”

Ada dua bidang besar dalam teknologi yang saat ini diperkirakan akan menghasilkan dampak yang sulit terkendalikan disamping beberapa teknologi lama yang pencemarannya semakin menumpuk. Pertama adalah bidang Bioteknologi. Bidang ini berkonsentrasi dalam pengembangan tingkah laku DNA dan RNA, suatu bentuk protein terpenting yang bertugas melakukan manajemen informasi di dalam sel. Jika kesetimbangan diganggu maka akan terjadi perubahan informasi dalam tubuh manusia, hewan dan tumbuhan.

(21)

dahsyat untuk dimanfatkan menjadi berbagai macam keperluan. Dampak yang terjadi adalah Peluruhan atom-atom dalam bentuk gelombang.

Ada persamaan antara keduanya yaitu bekerja dalam bidang gelombang. Penulis yakin makin ke depan penemuan dalam bidang teknologi semakin bersifat rahasia. Hal ini disebabkan oleh fungsi-fungsi ekonomi dari sebuah penelitian. Yang kita kuatirkan adalah tidak mungkin ada koordinasi penelitian, pada gelombang berapa mereka di seluruh dunia bekerja. Keadaan ini dapat

mengakibatkan pencemaran Radiasi (gelombang) yang akhirnya dapat memberikan kode-kode yang sesuai untuk pemnelitian energi tetapi tidak sesuai untuk fungsi-fungsi metabolisme dalam fungsi-fungsi biologis. Contoh konkritnya adalah Bom Atom dengan segala percobaannya sampai saat ini atau Peristiwa Chernobyl dan masih banyak lagi kasus yang tidak dimuat dalam media massa.

Teknologi yang telah lalu, sudah cukup menghasilkan buangan yang memiliki struktur yang berbeda dengan bahan asalnya dan tidak dapat dikembalikan dalam peredaran siklusnya. Akhirnya bahan-bahan buangan tersebut menimbulkan efek terjadinya kesetimbangan baru yang telah memakan ribuan bahkan jutaan korban termasuk manusia. Lobang Ozon mengakibatkan panas bumi, panas bumi mengakibatkan perubahan iklim, perubahan iklim mengakibatkan berubahnya pola tanam, perubahan pola tanam meningkatkan penggunaan zat kimia (hasil teknologi pertanian), dan akhirnya menambah besar lobang ozon

Azas Hukum untuk teknologi seharusnya berazas pada struktur dari unsur-unsur yang dapat diterima dalam kesetimbangan terakhir. Diharapkan tidak terjadi kesetimbangan baru.

Pengetahuan Tentang Hukum Alam bagi para pakar hukum dimasa yang akan datang merupakan sebuah kewajiban yang tidak dapat dihindari, karena hukum yang akan datang banyak menyangkut dampak teknologi, dimana hukum alam merupakan dasar dari komponen -komponen pembentukan sebuah teknologi. Penemuan Teknologi selalu didasari dengan kaidah kaidah hukum alam. Oleh sebab itu Azas yang seharusnya dipakai dalam Hukum yang berkaitan dengan Teknologi adalah Hukum Alam.

KESIMPULAN

(22)

Satelit Penginderaan Jarak Jauh dan Mikroskop Elektron yang mampu melihat sampai ukuran sepersejuta milimikron, Keduanya sepakat tentang dua alam yang misterius tersebut.

2. Dalam Dunia Ilmu Pengetahuan terjadi Dua Golongan Besar, yaitu : Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Ilmu Pengetahuan Alam memahami fenomena dalam Alam Semesta baik Makro maupu Mikro. Ilmu Sosial memahami Fenomena diantara manusia dan tingkah lakunya. Ilmu Pengetahuan Alam sangat mempengaruhi Perkembangan Ilmu Pengetahuan Sosial.

3. Teknologi adalah Pola berfikir yang terstruktur untuk menimbulkan gejala baru. Ilmu

Pengetahuan Alam adalah Ilmu Dasar yang sangat teratur dan tidak dapat dirubah, oleh sebab itu dapat dimanfatkan oleh manusia dengan memahami gejalanya. Teknologi merupakan gabungan beberapa gejala dalam hukum Alam yang hasilnya seolah-olah menentang hukum alam. Hasil resultan dari beberapa fenomena tersebut secara keseluruhan mengikuti hukum Alam. Tetapi hasil samping teknologi banyak yang tidak dapat diterima oleh Alam , sehingga sesuai Hukum Alam, Alam mengadakan kesetimbangan Baru. Kesetimbangan Baru dinyatakan dengan istilah seleksi alam. Seleksi Alam yang terjadi semakin lama semakin menggangu manusia, sehingga suatu saat manusia akan punah. Kelalaian ini baru disadari setelah berlangsung 10.000 tahun.

4. Hasil-hasil Teknologi memudahkan manusia dalam berproduksi. Semakin hari semakin makmur. Secara evolusi merubah Pola Perekonomian yang berpengaruh kepada pola kekuasaan atas barang-barang produksi. Pada masa pertanian barang produksi dikuasai oleh kaum bangsawan. Pada masa Industri dikuasai oleh Kaum Pemilik Modal. Pada masa Informasi dimiliki oleh para Ilmuwan. Perubahan Kekuasaan faktor produksi merubah tatanan dan pola tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Pada akhirnya perubahan perekonomian merubah tatanan sosial yang berakibat kepada perubahan kebudayaan secara keseluruhan.

5. Setiap Kebudayaan memiliki norma-norma yang dianut dengan azas yang spesifik untuk tiap-tiap daerah. Tatanan norma-norma dan azas-azas tersebut membentuk hukum. Bila kebudayaan berubah maka normapun ikut berubah dan akhirnya hukumpun bisa ikut berubah. Beberapa ahli hukum menyatakan bahwa hukum mengikuti perubahan budaya.

6. Efek samping Teknologi sebagai penyebab ketidakstabilan dalam tatanan kehidupan di masa yang akan datang telah disadari oleh banyak orang terutama ilmuwan lingkungan hidup.

(23)

7. Azas Hukum alam paling tepat untuk menyusun hukum teknologi, karena teknologi merupakan gabungan fenomena yang terdapat di dalam alam. Hasil samping yang tidak dapat diterima, menimbulkan kesetimbangan baru yang merugikan Alam terutama manusia harus ditindak dengan hukuman yang berat.

DAFTAR PUSTAKA

Hukum :

1. Kitab Suci Al-Qur’an, Departemen Agama Republik Indonesia

2. A Kusumawati Siti, Proses Alih Teknologi dan Perangkat Hukumnya Pada Industri, Laporan Penelitian OPF-ITB, Bandung, 1995.

3. Undang-Undang No.7 Tahun 1994 Tentang Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia, Jakarta, 1994.

4. Agreement Establishing The World Trade Organization, Marrakesh, 15 April 1994.

5. Budiman Ahmad Nashir, Suatu Tinjauan Hukum Terhadap Perjanjian Alih Teknologi Antibiotika Antara PT ABC (BUMN) dengan PT XYZ (Perusahaan Multi Nasional dari Italia), Skripsi FH-UNPAD, Bandung,1990.

6. Tim Penelitian Tata Ruang FH UNPAD, Materi dan Pengertian Dasar Ilmu Hukum, FH -UNPAD, Bandung, 1989.

(24)

8. Djamali R. Abdul, Psikologi Hukum, Armico, Bandung, 1984

9. Undang-Undang No.4 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, Jakarta, 1982

Teknologi :

1. Sasmojo Saswinadi, Materi Kuliah SP-603 dan SP-610, SP-ITB, Bandung, 1994-1995.

2. Gunterus Frans, Falsafah Dasar : Sistem Pengendalian Proses, PT Gramedia, Jakarta, 1994.

3. Budiman Arief, Teori Pembangunan Dunia Ketiga, PT Gramedia, Jakarta 1995.

4. Saeed Khalid, Development Planning and Policy Design, Asia Institut of Technology, Great Britain, UK,1994.

5. Sasmojo Saswinadi dkk (editorial), Menerawang Masa Depan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni, Penerbit ITB, Bandung, 1991.

6. Stoneman Paul, The Economic Analysis of Technology Policy, Oxfort Univ. Perss, New York, 1987

7. Sharif M.Nawaz, Technology Policy Formulation and Planning, ASPAC Centre for Transfer of Technology, Bangalore, India, 1986.

8. Chusid JG, Neuroanatomi Korelatif dan Neurologi Fungsional,Gajah Mada Univ. Press, Jogjakarta, 1982.

9. Kapita Selekta Kedokteran, Fakultas Kedokteran UI, Jakarta, 1982.

(25)

FILSAFAT ILMU dan METODOLOGI PENELITIAN (20)

Filsafat

Sejarah kefilsafatan di kalangan filsuf menjelaskan tentang tiga hal yang yang mendorong manusia untuk berfilsafat, yaitu kekaguman atau keheranan, keraguan atau kegengsian dan kesadaran akan keterbatasan. Plato mengatakan : ‘Mata kita memberi pengamatan bintang-bintang, matahari dan langit. Pengamatan ini memberi dorongan kepada kita untuk menyelidiki. Dan dari penyelidikan ini berawal filsasfat’.

Augustinus dan Descartes mulai berfilsafat dari keraguan atau kesangsian. Manusia heran, tetapi kemudian ragu-ragu, apakah ia tidak ditipu oleh panca indranya yang sedang heran? Rasa heran dan meragukan ini mendorong manusia untuk berpikir lebih mendalam, menyeluruh, dan kritis untuk memperoleh kepastian dan kebenaran yang hakiki. Berpikir secara mendalam, menyeluruh, dan kritis inilah yang kemudian disebut berfilsafat.

Berfilsafat dapat juga bermula dari adanya suatu kesadaran akan keterbatasan pada diri manusia. Berfilsafat kadang-kadang dimulai apabila manusia menyadari bahwa dirinya sangat kecil dan lemah, terutama dalam menghadapi kejadian-kejadian alam. Apabila seseorang merasa bahwa ia sangat terbatas dan terikat terutama pada waktu mengalami penderitaan atau kegagalan, maka dengan adanya kesadaran akan keterbatasan dirinya tadi manusia mulai berfilsafat. Ia akan memikirkan bahwa di luar manusia yang terbatas pasti ada sesuatu yang tidak terbatas yang dijadikan bahan kemajuan untuk menemukan kebenaran hakiki.

(26)

Untuk mendapatkan pengetahuan yang benar, maka ketahuilah apa yang kau tahu dan ketahuilah pula apa yang kau tidak tahu, lanjut filsuf tersebut.

Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu. Kepastian dimulai dari rasa ragu-ragu. Filsafat dimulai dari rasa ingin tahu dan keragu-raguan. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah diketahui dan apa yang belum diketahui. Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah diketahui dalam kesemestaan yang seakan tidak terbatas ini. Berfilsafat berarti mengoreksi diri, semacam keberanian untuk berterus terang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah dijangkau.

Ilmu merupakan pengetahuan yang kita geluti sejak bangku sekolah dasar sampai pendidikan lanjutan dan perguruan tinggi. Berfilsafat tentang ilmu berarti keterus-terangan pada diri sendiri, apakah sebenarnya yang kita ketahui tentang ilmu itu? Apakah ciri-ciri yang hakiki yang membedakan ilmu dari pengetahuan-pengetahuan lain yang bukan ilmu? Bagaimana mengetahui bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang benar? Kriteria apa yang dipakai dalam menentukan kebenaran secara ilmiah? Mengapa ilmu mesti dipelajari? Apa kegunaan ilmu yang sebenarnya?

Berfilsafat berarti berendah hati mengevaluasi segenap pengetahuan yang telah diketahui. Apakah ilmu telah mencakup segenap pengetahuan yang seyogyanya diketahui dalam hidup ini? Di batas manakah ilmu mulai dan di batas manakah dia berhenti? Ke manakah kita harus berpaling di batas ketidaktahuan ini? Apakah kelebihan dan kekurangan ilmu?

Pengertian Filsafat. Menurut arti kata, filsafat terdiri atas kata philein yang berarti cinta

(27)

Menurut pengetian umum, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat segala susuatu untuk memperoleh kebenaran. Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang hakikat. Ilmu pengetahuan tentang hakikat menanyakan apa hakikat atau sari atau inti atau esensi segala sesuatu. Dengan cara ini maka jawaban yang akan diberikan berupa kebenaran yang hakiki. Ini sesuai dengan arti filsafat menurut kata-katanya.

Dengan pengertian khusus, karena telah mengalami perkembangan yang cukup lama dan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang kompleks maka timbul berbagai pendapat tentang arti filsafat dengan

kekhususan masing-masing. Berbagai pendapat khusus tentang filsafat:

Aliran-alliran tersebut mempunyai kekhususan masing-masing, menekankan kepada sesuatu yang dianggap merupakan inti dan harus diberi tempat yang tinggi, misalnya ketenangan, kesolehan , kebendaan, akal, idea.

Dari beberapa pendapat diatas, pengertian filsafat dapat dirangkum sebagai berikut:

Filsafat adalah hasil pikiran manusia yang kritis dan dinyatakan dalam bentuk yang

sistematis.

Filsafat adalah hasil pikiran manusia yang paling dalam.

Filsafat adalah refleksi lebih lanjut daripada ilmu pengetahuan atau pendalaman lebih lanjut

ilmu pengetahuan.

Filsafat adalah hasil analisis abstraksi.

(28)

Filsafat adalah hasil perenungan jiwa manusia yang mendalam, mendasar, dan menyeluruh.

Dari rangkuman tersebut dapatlah dikemukakan bahwa ciri-ciri berfilsafat adalah sebagai berikut:

Karakteristik Berfikir Filsafati: Sifat Menyeluruh, Sifat Menyeluruh, Sifat Mendasar, Sifat Spekulatif.

Sifat menyeluruhberpikir filsafati. Seseorang yang berfilsafat dapat diumpamakan sebagai seseorang yang berpijak di bumi sedang tengadah ke bintang-bintang. Atau seseorang yang berdiri di puncak tinggi, memandang ke ngarai dan lembah di bawahnya. Masing-masing ingin mengetahui hakikat dirinya atau menyimak kehadirannya dalam kesemestaan alam yang ditatapnya.

Seorang ilmuan tidak akan pernah puas mengenai ilmu hanya dari sisi pandang ilmu itu sendiri. Dia ingin melihat hakikat ilmu dalam konstelasi pengetahuan lainnya. Apa kaitan ilmu dengan moral, dengan agama, dan apakah ilmu itu membawa kebahagiaan kepada dirinya.

(29)

Sifat spekulatif berfikir filsafati. Tidaklah mungkin manusia menangguk pengetahuan secara keseluruhan, bahkan manusia tidak yakin pada titik awal yang menjadi jangkar pemikiran yang mendasar. Ini hanya sebuah spekulasi. Menyusun sebuah lingkaran memang harus dimulai dari sebuah titik, bagaimanapun spekulatifnya. Yang penting, dalam prosesnya nanti, dalam analisis maupun pembuktiannya, manusia harus dapat memisahkan spekulasi mana yang paling dapat diandalkan. Tugas utama filsafat adalah menetapkan dasar-dasar yang dapat diandalkan. Apakah yang disebut logis? Apakah yang disebut benar? Apakah yang disebut sahih? Apakah alam ini teratur atau kacau? Apakah hidup ini ada tujuannya?

Semua pengetahuan yang ada, dimulai dari spekulasi. Dari serangkaian spekulasi dapat dipilih buah pikiran yang paling dapat diandalkan yang merupakan titik awal dari penjajahan pengetahuan. Tanpa menerapkan kriteria tentang apa yang disebut benar maka tidak mungkin pengetahuan lain

berkembang atas dasar kebenaran. Tanpa menetapkan apa yang disebut baik dan buruk, tidak mungkin bicaara tentang moral. Tanpa wawasan apa yang disebut indah dan jelek, tidak mungkin berbicara tentang kesenian.

Hubungan Antara Filsafat Dengan Kebudayaan dan Lingkungan

Hubungan filsafati dengan kebudayaan. Kebudayaan berasal dari kata

ke-budaya-an.Budaya berarti budi dan daya. Unsur budi adalah cipta (akal), rasa, dan karsa (kehendak).

Kebudayaan adalah hasil budaya atau kebulatan cipta (akal), rasa dan karsa (kehendak) manusia yang hidup bermasyarakat. Antara manusia dan masyarakat serta kebudayaan ada hubungan yang erat. Tanpa masyarakat, manusia dan kebudayaan tidak mungkin berkembang layak. Tanpa manusia tidak mungkin ada kebudayaan. Tanpa manusia tidak mungkin ada masyarakat. Ujud kebudayaan ada yang rohani, misalnya adat istiadat dan ilmu pengetahuan ada yang jasmani, misalnya rumah dan pakaian. Buku adalah kebudayaan jasmani, akan tetapi isi buku merupakan kebudayaan rohani. Ilmu

pengetahuan merupakan unsur kebudayaan universal yang rohanni. Demikian juga filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang terdalam. Oleh karena itu filsafat termasuk kebudayaan.

Hubungan filsafat dengan lingkungan. Manusia, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat, juga dengan alam sekitar atau lingkungan. Filsafat sebagai hasil budaya manusia juga tidak lepas dari pengaruh alam sekitarnya. Itulah sebabnya terdapat berbagai jenis kefilsafatan tertentu yang mempunyai ciri-ciri tersendiri.

(30)

mencari kebenaran dengan akal, hasil yang diperoleh juga macam. Terdapat bermacam-macam agama, yang masing-masing mengajarkan kebenaran. Yang penting adalah bagaimana agar aliran yang bermacam-macam dalam filsafat dan ilmu pengetahuan itu tidak saling bertabrakan satu sama lain, tetapi dapat saling membantu dan bekerja sama.

Hubungan filsafat dengan agama. Jika seseorang melihat sesuatu kemudian mengatakan tentang sesuatu tersebut maka dikatakan bahwa ia telah mempunyai pengetahuan tentang sesuatu.

Pengetahuan adalah sesuatu yang tergambar dalam pikiran manusia. Misal, ia melihat manusia dan mengatakan bahwa itu manusia. Dikatakan ia telah mempunyai pengetahuan tentang manusia. Jika ia bertanya lebih lanjut mengenai manusia itu, darimana asalnya, bagaimana susunannya, ke mana tujuannya, dan sebagainya, maka akan diperoleh jawaban yang lebih rinci mengenai manusia

tersebut. Jika titik berat pertanyaan ditekankan pada susunan tubuh manusia maka jawabannya akan berupa ilmu pengetahuan tentang manusia dilihat dari susunan tubuhnya atau physical

anthropology. Jika ditekankan pada hasil karya manusia dilihat dari kebudayaannya maka

disebut cultural anthropology. Jika ditekankan pada hubungan antara manusia yang satu dengan yang lainya, maka jawabannya akan berupa ilmu pengetahuan manusia dilihat dari hubungan sosialnya atau social anthropology. Dari contoh tersebut disimpulkan bahwa pengetahuan yang telah disusun atau disistematisasi lebih lanjut dan telah dibuktikan serta diakui kebenarannya disebut ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan tentang manusia.

Ilmu pengetahuan dan filsafat dapa membantu menyampaikan lebih lanjut ajaran agama kepada manusia. Sebaliknya, agama dapat membantu memberi jawaban terhadap problem yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan dan filsafat. Meskipun demikian tidak berarti bahwa agama itu di luar rasio, bahwa agama tidak rasional. Tidak berarti bahwa agama hanya berhubungan dengan hal-hal yang irrasional sedangkan ilmu pengetahuan serta filsafat berhubungan dengan hal-hal yang rasional. Agama mengatur seluruh kehidupan manusia untuk berbakti kepada Tuhan. Fakta atau realita atau hal yang dihadapi adalah sama. Oleh karena itu menjadi tugas agama, filsafat, dan ilmu pengetahuan untuk menjelaskan. Tugas agama dapat dibantu oleh ilmu pengetahuan dan filsafat. Apabila masing-masing tahu tempat, ruang lingkup, dan tugasnya sendiri-sendiri, maka tak akan ada masalah apapun dan tidak akan terjadi pertentangan di antaranya.

Guna Filsafat. Filsafat mempunyai kegunaan baik teoritis maupun praktis. Dengan mempelajari filsafat, orang akan bertambah pengetahuannya. Ia dapat menyelidiki segal sesuatu lebih mendalam dan lebih luas sehingga akan sanggup menjawab semua pertanyaan secara lebih mendalam dan luas pula.

(31)

bagaimana manusia hidup menurut norma tersebut. Apa tantangan yang dihadapi oleh manusia dan bagaimana menjawabnya. Selama ada manusia yang berbuat, selama itu pula nilai etika berlaku. Dengan mempelajari etika sebagai cabang filsafat maka orang dapat memetik buah yang berharga bagi diri dan kehidupannya.

Logika mengajarkan agar kita berpikir secara teratur dan runtut serta sistematis agar dapat mengamil kesimpulan yang benar. Logika adalah cabang filsafat tentang berpikir. Dalam kehidupan sehari-hari orang selallu mengambil kesimpulan. Agar dapat mengambil kesimpulan yang benar maka alat yang digunakan harus tepat. Alat tersebut diperoleh dalam logika, karena ia berisi tuntunan agar

mengambil kesimpulan dengan mendasarkan diri pada peraturan-peraturan tertentu.

Dalam filsafat juga dikenal adanya cabang yang membicarakan tentang keindahan, dengan kata lain filsafat keindahan atau filsafat seni. Dalam rangka membentuk manusia idaman, seorang filsuf terkenal , Plato, mengemukakan agar musik menjadi salah satu mata pelajaran. Sementara salah satu mata kuliah yang dianggap penting oleh Cassiodorus adalah rethorica,yaitu seni berpidato.

Berdasarkan uraian tersebut maka filsafat mempunyai kegunaan sebagai berikut:

Melatih diri untuk berpikir kritis dan runtut serta menyusun hasil pikiran tersebut secara

sistematis

Menambah pandangan dan cakrawala yang lebih luas agar tidak berpikir dan bersikap sempit

dan tertutup.

Melatih diri melakukan penelitian, pengkajian, dan memutuskan atau mengambil kesimpulan

mengenai sesuatu hal secara mendalam dan komprehensif.

Menjadikan diri bersifat dinamis dan terbuka dalam menghadapi berbagai problem.

Membuat diri menjadi manusia yang penuh toleransi dan tenggang rasa.

Menjadi alat yang berguna bagi manusia baik untuk kepentingan pribadi maupun dalam

hubungannya dengan orang lain, alam sekitar, dan Tuhan Yang Maha Esa.

Fungsi Filsafat. Berdasarkan sejarah kelahirannya, filsafat mula-mula berfungsi sebagai induk atau ibu ilmu pengetahuan. Sebelum ilmu pengetahuan lain ada, filsafat harus menjawab segala macam persoalan tentang manusia, masyarakat, sosial ekonomi, negara, kesehatan, dan lain sebagainya. Karena perkembangan keadaan dan masyarakat, banyak problem yang kemudian tidak dapat dijawab oleh filsafat. Lahirlah ilmu pengetahuan yang sanggup memberi jawabab terhadap problem-problem tersebut, misalnya ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan kedokteran, ilmu pengetahuan

(32)

khusus. Demikianlah kemudian lahir berbagai disiplin ilmu yang sangat banyak dengan kekhususan masing-masing.

Spesialisasi terjadi sedemikian rupa sehingga hubungan antara cabang dan ranting ilmu pengetahuan sangat kompleks. Hubungan-hubungan tersebut ada yang masih dekat tetapi ada pula yang yang menjadi jauh, bahkan ada yang seolah-olah tidak lagi mempunyai hubungan. Jika ilmu-ilmu

pengetahuan tersebut berusaha memperdalam dirinya maka akhirnya akan sampai juga pada filsafat. Sehubungan dengan keadaan tersebut maka filsafat dapat berfungsi sebagai interdisipliner sistem. Filsafat dapat berfungsi menghubungkan ilmu-ilmu pengetahuan yang kompleks tersebut. Filsafat dapat berfungsi sebagai tempat bertemunya berbagai disiplin ilmu pengetahuan.

Persoalan Filsafat. Ada enam persoalan yang selalu menjadi perhatian para filsuf, yaitu ada, pengetahuan, metode, penyimpulan, moralitas, dan keindahan. Keenam persoalan tersebut memerlukan jawaban secara radikal dan tiap-tiap persoalan menjadi salah satu cabang filsafat.

Persoalan tentang ‘Ada’. Persoalan tentang ‘ada’ (being) menghasilkan cabang filsafat

metafisika. Meta berarti di balik dan physika berarti benda-benda fisik. Pengertian sederhana dari metafisika yaitu kajian tentang sifat paling dalam dan radikal dari kenyataan. Dalam kajian ini para filsuf tidak mengacu kepada ciri-ciri khusus dari benda-benda tertentu, akan tetapi mengacu kepada ciri-ciri universal dari semua benda. Metafisika sebagai salah satu cabang fisafat mencakup persoalan ontologis, kosmologis, dan antropologis. Ketiga hal tersebut memiliki titik sentral kajian tersendiri. Ontologis merupakan teori tentang sifat dasar dari kenyataan yang radikal dan sedalam-dalamnya. Kosmologi merupakan teori tentang perkembangan kosmos (alam semesta) sebagai suatu sistem yang teratur.

Persoalan tentang pengetahuan (Knowledge). persoalan tentang pengetahuan (knowledge) menghasilkan cabang filsafat epistemologi, yaitu filsafat pengetahuan. Istilah epistemologi berasal dari akar kata episteme yang berarti pengetahuan dan logos yang berarti teori. Dalam rumusan yang lebih rinci disebutkan bahwa epistemologi merupakan salah satu cabang filsafat yang mengkaji secara mendalam dan radikal tentang asal mula pengetahhuan, struktur, metode, dan validitas pengetahuan.

Persoalan tentang metode (methode). Persoalan tentang metode menghasilkan cabang filsafat metodologi. Istilah ini berasal dari metos dengan unsur meta yang berarti cara, perjalan, sesudah, dan hodos yang berarti cara perjalan, arah. Pengertian metodologi secara umum ialah kajjian atau telaah dan penyusunan secara sistematis yang menuntun suatu penelitian dan kajian ilmiah, atau sebagai penyusun struktur ilmu-ilmu fak.

(33)

kebenaran. Apabila seseorang mengolah, mengerjakan, berarti ia telah mempertimbangkan,

membandingkan, menguraikan, serta menghubungkan, pengertian yang satu dengan lainnya. Logika merupakan suatu upaya untuk menjawab pertanyaan, yaitu pertanyaan: adakah metode yang dapat digunakan untuk meneliti kekeliruan pendapat, apakah yang dimaksud dengan pendapat yang benar, apa yang membedakan antara alasan yang benar dan alasan yang salah?

Persoalan tentang moralitas (morality). Persoalan tentang moralitas menghasilkan cabang filsafat etika (ethics). Istilah etika berasal dari kata ethos yang berarti adat kebiasaan. Etika sebagai salah datu cabang filsafat menghendaki adanya ukuran yang bersifat universal. Dalam hal ini berarti berlaku untuk semua orang dan setiap saat. Jadi tidak dibatasi ruang dan waktu.

Persoalan tentang keindahan. Persoalan tentang keindahan menghasilkan cabang filsafat estetika (aesthetics). Estetika berasal dari kata aesthetics yang maknanya berhubungan dengan penerapan indra. Estetika merupakan kajian kefilsafatan mengenai keindahan dan ketidakindahan. Faham pengertian yang lebih luas, estetika merupakan cabang filsafat yang menyangkut bidang keindahan atau sesuatu yang indah terutama dalam masalah seni dan rasa, norma-norma nilai dalam seni.

...

Pustaka:

Referensi

Dokumen terkait

EFEKTIFITAS FLASH CARD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA SISWA TUNARUNGU KELAS TK-A2 DI SLB NEGERI CICENDO KOTA BANDUNG. Universitas Pendidikan Indonesia |

[r]

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada dan sudah ditetapkan, maka tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kualitas tidur antara bayi yang

vii. b) Description of the identified critical control points. c) Systematic presentation of findings demonstrating conformity or nonconformity to each element of

Setelah melaksanakan kegiatan observasi dan orientasi di SMP N 39 Semarang praktikan mendapat pengetahuan dan pengalaman mengenai banyak hal yang berkaitan dengan

dengan tingkat signifikansi 5% maka diperoleh p-value sebesar 0,000 yang lebih kecil dari nilai 5%, sehingga dapat disimpulkan bahwa besaran nilai koefisien komponen

Rapat Pengurus Nasional diselenggarakan untuk membahas dan mengkoordinir pelaksanaan berbagai keputusan organisasi yang bersifat khusus dihadiri oleh Dewan Pengurus Nasional,

Agar pembahasan mencapai sasaran sesuai dengan yang diharapkan serta menghindari terlalu luasnya ruang pembahasan, maka dalam penulisan skripsi ini membahas ruang