• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaat Pemberian Vitamin C, Jus Buah Tomat ( Lycopercicum esculentum) , dan Daun Cyclea borbata Terhadap Kualitas Sperma Setelah Pemaparan Asap Rokok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Manfaat Pemberian Vitamin C, Jus Buah Tomat ( Lycopercicum esculentum) , dan Daun Cyclea borbata Terhadap Kualitas Sperma Setelah Pemaparan Asap Rokok"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ISBN: 978-602-72412-0-6

Manfaat Pemberian Vitamin C, Jus Buah Tomat (Lycopercicum

esculentum) , dan Daun Cyclea borbata Terhadap Kualitas Sperma

Setelah Pemaparan Asap Rokok

Nur Jati Jagad

Universitas Ahmad Dahlan Email : nurjatijagad@yahoo.co.id

Abstrak

Meningkatnya jumlah perokok di dunia menyebabkan polusi asap rokok juga semakin meningkat. Asap rokok tersebut dapat menyebabkan menurunnya kualitas pada spermatozoa jika terhirup dan masuk kedalam tubuh. Untuk meningkatkan kualitas spermatozoa setelah paparan asap rokok dan zat karsinogen lainnya, digunakan bahan-bahan yang mengandung antioksidan yang tinggi seperti vitamin C, jus tomat dan daun

Cyclea barbata L yang mampu menangkal radikal bebas sehingga dapat meningkatkan kualitas spermatozoa. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dari vitamin C, jus tomat dan daun Cyclea barbata L dalam meningkatkan kualitas spermatozoa setelah pemaparan asap rokok dan zat karsinogen. Setelah diberikan ekstrak vitamin C, jus tomat dan daun Cyclea barbata L, ternyata kualitas spermatozoa meningkat setelah pemaparan asap rokok dengan masing-masing dosis yang paling baik yaitu untuk vitamin C 0,024 mg/g bb, jus tomat 1,7 gr/ hari, dan daun Cyclea barbata L 7,5gr/l.

Kata Kunci : spermatozoa, zat karsinogen, antioksidan, vitamin C, Cyclea barbata L,

radikal bebas

I. PENDAHULUAN

Meningkatnya jumlah perokok di dunia juga di ikuti oleh pencemaran udara yang di timbulkan dari asap rokok tersebut. Hal ini sangat berbahaya sekali jika pencemaran tersebut tidak diatasi sebab menurut Wijaya (1996) bahwa asap rokok mengandung senyawa radikal bebas yang dapat membahayakan bagi kesehatan tubuh. Senyawa radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan oksidatif pada tubuh sehingga menimbulkan berbagai keadaan patologis dalam tubuh seperti terganggunya proses spermatogenesis pada pria. Spermatogenesis adalah proses dimana sel sel spermatogonium mengalami pembelahan miosis dan menghasilkan spermatozoa. Senyawa radikal bebas dari asap rokokan membentuk oksigen reaktif yang menyebabkan kelainan pada membrane dan motilitas spermatozoa.

(2)

aktif bioaktif polifenol, saponin, flavanoid dan lemak. kandungan tersebut merupakan senyawa antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas (Sunanto, 1995). Asupan vitamin juga penting untuk menjaga daya tahan tubuh seperti vitamin C yang banyak terdapat pada hampir semua jenis buah-buahan.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memaparkan dan memberi informasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang perbaikan kualitas spermatozoa dengan pemberian ekstrak vitamin C, jus tomat, dan daun Cyclea barbata L serta membandingkan kualitas spermatozoa yang diberi ekstrak vitamin C , jus tomat, dan daun Cyclea barbata L.

Diharapkan penelitian tentang peningkatan kualitas sperma dapat dikembangkan dengan menggunakan kekayaan alam yang melimpah sehingga dapat menambah wawasan serta pengetahuan untuk kita semua.

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian yang dilakukan oleh Palupi, Iswara dan Nugraheni Dkk bertujuan untuk meningkatkan kualitas spermatozoa yang terkena paparan asap rokok. Pada penelitian yang dilakukan oleh Iswara dan Palupi menggunakan hewan uji yang sama yaitu mencit Balb/C

yang berumur 8-12 minggu dengan perlakuan pada penelitian Iswara yaitu pemberian jus buah tomat sedangkan palupi dengan pemberian ekstrak daun Cyclea barbata L. Penelitian Nugraheni Dkk menggunakan hewan uji mencit Mus muculus L. yang berumur 60-90 hari dengan perlakuan pemberian ekstrak vitamin C.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Iswara, Palupi, dan Nugraheni Dkk didapat hasil bahwa pemberian jus buah tomat, ekstrak daun Cyclea barbata L dan vitamin C ternyata dapat memperbaiki kualitas spermatozoa yang rusak akibat pemaparan asap rokok.

Gambar 1. Diagram Viabilitas Spermatozoa Pada Penelitian Palupi 0

10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Kontrol - Kontrol + P1 P2

Keterangan :

K(-) Tanpa perlakuan apapun K(+) Hanya dipapari asap rokok

(3)

ISBN: 978-602-72412-0-6

Pada percobaan yang dilakukan oleh Palupi dengan pemberian jus buah tomat selama 53 hari kepada mencit yang sebelumnya dipapar asap rokok. Kualitas spermatozoa dilihat berdasarkan viabilitas spermatozoa. Data yang didapat diuji dengan uji ANOVA dan disajikan dalam bentuk diagram batang yang dapat dilihat pada Gambar 1. Pada Gambar 1.

pemaparan asap rokok pada kelompok K(+) menyebabkan menurunnya viabilitas spermatozoa. Setelah di berikan jus buah tomat dengan berbagai dosis, pada perlakuan P1 dan P2 ternyata dapat meningkatkan kualitas spermatozoa bahkan ada yang melebihi dari perlakuan K(-). Dosis yang paling optimal dalam meningkatkan viabilitas spermatozoa adalah 1,7 g/hari pada perlakuan P1.

Gambar 2. Diagram Motilitas Spermatozoa Mencit Pada Penelitian Nugraheni.

Pada Gambar 2. Pemaparan asap rokok pada perlakuan K(+) sangat berpengaruh sekali sehingga menyebabkan penurunan motilitas spermatozoa yang sangat siknifikan dibanding dengan perlakuan K(-). Pemberian Cyclea barbata L. berbagai doses pada perlakuan P1, P2, dan P3 ternyata dapat meningkatkan kualitas spermatozoa meskipun peningkatannya tidak sebanding dengan perlakuan K(-). Dosis yang paling optimal dalam meningkatkan motilitas spermatozoa adalah 7,5 g/l pada perlakuan P2.

Penelitian yang dilakukan oleh Nugraheni Dkk mengamati semua parameter yang biasa digunakan untuk mengetahui kualitas spermatozoa meliputi berat testis, jumlah lapisan sel, jumlah spermatogonia jumlah spermatosit primer, jumlah spermatid, kecepatan gerak spermatozoa, motilitas spermatozoa, viabilitas spermatozoa, dan morfologi spermatozoa. Namun yang umum digunakan sebagai parameter kualitas spermatozoa adalah kecepatan gerak spermatozoa, morfologi, motilitas dan viabilitas seperti yang digunakan dalam penelitian Palupi dan Iswari yang hanya menggunakan viabilitas dan motilitas spermatozoa.

0 10 20 30 40 50 60 70 80

K(-) K(+) P1 P2 P3

Keterangan : K(-) tanpa perlakuan

K(+) Hanya dipapar asap rokok

(4)

1. Kelompok I Mencit tanpa perlakuan sebagai kelompok control

2. Kelompok II dengan perlakuan vitamin C dengan dosis 0,024 mg/g bb dilarutkan dalam air.

3. Kelompok III mencit dengan perlakuan ekstrak tembakau dengan dosis 0,121 mg/g bb dilarutkan dalm air

4. Kelompok IV mencit dengan perlakuan ekstrak tembakau dengan dosis 0,121 mg/g bb dan vitamin C dengan dosis 0,012 mg/g bb dilarutkan dalam aquades

5. Kelompok V mencit dengan ekstrak tembakau dengan dosis 0,121 mg/g bb dan vitamin C dengan dosis 0,024 mg/g bb dilarutkan dalam aquades

6. Kelompok VI mencit dengan ekstrak tembakau dengan dosis 0,121 mg/g bb dan vitamin C dengan dosis 0,036mg/g bb dilarutkan dalam aquades

Setelah diberi perlakuan selama 35 hari, maka didapat hasil sebagai berikut.

Table 1. Rata-Rata Kecepatan Gerak Spermatozoa Mencit Setelah Pemberian Ekstrak Tembakau dan Vitamin C

Kelompok Kecepatan Gerak (µm/dt)

I 188,25

II 176,25

III 132,00

IV 136,00

V 158,50

VI 137,25

Dapat dilihat pada Table 1. Dari kelompok II sampai pada kelompok VI mengalami penurunan kecepatan spermatozoa yang sangat signifikan dibandingkan dengan kelompok 1 (Kontrol). Pemberian vitamin C setelah pemberian ekstrak tembakau menyebabkan peningkata kecepatan spermatozoa meskipun peningkatan yang terjadi tidak optimal seperti pada kelompok 1. Penurunan kecepatan spermatozoa terjadi dapat disebabkan oleh nikotin yang terkandung dalam ekstrak tembakau yang akan mengganggu kontraksi fibril-fibril yang berada dalam ekor spermatozoa sehingga pergerakan spermatozoa menjadi terganggu. Pada Table 1. Perlakuan yang baik adalah pada kelompok V dengan dosis 0,024 mg/g bb.

Table 2. Persentase Rata-Rata Motilitas Spermatozoa Setelah Pemberian Ekstrak Tembakau Dan Vitamin C

Kelompok Baik (%) Buruk (%) Imotil (%)

I 44,25 28,00 27,25

II 35,75 37,25 27,00

III 34,25 31,50 35,00

IV 38,75 28,75 32,00

V 42,50 29,25 28,25

(5)

ISBN: 978-602-72412-0-6

Pada Table 2. Pemberian ekstrak vitamin C ternyata dapat mempengaruhi motilitas spermatozoa meskipun tidak terlalu signifikan namun masih dapat mempertahankan dikisaran pada perlakuan kelompok 1. Dosis yang paling baik dalam mempertahankan motilitas sperma adalah 0,024 mg/g bb pada perlakuan V. Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dengan cara melindungi membrane sitoplasma di di kepala spermatozoa sehingga mempertahankan pergerakan spermatozoa. Jika dibandingkan dengan penelitian Iswara dengan menggunakan daun Cyclea barbata L. maka keduanya menunjukan hasil yang sama yaitu mempertahankan motilitas spermatozoa. Namun ada satu yang berbeda yaitu pada penelitian Iswara menunjukan bahwa pemaparan asap rokok pada mencit ternyata dapat menurunkan motilitas spermatozoa dibandingkan dengan penelitian Nugraheni Dkk yang menggunakan ekstrak tembakau. Hal ini sangat mungkin terjadi karena pada asap rokok mengandung senyawa radikal bebas yang bermacam macam yang bersifat toksin dalam tubuh sedangkan pada ekstrak tembakau hanya mengandung senyawa nikotin.

Table 3. Presentase Rata-Rata Viabilitas Spermatozoa Setelah Pemberian Ekstrak Tembakau Dan Vitamin C sebelumnya diberi ekstrak tembakau ternyata dapat mempertahankan viabilitas spermatozoa dengan dosis yang paling optimal yaitu 0,036 mg/g bb pada kelompok VI. Jika dibandingkan dengan penelitian Palupu dengan menggunakan jus buah tomat maka dapat dilihat bahwa hasil yang paling baik untuk mempertahankan viabilitas adalah menggunakan jus buah tomat karena pada setiap perlakuan, jus tomat mampu mempertahankan viabilitas spermatozoa sebanding dengan perlakuan kontrol.

Menurut Salisbury dan Vandemark (1985) spermatozoa normal memiliki kepala, leher badan dan ekor. Kepala spermatozoa mencit berbentuk kait dan mempunyai panjang ± 0,008 mm, adapun panjang keseluruhannya adalah ± 0,1226 mm. Abnormalitas dapat terjadi pada kepala, leher, badan, ekor atau kombinasi pada bagian-bagian tersebut. Berdasarkan teori Nugraheni Dkk mengamati morfologi spermatozoa dan hasilnya dapat dilihat pada Table 4.

Table 4. Presentase Rata-Rata Abnormalitas Spermatozoa Setelah Pemberian Ekstrak Tembakau Dan Vitamin C

Kelompok

Spermatozoa

(6)

III 21,75 78,25

IV 30,75 69,25

V 37,50 62,50

VI 39,25 60,75

Dari Table 4. dapat dilihat bahwa pemberian ekstrak nikotin pada mencit sangat berpengaruh sekali karena pada setiap perlakuan mengalami penurunan kualitas spermatozoa dalam hal ini morfologi spermatozoa. Pemberian ekstrak vitamin C dapat memperbaiki morfologi spermatozoa meskipun tidak mencapai kelompok kontrol. Dosis yang paling optimal untuk memperbaiki morfologi spermatozoa adalah 0,036 mg/g bb pada kelompok VI.

Asap rokok merupakan suatu oksidan (radikal bebas) yang dapat mempengaruhi proses oksidasi dalam tubuh manusia. Asap rokok dapat menyebabkan stress oksidasi dan menginduksi lipid peroksidase dan lipoprotein peroksidase. Peroksidase liid menimbulkan efek yang sangat merugikan bagi membrane sel (Wijaya, 1996). Paparan asap rokok pada penelitian Iswara Palupi, dan Nugraheni mengandung radikal bebas yang dapat menurunkan kualitas spermatogenesis. Penurunan ini disebabkan adanya gangguan pada proses spermatogenesis. Dapat dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh Iswari, dan Palupi bahwa pemaparan asap rokok pada mencit didapat hasil yaitu menurunnya kualitas spermatozoa dan pada penelitian Nugraheni Dkk dengan pemberian ekstrak tembakau juga didapat hasil yang sama.

Setelah pemberian jus tomat, daun Cyclea barbata L. dan ekstrak vitamin C, ternyata dapat mempertahankan kualitas spermatozoa karena menurut Hyne (2001) bahwa jus tomat mengandung likopen, flavanoid, dan vitamin C serta senyawa karotenoid sebagai senyawa antioksidan. daun (Cyclea barbata L) yang mengandung klorofil, serta senyawa aktif bioaktif polifenol, saponin, flavanoid dan lemak. kandungan tersebut merupakan senyawa antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas (Sunanto, 1995). Vitamin C dipercaya dapat meningkatkan kualitas spermatozoa pada perokok. Kandungan antioksidan dalam jus tomat, daun Cyclea barbata L. dan vitamin C dapat menangkal radikal bebas yang terdapat pada asap rokok.

Sulit untuk menarik kesimpulan mana yang lebih baik dalam meningkatkan kualitas spermatozoa sebab dari penelitian ke tiga jurnal menggunakan mencit yang berbeda jenisnya serta umur yang berbeda. Selain itu juga lama waktu pemberian waktu yang berbeda menyebabkan sulit untuk ditarik kesimpulan mana yang terbaik untuk meningkatkan kualitas spermatozoa. Namun dari ke tiga penelitian tersebut memberikan pengaruh yaitu meningkatnya kualitas spermatozoa setelah pemberian jus tomat, daun Cyclea barbata L. dan ekstrak vitamin C

III. KESIMPULAN

(7)

ISBN: 978-602-72412-0-6

meningkatkankualitas spermatozoa adalah 1,7 g/hari, daun Cyclea barbata L.7,5 g/l dan ekstrak vitamin C adalah 0,024 mg/g bb.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Hyne K. 2001. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid IV. Jakarta : Yayasan Sarana Jaya.

Iswara, Raja Al Fath Widya.2010. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Cyclea Barbata L. Terhadap Motilitas Spermatozoa Mencit Balb/C Jantan yang Dipapar Asap Rokok. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Dipongoro

Nugraheni Dkk. 2003. Pengaruh Vitamin C Terhadap Perbaikan Spermatogenesis dan Kualitas Spermatozoa Mencit ( Mus muculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Tembakau ( Nicotina tobacum L.).

Palupi, Hesti Dyah ,2006. Pengaruh Pemberian Jus Buah Tomat (Lycopersicum esculentum) Terhadap Viabilitas Spermatozoa Mencit Balb/C Jantan yang Diberi Asap Rokok. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Salisbury, G.W. dan N.L Vandemark. 1998. Fisiologi reproduksi dan insenminasi buatan pada sapi diterjemahkan oleh Djanuar, R. Yogyakarta: UGM Press.

SunantoH. 1991. Budidaya Cincau. Yogyakarta: Kanisius.

Gambar

Gambar 1. Diagram Viabilitas Spermatozoa  Pada Penelitian Palupi
Gambar 2. Diagram Motilitas Spermatozoa Mencit Pada Penelitian Nugraheni.
Table 2. Persentase Rata-Rata Motilitas Spermatozoa Setelah Pemberian Ekstrak
Table 3. Presentase Rata-Rata Viabilitas Spermatozoa Setelah Pemberian Ekstrak Tembakau Dan Vitamin C

Referensi

Dokumen terkait

Mahkamah Konstitusi... Perkara pengujian undang-undang terhadap UUD merupakan perkara yang paling banyak diterima MK. Secara keseluruhan dalam usia yang belum genap

Hal tersebut tertuang dalam Pasal 389 yang menegaskan bahwa “Dalam hal pelaksanaan inovasi yang telah menjadi kebijakan Pemerintah Daerah dan inovasi tersebut tidak mencapai

Dari hasil observasi siklus 2 tentang keterampilan tolak peluru gaya samping terdiri dari enam aspek yang meliputi ; (1) tehnik memegang peluru, (2) Teknik meletakkan peluru pada

TAPM yang berjudul "Pengaruh Budaya Organisasi Dan Persepsi Pengembangan Karir Terhadap Kepuasan Kerja Aparatur Sipil Negara ASN di Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi

NAMA UAKPB : 023.04.24.415284 UNIVERSITAS NUSA

Pengujian kemampuan interpolasi sirkular dilakukan dengan menginputkan program NC- Code untuk membentuk suatu pola yang terdiri dari busur-busur lingkaran.Kemudian, NC-Code

Produk ini belum diuji. Pernyataan ini berasal dari senyawa/produk yang memiliki kemiripan struktur atau komposisi.. Pernyataan ini berasal dari senyawa/produk yang memiliki

Luaran yang diharapkan dari kegiatan penelitian ini berupa artikel tentang penelitian ini yang tentunya sangat berguna bagi perkembangan karir di dalam industri, perusahaan