PEDOMAN
PEMBENTUKAN KARAKTER
SEBAGAI IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM
DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA
Kompleks Masjid Agung Al Azhar Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12110
Pedoman Pembentukan Karakter Sebagai Implementasi Nilai-Nilai Islam Dalam pendidikan Agama Islam 1
PENDAHULUAN
Dalam rangka mewujudkan Visi Misi Universitas Al Azhar Indonesia yang tertuang pada pasal 2 Bab II Statuta UAI yaitu Menjadi universitas terkemuka dalam membentuk manusia unggul dan bermartabat, yang memiliki kemampuan intelektual berlandaskan nilai-nilai spiritual, moral, dan etika Islami.
Guna pencapaian Visi tersebut telah dituangkan pada 3 misi yaitu pada pasal 3 yaitu
(1) Meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, dan pelayanan kepada masyarakat, dengan menerapkan kaidah enterprising university;
(2) Menjalin kemitraan dengan institusi yang relevan, baik didalam maupun diluar negeri;
(3) Menumbuhkembangkan nilai-nilai universal Islam dalam pembentukan karakter.
Khusus untuk pencapaian Misi ketiga dimana mahasiswa/mahasiswi lulusan UAI yang ingin dibentuk adalah manusia unggul, bermartabat, memiliki kemampuan intelektual berlandaskan spiritual, moral dan etika islami.
Untuk itu perlu disusun dan ditetapkan Pedoman Pembentukan Karakter, sebagai implementasi materi Islam bagi civitas akademika universitas.
Dalam Pedoman ini, diuraikan mulai dari pengertian karakter, tujuan dan sasaran nilai-nilai dasar (core values) Universitas Al Azhar Indonesia dan uraian masing-masing nilai, konstruksi moral bagi pengembangan karakter, lingkungan yang dipengaruhi nilai-nilai; posisi dan fungsi dosen, dan proses pembelajaran nilai serta metode pembelajaran karakter mahasiswa dan civitas akademika diharapkan terbentuk melalui perkuliahan mata kuliah pendidikan agama islam.
Pedoman ini disusun berdasarkan tulisan Ibu Prof. Dr. Nurhayati Djamas, MA. Sebagai Kepala Pusat Kajian dan Pengembangan Nilai-Nilai Islam (PKPNI) UAI kepada Ibu kami ucapkan terima kasih.
Semoga bahan yang sederhana ini dapat bermanfaat dalam membentuk karakter
islami civitas akademika UAI khususnya dan di lingkungan makro YPI Al Azhar Indonesia.
2 Pedoman Pembentukan Karakter Sebagai Implementasi Nilai-Nilai Islam Dalam Pendidikan Agama islam
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
I Pengertian Karakter
II Tujuan dan Sasaran Pendidikan Pembentukan Karakter
III Nilai-Nilai Dasar (Core Values) UAI
IV Aktualisasi Nilai-Nilai UAI
V Konstruk Moral bagi Pembentukan Karakter
VI Lingkungan Pembelajaran Nilai
VII Posisi dan Fungsi Dosen
VIII Proses Pembelajaran Nilai
IX Metode Pembelajaran Nilai
X Kelas Pembelajaran Nilai
XI 7 Aspek Penerapan Nilai UAI
XII Interaksi Kampus dan Keluarga/Orang Tua Mahasiswa
XIII Lingkungan Makro Al Azhar
XIV Skema Pembelajaran dan Pencapaian Sasaran dalam Pembentukan
Pedoman Pembentukan Karakter Sebagai Implementasi Nilai-Nilai Islam Dalam pendidikan Agama Islam 3
PEDOMAN PEMBENTUKAN KARAKTER
SEBAGAI IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM
DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
I.
Pengertian Karakter
Karakter yaitu perilaku menetap pada seseorang yang berlandaskan nilai-nilai tertentu, sehingga menjadi keunikan dari orang tersebut (Lickona, 1991) sehingga karakter Islami yaitu perilaku menetap yang berlandaskan pada nilai-nilai universal Islam.
II.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan Sasaran Pendidikan Pembentukan Karakter adalah :
Terbentuknya perilaku Islami para mahasiwa dan seluruh civitas akademika UAI.
Terbentuknya “muru’ah”, self esteem dan martabat sebagai warga
UAI, perguruan tinggi yang lahir di lingkungan masjid dengan identitas keislaman, sehingga mampu menjaga perilaku sesuai jatidiri UAI.
III.
Nilai-Nilai Dasar (
Core Values
) UAI
Sesuai dengan SK Rektor UAI No. 037/SK/R/UAI/III/2012 telah ditetapkan Nilai-Nilai Dasar UAI yaitu :
1. Takwa (Cinta pada Allah dan RasulNya)
2. Jujur dan amanah (Honesty and trustworthiness) 3. Tanggung Jawab (responsibility)
4. Kendali diri (self control).
5. Penghargaanterhadap yang lain (respect). 6. Peduli (care)
7. Adil (fairness)
8. Kerjasama (cooperation andsolidarity) 9. Rendah hati, tidak sombong (humility).
IV.
Aktualisasi Nilai-Nilai UAI
4 Pedoman Pembentukan Karakter Sebagai Implementasi Nilai-Nilai Islam Dalam Pendidikan Agama islam
A. Takwa, Cinta pada Allah ditunjukkan dengan;
1. Menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya 2. Patuh pada aturanNya
3. Taat beribadah 4. Selalu bersyukur
5. Tidak berkeluh kesah dalam menghadapi situasi apapun 6. Mengorientasikan hidup hanya untuk mencapai ridha
Allah
B. Amanah, dapat dipercaya (honesty and trustworthiness) • Melakukan apa yang diucapkan.
Seseorang yang amanah memperlihatkan perilaku berikut; 1. Bertindak dengan penuh integritas.
2. Jujur, tidak berbohong dan tidak menipu. 3. Menjaga janji
4. Konsisten
5. Menjaga harga diri “muruah” (tidak menggunjingkan orang di belakangnya).
6. Dapat dipercaya dan kredibel. 7. Mempunyai reputasi yang baik.
C. Penghargaan pada yang lain (respect).
• Memperlakukan orang lain secara lebih baik.
Seseorang yang penuh penghargaan thdp yg lain memperlihatkan perilaku berikut;
1. Terbuka dan toleran terhadap perbedaan. 2. Penuh perhatian dan menjaga kesopanan.
3. Menghadapi dengan tenang kemarahan dan ketidak sepahaman.
4. Menggunakan komunikasi yang baik.
5. Memperlakukan orang lain dengan cara yang baik dan patut.
D. Peduli (care)
• Menunjukkan kepedulian
Seseorang yang peduli memperlihatkan perilaku berikut; 1. Menunjukkan simpati kepada orang lain 2. Menunjukkan terima kasih kepada orang lain. 3. Dapat memberi maaf kepada yang lain.
4. Siap membantu orang lain yang memerlukan bantuan. 5. Penuh perhatian dan kepedulian terhadap mereka yang
Pedoman Pembentukan Karakter Sebagai Implementasi Nilai-Nilai Islam Dalam pendidikan Agama Islam 5
E. Adil (fairness)
• Menjalankan aturan yang sama tanpa membedakan. Seseorang yang berkeadilan memperlihatkan perilaku berikut;
1. Terbuka dan dapat mendengarkan yang lain. 2. Bisa berbagi dan bergiliran.
3. Tidak menimpakan kesalahan yang tidak perlu kepada orang lain.
4. Tidak pilih kasih dan bersikap berkeadilan. 5. Memperlakukan orang lain pada tempatnya.
F. Kerjasama (cooperation and solidarity), kemampuan untuk bekerja bersama orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
Seseorang yang dapat bekerja sama memperlihatkan perilaku berikut; 1. Saling menghormati (mutual respect) antara sesama. 2. Bersikap positif terhadap nilai-nilai yang dianut orang lain. 3. Beritikad baik dan berfikir positif terhadap orang lain. 4. Komitmen terhadap tugas bersama.
5. Bisa memahami kebutuhan dan aspirasi yang lain. 6. Mengedepankan prinsip musyawarah dan saling berbagi
(sharing).
G. Rendah hati, tidak sombong “tawadhu” (humility), menunjukkan keseimbangan antara penghargaan terhadap diri sendiri dan kesederhanaan. Seseorang yang rendah hati menunjukkan perilaku berikut;
1. Dapat mendengarkan dan menerima orang lain.
2. Berfikiran terbuka dan mengetahui kekuatan diri sendiri serta mengakui kelebihan orang lain.
3. Tidak menyombongkan diri dan merendahkan orang lain. 4. Tetap teguh dan bersikap positif.
6 Pedoman Pembentukan Karakter Sebagai Implementasi Nilai-Nilai Islam Dalam Pendidikan Agama islam
V.
Konstruk Moral bagi Pembentukan Karakter
(Lickona, 1991; Huitt, 2000; Berkowitz, 2002)
Konstruk pembentukkan karakter sebagai dampak penerapan moral seseorang dapat digambarkan sebagai berikut :
VI.
Lingkungan Pembelajaran Nilai
Pedoman Pembentukan Karakter Sebagai Implementasi Nilai-Nilai Islam Dalam pendidikan Agama Islam 7
VII.
Posisi dan Fungsi Dosen
1. Terlihat posisi dosen dalam pembentukkan karakter pada pembelajaran nila-nilai Islam.
2. Fungsi Dosen
Fungsi dosen dalam pembelajaran nilai-nilai Islam dalam pembentukan karakter.
Model (panutan), sosok yang menampilkan perilaku Islami.
Mentor, menjelaskan makna nilai Islami dalam konteks pengalaman sehari-hari.
Pembimbing; membantu mahasiswa membuat keputusan saat menghadapi dilema moral
Konselor, siap mendengarkan dan membantu mahasiswa mencari solusi masalah.
Fasilitator, siap memfasilitasi proses pembelajaran nilai pada mahasiswa.
8 Pedoman Pembentukan Karakter Sebagai Implementasi Nilai-Nilai Islam Dalam Pendidikan Agama islam
VIII.
Proses Pembelajaran Nilai
Proses pembelajaran nilai bagi seorang mahasiswa ataupun civitas akademika sejak dari mengetahui, mengingat, memperoleh nilai-nilai Islam sampai kepada yang bersangkutan mampu memberi judgment/penilaian terhadap nilai yang diperolehnya tersebut yang akhirnya menjadi karakter yang bersangkutan.
IX.
Metode Pembelajaran Nilai
Adapun metode yang digunakan dalam pembelajaran nilai guna pembentukan karakter adalah :
Dialog
Observasi
Pemaknaan/kontekstualisasi nilai
Refleksi
Problem Solving
Conflict Resolution
Eksperimen
Action
Judgment
X.
Kelas Pembelajaran Nilai UAI
Dalam pembelajaran nilai UAI situasi kelas perlu diciptakan sedemikian rupa sehingga mahasiswa ikut aktif dalam proses pembelajaran nilai sebagai berikut :
a. Menciptakan kelas sebagai komunitas nilai-nilai UAI b. Menerapkan disiplin nilai UAI di kelas.
Pedoman Pembentukan Karakter Sebagai Implementasi Nilai-Nilai Islam Dalam pendidikan Agama Islam 9
d. Mengajarkan nilai terintegrasi ke dalam kurikulum.
e. Menerapkan pembelajaran yang bersifat kerjasama (cooperative
learning).
f. Mengembangkan perangkat untuk menumbuhkan kesadaran nurani
(conscience).
g. Mendorong refleksi nilai UAI melalui bacaan, tulisan, diskusi dan dalam membuat keputusan.
h. Mengajarkan pada mahasiswa cara menyelesaikan konflik dengan nilai-nilai UAI.
XI.
7 Aspek Penerapan Nilai UAI
Dalam pembentukan karakter, perlu diciptakan suasana akademik yang dapat langsung memahami, mengerti dan secara moral dapat menerapkan nilai-nilai yang diperolehnya dalam kehidupan sehari-hari antara lain : 1. Kepemimpinan akademik dengan nilai-nilai moral UAI mulai dari
pemimpin puncak sampai terbawah.
2. Menciptakan disiplin moral dan nilai-nilai UAI secara efektif di semua lini dan lingkungan kampus UAI.
3. Mengembangkan perasaan sebagai anggota komunitas UAI yang harus menjaga citra diri dan “martabat/muruah” UAI.
4. Libatkan mahasiswa dalam pengaturan disiplin nilai diantara mereka dengan mengefektifkan “self governing” BEM secara demokratis dan mengembangkan perasaan “ini kampus kita dan kita harus bertanggung jawab untuk menjaga ‘citra’ dan ‘martabat UAI’.
5. Suasana moral dan nilai-nilai UAI di komunitas kampus yang mencerminkan saling menghormati; keterbukaan dan keadilan; kerjasama yang tergambar luas di semua bentuk relasi di kampus. 6. Meningkatkan makna dan pentingnya nilai-nilai UAI dengan
menyediakan waktu untuk mengembangkan kepedulian moral dan nilai UAI pada semua warga komunitas UAI.
7. Prosedure, mekanisme dan relasi manajemen mengacu pada nilai-nilai UAI
XII.
Interaksi Kampus dan Keluarga/Orang Tua Mahasiswa
Untuk proses pembelajaran nilai ini diperlukan media/forum yang efektif bagi civitas akademika antara lain :
Forum komunikasi institusi kampus dengan orang tua
Fungsikan Internet, website, milis
10 Pedoman Pembentukan Karakter Sebagai Implementasi Nilai-Nilai Islam Dalam Pendidikan Agama islam
XIII.
Lingkungan Makro Al Azhar
Untuk memperluas pembelajaran dan penerapan karakter Islam dengan pembelajaran nilai-nilai bagi civitas akademika dapat diberi contoh berikut:
Kembangkan visi bersama (shared vision) keluarga besar YPI Al Azhar sebagai institusi yang berlandaskan nilai-nilai Islam dengan seluruh komponen pendidikan di lingkungan YPIA.
Perkuat jejaring hubungan antar unsur-unsur keluarga besar YPIA dalam memperkuat penerapan nilai-nilai keislaman.
Fungsikan social control pada komunitas al Azhar terhadap penegakan aturan dan nilai-nilai keislaman di lingkungan kampus al Azhar.
Menyusun dan merumuskan standar operasional penerapan nilai keislaman di lingkungan YPI Al Azhar.