PRAKTIKUM APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI LAPORAN PRAKTIKUM 1
“BUFFER DAN MULTIPLE RING BUFFER”
OLEH :
DELA SYAFMITA (14136017)
PROGRAM STUDI GEOGRAFI (NK) JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG
BUFFER pada ArcGIS 10.2 Page 1 KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala, yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini buat guna memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Aplikasi Sistem Informasi Geografi. Terima kasih penulis sampaikan kepada dosen mata kuliah yang turut membantu dalam menyelesaikan laporan ini serta kepada semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tak langsung sehingga laporan ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan, sekecil apapun akan penulis perhatikan dan pertimbangkan guna penyempuranaan dalam membuat laporan yang akan datang.
Semoga laporan ini mampu memberikan nilai tambah bagi pembacanya dan juga bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Padang, 2016
BUFFER pada ArcGIS 10.2 Page 2 BAB I
TUJUAN DAN LANDASAN TEORI
1. TUJUAN
Adapun tujuan praktikum mata kuliah Aplikasi Sistem Informasi Geografi adalah: a) Menerapkan hasil pembelajaran SIG yang berupa teori kedalam praktik
b) Meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pemanfaatan SIG c) Melatih mahasiswa dalam menerapkan hasil pembelajaran SIG d) Mengetahui bagaimana cara MemBuffer pada ArcGis 10.2
2. LANDASAN TEORI
Sistem Informasi Geografis merupakan sistem berbasis computer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi geografis. Sistem Informasi Geografis diciptakan untuk mengumpulkan, meyimpan, dan memnganalisis objek atau fenomenadimana lokasi geografis menjadi karakteristik atau fenomena dimana lokasi geografis menjadi karkteristik atau kritik penting untuk analisis.
Dalam ArcView kemampuan memanipulasi dan menganalisis dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi buffer sebagai salah satu fitur pada extension. Buffering merupakan salah satu proses dalam geoprocessing yang umum digunakan dalam analisis SIG. Buffer menggambarkan area tertutup (poligon) pada suatu jarak tertentu pada bentang kenampakan tertentu. Buffering mempunyai fungsi untuk Mengidentifikasi daerah yang berada di sekitar kenampakan geografis; Mengidentifikasi/memilih kenampakan yang termasuk di dalam atau berada di luar daerah buffer; dan Untuk menyediakan ukuran perkiraan yang dekat dengan suatu kenampakan
Buffering merupakan salah satu proses dalam geoprocessing yang umum digunakan dalam analisis SIG. Buffering merupakan kegiatan membuat kenampakan baru di sekitar kenampakan yang sudah ada.
Buffer dapat dibuat dalam: a. Pada jarak tertentu
BUFFER pada ArcGIS 10.2 Page 3 Buffer menggambarkan area tertutup (poligon) pada suatu jarak tertentu pada bentang kenampakan tertentu, dimana beberapa fungsi buffer antara lain:
a) Mengidentifikasi daerah yang berada di sekitar kenampakan geografis;
b) Mengidentifikasi/memilih kenampakan yang termasuk di dalam atau berada di luar daerah buffer; dan
c) Untuk menyediakan ukuran perkiraan yang dekat dengan suatu kenampakan . Cara kerja Buffer :
a) Buffer memproses algoritma matematika untuk mengidentifikasi ruang yang berada di sekitar bentang kenampakan
b) Kenampakan yang dipilih untuk buffering harus melalui beberapa proses seleksi dan pertimbangan
c) Jarak buffer dapat berasal dari input langsung , dari attribut dan dari data lainnya d) Sebuah garis dapat digambar dalam banyak arah di sekitar kenampakan yang
terpilih hingga terbentuk sebuah poligon yang solid.
BUFFER pada ArcGIS 10.2 Page 4 BAB II
LANGLAH KERJA
A. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum SIG adalah: a.) Seperangkat komputer
b.) Software Arcgis 10.2 c.) Software Arcgis Map B. LANGKAH KERJA
Untuk membuka program ArcCatalog, lakukan langkah-langkah berikut ini:
BUFFER pada ArcGIS 10.2 Page 5 LINE
Klik add data untuk menambahkan layer, kemudian masukan data
Maka pada tampilan kerja akan seperti dibawah ini
Layer-layer yang sudah ditambahkan ke ArcMap
BUFFER pada ArcGIS 10.2 Page 6 Atau bisa langsung mengklik georeferensing pada toolbar lalu pilih buffer
Drag salah satu komponen layer yang aktif pada TOC misalnya Sungai, lalu ceklis pada Linear unit dengan menggunakan satuan meter/kilometer. maka tampilannya akan seperti
BUFFER pada ArcGIS 10.2 Page 7 Ubah tempat penyimpanan di Output Feature Class, lalu ok maka hasilnya akan seperti
dibawah ini
Selanjutnya multiple ring buffer (sungai). Cara nya hampir sama dengan membuffer, hanya saja pada multiple ring buffer ini jaraknya bisa melebihi dua. Bisa dilihat pada tampilan
BUFFER pada ArcGIS 10.2 Page 8 Setelah lembar Multiple Ring Buffer di isi, lalu klik ok
Hasilnya seperti dibawah ini
POINT
BUFFER pada ArcGIS 10.2 Page 9 Setelah lembar lampirannya diisi, lalu klik ok. Dan hasilnya seperti dibawah ini
BUFFER pada ArcGIS 10.2 Page 10 Lalu entrikan jarak yang di inginkan, misalnya saya disini menggunakan jarak 50, 100, 150
meter. Lalu klik ok. Dan hasilnya seperti tampilan dibawah ini.
POLYGON
BUFFER pada ArcGIS 10.2 Page 11 Setelah lembar Multiple Ring Buffer di isi, lalu klik ok
Hasilnya seperti dibawah ini
BUFFER pada ArcGIS 10.2 Page 12 Setelah lembar Multiple Ring Buffer di isi, lalu klik ok
BUFFER pada ArcGIS 10.2 Page 13 CONTOH KASUS
KAJIAN LEBAR SEMPADAN SUNGAI MENGGUNAKAN BUFFERING STUDI KASUS SUNGAI DI KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG
Berdasarkan peraturan menteri pekerjaan umum dan perumahan rakyat republik Indonesia nomor 28/prt/m/2015 tentang penetapan garis sempadan sungai dan garis sempadan danau.
Pasal 3
(1) Penetapan garis sempadan sungai dan garis sempadan danau dimaksudkan sebagai upaya agar kegiatan perlindungan, penggunaan, dan pengendalian atas sumber daya yang ada pada sungai dan danau dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuannya.
(2) Penetapan garis sempadan sungai dan garis sempadan danau bertujuan agar:
a. fungsi sungai dan danau tidak terganggu oleh aktifitas yang berkembang di sekitarnya;
b. kegiatan pemanfaatan dan upaya peningkatan nilai manfaat sumber daya yang ada di sungai dan danau dapat memberikan hasil secara optimal sekaligus menjaga kelestarian fungsi sungai dan danau; dan
c. daya rusak air sungai dan danau terhadap lingkungannya dapat dibatasi. Pasal 4
(1) Sempadan sungai meliputi ruang di kiri dan kanan palung sungai di antara garis sempadan dan tepi palung sungai untuk sungai tidak bertanggul, atau di antara garis sempadan dan tepi luar kaki tanggul untuk sungai bertanggul.
(2) Garis sempadan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan pada: a. sungai tidak bertanggul di dalam kawasan perkotaan;
BUFFER pada ArcGIS 10.2 Page 14 (3) Tanggul sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), merupakan
bangunan penahan banjir yang terbuat dari timbunan tanah. Pasal 5
(1) Garis sempadan pada sungai tidak bertanggul di dalam kawasan perkotaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a, ditentukan:
a. paling sedikit berjarak 10 (sepuluh) meter dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai, dalam hal kedalaman sungai kurang dari atau sama dengan 3 (tiga) meter;
b. paling sedikit berjarak 15 (lima belas) meter dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai, dalam hal kedalaman sungai lebih dari 3 (tiga) meter sampai dengan 20 (dua puluh) meter; dan
c. paling sedikit berjarak 30 (tiga puluh) meter dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai, dalam hal kedalaman sungai lebih dari 20 (dua puluh) meter.
Pasal 6
(1) Sungai tidak bertanggul di luar kawasan perkotaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b, terdiri atas:
a. sungai besar dengan luas daerah aliran sungai lebih besar dari 500 (lima
BUFFER pada ArcGIS 10.2 Page 15 HASIL BUFFERING SUNGAI DI KECAMATAN PADANG TIMUR
KOTA PADANG
Hasil. Bangunan yang berada di dalam area sungai yang di Buffer merupakan bangunan yang menggunakan sebagian sepadan sungai untuk tempat tinggal sehingga mengganggu aktifitas