BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. Latar Belakang
Sectio caesarea
Sectio caesarea
berarti bahwa bayi dikeluarkan dari uterus yang utuh berarti bahwa bayi dikeluarkan dari uterus yang utuh melalui operasimelalui operasi abdomen. Di abdomen. Di negara-negara negara-negara maju, angkamaju, angka
sectio
sectio caesarea
caesarea
meningkat dari 5 % pada 25 tahun yang lalu menjadi 15 %. Peningkatan ini meningkat dari 5 % pada 25 tahun yang lalu menjadi 15 %. Peningkatan ini sebagian disebabkan oleh “sebagian disebabkan oleh “
mode
mode
, sebagian karena ketakutan timbul perkara, sebagian karena ketakutan timbul perkara jikajika tidak tidak dilahirkdilahirkan an bayi bayi yang yang sempurna, sempurna, sebagian sebagian lagi lagi karena karena polapola kehamilan, wanita menunda kehamilan anak pertama dan membatasi jumlah kehamilan, wanita menunda kehamilan anak pertama dan membatasi jumlah anak !"ones, 2##2$.
anak !"ones, 2##2$.
enurut statistik tentang &.5#' kasus s
enurut statistik tentang &.5#' kasus s
ectio caesarea
ectio caesarea
yang disusun oleh yang disusun oleh Peel danPeel dan (hamberlain, indikasi (hamberlain, indikasi untuk untuk
sectio caesaria
sectio caesaria
adalah adalah disproporsi disproporsi janinjanin panpanggggul 21ul 21%, ga%, gawat jwat janianin 1)%n 1)%,,
plasenta previa
plasenta previa
11% pernah 11% pernahsectio caesaria
sectio caesaria
1111%, %, kekelailainanan n letletak ak janjanin in 1#1#%, %, pre pre ekleklamsamsi i dadan n hihiperpertentensi si *% *% dedengngan an angangkaka kem
kematiatian ibu an ibu sebelusebelum m dikordikoreksi eksi 1*% dan 1*% dan sesudasesudah h dikordikoreksi eksi #,5% sedangka#,5% sedangkann kema
kematiatian n janin 1),5janin 1),5% !+inkjo% !+inkjosastro, 2##sastro, 2##5$.5$. enuru
enurut t ndon dari ndon dari bebebeberapa penelitirapa penelitian an terliterlihat hat bahwa sebenarbahwa sebenarnyanya angka kesakitan dan kematian ibu pada tindakan operasi
angka kesakitan dan kematian ibu pada tindakan operasi
sectio caesarea
sectio caesarea
leblebih ih titingnggi gi didibabandndiningkgkan an dedengngan an pepersarsalilinanan n peperragagininamam. . nngkgka a kekemamatiatiann langsung pada operasi sesar adalah 5, per 1##.### kelahiran hidup. /edangkan langsung pada operasi sesar adalah 5, per 1##.### kelahiran hidup. /edangkan an
angkgkaa kesakitan sekitar 2*,& persen dibandingkan dengan persalinan normalkesakitan sekitar 2*,& persen dibandingkan dengan persalinan normal hanya
hanya
sseekkiittaarr '' ppeerr 11###### kkeejjaaddiiaann. . ++00 !!
World Health rgani!ation
World Health rgani!ation
$$" "
menganjurkan operasi sesar hanya sekitar 1#-15 % dari jumlah total kelahiran. menganjurkan operasi sesar hanya sekitar 1#-15 % dari jumlah total kelahiran. njuran +0 tersebut tentunya didasarkan pada analisis resiko-resiko yang njuran +0 tersebut tentunya didasarkan pada analisis resiko-resiko yang munul akibat sesar. 3aik resiko bagi i
munul akibat sesar. 3aik resiko bagi ibu maupun bayi. !4akita, 2##$.bu maupun bayi. !4akita, 2##$. Pada
Pada tahun tahun 2##*2##*-2##-2## jumlah persalinan dengan tindakanjumlah persalinan dengan tindakan
sectio
sectio
caesarea
caesarea
di umah /akit 6mum eura7a 3anda eh berjumlah 1)5 kasus di umah /akit 6mum eura7a 3anda eh berjumlah 1)5 kasus dadariri *)5 *)5 persalinpersalinan kan keselurueseluruhannya hannya atau atau 1',)8 1',)8 %. D%. Dari ari data data diatadiatas daps dapatat disimpulkan bahwa angka tersebut sudah melebihi batas yang ditetapkan oleh disimpulkan bahwa angka tersebut sudah melebihi batas yang ditetapkan oleh +0 yaitu 1#-15 % !9:bal, 2##2$.
+0 yaitu 1#-15 % !9:bal, 2##2$. Post partum dengan
Post partum dengan sectio caesaria sectio caesaria dapat menyebabkan perubahan dapat menyebabkan perubahan atau adaptasi ;isiologis yang terdiri dari perubahan inolusio,
atau adaptasi ;isiologis yang terdiri dari perubahan inolusio,
lochea
lochea
, bentuk, bentuk tubuh,tubuh, perubahan perubahan pada pada periode periode post post partum partum terdiri terdiri daridari
immiediate
immiediate
post post partum,partum,
earl#
earl#
post partum, dan post partum, danlate
late
post partum, proses menjadi orang tua dan post partum, proses menjadi orang tua dan adaptasi psikologis yang meliputi ;aseadaptasi psikologis yang meliputi ;ase taking in taking in,, taking hold taking hold dan dan letting letting go
go.. /e/elalain in ititu u jujuga ga teterdrdapapat at luluka ka pospost ot opp
sectio
secti
o caesar
caesarea
ea
yang yang menimbulkanmenimbulkangangggangguan uan ketidketidaknyaaknyamanan manan < < nyeri nyeri dan dan resiko resiko in;eksin;eksi i yangyang dikarenakan
dikarenakan terputusnya terputusnya jaringan jaringan yang yang mengakibatkan jarmengakibatkan jaringan ingan terbukaterbuka sehingga
sehingga memudahkan kuman untuk masuk yang berakibat menjadi memudahkan kuman untuk masuk yang berakibat menjadi in;eksi.in;eksi. Deng
Dengan an demikdemikian ian klieklien n dan dan keluakeluarga rga dapadapat t menermenerima ima in;o in;o untukuntuk menghadapi masalah yang ada, perawat juga diharapkan dapat menjelaskan menghadapi masalah yang ada, perawat juga diharapkan dapat menjelaskan prosedur
prosedur sebelum sebelum operasioperasi
sec
sectio
tio cae
caesar
sarea
ea
diladilakukukakan n dadan n peperlrluu diindiin;orm;ormasikaasikann pada pada ibu ibu yang yang akan akan dirasakan dirasakan selanjutnyselanjutnya a setelah setelah operasioperasi
sectio caesarea
sectio caesarea
.. /elain itu perawat diharapkan untuk dapat mengatasi/elain itu perawat diharapkan untuk dapat mengatasi masalah keperawatanmasalah keperawatan yang timbul agar tidak timbul in;eksi silang.yang timbul agar tidak timbul in;eksi silang.
$ $
Dala
Dalam m menmenermatermati i masalmasalah-masah-masalah alah tersetersebut but maka penulis maka penulis tertatertarikrik untuk menyusun =arya >ulis 9lmiah dengan judul “suhan =eperawatan Post untuk menyusun =arya >ulis 9lmiah dengan judul “suhan =eperawatan Post
Sectio %aesarea
Sectio %aesarea
dengan indikasi Panggul /empit. dengan indikasi Panggul /empit.B.
B. &'
&'('
('an Pe
an Pen'
n'li
lisa
san
n
11.. >>uujjuuaan n 66mmuumm
ahasiswa mampu mendiskripsikan suhan =eperawatan Post
ahasiswa mampu mendiskripsikan suhan =eperawatan Post Sectio Sectio %aesarea
%aesarea dengan ind dengan indikasi ikasi Panggul /ePanggul /empit dengampit dengan pendekan pendekatan prosetan prosess keperawatan dari tahap
keperawatan dari tahap pengkajian, diagnosa, perenanaan, implementasi danpengkajian, diagnosa, perenanaan, implementasi dan ealuasi.
ealuasi. 2
2.. >>uujujuaan =n =huhusususs a.
a. 6ntuk menggambarkan 6ntuk menggambarkan hasil pengkajiahasil pengkajian pada n pada klien Post klien Post /( /( dengandengan indikasi panggul sempit.
indikasi panggul sempit. b.
b. enggambarkan diagnosa keperawatan yang muenggambarkan diagnosa keperawatan yang munul pada nul pada klien Postklien Post /( dengan panggul sempit.
/( dengan panggul sempit. .
. engggambarkan engggambarkan respon respon klien Post klien Post /( den/( dengan panggan panggul sempigul sempit.t. d.
d. enggambarkan tindaenggambarkan tindakan yang dilakukan yang dilakukan untuk mekan untuk mengatasi masalahngatasi masalah diagnosa keperawatan klien Post /( dengan panggul sempit.
diagnosa keperawatan klien Post /( dengan panggul sempit. e.
e. enggambarkan enggambarkan hasil hasil ealuasi.ealuasi.
;. enggambarkan ;aktor pendukung dan penghambat dalam ;. enggambarkan ;aktor pendukung dan penghambat dalam
peng
pengelolaaelolaan Pon Post /( st /( dengdengan paan panggunggul sempl sempit.it.
) )
%.
%. *e
*eto
tode Pen
de Pen'l
'lis
isan
an
etode yang dipakai adalah dengan proses keperawatan yang terdiri etode yang dipakai adalah dengan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perenanaan, implementasi, dan dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perenanaan, implementasi, dan ealuasi. dapun teknik penulisannya adalah deksripti;. Deskripti; merupakan ealuasi. dapun teknik penulisannya adalah deksripti;. Deskripti; merupakan gambaran kasus yang dikelola dengan ara pengumpulan data yang diperoleh gambaran kasus yang dikelola dengan ara pengumpulan data yang diperoleh saat pengkajian.
saat pengkajian. 1
1.. ++aawwaannaarraa
engadakan tanya jawab dengan pihak terkait klien maupun tim engadakan tanya jawab dengan pihak terkait klien maupun tim ke
kesesehahatatan n memengngenenai ai dadata ta klklieien n dedengngan an popostst secsectio tio cacaesaesarearea.. +awanara
+awanara dilakukan selama proses dilakukan selama proses keperawatan berlangsung.keperawatan berlangsung. 2
2.. bbsseerraassii Deng
Dengan an menmengadagadakan kan pengpengamatamatan an dan dan melamelaksanksanakan akan asuhasuhan an kepekeperawatrawatanan seara langsung pada klien dengan post
seara langsung pada klien dengan post sectio caesarea sectio caesarea dengan indikasi dengan indikasi pang
panggul gul sempisempit.t. &.
&. /tudi /tudi dokumentasidokumentasi
Dokumentasi ini diambil dan dipelajari dari atatan medis, atatan Dokumentasi ini diambil dan dipelajari dari atatan medis, atatan perawatan
perawatan untuk untuk mendapatkan mendapatkan data-data data-data mengenai mengenai perawatan perawatan dandan peng
pengobatobatan.an. ).
). /tudi /tudi kepustakaankepustakaan
enggunakan dan mempelajari literatur medis maupun perawatan yang enggunakan dan mempelajari literatur medis maupun perawatan yang menu
menunjannjang g sebagsebagi i teoriteoritis tis untuuntuk k menegmenegakkaakkan n diagndiagnosa osa dan dan perenperenanaananaan keperawatan.
keperawatan.
+ +
D. Sistematika Pen'lisan
6ntuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab, yaitu <
33 9 < berisi tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan penilaian, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
33 99 < berisi tentang konsep dasar yang meliputi < pengertian, anatomi ;isiologi, etiologi, pato;isiologi, mani;estasi klinik, komplikasi, pentalaksanaan, pengkajian ;okus, pathways keperawatan,
diagnosa keperawatan, ;okus inestasi dan rasional.
33 999 < berisi tentang tinjauan kasus yang membahas kasus pasien, meliputi< pengkajian, ananlisa data, diagnosa keperawatan, perenanaan, implementasi dan ealuasi.
33 9? < berisi tentang pembahasan kasus yang bertujuan untuk menemukan kesenjangan antara teori dan ;akta yang ada mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perenanaan, implementasi, dan ealuasi. 33 ? < berisi kesimpulan dan saran tentang kasus yang dibahas dan dapat
menjadi pemikiran selanjutnya.
BAB II
-NSEP DASA
A.
Pengertian@usmiati !2##*$ menyatakan bedah sesar adalah sebuah bentuk melahirkan
anak dengan melakukan sebuah irisan pembedahan yang menembus abdomen
seorang ibu dan uterus untuk mengeluarkan satu bayi atau lebih. (ara ini biasanya
dilakukan ketika kelahiran melalui agina akan mengarah pada
komplikasi-komplikasi, kendati ara ini semakin umum sebagai pengganti kelahiran normal.
Sectio caesarea
adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat di atas 5## gr, melalui sayatan pada dinding uterus yang masih utuh!intat$ !/yai;uddin, 2##8$.
Sectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan
membuka perut dan dinding uterus atau agina atau suatu histerektomi untuk melahirkan janin dari dalam rahim. "enis-jenis operasi
sectio caesarea
, terdiriatas <
1. bdomen !
sectio caesarea a/dominalis
$a. /( klasik atau
corporal
, dilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada korpus uteri kira-kira 1# m. =elebihannya antara lain < mengeluarkan janin dengan epat, tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih tertarik, dan sayatan bisa diperpanjang proksimal dan distal. /edangkan kekurangannya adalah in;eksi mudahmenyebar seara intraabdominal karena tidak ada peritonealis yang baik, untuk persalinan yang berikutnya lebih sering terjadi ruptur uteri
spontan.
b. /( ismika atau pro1'ndal, dilakukan dengan melakukan sayatan
melintang konkat pada segmen bawah rahim !
lo2 servikal
transversal
$kira-kira 1# m. =elebihan dari sectio caesarea ismika, antara lain <
penjahitan luka lebih mudah, penutupan luka dengan reperitonealisasi yang baik, tumpang tindih dari peritoneal ;lop baik untuk menahan penyebaran isi uterus ke rongga peritoneum, dan kemungkinan ruptur
uteri spontan berkurang atau lebih keil. /edangkan kekurangannya adalah luka melebar sehingga menyebabkan uteri peah dan menyebabkan perdarahan banyak, keluhan pada kandung kemih post operasi tinggi.
. /(
ekstra peritonealis
, yaitu tanpa membuka peritoneum parietalis dantidak membuka aum abdominal. 2. ?agina !
sectio caesarea vaginalis
$enurut sayatan pada rahim, sectio caesarea dapat dilakukan dengan
sayatan memanjang !longitudinal$, sayatan melintang !transersal$, atau sayatan huru; > !> insision$ !ahman, , 2###A +inkjosastro, 0ani;a, 2##*$.
B.
Pangg'l Sempitenurut mor;ologinya, jenis-jenis panggul dibedakan menjadi ), yaitu<
1. Panggul Binekoid, dengan pintu atas panggul yang bundar atau dengan diameter transersal yang lebih panjang sedikit daripada diameter anteroposterior dan dengan panggul tengah serta pintu bawah panggul yang ukup luas.
2. Panggul nthropoid, dengan diameter anteroposterior yang lebih panjang daripada diameter transersa dan dengan arkus pubis menyempit sedikit. &. Panggul ndroid, dengan pintu atas panggul yang berbentuk sebagai
segitiga berhubungan dengan penyempitan ke depan, dengan spina iskiadika menonjol ke dalam dan dengan arkus pubis yang menyempit.
). Panggul Platipelloid, dengan diameter anteroposterior yang jelas lebih pendek daripada diameter transersa pada pintu atas panggul dan dengan
arkus pubis yang luas.
Dalam bstetri yang dimaksud panggul sempit seara ;ungsional yang artinya perbandingan antara kepala dan panggul. =esempitan panggul dibagi sebagai berikut<
1. =esempitan Pintu tas Panggul
Pintu atas panggul dianggap sempit bila onjugata era kurang dari 1# m atau kalau diameter transersa kurang dari 12 m. Penyebab yang dapat menimbulkan kelainan panggul antara lain <
a. =elainan karena gangguan pertumbuhan, terdiri atas < 1$ panggul sempit seluruh < semua ukuran keilA 2$ panggul piak < ukuran muka
belakang sempit, ukuran melintang biasaA &$ panggul sempit piak < semua ukuran keil tapi berlebihan ukuran muka belakangA )$ panggul orong < pintu atas panggul biasa, pintu bawah panggul sempitA 5$ panggul belah < simpisis terbuka.
b. =elainan karena penyakit tulang panggul dan sendi-sendinya, terdiri atas < 1$ panggul rahitis < panggul piak, panggul sempit, seluruh panggul sempit piakA 2$ panggul osteomalai < panggul sempit
melintangA &$ radang
artic'lation sacroiliaca
< panggul sempit miring.. =elainan panggul disebabkan kelainan tulang belakang, terdiri atas < 1$ kiposis di daerah tulang pinggang menyebabkan panggul orongA 2$ siliose di daerah tulang punggung menyebabkan panggul sempit.
d. =elainan panggul disebabkan kelainan anggota bawah, antara lain < o7itis, lu7atio, dan atro;ia menyebabkan panggul sempit.
2. =esempitan 3idang >engah Panggul
3idang tengah panggul terbentang antara pinggir bawah sim;isis dan spina os
ishii dan memotong sakrum kira-kira pada pertemuan ruas sakral ke-) dan ke-5.
Dikatakan bidang tengah panggul sempit jika jumlah diameter transersa dan
diameter sagitalis posterior 1&,5 m atau kurang dari 15,5 m dan diameter antara spina kurang dari ' m.
&.=esempitan Pintu 3awah Panggul
Pintu bawah panggul terdiri atas 2 segitiga dengan jarak antar kedua tuber
isiadika sebagai dasar. Pintu bawah panggul dikatakan sempit jika jarak antara tubera ossis ishii C m dengan sendirinya arus pubis akan meruning
!3ratakoesoema, Dinan /., 2##5$.
%.
Anatomi dan 6isiologi1. lat Benetalia ksterna
Bambar 1
lat Benetalia ksterna
/umber < laine 4. arrieb, 2##1
a. ons Pubis
dalah bantalan berisi lemak yang terletak di permukaan anterior sim;isis pubis. ons pubis ber;ungsi sebagai bantalan pada waktu melakukan hubungan seks.
b. Eabia ayora !bibir besar$
Eabia mayora ialah dua lipatan kulit panjang melengkung yang menutupi lemak dan jaringan ikat yang menyatu dengan mons pubis. =eduanya memanjang dari mons pubis ke arah bawah mengelilingi labia monora, berakhir di perineum pada garis tengah. Eabia mayora
melindungi labia minora, meatus urinarius, dan introitus agina !muara agina$.
. Eabia inora !bibir keil$
Eabia minora, terletak di antara dua labia mayora, merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit dan tidak berambut yang memanjang ke arah bawah dari bawah klitoris dan menyatu dengan 1o'rchette. /ementara bagian lateral dan anterior labia biasanya mengandung pigmen, permukaan medial labia minora sama dengan mukosa aginaA merah muda dan basah. Pembuluh darah yang sangat banyak membuat labia berwarna merah kemurahan dan memungkinkan labia minora membengkak, bila ada stimulus emosional atau stimulus ;isik.
d. =litoris
=litoris adalah organ pendek berbentuk silinder dan erektil yang terletak tepat dibawah arkus pubis. Dalam keadaan tidak terangsang, bagian yang terlihat adalah sekitar 8 7 8 mm atau kurang. 6jung badan klitoris di namai glans dan lebih sensiti; daripada badannya. /aat wanita seara seksual terangsang, glans dan badan klitoris membesar.
e. ?ula
dalah bagian alat kandungan luar yang berbentuk lonjong, berukuran panjang mulai dari klitoris, kanan kiri dibatasi bibir keil,
sampai ke belakang dibatasi perineum.
;. ?estibulum
?estibulum ialah suatu daerah yang berbentuk seperti perahu atau lonjong, terletak di antara labia minora, klitoris dan 1o'rchette.
?estibulum terdiri dari muara utetra, kelenjar parauretra !estibulum minus atau skene$, agina dan kelenjar paraagina !estibulum mayus, uloagina, atau Bartholini$. Permukaan estibulum yang tipis dan agak berlendir mudah teriritasi oleh bahan kimia !deodoran semprot, garam-garaman, busa sabun$, panas, rabas dan ;riksi !elana jins yang ketat$.
g. 6o'rchette
6o'rchette adalah lipatan jaringan transersal yang pipih dan tipis, terletak pada pertemuan ujung bawah labia mayora dan minora di garis tengah dibawah ori;isium agina. /uatu ekungan keil dan ;osa naikularis terletak di antara
1o'rchette
dan himen.h. Perineum
Perineum terletak diantara ula dan anus, panjangnya rata-rata ) m. "aringan yang menopang perineum adalah dia;ragma pelis dan urogenital. Perineum terdiri dari otot-otot yang dilapisi, dengan kulit dan menjadi penting karena perineum dapat robek selama melahirkan.
2. lat Benetalia 9nterna
Bambar 2
lat Benetalia 9nterna
/umber < +inkjosastro, 2##*
a. arium
arium merupakan organ yang ber;ungsi untuk perkembangan dan pelepasan oum, serta sintesis dari sekresi hormon
steroid. 6kuran oarium, panjang 2,5 - 5 m, lebar 1,5 - & m, dan tebal #,8 -1 m. 4ormalnya, oarium terletak pada bagian atas rongga panggul dan menempel pada lakukan dinding lateral pelis di antara muka eksternal yang diergen dan pembuluh darah hipogastrik Fossa oaria waldeyer. arium melekat pada ligamentum latum melalui mesoarium. Dua ;ungsi oarium ialah menyelenggarakan oulasi dan memproduksi hormon. arium juga merupakan tempat utama produksi hormon seks steroid !estrogen, progesteron, dan
androgen$ dalam jumlah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan ;ungsi wanita normal.
b. ?agina
?agina, suatu struktur tubular yang terletak di depan rektum dan di belakang kandung kemih dan uretra, memanjang dari introitus !muara eksterna di estibulum di antara labia minora ula$ sampai seriks !
portio
$. ?agina merupakan penghubung antara genetalia eksterna dan genetalia interna. 3agian depan agina berukuran 8,5 m, sedangkan bagian belakang berukuran ',5 m. ?agina mempunyai banyak ;ungsi yaitu sebagai saluran keluar dari uterus dilalui sekresi uterus dan kotoran menstruasi sebagai organ kopulasi dan sebagai bagian jalan lahir saat persalinan.?agina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu meregang seara luas. (eruk yang terbentuk di sekeliling seriks yang menonjol tersebut disebut ;orniks< kanan, kiri, anterior dan posterior.
ukosa agina berespons dengan epat terhadap stimulasi estrogen dan progesteron. /el-sel mukosa tanggal terutama selama siklus menstruasi dan selama masa hamil. /el-sel yang diambil dari mukosa agina dapat digunakan untuk mengukur kadar hormon seks steroid.
(airan agina berasal dari traktus genitalia atas atau bawah. (airan sedikit asam. 9nteraksi antara laktobasilus agina dan glikogen
mempertahankan keasaman. pabila p0 naik di atas lima, insiden in;eksi agina meningkat !3obak, Eowdermilk, "ensen, 2##)$.
. 6terus
6terus merupakan organ muskular yang sebagian tertutup oleh peritoneum G serosa. 3entuk uterus menyerupai buah pir yang gepeng.
6terus wanita nullipara panjang 8- m, dibandingkan dengan '-1# m pada wanita multipara. 3erat uterus wanita yang pernah melahirkan antara 5#-*# gram. /edangkan pada yang belum pernah melahirkan beratnya # gram G lebih. 6terus terdiri dari<
a$ Fundus uteri, merupakan bagian uterus proksimal, kedua tuba ;allopi
berinsensi ke uterus.
b$ =orpus uteri, merupakan bagian uterus yang terbesar. ongga yang terdapat pada korpus uteri disebut kaum uteri. Dinding korpus uteri
terdiri dari & lapisan< serosa, muskula dan mukosa. empunyai ;ungsi utama sebagai janin berkembang.
$ /eriks, merupakan bagian uterus dengan ;ungsi khusus, terletak
dibawah isthmus. /eriks memiliki serabut otot polos, namun terutama terdiri atas jaringan kolagen, ditambah jaringan elastin serta pembuluh darah.
d$ Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan< endometrium, miometrium, dan sebagian lapisan luar peritoneum parietalis.
d. >uba Falopii
>uba ;alopii merupakan saluran oum yang terentang antara kornu uterine hingga suatu tempat dekat oarium dan merupakan
jalan oum menapai rongga uterus. Panjang tuba ;allopi antara -1) m. >uba ;alopii oleh peritoneum dan lumennya dilapisi oleh membran mukosa.
>uba ;allopi terdiri atas< pars interstialis < bagian tuba yang terdapat di dinding uterus, pars ismika < bagian medial tuba yang sempit seluruhnya, pars ampularis < bagian yang terbentuk agak lebar tempat konsepsi terjadi, pars in;udibulum < bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen mempunyai rumbaiGumbul disebut ;imbria.
e. /eriks
3agian paling bawah uterus adalah seriks atau leher. >empat perlekatan seriks uteri dengan agina, membagi seriks menjadi bagian supraagina yang panjang dan bagian agina yang lebih pendek. Panjang seriks sekitar 2,5 sampai & m, 1 m menonjol ke
dalam agina pada wanita tidak hamil. /eriks terutama disusun oleh jaringan ikat ;ibrosa serta sejumlah keil serabut otot dan jaringan
elasti !elyn, 2##2$.
&. natomi >ulang Panggul
Bambar &
natomi >ulang Panggul
/umber < /yai;uddin, 2##*
>ulang panggul !os sakrum$ terdiri atas kiri dan kanan yang melekat satu sama lain di garis medianus persambungan tulang rawan disebut simpisis ose'm p'/is sehingga terbentuk gelang panggul yang disebut singulum ekstremitas in;erior.
s sakrum dibentuk oleh
os ile'm
!tulang usus$,os p'/is
!tulang kemaluan$, danos iskii
!tulang duduk$. Di dalam os ileum terdapat lekuk besar yang disebut 1ossa iliaka, di depan krisna iliaka terdapat tonjolanspina iliaka
anterior superior dan di belakangspina
iliaka
posterior superior. s iskii terdiri atas korp's ossis iskii, di belakang asetabulum korpus ossis iskii mempunyai taju yang tajam disebut spina iskiadika yang terdapat insisura iskiadika mayor dan dibawahnya spina iskiadikaminor. s pubis terdiri dari pubis kanan dan kiri yang terdapat tulang rawan disebut
simpisis p'/is
. !/yai;uddin, 2##*$.). natomi =onjugata bstetrika
Bambar ) =onjugata bstetrika
/umber < 0arry, 2##&
=onjugata era yaitu jarak dari pinggir atas sim;isis ke promontorium panjangnya lebih kurang 11 m. "arak terjauh garis
melintang pada pintu atas panggul disebut diameter tranersa. 3ila ditarik garis dari artik'lasio sakroiliaka ke titik persekutuan antara diameter
transersa dan konjugata era dan diteruskan ke linea innominata, disebut diameter oblikua. =onjugata era sama dengan konjugata diagonalis dikurangi 1,5 m. =onjugata obstetrika merupakan konjugata yang paling penting yaitu jarak antara bagian tengah dalam sim;isis dengan promontorium.
5. natomi =ulit bdomen
Bambar 5
natomi =ulit bdomen
/umber < +inkjosastro, 2##5
=ulit terdiri dari 2 lapisan, yaitu <
1$ Eapisan epidermis, merupakan lapisan luar, terdiri dari epitel skuamosa
bertingkat. /el-sel yang menyusunnya dibentuk oleh lapisan germinal
dalam epitel silindris dan mendatar, ketika didorong oleh sel-sel baru ke arah permukaan, tempat kulit terkikis oleh gesekan. Eapisan luar terdiri
dari keratin, protein bertanduk, "aringan ini tidak memiliki pembuluh
darah dan sel-selnya sangat rapat.
2$ Eapisan dermis adalah lapisan yang terdiri dari kolagen, jaringan ;ibrosa
dan elastin. Eapisan super;asial menonjol ke dalam epidermis berupa
sejumlah papila keil. Eapisan yang lebih dalam terletak pada jaringan subkutan dan ;asia. Eapisan ini mengandung pembuluh darah, pembuluh lim;e dan sara;.
&$ Eapisan subkutan mengandung sejumlah sel lemak, berisi banyak pembuluh darah dan ujung sara;. Eapisan ini mengikat kulit seara
longgar dengan organ-organ yang terdapat dibawahnya. Dalam hubungannya dengan tindakan /(, lapisan ini adalah pengikat
organ-organ yang ada di abdomen, khususnya uterus. rgan-organ-organ di abdomen dilindungi oleh selaput tipis yang disebut peritonium. Dalam tindakan /(, sayatan dilakukan dari kulit lapisan terluar !epidermis$ sampai dinding uterus.
8. natomi tot Perut dan Fasia
Bambar 8
tot Perut dan Fasia
/umber <
a. Fasia
Di bawah kulit, ;asia super;isialis dibagi menjadi lapisan lemak yang dangkal, (amperHs ;asia, dan yang lebih dalam lapisan ;ibrosa,. Fasia pro;unda terletak pada otot-otot perut. menyatu dengan ;asia pro;unda paha. /usunan ini membentuk pesawat antara /arpaHs ;asia dan perut dalam ;asia membentang dari bagian atas paha bagian atas perut. Di bawah lapisan terdalam otot abdominis transerses, terletak ;asia transersalis. Para ;asia transersalis dipisahkan dari peritoneum parietalis oleh ariabel lapisan lemak.. Fasias adalah lembar jaringan ikat atau mengikat bersama-sama meliputi struktur tubuh.
b. tot Perut
tot perut terdiri dari < otot dinding perut anterior dan lateral, serta otot dinding perut posterior.
tot dinding perut anterior dan lateral !
rect's
a/dominis
$ meluas dari bagian depan margo ostalis di atas dan pubis di bagian bawah. tot itu disilang oleh beberapa pita ;ibrosa dan berada didalam selubung.Linea al/a
adalah pita jaringan yang membentang pada garis tengah dariprocec'ss 8iphodi's stern'm
ke simpisis pubis, memisahkan kedua m'sc'l's rect's a/dominis. /li9''s e8tern's:o/li9''s
internus dan transerses adalah otot pipih yang membentuk dinding abdomen pada bagian samping dan depan. /erat o/li9''se8tern's
berjalan ke arah bawah dan atas, serato/li9''s
internus berjalan ke atas dan ke depan A serat transerses !otot terdalam dariotot ketiga dinding perut$ berjalan transersal di bagian depan ketiga otot terakhir otot berakhir dalam satu selubung bersama yang menutupi
rect's a/dominis
.tot dinding perut posterior !
;'adrates
lumbolus$ adalah otot pendek persegi pada bagian belakang abdomen, dari osta keduabelasdiatas ke krista iliaa !Bibson, ". 2##2$.
D.
Pelvimetri1. Pelimetri Euar
(ara ini dapat ditentukan seara garis besar jenis, bentuk, dan ukuran-ukuran
panggul apabila dilakukan dengan pemeriksaan dalam. lat-alat yang dipakai antara lain < jangkar-jangkar panggul artin, seander, (ollin, 3oudelo:ue dan sebagainya. @ang diukur adalah <
a. Distansia spinar'm !I 2)-28 m$, jarak anatar kedua spina iliaka anterior
superior sinistra dan dekstra.
b. Distansia kristar'm !I 2-&# m$, jarak yang terpanjang antara dua tempat
yang simetris pada krisna iliaka sinistra dan dekstra.
. Distansia o/lik'a eksterna !ukuran miring luar$, jarak antara spina iliaka
posterior sinistra dan spina iliaka anterior superior dekstra dan dari spina iliaka posterior dekstra dan spina iliaka anterior superior sinistra.
d. Distansia intertrokanterika, jarak antara kedua trokanter mayor.
e. -on('gata eksterna !3oudelo:ue$ I 1 m, jarak antara bagian atas
;. Distansia t'/ern'm !I 1#,5 m$, jarak antara tuber iskii kanan dan kiri.
2. Pelimetri Dalam
emasukkan dua jari !telunjuk dan jari tengah$ ke jalan lahir hingga menyentuh bagian tulang belakang G promotorium. 0itung jarak dari tulang kemaluan
hingga promotorium untuk mengetahui ukuran pintu atas panggul dan pintu
tengah panggul. Pemeriksaan ini mendapatkan konjugata diagonal !;lah 4ur, 2#1#$.
&. Pelimetri roentgenologik, untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang bentuk panggul dan ditemukan angka-angka mengenai ukuran-ukuran dalam
ketiga bidang panggul.
E.
*acam<*acam Anestesinestesi adalah suatu tindakan untuk menghilangkan kesadaran disertai
hilangnya rasa sakit yang si;atnya sementara. nestesi pada setiap keadaan membawa problema-problema tersendiri sesuai dengan kondisi penderita, sebab
obat-obat anestesi bersi;at depresi pada organ-organ ital.
1. spek ;armakologik anestesi yaitu < a. 4arkotik dan analgesikA
b. /edati;, hipnotik, dan neuroleptikA . elaksasi otot-ototA
d. ?asokonstriktor dan asopresorA dan e. ksitosik.
2. >eknik anestesi
a. nestesi 6mum adalah menghilangkan rasa nyeri seara sentral yang disertai dengan hilangnya kesadaran.
1$ Fisiologi terjadinya anestesi
bat anestetika masuk ke pembuluh darah atau sirkulasi kemudian menyebar ke jaringan, yang pertama terpengaruh adalah jaringan yang kaya akan pembuluh darah yaitu otak sehingga kesadaran menurun atau hilang, disertai hilangnya rasa nyeri dan lain-lain.
2$ (ara pemberian obat <
a$ elalui retum < >iopental 1#%, kloralhidrat b$ 9ntramuskular < ketamin 0(l, diaJepam
$ 9ntra ena < >iopental 5%, 2,5% diaJepam, ketamin d$ Perinhalasi < 42, halotan, seo;luran
&$ =ontra indikasi <
a$ =ontra indikasi mutlak payah jantung.
b$ =ontra indikasi relati;, tergantung kepada e;ek ;armakologis dari
obat yang dipakai yaitu <
!1$ =elainan jantung < hindarkan pemakaian obat yang mendepresi miokard, misalnya eter, tiopental dan halotan.
!2$ =elainan hepar < hindarkan obat yang dimetabolisme di hepar
!&$ =elainan ginjal < hindarkan obat yang diekresi di ginjal, misal
petidin atau gallarmin, mor;in.
!)$ =elainan paru < hindarkan obat-obat yang menyebabkan
hipersekresi saluran perna;asan yang mengakibatkan pengentalan sekresi dalam paru misal < eter.
!5$ =elainan endokrin < pada diabetes melitus hindarkan pemakaian obat yang merangsang simpatis karena menyebabkan peninggian gula darah misal eter. !Eatie;, 2##'$.
b. nestesi regional dan lokal adalah untuk menghilangkan impuls rasa nyeri dari bagian tubuh tertentu dengan ara memblokir hantaran syara; sensorik untuk sementara. Fungsi motorik dapat terkena atau tidak sama sekali, dan penderita tidak kehilangan kesadarannya. @ang termasuk anastesi regional
adalah <
a$ >opikal < obat anestesi diberikan pada akhir serabut sara; di
mukosa dengan ara menyemprot atau mengoles.
b$ 9n;iltrasi < obat anestesi regional dengan ara in;iltrasi langsung pada garis insisi atau luka.
$ Field blok < obat anestesi regional dengan ara membentuk
dinding anestesi sekitar daerah operasi.
d$ 3lok syara; < obat anestesi regional dengan ara suntikan langsung ke sara; atau sekitar sara; yang mempersara;i bagian
badan tertentu. isal anestesi spinal, epidural atau
peridural.
(ara kerja obat anestesi regional adalah bergabung dengan protoplasma sel sara; dan menghasilkan anestesi dengan ara menegah
depolarisasi yang ditimbulkan oleh impuls transmisi. /yara;-syara; motorik, karena penampang yang lebih keil dan selubung mielin sara; sensorik yang lebih tipis.
1$ =ontra indikasi menurut ohtar, ustam, 1''
a$ =elainan daerah punggung < spondilitis, in;eksi kulit.
b$ =elainan kardioaskuler < arrythmia, hypertensi, anemia berat !ohtar ustam, 2##2$.
6.
6.
6ase Pen#em/'han L'ka6ase Pen#em/'han L'ka 1.1. FaFase 9n;se 9n;lalamamasisi espon
espons ass asular ular dan dan selulaselular terjr terjadi adi ketika ketika jaringjaringan an terpototerpotong atng atauau mengalami edera. ?asokonstriksi pembuluh terjadi dan bekuan mengalami edera. ?asokonstriksi pembuluh terjadi dan bekuan ;ibrinoplatelet. =etika mikrosirkulasi mengalami kerusakan, elemen ;ibrinoplatelet. =etika mikrosirkulasi mengalami kerusakan, elemen darah seperti antibodi, plasma protein, elektrolit, komplemen, dan air darah seperti antibodi, plasma protein, elektrolit, komplemen, dan air menembus edema, teraba hangat, kemerahan dan nyeri. 4etro;il adalah menembus edema, teraba hangat, kemerahan dan nyeri. 4etro;il adalah le
leukukoosisit t pperertatama ma yayang ng bebergrgererak ak ke ke dadalalam m jajaririnngagan n yayang ng rurusasak.k. ntigenantibodi juga timbul. /el-sel basal pada pinggir luka mengalami ntigenantibodi juga timbul. /el-sel basal pada pinggir luka mengalami mitosis dan menghasilkan sel baru
mitosis dan menghasilkan sel baru 2. Fase Proli;erati;
2. Fase Proli;erati; Fibrosi
Fibrosis s memperbmemperbanyak diranyak diri dan membeni dan membentuk jaringtuk jaring-jaring un-jaring untuk sel-seltuk sel-sel yang bermigrasi. /el-sel epitel membentuk kunup pada pinggiran lukaA yang bermigrasi. /el-sel epitel membentuk kunup pada pinggiran lukaA kunup ini berkembang menjadi kapiler, yang merupakan sumber kunup ini berkembang menjadi kapiler, yang merupakan sumber nutrisi bagi jaringan granulasi yang baru.
nutrisi bagi jaringan granulasi yang baru. &. Fase aturasi
&. Fase aturasi
/ekitar & minggu setelah edera, ;ibroplas mulai meninggalkan luka. /ekitar & minggu setelah edera, ;ibroplas mulai meninggalkan luka. "aringan parut tampak besar, sampai ;ibril kolagen menyusun ke dalam "aringan parut tampak besar, sampai ;ibril kolagen menyusun ke dalam posisi
posisi yang yang lebih lebih padat. padat. 0al 0al ini, ini, sejalan sejalan dengan dengan dehidrasi, dehidrasi, mengurangimengurangi jaringan
jaringan parut parut tetapi tetapi meningkatkan meningkatkan kekuatannya. kekuatannya. aturasi aturasi jaringanjaringan seperti ini terus berlanjut dan menapai kekuatan maksimum dalam 1# seperti ini terus berlanjut dan menapai kekuatan maksimum dalam 1# atau 12 minggu, tetapi tidak pernah menapai kekuatan asalnya dari atau 12 minggu, tetapi tidak pernah menapai kekuatan asalnya dari jarin
jaringan segan sebelum belum luka.luka.
$0 $0
Fase penyembuhan luka menurut /jamsuhidajat , Fase penyembuhan luka menurut /jamsuhidajat , 1''*1''*
Fase Proses
Fase Proses
9
9 9n;lamasi 9n;lamasi eaksi eaksi radangradang 99
99 Proli;erasi Proli;erasi egenerasi egenerasi GG ;ibroplasias
;ibroplasias
999 Penyudahan
999 Penyudahan Pematangan danPematangan dan perup
perupaan keaan kembalimbali
=.
=.
Adaptasi Post Part'm Adaptasi Post Part'mBejala dan tanda Bejala dan tanda
Dolor, rubor, kalor, tumor Dolor, rubor, kalor, tumor "aringan granulasi
"aringan granulasi G G kaluskalus tulang penutupan< epitel tulang penutupan< epitel GG endotel G mesotel
endotel G mesotel
"aringan parut G ;ibrosis "aringan parut G ;ibrosis
Perubahan ;isiologis pada post partum menurut Fahrer 0elen
Perubahan ;isiologis pada post partum menurut Fahrer 0elen !2##1$!2##1$ meliputi <
meliputi <
1.
1. 9nolusio, yaitu 9nolusio, yaitu suatu proses suatu proses ;isiologis pulihnya kembali ;isiologis pulihnya kembali alat alat kandungan kekandungan ke
keadaan sebelum hamil, terjadi karena masing-masing sel menjadi lebih keil keadaan sebelum hamil, terjadi karena masing-masing sel menjadi lebih keil karena sitoplasmanya yang berlebihan dibuang.
karena sitoplasmanya yang berlebihan dibuang. a.
a. 9nolusio 9nolusio 6terus6terus
>erjadi setelah plasenta lahir, uterus akan mengeras karena >erjadi setelah plasenta lahir, uterus akan mengeras karena kontraksi dan reaksi pada otot-ototnya, dapat diamati dengan kontraksi dan reaksi pada otot-ototnya, dapat diamati dengan pemeriksaan
pemeriksaan >F6 >F6 yaitu yaitu setelah setelah plasenta plasenta lahir lahir hinggahingga 1122 jjaamm pertama
pertama >F6 >F6 11 -- 22 jari jari dibawah dibawah pusat. pusat. Pada Pada hari hari ke-8ke-8 >F6>F6 normalnya berada di pertengahan sim;isis pubis dan pusat. Pada normalnya berada di pertengahan sim;isis pubis dan pusat. Pada hari ke- 'atau 12 >F6 sudah tidak teraba.
hari ke- 'atau 12 >F6 sudah tidak teraba.
$3 $3
b.
b. 9nolusio tempat m9nolusio tempat melekatnya plaseelekatnya plasentanta
/ete
/etelah lah plasplasenta enta dilahdilahirkairkan, n, tempatempat t melemelekatnya plasenta katnya plasenta menjamenjadidi tidak beraturan dan ditutupi oleh askuler yang kontraksi serta tidak beraturan dan ditutupi oleh askuler yang kontraksi serta trombosis pada endometrium terjadi pembentukan sar sebagai trombosis pada endometrium terjadi pembentukan sar sebagai prose
proses s penyempenyembuhan buhan luka. luka. ProseProses s penyempenyembuhan buhan luka luka padapada endometrium ini memungkinkan untuk implantasi dan endometrium ini memungkinkan untuk implantasi dan pembentukan plasen
pembentukan plasenta pada kehamilan yta pada kehamilan yang akan datang.ang akan datang.
2.
2. LocheaLochea, yaitu kotoran yang keluar dari liang senggama dan terdiri dari, yaitu kotoran yang keluar dari liang senggama dan terdiri dari jaring
jaringan-jaan-jaringaringan mati n mati dan ledan lendir ndir berasberasal dari al dari rahim rahim dan liadan liang seng sengganggama.ma. Lochea
Lochea terbagi menjadi ) jenis, yaitu < terbagi menjadi ) jenis, yaitu <
a.
a. Lochea Lochea r'/rar'/ra, berwarna merah yang terdiri dari lendir dan darah,, berwarna merah yang terdiri dari lendir dan darah,
terdapat pada hari kesatu dan kedua. terdapat pada hari kesatu dan kedua.
b.
b. Lochea sang'inolentaLochea sang'inolenta, berwarna oklat yang terdiri dari, berwarna oklat yang terdiri dari airan
airan
berampur darah dan
berampur darah dan pada hari ke & - 8 post partumpada hari ke & - 8 post partum..
.
. Lochea serosa Lochea serosa, berwarna , berwarna merah muda merah muda agak agak kekuningankekuningan yang
yang
mengandung serum, selaput lendir, leukosit dan jaringan yang telah mati, mengandung serum, selaput lendir, leukosit dan jaringan yang telah mati, pada hari ke * - 1#.
pada hari ke * - 1#.
d.
d. Lochea Lochea al/aal/a, , berwarna putih berwarna putih G jernih G jernih yang berisi yang berisi leukosit, sel leukosit, sel epitel,epitel, mukosa seriks dan bakteri atau ku
mukosa seriks dan bakteri atau kuman yang telah mati, terdapat padaman yang telah mati, terdapat pada
hari ke-1 hingga 2
hari ke-1 hingga 2 minggu setelah melahirkan.minggu setelah melahirkan. &.
&. daptasi Fisik daptasi Fisik a.
a. >anda-tanda >anda-tanda italital
/uhu meningkat karena perubahan hormonal tetapi bila suhu diatas &
/uhu meningkat karena perubahan hormonal tetapi bila suhu diatas &°°((dandan se
selalama ma 2 2 hahari ri dadalalam m 1# 1# hahari ri pepertrtamama a pospost t papartrtum um peperlrlu u didipikpikirirkakann kemungkinan adanya in;eksi saluran kemih, endometritis dan kemungkinan adanya in;eksi saluran kemih, endometritis dan
$4 $4
sebagainya. Pembengkakan buah dada pada hari ke 2 atau & setelah
melahirkan dapat menyebabkan kenaikan suhu, walaupun tidak selalu.
b. daptasi ardioaskuler
1$ >ekanan darah stabil, penurunan tekanan darah sistolik ± 2# mm0g dapat terjadi pada saat ibu berubah posisi berbaring - duduk. =eadaan sementara ini sebagai kompensasi ardioaskuler terhadap
penurunan dalam rongga panggul dan perdarahan.
2$ Denyut nadi berkisar antara 8# - *# ×Gmenit, berkeringat dan menggigil mengeluarkan airan yang berlebihan sering terjadi
terutama pada malam hari. . daptasi sistem gastro intestinal
Diperlukan waktu & - ) hari sebelum ;aal usus kembali normal meskipun
kadar progesteron menurun setelah melahirkan namun asupan makanan
juga mengalami penurunan selama 1 - 2 hari.
d. daptasi traktus urinarius
/elama proses persalinan kandung kemih mengalami trauma yang dapat mengakibatkan oedem dan menghilangkan sensi;itas terhadap tekanan airan. Perubahan ini dapat menyebabkan tekanan yang berlebihan dan pengosongan yang tidak sempurna, biasanya ibu mengalami
ketidakmampuan untuk buang air keil selama 2 hari pertama setelah
melahirkan.
e. daptasi sistem endokrin
Perubahan buah dada, umumnya produksi air susu baru berlangsung pada hari ke 2 - & post partum, buah dada nampak membesar, keras dan nyeri.
;. daptasi sistem muskuloskeletal
tot dinding abdomen teregang seara bertahap selama kehamilan, mengakibatkan hilangnya kekenyalan otot. =eadaan ini terlihat jelas
setelah melahirkan dinding perut tampak lembek dan kendor.
g. Perineum
/etelah melahirkan perinuem menjadi kendur karena sebelumnya
teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju, pada post partum hari ke-5, perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya
sekalipun tetap lebih kendur daripada keadaan sebelum melahirkan
!nuliparia$.
h. Eaktasi
/etelah partus, pengaruh penekanan dari estrogen dan progesteron terhadap hipo;isis hilang timbul. Pengaruh hormon-hormon hipo;isis kembali antara lain lactogenic hormon !prolaktin$ yang akan menghasilkan mammae yang telah dipersiapkan pada masa hamil, terpengaruhi akibat kelenjar-kelenjar susu berkontraksi sehingga mengeluarkan air susu. 6mumnya produksi air susu baru berlangsung
betul pada hari ke-2 - & post partum.
). Periode Post Partum
3erdasarkan waktu periode post partum dibagi menjadi tiga, yaitu<
a. Immidiate post partum, dihitung 2) jam pertama setelah plasenta lahir,
ditandai dengan ibu hanya memperhatikan diri sendiri tidak peduli
lingkungan dan ingin dirawat.
b. Earl# post partum, pada hari ke 2-* setelah melahirkan mulai dengan
perawatan bayi, memandikan dan perawatan tali pusat
. Late Post Partum, pada minggu ke 2-8 setelah melahirkan, ditandai dengan ibu telah melaksanakan peran barunya dan mulai memperhatikan tubuhnya.
5. Proses menjadi orang tua
/teele dan Pollak !1'8$ menyatakan bahwa menjadi orang tua merupakan suatu proses yang terdiri dari dua komponen. =omponen pertama bersi;at praktis atau mekanis yang melibatkan ketrampilan kogniti; dan motorik, dan komponen kedua bersi;at emosional yang melibatkan ketrampilan a;ekti; dan kogniti;. =edua komponen tersebut penting untuk
perkembangan dan keberadaan bayi.
a. =etrampilan =ogniti;-otorik
=omponen ini melibatkan orang tua dalam aktiitas perawatan anak, seperti memberikan makan, menggendong, menenakan pakaiaan, dan membersihkan bayi, menjaganya dari bahaya, dan memungkinkan untuk bergerak !/teele, Pollak,1'8$.
=emampuan orang tua dalam hal ini dipengaruhi oleh pengalaman pribadinya dan budayanya. 3anyak orang tua harus belajar untuk melakukan tugas ini dan proses belajar mungkin sukar bagi mereka. kan tetapi, hampir semua orang tua yang memiliki keinginan untuk belajar dan dibantu dukungan orang lain menjadi terbiasa dengan
aktiitas merawat anak.
b. =etrampilan =ogniti;-;ekti;
=omponen psikologis dalam menjadi orang tua, si;atnya keibuan atau kebapakan tampaknya berakar dari pengalaman orang tua di masa keil saat mengalami dan menerima kasih sayang dari ibunya. Dalam hal ini orang tua bisa dikatakan mewarisi kemampuan untuk menunjuk perhatian dan kelembutan serta menyalurkan kemampuan ini ke generasi berikutnya dengan meniru hubungan orangtua-anak yang
pernah dialaminya.
=etrampilan ini meliputi sikap yang lembut, waspada, dan memberikan perhatian terhadap kebutuhan dan keinginan anak. =omponen menjadi orang tua ini memiliki e;ek yang mendasar pada ara perawatan anak yang dilakukan dengan praktis dan pada respon emosionl anak terhadap asuhan yang diterimanya. /uatu hubungan orangtua-anak yang positi; adalah saling memberi satu sama lain yang dapat mendasari dalam memberikan bantuan mempunyai arti bahwa
orang tersebut berharga untuk menerima bantuan.
=onsep rikson !1'5'-1'8)$ mengatakan tentang dasar
keperayaan perkembangan rasa peraya ini akan menentukan respon bayi seumur hidupnya. rang-orang yang mengalami hubungan orang tua-anak yang positi; enderung lebih mudah bersosialisasi dan terbuka serta mampu meminta bantuan dan menerima bantuan dari orang lain.
/ebaliknya, mereka yang kurang rasa peraya enderung
mengasingkan diri dan menyendiri. ereka memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami krisis karena ketidakmampuanya
menggunakan dukungan orang lain ketika menghadapi masalah !3obak, Eowdermilk, "ensen, 2##)$.
8. daptasi Psikososial
a. Fase “taking in !Fase Dependen$
/elama 1 - 2 hari pertama, dependensi sangat do minan pada ibu dan ibu lebih mem;okuskan pada dirinya sendiri. 3eberapa hari setelah melahirkan akan menangguhkan keterlibatannya dalam tanggung jawab sebagai seorang ibu dan ia lebih memperayakan kepada orang lain dan ibu akan lebih meningkatkan kebutuhan akan nutrisi dan istirahat. enunjukkan kegembiraan yang sangat, misalnya meneritakan tentang
pengalaman kehamilan, melahirkan dan rasa ketidaknyamanan.
b. Fase “taking hold !Fase 9ndependen$
1$ 9bu sudah malu menunjukkan perluasan ;okus perhatiannya yaitu
dengan memperlihatkan bayinya.
2$ 9bu mulai tertarik melakukan pemeliharaan pada bayinya.
&$ 9bu mulai terbuka untuk menerima pendidikan kesehatan bagi dirinya
dan bayinya.
. Fase “letting go !Fase 9nterdependen$, merupakan suatu kemajuan menuju peran baru, ketidaktergantungan dalam merawat diri dan bayinya lebih meningkat. Dan mampu mengenal bahwa bayi terpisah dari dirinya
!Farrer, 2##1$.
H.
PenatalaksaanPrognosis persalinan dengan panggul sempit tergantung berbagai ;aktor, antara lain < bentuk panggul, ukuran panggul, pergerakan sendi-sendi pangguA, besarnya kepala janin, persentasi dan posisi kepala, serta his. /eara pasti, sebelum persalinan berlangsung hanya dapat ukuran-ukuran panggul. leh karena itu, jika (? K L m dilakukan sectio caesarea primer sedangkan (? M L-1# m dapat dilakukan persalinan perobaan.
Persalinan perobaan hanya dilakukan pada letak belakang kepala, tidak
dilakukan pada letak sungsang, letak dahi, letak muka, atau kelainan letak l ainnya. da 2 maam persalinan perobaan, yaitu <
1. &rial o1 la/or, dimulai pada permulaan persalinan dengan peraginam seara
spontan atau dibantu dengan ekstraksi !;oreps atau akum$ dan anak serta ibu dalam keadaan baik !dikatakan berhasil$.
2. &est o1 la/or, dimulai pada saat pembukaan lengkap dan berakhir 1 jam sesudahnya. /etelah 1 jam kepala turun sampai 0 999, test o1 la/or berhasil.
Persalinan perobaan dihentikan jika pembukaan tidak atau kurang sekali
kemajuan, keadaan ibu atau anak menjadi kurang baik, ada lingkaran retraksi yang patologis, dan ;orepsGakum ekstraksi gagal. Dalam keadaan-keadaan tersebut,
dilakukan sectio caesarea !Dinan /. 3ratakoesoema, 2##5$.
Penatalaksanaan post operasi sectio caesarea, antara lain <
1. Periksa dan atat tanda - tanda ital setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan &# menit pada ) jam kemudian.
2. Perdarahan dan urin harus dipantau seara ketat.
&. Pemberian tran;usi darah, bila terjadi perdarahan post partum.
). Pemberian antibiotika.
+alaupun pemberian antibiotika sesudah sesar e;ekti; dapat dipersoalkan,
namun pada umumnya pemberiannya dianjurkan.
5. obilisasi.
Pada hari pertama setelah operasi penderita harus turun dari tempat tidur
dengan dibantu paling sedikit 2 kali.
Pada hari kedua penderita sudah dapat berjalan ke kamar mandi dengan
bantuan.
8. Pemulangan
"ika tidak terdapat komplikasi penderita dapat dipulangkan pada hari kelima setelah operasi !ohtar ustam, 2##2$.
I.
-omplikasi
=omplikasi yang terjadi pada post setio aesarea, antara lain <
1. 9n;eksi puerperal !ni;as$. >ahapan ringan suhu meningkat beberapa hariA tahapan sedang suhu meningkat lebih tinggi disertai dengan dehidrasi dan perut sedikit
kembungA sedangkan pada tahapan berat terjadi peritonealis, sepsis, dan usus
paralitik.
2. Perdarahan karena banyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka serta
perdarahan pada plasenta bed.
&. Euka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila
peritonealisasi terlalu tinggi.
). =emungkinan ruptur uteri pada kehamilan berikutnya !3obak, 2##2$.
>.
Pengka(ian 6ok's
1. iwayat kesehatan keluargadakah keluarga yang menderita hipertermia malignan atau reaksi anastesiN
2. iwayat penyakit hepatik, alergi terhadap obat, makanan, plester, dan larutan. &. Pengkajian =ata Dasar
a. /irkulasi
iwayat masalah jantung, edema pulmonal, penyakit askuler peri;er atau stasis askuler !peningkatan pembentukan trombus$.
b. 9ntegritas ego
Perasaan emas, takut, marah, apatis, serta adanya ;aktor stres multipel.
Dengan tanda tidak dapat beristirahat dan peningkatan tegangan.
. akananGairan
alnutrisi, membran mukosa yang kering, pembatasan puasa praoperasi.
d. Perna;asan
danya kondisi kronikGbatuk, merokok.
e. =eamanan
iwayat trans;usi darah dan tanda munulnya proses in;eksi.
). Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan darah lengkap, golongan darah, dan penookan silang, tes
(oombs.
b. 6/B < melokalisasi plasenta, menentukan pertumbuhan, kedudukan, dan
presentasi janin.
. 6rinalisis < menentukan kadar albuminGglukosa.
d. =ultur < mengidenti;ikasi adanya irus herpes simpleks tipe 99. e. Pelimetri < menentukan (PD.
;. mniosentesis < mengkaji maturitas paru janin.
g. >es stres kontraksi atau tes nonstres < mengkaji respon janin terhadap gerakanGstres dari pola kontraksi uterus atau pola abnormal.
h. Pemantauan elektronik kontinue < memastikan status janin atau aktiitas
uterus !Doengoes, 2##1$.
-. Path2a#s -epera2atan
Adaptasi psikologis
&aking in &aking hold Dependent: perl' Bela(ar
pela#anan dan mengalami
Letting go *amp' men#es'aika n 0amil Pangg'l sempit Section caesarea
E1ek anastesi L'ka operasi Pen'r'nan ker(a >aringan med'lla o/longata terp't's
Per'/ahan 1isiologis
Sistem endokrin Sistem reprod'ksi Pen'r'nan Uter's vari'm progesteron
dan -ontraksi Peningkatan perlind'ngan Adan#a kelemahan 1isik ?lemah: p'sing@ De1isit pera2atan diri /umber < per'/ahan dengan kel'arga -'rang Per'/ahan in1ormasi peran -'rang Ansietas pengetah'a 3obak, 2##) "udith, 2##* Doengoes, 2##1 /arwono Prawirohardjo, 1''' Pen'r'nan ker(a sara1 perna1asan Pen'r'nan re1lek /at'k Bersihan (alan na1as tidak e1ekti1
>aringan ter/'ka Proteksi N#eri t'/'h Pint' Imo/ilisasi mas'k k'man Ham/atan mo/ilitas Ham/atan mo/ilitas 1isik Peningkata n prolaktin dan oksitosin Peningkat an prod'ksi ASI Isapan /a#i Pera2ata n pa#'dara E1ekti1 laktasi Lemah Perdarahan esiko s#ok hipovolemi k Pera2atan pa#'dara tidak adek'at Ine1ekti1 laktasi 6SH dan LH -'at *enstr'asi Pelepasa nlochea Lochea statis esti in1eksi +7
L. Diagnosa -epera2atan
1. 3ersihan jalan na;as tidak e;ekti; berhubungan dengan e;ek anestesi !Doenges, 2##2$.
2. Bangguan rasa nyaman< 4yeri berhubungan dengan trauma pembedahan, e;ek anestesi, e;ek hormonal, distensi kandung kemih !Doenges, 2##1$. &. De;isit olume airan berhubungan dengan kehilangan darah dalam
pembedaran !Doenges, 2##1$.
). 0ambatan mobilitas ;isik berhubungan dengan intoleransi aktiitas dan nyeri !"udith, 2##*$.
5. De;isit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan ;isik !Doenges, 2##2$.
8. esiko in;eksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan tubuh terhadap bakteri sekunder pembedahan !Doenges, 2##1$.
*. nsietas berhubungan dengan perubahan peran atau transmisi interpersonal !Doenges, 2##1$.
. >idak e;ekti;nya laktasi berhubungan dengan perpisahan dengan bayi. !(arpenito, 2##8$.
'. =urang pengetahuan berhubungan dengan mengenai perubahan ;isiologis, periode pemulihan, perawatan diri dan kebutuhan perawatan diri
!Doenges, 2##1$.
*.
6ok's Intervensi dan asional
1. 3ersihan jalan na;as tidak e;ekti; berhubungan dengan e;ek anestesi.
0asil yang diharapkan < mempertahankan kepatenan jalan na;as dengan kriteria hasil tidak mengalami penumpukan sekret, bunyi na;as bersih, dan dapat melakukan batuk e;ekti;.
9nterensi
a. =aji ;aktor-;aktor penyebab !sekret, penurunan kesadaran, re;lek batuk$. asional< penumpukan sekret, penurunan kesadaran dan re;lek batuk
menurun dapat menghalangi jalan na;as.
b. Pertahankan klien pada posisi miring, maka sekret dapat mengalir ke bawah.
asional < dengan memberikan posisi miring, maka sekret dapat mengalir ke bawah.
. =aji posisi lidah, yakinkan tidak jatuh ke belakang dan menghalangi na;as.
asional < posisi lidah yang jatuh ke belakang dapat menghalangi jalan
na;as.
d. >inggikan kepala tempat tidur.
asional < pengembangan paru lebih maksimal.
e. jarkan batuk e;ekti;.
asional < untuk pengeluaran sekret dan jalan na;as.
2. Bangguan rasa nyaman !nyeri$ berhubungan dengan insisi,
peningkatanGkontraksi otot yang lebih lama.
0asil yang diharapkan < dapat mengontrol rasa nyerinya dengan kriteria hasil mampu mengidenti;ikasikan ara mengurangi nyeri,
mengungkapkan keinginan untuk mengontrol nyerinya, dan mampu untuk tidurGistirahat dengan
tepat.
9nterensi
a. =aji nyeri, perhatikan lokasi, intensitas, dan lamanya.
asional < memberikan in;ormasi untuk membantu memudahkan tindakan keperawatan.
b. jarkan dan atat tipe nyeri serta tindakan untuk mengatasi nyeri.
asional < meningkatkan persepsi klien terhadap nyeri yang di dalamnya.
. jarkan teknik relaksasi.
asional < meningkatkan kenyamanan klien.
d. Pertahankan tirah baring bila diindikasikan.
asional < tirah baring diperlukan pada awal selama ;ase reteksi akut.
e. njurkan menggunakan kompres hangat.
asional < membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan kenyamanan klien.
;. 3erikan obat sesuai indikasi asional < mengurangi nyeri.
g. asukan kateter dan dekatkan untuk kelanaran drainase. asional < pengaliran kandung kemih menurunkan tegangan.
&. De;isit olume airan berhubungan dengan pengeluaran integritas pembuluh darah, perubahan dalam kemampuan pembekuan darah.
0asil yang diterapkan < adanya tanda-tanda ital yang stabil, palpasi denyut nadi dengan kualitas baik, turgor kulit normal, membran mukosa lembab, dan pengeluaran urine
yang sesuai.
9nterensi
a. 6kur dan atat pemasukan dan pengeluaran. >injau ulang atatan
intraoperasi.
asional < membantu mengidenti;ikasi pengeluaran airan atau kebutuhan penggantian.
b. =aji pengeluaran urinarius.
asional < mengindikasikan mal;ungsi atau obstruksi sistem urinarius.
. wasi >D, nadi, dan tekanan hemodinamik.
asional < hipoteksi, takikardia penurunan tekanan hemodinamik menunjukan kekurangan airan.
d. (atat munulnya mualGmuntah.
asional < mual yang terjadi 12-2) jam pasaoperasi dihubungkan dengan anestesiA mual lebih dari tiga hari pasaoperasi dihubungkan dengan narkotik untuk mengontrol rasa sakit atau terapi obat-obatan lainnya.
e. Periksa pembalut atau drain pada interal reguler. =aji luka untuk
terjadinya pembengkakan.
asional < pendarahan yang berlebihan dapat mengau kepada
hipoolemiaGhemoragi. Pembengkakan lokal mengindikasikan ;ormasi hematomaGpendarahan.
;. Pantau suhu kulit, palpasi denyut peri;er.
asional < kulit dinginGlembab, denyut lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi peri;er.
g. Pasang kateter urinarius sesuai kebutuhan.
asional < memberikan mekanisme untuk memantau pengeluaran urinarius yang adekuat.
h. 3erikan airan parental, produksi darah danG atau plasma ekspander sesuai petunjuk.
asional < gantikan kehilangan airan. (atat waktu penggunaan olume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi.
i. wasi pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi.
1$ 0bG0t
asional < menurun karena anemia atau kehilangan darah aktual.
2$ lektrolit serum dan p0.
asional < ketidakseimbangan dapat memerlukan perubahan dalam
airan atau tambahan pengganti untuk menapai
keseimbangan.
j. 3erikan darah atau kemasan /D bila diperlukan sesuai indikasi.
asional < kehilangan pendarahan, penurunan produksi /D dapat
mengakibatkan anemia berat atau progresi;.
). 0ambatan mobilitas ;isik berhubungan dengan intoleransi aktiitas dan nyeri. 0asil yang diharapkan < mempertahankan posisi ;ungsi dibuktikan tidak adanya
kontraktur, meningkatkan kekuatan bagian tubuh
yang sakit G kompensasi, dan mendemonstrasikan
teknikGperilaku yang memungkinkan melakukan
kembali aktiitas.
9nterensi
a. =aji ;ungsi motorik dengan menginstruksikan pasien untuk melakukan
gerakan.
asional < mengealuasi keadaan khusus.pada beberapa lokasi trauma mempengaruhi tipe dan pemilihan interensi.
b. (atat tipe anestesi yang diberikan pada saat intra partus pada waktu klien sadar.
asional < pengaruh anestesi dapat mempengaruhi akti;itas klien.
. 3erikan suatu alat agar pasien mampu untuk meminta pertolongan, seperti bel atau lampu pemanggil.
asional < embuat pasien memiliki rasa aman, dapat mengatur diri dan mengurangi ketakutan karena ditinggal sendiri.
d. 3antu G lakukan latihan pada semua ekstremitas dan sendi, pakailah gerakan perlahan dan lembut.
asional < meningkatkan sirkulasi, meningkatkan mobilisasi sendi dan menegah kontraktur dan atro;i otot.
e. njurkan klien istirahat.
asional < menegah kelelahan.
;. >ingkatkan akti;itas seara bertahap.
asional < akti;itas sedikit demi sedikit dapat dilakukan oleh klien sesuai yang diinginkan, memberikan rasa tenang dan aman pada klien emosional.
5. De;isit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan ;isik.
0asil yang diharapkan < mampu mendemonstrasikan teknik-teknik untuk
memenuhi kebutuhan perawatan diri, dan
mengidenti;ikasi G menggunakan sumber-sumber yang tersedia.
9nterensi <
a. Pastikan berat G durasi ketidaknyamanan.
asional < nyeri dapat mempengaruhi respons emosi dan perilaku,
sehingga klien mungkin tidak mampu ber;okus pada perawatan diri sampai kebutuhan ;isik.
b. >entukan tipe-tipe anastesi.
asional < =lien yang telah menjalani anestesia spinal dapat diarahkan
untuk berbaring datar.
. 6bah posisi klien setiap 1-2 jam.
asional < membantu menegah komplikasi bedah seperti ;lebitis.
d. 3erikan bantuan sesuai kebutuhan !perawatan mulut, mandi, gosokan punggung dan perawatan perineal$.
asional < memperbaiki harga diri, meningkatkan perasaan kesejahteraan.
e. 3erikan pilihan bila mungkin !jadwal mandi, jarak selama ambulasi$. asional < mengiJinkan beberapa otonomi meskipun tergantung pada
bantuan pro;esional.
;. =olaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi.
asional < menurunkan ketidaknyamanan, yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk melaksanakan perawatan diri.
8. esti in;eksi berhubungan dengan prosedur inasi;, kerusakan kulit, pemajanan pada patogen.
0asil yang diharapkan < tidak ada tanda-tanda in;eksi !rubor, kalor, dolor,
tumor dan ;ungsio laesa$, tanda-tanda ital normal terutama suhu !&8-&*#($, dan penapaian tepat
waktu dalam pemulihan luka tanpa komplikasi.
9nterensi <
a. onitor tanda-tanda ital.
asional < suhu yang meningkat, dapat menunjukkan terjadinya in;eksi !olor$.
b. =aji luka pada abdomen dan balutan.
asional < mengidenti;ikasi apakah ada tanda-tanda in;eksi adanya pus.
. enjaga kebersihan sekitar luka dan lingkungan klien, rawat luka dengan teknik aseptik.
asional < menegah kontaminasi silangGpenyebaran organisme in;eksius.
d. Dapatkan kultur darah, agina, dan plasenta sesuai indikasi.
asional < mengidenti;ikasi organisme yang mengin;eksi dan tingkat keterlibatan.
e. (atat hemoglobin dan hematokrit. (atat perkiraan kehilangan darah selama prosedur pembedahan.
asional < risiko in;eksi pasa melahirkan dan penyembuhan buruk meningkat bila kadar hemoglobin rendah dan kehilangan darah berlebihan.
;. 3erikan antibiotik pada praoperasi.
asional < menegah terjadinya proses in;eksi.
*. nsietas berhubungan dengan perubahan peran atau transmisi interpersonal. 0asil yang diharapkan < mampu mengungkapkan perasaan takut, tampak rileks,
dan menggunakan sumber G sistem pendukung dengan e;ekti;.
9nterensi
a. =aji respon psikologis pada kejadian dan ketersediaan sistem pendukung. asional < semakin klien merasakan anaman, semakin besar tingkat
ansietas.
b. >etap bersama klien dan tenang. 3iara perlahan. >unjukkan empati.
asional < membantu membatasi transimisi ansietas interpersonal, dan mendemonstrasikan perhatian terhadap klienGpasangan.
. 3eri penguatan aspek positi; dari ibu dan kondisi janin.
asional < mem;okuskan pada kemungkinan keberhasilan hasil akhir dan
membantu membawa anaman yang dirasakan G aktual ke
dalam perspekti;.
d. njurkan klien G pasangan mengungkapkan danGatau mengekspresikan perasaan !menangis$.
asional < membantu mengidenti;ikasi perasaanGmasalah negatie dan memberikan kesempatan untuk mengatasi perasaan ambialen atau teratasiGberduka.
e. Dukung G arahkan kembali mekanisme koping yang diekspresikan.
asional < mendukung mekanisme koping dasar meningkatkan
keperayaan diri dan penerimaan serta menurunkan ansietas.
;. 3erikan masa priasi. =urangi rangsang lingkungan, seperti jumlah orang yang ada, sesuai keinginan klien.
asional < untuk menginternalisasi in;ormasi, menyusun sumber-sumber, dan mengatasi dengan e;ekti;.
. >idak e;ekti;nya laktasi berhubungan dengan perpisahan dengan bayi.
0asil yang diharapkan < dapat mengidenti;ikasi aktiitas yang menentukan atau meningkatkan menyusui yang berhasil.
9nterensi
a. =aji isapan bayi, jika ada leet pada putting.
asional < menentukan kermampuan untuk memberikan perawatan yang tepat.
b. njurkan klien breast are dan menyusui yang e;ekti;. asional < mempelanar laktasi.
. njurkan klien memberikan asi esklusi;.
asional < /9 dapat memenuhu kebutuhan nutrisi bagi bayi sehingga pertumbuhan optimal.
d. 3erikan in;ormasi untuk rawat gabung.
asional < menjaga meminimalkan tidak e;ekti;nya laktasi.
e. njurkan bagaimana ara memeras, menyimpan, dan mengirim atau memberikan /9 dengan aman.
asional < menjaga agar /9 tetap bisa digunakan dan tetap higienis bagi bayi.
'. =urang pengetahuan berhubungan dengan mengenai perubahan ;isiologis, periode pemulihan, perawatan diri dan kebutuhan perawatan diri.
0asil yang diharapkan < mampu mengungkapkan pemahaman tentang
perubahan ;isiologis, kebutuhan-kebutuhan indiidu, hasil yang diharapkan.
9nterensi <
a. =aji kesiapan dan motiasi klien untuk belajar.
asional < penyuluhan diberikan untuk membantu mengembangkan
pertumbuhan ibu, maturasi dan kompetensi.
b. =aji keadaan ;isik klien.
asional < ketidaknyamanan dapat mempengaruhi konsentrasi dalam menerima penyuluhan.
. 3erikan in;ormasi tentang perubahan ;isiologis dan psikologis yang
normal.
asional < membantu klien mengenali perubahan normal.
d. Diskusikan program latihan yang tepat, sesuai ketentuan.
asional < program latihan dapat membantu tonus otot-otot,
meningkatkan sirkulasi, menghasilkan gambaran keseimbangan tubuh dan meningkatkan perasaan sejahtera.
e. Demonstrasikan teknik-teknik perawatan diri.
asional < embantu orang tua dalam penguasaan tugas-tugas baru.