• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Sistematika Pen'lisan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "D. Sistematika Pen'lisan"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

A. Latar Belakang

Sectio caesarea

Sectio caesarea

 berarti bahwa bayi dikeluarkan dari uterus yang utuh berarti bahwa bayi dikeluarkan dari uterus yang utuh melalui operasi

melalui operasi abdomen. Di abdomen. Di negara-negara negara-negara maju, angkamaju, angka

sectio

sectio caesarea

caesarea

meningkat dari 5 % pada 25 tahun yang lalu menjadi 15 %. Peningkatan ini meningkat dari 5 % pada 25 tahun yang lalu menjadi 15 %. Peningkatan ini sebagian disebabkan oleh “

sebagian disebabkan oleh “

mode

mode

, sebagian karena ketakutan timbul perkara, sebagian karena ketakutan timbul perkara  jika

 jika tidak tidak dilahirkdilahirkan an bayi bayi yang yang sempurna, sempurna, sebagian sebagian lagi lagi karena karena polapola kehamilan, wanita menunda kehamilan anak pertama dan membatasi jumlah kehamilan, wanita menunda kehamilan anak pertama dan membatasi jumlah anak !"ones, 2##2$.

anak !"ones, 2##2$.

enurut statistik tentang &.5#' kasus s

enurut statistik tentang &.5#' kasus s

ectio caesarea

ectio caesarea

 yang disusun oleh yang disusun oleh Peel dan

Peel dan (hamberlain, indikasi (hamberlain, indikasi untuk untuk 

 sectio caesaria

 sectio caesaria

adalah adalah disproporsi disproporsi janinjanin  pan

 panggggul 21ul 21%, ga%, gawat jwat janianin 1)%n 1)%,,

 plasenta previa

 plasenta previa

 11% pernah 11% pernah

 sectio caesaria

 sectio caesaria

11

11%, %, kekelailainanan n letletak ak janjanin in 1#1#%, %, pre pre ekleklamsamsi i dadan n hihiperpertentensi si *% *% dedengngan an angangkaka kem

kematiatian ibu an ibu sebelusebelum m dikordikoreksi eksi 1*% dan 1*% dan sesudasesudah h dikordikoreksi eksi #,5% sedangka#,5% sedangkann kema

kematiatian n janin 1),5janin 1),5% !+inkjo% !+inkjosastro, 2##sastro, 2##5$.5$. enuru

enurut t ndon dari ndon dari bebebeberapa penelitirapa penelitian an terliterlihat hat bahwa sebenarbahwa sebenarnyanya angka kesakitan dan kematian ibu pada tindakan operasi

angka kesakitan dan kematian ibu pada tindakan operasi

  sectio caesarea

  sectio caesarea

leb

lebih ih titingnggi gi didibabandndiningkgkan an dedengngan an pepersarsalilinanan n peperragagininamam. . nngkgka a kekemamatiatiann langsung pada operasi sesar adalah 5, per 1##.### kelahiran hidup. /edangkan langsung pada operasi sesar adalah 5, per 1##.### kelahiran hidup. /edangkan an

angkgkaa kesakitan sekitar 2*,& persen dibandingkan dengan persalinan normalkesakitan sekitar 2*,& persen dibandingkan dengan persalinan normal hanya

hanya

sseekkiittaarr '' ppeerr 11###### kkeejjaaddiiaann. . ++00 !!

World Health rgani!ation

World Health rgani!ation

$$

" "

(2)

menganjurkan operasi sesar hanya sekitar 1#-15 % dari jumlah total kelahiran. menganjurkan operasi sesar hanya sekitar 1#-15 % dari jumlah total kelahiran. njuran +0 tersebut tentunya didasarkan pada analisis resiko-resiko yang njuran +0 tersebut tentunya didasarkan pada analisis resiko-resiko yang munul akibat sesar. 3aik resiko bagi i

munul akibat sesar. 3aik resiko bagi ibu maupun bayi. !4akita, 2##$.bu maupun bayi. !4akita, 2##$. Pada

Pada tahun tahun 2##*2##*-2##-2##  jumlah persalinan dengan tindakanjumlah persalinan dengan tindakan

  sectio

  sectio

caesarea

caesarea

 di umah /akit 6mum eura7a 3anda eh berjumlah 1)5 kasus di umah /akit 6mum eura7a 3anda eh berjumlah 1)5 kasus da

dariri *)5 *)5 persalinpersalinan kan keselurueseluruhannya hannya atau atau 1',)8 1',)8 %. D%. Dari ari data data diatadiatas daps dapatat disimpulkan bahwa angka tersebut sudah melebihi batas yang ditetapkan oleh disimpulkan bahwa angka tersebut sudah melebihi batas yang ditetapkan oleh +0 yaitu 1#-15 % !9:bal, 2##2$.

+0 yaitu 1#-15 % !9:bal, 2##2$. Post partum dengan

Post partum dengan sectio caesaria sectio caesaria dapat menyebabkan perubahan dapat menyebabkan perubahan atau adaptasi ;isiologis yang terdiri dari perubahan inolusio,

atau adaptasi ;isiologis yang terdiri dari perubahan inolusio,

 lochea

 lochea

, bentuk, bentuk tubuh,

tubuh, perubahan perubahan pada pada periode periode post post partum partum terdiri terdiri daridari

 immiediate

 immiediate

 post post  partum,

 partum,

 earl#

 earl#

 post partum, dan post partum, dan

 late

 late

 post partum, proses menjadi orang tua dan post partum, proses menjadi orang tua dan adaptasi psikologis yang meliputi ;ase

adaptasi psikologis yang meliputi ;ase taking in taking in,, taking hold taking hold dan dan letting letting go

go.. /e/elalain in ititu u jujuga ga teterdrdapapat at luluka ka pospost ot opp

sectio

secti

o caesar

caesarea

ea

  yang  yang menimbulkan

menimbulkangangggangguan uan ketidketidaknyaaknyamanan manan < < nyeri nyeri dan dan resiko resiko in;eksin;eksi i yangyang dikarenakan

dikarenakan terputusnya terputusnya jaringan jaringan yang yang mengakibatkan jarmengakibatkan jaringan ingan terbukaterbuka sehingga

sehingga memudahkan kuman untuk masuk yang berakibat menjadi memudahkan kuman untuk masuk yang berakibat menjadi in;eksi.in;eksi. Deng

Dengan an demikdemikian ian klieklien n dan dan keluakeluarga rga dapadapat t menermenerima ima in;o in;o untukuntuk menghadapi masalah yang ada, perawat juga diharapkan dapat menjelaskan menghadapi masalah yang ada, perawat juga diharapkan dapat menjelaskan  prosedur

 prosedur sebelum sebelum operasioperasi

sec

sectio

tio cae

caesar

sarea

ea

diladilakukukakan n dadan n peperlrluu diin

diin;orm;ormasikaasikann  pada  pada ibu ibu yang yang akan akan dirasakan dirasakan selanjutnyselanjutnya a setelah setelah operasioperasi

sectio caesarea

sectio caesarea

.. /elain itu perawat diharapkan untuk dapat mengatasi/elain itu perawat diharapkan untuk dapat mengatasi masalah keperawatan

masalah keperawatan yang timbul agar tidak timbul in;eksi silang.yang timbul agar tidak timbul in;eksi silang.

$ $

(3)

Dala

Dalam m menmenermatermati i masalmasalah-masah-masalah alah tersetersebut but maka penulis maka penulis tertatertarikrik untuk menyusun =arya >ulis 9lmiah dengan judul “suhan =eperawatan Post untuk menyusun =arya >ulis 9lmiah dengan judul “suhan =eperawatan Post

Sectio %aesarea

Sectio %aesarea

 dengan indikasi Panggul /empit. dengan indikasi Panggul /empit.

B.

B. &'

&'('

('an Pe

an Pen'

n'li

lisa

san

n

1

1.. >>uujjuuaan n 66mmuumm

ahasiswa mampu mendiskripsikan suhan =eperawatan Post

ahasiswa mampu mendiskripsikan suhan =eperawatan Post  Sectio  Sectio %aesarea

%aesarea  dengan ind  dengan indikasi ikasi Panggul /ePanggul /empit dengampit dengan pendekan pendekatan prosetan prosess keperawatan dari tahap

keperawatan dari tahap pengkajian, diagnosa, perenanaan, implementasi danpengkajian, diagnosa, perenanaan, implementasi dan ealuasi.

ealuasi. 2

2.. >>uujujuaan =n =huhusususs a.

a. 6ntuk menggambarkan 6ntuk menggambarkan hasil pengkajiahasil pengkajian pada n pada klien Post klien Post /( /( dengandengan indikasi panggul sempit.

indikasi panggul sempit.  b.

 b. enggambarkan diagnosa keperawatan yang muenggambarkan diagnosa keperawatan yang munul pada nul pada klien Postklien Post /( dengan panggul sempit.

/( dengan panggul sempit. .

. engggambarkan engggambarkan respon respon klien Post klien Post /( den/( dengan panggan panggul sempigul sempit.t. d.

d. enggambarkan tindaenggambarkan tindakan yang dilakukan yang dilakukan untuk mekan untuk mengatasi masalahngatasi masalah diagnosa keperawatan klien Post /( dengan panggul sempit.

diagnosa keperawatan klien Post /( dengan panggul sempit. e.

e. enggambarkan enggambarkan hasil hasil ealuasi.ealuasi.

;. enggambarkan ;aktor pendukung dan penghambat dalam ;. enggambarkan ;aktor pendukung dan penghambat dalam

 peng

 pengelolaaelolaan Pon Post /( st /( dengdengan paan panggunggul sempl sempit.it.

) )

(4)

%.

%. *e

*eto

tode Pen

de Pen'l

'lis

isan

an

etode yang dipakai adalah dengan proses keperawatan yang terdiri etode yang dipakai adalah dengan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perenanaan, implementasi, dan dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perenanaan, implementasi, dan ealuasi. dapun teknik penulisannya adalah deksripti;. Deskripti; merupakan ealuasi. dapun teknik penulisannya adalah deksripti;. Deskripti; merupakan gambaran kasus yang dikelola dengan ara pengumpulan data yang diperoleh gambaran kasus yang dikelola dengan ara pengumpulan data yang diperoleh saat pengkajian.

saat pengkajian. 1

1.. ++aawwaannaarraa

engadakan tanya jawab dengan pihak terkait klien maupun tim engadakan tanya jawab dengan pihak terkait klien maupun tim ke

kesesehahatatan n memengngenenai ai dadata ta klklieien n dedengngan an popostst secsectio tio cacaesaesarearea.. +awanara

+awanara dilakukan selama proses dilakukan selama proses keperawatan berlangsung.keperawatan berlangsung. 2

2.. bbsseerraassii Deng

Dengan an menmengadagadakan kan pengpengamatamatan an dan dan melamelaksanksanakan akan asuhasuhan an kepekeperawatrawatanan seara langsung pada klien dengan post

seara langsung pada klien dengan post sectio caesarea sectio caesarea dengan indikasi dengan indikasi  pang

 panggul gul sempisempit.t. &.

&. /tudi /tudi dokumentasidokumentasi

Dokumentasi ini diambil dan dipelajari dari atatan medis, atatan Dokumentasi ini diambil dan dipelajari dari atatan medis, atatan  perawatan

 perawatan untuk untuk mendapatkan mendapatkan data-data data-data mengenai mengenai perawatan perawatan dandan  peng

 pengobatobatan.an. ).

). /tudi /tudi kepustakaankepustakaan

enggunakan dan mempelajari literatur medis maupun perawatan yang enggunakan dan mempelajari literatur medis maupun perawatan yang menu

menunjannjang g sebagsebagi i teoriteoritis tis untuuntuk k menegmenegakkaakkan n diagndiagnosa osa dan dan perenperenanaananaan keperawatan.

keperawatan.

+ +

(5)

D. Sistematika Pen'lisan

6ntuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan sistematika penulisan yang terdiri dari lima  bab, yaitu <

33 9 < berisi tentang pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan  penilaian, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

33 99 < berisi tentang konsep dasar yang meliputi < pengertian, anatomi ;isiologi, etiologi, pato;isiologi, mani;estasi klinik, komplikasi,  pentalaksanaan, pengkajian ;okus, pathways keperawatan,

diagnosa keperawatan, ;okus inestasi dan rasional.

33 999 < berisi tentang tinjauan kasus yang membahas kasus pasien, meliputi< pengkajian, ananlisa data, diagnosa keperawatan,  perenanaan, implementasi dan ealuasi.

33 9? < berisi tentang pembahasan kasus yang bertujuan untuk menemukan kesenjangan antara teori dan ;akta yang ada mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perenanaan, implementasi, dan ealuasi. 33 ? < berisi kesimpulan dan saran tentang kasus yang dibahas dan dapat

menjadi pemikiran selanjutnya.

(6)

BAB II

-NSEP DASA

A.

Pengertian

@usmiati !2##*$ menyatakan bedah sesar adalah sebuah bentuk melahirkan

anak dengan melakukan sebuah irisan pembedahan yang menembus abdomen

seorang ibu dan uterus untuk mengeluarkan satu bayi atau lebih. (ara ini biasanya

dilakukan ketika kelahiran melalui agina akan mengarah pada

komplikasi-komplikasi, kendati ara ini semakin umum sebagai pengganti kelahiran normal.

Sectio caesarea

 adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi dengan  berat di atas 5## gr, melalui sayatan pada dinding uterus yang masih utuh

!intat$ !/yai;uddin, 2##8$.

Sectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan

membuka perut dan dinding uterus atau agina atau suatu histerektomi untuk melahirkan janin dari dalam rahim. "enis-jenis operasi

sectio caesarea

, terdiri

atas <

1. bdomen !

sectio caesarea a/dominalis

$

a. /( klasik atau

  corporal

, dilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada korpus uteri kira-kira 1# m. =elebihannya antara lain < mengeluarkan janin dengan epat, tidak mengakibatkan komplikasi kandung kemih tertarik, dan sayatan bisa diperpanjang  proksimal dan distal. /edangkan kekurangannya adalah in;eksi mudah

(7)
(8)

menyebar seara intraabdominal karena tidak ada peritonealis yang  baik, untuk persalinan yang berikutnya lebih sering terjadi ruptur uteri

spontan.

 b. /(  ismika  atau  pro1'ndal, dilakukan dengan melakukan sayatan

melintang konkat pada segmen bawah rahim !

lo2 servikal

transversal

$

kira-kira 1# m. =elebihan dari sectio caesarea ismika, antara lain <

 penjahitan luka lebih mudah, penutupan luka dengan reperitonealisasi yang baik, tumpang tindih dari peritoneal ;lop baik untuk menahan  penyebaran isi uterus ke rongga peritoneum, dan kemungkinan ruptur

uteri spontan berkurang atau lebih keil. /edangkan kekurangannya adalah luka melebar sehingga menyebabkan uteri peah dan menyebabkan perdarahan banyak, keluhan pada kandung kemih post operasi tinggi.

. /(

 ekstra peritonealis

, yaitu tanpa membuka peritoneum parietalis dan

tidak membuka aum abdominal. 2. ?agina !

sectio caesarea vaginalis

$

enurut sayatan pada rahim, sectio caesarea dapat dilakukan dengan

sayatan memanjang !longitudinal$, sayatan melintang !transersal$, atau sayatan huru; > !> insision$ !ahman, , 2###A +inkjosastro, 0ani;a, 2##*$.

(9)
(10)

B.

Pangg'l Sempit

enurut mor;ologinya, jenis-jenis panggul dibedakan menjadi ), yaitu<

1. Panggul Binekoid, dengan pintu atas panggul yang bundar atau dengan diameter transersal yang lebih panjang sedikit daripada diameter anteroposterior dan dengan panggul tengah serta pintu bawah panggul yang ukup luas.

2. Panggul nthropoid, dengan diameter anteroposterior yang lebih panjang daripada diameter transersa dan dengan arkus pubis menyempit sedikit. &. Panggul ndroid, dengan pintu atas panggul yang berbentuk sebagai

segitiga berhubungan dengan penyempitan ke depan, dengan spina iskiadika menonjol ke dalam dan dengan arkus pubis yang menyempit.

). Panggul Platipelloid, dengan diameter anteroposterior yang jelas lebih  pendek daripada diameter transersa pada pintu atas panggul dan dengan

arkus pubis yang luas.

Dalam bstetri yang dimaksud panggul sempit seara ;ungsional yang artinya perbandingan antara kepala dan panggul. =esempitan panggul dibagi sebagai  berikut<

1. =esempitan Pintu tas Panggul

Pintu atas panggul dianggap sempit bila onjugata era kurang dari 1# m atau kalau diameter transersa kurang dari 12 m. Penyebab yang dapat menimbulkan kelainan panggul antara lain <

a. =elainan karena gangguan pertumbuhan, terdiri atas < 1$ panggul sempit seluruh < semua ukuran keilA 2$ panggul piak < ukuran muka

(11)

 belakang sempit, ukuran melintang biasaA &$ panggul sempit piak < semua ukuran keil tapi berlebihan ukuran muka belakangA )$ panggul orong < pintu atas panggul biasa, pintu bawah panggul sempitA 5$  panggul belah < simpisis terbuka.

 b. =elainan karena penyakit tulang panggul dan sendi-sendinya, terdiri atas < 1$ panggul rahitis < panggul piak, panggul sempit, seluruh  panggul sempit piakA 2$ panggul osteomalai < panggul sempit

melintangA &$ radang

 artic'lation sacroiliaca

 < panggul sempit miring.

. =elainan panggul disebabkan kelainan tulang belakang, terdiri atas < 1$ kiposis di daerah tulang pinggang menyebabkan panggul orongA 2$ siliose di daerah tulang punggung menyebabkan panggul sempit.

d. =elainan panggul disebabkan kelainan anggota bawah, antara lain < o7itis, lu7atio, dan atro;ia menyebabkan panggul sempit.

2. =esempitan 3idang >engah Panggul

3idang tengah panggul terbentang antara pinggir bawah sim;isis dan spina os

ishii dan memotong sakrum kira-kira pada pertemuan ruas sakral ke-) dan ke-5.

Dikatakan bidang tengah panggul sempit jika jumlah diameter transersa dan

diameter sagitalis posterior 1&,5 m atau kurang dari 15,5 m dan diameter antara spina kurang dari ' m.

&.=esempitan Pintu 3awah Panggul

Pintu bawah panggul terdiri atas 2 segitiga dengan jarak antar kedua tuber

isiadika sebagai dasar. Pintu bawah panggul dikatakan sempit jika jarak antara tubera ossis ishii C  m dengan sendirinya arus pubis akan meruning

!3ratakoesoema, Dinan /., 2##5$.

(12)

%.

 Anatomi dan 6isiologi

1. lat Benetalia ksterna

Bambar 1

lat Benetalia ksterna

/umber < laine 4. arrieb, 2##1

a. ons Pubis

dalah bantalan berisi lemak yang terletak di permukaan anterior sim;isis pubis. ons pubis ber;ungsi sebagai bantalan pada waktu melakukan hubungan seks.

 b. Eabia ayora !bibir besar$

Eabia mayora ialah dua lipatan kulit panjang melengkung yang menutupi lemak dan jaringan ikat yang menyatu dengan mons pubis. =eduanya memanjang dari mons pubis ke arah bawah mengelilingi labia monora, berakhir di perineum pada garis tengah. Eabia mayora

(13)

melindungi labia minora, meatus urinarius, dan introitus agina !muara agina$.

. Eabia inora !bibir keil$

Eabia minora, terletak di antara dua labia mayora, merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit dan tidak berambut yang memanjang ke arah bawah dari bawah klitoris dan menyatu dengan  1o'rchette. /ementara bagian lateral dan anterior labia biasanya mengandung  pigmen, permukaan medial labia minora sama dengan mukosa aginaA merah muda dan basah. Pembuluh darah yang sangat banyak membuat labia berwarna merah kemurahan dan memungkinkan labia minora membengkak, bila ada stimulus emosional atau stimulus ;isik.

d. =litoris

=litoris adalah organ pendek berbentuk silinder dan erektil yang terletak tepat dibawah arkus pubis. Dalam keadaan tidak terangsang,  bagian yang terlihat adalah sekitar 8 7 8 mm atau kurang. 6jung  badan klitoris di namai glans dan lebih sensiti; daripada badannya. /aat wanita seara seksual terangsang, glans dan badan klitoris membesar.

e. ?ula

dalah bagian alat kandungan luar yang berbentuk lonjong,  berukuran panjang mulai dari klitoris, kanan kiri dibatasi bibir keil,

sampai ke belakang dibatasi perineum.

(14)

;. ?estibulum

?estibulum ialah suatu daerah yang berbentuk seperti perahu atau lonjong, terletak di antara labia minora, klitoris dan  1o'rchette.

?estibulum terdiri dari muara utetra, kelenjar parauretra !estibulum minus atau  skene$, agina dan kelenjar paraagina !estibulum mayus, uloagina, atau Bartholini$. Permukaan estibulum yang tipis dan agak berlendir mudah teriritasi oleh bahan kimia !deodoran semprot, garam-garaman, busa sabun$, panas, rabas dan ;riksi !elana  jins yang ketat$.

g. 6o'rchette

6o'rchette adalah lipatan jaringan transersal yang pipih dan tipis, terletak pada pertemuan ujung bawah labia mayora dan minora di garis tengah dibawah ori;isium agina. /uatu ekungan keil dan ;osa naikularis terletak di antara

 1o'rchette

 dan himen.

h. Perineum

Perineum terletak diantara ula dan anus, panjangnya rata-rata ) m. "aringan yang menopang perineum adalah dia;ragma pelis dan urogenital. Perineum terdiri dari otot-otot yang dilapisi, dengan kulit dan menjadi penting karena perineum dapat robek selama melahirkan.

(15)

2. lat Benetalia 9nterna

Bambar 2

lat Benetalia 9nterna

/umber < +inkjosastro, 2##*

a. arium

arium merupakan organ yang ber;ungsi untuk  perkembangan dan pelepasan oum, serta sintesis dari sekresi hormon

steroid. 6kuran oarium, panjang 2,5 - 5 m, lebar 1,5 - & m, dan tebal #,8 -1 m. 4ormalnya, oarium terletak pada bagian atas rongga panggul dan menempel pada lakukan dinding lateral pelis di antara muka eksternal yang diergen dan pembuluh darah hipogastrik Fossa oaria waldeyer. arium melekat pada ligamentum latum melalui mesoarium. Dua ;ungsi oarium ialah menyelenggarakan oulasi dan memproduksi hormon. arium juga merupakan tempat utama produksi hormon seks steroid !estrogen, progesteron, dan

(16)

androgen$ dalam jumlah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan,  perkembangan dan ;ungsi wanita normal.

 b. ?agina

?agina, suatu struktur tubular yang terletak di depan rektum dan di belakang kandung kemih dan uretra, memanjang dari introitus !muara eksterna di estibulum di antara labia minora ula$ sampai seriks !

portio

$. ?agina merupakan penghubung antara genetalia eksterna dan genetalia interna. 3agian depan agina berukuran 8,5 m, sedangkan bagian belakang berukuran ',5 m. ?agina mempunyai banyak ;ungsi yaitu sebagai saluran keluar dari uterus dilalui sekresi uterus dan kotoran menstruasi sebagai organ kopulasi dan sebagai bagian jalan lahir saat persalinan.

?agina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu meregang seara luas. (eruk yang terbentuk di sekeliling seriks yang menonjol tersebut disebut ;orniks< kanan, kiri, anterior dan  posterior.

ukosa agina berespons dengan epat terhadap stimulasi estrogen dan progesteron. /el-sel mukosa tanggal terutama selama siklus menstruasi dan selama masa hamil. /el-sel yang diambil dari mukosa agina dapat digunakan untuk mengukur kadar hormon seks steroid.

(airan agina berasal dari traktus genitalia atas atau bawah. (airan sedikit asam. 9nteraksi antara laktobasilus agina dan glikogen

(17)

mempertahankan keasaman. pabila p0 naik di atas lima, insiden in;eksi agina meningkat !3obak, Eowdermilk, "ensen, 2##)$.

. 6terus

6terus merupakan organ muskular yang sebagian tertutup oleh  peritoneum G serosa. 3entuk uterus menyerupai buah pir yang gepeng.

6terus wanita nullipara panjang 8- m, dibandingkan dengan '-1# m pada wanita multipara. 3erat uterus wanita yang pernah melahirkan antara 5#-*# gram. /edangkan pada yang belum pernah melahirkan beratnya # gram G lebih. 6terus terdiri dari<

a$ Fundus uteri, merupakan bagian uterus proksimal, kedua tuba ;allopi

 berinsensi ke uterus.

 b$ =orpus uteri, merupakan bagian uterus yang terbesar. ongga yang terdapat pada korpus uteri disebut kaum uteri. Dinding korpus uteri

terdiri dari & lapisan< serosa, muskula dan mukosa. empunyai ;ungsi utama sebagai janin berkembang.

$ /eriks, merupakan bagian uterus dengan ;ungsi khusus, terletak

dibawah isthmus. /eriks memiliki serabut otot polos, namun terutama terdiri atas jaringan kolagen, ditambah jaringan elastin serta pembuluh darah.

d$ Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan< endometrium, miometrium, dan sebagian lapisan luar peritoneum parietalis.

d. >uba Falopii

>uba ;alopii merupakan saluran oum yang terentang antara kornu uterine hingga suatu tempat dekat oarium dan merupakan

(18)

 jalan oum menapai rongga uterus. Panjang tuba ;allopi antara -1) m. >uba ;alopii oleh peritoneum dan lumennya dilapisi oleh membran mukosa.

>uba ;allopi terdiri atas< pars interstialis < bagian tuba yang terdapat di dinding uterus, pars ismika < bagian medial tuba yang sempit seluruhnya, pars ampularis < bagian yang terbentuk agak lebar tempat konsepsi terjadi, pars in;udibulum < bagian ujung tuba yang terbuka ke arah abdomen mempunyai rumbaiGumbul disebut ;imbria.

e. /eriks

3agian paling bawah uterus adalah seriks atau leher. >empat  perlekatan seriks uteri dengan agina, membagi seriks menjadi  bagian supraagina yang panjang dan bagian agina yang lebih  pendek. Panjang seriks sekitar 2,5 sampai & m, 1 m menonjol ke

dalam agina pada wanita tidak hamil. /eriks terutama disusun oleh  jaringan ikat ;ibrosa serta sejumlah keil serabut otot dan jaringan

elasti !elyn, 2##2$.

(19)

&. natomi >ulang Panggul

Bambar &

natomi >ulang Panggul

/umber < /yai;uddin, 2##*

>ulang panggul !os sakrum$ terdiri atas kiri dan kanan yang melekat satu sama lain di garis medianus persambungan tulang rawan disebut  simpisis ose'm p'/is  sehingga terbentuk gelang panggul yang disebut singulum ekstremitas in;erior.

s sakrum dibentuk oleh

os ile'm

!tulang usus$,

os p'/is

!tulang kemaluan$, dan

 os iskii

 !tulang duduk$. Di dalam os ileum terdapat lekuk besar yang disebut 1ossa iliaka, di depan krisna iliaka terdapat tonjolan

spina iliaka

  anterior superior dan di belakang

  spina

iliaka

  posterior superior. s iskii terdiri atas korp's ossis iskii, di  belakang asetabulum korpus ossis iskii mempunyai taju yang tajam disebut  spina iskiadika yang terdapat insisura iskiadika mayor dan dibawahnya spina iskiadika

(20)

minor. s pubis terdiri dari pubis kanan dan kiri yang terdapat tulang rawan disebut

 simpisis p'/is

. !/yai;uddin, 2##*$.

). natomi =onjugata bstetrika

Bambar ) =onjugata bstetrika

/umber < 0arry, 2##&

=onjugata era yaitu jarak dari pinggir atas sim;isis ke  promontorium panjangnya lebih kurang 11 m. "arak terjauh garis

melintang pada pintu atas panggul disebut diameter tranersa. 3ila ditarik garis dari artik'lasio sakroiliaka ke titik persekutuan antara diameter

transersa dan konjugata era dan diteruskan ke linea innominata, disebut diameter oblikua. =onjugata era sama dengan konjugata diagonalis dikurangi 1,5 m. =onjugata obstetrika merupakan konjugata yang  paling penting yaitu jarak antara bagian tengah dalam sim;isis dengan  promontorium.

(21)

5. natomi =ulit bdomen

Bambar 5

natomi =ulit bdomen

/umber < +inkjosastro, 2##5

=ulit terdiri dari 2 lapisan, yaitu <

1$ Eapisan epidermis, merupakan lapisan luar, terdiri dari epitel skuamosa

 bertingkat. /el-sel yang menyusunnya dibentuk oleh lapisan germinal

dalam epitel silindris dan mendatar, ketika didorong oleh sel-sel baru ke arah permukaan, tempat kulit terkikis oleh gesekan. Eapisan luar terdiri

dari keratin, protein bertanduk, "aringan ini tidak memiliki pembuluh

darah dan sel-selnya sangat rapat.

2$ Eapisan dermis adalah lapisan yang terdiri dari kolagen, jaringan ;ibrosa

dan elastin. Eapisan super;asial menonjol ke dalam epidermis berupa

sejumlah papila keil. Eapisan yang lebih dalam terletak pada jaringan subkutan dan ;asia. Eapisan ini mengandung pembuluh darah, pembuluh lim;e dan sara;.

&$ Eapisan subkutan mengandung sejumlah sel lemak, berisi banyak  pembuluh darah dan ujung sara;. Eapisan ini mengikat kulit seara

(22)

longgar dengan organ-organ yang terdapat dibawahnya. Dalam hubungannya dengan tindakan /(, lapisan ini adalah pengikat

organ-organ yang ada di abdomen, khususnya uterus. rgan-organ-organ di abdomen dilindungi oleh selaput tipis yang disebut peritonium. Dalam tindakan /(, sayatan dilakukan dari kulit lapisan terluar !epidermis$ sampai dinding uterus.

8. natomi tot Perut dan Fasia

Bambar 8

tot Perut dan Fasia

/umber <

(23)

a. Fasia

Di bawah kulit, ;asia super;isialis dibagi menjadi lapisan lemak yang dangkal, (amperHs ;asia, dan yang lebih dalam lapisan ;ibrosa,. Fasia pro;unda terletak pada otot-otot perut. menyatu dengan ;asia  pro;unda paha. /usunan ini membentuk pesawat antara /arpaHs ;asia dan perut dalam ;asia membentang dari bagian atas paha bagian atas  perut. Di bawah lapisan terdalam otot abdominis transerses, terletak ;asia transersalis. Para ;asia transersalis dipisahkan dari peritoneum  parietalis oleh ariabel lapisan lemak.. Fasias adalah lembar  jaringan ikat atau mengikat bersama-sama meliputi struktur tubuh.

 b. tot Perut

tot perut terdiri dari < otot dinding perut anterior dan lateral, serta otot dinding perut posterior.

tot dinding perut anterior dan lateral !

rect's

a/dominis

$ meluas dari bagian depan margo ostalis di atas dan  pubis di bagian bawah. tot itu disilang oleh beberapa pita ;ibrosa dan berada didalam selubung.

 Linea al/a

 adalah pita jaringan yang membentang pada garis tengah dari

 procec'ss 8iphodi's stern'm

ke simpisis pubis, memisahkan kedua m'sc'l's rect's a/dominis. /li9''s e8tern's:

o/li9''s

internus dan transerses adalah otot pipih yang membentuk dinding abdomen pada  bagian samping dan depan. /erat o/li9''s

e8tern's

 berjalan ke arah bawah dan atas, serat

 o/li9''s

 internus berjalan ke atas dan ke depan A serat transerses !otot terdalam dari

(24)

otot ketiga dinding perut$ berjalan transersal di bagian depan ketiga otot terakhir otot berakhir dalam satu selubung bersama yang menutupi

 rect's a/dominis

.

tot dinding perut posterior !

;'adrates

 lumbolus$ adalah otot  pendek persegi pada bagian belakang abdomen, dari osta keduabelas

diatas ke krista iliaa !Bibson, ". 2##2$.

D.

Pelvimetri

1. Pelimetri Euar 

(ara ini dapat ditentukan seara garis besar jenis, bentuk, dan ukuran-ukuran

 panggul apabila dilakukan dengan pemeriksaan dalam. lat-alat yang dipakai antara lain < jangkar-jangkar panggul artin, seander, (ollin, 3oudelo:ue dan sebagainya. @ang diukur adalah <

a. Distansia spinar'm !I 2)-28 m$, jarak anatar kedua spina iliaka anterior

superior sinistra dan dekstra.

 b. Distansia kristar'm !I 2-&# m$, jarak yang terpanjang antara dua tempat

yang simetris pada krisna iliaka sinistra dan dekstra.

. Distansia o/lik'a eksterna !ukuran miring luar$, jarak antara spina iliaka

 posterior sinistra dan spina iliaka anterior superior dekstra dan dari spina iliaka posterior dekstra dan spina iliaka anterior superior sinistra.

d. Distansia intertrokanterika, jarak antara kedua trokanter mayor.

e. -on('gata eksterna !3oudelo:ue$ I 1 m, jarak antara  bagian atas

(25)

;. Distansia t'/ern'm !I 1#,5 m$, jarak antara tuber iskii kanan dan kiri.

(26)

2. Pelimetri Dalam

emasukkan dua jari !telunjuk dan jari tengah$ ke jalan lahir hingga menyentuh  bagian tulang belakang G promotorium. 0itung jarak dari tulang kemaluan

hingga promotorium untuk mengetahui ukuran pintu atas panggul dan pintu

tengah panggul. Pemeriksaan ini mendapatkan konjugata diagonal !;lah 4ur, 2#1#$.

&. Pelimetri roentgenologik, untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang  bentuk panggul dan ditemukan angka-angka mengenai ukuran-ukuran dalam

ketiga bidang panggul.

E.

 *acam<*acam Anestesi

nestesi adalah suatu tindakan untuk menghilangkan kesadaran disertai

hilangnya rasa sakit yang si;atnya sementara. nestesi pada setiap keadaan membawa problema-problema tersendiri sesuai dengan kondisi penderita, sebab

obat-obat anestesi bersi;at depresi pada organ-organ ital.

1. spek ;armakologik anestesi yaitu < a. 4arkotik dan analgesikA

 b. /edati;, hipnotik, dan neuroleptikA . elaksasi otot-ototA

d. ?asokonstriktor dan asopresorA dan e. ksitosik.

2. >eknik anestesi

a. nestesi 6mum adalah menghilangkan rasa nyeri seara sentral yang disertai dengan hilangnya kesadaran.

(27)

1$ Fisiologi terjadinya anestesi

bat anestetika masuk ke pembuluh darah atau sirkulasi kemudian menyebar ke jaringan, yang pertama terpengaruh adalah jaringan yang kaya akan pembuluh darah yaitu otak sehingga kesadaran menurun atau hilang, disertai hilangnya rasa nyeri dan lain-lain.

2$ (ara pemberian obat <

a$ elalui retum < >iopental 1#%, kloralhidrat  b$ 9ntramuskular  < ketamin 0(l, diaJepam

$ 9ntra ena < >iopental 5%, 2,5% diaJepam, ketamin d$ Perinhalasi < 42, halotan, seo;luran

&$ =ontra indikasi <

a$ =ontra indikasi mutlak payah jantung.

 b$ =ontra indikasi relati;, tergantung kepada e;ek ;armakologis dari

obat yang dipakai yaitu <

!1$ =elainan jantung < hindarkan pemakaian obat yang mendepresi miokard, misalnya eter, tiopental dan halotan.

!2$ =elainan hepar < hindarkan obat yang dimetabolisme di hepar

!&$ =elainan ginjal < hindarkan obat yang diekresi di ginjal, misal

 petidin atau gallarmin, mor;in.

!)$ =elainan paru < hindarkan obat-obat yang menyebabkan

hipersekresi saluran perna;asan yang mengakibatkan pengentalan sekresi dalam paru misal < eter.

!5$ =elainan endokrin < pada diabetes melitus hindarkan pemakaian obat yang merangsang simpatis karena menyebabkan peninggian gula darah misal eter. !Eatie;, 2##'$.

(28)

 b. nestesi regional dan lokal adalah untuk menghilangkan impuls rasa nyeri dari bagian tubuh tertentu dengan ara memblokir hantaran syara; sensorik untuk sementara. Fungsi motorik dapat terkena atau tidak sama sekali, dan  penderita tidak kehilangan kesadarannya. @ang termasuk anastesi regional

adalah <

a$ >opikal < obat anestesi diberikan pada akhir serabut sara; di

mukosa dengan ara menyemprot atau mengoles.

 b$ 9n;iltrasi < obat anestesi regional dengan ara in;iltrasi langsung  pada garis insisi atau luka.

$ Field blok < obat anestesi regional dengan ara membentuk 

dinding anestesi sekitar daerah operasi.

d$ 3lok syara;  < obat anestesi regional dengan ara suntikan langsung ke sara; atau sekitar sara; yang mempersara;i bagian

 badan tertentu. isal anestesi spinal, epidural atau

 peridural.

(ara kerja obat anestesi regional adalah bergabung dengan  protoplasma sel sara; dan menghasilkan anestesi dengan ara menegah

depolarisasi yang ditimbulkan oleh impuls transmisi. /yara;-syara; motorik, karena penampang yang lebih keil dan selubung mielin sara; sensorik yang lebih tipis.

1$ =ontra indikasi menurut ohtar, ustam, 1''

a$ =elainan daerah punggung < spondilitis, in;eksi kulit.

 b$ =elainan kardioaskuler < arrythmia, hypertensi, anemia berat !ohtar ustam, 2##2$.

(29)

6.

6.

6ase Pen#em/'han L'ka6ase Pen#em/'han L'ka 1.

1. FaFase 9n;se 9n;lalamamasisi espon

espons ass asular ular dan dan selulaselular terjr terjadi adi ketika ketika jaringjaringan an terpototerpotong atng atauau mengalami edera. ?asokonstriksi pembuluh terjadi dan bekuan mengalami edera. ?asokonstriksi pembuluh terjadi dan bekuan ;ibrinoplatelet. =etika mikrosirkulasi mengalami kerusakan, elemen ;ibrinoplatelet. =etika mikrosirkulasi mengalami kerusakan, elemen darah seperti antibodi, plasma protein, elektrolit, komplemen, dan air darah seperti antibodi, plasma protein, elektrolit, komplemen, dan air menembus edema, teraba hangat, kemerahan dan nyeri. 4etro;il adalah menembus edema, teraba hangat, kemerahan dan nyeri. 4etro;il adalah le

leukukoosisit t pperertatama ma yayang ng bebergrgererak ak ke ke dadalalam m jajaririnngagan n yayang ng rurusasak.k. ntigenantibodi juga timbul. /el-sel basal pada pinggir luka mengalami ntigenantibodi juga timbul. /el-sel basal pada pinggir luka mengalami mitosis dan menghasilkan sel baru

mitosis dan menghasilkan sel baru 2. Fase Proli;erati;

2. Fase Proli;erati; Fibrosi

Fibrosis s memperbmemperbanyak diranyak diri dan membeni dan membentuk jaringtuk jaring-jaring un-jaring untuk sel-seltuk sel-sel yang bermigrasi. /el-sel epitel membentuk kunup pada pinggiran lukaA yang bermigrasi. /el-sel epitel membentuk kunup pada pinggiran lukaA kunup ini berkembang menjadi kapiler, yang merupakan sumber kunup ini berkembang menjadi kapiler, yang merupakan sumber nutrisi bagi jaringan granulasi yang baru.

nutrisi bagi jaringan granulasi yang baru. &. Fase aturasi

&. Fase aturasi

/ekitar & minggu setelah edera, ;ibroplas mulai meninggalkan luka. /ekitar & minggu setelah edera, ;ibroplas mulai meninggalkan luka. "aringan parut tampak besar, sampai ;ibril kolagen menyusun ke dalam "aringan parut tampak besar, sampai ;ibril kolagen menyusun ke dalam  posisi

 posisi yang yang lebih lebih padat. padat. 0al 0al ini, ini, sejalan sejalan dengan dengan dehidrasi, dehidrasi, mengurangimengurangi  jaringan

 jaringan parut parut tetapi tetapi meningkatkan meningkatkan kekuatannya. kekuatannya. aturasi aturasi jaringanjaringan seperti ini terus berlanjut dan menapai kekuatan maksimum dalam 1# seperti ini terus berlanjut dan menapai kekuatan maksimum dalam 1# atau 12 minggu, tetapi tidak pernah menapai kekuatan asalnya dari atau 12 minggu, tetapi tidak pernah menapai kekuatan asalnya dari  jarin

 jaringan segan sebelum belum luka.luka.

$0 $0

(30)

Fase penyembuhan luka menurut /jamsuhidajat , Fase penyembuhan luka menurut /jamsuhidajat , 1''*1''*

Fase Proses

Fase Proses

9

9 9n;lamasi 9n;lamasi eaksi eaksi radangradang 99

99 Proli;erasi Proli;erasi egenerasi egenerasi GG ;ibroplasias

;ibroplasias

999 Penyudahan

999 Penyudahan Pematangan danPematangan dan  perup

 perupaan keaan kembalimbali

=.

=.

 Adaptasi Post Part'm Adaptasi Post Part'm

Bejala dan tanda Bejala dan tanda

Dolor, rubor, kalor, tumor Dolor, rubor, kalor, tumor "aringan granulasi

"aringan granulasi G G kaluskalus tulang penutupan< epitel tulang penutupan< epitel GG endotel G mesotel

endotel G mesotel

"aringan parut G ;ibrosis "aringan parut G ;ibrosis

Perubahan ;isiologis pada post partum menurut Fahrer 0elen

Perubahan ;isiologis pada post partum menurut Fahrer 0elen !2##1$!2##1$ meliputi <

meliputi <

1.

1. 9nolusio, yaitu 9nolusio, yaitu suatu proses suatu proses ;isiologis pulihnya kembali ;isiologis pulihnya kembali alat alat kandungan kekandungan ke

keadaan sebelum hamil, terjadi karena masing-masing sel menjadi lebih keil keadaan sebelum hamil, terjadi karena masing-masing sel menjadi lebih keil karena sitoplasmanya yang berlebihan dibuang.

karena sitoplasmanya yang berlebihan dibuang. a.

a. 9nolusio 9nolusio 6terus6terus

>erjadi setelah plasenta lahir, uterus akan mengeras karena >erjadi setelah plasenta lahir, uterus akan mengeras karena kontraksi dan reaksi pada otot-ototnya, dapat diamati dengan kontraksi dan reaksi pada otot-ototnya, dapat diamati dengan  pemeriksaan

 pemeriksaan >F6 >F6 yaitu yaitu setelah setelah plasenta plasenta lahir lahir hinggahingga 1122 jjaamm  pertama

 pertama >F6 >F6 11 -- 22  jari  jari dibawah dibawah pusat. pusat. Pada Pada hari hari ke-8ke-8 >F6>F6 normalnya berada di pertengahan sim;isis pubis dan pusat. Pada normalnya berada di pertengahan sim;isis pubis dan pusat. Pada hari ke- 'atau 12 >F6 sudah tidak teraba.

hari ke- 'atau 12 >F6 sudah tidak teraba.

$3 $3

(31)

 b.

 b. 9nolusio tempat m9nolusio tempat melekatnya plaseelekatnya plasentanta

/ete

/etelah lah plasplasenta enta dilahdilahirkairkan, n, tempatempat t melemelekatnya plasenta katnya plasenta menjamenjadidi tidak beraturan dan ditutupi oleh askuler yang kontraksi serta tidak beraturan dan ditutupi oleh askuler yang kontraksi serta trombosis pada endometrium terjadi pembentukan sar sebagai trombosis pada endometrium terjadi pembentukan sar sebagai  prose

 proses s penyempenyembuhan buhan luka. luka. ProseProses s penyempenyembuhan buhan luka luka padapada endometrium ini memungkinkan untuk implantasi dan endometrium ini memungkinkan untuk implantasi dan  pembentukan plasen

 pembentukan plasenta pada kehamilan yta pada kehamilan yang akan datang.ang akan datang.

2.

2. LocheaLochea, yaitu kotoran yang keluar dari liang senggama dan terdiri dari, yaitu kotoran yang keluar dari liang senggama dan terdiri dari  jaring

 jaringan-jaan-jaringaringan mati n mati dan ledan lendir ndir berasberasal dari al dari rahim rahim dan liadan liang seng sengganggama.ma. Lochea

Lochea terbagi menjadi ) jenis, yaitu < terbagi menjadi ) jenis, yaitu <

a.

a. Lochea Lochea r'/rar'/ra, berwarna merah yang terdiri dari lendir dan darah,, berwarna merah yang terdiri dari lendir dan darah,

terdapat pada hari kesatu dan kedua. terdapat pada hari kesatu dan kedua.

 b.

 b. Lochea sang'inolentaLochea sang'inolenta, berwarna oklat yang terdiri dari, berwarna oklat yang terdiri dari airan

airan

 berampur darah dan

 berampur darah dan pada hari ke & - 8 post partumpada hari ke & - 8 post partum..

.

.  Lochea serosa  Lochea serosa, berwarna , berwarna merah muda merah muda agak agak kekuningankekuningan yang

yang

mengandung serum, selaput lendir, leukosit dan jaringan yang telah mati, mengandung serum, selaput lendir, leukosit dan jaringan yang telah mati,  pada hari ke * - 1#.

 pada hari ke * - 1#.

d.

d. Lochea Lochea al/aal/a, , berwarna putih berwarna putih G jernih G jernih yang berisi yang berisi leukosit, sel leukosit, sel epitel,epitel, mukosa seriks dan bakteri atau ku

mukosa seriks dan bakteri atau kuman yang telah mati, terdapat padaman yang telah mati, terdapat pada

hari ke-1 hingga 2

hari ke-1 hingga 2 minggu setelah melahirkan.minggu setelah melahirkan. &.

&. daptasi Fisik daptasi Fisik  a.

a. >anda-tanda >anda-tanda italital

/uhu meningkat karena perubahan hormonal tetapi bila suhu diatas &

/uhu meningkat karena perubahan hormonal tetapi bila suhu diatas &°°((dandan se

selalama ma 2 2 hahari ri dadalalam m 1# 1# hahari ri pepertrtamama a pospost t papartrtum um peperlrlu u didipikpikirirkakann kemungkinan adanya in;eksi saluran kemih, endometritis dan kemungkinan adanya in;eksi saluran kemih, endometritis dan

(32)

$4 $4

(33)

sebagainya. Pembengkakan buah dada pada hari ke 2 atau & setelah

melahirkan dapat menyebabkan kenaikan suhu, walaupun tidak selalu.

 b. daptasi ardioaskuler

1$ >ekanan darah stabil, penurunan tekanan darah sistolik  ± 2# mm0g dapat terjadi pada saat ibu berubah posisi berbaring - duduk. =eadaan sementara ini sebagai kompensasi ardioaskuler terhadap

 penurunan dalam rongga panggul dan perdarahan.

2$ Denyut nadi berkisar antara 8# - *# ×Gmenit, berkeringat dan menggigil mengeluarkan airan yang berlebihan sering terjadi

terutama pada malam hari. . daptasi sistem gastro intestinal

Diperlukan waktu & - ) hari sebelum ;aal usus kembali normal meskipun

kadar progesteron menurun setelah melahirkan namun asupan makanan

 juga mengalami penurunan selama 1 - 2 hari.

d. daptasi traktus urinarius

/elama proses persalinan kandung kemih mengalami trauma yang dapat mengakibatkan oedem dan menghilangkan sensi;itas terhadap tekanan airan. Perubahan ini dapat menyebabkan tekanan yang berlebihan dan  pengosongan yang tidak sempurna, biasanya ibu mengalami

ketidakmampuan untuk buang air keil selama 2 hari pertama setelah

melahirkan.

e. daptasi sistem endokrin

Perubahan buah dada, umumnya produksi air susu baru berlangsung pada hari ke 2 - & post partum, buah dada nampak membesar, keras dan nyeri.

(34)

;. daptasi sistem muskuloskeletal

tot dinding abdomen teregang seara bertahap selama kehamilan, mengakibatkan hilangnya kekenyalan otot. =eadaan ini terlihat jelas

setelah melahirkan dinding perut tampak lembek dan kendor.

g. Perineum

/etelah melahirkan perinuem menjadi kendur karena sebelumnya

teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju, pada post partum hari ke-5, perineum sudah mendapatkan kembali sebagian besar tonusnya

sekalipun tetap lebih kendur daripada keadaan sebelum melahirkan

!nuliparia$.

h. Eaktasi

/etelah partus, pengaruh penekanan dari estrogen dan progesteron terhadap hipo;isis hilang timbul. Pengaruh hormon-hormon hipo;isis kembali antara lain  lactogenic hormon !prolaktin$ yang akan menghasilkan mammae yang telah dipersiapkan pada masa hamil, terpengaruhi akibat kelenjar-kelenjar susu berkontraksi sehingga mengeluarkan air susu. 6mumnya produksi air susu baru berlangsung

 betul pada hari ke-2 - & post partum.

). Periode Post Partum

3erdasarkan waktu periode post partum dibagi menjadi tiga, yaitu<

a.  Immidiate post partum, dihitung 2) jam pertama setelah plasenta lahir,

ditandai dengan ibu hanya memperhatikan diri sendiri tidak peduli

lingkungan dan ingin dirawat.

(35)

 b.  Earl# post partum, pada hari ke 2-* setelah melahirkan mulai dengan

 perawatan bayi, memandikan dan perawatan tali pusat

.  Late  Post Partum, pada minggu ke 2-8 setelah melahirkan, ditandai dengan ibu telah melaksanakan peran barunya dan mulai memperhatikan tubuhnya.

5. Proses menjadi orang tua

/teele dan Pollak !1'8$ menyatakan bahwa menjadi orang tua merupakan suatu proses yang terdiri dari dua komponen. =omponen pertama  bersi;at praktis atau mekanis yang melibatkan ketrampilan kogniti; dan motorik, dan komponen kedua bersi;at emosional yang melibatkan ketrampilan a;ekti; dan kogniti;. =edua komponen tersebut penting untuk

 perkembangan dan keberadaan bayi.

a. =etrampilan =ogniti;-otorik

=omponen ini melibatkan orang tua dalam aktiitas perawatan anak, seperti memberikan makan, menggendong, menenakan pakaiaan, dan membersihkan bayi, menjaganya dari bahaya, dan memungkinkan untuk  bergerak !/teele, Pollak,1'8$.

=emampuan orang tua dalam hal ini dipengaruhi oleh pengalaman  pribadinya dan budayanya. 3anyak orang tua harus belajar untuk melakukan tugas ini dan proses belajar mungkin sukar bagi mereka. kan tetapi, hampir semua orang tua yang memiliki keinginan untuk  belajar dan dibantu dukungan orang lain menjadi terbiasa dengan

aktiitas merawat anak.

(36)

 b. =etrampilan =ogniti;-;ekti; 

=omponen psikologis dalam menjadi orang tua, si;atnya keibuan atau kebapakan tampaknya berakar dari pengalaman orang tua di masa keil saat mengalami dan menerima kasih sayang dari ibunya. Dalam hal ini orang tua bisa dikatakan mewarisi kemampuan untuk menunjuk  perhatian dan kelembutan serta menyalurkan kemampuan ini ke generasi berikutnya dengan meniru hubungan orangtua-anak yang

 pernah dialaminya.

=etrampilan ini meliputi sikap yang lembut, waspada, dan memberikan perhatian terhadap kebutuhan dan keinginan anak. =omponen menjadi orang tua ini memiliki e;ek yang mendasar pada ara perawatan anak yang dilakukan dengan praktis dan pada respon emosionl anak terhadap asuhan yang diterimanya. /uatu hubungan orangtua-anak yang positi; adalah saling memberi satu sama lain yang dapat mendasari dalam memberikan bantuan mempunyai arti bahwa

orang tersebut berharga untuk menerima bantuan.

=onsep rikson !1'5'-1'8)$ mengatakan tentang dasar

keperayaan perkembangan rasa peraya ini akan menentukan respon  bayi seumur hidupnya. rang-orang yang mengalami hubungan orang tua-anak yang positi; enderung lebih mudah bersosialisasi dan terbuka serta mampu meminta bantuan dan menerima bantuan dari orang lain.

/ebaliknya, mereka yang kurang rasa peraya enderung

mengasingkan diri dan menyendiri. ereka memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami krisis karena ketidakmampuanya

(37)

menggunakan dukungan orang lain ketika menghadapi masalah !3obak, Eowdermilk, "ensen, 2##)$.

8. daptasi Psikososial

a. Fase “taking in !Fase Dependen$

/elama 1 - 2 hari pertama, dependensi sangat do minan pada ibu dan ibu lebih mem;okuskan pada dirinya sendiri. 3eberapa hari setelah melahirkan akan menangguhkan keterlibatannya dalam tanggung jawab sebagai seorang ibu dan ia lebih memperayakan kepada orang lain dan ibu akan lebih meningkatkan kebutuhan akan nutrisi dan istirahat. enunjukkan kegembiraan yang sangat, misalnya meneritakan tentang

 pengalaman kehamilan, melahirkan dan rasa ketidaknyamanan.

 b. Fase “taking hold !Fase 9ndependen$

1$ 9bu sudah malu menunjukkan perluasan ;okus perhatiannya yaitu

dengan memperlihatkan bayinya.

2$ 9bu mulai tertarik melakukan pemeliharaan pada bayinya.

&$ 9bu mulai terbuka untuk menerima pendidikan kesehatan bagi dirinya

dan bayinya.

. Fase “letting go !Fase 9nterdependen$, merupakan suatu kemajuan menuju peran baru, ketidaktergantungan dalam merawat diri dan bayinya lebih meningkat. Dan mampu mengenal bahwa bayi terpisah dari dirinya

!Farrer, 2##1$.

(38)

H.

Penatalaksaan

Prognosis persalinan dengan panggul sempit tergantung berbagai ;aktor, antara lain < bentuk panggul, ukuran panggul, pergerakan sendi-sendi pangguA,  besarnya kepala janin, persentasi dan posisi kepala, serta his. /eara pasti, sebelum  persalinan berlangsung hanya dapat ukuran-ukuran panggul. leh karena itu, jika (? K  L m dilakukan sectio caesarea primer sedangkan (? M  L-1# m dapat dilakukan persalinan perobaan.

Persalinan perobaan hanya dilakukan pada letak belakang kepala, tidak

dilakukan pada letak sungsang, letak dahi, letak muka, atau kelainan letak l ainnya. da 2 maam persalinan perobaan, yaitu <

1. &rial o1 la/or, dimulai pada permulaan persalinan dengan peraginam seara

spontan atau dibantu dengan ekstraksi !;oreps atau akum$ dan anak serta ibu dalam keadaan baik !dikatakan berhasil$.

2. &est o1 la/or, dimulai pada saat pembukaan lengkap dan berakhir 1 jam sesudahnya. /etelah 1 jam kepala turun sampai 0 999, test o1 la/or berhasil.

Persalinan perobaan dihentikan jika pembukaan tidak atau kurang sekali

kemajuan, keadaan ibu atau anak menjadi kurang baik, ada lingkaran retraksi yang  patologis, dan ;orepsGakum ekstraksi gagal. Dalam keadaan-keadaan tersebut,

dilakukan sectio caesarea !Dinan /. 3ratakoesoema, 2##5$.

Penatalaksanaan post operasi sectio caesarea, antara lain <

1. Periksa dan atat tanda - tanda ital setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan &# menit pada ) jam kemudian.

2. Perdarahan dan urin harus dipantau seara ketat.

&. Pemberian tran;usi darah, bila terjadi perdarahan post partum.

(39)

). Pemberian antibiotika.

+alaupun pemberian antibiotika sesudah sesar e;ekti; dapat dipersoalkan,

namun pada umumnya pemberiannya dianjurkan.

5. obilisasi.

Pada hari pertama setelah operasi penderita harus turun dari tempat tidur

dengan dibantu paling sedikit 2 kali.

Pada hari kedua penderita sudah dapat berjalan ke kamar mandi dengan

 bantuan.

8. Pemulangan

"ika tidak terdapat komplikasi penderita dapat dipulangkan pada hari kelima setelah operasi !ohtar ustam, 2##2$.

I.

  -omplikasi

=omplikasi yang terjadi pada post setio aesarea, antara lain <

1. 9n;eksi puerperal !ni;as$. >ahapan ringan suhu meningkat beberapa hariA tahapan sedang suhu meningkat lebih tinggi disertai dengan dehidrasi dan perut sedikit

kembungA sedangkan pada tahapan berat terjadi peritonealis, sepsis, dan usus

 paralitik.

2. Perdarahan karena banyak pembuluh darah yang terputus dan terbuka serta

 perdarahan pada plasenta bed.

&. Euka kandung kemih, emboli paru dan keluhan kandung kemih bila

 peritonealisasi terlalu tinggi.

). =emungkinan ruptur uteri pada kehamilan berikutnya !3obak, 2##2$.

(40)

 >.

Pengka(ian 6ok's

1. iwayat kesehatan keluarga

dakah keluarga yang menderita hipertermia malignan atau reaksi anastesiN

2. iwayat penyakit hepatik, alergi terhadap obat, makanan, plester, dan larutan. &. Pengkajian =ata Dasar 

a. /irkulasi

iwayat masalah jantung, edema pulmonal, penyakit askuler peri;er atau stasis askuler !peningkatan pembentukan trombus$.

 b. 9ntegritas ego

Perasaan emas, takut, marah, apatis, serta adanya ;aktor stres multipel.

Dengan tanda tidak dapat beristirahat dan peningkatan tegangan.

. akananGairan

alnutrisi, membran mukosa yang kering, pembatasan puasa praoperasi.

d. Perna;asan

danya kondisi kronikGbatuk, merokok.

e. =eamanan

iwayat trans;usi darah dan tanda munulnya proses in;eksi.

). Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan darah lengkap, golongan darah, dan penookan silang, tes

(oombs.

 b. 6/B < melokalisasi plasenta, menentukan pertumbuhan, kedudukan, dan

 presentasi janin.

. 6rinalisis < menentukan kadar albuminGglukosa.

(41)

d. =ultur < mengidenti;ikasi adanya irus herpes simpleks tipe 99. e. Pelimetri < menentukan (PD.

;. mniosentesis < mengkaji maturitas paru janin.

g. >es stres kontraksi atau tes nonstres < mengkaji respon janin terhadap gerakanGstres dari pola kontraksi uterus atau pola abnormal.

h. Pemantauan elektronik kontinue < memastikan status janin atau aktiitas

uterus !Doengoes, 2##1$.

(42)

-. Path2a#s -epera2atan

Adaptasi psikologis

 &aking in &aking hold Dependent: perl' Bela(ar

pela#anan dan mengalami

Letting go *amp' men#es'aika n 0amil Pangg'l sempit Section caesarea

E1ek anastesi L'ka operasi Pen'r'nan ker(a >aringan med'lla o/longata terp't's

Per'/ahan 1isiologis

Sistem endokrin Sistem reprod'ksi Pen'r'nan Uter's vari'm progesteron

dan -ontraksi Peningkatan perlind'ngan Adan#a kelemahan 1isik ?lemah: p'sing@ De1isit pera2atan diri /umber < per'/ahan dengan kel'arga -'rang Per'/ahan in1ormasi peran -'rang Ansietas pengetah'a 3obak, 2##) "udith, 2##* Doengoes, 2##1 /arwono Prawirohardjo, 1''' Pen'r'nan ker(a sara1  perna1asan Pen'r'nan re1lek /at'k Bersihan (alan na1as tidak e1ekti1 

 >aringan ter/'ka Proteksi N#eri t'/'h Pint' Imo/ilisasi mas'k k'man Ham/atan mo/ilitas Ham/atan mo/ilitas 1isik Peningkata n prolaktin dan oksitosin Peningkat an prod'ksi ASI Isapan /a#i Pera2ata n pa#'dara E1ekti1  laktasi Lemah Perdarahan esiko s#ok hipovolemi k Pera2atan pa#'dara tidak adek'at Ine1ekti1  laktasi 6SH dan LH -'at *enstr'asi Pelepasa nlochea Lochea statis esti in1eksi +7

(43)

L. Diagnosa -epera2atan

1. 3ersihan jalan na;as tidak e;ekti; berhubungan dengan e;ek anestesi !Doenges, 2##2$.

2. Bangguan rasa nyaman< 4yeri berhubungan dengan trauma pembedahan, e;ek anestesi, e;ek hormonal, distensi kandung kemih !Doenges, 2##1$. &. De;isit olume airan berhubungan dengan kehilangan darah dalam

 pembedaran !Doenges, 2##1$.

). 0ambatan mobilitas ;isik berhubungan dengan intoleransi aktiitas dan nyeri !"udith, 2##*$.

5. De;isit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan ;isik !Doenges, 2##2$.

8. esiko in;eksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan tubuh terhadap bakteri sekunder pembedahan !Doenges, 2##1$.

*. nsietas berhubungan dengan perubahan peran atau transmisi interpersonal !Doenges, 2##1$.

. >idak e;ekti;nya laktasi berhubungan dengan perpisahan dengan bayi. !(arpenito, 2##8$.

'. =urang pengetahuan berhubungan dengan mengenai perubahan ;isiologis,  periode pemulihan, perawatan diri dan kebutuhan perawatan diri

!Doenges, 2##1$.

(44)

*.

6ok's Intervensi dan asional

1. 3ersihan jalan na;as tidak e;ekti; berhubungan dengan e;ek anestesi.

0asil yang diharapkan < mempertahankan kepatenan jalan na;as dengan kriteria hasil tidak mengalami penumpukan sekret, bunyi na;as bersih, dan dapat melakukan batuk e;ekti;.

9nterensi

a. =aji ;aktor-;aktor penyebab !sekret, penurunan kesadaran, re;lek batuk$. asional< penumpukan sekret, penurunan kesadaran dan re;lek batuk

menurun dapat menghalangi jalan na;as.

 b. Pertahankan klien pada posisi miring, maka sekret dapat mengalir ke  bawah.

asional < dengan memberikan posisi miring, maka sekret dapat mengalir  ke bawah.

. =aji posisi lidah, yakinkan tidak jatuh ke belakang dan menghalangi na;as.

asional < posisi lidah yang jatuh ke belakang dapat menghalangi jalan

na;as.

d. >inggikan kepala tempat tidur.

asional < pengembangan paru lebih maksimal.

e. jarkan batuk e;ekti;.

asional < untuk pengeluaran sekret dan jalan na;as.

2. Bangguan rasa nyaman !nyeri$  berhubungan dengan insisi,

 peningkatanGkontraksi otot yang lebih lama.

(45)

0asil yang diharapkan < dapat mengontrol rasa nyerinya dengan kriteria hasil mampu mengidenti;ikasikan ara mengurangi nyeri,

mengungkapkan keinginan untuk mengontrol nyerinya, dan mampu untuk tidurGistirahat dengan

tepat.

9nterensi

a. =aji nyeri, perhatikan lokasi, intensitas, dan lamanya.

asional < memberikan in;ormasi untuk membantu memudahkan tindakan keperawatan.

 b. jarkan dan atat tipe nyeri serta tindakan untuk mengatasi nyeri.

asional < meningkatkan persepsi klien terhadap nyeri yang di dalamnya.

. jarkan teknik relaksasi.

asional < meningkatkan kenyamanan klien.

d. Pertahankan tirah baring bila diindikasikan.

asional < tirah baring diperlukan pada awal selama ;ase reteksi akut.

e. njurkan menggunakan kompres hangat.

asional < membantu mengurangi nyeri dan meningkatkan kenyamanan klien.

;. 3erikan obat sesuai indikasi asional < mengurangi nyeri.

g. asukan kateter dan dekatkan untuk kelanaran drainase. asional < pengaliran kandung kemih menurunkan tegangan.

(46)

&. De;isit olume airan berhubungan dengan pengeluaran integritas pembuluh darah, perubahan dalam kemampuan pembekuan darah.

0asil yang diterapkan < adanya tanda-tanda ital yang stabil, palpasi denyut nadi dengan kualitas baik, turgor kulit normal, membran mukosa lembab, dan pengeluaran urine

yang sesuai.

9nterensi

a. 6kur dan atat pemasukan dan pengeluaran. >injau ulang atatan

intraoperasi.

asional < membantu mengidenti;ikasi pengeluaran airan atau kebutuhan  penggantian.

 b. =aji pengeluaran urinarius.

asional < mengindikasikan mal;ungsi atau obstruksi sistem urinarius.

. wasi >D, nadi, dan tekanan hemodinamik.

asional < hipoteksi, takikardia penurunan tekanan hemodinamik  menunjukan kekurangan airan.

d. (atat munulnya mualGmuntah.

asional < mual yang terjadi 12-2) jam pasaoperasi dihubungkan dengan anestesiA mual lebih dari tiga hari pasaoperasi dihubungkan dengan narkotik untuk mengontrol rasa sakit atau terapi obat-obatan lainnya.

e. Periksa pembalut atau drain pada interal reguler. =aji luka untuk 

terjadinya pembengkakan.

(47)

asional < pendarahan yang berlebihan dapat mengau kepada

hipoolemiaGhemoragi. Pembengkakan lokal mengindikasikan ;ormasi hematomaGpendarahan.

;. Pantau suhu kulit, palpasi denyut peri;er.

asional < kulit dinginGlembab, denyut lemah mengindikasikan penurunan sirkulasi peri;er.

g. Pasang kateter urinarius sesuai kebutuhan.

asional < memberikan mekanisme untuk memantau pengeluaran urinarius yang adekuat.

h. 3erikan airan parental, produksi darah danG atau plasma ekspander sesuai  petunjuk.

asional < gantikan kehilangan airan. (atat waktu penggunaan olume sirkulasi yang potensial bagi penurunan komplikasi.

i. wasi pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi.

1$ 0bG0t

asional < menurun karena anemia atau kehilangan darah aktual.

2$ lektrolit serum dan p0.

asional < ketidakseimbangan dapat memerlukan perubahan dalam

airan atau tambahan pengganti untuk menapai

keseimbangan.

 j. 3erikan darah atau kemasan /D bila diperlukan sesuai indikasi.

asional < kehilangan pendarahan, penurunan produksi /D dapat

mengakibatkan anemia berat atau progresi;.

(48)

). 0ambatan mobilitas ;isik berhubungan dengan intoleransi aktiitas dan nyeri. 0asil yang diharapkan < mempertahankan posisi ;ungsi dibuktikan tidak adanya

kontraktur, meningkatkan kekuatan bagian tubuh

yang sakit G kompensasi, dan mendemonstrasikan

teknikGperilaku yang memungkinkan melakukan

kembali aktiitas.

9nterensi

a. =aji ;ungsi motorik dengan menginstruksikan pasien untuk melakukan

gerakan.

asional < mengealuasi keadaan khusus.pada beberapa lokasi trauma mempengaruhi tipe dan pemilihan interensi.

 b. (atat tipe anestesi yang diberikan pada saat intra partus pada waktu klien sadar.

asional < pengaruh anestesi dapat mempengaruhi akti;itas klien.

. 3erikan suatu alat agar pasien mampu untuk meminta pertolongan, seperti  bel atau lampu pemanggil.

asional < embuat pasien memiliki rasa aman, dapat mengatur diri dan mengurangi ketakutan karena ditinggal sendiri.

d. 3antu G lakukan latihan  pada semua ekstremitas dan sendi, pakailah gerakan perlahan dan lembut.

asional < meningkatkan sirkulasi, meningkatkan mobilisasi sendi dan menegah kontraktur dan atro;i otot.

(49)

e. njurkan klien istirahat.

asional < menegah kelelahan.

;. >ingkatkan akti;itas seara bertahap.

asional < akti;itas sedikit demi sedikit dapat dilakukan oleh klien sesuai yang diinginkan, memberikan rasa tenang dan aman pada klien emosional.

5. De;isit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan ;isik.

0asil yang diharapkan < mampu mendemonstrasikan teknik-teknik untuk 

memenuhi kebutuhan perawatan diri, dan

mengidenti;ikasi G menggunakan sumber-sumber yang tersedia.

9nterensi <

a. Pastikan berat G durasi ketidaknyamanan.

asional < nyeri dapat mempengaruhi respons emosi dan perilaku,

sehingga klien mungkin tidak mampu ber;okus pada perawatan diri sampai kebutuhan ;isik.

 b. >entukan tipe-tipe anastesi.

asional < =lien yang telah menjalani anestesia spinal dapat diarahkan

untuk berbaring datar.

. 6bah posisi klien setiap 1-2 jam.

asional < membantu menegah komplikasi bedah seperti ;lebitis.

d. 3erikan bantuan sesuai kebutuhan !perawatan mulut, mandi, gosokan  punggung dan perawatan perineal$.

(50)

asional < memperbaiki harga diri, meningkatkan perasaan kesejahteraan.

e. 3erikan pilihan bila mungkin !jadwal mandi, jarak selama ambulasi$. asional < mengiJinkan beberapa otonomi meskipun tergantung pada

 bantuan pro;esional.

;. =olaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi.

asional < menurunkan ketidaknyamanan, yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk melaksanakan perawatan diri.

8. esti in;eksi berhubungan dengan prosedur inasi;, kerusakan kulit, pemajanan  pada patogen.

0asil yang diharapkan < tidak ada tanda-tanda in;eksi !rubor, kalor, dolor,

tumor dan ;ungsio laesa$, tanda-tanda ital normal terutama suhu !&8-&*#($, dan penapaian tepat

waktu dalam pemulihan luka tanpa komplikasi.

9nterensi <

a. onitor tanda-tanda ital.

asional < suhu yang meningkat, dapat menunjukkan terjadinya in;eksi !olor$.

 b. =aji luka pada abdomen dan balutan.

asional < mengidenti;ikasi apakah ada tanda-tanda in;eksi adanya pus.

. enjaga kebersihan sekitar luka dan lingkungan klien, rawat luka dengan teknik aseptik.

asional < menegah kontaminasi silangGpenyebaran organisme in;eksius.

(51)

d. Dapatkan kultur darah, agina, dan plasenta sesuai indikasi.

asional < mengidenti;ikasi organisme yang mengin;eksi dan tingkat keterlibatan.

e. (atat hemoglobin dan hematokrit. (atat perkiraan kehilangan darah selama  prosedur pembedahan.

asional < risiko in;eksi pasa melahirkan dan penyembuhan buruk  meningkat bila kadar hemoglobin rendah dan kehilangan darah  berlebihan.

;. 3erikan antibiotik pada praoperasi.

asional < menegah terjadinya proses in;eksi.

*. nsietas berhubungan dengan perubahan peran atau transmisi interpersonal. 0asil yang diharapkan < mampu mengungkapkan perasaan takut, tampak rileks,

dan menggunakan sumber G sistem pendukung dengan e;ekti;.

9nterensi

a. =aji respon psikologis pada kejadian dan ketersediaan sistem pendukung. asional < semakin klien merasakan anaman, semakin besar tingkat

ansietas.

 b. >etap bersama klien dan tenang. 3iara perlahan. >unjukkan empati.

asional < membantu membatasi transimisi ansietas interpersonal, dan mendemonstrasikan perhatian terhadap klienGpasangan.

(52)

. 3eri penguatan aspek positi; dari ibu dan kondisi janin.

asional < mem;okuskan pada kemungkinan keberhasilan hasil akhir dan

membantu membawa anaman yang dirasakan G aktual ke

dalam perspekti;.

d. njurkan klien G pasangan mengungkapkan danGatau mengekspresikan  perasaan !menangis$.

asional < membantu mengidenti;ikasi perasaanGmasalah negatie dan memberikan kesempatan untuk mengatasi perasaan ambialen atau teratasiGberduka.

e. Dukung G arahkan kembali mekanisme koping yang diekspresikan.

asional < mendukung mekanisme koping dasar meningkatkan

keperayaan diri dan penerimaan serta menurunkan ansietas.

;. 3erikan masa priasi. =urangi rangsang lingkungan, seperti jumlah orang yang ada, sesuai keinginan klien.

asional < untuk menginternalisasi in;ormasi, menyusun sumber-sumber, dan mengatasi dengan e;ekti;.

. >idak e;ekti;nya laktasi berhubungan dengan perpisahan dengan bayi.

0asil yang diharapkan < dapat mengidenti;ikasi aktiitas yang menentukan atau meningkatkan menyusui yang berhasil.

9nterensi

a. =aji isapan bayi, jika ada leet pada putting.

asional < menentukan kermampuan untuk memberikan perawatan yang tepat.

(53)

 b. njurkan klien breast are dan menyusui yang e;ekti;. asional < mempelanar laktasi.

. njurkan klien memberikan asi esklusi;.

asional < /9 dapat memenuhu kebutuhan nutrisi bagi bayi sehingga  pertumbuhan optimal.

d. 3erikan in;ormasi untuk rawat gabung.

asional < menjaga meminimalkan tidak e;ekti;nya laktasi.

e. njurkan bagaimana ara memeras, menyimpan, dan mengirim atau memberikan /9 dengan aman.

asional < menjaga agar /9 tetap bisa digunakan dan tetap higienis bagi  bayi.

'. =urang pengetahuan berhubungan dengan mengenai perubahan ;isiologis,  periode pemulihan, perawatan diri dan kebutuhan perawatan diri.

0asil yang diharapkan < mampu mengungkapkan pemahaman tentang

 perubahan ;isiologis, kebutuhan-kebutuhan indiidu, hasil yang diharapkan.

9nterensi <

a. =aji kesiapan dan motiasi klien untuk belajar.

asional < penyuluhan diberikan untuk membantu mengembangkan

 pertumbuhan ibu, maturasi dan kompetensi.

 b. =aji keadaan ;isik klien.

asional < ketidaknyamanan dapat mempengaruhi konsentrasi dalam menerima penyuluhan.

(54)

. 3erikan in;ormasi tentang perubahan ;isiologis dan psikologis yang

normal.

asional < membantu klien mengenali perubahan normal.

d. Diskusikan program latihan yang tepat, sesuai ketentuan.

asional < program latihan dapat membantu tonus otot-otot,

meningkatkan sirkulasi, menghasilkan gambaran keseimbangan tubuh dan meningkatkan perasaan sejahtera.

e. Demonstrasikan teknik-teknik perawatan diri.

asional < embantu orang tua dalam penguasaan tugas-tugas baru.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini diamini oleh WMM yang mengatakan bahwa de ngan rek- rutmen yang jelas akan menjadi key success factor dalam pe nguatan budaya mutu organisasi karena pada dasarnya

Semantara dalam masalah fatwa beliau memberi ide perlunya etika dan metode praktis yang modern dalam berfatwa, yaitu: metode fatwa yang praktis dan modern, yaitu: Melepaskan

Mardiasmo (2003:109) mengungkapkan bahwa pendapatan adalah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, baik yang berasal

Maka manusia tidak dapat mendeteksi energi dari molekul. Dalam alam semesta molekul mutlak bukanlah partikel yang tingkatnya terakhir, sedangkan kehidupan di atas

Dari empat subkelompok dalam kelompok ini, hanya satu subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok sandang laki-laki sebesar 1,09 persen, sedangkan tiga subkelompok lainnya

Dalam penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa waktu pengkorosian mempengaruhi besar kecilnya intensitas sinar gamma yang melewati plate besi tersebut, dalam arti kata

Bakterial vaginosis adalah keadaan abnormal pada ekosistem vagina yang dikarakterisasi oleh pergantian konsentrasi Lactobacillus yang tinggi sebagai flora normal vagina

-stigmatisma yang terjadi tidak memiliki $ meridian saling tegak lurus. -stigmat ireguler dapat terjadi akibat kelengkungan kornea pada meridian yang sama berbeda sehingga