MODUL PRAKARYA
WIRAUSAHA
1. Pengertian Wirausaha
Kewirausahaan (entrepreneurship)entrepreneur, atau between taker / go between
Wirausaha wira + usaha
Wira yang berarti pejuang, utama, gagah, berani, teladan dan jujur
Usaha berarti kegiatan yg dilakukan
Jadi Wirausaha adalah orang yg pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan
cara produksi baru, menyusun kegiatan utk mengadakan produk baru, mengatur permodalanan serta pemasarannya
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (
ability to create the new and different) (Drucker, 1959)
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan
persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996)
Kewirausahaan yaitu sebagai orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan
memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru (Josep Schumpeter )
Menurut Bygrave, Konsep wirausaha dapat digambarkan dengan konsep 10 D yakni:
1. Dream : mempunyai visi terhadap masa depan dan mampu mewujudkannya impian yang
baik adl yg SMART yakni:
a. Specific, Artinya Anda harus jelas mengenai apa yang anda inginkan, dengan demikian anda
akan lebih mudah dalam membuat perencanaan
b. Measurable, Artinya impian haruslah terukur. Dengan demikian, anda akan tahu kapan impian
anda telah tercapai
c. Achieveble, Artinya Impian anda harus dapat anda raih
d. Realistic, Artinya impian Anda harus masuk akal.
e. Time , Impian haruslah memiliki garis waktu yang jelas kapan impian tersebut ingin Anda raih
2. Decisiveness : tidak bekerja lambat, membuat keputusan berdasar perhitungan yang tepat
3. Doers : membuat keputusan dan melaksanakannya
4. Determination : melaksanakan kegiatan dengan penuh perhatian
5. Dedication : mempunyai dedikasi tinggi dalam berusaha
6. Devotion: mencintai pekerjaan yang dimiliki
7. Details: memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci
8. Destiny: bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yanghendak dicapai
9. Dollars : motivasi bukan hanya uang
10.Distribute: mendistribusikan kepemilikannya terhadap orang yang dipercayai
2. Karakter/ dimensi-dimensi yang harus dimiliki oleh wirausahawan yakni:
1. kualitas dasar kewirausahaan, meliputi:
a. Daya Pikir: meliputi berpikir kreatif; inovatif; asli/baru/orisinil; berpikir divergen, pionir,
futuristik, berpikir positif
b. Daya Qolbu/Hati: meliputi prakarsa/inisiatif tinggi, proaktif, berani mengambil resiko, berani
berbeda, pro perubahan, motivasi, dan spirit untuk maju sangat kuat, tanggungjawab, berintegritas; gigih, tekun, sabar, dan pantang menyerah; kerja keras; solidaritas tinggi, berkomitmen
c. Daya fisik: meliputi menjaga kesehatan secara teratur, memelihara stamina tubuh dengan baik,
memiliki energi yg tinggi, keterampilan tubuh dimanfaatkan demi kesehatan dan kebahagiaan hidup
2. Kualitas instrumental kewirausahaan
Kewirausahaan bukanlah sekadar mono-disiplin (ekonomi, matematika, manajemen, dsb.) dan juga bukan
hanya antar disiplin ilmu (manajemen perusahaan, ekonomi pertanian, psikologi industri, dsb.), akan tetapi juga lintas disiplin ilmu (lingkungan hidup, kependudukan, dsb.)
C. Ciri-ciri wirausahawan
1. Percaya Diri
Merupakan sikap yakin akan kemampuan diri sendiri. Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreatifitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja dan kegairahan berkarya. Ciri-ciri seorang yang percaya diri antara lain yakin, tidak tergantung, optimis dan individualistis
2. Orientasi pada hasil
Motivasi kerja didasarkan pada pencapaian tugas dan hasil, bukan pada hal-hal yang kontraproduktif, seperti prestise
Ciri-cirinya: - Kebutuhan akan prestasi, Berorientasi laba, Ketekukan dan ketabahan, Tekad dan kerja keras, Mempunyai dorongan kuat, Energik dan inisiatif
3. Keberanian mengambil Resiko
Wirausahawan adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang
4. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar sesuai dengan keinginan kita. Seorang wirausahawan harus mempunyai sifat kepemimpinan, kepeloporan dan keteladanan. Kepemimpinan baik terhadap pengelolaan sumber daya manusia maupun kepemimpinan dalam hal kemampuan menjadi pemimpin pasar di usahanya
5. Beorientasi ke masa depan
Seorang wirausahawan tidak hanya berorientasi ke kinian, melainkan juga berpandangan jauh kedepan. Sehingga selalu melahirkan semangat untuk menciptakan kreasi dan inovasi
6. Kreatifitas dan inovasi
Kreatiitas adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda. Inovasi adalah kemampuan untuk melakukan pembaharuan. Kreatiitas dan inovasi merupakan unsur penting keberlangsungan suatu usaha
D. Menurut Murphy dan Peek, ada 8 ada delapan faktor keberhasilan wirausaha:
1. Kerja keras
2. Kerjasama dengan orang lain
3. Penampilan/sikap yang baik
4. Yakin/ percaya diri
5. Pandai membuat keputusan
6. Mau menambah Ilmu pengetahuan
7. Ambisi untuk maju
8. Pandai berkomunikasi
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan dalam wirausaha antara lain:
1. Tidak kompeten dalam manajerial
2. Kurang berpengalaman
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan
4. Gagal dalam perencanaan
5. Lokasi yang kurang memadai
6. kurangnya pengawasan peralatan
PERENCANAAN USAHA
Ide usaha adalah segala konsep, pikiran & pengetahuan, sebuah mental, pandangan,
keyakinan/rencana dr kegiatan-kegiatan wirausaha
Sumber ide wirausaha (Longenecker: 1991):
1. Pengalaman pribadi
2. Hobi
3. Temuan kebetulan (Accidental Discovery)
4. Penelitian
Tipe ide:
1. Ide tipe A (new market): duplikasi produk yang sudah ada di tempat lain
2. Ide tipe B (new technology): benar-benar produk baru
3. Ide tipe C (new benefit): modifikasi produk yang sudah ada
Teknik mendapatkan ide (Douglas:1996):
Peluang wirausaha adalah kesempatan yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan
melalui kegiatan usaha
Langkah-langkah analisa peluang usaha
1. Analisis Kebutuhan Pasar/Konsumen yakni menganalisis apakah konsep usaha tsb telah
memenuhi syarat kebutuhan pasar atau belum
2. Analisis Kebutuhan Materi al & Produk yakni menganalisis apakah materi al/bahan dan produk
tersebut mudah untuk diproduksi. Contoh, Bahan Baku, Tempat, Harga, dll
3. Analisis Keberlanjutan Usaha yakni menganalisis apakah ke depan usaha tersebut akan berjalan
dg lancar atau perlu suatu inovasi
4. Analisis Persaingan Usaha yakni menganalisis kemungkinan adanya pesaing usaha sejenis
5. Analisis Pendapatan & Pengembangan yakni menganalisis potensi pendapatan dari usaha
tersebut untuk kemudian dapat melakukan pengembangan usaha
Teknik analisa peluang usaha
• Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang
selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja
• Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor-faktor kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness). Sementara, analisis eksternal mencakup faktor-faktor peluang (opportunity) dan
tantangan (threats).
• Strength (kekuatan):kekuatan/kelebihan yang dimiliki oleh organisasi
• Weakness(Kelemahan): kelemahan/ kekurangan yang dimiliki oleh organisasi
• Opportunity (peluang): situasi/kondisi di luar organisasi yang merupakan peluang yang dapat
dimanfaatkan bagi organisasi
Sumber daya kewirausahaan (6M):
1. Man (manusia): manusia merupakan faktor penting dalam wirausaha. Manusia merupakan
pelaku yang menjalankan proses kerja/usaha untuk mencapai tujuan tertentu
2. Money (uang): uang merupakan sumber daya yang dibutuhkan untuk membiayai segala
kebutuhan untuk menjalankan usaha. Seperti pembelian bahan baku, pembelian mesin, gaji dsb.
3. Material (bahan): merupakan sumber daya berupa bahan-bahan yang digunakan untuk proses
produksi suatu usaha. Seperti bahan baku, bahan setengah jadi
4. Machine (mesin): merupakan alat yang digunakan untuk proses produksi
5. Methode (metode): merupakan cara-cara yang digunakan untuk menjalankan usaha
6. Market (pasar): merupakan sasaran pemakai produk dari usaha yang kita jalankan
Perencanaan usaha yaitu proses penentuan visi, misi dan tujuan, strategi, kebijakan, prosedur, aturan,
program dan anggaran yang diperlukan untuk menjalankan suatu usaha
Langkah-langkah perencanaan usaha
1. Mengidentifikasi peluang usaha. Peluang usaha muncul ketika permintaan pasar lebih besar dari
penawarannya
2. Menentukan jenis usaha yang akan dijalankan. Setelah melakukan identifikasi peluang, akan diperoleh berbagai alternatif jenis usaha yang akan dilakukan. Dari sejumlah alternatif yg ada selanjutnya dilakukan penilaian awal untuk menentukan jenis usaha yg paling memungkinkan dan menguntungkan dengan pertimbangan faktor tertentu
3. Melakukan studi kelayakan usaha. Studi kelayakan usaha (SKU) atau feasibillity studiadalah cara yang ditempuh untuk menentukan layak tidaknya suatu gagasan usaha dilaksanakan
Aspek yang dianalisis pada studi kelayakan usaha yakni:
a. Aspek pasar dan pemasaran
b. Aspek produksi
c. Aspek finansial
d. Aspek organisasi dan manajemen
4. Membuat proposal usaha. Proposal usaha adalah dokumen tertulis dari perencanaan usaha
PRODUKSI KERAJINAN DENGAN INSPIRASI KEBUDAYAAN LOKAL NON
BENDA
Kerajinan (handicraft): merupakan suatu produk yang dihasilkan melalui keterampilan tangan dan keterampilan berpikir dalam mengolah suatu bahan/material sehingga menghasilkan estetika/keindahan sekaligus fungsi tertentu.
Kerajinan inspirasi kebudayaan lokal non benda adalah Kerajinan (benda) yang inspirasinya / ide pembuatannya berasal atau berkaitan dengan kebudayaan lokal / tradisional dalam negeri yang bukan benda, seperti tari daerah, lagu daerah, cerita rakyat,ritual dan mata pencaharian
2. Kerajinan bahan keras
3. Kerajinan bahan semi keras
C. Berdasarkan fungsi
1. Kerajinan benda pakai
2. Kerajinan benda hias
Pengemasan (Packaging): sistem yang terkoordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk
ditransportasikan, didistribusikan, disimpan, dijual dan dipakai
Syarat-syarat kemasan:
1. Kemampuan/ daya membungkus yang baik untuk memudahkan penanganan, pengangkutan,
distribusi, penyimpanan maupun penyusunan
2. Kemampuan melindungi produk dari berbagai resiko luar. Misalnya udara panas/dingin, sinar
matahari, benturan, bau, maupun kontaminasi mikroorganisme
3. Persyaratan ekonomi, artinya mampu memenuhi keinginan pasar
4. Mempunyai ukuran, bentuk, dan bobot yang sesuai dengan norma/ standar
Fungsi kemasan:
1. Mewadahi produk
2. Melindungi produk
3. Sebagai identitas produk
4. Meningkatkan efisiensi
5. Menambah daya tarik calon pembeli
6. Sarana informasi dan iklan
Jenis-jenis kemasan:
A. Berdasarkan frekuensi pemakaian
1. Kemasan sekali pakai (disposable): kemasan yang langsung dibuang setelah dipakai.
Contohnya: bungkus permen, bungkus daun, karton minuman ringan
2. Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (multi trip): kemasan yang setelah dipakai tidak
langsung dibuang, akan tetapi digunakan lagi untuk kemasan produk berikutnya. Contoh: botol minuman, botol kecap dan saus
3. Kemasan yang tidak dibuang (semi disposable): kemasan yang setelah dipakai, oleh konsumen
dimanfaatkan untuk kepentingan lain. Contoh: kaleng biscuit, botol minuman
B. Berdasarkan struktur sistem kemas (kontak produk dengan kemasan)
1. Kemasan primer: kemasan yang langsung membungkus/mewadahi produk. Contoh: kaleng
susu, botol minuman, bungkus permen
2. Kemasan sekunder: kemasan yang fungsi utamanya melindungi kemasan kelompok lain
(melindungi kemasan primer). Contoh: kardus untuk wadah susu kaleng, kotak kayu untuk buah yang dibungkus
3. Kemasan tersier: kemasan yang fungsinya untuk melindungi kemasan sekunder. Contoh:
kardus permen
C. Berdasarkan sifat kekakuan bahan kemas
1. Kemasan fleksibel: kemasan yang bahannya mudah dilenturkan. Contoh: kemasan plastic, foil,
kertas
2. Kemasan kaku: kemasan yang bahannya kaku, keras dan tidak mudah dilenturkan. Contoh:
kemasan kayu, gelas, logam
3. Kemasan semi kaku/semi fleksibel: kemasan yang bahannya memiliki sifat antara kemasan
PEMASARAN PRODUK
Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang atau jasa yang sama atau mirip
dengan produk yang kita tawarkan. Pesaing suatu perusahaan dapat dikategorikan pesaing yang kuat dan pesaing yang lemah atau ada pesaing yang dekat yang memiliki produk yang sama atau memiliki produk yang mirip.
Langkah-langkah analisis pesaing
1. Identifikasi pesaing
Untuk mengetahui jumlah dan jenis pesaing, serta kekuatan dan kelemahan pesaing perlu membuat peta persaingan yang lengkap. Identifikasi pesaing meliputi:
a. Jenis produk yang ditawarkan
b. Melihat besarnya pasar yang dikuasai (market share) pesaing
c. Identifikasi peluang dan ancaman
d. Identifikasi keunggulan dan kelemahan
2. Menentukan sasaran pesaing
Setelah kita mengetahui pesaing dan market share yang telah dikuasai, kita perlu mengetahui sasaran dari pesaing dan siapa yang menjadi target mereka selanjutnya. Sasaran pesaing antara lain memaksimalkan laba, memperbesar market share, meningkatkan mutu produk, atau mungkin juga mematikan atau menghambat pesaing lainnya
3. Identifikasi strategi pesaing
Tujuan perusahaan dalam menjalankan usaha atau bisnis adalah untuk memenangkan persaingan. Oleh karma itu,setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk mematikan lawannya. Semakin ketat persaingan, maka semakin canggih strategi yang dijalankan. Untuk menghadapi pesaing kita harus mengenali terlebih dahulu strategi pesaing
4. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Pesaing
sebelum melakukan serangan terhadap pesaing, terlebih dahulu perusahaan harus mengetahui kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh pesaing. Kekuatan yang dimiliki pesaing harus dipertimbangkan mengingat mereka dapat pula memanfaatkan kekuatan untuk melakukan serangan balik. Sementara itu, mengetahui kelemahan pesaing memudahkan perusahaan untuk melakukan serangan balik
5. Identifikasi reaksi pesaing
Setiap tindakan atau serangan yang kita lakukan, baik secara langsung ataupun tidak langsung akan menimbulkan reaksi dari pesaing. Mulai dari yang langsung membalas, maupun yang diam berusaha mempelajari terlebih dahulu, baru melakukan serangan balasan. Oleh karena itu, kita juga harus mempertimbangkan reaksi pesaing terhadap tindakan yang kita lakukan. Jangan sampai serangan balik malah menjadi bumerang bagi strategi kita. Oleh karena itu, untuk melawan pesaing, kita perlu memprioritaskan mana yang akan kita serang lebih dahulu dan mana yang berikutnya
6. Strategi menghadapi pesaing
Strategi menghadapi pesaing dapat dilakukan dengan cara melemahkan dan menghancurkan pesaing dengan memasang strategi yang kompetitif. Strategi kompetitif dilakukan dengan melihat posisi keberadaan kita, sebelum melakukan penyerangan. Posisi ini akan menetukan model serangan yang akan kita lakukan. Posisi kita dibandingkan dengan pesaing dapat diukur dari kemampuan keuangan, teknologi, dan sumber daya manusia yang kita miliki.
Sedangkan Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan
Faktor utama yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan strategi pemasaran yaitu :
1. Siklus Daur hidup produk. Strategi harus disesuaikan dengan tahap-tahap daur hidup, yaitu
tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap kemunduran
2. Tingkat persaingan perusahaan di pasar. Strategi pemasaran harus bisa disesuaikan dengan
posisi perusahaan dalam tingkat persaingan, apakah dalam kategori memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil sebagian kecil dari ceruk pasar
3. Keadaan ekonomi. Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan situasi ekonomi, perusahaan
harus memandang perubahan situasi ekonomi dan memastikan kelangsungan perusahaan pada jangka panjang
Langkah-langkah strategi pemasaran (STP)
1. Segmentation (segmentasi pasar): kegiatan membagi suatu pasar menjadi
kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Dasar segmentasi:
a. Segmentasi geografis. Contoh: berdasarkan wilayah, ukuran kota, iklim
b. Segmentasi demografis. Contoh: berdasarkan umur, pendapatan, pendidikan, jenis kelamin
c. Segmentasi psikografis. Contoh: berdasarkan status sosial, gaya hidup, kepribadian
2. Targeting (target pasar): proses mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan
memilih satu atau lebih segmen yang akan dilayani. Atau Kelompok konsumen yang dipilih produsen dan yang akan dicapai melalui strategi bauran pemasaran (marketing mix)
3. Positioning (posisi pasar): image, citra, kesan yang terbentuk di benak seorang konsumen dari
sebuah nama perusahaan atau produk. Teknik untuk melakukan positioning salah satunya dengan differentiation (Tindakan merancang serangkaian perbedaan yang berarti, untuk membedakan tawaran perusahaan kita dengan perusahaan pesaing). Bentuk diferensiasi yakni, diferensiasi produk, pelayanan, personil, saluran/distribusi,dan citra
Mengembangkan Strategi Pemasaran dan Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran (marketing mix) , merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam memenuhi target pasarnya
Konsep 4 P
a) Produk(product)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, diperoleh digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
b) Harga (price)
Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan suatu produk.
c) Tempat (place)
bagaimana barang tersebut di distribusikan (disalurkan) ke konsumen. Apakah secara langsung atau lewat perantara
d). Promosi (promotion)
Evaluasi dan pengembangan usaha
Evaluasi usaha adalah Suatu aktivitas atau kegiatan untuk menganalisis kinerja usaha yang telah dilakukan.
Salah satu teknik evaluasi usaha yakni mengevaluasi aspek finansial, dengan analisa rasio keuangan. Rasio keuangan (financial ratio) adalah teknik analisa kinerja keuangan dengan membandingkan laporan keuangan perusahaan, seperti laporan laba rugi, neraca maupun arus kas
Jenis-jenis rasio keuangan
1. Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan suatu perusahaan untuk
melunasi hutang jangka pendek
2. Rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
segala hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang
3. Rasio rentabilitas atau profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu
perusahaan dalam mendapatkan laba/ keuntungan
4. Rasio Aktivitas adalah Rasio yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam
menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian, dan kegiatan lainnya
Teknik pengembangan usaha
1. Pengembangan usaha dengan perluasan skala usaha. Teknik pengembangan usaha jenis ini
yakni dengan menambah skala (kapasitas) produksi, tenaga kerja, mesin, peralatan dan sistem distribusi
2. Pengembangan usaha dengan menambah cakupan usaha. Teknik pengembangan usaha jenis ini
yakni dengan diversifikasi usaha dan produk
3. Pengembangan usaha dengan kerjasama dan penggabungan usaha. Bentuk penggabungan
usaha:
a. joint venture/patungan: kerjasama usaha antara 2 pihak atau lebih dalam jangka waktu
tertentu untuk mendapat keuntungan),
b. merger: penggabungan 2 perusahaan atau lebih, dimana satu perusahaan tetap berdiri,
sementara perusahaan yang lain bubar tanpa proses likuidasi. Contoh: perusahaan ABC merger dengan perusahaan XYZ. Hasil merger sepakat menggunakan nama perusahaan ABC
c. konsolidasi: penggabungan 2 perusahaan/lebih, dengan cara mendirikan usaha baru tanpa
proses likuidasi. Contoh: perusahaan ABC konsolidasi dengan XYZ. Hasil konsolidasi menggunakan nama KLM
d. akuisisi: pengambilalihan kepemilikan perusahaan dengan cara membeli saham mayoritas.
Dalam akuisisi, masing-masing perusahaan tetap berdiri
BIAYA PRODUKSI DAN HARGA JUAL
Biaya produksi (manufacturing cost) adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan mentah/baku menjadi barang jadi.
Komponen biaya produksi terdiri dari:
1. biaya bahan baku: biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku proses produksi
2. biaya tenaga kerja langsung: biaya yang dikeluarkan untuk tenaga yang secara langsung berkaitan
3. biaya overhead pabrik: biaya selain biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung, tetapi membantu dalam proses produksi. Contoh: biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, biaya listrik
Biaya non produksi (non manufacturing cost) adalah biaya yang tidak terkait secara langsung dalam pembuatan suatu produk. Terdiri dari:
1. biaya pemasaran/penjualan: biaya yang terkait dengan pemasaran atau penjualan barang hingga
ke konsumen. Contoh: biaya pengiriman barang, biaya sampel barang
2. Biaya administrasi umum: biaya yang terkait dengan kegiatan perencanaan, pengaturan dan
pengendalian organisasi. Contoh: gaji karyawan (staf dan manejer), biaya ATK (alat tulis dan kantor)
Menghitung harga jual
Biaya bahan baku 1000
Biaya tenaga kerja langsung 600
BOP 400
Biaya produksi 2000
Biaya pemasaran dan penjualan 200
Biaya administrasi dan umum 300
Biaya non produksi 500 +
Total biaya 2500
Prosentase keuntungan yang ingin dicapai
30 % dari total biaya 750 +
KISI-KISI UAS GANJIL 2016 PRAKARYA
1. Definisi kewirausahaan
2. Konsep kewirausahaan
3. Dimensi/ karakter kewirausahaan
4. Ciri-ciri wirausaha
5. Faktor keberhasilan dan kegagalan wirausaha
6. Definisi ide usaha
17.Kerajinan insipirasi kebudayaan lokal non benda
18.Definisi kemasan
19.Syarat kemasan
20.Jenis kemasan
21.Pesaing dan urutan langkah analisa pesaing
22.Segmentasi pasar