• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKIP. Inspektorat Jenderal. Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Kementerian PUPR. Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LKIP. Inspektorat Jenderal. Tahun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Kementerian PUPR. Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Inspektorat Jenderal

LKIP

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat

Tahun 2015

(2)
(3)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan wujud akuntabilitas Pencapaian Kinerja dari Pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015 – 2019 dan Rencana Kinerja Tahunan yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2015.

Penyusunan Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015 pada prinsipnya merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas terhadap kinerja yang telah dilakukan selama Tahun 2015 yang terkait dengan Kegiatan Pengawasan meliputi ;

1. Penyusunann kebijakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

2. Pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya.

3. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

4. Penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

5. Pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal.

6. Pelaksanaan fungsi lainnya yang diberikan oleh Menteri.

Pelaksanaan pengawasan Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015 yang efektif, akuntabel, transparan dan terus mengawal kebijakan-kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang akhirnya diharapkan dapat meningkatkan Kinerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat secara keseluruhan, sehingga program-program penyediaan infrastruktur yang menjadi target Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat hasilnya dapat dimanfaatkan dan memberikan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia untuk mewujudkan sasaran strategis dan indikator Kinerja Utama pada Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2015 adalah sebagai berikut:

(4)

SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2015 REALISASI

Meningkatnya Kualitas Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Negara Serta Ketaatan, Efisiensi dan Efektivitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Aparatur

Kementerian Pekerjaan Umum

dan Perumahan Rakyat

1. Level Internal Audit Capability Model

(IACM) Level 2 Level 2

2. Prosentase Rekomendasi Hasil

Pengawasan yang ditindak lanjuti dan

tuntas serta tepat waktu 70% 74,47%

3. Prosentase Jumlah Unit Kerja/Satker yang bersih dari penyimpangan

materiil 60% 90.26%

Selain itu Inspektorat Jenderal secara aktif dan berkala melakukan pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya manusia dan para auditor untuk lebih meningkatkan kompetensi dan profesionalisme sehingga dalam melaksanakan tugas – tugasnya dapat memberikan pelayanan prima. Melakukan workshop Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, Sosialisasi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, TOT, WBS, dan LHKASN di Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Dalam rangka meningkatkan kinerja tahun mendatang maka Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan langkah-langkah antara lain:

- Menyusun rencana pengawasan pembangunan jangka menengah lima tahunan (RPPJM), dan Program kerja pengawasan tahunan (PKPT)

- Menambah pegawai untuk memenuhi kebutuhan jumlah auditor guna meningkatkan capaian auditi yang diaudit.

- Meningkatkan kompetensi auditor untuk mengaudit di bidang substansi prasarana dan sarana pekerjaan umum serta audit keuangan.

- Melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses pengawasan pembangunan Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

- Menerapkan Risk Based Internal Audit dalam pelaksanaan pemilihan auditi dan pekerjaan yang harus diaudit.

- Melaksanakan audit intern sesuai standar audit dan kendali mutu audit.

- Menegakkan disiplin pegawai untuk menerapkan peraturan kepegawaian dan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, serta kode etik baik PNS dan auditor dalam pelaksanaan pengawasan intern.

- Menerapkan SPIP dan pedoman kendali mutu audit.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman Kata Pengantar i Ringkasan Eksekutif ii Daftar isi iv BAB I PENDAHULUAN 1 I. Latar Belakang 1

II. Tugas dan Fungsi 1

III. Struktur Organisasi 7

IV. Isu Strategis Organisasi 8

BAB II PERENCANAAN KINERJA 11

I. Uraian Singkat rencana Strategis 11

II. Perjanjian Kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR 13

III. Metode Pengukuran 19

IV. Target tahun 2015 menurut Rencana Strategis 19

BAB III KAPASITAS ORGANISASI 22

I. Sumber Daya Manusia 22

II. Sarana Prasarana 24

III. Daftar Isisan Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 25

BAB IV AKUNTABILITAS KINERJA 27

I. Capaian kinerja organisasi 27

II. Perbandingan Kinerja Organisasi 29

III. Analisis Kinerja Organisasi 30

IV. Hal-Hal Yang Memerlukan Perhatian Untuk Peningkatan Kinerja 33

(6)

BAB V PENUTUP 37

BAB VI LAMPIRAN 38

1. Sertifikat ISO Inspektorat Wilayah 2. Sertifikat ISO Inspektorat Khusus

3. Sertifikat ISO Inspektorat Bagian Umum Set. Itjen 4. Sertifikat ISO Inspektorat Bagian Evalap Set. Itjen 5. Sertifikat ISO Inspektorat Bagian Rengram Set. Itjen

(7)

1 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Di dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah termuat laporan kinerja tahunan tingkat unit kerja berdasarkan perjanjian kinerja yang disepakati dan menyampaikannya kepada Menteri.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah merupakan rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah berpedoman pada Peraturan Menteri PAN-RB No.53/2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang dipergunakan bagi setiap instansi pemerintah dalam menyusun Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja. 1.2. Tugas dan Fungsi

Pemerintah melalui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor :15/PRT/M/2015 yang dapat menjadi panduan bagi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada umumnya dan Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada khususnya, dalam mendesain struktur organisasi.

a) Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

(8)

2 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

Tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam melaksanakan tugas, Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:

- Penyusunan kebijakan teknis pengawasan intern di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

- Pelaksanaan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya; - Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri; - Penyusunan laporan hasil pengawasan di lingkungan Kementerian

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

- Pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal; dan - Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

b) Tugas dan Fungsi Sekretariat Inspektorat Jenderal, Inspektorat I sampai dengan V, dan Kelompok Jabatan Fungsional Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

I. Sekretariat Inspektorat Jenderal

Sekretariat Inspektorat Jenderal mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur di lingkungan Inspektorat Jenderal. Dalam melaksanakan tugas, Sekretariat Inspektorat Jenderal menyelenggarakan fungsi:

- koordinasi penyusunan rencana dan program kerja pengawasan; - penyelesaian administrasi Laporan Hasil Pemeriksaan dan

pemantauan penyelesaian tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan Inspektorat Jenderal, BPK-RI, BPKP, Kejaksaan Agung dan pengawasan masyarakat, serta melaksanakan penghimpunan Laporan Pajak-Pajak Pribadi (LP2P);

- pengumpulan, pengolahan, analisis laporan hasil pengawasan dan penyajian laporan hasil pengawasan;

- penyusunan rancangan peraturan, norma, petunjuk pemeriksaan, pengujian, penilaian, pengelolaan dokumentasi dan penyebaran informasi peraturan pengawasan serta hubungan masyarakat;

- koordinasi pelaksanaan pendampingan kegiatan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat;

- pelaksanaan pembinaan pengawasan bidang perkerjaan umum dan perumahan rakyat dalam rangka meningkatkan kemampuan teknis Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP);

- koordinasi peningkatan kerjasama pengawasan dengan Inspektorat Provinsi, Kabupaten, Kota dan BPKP dalam pemeriksaan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat; dan

(9)

3 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

II. Inspektorat I

Inspektorat I mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang mencakup Provinsi di Pulau Sumatera, Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Bangka Belitung. Dalam melaksanakan tugas, Inspektorat I menyelenggarakan fungsi:

- Penyiapan rencana dan program pengawasan serta program kerja pemeriksaan meliputi Provinsi di Pulau Sumatera, Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Bangka Belitung;

- Penyiapan rancangan norma, standar, pedoman dan manual pemeriksaan, pengujian dan penilaian meliputi provinsi di Pulau Sumatera, Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Bangka Belitung; - Pelaksanaan pemeriksaan menyeluruh, kinerja, administrasi umum,

administrasi keuangan dan pemeriksaan konstruksi meliputi Provinsi di Pulau Sumatera, Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Bangka Belitung;

- Penyusunan laporan hasil pengawasan meliputi Provinsi di Pulau Sumatera, Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Bangka Belitung; - Pengawalan pelaksanaan program mulai dari proses pengadaan

barang dan jasa sampai dengan penyelesaian pelaksanaan kegiatan melip uti Provinsi di Pulau Sumatera, Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Bangka Belitung;

- Pelaksanaan pendampingan kegiatan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan dan penyelesaian meliputi Provinsi di Pulau Sumatera, Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Bangka Belitung;

- Pelaksanaan pemeriksaan dan penanganan pengaduan atas pengadaan barang dan jasa meliputi Provinsi di Pulau Sumatera, Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Bangka Belitung;

- Pelaksanaan penelitian awal meliputi Provinsi di Pulau Sumatera, Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Bangka Belitung;

- Pelaksanaan evaluasi kinerja program/kegiatan bidang Sumber Daya Air, Bina Marga, Cipta Karya dan Perumahan Rakyat meliputi Provinsi di Pulau Sumatera, Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Bangka Belitung;

- Pelaksanaan pengawasan aset/barang milik negara meliputi Provinsi di Pulau Sumatera, Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Bangka Belitung; danpelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat I.

III. Inspektorat II

Inspektorat II mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan

(10)

4 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

perumahan rakyat berdasarkan peraturan per- Undang-Undangan di Wilayah II yang mencakup Provinsi-Provinsi di Pulau Jawa. Inspektorat II menyelenggarakan fungsi:

- Penyiapan rencana dan program pengawasan serta program kerja pemeriksaan meliputi Provinsi di Pulau Jawa;

- Penyiapan rancangan norma, standar, pedoman dan manual pemeriksaa, pengujian dan penilaian meliputi Provinsi di Pulau Jawa; - Pelaksanaan pemeriksaan menyeluruh, kinerja administrasi umum,

administrasi keuangan dan pemeriksaan konstruksi meliputi Provinsi di Pulau Jawa;

- Penyusunan laporan hasil pengawasan meliputi Provinsi di Pulau Jawa;

- Pengawalan pelaksanaan program mulai dari proses pengadaan barang dan jasa sampai dengan penyelesaian pelaksanaan kegiatan meliputi Provinsi di Pulau Jawa;

- Pelaksanaan pendampingan kegiatan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan dan penyelesaian meliputi Provinsi di Pulau Jawa;

- Pelaksanaan pemeriksaan dan penanganan pengaduan atas pengadaanbarang dan jasa meliputi Provinsi di Pulau Jawa;

- Pelaksanaan penelitian awal meliputi Provinsi di Pulau Jawa;

- Pelaksanaan evaluasi kinerja program/kegiatan bidang Sumber Daya Air, Bina Marga, Cipta Karya dan Perumahan Rakyat meliputi Provinsi di Pulau Jawa;

- Pelaksanaan pengawasan aset/barang milik negara meliputi Provinsi di Pulau Jawa; danpelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat II

IV. Inspektorat III

Inspektorat III mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat berdasarkan peraturan per- Undang-Undangan di Wilayah III yang mencakup Provinsi-Provinsi di Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi. Inspektorat III menyelenggarakan fungsi:

- Penyiapan rencana dan program pengawasan serta program kerja pemeriksaan meliputi Provinsi di Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi;

- Penyiapan rancangan norma, standar, pedoman dan manual pemeriksaan, pengujian dan penilaian meliputi Provinsi di Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi;

- Pelaksanaan pemeriksaan menyeluruh, kinerja administrasi umum, administrasi keuangan dan pemeriksaan konstruksi meliput Provinsi di Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi;

(11)

5 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

- Penyusunan laporan hasil pengawasan meliputi Provinsi di Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi;

- Pengawalan pelaksanaan program mulai dari proses pengadaan barang dan jasa sampai dengan penyelesaian pelaksanaan kegiatan meliputi Provinsi di Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi;

- Pelaksanaan pendampingan kegiatan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan dan penyelesaian meliputi Provinsi di Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi;

- Pelaksanaan pemeriksaan dan penanganan pengaduan atas pengadaan barang dan jasa meliputi Provinsi di Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi;

- Pelaksanaan penelitian meliputi Provinsi di Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi III;

- Pelaksanaan evaluasi kinerja program/kegiatan bidang Sumber Daya Air, Bina Marga, Cipta Karya dan Perumahan Rakyat meliputi Provinsi di Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi;

- Pelaksanaan pengawasan aset/barang milik negara meliputi Provinsi di Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi; dan

- Pelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat III. V. Inspektorat IV

Inspektorat IV mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan pembangunan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat berdasarkan peraturan per- Undang-Undangan di Wilayah IV mencakup Provinsi-Provinsi di Pulau Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Irian Jaya Barat. Inspektorat IV menyelenggarakan fungsi :

- Penyiapan rencana dan program pengawasan serta program kerja Pemeriksaan mencakup Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat ; - Penyiapan rancangan norma, standar, pedoman dan manual

pemeriksaan, pengujian dan penilaian mencakup ProvinsiBali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat;

- Pelaksanaan pemeriksaan menyeluruh, kinerja administrasi umum, administrasi keuangan dan pemeriksaan konstruksi mencakup ProvinsiBali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat;

- Penyusunan laporan hasil pengawasan mencakup ProvinsiBali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat;

(12)

6 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

- Pengawalan pelaksanaan program mulai dari proses pengadaan barang dan jasa sampai dengan penyelesaian pelaksanaan kegiatan mencakup Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat;

- Pelaksanaan pendampingan kegiatan bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan dan penyelesaian mencakup Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat; - Pelaksanaan pemeriksaan dan penanganan pengaduan atas

pengadaan barang dan jasa di Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat; - Pelaksanaan penelitian awal mencakup Provinsi Bali, Nusa Tenggara

Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat;

- Pelaksanaan evaluasi kinerja program/kegiatan bidang Sumber Daya Air, Bina Marga, Cipta Karya dan Perumahan Rakyat mencakup ProvinsiBali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat;

- Pelaksanaan pengawasan aset / barang milik negara mencakup Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat; dan

- Pelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat IV. VI. Inspektorat V

Inspektorat Khusus mempunyai tugas melaksanakan pengawasan Khusus terhadap penyelenggaraan pembangunan di lingkungan Kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat, dan pelaksanaan pengawasan atas kebijakan berdasarkan peraturan Perundang-undangan yang mencakup di lingkungan unit kerja pusat. Inspektorat V menyelenggarakan fungsi :

- Penyiapan rencana dan program pengawasan serta program kerja pemeriksaan di Inspektorat V;

- Pengembangan teknik-teknik pemeriksaan yang mengarah untuk meniadakan perilaku koruptif di lingkungannya;

- Pengembangan prosedur pemeriksaan yang diarahkan untuk mengungkap adanya unsur-unsur TPK perdata dan kejahatan keuangan lainnya;

- Pelaksanaan pemeriksaan menyeluruh, kinerja administrasi umum, administrasi keuangan dan pemeriksaan konstruksi di Satuan Kerja Pusat;

- Penyusunan laporan hasil pengawasan di Inspektorat V;

- Pemeriksaan, pengujian dan penilaian terhadap setiap pengaduan masyarakat maupun adanya indikasi penyimpangan keuangan negara;

(13)

7 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

- Pemeriksaan khusus/investigatif dan penyelesaian terhadap kebenaran laporan atau pengaduan masyarakat tentang hambatan, penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh pegawai/pejabat di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

- Penyiapan dan pelaksanaan reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah unit Eselon I;

- Penyiapan dan pelaksanaan reviu Laporan Keuangan;

- Penyiapan dan pendataan Pemeriksaan ex officio di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; dan

- Pelaksanaan urusan tata usaha Inspektorat V. VII. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan keahlian masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan penjelasan sebagai berikut : - Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga fungsional

yang terbagi dalam berbagai jenis dan jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya;

- Masing–masing Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional tingkat ahli yang ditunjuk oleh Inspektur Jenderal;

- Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; dan

- Penugasan jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur melalui pimpinan Unit Organisasi dan Unit Kerja sesuai dengan bidang keahliannya.

1.3. Struktur Organisasi

Kapasitas struktur, struktur organisasi yang baik dan tepat dapat menjawab tantangan perubahan yang dihadapi oleh organisasi. Struktur organisasi yang baik menganut prinsip miskin struktur dan kaya fungsi.

Sumber daya manusia Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sampai dengan 31 Juli 2015 sejumlah 310 orang personil. Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor : 15/PRT/M/2015, tanggal 21 April 2015 sebagai berikut :

(14)

8 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

1.4. Isu Strategis Organisasi

Secara garis besar, permasalahan yang ada di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait dengan kegiatan pengawasan intern, antara lain:

a. Masih adanya irregularities di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang disebabkan oleh kurang memadainya profesionalisme dan integritas pegawai, kurangnya sanksi dan penegakan hukum, lemahnya hierarki komando dan pengawasan berjenjang dari Atasan, serta minimnya tindakan preventif KKN dan Gratifikasi.

INSPEKTUR

JENDERAL

SEKRETARIS INSPEKTORAT JENDERAL INSPEKTUR I INSPEKTUR

II INSPEKTUR III INSPEKTUR IV INSPEKTUR V

BAGIAN RENCANA DAN PROGRAM BAGIAN HUKUM DAN KOMUNIKASI PUBLIK BAGIAN LAPORAN HASIL PENGAWASAN BAGIAN UMUM KASUBAG PENY. RENCANA DAN PROGRAM KASUBAG EVALUASI DAN PELAPORAN KASUBAG HUKUM KASUBAG KOMUNIKASI PUBLIK KASUBAG ANALISA DATA HASIL PENGWSN KASUBAG PEMANTAUAN TINDAK LANJUT HASIL

PENGAWASAN KASUBAG KEPEG & KEU KASUBAG TU & RT KASUBAG TU

INSPEKTORAT I INSPEKTORAT II KASUBAG TU INSPEKTORAT III KASUBAG TU INSPEKTORAT IV KASUBAG TU INSPEKTORAT V KASUBAG TU

(15)

9 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

b. Masih terdapat Laporan Hasil Audit yang tidak segera ditindaklanjuti oleh auditi (Satker) sehingga berpotensi menjadi temuan berulang yangakanberdampak menjadi temuan pihak aparat pengawas eksternal yakni Badan Pemeriksa Keuangan dan Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan.

c. Masih belum sepenuhnya dilaksanakan penerapan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dalam penyelenggaraan pembangunan sarana dan prasarana infrasruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat pada masing-masing unit kerja di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

d. Masih adanya paradigma dari sebagian pejabat yang memandang aparat Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat seperti musuh, bahkan sebagian pihak menganggap bahwa kegiatan pengawasan sebagai wahana untuk mencari-cari kesalahan/menemukan penyimpangan (watch dog) dan belum sepenuhnya memandang sebagai mitra auditi serta tempat berkonsultasi dalam memperbaiki kinerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

e. Mengingat opini Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia terhadap Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat masih Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Dengan Paragraf Penjelasan, maka diperlukan pendampingan penyusunan laporan keuangan.

f. Reward yang ada dinilai masih belum memadai untuk APIP, bila dibandingkan dengan pekerjaan yang mengandung risiko tinggi dan menuntut integritas serta profesionalisme.

g. Sarana dan prasarana alat uji teknik/uji mutu dinilai masih terbatas baik kuantitas maupun kualitasnya sehingga dalam pelaksanaan audit kegiatan uji teknik/uji mutu masih terbatas dan belum dilakukan sepenuhnya dan kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak pada kualitas hasil audit.

h. Masih lemahnya sistem Pengendalian Internal di masing-masing unit kerja; i. Lemahnya program pengembangan sumber daya manusia yang

berkelanjutan;

j. Kurangnya sosialisasi dan bimbingan teknis regulasi-regulasi baru sehingga rekomendasi yang diberikan tidak sesuai dengan regulasi terbaru;

k. Keterbatasan waktu dalam melakukan reviu RKAK/L sehingga reviu RKAK/L dilaksanakan secara sampling.

l. Kurangnya sumber daya manusia untuk auditor sehingga membuat ruang lingkup audit terbatas;

m. Kurangnya konsistensi dalam melaksanakan rencana dan program sehingga banyak rencana dan program yang belum dilaksanakan;

n. Tindak lanjut sering mengalami keterlambatan yang disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

- Auditi terlambat memberikan tanggapan terhadap Berita Audit; - Pembuatan Laporan Hasil Audit sangat lambat;

(16)

10 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

- Auditi mengalami kesalahpahaman dalam menindaklanjuti rekomendasi Laporan Hasil Audit;

- Dokumen tindak lanjut yang dikirimkan auditi tidak melalui prosedur persuratan sehingga terdapat beberapa dokumen tidak lanjut yang tidak dapat ditelusuri keberadaannya akibatnya auditi harus mengirimkan kembali dan membutuhkan waktu.

(17)

11 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1. Uraian Singkat Rencana Strategis

Sasaran strategis bagi Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan kinerja yang hendak dituju dan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terprogram dan terukur, dalam kurun waktu 1 (satu) periode sejalan dengan tujuan yang ditetapkan dalam Rencana dan Strategi (Renstra) Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menetapkan sasaran sebagai berikut :

a) Mewujudkan sistem pengendalian intern, manjemen risiko, dan tata kelola yang baik;

b) Mendorong terciptanya efektivitas dan efisiensi pengelolaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

c) Mendorong ketaatan dan kepatuhan aparatur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terhadap peraturan dan perundang-undangan;

d) Mewujudkan akuntabilitas melalui pengelolaan keuangan yang berkualitas, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan;

e) Mendukung reformasi birokrasi untuk meningkatan pelayanan publik; f) Serta mencegah dan menindak setiap penyimpangan serta

penyalahgunaan wewenang.

Arah kebijakan Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menitikberatkan sebagai berikut :

a. Jangka panjang

1) Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik pada tahun 2025 khususnya di lingkungan Inspektorat Jenderal dan umumnya di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

2) Terlaksananya pengawasan intern secara profesional dan berkualitas dengan kompetensi, obyektifitas, independensi, dan integritas yang tinggi;

3) Terwujudnya pengawasan intern menjadi penjamin kualitas (Quality Assurance) dan dapat menjadi agen perubahan (Agent of Change)dalam pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat;

(18)

12 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015

4) Tercapainya pembangunan infrastruktur yang berbasis manajemen kinerja dimana pembangunan dilaksanakan secara hemat, efisien, dan efektif; serta

5) Tercapainya visi Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, yaitu “Menjadikan Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai institusi pengawas intern yang handal, memiliki integritas dan profesional untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang bebas KKN pada tahun 2025”. b. Jangka menengah dan tahunan

1) Terwujudnya peran Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai Quality Assurance sehingga dapat menjadi Agent of Change untuk meningkatkan kapasitas manajemen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

2) Terwujudnya peningkatan transparansi dan tertib administrasi dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat yang bebas KKN dan Gratifikasi;

3) Terlaksananya audit kinerja dan audit dengan tujuan tertentu yang efektif, dalam penyelenggaraan tugas pengawasan terhadap penyelenggaraan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

4) Terlaksananya reviu laporan keuangan kementerian dengan benar untuk mencapai kualifikasi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP);

5) Terwujudnya sistem pelaksanaan pengawasan aparatur negara yang transparan dan akuntabel;

6) Terlaksananya penerapan prinsip–prinsip tata kelola

pemerintahan yang baik di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

7) Terwujudnya peningkatan integritas dalam pelaksanaan tugas; 8) Meningkatnya pelaksanaan koordinasi antar aparat pengawasan

fungsional menuju tatanan pengawasan yang efektif dan efisien serta pemberdayaan pengawasan masyarakat;

9) Terwujudnya peningkatan kualitas hasil pengawasan;

10) Dilaksanakannya kode etik aparatur dan kode etik auditor di lingkungan Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;

(19)

13 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015

11) Terselenggaranya asistensi, sosialisasi/diseminasi peraturan-peraturan kepada para auditi dan stakeholder dalam rangka penerapan Good Governance dan Good Corporate Governace, serta fungsi konsultansi.

2.2. Perjanjian Kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan bagian dari Penetapan Kinerja Itjen yang telah ditetapkan dalam Tahun 2015 dengan Program dan Sasaran yang tertuang dalam tabel dibawah ini sebagai berikut:

Gambar II.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2015

Tabel II.2 Target Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM/IKU SATUAN 2015-2019 TARGET TARGET 2015 *) 1 Meningkatnya Kualitas

Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Negara Serta Ketaatan, Efisiensi dan Efektivitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Aparatur

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

1. Level Internal Audit

Capability Model (IACM); Level 3 2

2. Prosentase Rekomendasi Hasil Pengawasan yang ditindak lanjuti dan tuntas serta tepat waktu; dan

% (Persen) 90% 70%

3. Prosentase Jumlah Unit Kerja/Satker yang bersih dari penyimpangan materiil.

(20)

14 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015

*) Target 2015 sesuai dengan Penetapan Kinerja Inspektur Jenderal dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun anggaran 2015

Tabel II.2 Indikator Kinerja Kegiatan Layanan Teknis dan Administratif Bidang Pengawasan; Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya.

NO No. IKU SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT SATUAN 2015-2019 TARGET TARGET 2015 *) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 1 Tersusunnya Rencana, Program dan Evaluasi Kinerja Inspektorat Jenderal

Jumlah Laporan Koordinasi Penyusunan Dokumen

Perencanaan dan Penganggaran

Laporan 21 4

1 Jumlah Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Itjen Kemen. PU dan PR

Laporan 10 2

1 Jumlah Laporan Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Kementerian PU dan PR

Laporan 10 3

2 2 Terwujudnya Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

Jumlah Laporan Pelaksanaan

Pemantauan Tindak lanjut LHP Laporan 20 4 2 Terlaksananya Pengembangan

Sistem Informasi Manajemen Pengawasan

Laporan 5 1

2 Jumlah Laporan Koordinasi dan

Konsultasi Pengawasan Laporan 10 2 3 2 & 3 Terwujudnya Pembinaan

Auditor dan Auditi Jumlah Laporan Kegiatan Seminar/Rapat Koordinasi/ Sosialisasi/Diseminasi/ Bimtek/ Workshop/Raker/FGD/ Kegiatan Sejenis bidang

Laporan 50 10

2 & 3 Jumlah Laporan Kegiatan penyempurnaan/ Penyusunan Kebijakan dan Peraturan Bidang Pengawasan Laporan 15 3 4 1 Terkelolanya Layanan Administrasi Perkantoran, Kepegawaian & Ketatalaksanaan

Jumlah Laporan Pengelolaan

Adminsitrasi Perkantoran Laporan 60 12 2 Jumlah Laporan Pelaksanaan

Penerapan Sistem Manajemen Mutu

Laporan 5 1

1 Jumlah Laporan Kegiatan Diklat

(21)

15 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015

NO No. IKU SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT SATUAN 2015-2019 TARGET TARGET 2015 *) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

5 2 & 3 Tersusunnya Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat I

Jumlah Laporan Pelaksanaan Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat I

Laporan 700 140

6 2 & 3 Tersusunnya Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat II

Jumlah Laporan Pelaksanaan Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat II

Laporan 420 84

7 2 & 3 Tersusunnya Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat III

Jumlah Laporan Pelaksanaan Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat III

Laporan 700 140

8 2 & 3 Tersusunnya Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat IV

Jumlah Laporan Pelaksanaan Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat IV

Laporan 490 98

9 2 & 3 Tersusunnya Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat V

Jumlah Laporan Pelaksanaan Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat IV

Laporan 80 16

10 2 & 3 Tersusunnya Laporan Hasil

Pemeriksaan Khusus Jumlah Laporan Pelaksanaan Pemeriksaan Khusus Laporan 85 17

*) Target Indikator Kinerja kegiatan sesuai dengan Penetapan Kinerja Sekretaris Inspektorat Jenderal dengan Inspektur Jenderal Tahun Anggaran 2015

(22)

16 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015

2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 PROGRAM 03 : PENINGKATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

105,200 112,564 120,443 128,875 141,738 608,820 (1) Level Internal Audit Capability Model (IACM) Level JAKARTA Level 2 Level 2 Level 3 Level 3 Level 3 Level 3

(2) Prosentase Rekomendasi Hasil Pengawasan yang ditindak lanjuti dan

tuntas serta tepat waktu % JAKARTA 70% 75% 80% 85% 90% 90% (3) Prosentase Jumlah Unit Kerja/Satker yang bersih dari penyimpangan materiil % JAKARTA 60% 65% 70% 75% 80% 80%

64,078

68,563 73,363 78,498 86,325 370,827 8 8 8 8 9 41 4,281 4,581 4,902 5,245 5,746 24,754 (1) Jumlah Laporan Koordinasi Penyusunan

Dokumen Perencanaan dan Penganggaran

Laporan JAKARTA 4 4 4 4 5 21 (2) Jumlah Laporan Monitoring dan Evaluasi

Pelaksanaan Kegiatan Itjen Kemen. PU dan PR

Laporan JAKARTA 2 2 2 2 2 10 (3) Jumlah Laporan Pelaksanaan Evaluasi

Kinerja Kementerian PU dan PR Laporan JAKARTA 2 2 2 2 2 10

7 7 7 7 7 35 3,400 3,639 3,893 4,166 4,582 19,680 (1) Jumlah Laporan Pelaksanaan

Pemantauan Tindak lanjut LHP Laporan JAKARTA 4 4 4 4 4 20 (2) Terlaksananya Pengembangan Sistem

Informasi Manajemen Pengawasan Laporan JAKARTA 1 1 1 1 1 5 (3) Jumlah Laporan Koordinasi dan

Konsultasi Pengawasan Laporan JAKARTA 2 2 2 2 2 10 KEGIATAN 1 : LAYANAN TEKNIS DAN ADMINISTRATIF BIDANG PENGAWASAN

TABEL L1 MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN

RENSTRA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015-2019

SASARAN / SATUAN LOKASI TARGET ANGGARAN (JUTA) INDIKATOR KINERJA

1

UNIT ORGANISASI: INSPEKTORAT JENDERAL SASARAN PROGRAM

1 Meningkatnya Kualitas

Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Negara Serta Ketaatan, Efisiensi dan Efektivitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Aparatur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

UNIT ORGANISASI: SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL SASARAN KEGIATAN

1 Rencana, Program dan Evaluasi Kinerja Inspektorat Jenderal

2 Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

(23)

17 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015

2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

3 13 13 13 13 13 65 11,573 12,383 13,250 14,178 15,596 66,980 (1) Jumlah Laporan Kegiatan

Seminar/Rapat Koordinasi/ Sosialisasi/ Diseminasi/Bimtek/ Workshop/Raker/ FGD/ Kegiatan Sejenis bidang pengawasan

Laporan

Keg. JAKARTA 10 10 10 10 10 50

(2) Jumlah Laporan Kegiatan

Penyempurnaan/Penyusunan Kebijakan dan Peraturan Bidang Pengawasan

Laporan

Keg. JAKARTA 3 3 3 3 3 15

4 18 18 18 18 18 90 44,823 47,961 51,318 54,910 60,401 259,413 (1) Jumlah Laporan Pengelolaan

Adminsitrasi Perkantoran Laporan JAKARTA 12 12 12 12 12 60 36,338 (2) Jumlah Laporan Pelaksanaan Penerapan

Sistem Manajemen Mutu Laporan JAKARTA 1 1 1 1 1 5 3,485 (3) Jumlah Laporan Kegiatan Diklat /

Pelatihan Auditor Itjen PUPR Laporan Keg. JAKARTA 5 5 5 5 5 25 5,000

9,282

9,932 10,627 11,371 12,508 53,721

1 140 140 140 140 140 700 9,282 9,932 10,627 11,371 12,508 53,721 (1) Jumlah Laporan Pelaksanaan

Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat I

LHP JAKARTA 140 140 140 140 140 700

7,398

7,916 8,470 9,063 9,969 42,817

1 84 84 84 84 84 420 7,398 7,916 8,470 9,063 9,969 42,817

(1) Jumlah Laporan Pelaksanaan Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat II

LHP JAKARTA 84 84 84 84 84 420 Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin dan

Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat II Pembinaan Auditor dan Auditee

Layanan Administrasi Perkantoran, Kepegawaian & Ketatalaksanaan

KEGIATAN 2 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT I UNIT ORGANISASI : INSPEKTORAT I

SASARAN KEGIATAN

Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat I

KEGIATAN 3 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT II UNIT ORGANISASI : INSPEKTORAT II

SASARAN KEGIATAN

SASARAN / SATUAN LOKASI TARGET ANGGARAN (JUTA)

INDIKATOR KINERJA 1

(24)

18 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015

2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

11,151 11,932 12,767 13,661 15,027 64,537 1 140 140 140 140 140 700 11,151 11,932 12,767 13,661 15,027 64,537

(1) Jumlah Laporan Pelaksanaan Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat III

LHP JAKARTA 140 140 140 140 140 700

8,829

9,447 10,109 10,816 11,898 51,099 1 98 98 98 98 98 490 8,829 9,447 10,109 10,816 11,898 51,099

(1) Jumlah Laporan Pelaksanaan Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat IV

LHP JAKARTA 98 98 98 98 98 490

4,461

4,773 5,108 5,465 6,012 25,819 1 16 16 16 16 16 80 3,807 4,074 4,359 4,664 5,130 22,034

(1) Jumlah Laporan Pelaksanaan Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat V

LHP JAKARTA 16 16 16 16 16 80

2 17 17 17 17 17 85 654 700 749 801 881 3,785 (1) Jumlah Laporan Pelaksanaan

Pemeriksaan Khusus LHP JAKARTA 17 17 17 17 17 85 SASARAN KEGIATAN

Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat V

Laporan Hasil Pemeriksaan Khusus UNIT ORGANISASI : INSPEKTORAT V

KEGIATAN 4 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT III UNIT ORGANISASI : INSPEKTORAT III

SASARAN KEGIATAN

Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat III

KEGIATAN 5 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT IV UNIT ORGANISASI : INSPEKTORAT IV

SASARAN KEGIATAN

Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat IV

KEGIATAN 6 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT V

SASARAN / SATUAN LOKASI TARGET ANGGARAN (JUTA)

INDIKATOR KINERJA 1

(25)

19 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

2.3. Metode Pengukuran

Metode pengukuran berasal dari perhitungan terhadap realisasi sesuai dengan indikator kinerja yang dimaksud kemudian memperbandingkan antara pencapaian realisasi dengan target yang ditetapkan. Sumber data berasal dari SP2D, SIMAK-BMN, SAIBA, laporan kegiatan, database Sistem Informasi Laporan Hasil Audit dan Tindak Lanjut.

Untuk indicator “Prosentase Rekomendasi Hasil Pengawasan yang ditindak lanjuti dan tuntas serta tepat waktu” menggunakan data kuantitas sekunder yang setiap bulan langsung berasal dari Sistem Informasi Laporan Hasil Audit dan Tindak Lanjut tanpa proses pengolahan tertentu. Variabel yang terlibat dalam pengukuran indikator ini adalah jumlah temuan yang ditindaklanjuti dengan tepat waktu (batas maksimal 60 hari kerja terhitung sejak 10 kerja pengiriman Laporan Hasil Audit ke satker – satker/auditi) dan telah tuntas ditindaklanjuti dibandingkan dengan total temuan yang ada pada triwulan terkait. Hasil tersebut akan dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan.

Untuk indikator “Prosentase Jumlah Unit Kerja/Satker yang bersih dari penyimpangan materiil” menggunakan data kuantitas sekunder yang setiap bulan langsung berasal dari Sistem Informasi Laporan Hasil Audit dan Tindak Lanjut tanpa proses pengolahan tertentu. Variabel yang terlibat dalam pengukuran indikator ini adalah jumlah satuan kerja bersih yang terperiksa pada triwulan terkait dibandingkan dengan jumlah keseluruhan satuan kerja yang terperiksa pada triwulan terkait. Satuan kerja yang bersih kriterianya adalah satuan kerja terperiksa yang dalam Laporan Hasil Audit nya tidak memiliki temuan kebocoran dan atau keborosan keuangan negara.

Namun terdapat indikator kinerja yang merupakan hasil penilaian atau asesmen pihak ketiga dalam hal ini Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terhadap kinerja Inspektorat Jenderal yaitu Tingkat IACM (Internal Audit Capability Model) Aparat Pengendali Internal Pemerintah.

(26)

20 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

2.4. Target tahun 2015 menurut Rencana Strategis

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM/IKU SATUAN 2015-2019 TARGET TARGET 2015 *)

(1)

(2) (3) (4) (5) (6)

1 Meningkatnya Kualitas Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Negara Serta Ketaatan, Efisiensi dan Efektivitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Aparatur

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

1. Level Internal Audit

Capability Model (IACM); Level 3 2 2. Prosentase Rekomendasi

Hasil Pengawasan yang ditindak lanjuti dan tuntas serta tepat waktu; dan

% (Persen) 90% 70%

3. Prosentase Jumlah Unit Kerja/Satker yang bersih dari penyimpangan materiil.

% (Persen) 80% 60%

*) Target 2015 sesuai dengan Penetapan Kinerja Inspektur Jenderal dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun anggaran 2015

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT SATUAN 2015-2019 TARGET TARGET 2015 *) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Tersusunnya Rencana, Program dan Evaluasi Kinerja Inspektorat Jenderal

Jumlah Laporan Koordinasi Penyusunan Dokumen Perencanaan dan

Penganggaran

Laporan 21 4

Jumlah Laporan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Itjen Kemen. PU dan PR

Laporan 10 2

Jumlah Laporan Pelaksanaan Evaluasi

Kinerja Kementerian PU dan PR Laporan 10 3 2 Terwujudnya Pemantauan

Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

Jumlah Laporan Pelaksanaan

Pemantauan Tindak lanjut LHP Laporan 20 4 Terlaksananya Pengembangan Sistem

Informasi Manajemen Pengawasan Laporan 5 1 Jumlah Laporan Koordinasi dan

Konsultasi Pengawasan Laporan 10 2 3 Terwujudnya Pembinaan

Auditor dan Auditi Jumlah Laporan Kegiatan Seminar/Rapat Koordinasi/ Sosialisasi/Diseminasi/ Bimtek/ Workshop/Raker/FGD/ Kegiatan

(27)

21 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

NO SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN/OUTPUT SATUAN 2015-2019 TARGET TARGET 2015 *) (1) (2) (3) (4) (5) (6)

Sejenis bidang

Jumlah Laporan Kegiatan

penyempurnaan/ Penyusunan Kebijakan dan Peraturan Bidang Pengawasan

Laporan 15 3

4 Terkelolanya Layanan Administrasi Perkantoran, Kepegawaian &

Ketatalaksanaan

Jumlah Laporan Pengelolaan

Adminsitrasi Perkantoran Laporan 60 12 Jumlah Laporan Pelaksanaan Penerapan

Sistem Manajemen Mutu Laporan 5 1 Jumlah Laporan Kegiatan Diklat /

Pelatihan Auditor Itjen PUPR Laporan 25 5 5 Tersusunnya Laporan

Hasil Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat I

Jumlah Laporan Pelaksanaan Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat I

Laporan 700 140

6 Tersusunnya Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat II

Jumlah Laporan Pelaksanaan Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat II

Laporan 420 84

7 Tersusunnya Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat III

Jumlah Laporan Pelaksanaan Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat III

Laporan 700 140

8 Tersusunnya Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat IV

Jumlah Laporan Pelaksanaan Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat IV

Laporan 490 98

9 Tersusunnya Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat V

Jumlah Laporan Pelaksanaan Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat IV

Laporan 80 16

10 Tersusunnya Laporan

Hasil Pemeriksaan Khusus Jumlah Laporan Pelaksanaan Pemeriksaan Khusus Laporan 85 17

*) Target Indikator Kinerja kegiatan sesuai dengan Penetapan Kinerja Sekretaris Inspektorat Jenderal dengan Inspektur Jenderal Tahun Anggaran 2015

(28)

22 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

BAB III

KAPASITAS ORGANISASI

Kapasitas organisasi mempengaruhi kinerja organisasi tersebut. Kapasitas kelembagaan mencakup sumberdaya, pengetahuan, dan proses yang digunakan organisasi tersebut untuk mencapai tujuannya. Ini terdiri atas fisik, infrastruktur, teknologi, sumberdaya keuangan, kepemimpinan strategis, program dan manajemen serta jaringan dan hubungan dengan organisasi lain.

Definisi pengembangan kapasitas setidaknya mencakup beberapa hal berikut, yaitu : - Pengembangan kapasitas merupakan proses yang berlangsung;

- Pengembangan kapasitas bertujuan untuk meningkatkan kemampuan organisasi untuk mencapai fungsi dan pencapaian sasaran;

- Pengembangan kapasitas meningkatkan kemampuan organisasi untuk belajar dan menyelesaikan permasalahan;

- Pengembangan kapasitas termasuk menciptakan kemampuan untuk menguraikan isu saat ini dan mengantisipasi isu relevan dimasa mendatang. Tata kelola lembaga yang baik ditunjukkan oleh beberapa hal seperti terjadi proses check and balance di tataran internal lembaga, komunikasi internal yang menjunjung keterbukaan dan kesetaraan, orientasi organisasi yang jelas, kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan eksternal maupun internal lembaga dengan tetap berpegang kepada orientasi organisasi dan terjadi pelembagaan pengetahuan yang telah diperoleh guna mendukung kapasitas organisasi.

3.1. Sumber Daya Manusia

Kapasitas sumber daya manusia aparatur sangat menentukan kapasitas birokrasi pemerintah . Dengan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia akan membuat tujuan sebuah organisasi akan tercapai. Hal ini, dapat diukur dari kapasitas pengetahuan, kapasitas keterampilan, serta perilaku dan etika kerja pegawai. Sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi dan pengetahuan yang cukup akan tugas dan fungsi organisasi sangat penting dalam memberikan dan menyampaikan layanan publik yang berkualitas kepada setiap stakeholders. Oleh karena itu kementerian/lembaga perlu melakukan upaya-upaya sistematis untuk meningkatkan kompetensi dan pengetahuan pegawai, baik melalui pendidikan formal, maupun dengan pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan pengetahuan pegawai. Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah mengembangkan

(29)

23 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

upaya-upaya untuk mengembangkan kapasitas pengetahuan pegawai, baik melalui pemberian kesempatan untuk melanjutkan pendidikan formal, maupun dengan mengadakan pelatihan-pelatihan dan bimbingan – bimbingan teknis fungsional kepada pegawai. Namun demikian, sebagian besar kegiatan tesebut masih bersifat parsial-parsial, belum dikaitkan dengan kebutuhan daerah kedepan. Pengembangan keterampilan SDM harus menjadi prioritas karena SDM yang berkualitas prima akan mampu mendorong terbentuknya kinerja organisasi yang optimal. Oleh karena itu, langkah-langkah kongkrit untuk meningkatkan keterampilan SDM telah diambil. Berdasarkan fungsinya, personil Itjen terbagi ke dalam 2 (dua) kelompok, yaitu 156 orang tenaga Sekretariat dan 154 orang tenaga Jabatan Fungsional Auditor.

a. Rekapitulasi Pegawai di Lingkungan Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan rakyat berdasarkan golongan sebagai berikut:

Tabel III.1 Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Golongan

NO. UNIT KERJA IV III GOLONGAN II I Jumlah

1. Sekretariat Itjen 12 61 26 3 102

a. Inspektur Jenderal 1 0 0 0 1

b. Sekretaris Itjen 1 0 0 0 1

c. Bagian Renc. & Program 2 14 1 1 18 d. Bagian Evaluasi LHP 3 11 3 0 17

e. Bagian HKP 2 10 6 0 18

f. Bagian Umum 3 26 16 2 47

g. Diperbantukan / Diperkerjakan 2 0 0 0 2 h. Pegawai Penunjang / Honorer 0 0 50 0 50

i. Narasumber 2 0 0 0 2 2. Inspektorat I 7 24 0 0 31 3. Inspektorat II 6 23 1 0 30 4. Inspektorat III 4 27 0 0 31 5. Inspektorat IV 6 23 1 0 30 6. Inspektorat V 9 23 0 0 32 JUMLAH 48 181 78 3 310

b. Rekapitulasi Pegawai di Lingkungan Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berdasarkan jabatan sebagai berikut:

Tabel III.2 Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Jabatan

No Jabatan Jumlah 1 Eselon I 1 2 Eselon II 6 3 Eselon III 4 4 Eselon IV 13 5 Auditor Madya 22 6 Auditor Muda 26 7 Auditor Pertama 63

(30)

24 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

8 Auditor Penyelia 1

9 Auditor Pelaksana Lanjutan 3

10 Jafung Teknik Jalan & Jembatan Madya 1 11 Jafung Teknik Penyehatan Lingkungan Madya 2 12 Jafung Teknik Tata Bangunan & Perumahan Madya 1

13 Arsiparis Madya 1

14 Arsiparis Penyelia 4

15 Widyaiswara Utama 1

16 Jabatan Fungsional Umum 82

17 Tugas Belajar 25

18 Diperbantukan / Diperkerjakan 2

19 Narasumber 2

20 Pegawai Penunjang / Honorer 50

Jumlah 310

Tabel III.3 Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Jabatan

Jumlah PNS berdasarkan Jenjang Pendidikan Terakhir

Doktor (S3) S3 2 (Orang)

Master (S2) S2 94 (Orang)

Sarjana (S1) S1 113 (Orang)

Sarjana Muda (D3) D3 5 (Orang)

Sekolah Menengah Atas (SLTA) SLTA 37 (Orang)

Kejar Paket C PKT C 2 (Orang)

Sekolah Menengah Pertama (SLTP) SLTP 3 (Orang)

Sekolah Dasar SD 2 (Orang)

3.2. Sarana Prasarana

1. Kepastian hukum dan kejelasan regulasi merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan organisasi dalam mencapai pelaksanaan visi dan misinya. Pengalokasian sarana dan prasarana kerja yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing unit kerja, serta pemeliharaan dan pendayagunaan inventaris sangat menunjang pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

2. Ketersediaan dokumen proses operasional dalam bentuk prosedur ISO 9001:2008 menjadi pedoman bagi pegawai dalam melaksanakan pekerjaan mereka sehari-hari, sekaligus menjadi panduan dalam memberikan jaminan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Pengembangan kapasitas proses operasional (ketatalaksanaan) ini terdiri atas pengembangan kapasitas prosedur kerja, pengembangan kapasitas budaya kerja, Penetapan sasaran kinerja pegawai, dan kapasitas kepemimpinan yang efektif. Dengan tersedianya dokumen prosedur kerja yang harus dilaksanakan akan menciptakan tatanan fungsi organisasi yang ideal dan

(31)

25 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

efisien. Prosedur kerja untuk setiap kegiatan dan jenis pelayanan tidak saja bermanfaat bagi pegawai dalam melaksanakan pekerjaan dan tugas mereka sehari-hari, tetapi juga dapat menjadi informasi bagi masyarakat akan tahapan-tahapan pelayanan yang harus mereka lalui dalam mendapatkan pelayanan yang baik, dengan catatan bahwa prosedur atau standar pelayanan tersebut disosialisasikan kepada masyarakat. Inspektorat telah mengembangkan standard operating procedure (SOP) yang menjadi pedoman dalam bentuk prosedur ISO 9001:2008.

3. Hal lain yang dapat meningkatan kapasitas proses operasional dalam pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi adalah kebiasaan-kebiasaan positif dan nilai-nilai yang berkembang dari hasil interaksi antara pegawai, dan interaksi antara pimpinan dengan pegawai, telah mengupayakan beberapa metode untuk memperbaiki budaya kerja yang efektif tersebut. Kapasitas proses operasional juga tergantung pada kepemimpinan. Inspektorat telah menjalankan praktek kepemimpinan efektif, dengan adanya komitmen dan keseriusan dari seluruh pimpinan bagian/sub bagian serta staff di setiap bidang untuk duduk bersama merumuskan masing-masing kegiatan yang akan dilakukan dalam bentuk perencanaan sasaran kinerja pegawai selama satu tahun anggaran yang di reviu setiap enam bulan sekali.

4. Dalam pelaksanaan pengawasan Aparat Pengendali Internal Pemerintah (APIP) di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memiliki sarana prasarana melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Pemeriksaan Dalam Rangka Pengawasan Fungsional Di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum yang menjadi dasar hukum dalam melakukan pengawasan internal di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

3.3. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Ketersediaan sumber daya keuangan merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan organisasi dalam mencapai pelaksanaan tugas dan fungsinya. Mulai dari tahap penyusunan anggaran yang melibatkan seluruh unit kerja, pengalokasian anggaran yang telah sesuai dengan beban tugas dan fungsi organisasi, serta pertanggungjawaban anggaran yang dilakukan secara transparan dan akuntabel.

(32)

26 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

Tabel III. 4 Indikasi Kebutuhan Pendanaan Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015 – 2019

2015 2016 2017 2018 2019 TOTAL 105,200 112,564 120,443 128,875 141,738 608,820 64,078 68,563 73,363 78,498 86,325 370,827 4,281 4,581 4,902 5,245 5,746 24,754 3,400 3,639 3,893 4,166 4,582 19,680 3 11,573 12,383 13,250 14,178 15,596 66,980 4 44,823 47,961 51,318 54,910 60,401 259,413 9,282 9,932 10,627 11,371 12,508 53,721 1 9,282 9,932 10,627 11,371 12,508 53,721 7,398 7,916 8,470 9,063 9,969 42,817 1 7,398 7,916 8,470 9,063 9,969 42,817 11,151 11,932 12,767 13,661 15,027 64,537 1 11,151 11,932 12,767 13,661 15,027 64,537 8,829 9,447 10,109 10,816 11,898 51,099 1 8,829 9,447 10,109 10,816 11,898 51,099 4,461 4,773 5,108 5,465 6,012 25,819 1 3,807 4,074 4,359 4,664 5,130 22,034 2 654 700 749 801 881 3,785

KEGIATAN 6 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT V SASARAN KEGIATAN

Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat V Laporan Hasil Pemeriksaan Khusus

PROGRAM 03 : PENINGKATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

SASARAN KEGIATAN

Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat III

KEGIATAN 5 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT IV SASARAN KEGIATAN

Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat IV

KEGIATAN 3 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT II SASARAN KEGIATAN

Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat II

KEGIATAN 4 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT III Pembinaan Auditor dan Auditee

Layanan Administrasi Perkantoran, Kepegawaian & Ketatalaksanaan

KEGIATAN 2 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT I SASARAN KEGIATAN

Laporan Hasil Pemeriksaan Rutin dan Pemeriksaan Lainnya di Inspektorat I SASARAN KEGIATAN

1 Rencana, Program dan Evaluasi Kinerja Inspektorat Jenderal 2 Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan

UNIT ORGANISASI: INSPEKTORAT JENDERAL SASARAN PROGRAM

1 Meningkatnya Kualitas Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Negara Serta Ketaatan, Efisiensi dan Efektivitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Aparatur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

KEGIATAN 1 : LAYANAN TEKNIS DAN ADMINISTRATIF BIDANG PENGAWASAN

ALOKASI ANGGARAN (JUTA RUPIAH) PROGRAM / KEGIATAN / SASARAN

(33)

27 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

BAB IV

AKUNTABILITAS KINERJA

4.1. Capaian Kinerja Organisasi

Sasaran yang akan dicapai dalam penyelenggaraan pengawasan oleh Inspektorat Jenderal mengacu pada Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015 yakni Menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Inspektorat Jenderal mempunyai tujuan baik jangka panjang, jangka menengah maupun jangka pendek/tahunan.Penetapan tujuan sangat penting baik sebagai arah jalannya organisasi maupun untuk mengukur keberhasilan Inspektorat Jenderal dan menjadi kewajiban setiap organisasi pemerintah wajib menyusun rencana strategis untuk melaksanakan akuntabilitas kinerja sebagai pertanggungjawabannya. Rencana strategis tersebut dituangkan ke dalam rencana pengawasan lima tahunan dan rencana pengawasan tahunan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pengawasan sesuai dengan tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal.

Kriteria penilaian/ketegori penilaian dengan tingkat capaian kinerja berdasarkan Permen PAN No. 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan. Penilaian Inspektorat Jenderal dengan tingkat capaian kinerja seperti berikut ini:

(34)

28 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

Tabel IV.2 Tingkat Capaian Kinerja 2015 Inspektorat Jenderal per Triwulan

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2015

TRIWULAN

I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV REALISASI 2015

TA RG ET (% ) % R EA LI SA SI TA RG ET (% ) % R EA LI SA SI TA RG ET (% ) % R EA LI SA SI TA RG ET (% ) % R EA LI SA SI TA RG ET (% ) % R EA LI SA SI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Meningkatnya Kualitas Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Negara Serta Ketaatan, Efisiensi dan Efektivitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Aparatur

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

1. Level Internal Audit Capability

Model (IACM) Level 2 Level 2 2. Prosentase Rekomendasi

Hasil Pengawasan yang ditindak lanjuti dan tuntas serta tepat waktu; dan

70% 70 72.40 70 - 70 82.83 70 93.86 70 83,03

3. Prosentase Jumlah Unit Kerja/Satker yang bersih dari penyimpangan materiil.

(35)

29 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

4.2. Perbandingan Kinerja Organisasi

a. Level Internal Audit Capability Model (IACM).

Pada tahun anggaran 2015, Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan inventarisasi dan self – assesment terhadap IACM level 2 dalam rangka persiapan untuk peningkatan IACM ke level 3. Tim khusus telah dibentuk langsung oleh Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang terdiri dari 7 (tujuh) sub tim yaitu pejabat struktural, jabatan fungsional umum, dan jabatan fungsional tertentu yang disesuaikan dengan Key Performance Area Internal Audit Capability Model. Tim khusus ini akan bekerja dalam mempersiapkan Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mencapai target akhir yaitu IACM level 3.

b. Prosentase Rekomendasi Hasil Pengawasan yang ditindak lanjuti dan tuntas serta tepat waktu.

Pada tahun anggaran 2015, target penuntasan temuan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang diselesaikan dalam waktu 60 (enam puluh) hari sebesar 70%. Realisasi terhadap target selama tahun 2015 untuk Indikator Kinerja Utama ini rata – rata mencapai 74,47% terhadap target 70%. Jika pencapaian per triwulan diperbandingkan maka secara umum telah mencapai target. Khusus untuk triwulan kedua, evaluasi kinerja untuk triwulan kedua tahun 2015 tidak dapat dilakukan karena pelaksanaan kegiatan program kerja audit tahunan pada tahun anggaran 2015 dilaksanakan pada akhir triwulan kedua terkait padatnya kegiatan Inspektorat Jenderal di triwulan I, yaitu Kegiatan Reviu Revisi RKA K/L terkait re-organisasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kegiatan Reviu Laporan Keuangan Kementerian Pekerjaan Umum tahun 2014, dan Reviu LKIP 2014 Kementerian Pekerjaan Umum.

c. Prosentase Jumlah Unit Kerja/Satker yang bersih dari penyimpangan materiil.

Target Prosentase Jumlah Unit Kerja/Satker yang bersih dari penyimpangan materiil pada tahun anggaran 2015 sebesar 60% dengan realisasi penurunan yang memiliki tren yang meningkat dari triwulan I sampai dengan triwulan III, dengan rata – rata realisasi sebesar 90.26% terhadap target 60%. Namun pada triwulan IV mengalami penurunan sebesar 61.73% walaupun masih diatas target. Hal ini menjadi tantangan untuk tahun – tahun mendatang bagi tugas pembinaan yang dilakukan Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam membina para auditi sehingga jumlah auditi yang

(36)

30 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

bersih dari penyimpangan materiil semakin meningkat seiring dengan pembinaan yang secara intensif dilakukan. Oleh karena itu program dan kegiatan sosialisasi dan pembinaan yang lebih intensif terhadap seluruh Satuan Kerja agar para Kepala Satuan Kerja menjadi lebih tertib dan bersih dari penyimpangan.

4.3. Analisis Kinerja Organisasi

Langkah-langkah antisipatif untuk mengatasi kemungkinan permasalahan yang akan terjadi di tahun mendatang sehingga berbagai kendala seperti yang terjadi pada tahun dilaporkan dapat diminimalisir dengan :

a. Peningkatan pengawasan intern

1) Meningkatkan secara intensif dan ekstensif kegiatan rekonsiliasi, pembinaan, dan pendampingan terhadap auditi.

2) Mengembangkan penerapan audit kinerja sesuai kode etik dan standar audit.

3) Membangun kerja sama audit dengan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) khususnya BPKP dan Inspektorat Provinsi untuk melakukan pengawasan atas tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan. 4) Mengembangkan tenaga audit yang profesional dengan membangun/

meningkatkan kompetensi, integritas, obyektivitas, indepeden secara berkala dan terus menerus.

5) Melakukan evaluasi berkala atas kinerja dan temuan hasil audit. 6) Melakukan telaah sejawat secara berkala

7) Percepatan penyelesaian tindak lanjut.

b. Peningkatan sarana dan prasarana pengawasan

1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan pengawasan intern, melalui pengembangan sistem informasi yang menyeluruh dan dukungan perangkat keras dan perangkat lunak teknologi informasi untuk keperluan pengawasan dan pemantauan hasil audit.

2) Melengkapi peralatan untuk mendukung pengukuran kualitas dan kuantitas pekerjaan, melalui pengadaan alat uji mutu konstruksi untuk keperluan audit.

c. Peningkatan sumber daya manusia

1) Menetapkan kompetensi auditor melalui pendidikan dan pelatihan secara berkala dan terus menerus.

2) Menata kembali sumber daya manusia aparatur sesuai dengan kebutuhan dalam jumlah maupun kompetensi PNS dan auditor.

(37)

31 Laporan Kinerja Inspektorat Jenderal

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun Anggaran 2015

4) Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia auditor dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.

5) Menyempurnakan kualitas materi penyelenggaraan diklat dan pelaksanaannya

6) Meningkatkan fungsi manajemen yang efisien dan efektif. d. Peningkatan kualitas pelayanan publik

1) Mengembangkan dan memutakhirkan sistem informasi pengawasan dan perbaikan kualitas informasi hasil pengawasan.

2) Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung kinerja inspektorat.

3) Meningkatkan pelibatan masyarakat dalam pengawasan pembangunan bidang PUPR

4) Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat dan penyelesaian tindak lanjut.

e. Program penyusunan dan pengenalan peraturan

1) Penyusunan dan penyempurnaan peraturan menteri di bidang pengawasan.

2) Sosialisasi/desiminasi peraturan-peraturan di bidang pengawasan di lingkungan pekerjaan umum dan perumahan rakyat.

3) Melayani permintaan pihak lain terkait sosialisasi dan pelatihan pengawasan.

Gambar

Gambar II.1  Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Tabel II.2   Indikator Kinerja Kegiatan  Layanan Teknis dan Administratif Bidang Pengawasan;
Tabel III.2  Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Jabatan
Tabel III.3  Rekapitulasi Pegawai Berdasarkan Jabatan Jumlah PNS berdasarkan Jenjang Pendidikan Terakhir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Private XNonota As String Private XTglnota As Date Private XNopsn As String Private XTglpsn As String Public XNmplg As String Dim cmd As OleDbCommand Dim baca As OleDbDataReader

NO UNIT ORGANISASI PERIHAL YANG MENGUASAI UNIT INFORMASI UNIT PEMBUATAN/ PENERBITAN INFORMASI WAKTU DAN TEMPAT PEMBUATAN FORMAT INFORMASI JANGKA WAKTU PENYIMP ANAN

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyusun Renstra Kementerian PUPR 2015-2019 sebagai dokumen

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16 tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Askariasis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides terutama terjadi pada anak-anak. Salah satu upaya penanggulangan askariasis yang

A.16.5 Melakukan tugasnya di wilayah hukum Pengadilan Agama Banggai. A.16.6 Melaksanakan tugas–tugas lain yang diberikan oleh pimpinan pengadilan dan atasan langsungnya.

Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah I, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Dalam hal terdapat hasil Temuan BPK/BPKP/Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang merekomendasikan peserta pemilihan/Penyedia