Jaksa sebagai pelaksana
putusan pengadilan
Pasal 270 KUHAP menyebutkan, Pelaksanaan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dilakukan oleh Jaksa, yang untuk itu panitera mengirimkan salinan surat putusan kepadanya .
Jaksa sebagai pelaksana
putusan pengadilan
Dalam hal terpidana dijatuhi pidana denda, maka diberikan jangka waktu satu bulan untuk membayar denda tersebut kecuali dalam putusan acara
pemeriksaan cepat yang harus seketika dilunasi (Lihat Pasal 273 ayat (1) KUHAP)
Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang untuk paling lama satu bulan dengan alasan yang kuat (Lihat Pasal
Pengawasan dan
Pengamatan
Hakim Pengawas dan Pengamat
Pelaksanaan putusan pengadilan oleh Jaksa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 270 KUHAP diawasi dan diamati
oleh suatu lembaga khusus yang disebut Hakim Pengawas dan Pengamat (HAWASMAT/ KIMWASMAT).
Hakim Pengawas dan Pengamat ini harus ada di setiap pengadilan yang memiliki tugas khusus membantu ketua pengadilan dalam melakukan pengawasan dan
pengamatan terhadap putusan pengadilan yang
Hakim Pengawas dan Pengamat
Pengawasan dilakukan guna memperoleh kepastian bahwa putusan pengadilan dilaksanakan semestinya (Lihat Pasal 280 ayat (1) KUHAP)
Hakim Pengawas dan Pengamat
Pengamatan terhadap narapidana tetap dilakukan setelah terpidana selesai menjalani pidananya (Lihat Pasal 280
ayat (3) KUHAP)
Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh umpan balik dari narapidana terkait sistem pembinaan di lembaga
Daftar Bacaan
1. Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, 1996;
Omnium rerum Principia Parva Sunt
Joyo-joyo wijayanti, manggiho nugroho dateng kito sami