Macam Perbanyakan
• Generatif: biji kelapa sawit hasil persilangan
Dura x Pisifera
• Vegetatif: teknik kultur jaringan, sampai saat ini
banyak kelemahannya yaitu terjadinya variasi
somaklonal, bibit hasil kultur jaringan memiliki
potensi membentuk buah mantel cukup tinggi
(partenokarpi) per TBS, potensi buah tidak jadi
juga cukup tinggi per TBS, sehingga randemen
CPO per TBS rendah
Tahapan Kegiatan Produksi benih
• Kegiatan di lapangan
• Kegiatan di pabrik
Kegiatan di lapangan
• Bagging
Kegiatan di SPU
Cold storage
• Tujuan: untuk menunda proses
Hot room (T = 39-41oC )
Dark room
• Tujuan: untuk memperlambat
packing
• Kecambah dalam kantong-kantong plastik
ditempatkan pada kardus berukuran
PEMBIBITAN
PEMBIBITAN
KELAPA SAWIT
Tujuan Pembibitan
• Untuk menghasilkan bibit kelapa sawit
berkualitas tinggi yang harus tersedia
sesuai dengan kebutuhan tahapan
Syarat Lokasi Pembibitan
• Air tersedia cukup, bermutu baik, bersih, pH
minimum 4 (cukup untuk mengairi minimal
80.000 l/ha/hari)
• Lokasi datar, berdrainase baik, tidak terkena
banjir
• Tersedia top soil dalam jumlah yang cukup untuk
pengisian polibag
Penghitungan Luas Lokasi
Pembibitan
• Umur bibit siap tanam yang optimum 11 –
13 bulan
• Jarak tanam antar polibag 90 x 90 x 90
cm, segitiga sama sisi
Persiapan Lahan dan Kegiatan
Pembibitan
• Pembersihan lahan
• Lahan dilengkapi dengan instalasi air dan
irigasi
• Jaringan jalan untuk pengangkutan benih
ke tempat pembibitan maupun bibit ke
lokasi penanaman
PEMBIBITAN
PEMBIBITAN
PEMBIBITAN
PEMBIBITAN
Persiapan pembibitan
Pembibitan
Awal
Sistem irigasi
• Tujuan: untuk menjamin bahwa masing-masing
polibag bibit memperoleh air yang cukup setiap
hari untuk mendapatkan pertumbuhan optimal
• Penyiraman bibit menggunakan sistem
pengairan berkabut (mist irrigation)
• Untuk keperluan pengabutan air irigasi
Kebutuhan Kecambah
Kerapatan Tanam
per Ha
Kebutuhan Kecambah
per Ha
128 – 130
182
136
190
148
207
Lanjutan
• Permintaan kecambah/kebutuhan
Tujuan
• Memberikan waktu lebih longgar untuk
membuat persiapan areal pembibitan dan
mempersempit tempat pemeliharaan bibit
selama 3 bulan pertama atau memiliki 4-5
helai daun untuk memudahkan
Ukuran Polibag
• 0.075 mm x 15 cm x 23 cm lay flat
(setelah diisi akan berdiameter 10 cm dan
tinggi 17,5 cm)
• Berwarna hitam
• Diberi lubang perforasi, jarak antar lubang
5 cm x 5 cm
Media Tanam
• Top soil dari tanah mineral (kedalaman 20-30
cm) dengan tekstur lempung, kecuali di areal
gambut dapat menggunakan tanah gambut
• Media diayak dengan saringan 1 cm x 1 cm
untuk mencegah masuknya
gumpalan-gumpalan tanah, bersih dari sampah dan
kotoran lainnya
Cara Pengisian Polibag
• Empat minggu sebelum penanaman kecambah,
polibag harus sudah diisi tanah dalam jumlah
cukup
• Guncang polibag pada waktu pengisian untuk
memadatkan tanah dan diisi sampai ketinggian
1 cm dari bibir polibag
Penempatan dan Penyusunan
Polybag
• Persiapan bedengan dengan lebar 120 cm dan panjang menyesuaikan dengan kondisi areal (10-15 m), jarak antar bedengan 70 cm
• Tanah bedengan ditinggikan 5 cm dengan mengikis tanah dari area antar bedengan, sehingga air tidak menggenangi bedengan saat hujan
• Dipasang papan lebar 10 cm atau bambu di sepanjang pinggir bedengan untuk menahan agar polibag tidak tumbang
• Polibag disusun secara rapat pada bedengan
Perlakuan terhadap Kecambah
• Pada waktu penerimaan kecambah, peti
diletakkan di tempat terlidung dari sinar matahari
langsung
• Peti dibuka, setiap kantong berisi kecambah
diperiksa
• Kantong dibiarkan terbuka selama beberpa
menit untuk memungkinkan terjadinya
pergantian udara
• Kecambah harus segera ditanam pada hari itu
juga (saat penerimaan kecambah)
• Pada saat akan dilakukan penanaman
Kecambah Siap
Tanam
Plumula
Radikula
Lanjutan ….
Kriteria Kecambah Abnormal:
• Belum jelas radicula (berwarna putih) dan
atau plumula (berwarna kuning)
• Radicula atau plumula busuk
• Radicula dan plumula searah
• Adanya jamur
Lanjutan
• Embrio yang sedang berkembang pada
kecambah masih lemah dan harus diperlakukan
dengan hati-hati
• Kecambah selalu ditempatkan dilokasi yang
terlindungi dari sinar matahari langsung
Penanaman Kecambah
• Tanah pada polibag disiram sampai jenuh
• Kantong plastik berisi kecambah dibuka dengan hati-hati dan kecambah diletakkan di baki yang beralaskan goni basah yang telah direndam dalam larutan fungisida
• Kecambah diseleksi dan dihitung
• Penanaman kecambah harus memperhatikan posisi
radicula yang akan diposisikan arah ke bawah dan plumula yang akan diposisikan arah ke atas
• Kecambah ditanam pada kedalaman sekitar 2 cm di bawah permukaan tanah polibag
• Hindarkan penanaman kecambah yang terlalu dalam dan terbalik
• Polibag disiram sampai jenuh setelah penanaman kecambah
Naungan
• Pada tahap awal pembibitan, harus diberi
naungan
• Bibit dengan 2 daun, naungan dapat
dikurangi 50%
• Bibit dengan 3 daun, naungan dihilangkan
• Luas naungan sebesar bedengan dengan
Penyiraman
• Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore,
selama 30 menit atau setara dengan 6 mm
curah hujan untuk setiap penyiraman
• Bila pada malam hari ada curah hujan > 10 mm,
tidak perlu penyiraman pada keesokan harinya,
dan penyiraman sore hari bergantung pada
kelembaban tanah di polibag
• Bila pagi hari ada hujan > 10 mm, tidak perlu
penyiraman pada pagi dan sore
• Bila ada genangan air yang bertahan di polibag
setelah penyiraman, maka dibuat tambahan
Pengendalian Hama, Penyakit,
dan Gulma
Pemupukan
Seleksi Bibit di Pre-Nursery
• Dilakukan pada umur 2 bulan dan pada
saat transplanting
• Bibit yang diafkir harus dimusnahkan
• Bibit yang dipindahkan ke main nursery
harus bibit yang benar-benar sehat
Tata Cara Pelaksanaan Seleksi Bibit
• Mengangkat dan menyingkirkan semua
bibit afkir dari bedengan sebelum
dilakukan pemindahan bibit sehat ke main
nursery
• Memusnahkan semua bibit afkir
Ciri Fisik Bibit yang Diafkir
• Pucuk bengkok atau daun berputar: diakibatkan oleh penanaman kecambah yang dilakukan terbalik dan karena faktor genetik, dapat diketahui dari daun-daun yang tumbuhnya melengkung membentuk setengah lingkaran
• Daun lalang atau daun sempit: bibit tumbuh dengan bentuk daun yang sempit memanjang dan tegak
menyerupai daun lalang, karena genetik
• Daun kerdil dan sempit: perkembangan helai daun tampak kerdil dan sempit
• Daun menyempit dan tegak: bibit dengan daun menyempit dan tegak
Lanjutan….
• Daun berkerut/keriput: memperlihatkan berbagai tingkat kerutan dan pada tingkat yang lebih berat akan terlihat kerutan tersebut pecah menyilang, faktor genetik
• Daun melipat: helaian daun tidak membuka secara normal, tetapi menciut lengket seperti melipat dan bergulung, akibat kekurangan air
• Bibit kerdil: bibit yang pertumbuhan vegetatifnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan bibit sehat seumurnya, faktor genetik
• Chimaera: sebagian atau seluruh daun secara seragam berubah pucat atau bergaris kuning terang yang sangat kontras dengan warna hijau gelap dari jaringan yang normal
Kapan Dilakukan
• Pemindahan dari pre menuju main nursery
dilakukan pada bibit yang berumur 3-4
Ukuran Polibag
• 0.15 mm x 35 cm x 50 cm lay flat (setelah diisi
tanah berdiameter 23 cm dan tinggi 39 cm)
• Berwarna hitam dengan 4 baris lubang perforasi
berjarak 5 cm x 5 cm, letak lubang dimulai dari
tengah kantong plastik bagian bawah
• Untuk bibit cadangan sisipan sebanyak 5%
ditanam pada polibag ukuran 0.18 mm x 50 cm
x 60 cm
• Ketebalan polibag merata, kelenturan polibag
harus cukup agar tidak rusak atau mudah robek
akibat terik matahari
Media Tanam
• Persyaratannya sama dengan media
tanam pada pre nursery
Pengisian Polibag
• Polibag harus sudah siap diisi tanah
minimal 4 minggu sebelum pemindahan
bibit dari pre-nursery, dengan tujuan untuk
mendapatkan tingkat kepadatan tanah
Cara Pengisian Polibag
• Polibag dibalik sebelum diisi tanah agar dapat berdiri tegak dan silindris
• Media tanam disaring melalui saringan 1,5 cm x 1,5 cm untuk menghindari adanya gumpalan-gumpalan tanah, sampah, akar tanaman, dll
• Persiapkan media tanam dan isikan ke dalam polibag • Jangan dilakukan pemadatan tanah dalam polibag
dengan cara menekan kuat ke arah bawah
• Guncang polibag pada waktu pengisian untuk
mendapatkan tanah dan mencegah agar tidak ada bagian yang mengherut/terlipat
Penempatan Polibag
Dari 100% bibit:
• 95% akan digunakan dalam penanaman serempak
(pada main nursery jarak tanamnya 90 cm x 90 cm x 90 cm)
• 5% akan digunakan dalam penyisipan (jarak tanamnya 150 cm x 150 cm x 150 cm)
Penempatan polibag dilakukan dengan rapi:
• Terlebih dahulu dilakukan pemancangan di dua sisi petak memakai alat meteran dan kawat licin atau tali rami, dengan menggunakan bahan cat dan anak
pancang
Pemindahan ke Main-Nursery
Tata caranya:
• Untuk tempat pemindahan bibit polibag kecil dibuat
beberapa kotak kayu, dan dibutuhkan pisau silet/cutter untuk menyayat polibag kecil
• Dibutuhkan juga kereta sorong atau trailer mini tractor untuk memindahkan kotak berisi bibit kecil dari pre-nursery
• Pastikan polibag besar sudah tersusun benar dengan posisi tegak dan telah diisi tanah
• Satu hari sebelum transplanting, siram tanah di polibag besar sampai jenuh air, guna memudahan pembuatan lubang tanam pada keesokan harinya
• Buat lubang tanam di tengak polibag dengan
Lanjutan ….
• Kedalaman lubang tanam 20 cm atau disesuaikan dengan tinggi tanah di polibag kecil
• Siram bibit di pre-nursery sebelum dipindahkan
• Angkat bibit pre-nursery secara hati-hati dan disusun ke atas masing-masing kotak kayu sebagai tempat
pengangkutannya dan diangkut ke lokasi polibag besar
• Turunkan bibit dilokasi polibag besar dan letakkan dengan hati-hati satu demi satu di samping masing-masing polibag besar
• Sayat polibag kecil secara vertikal disepanjang sisi polibag, keluarkan bibit lengkap dengan tanahnya dari polibag kecil, masukkan ke dalam lubang tanam di polibag besar
• Tekan sedikit untuk memadatkan tanah dan lakukan
penambahan tanah sehingga permukaan tanah dari polibag kecil sama dengan permukaan tanah polibag besar atau 5 cm di bawah bibir polibag besar
Pengendalian Hama, Penyakit,
dan Gulma
Pemupukan
Peyiraman
• Setiap polibag memerlukan air sebanyak 2
l/hari atau setara dengan penyiraman
Penambahan Tanah
• Penambahan tanah di dalam polibag
dilakukan seperlunya untuk
mempertahankan permukaan tanah
sekitar 5 cm di bawah bibir polibag
Pemberian Mulsa
• Mulsa diberikan secara merata di atas
permukaan tanah dalam polibag segera
setelah penanaman
Seleksi Bibit di MN
Dilakukan 4 kali yaitu:
• Pada umur 6 bulan, 9 bulan, 12 bulan, dan pada
saat persiapan pengiriman bibit ke lapangan
Tata cara seleksi bibit:
• Berikan tanda dengan cat warna putih di polibag
setiap bibit afkir/abnormal
• Catat semua bibit yang diafkir
• Bibit afkir dikeluarkan dari blok bibitan dan
dimusnahkan
Ciri Bibit Afkir di MN
• Kerdil: bibit yang pertumbuhan vegetatifnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan bibit sehat seumurnya
• Bibit erect: akibat faktor genetik, daun tumbuh dengan sudut sangat sempit/tajam terhadap sumbu vertikal sehingga
terlihat tumbuh tegak
• Bibit yang layu dan lemah: pelepah dan helai daun terlihat lemah/layu, penampilan bibit secara keseluruhan pucat dan pertumbuhan daun muda cenderung lebih pendek dari yang seharusnya
• Bibit flat top: daun yang baru tumbuh memiliki ukuran yang makin pendek dibandingkan daun yang lebih tua sehingga tajuk bibit terlihat rata
• Short internode: jarak antar anak daun pada pelepah terlihat sangat dekat dan pelepahnya tampak pendek
• Wide internode: jarak antar anak daun pada pelepah terlihat sangat lebar, bibit terlihat sangat terbuka dan lebih tinggi
Lanjutan
• Anak daun sempit: bentuk helai anak daun tampak sempit dan tergulung sepanjang alur utamanya sehingga berbentuk seperti jarum, anak daun tumbuh membentuk sudut yang tajam dengan pelepah daun
• Anak daun tidak pecah: helai anak daun tetap bersatu seluruhnya atau tidak pecah setelah pelepahnya dewasa
• Daun berkerut:bentuk daun memperlihatkan berbagai tingkatan kerutan dan pada tingkat yang lebih berat akan terlihat kerutan tersebut pecah menyilang
• Chimaera: sebagian atau seluruh daun secara seragam berubah menjadi pucat atau bergaris kuning terang yang sangat kontras dengan warna hijau gelap dari jaringan yang normal
• Bibit terserang crown disease: pelepah membengkok, melintir, mudah patah
• Blast: bibit biasanya berubah secara progresif ke arah coklat dan mati perlahan-lahan dimulai dari daun yang lebih tua dan
bergerak ke atas ke daun yang lebih muda
Persiapan Pemindahan bibit Ke Lapangan
Pemutaran Bibit (rotating):
• Bibit diputar pada tempatnya dua minggu sebelum dikirim ke lapangan
• Setelah diputar, bibit disiram air dengan cukup setiap hari sampai waktu pengiriman ke lapangan
Perlakuan untuk persiapan pengangkutan:
• Bibit diangkut dengan menempatkan satu tangan di
dasar polibag dan satunya lagi menggenggam pangkal batang
• Tidak boleh mengangkat bibit dengan cara menarik daunnya
• Bibit tidak boleh dilemparkan atau dibanting, polibag bisa pecah