• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KOPERASI SIMPAN PINJAM KOPERASI KARYAWAN KRAKATAU  TIRTA INDUSTRI “KOPKARTI” KOTA CILEGON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS KOPERASI SIMPAN PINJAM KOPERASI KARYAWAN KRAKATAU  TIRTA INDUSTRI “KOPKARTI” KOTA CILEGON"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

ANALISIS KOPERASI SIMPAN PINJAM KOPERASI KARYAWAN KRAKATAU  TIRTA INDUSTRI “KOPKARTI” KOTA CILEGON

Muhamad Firmansyah, Shifana Mardhatillah, Ermala Ratna Dianti, Rini Herliani, Fitri Yani, Novi Nurlaila

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Jl.Raya Jakarta Km.4 Pakupatan Serang-Banten.

ABSTRACT

Cooperative is a business organization owned and operated by the individual for the sake of bersama.Koperasi bases activities based on the principle of people's economic movement based on the principle kekeluargaan.koperasi is a system of abstract ideas that are clues to build effective cooperative and durable. This study aims to analyze more in savings and loans cooperatives krakatau Tirta industry employees "KOPKARTI" Cilegon city. Using the research method used is descriptive. With the data collection techniques used are surveying techniques. Source of data used secondary data and primary data. Primary data were obtained and collected from the field through indepth interviews with speakers at Krakatau Tirta Industry Employees Cooperative (KOPKARTI). In addition, primary data obtained from through direct observation of the existing condition in the field. KOPKARTI engaged in lending and borrowing, General Trading, Waserda, Trade in Goods and Services (mechanical & electrical), the distribution of labor (labor supply), ground transportation services, construction services, draenase services, catering services, landscaping, piping and installation of water . KOPKARTI activities within the PT. Krakatau Tirta industry itself that the procurement of goods Stationery Office (ATK) and regular goods, car rental services and managing services 32 (thirty-two) the labor supply, and maintenance of cleanliness of the building with the 12 (twelve) cleaning service.

Keywords: Cooperatives, Credit Unions, KOPKARTI.

PENDAHULUAN

Dalam upaya meningkatkan kesempatan dalam memberdayakan dirinya dan dengan berpijak pada kerangka hukum nasional yang berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 demi terwujudnya dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya.

Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R.Aria Wiria Atmaja di Purwokerto mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negeri (priyayi). Ia terdorong oleh keinginannya untuk menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat oleh lintah darat yang memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi. Maksud Patih tersebut untuk mendirikan koperasi kredit model seperti di Jerman. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode, seorang asisten residen Belanda. De Wolffvan Westerrode sewaktu cuti berhasil mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian. Selain pegawai negeri juga para petani perlu dibantu karena mereka makin

No. 21, Tahun 1933. Peraturan tahun 1933 itu, hanya diberlakukan bagi golongan yang tunduk kepada tatanan hukum Barat, sedangkan Peraturan tahun 1927, berlaku bagi golongan Bumiputra. Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya.

KAJIAN PUSTAKA

Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. koperasi merupakan suatu sistem ide-ide abstrak yang merupakan petunjuk untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintah internasional) adalah :

 Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela

 Pengelolaan yang demokratis,  Partisipasi anggota dalam ekonomi,  Kebebasan dan otonomi,

 Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi

Di Indonesia sendiri telah dibuat UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Prinsip koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah:

 Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

 Pengelolaan dilakukan secara demokrasi

 Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota

 Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal

 Kemandirian

 Pendidikan perkoperasian  Kerjasama antar koperasi

Penjelasan jenis Koperasi:

1. Dasar penjenisan adalah kebutuhan

dari dan untuk maksud efisiensi

karena kesamaan aktivitas atau

keperluan ekonominya.

2. Koperasi mendasarkan

perkembangan pada potensi ekonomi

daerah kerjanya.

3. Tidak dapat dipastikan secara umum dan seragam jenis koperasi yang

bidang. Penjenisan koperasi

seharusnya diadakan berdasarkan

kebutuhan dan mengingat akan

tujuan efisiensi.

Ada dua jenis koperasi yang cukup

dikenal luas oleh masyarakat, yakni

KUD dan KSP.KUD (Koperasi Unit

Desa) tumbuh dan berkembang subur

pada masa pemerintahan orde

baru.Sedangkan KSP (Koperasi Simpan

Pinjam) tumbuh dan berkembang dalam

era globalisasi saat ini. KUD dan KSP

hanyalah contoh dari sekian jenis

koperasi.

Sebagaimana dijelaskan dalam UU

Nomor 25/1992 tentang Perkoperasian, bahwa “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau

badan hukum koperasi dengan

melaksanakan kegiatannya berdasar

prinsip koperasi, sehingga sebagai

gerakan ekonomi rakyat yang berdasar

atas asas kekeluargaan. Dalam

praktiknya, usaha koperasi disesuaikan

dengan kondisi organisasi dan

kepentingan anggotanya.Berdasar

kondisi dan kepentingan inilah muncul

jenis-jenis koperasi.

A. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya :

1. Koperasi Konsumsi

Koperasi ini didirikan untuk memenuhi

kebutuhan umum sehari-hari para

anggotanya. Yang pasti barang

kebutuhan yang dijual di koperasi harus

lebih murah dibantingkan di tempat lain,

karena koperasi bertujuan untuk

mensejahterakan anggotanya.

2. Koperasi Jasa

Fungsinya adalah untuk memberikan

jasa keuangan dalam bentuk pinjaman

kepada para anggotanya. Tentu bunga

yang dipatok harus lebih renda dari

tempat meminjam uang yang lain.

3. Koperasi Produksi

Bidang usahanya adalah membantu

penyediaan bahan baku, penyediaan

peralatan produksi, membantu

memproduksi jenis barang tertentu serta

membantu menjual dan memasarkannya

hasil produksi tersebut. Sebaiknya

anggotanya terdiri atas unit produksi

yang sejenis.Semakin banyak jumlah

penyediaan barang maupun penjualan

barang maka semakin kuat daya tawar

terhadap suplier dan pembeli.

B. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja

Koperasi primer ialah koperasi yang

yang minimal memiliki anggota

sebanyak 20 orang perseorangan.

2. Koperasi Sekunder

Adalah koperasi yang terdiri dari

gabungan badan-badan koperasi serta

memiliki cakupan daerah kerja yang luas

dibandingkan dengan koperasi primer.

Koperasi sekunder dapat dibagi menjadi

:

a. koperasi pusat – adalah koperasi yang

beranggotakan paling sedikit 5 koperasi

primer

b. gabungan koperasi – adalah koperasi

yang anggotanya minimal 3 koperasi

pusat

c. induk koperasi – adalah koperasi yang

minimum anggotanya adalah 3 gabungan

koperasi

C. Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya

1. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

adalah koperasi yang memiliki

usaha tunggal yaitu menampung

simpanan anggota dan melayani

peminjaman. Anggota yang

menabung (menyimpan) akan

mendapatkan imbalan jasa dan

bagi peminjam dikenakan jasa.

Besarnya jasa bagi penabung

dan peminjam ditentukan

melalui rapat anggota.Dari

sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.”

2. Koperasi Serba Usaha (KSU)

adalah koperasi yang bidang

usahanya bermacam-macam.

Misalnya, unit usaha simpan

pinjam, unit pertokoan untuk

melayani kebutuhan sehari-hari

anggota juga masyarakat, unit

produksi, unit wartel.

3. Koperasi Konsumsi

adalah koperasi yang bidang

usahanya menyediakan

kebutuhan sehari-hari anggota.

Kebutuhan yang dimaksud

misalnya kebutuhan bahan

makanan, pakaian, perabot

rumah tangga.

4. Koperasi Produksi

Koperasi produksi adalah

koperasi yang bidang usahanya

membuat barang (memproduksi)

dan menjual secara

bersama-sama.Anggota koperasi ini pada

umumnya sudah memiliki usaha

anggota mendapatkan bantuan

modal dan pemasaran.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Dengan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik survei. Sumber data yang digunakan data sekunder dan data primer. Data primer diperoleh dan dikumpulkan dari lapangan melalui indepth interview terhadap narasumber pada Koperasi Karyawan Krakatau Tirta Industri (KOPKARTI). Selain itu data primer diperoleh dari melalui observasi langsung terhadap kondisi eksisting di lapangan.

Analisis data menggunakan metode literasi, dengan langkah sebagai berikut :

1. Melakukan pengelompokan pada unit koperasi yang berada di wilayah banten dan produksi dengan kategori tinggi, sedang, dan rendah. Selanjutnya menentukan titik tengah secara acak sebagai titik pusat data sementara. 2. Menghitung jarak antar obyek

menggunakan fungsi jarak pearson yaitu

d i j =

dij = jarak antara obyek ke – i dengan obyek ke-j

xjk = nilai dari obyek ke - i pada variabel ke-k

xjk = nilai dari obyek ke – j pada variabel ke-k

Sk2 = varians pada variabel ke-k

3. Menentukan mutual cluster pada pengelompokkan secara agglomerative jarak terdekat (minimal) dicari berdasarkan hasil perhitungan tahapan obyek yang memiliki jarak terkecil digabungkan membentuk kelompok. Kelompok inilah yang menjadi mutual cluster pertama. Hal itu dikarenakan jarak dalam mutual cluster tersebut lebih kecil daripada jarak terdekat ke obyek di luar mutual cluster. mutual cluster yang selanjutnya dipilih harus memiliki jarak minimal antar obyek dalam kelompok dimana jarak tersebut lebih besar disbanding jarak minimal beberapa obyek di luar mutual cluster. 4. Melakukan hybrid cluster dari hasil

mutual cluster berdasarkan algoritma k-means Hybrid clustering disini dilakukan dengan k= 2 yang dikenal dengan sebutan tree structured vector quantization (tsvq) menggunakan jarak k (XIK – X J K)2

korelasi. Obyek-obyek tersebut akan dibagi menjadi 2 kelompok dengan mutual cluster yang telah dibentuk harus tetap ada dan dipertahankan. Selanjutnya, koordinat dari pusat kelompok (means) masing-masing kelompok ditentukan. Kemudian jarak masing-masing obyek dari koordinat pusat dihitung dan kembali menentukan obyek ke kelompok terdekat. Jika obyek dipindahkan dari posisi awal (pembagian 2 kelompok sebelumnya), pusat kelompok harus diperbaharui sebelulm diproses lebih lanjut. Obyek yang terbentuk dalam satu mutual cluster tidak perlu dicari jaraknya karean obyek tersebut harus tetap tergabung.

5. Menentukan jumlah pengelompokkan terbaik yang akan dipilih berdasarkan deviasi standar within cluster yang terkecil dengan dan deviasi standar antar kelompok yang terbesar.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Profil KOPKARTI

Koperasi Karyawan Krakatau Tirta Industri (KOPKARTI) yang berkedudukan di Jl. Ir. Sutami Link. Krenceng Kec. Citangkil Kebonsari Cilegon terdaftar di kantor departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan

gedung dengan 12 (dua belas) orang cleaning service. Sejak bulan Maret 2009 KOPKARTI sudah mulai mendapat kesempatan usaha luar dari melayani kebutuhan PT. Krakatau Daya Tirta (Quelle) yang meliputi mengelola labour supply sebanyak 21 (dua puluh satu) orang dan mensupply kebutuhan barang sanitasi dan ATK. Jumlah keseluruhan labour supply yang dikelola oleh KOPKARTI sebanyak 65 (enam puluh lima) orang. Pada bulan Oktober 2009 Manager dan Pengurus Kopkarti berhasil menggandeng Bank BTN Syariah untuk mengikat perjanjian kerjasama dalam pemberian pinjaman mediasi bagi anggota. Anggota Koperasi yang merupakan pemilik sekaligus pelanggan dari kegiatan–kegiatan usaha yang dikembangkan KOPKARTI juga merupakan faktor yang sangat berperan dalam menunjang perkembangan KOPKARTI secara keseluruhan. Untuk itu wujud partisipasi anggota dalam setiap aktivitas koperasi sangat dibutuhkan. Keanggotaan KOPKARTI pada tahun 2011 menunjukkan perkembangan yang cukup

2. KEGIATAN PRODUKTIVITAS KOPKARTI

No KEGIATAN DESKRIPSI KETERANGAN

1 Simpan pinjam

Pinjaman normal nilai 500.000 s.d 2.500.000

dan

Pinjaman darurat nilai 2.000.000/ thn

Khusus anggota

2 Sistem toko

toko waralaba sistem cash & kredit kredit perorang

2.000.000 khusus karyawan

750.000

Terwaralaba OMI

3 Pekerjaan cleaning service

Pengelolaan cleaning service 10 orang

dengan sistem borongan

karyawan

4 Sewa kendaraan

a. Sewa kendaraan mega double cabin 250 ccc

M/T b. Sewa kendaraan

double cabin HI Lux c. Sewa Motor Viar

Cargo d. Sewa motor

Kawasaki : 1. Dinas

keamanan

No KEGIATAN DESKRIPSI KETERANGAN 2. Divisi Jastek

3. Divisi operasional

5 Sewa mesin photocopy Harga sewa Rp

120/lembar karyawan

6 Pengadaan barang rutin

Menyediakan kebutuhan barang rutin setiap divisi di

PT.KTI Ex. Pipa golvaniz dll

karyawan

7 Pengadaan barang ATK

Menyediakan barang-barang ATK setiap

divisi di PT.KTI

karyawan

8 Pengelolaan Outsourcing

1. Mengelola karyawan di PT.KTI sebanyak 62 orang di subkan ke Pulung diamond

2. Mengelola karyawan yang dipekerjakan di PT.KDT sebanyak 21 orang di subkan ke PT.Pulung diamon

karyawan

No KEGIATAN DESKRIPSI KETERANGAN mamah gabus catering

10 Pengadaaan susu full cream (extra fooding)

Difungsikan sebagai penambah daya tahan

tubuh bagi karyawan pergudangan

karyawan

11 Mediasi bank

Bekerjasama dengan BTN Syariah dengan plafond peminjaman

max.5M

karyawan

3. Stuktur Organisasi KOPKARTI

PEMBINA

Pengawas I Pengawas II

Ketua

Bendahara Sekretaris

Manajer

Staff Direksi

Saritomo Abdullah Sugiyaman

M.Budi Saputra

Sukaria Teguh Sunanto

KESIMPULAN

KOPKARTI bergerak dalam bidang usaha simpan pinjam, Perdagangan Umum, Waserda, Perdagangan Barang dan Jasa (mekanikal & elektrikal), penyaluran tenaga kerja (labour supply), jasa transportasi darat, jasa konstruksi, jasa draenase, jasa catering, pertamanan, perpipaan dan instalasi air. Kegiatan KOPKARTI di lingkungan PT. Krakatau Tirta Industri sendiri yaitu pengadaan barang Alat Tulis Kantor (ATK) & barang rutin, jasa sewa kendaraan dan jasa mengelola 32 (tiga puluh dua) orang labour supply, dan pemeliharaan kebersihan gedung dengan 12 (dua belas) orang cleaning service. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Dengan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik survei. Sumber data yang digunakan data sekunder dan data primer. Data primer diperoleh dan dikumpulkan dari lapangan melalui indepth interview terhadap narasumber pada Koperasi Karyawan Krakatau Tirta Industri (KOPKARTI). Selain itu data primer diperoleh dari melalui observasi langsung terhadap kondisi eksisting di lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Gumbira Sa’id E. (2007). Pendekatan Klaster dalam Pengembangan Ekonomi Daerah. Makalah di Presentasikan Pada Lokakarya Pengembangan Potensi Ekonomi daerah. Ditjen Bina Bangda DEPDAGRI, Jakarta.

Chipman, R. dan Tibshirani, R. 2006. Hybrid Hierarchical Clustering With Applications To Microarray Data. Biostatistics Journal-Oxford England, Vol.7, Hal.286-301.

 

Referensi

Dokumen terkait

Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi yang sangat cepat sudah saatnya koperasi menggunakan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan simpan pinjam

Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi

Sistem Informasi yang dibuat ini adalah sebuah sistem informasi koperasi simpan pinjam yang menangani seluruh kegiatan yang berkaitan dengan perkoperasian seperti pendaftaran

Tabungan Koperasi Wadi’ah adalah simpanan anggota / calon anggota pada Koperasi Simpan Pinjam (KOSPIN) JASA Layanan Syariah berdasarkan prinsip wadi’ah

Pembukaan Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu Koperasi dapat dilaksanakan setelah Koperasi yang bersangkutan melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam sekurang-kurangnya 2 ( dua

Koperasi khususnya yang bergerak dalam usaha simpan pinjam, baik Koperasi simpan Pinjam (KSP) maupun Unit Simpan Pinjam pada Koperasi (USP), adalah lembaga

Koperasi Bodhicitta Mandala Bali merupakan salah satu lembaga atau badan usaha yang mempunyai tujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada masa perkembangan ekonomi ini, dengan

Pembahasan Untuk mengatasi masalah kurangnya komunikasi antara para anggota koperasi dengan unit koperasi, dapat diselesaikan dengan pemecahan masalah yaitu mengadakan program